Anda di halaman 1dari 9

BUDAYA SUNDA

Upaya melestarikan bahasa Sunda ditengah masyarakat yang berbahasa asing


(BERBAHASA SUNDA)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Dosen Pengampu:
Bapak Saiful Achmad Rifai SE.MM

Oleh:
Levin Anugrah 224010180
Fajrul Rizky 224010181
Tiara Fransiska 224010189
Fadya Selviana 224010201
Dhea Putriani 224010204
M. Rafly R. 224010205
Rahadhita Putri 224010210
Muhammad Nadzif 224010211
Moch Aditia 224010215
Yunita Ira 224010216

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PASUNDAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Bahasa yang digunakan di wilayah kecil, negara bagian atau provinsi federal,
atau wilayah yang lebih luas dalam negara-bangsa dikenal sebagai bahasa daerah.
Ada korelasi kuat antara kelompok etnis yang melahirkan dan menggunakan bahasa
lokal atau daerah. dan keberadaannya.
Komponen utama pendukung tradisi dan adat istiadat adalah bahasa. Bahasa
juga berperan dalam sastra, seni, dan budaya peradaban suatu suku bangsa. Dalam
percakapan sehari-hari dan berbagai upacara adat, bahasa daerah digunakan. Oleh
karena itu, bahasa daerah merupakan komponen dari baik budaya daerah maupun
nasional.
Keberadaan bahasa daerah terancam punah atau punah karena pengaruh
perubahan dan perkembangan zaman yang sedang berlangsung saat ini. Bahasa
Sunda adalah salah satunya. Di wilayah Jawa Barat. Bahasa Sunda telah dijadikan
bahasa kedua. bahasa setelah bahasa Indonesia dan tidak lagi menjadi bahasa ibu
atau bahasa pertama di daerahnya sendiri. Di nusantara, bahasa Indonesia memiliki
pengaruh budaya yang begitu signifikan sehingga banyak orang, terutama di kota-
kota besar, tidak lagi menggunakan bahasa ibu atau bahasa ibu mereka, khususnya
bahasa Sunda untuk Jawa Barat.Di dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah,
bahasa Sunda berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang
identitas daerah, dan (3) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah.
Bahasa daerah atau lokal di Indonesia, termasuk didalamnya ialah bahasa
Sunda, merupakan salah satu asset yang sangatlah berharga dalam menjadikan
Indonesia sebagai negara yang paling kaya serta unggul baik dengan keberagaman
budaya, bahasa maupun sumber daya yang ada di Indonesia tersendiri. Hal ini
menjadikan negara Indonesia mampu bersaing dengan keunggulannya tersendiri
ditengah era ini.  Sebagai aset yang berharga, keberagaman akan budaya, bahasa
serta sumber daya ini sangatlah perlu untuk di kembangkan, dilestarikan, dan terus
dibina. Terutama Bahasa serta Budaya, dimana jika kita tidak melakukan
pemeliharaan, mustahil budaya dan bahasa ini tidak  akan bertahan justru mungkin
akan pudar dan punah begitu saja tanpa kita sadari.
Banyaknya budaya yang membentuk Indonesia menjadi bukti nyata
keragaman yang ada dalam masyarakat kita. Kekayaan bagi bangsa Indonesia.
Budaya sudah mendarah daging di setiap masyarakat. Begitu pula budaya dan
masyarakat saling terkait erat karena budaya tidak dapat hidup tanpa masyarakat.
Kita juga dapat mengamati keberadaan berbagai suku bangsa di Indonesia
ketika kita mempertimbangkan fakta bahwa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
Ciri-ciri budaya berbeda antara suku-suku tersebut. Salah satu suku bangsa yang
hidup di Jawa adalah suku Sunda. Dari marga-marga yang ada di Indonesia, marga
Sunda memiliki sifat-sifat yang membedakannya dari marga-marga yang berbeda.
Dari segi agama, mata pencaharian, kesenian, dan aspek lainnya, budaya Sunda
mencerminkan ciri khas suku tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa sebenarnya Bahasa sunda itu?
2. Bagaimana masyarakat menggunakan Bahasa sunda?
3. Masalah sosial apa yang lazim di masyarakat sunda?
4. Bagaimana system interaksi masyarakat sunda bekerja?
5. Apa saja unsur Bahasa dari budaya luar sunda?
6. Apa perbedaan Bahasa sunda antar wilayah
7. Bagaimana cara agar masyarakat sunda mengenal lebih jauh tentang sunda?
8. Bagaimana upaya dilakukan untuk menguatkan Bahasa sunda?
9. Solusi apa saja yang pernah diambil dalam menghadapi permasalahan permasalahan
yang muncul?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian dari makalah ini, antara lain ialah: Mengkaji Bahasa
sunda agar masyarakat bisa mengenal lebih dalam lagi serta Memetakan permasalahan
yang dihadapi kebudayaan yang ada. Menguraikan Langkah Langkah penguatan
kebudayaan sunda ditengah masyarakat pendukungnya. Perbedaan Bahasa sunda antar
wilayah, serta unsur unsur Bahasa sunda dari luar budaya sunda. Dan juga tujuannya
untuk bisa menemukan solusi dari rumusan masalah diatas serta menemukan upaya
untuk menguatkan Bahasa sunda.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa Sunda


Bahasa Sunda adalah sebuah bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun
bahasa Austronesia. Bahasa ini umumnya dituturkan oleh penduduk bersuku Sunda di
wilayah bagian barat pulau Jawa. Bahasa Sunda juga dituturkan oleh diaspora Sunda di
beberapa wilayah lain di Indonesia dan di luar Indonesia dengan jumlah penutur setidaknya
42 juta orang pada tahun 2016.

Kata Sunda bisa mengandung berbagai arti yang secara umum berkaitan dengan suku


Sunda di bagian barat Nusantara. Catatan sejarah tertua yang sudah ditemukan mengandung
kata "Sunda" adalah prasasti Prasasti Kebonkopi II. Pakar F.D.K. Bosch, yang sempat
mempelajarinya, menulis bahwa prasasti ini ditulis dalam bahasa Melayu Kuno, dan
menyatakan seorang "Raja Sunda menduduki kembali tahtanya" dan menafsirkan angka
tahun peristiwa ini bertarikh 932 Masehi. Namun prasasti ini sudah hilang dicuri sekitar
tahun 1940-an.

Bahasa Sunda terutama dipertuturkan di sebelah barat pulau Jawa, di daerah yang
dijuluki Tatar Sunda (Pasundan). Bahasa Sunda juga dipertuturkan di bagian barat Jawa
Tengah, khususnya di sebagian selatan Kabupaten Brebes dan sebagian barat Cilacap,
dikarenakan beberapa kecamatan di wilayah ini dahulunya berada di bawah
kekuasaan Kerajaan Galuh.

Seiring transmigrasi dan imigrasi yang dilakukan etnis Sunda, penutur bahasa ini telah
menyebar sampai ke luar pulau Jawa. Misalkan di Lampung, Sumatra
Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat dan Sulawesi Tenggara di mana penduduk etnis
Sunda dengan jumlah signifikan menetap di wilayah tersebut.

Mulanya bahasa Sunda ditulis dengan aksara Sunda. Aksara Sunda merupakan salah
satu aksara berumpun Brahmi yang diturunkan dari aksara Pallawa lewat aksara Kawi. Bukti-
bukti tertulis mengenai evolusi aksara ini muncul di beberapa prasasti yang ditemukan dari
abad ke-10 (era kerajaan Mataram Kuno) hingga abad ke-15 M pada masa
keemasan Kerajaan Pajajaran. Prasasti yang diyakini merupakan kunci evolusi aksara Sunda
adalah Prasasti Batutulis, Prasasti Astana Gede, dan Prasasti Kebantenan.

Dahulu aksara ini dituliskan di permukaan batu. Pada abad ke-15 hingga ke-16, aksara
Sunda kuno mulai berevolusi jauh dari aksara Kawi dan mudah dikenali perubahannya.
Aksara ini kemudian lebih banyak ditulis di atas daun lontar. Aksara tersebut digunakan
dalam penulisan naskah Bujangga Manik, Carita Parahyangan dan Carita Waruga
Guru. Naskah ini kelak dijadikan sebagai rujukan bagi pengembangan aksara Sunda yang
kemudian, aksara Sunda baku.

Aksara Sunda Kuno memiliki sintaksis penulisan yang lebih kompleks, seperti adanya
pasangan (hanya semua huruf pasangannya sama dengan huruf utama), huruf leu dan reu, dan
jumlah guratan yang lebih banyak daripada aksara Sunda baku. Aksara Sunda baku mulai
diperkenalkan pada dekade 1990-an untuk menggantikan peran Cacarakan. Saat ini, seluruh
pembelajaran bahasa Sunda menggunakan aksara Sunda baku dan alfabet Latin.
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai