Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PENULISAN AKSARA JAWA DALAM BUKU PEDOMAN SISWA MI/SD

Ditunjukan untuk Memenuhi Tugas Makalah pada Mata Kuliah


“Pembelajaran Bahasa Jawa MI/SD”

Disusun Oleh Kelompok 2:


Nikmatul Khusna (203200213)
Putri Lidiya K (203200224)
Qutrhotul Ngaini (203200225)
Shinta Purwaningsih (203200238)

Dosen Pengampu:
Sa’adatun Nuril Hidayah, M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang mencari kesalahan penulisan aksara
jawa pada buku peganggan siswa di SD/MI ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada bu Sa’adatun Nuril H,M.Pd. selaku Dosen
pengampu mata kuliah Pembelajaran Bahasa Jawa di MI/SD IAIN Ponorogo yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Pembaca demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Ponorogo, 5 November 2022

(Kelompok 2 )
DAFTAR ISI
Kata pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar isi .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .................................................. ...................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Bahasa Jawa Di SD/MI ...................................................... 5
B. Pengertian Aksara Jawa Dan Penulisannya .................................................................. 6
C. Analisis Penulisan Aksara Jawa Pada Buku Pegangan Siswa ......................................8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Sebelum mengenal huruf latin atau Alfabet, Bangsa Indonesia sudah memiliki
huruf sendiri yaitu aksara Kawi yang sudah digunakan di wilayah Jawa, Sumatra, dan
Bali. “Aksara Kawi merupakan hasil pengembangan aksara Palawa dari Hindia Timur,
yang masuk kewilayah Nusantara pada abad ke-4 Masehi, seiring dengan masuknya
pengaruh agama dan budaya India” (Forshee,dalam djati, 2006:67). Setelah zaman
majapahit yaitu pada zaman kesultanan islam (sekitar abad ke-17 Masehi) aksara Kawi
tersebut berkembang menjadi aksara Jawa moderen atau disebut akasra Hanacaraka, yang
mempunyai nama lain carakan atau hanacaraka yang kita kenal dan jumpai sampai
sekarang1.
Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam
sebuah negara kebangsaan, apakah itu pada suatu daerah kecil, negara bagian federal atau
provinsi, atau daerah yang lebih luas. Keberadaan sebuah bahasa lokal atau bahasa daerah
sangat erat dengan eksistensi suku bangsa yang melahirkan dan menggunakan bahasa
tersebut. Bahasa menjadi unsur pendukung utama tradisi dan adat istiadat. Bahasa juga
menjadi unsur pembentuk sastra, seni, kebudayaan, hingga peradaban sebuah suku
bangsa. Bahasa daerah dipergunakan dalam berbagai upacara adat, dan dalam percakapan
sehari-hari. Dengan demikian bahasa daerah merupakan unsur pembentuk budaya daerah
dan sekaligus budaya nasional. Dewasa ini, sebagai dampak dari pengaruh perubahan dan
perkembangan zaman yang terjadi pada saat ini keberadaan bahasa daerah mulai
terancam pudar/punah.
Bahasa Jawa merupakan salah satu Kebudayaan dan identitas suatu bangsa di
Indonesia. Di zaman yang serba canggih ini, budaya berbahasa Jawa mulai luntur terkikis
oleh zaman. Penyebabnya bisa bermacam-macam, karena banyak generasi muda yang
kurang memahami keaslian Bahasa Jawa itu sendiri. Selain itu, maraknya bahasa gaul
dan bahasa asing yang bertebaran membuat Bahasa Jawa terkikis oleh keadaan.
Pengenalan Bahasa Jawa sejak dini pada anak perlu dilakukan guna melestarikan budaya
1
Aji Slamet Priyanto, “Aksara Jawa Ca, Ra,Ka Sebagai Sumber Ide Penciptaan Karya Keramik”,
(Yokyakarta, 2019), hal. 4
Jawa. Di dalam Bahasa Jawa terkandung nilai moral, nilai karakter yang berkaitan
dengan sopan santun dan unggah ungguh dalam berkomunikasi dengan orang lain.  

B. RumusanMasalah
1. Apa Pengertian Dari Bahasa Jawa?
2. Bagaimana Penulisan Akasara Jawa?
3. Bagaimana cara mengetahui letak kesalahan penulisan Aksara Jawa dalam cerita
Bahasa Daerah?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Bahasa Jawa.
2. Mengetahui penulisan Aksara Jawa.
3. Mengetahui letak kesalahan penulisan Aksara Jawa dalam cerita Bahasa Daerah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Bahasa Jawa Di SD/MI


Bahasa adalah suatu sistem yang digunakan oleh manusia untuk melakukan
komunikasi dengan manusia lain. Pengertian Bahasa menurut Departemen Pendidikan
Nasional (2005: 3) menerangkan bawhwa bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran
dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya.
Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan oleh suku jawa yang pada umumnya
meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Dalam perkembangannya, bahasa
Jawa digunakan dalam upacara tradisional, ekspresi seni dan budaya dan berbagai
keperluan dalam kehidupan masyarakat. Bahasa Jawa telah menjadi wahana untuk
memberi makna susastra dan budaya Jawa. Keberadaan bahasa, sastra, dan aksara Jawa
telah berperan dalam mengembangkan budaya Jawa, yang tidak dapat dipisahkan dengan
kebudayaan Indonesia. Salah satu aspek penting yang terkandung dalam budaya Jawa
adalah fungsi dan peranan bahasa, sastra, dan aksara Jawa dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Melalui proses dan perkembangannya, bahasa
Jawa memiliki andil tersendiri dalam pelestarian budaya jawa. Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Tengah No 9 Tahun 2012 menyebutkan Bahasa Jawa mempunyai beberapa fungsi
yang diantaranya sebagai berikut:
1. Sarana komunikasi dalam keluarga dan masyarakat di daerah;
2. Sarana pengungkapan dan pengembangan sastra dan budaya Jawa dalam bingkai ke
Indonesia;
3. Pembentuk kepribadian dan peneguh jatidiri suatu masyarakat di daerah;
4. Sarana pemerkaya kosakata bahasa Indonesia dan wahana pendukung dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa Bahasa Jawa merupakan bagian dari kebudayaan
Jawa yang dapat dijadikan sebagai sarana dalam mengembangkan budaya jawa guna
membentuk kepribadian dan jati diri masyarakat daerah dan diperlukan juga guna
mengembangkan keterampilan keterampilan dalam bahasa jawa, mulai dari keluarga,
masyarakat, hingga lembaga formal seperti sekolah.2
B. Pengertian Aksara Jawa Dan Penulisannya
Aksara Jawa atau Hanacaraka/Carakan merupakan salah satu Aksara tradisional
yang ada di Indonesia. Aksara Jawa digunakan oleh masyarakat Jawa, terutama di
lingkungan kraton kerajaan seperti Yogyakarta dan Surakarta, untuk mengembangkan
tradisi tulis dalam bahasa Jawa. Hanacaraka umumnya digunakan untuk menulis naskah
seperti cerita (serat), catatan sejarah (babad), tembang kuno (kakawin), atau ramalan
(primbon). Aksara Jawa masih berkerabat dengan Aksara Bali yang sama-sama
merupakan perkembangan dari Aksara Kawi.
Aksara Jawa memiliki ciri khas tersendiri dibandingan Aksara lain, meskipun
memiliki beberapa kemiripan dengan Aksara lain yang berasal dari turunan yang sama.
Sejak huruf Latin diperkenalkan oleh Belanda pada abad ke-19, Aksara Jawa perlahan
digantikan dengan huruf Latin. Saat ini penulisan dalam Aksara Jawa sudah banyak
ditinggalkan, namun bukan berarti Aksara Jawa hilang sama sekali. Aksara Jawa tetap
dilestarkan dan masih dapat ditemui di beberapa daerah di pulau Jawa. Salah satu cara
yang dilakukan untuk melestarikan salah warisan budaya ini yaitu dengan memasukkan
pelajaran Aksara Jawa kedalam kurikulum muatan lokal di sekolah. Aksara Jawa juga
dapat ditemukan pada nama-nama jalan di beberapa kota di Indonesia, seperti di
Yogyakarta.
Aksara Jawa adalah sistem tulisan abugida yang terdiri dari sekitar 20 hingga 33
aksara dasar, tergantung dari penggunaan bahasa yang bersangkutan. Seperti
aksara Brahmi lainnya, setiap konsonan merepresentasikan satu suku kata dengan vokal
inheren /a/ atau /ɔ/ yang dapat diubah dengan pemberian diakritik tertentu. Arah
penulisan aksara Jawa adalah kiri ke kanan. Secara tradisional aksara ini ditulis tanpa
spasi antarkata namun umum diselingi dengan sekelompok tanda baca yang bersifat
dekoratif, berikut adalah beberapa gambaran penjelasan terkait penulisan hanacaraka:

2
KurniaRatna, Analisis Kesalahan Menulis Aksara Jawa Berbasis KTSP Pada Siswa Kelas V
(UNNES,2016).
Aksara Cakaran dan Pasangan

Dalam aksara Jawa sendiri masih terbagi dalam beberapa bagian yang pertama adalah
aksara carakan. Aksara carakan sendiri merupakan aksara paling dasar di aksara
hanacaraka. Dilihar dari muasal nama carakan yang berarti kata yang digunakan untuk
menulis kata-kata. Setiap huruf dari aksara carakan ini mempunyai sebuah pasangan.
Kegunaan pasangan ini digunakan untuk menghilangkan huruf vokal (mematikan) huruf
atau aksara sebelumnya.

C. Analisis Penulisan Aksara Jawa


Kesalahan dalam penulisan aksara jawa merupakan hal yang sering terjadi, dikarenakan
huruf serta bentuk yang banyak dan sulit untuk dihafalkan khususnya untuk anak pada
jenjang sekolah dasar. Seperti pada bacaan dibawah ini. Ada beberapa penulisan aksara
jawanya yang salah dan perlu diperbaiki.
a. Pada judul terdapat kesalahan dalam penulisan huruf aksara jawa yaitu gegyuhan \ yang
bila diartikan kedalam Bahasa jawa latin menjadi gagayuhhan. Dalam kamus Bahasa
jawa, kata gagayuhhan tidak ada tetapi adanya yaitu gegayuhan (pembenaran huruf)
yang artinya cita-cita atau keinginan. Jika diaksara jawakan yaitu gegyuan \
b. Pada baris ke satu, terdapat kesalahan penulisan pada kalimat ggyuhan \. Dimana pada
kalimat diatas bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi gagayuhhan.
Sedangkan untuk kalimat yang benar yaitu gegayuhan dan bila diaksara jawakan
menjadi gegyuan \
BABIII
PENUTUP
KESIMPULAN
Bahasa Jawa merupakan bagian dari kebudayaan Jawa yang dapat dijadikan sebagai
sarana dalam mengembangkan budaya jawa guna membentuk kepribadian dan jati diri
masyarakat daerah dan diperlukan juga guna mengembangkan keterampilan keterampilan dalam
bahasa jawa, mulai dari keluarga, masyarakat, hingga lembaga formal seperti sekolah.
Aksara Jawa atau Hanacaraka/Carakan merupakan salah satu Aksara tradisional yang ada
di Indonesia. Aksara Jawa digunakan oleh masyarakat Jawa, terutama di lingkungan kraton
kerajaan seperti Yogyakarta dan Surakarta, untuk mengembangkan tradisi tulis dalam bahasa
Jawa. Hanacaraka umumnya digunakan untuk menulis naskah seperti cerita (serat), catatan
sejarah (babad), tembang kuno (kakawin), atau ramalan (primbon).
Dalam penulisan aksara jawa sendiri masih banyak yang mengalami kesalahan penulisan
yang disebabkan oleh kurang fahamnya masyarakat terkait dengan penulisan aksara jawa
sehingga penulisannya sangat mempengaruhi makna atau arti.
DAFTAR PUSTAKA

Aji Slamet Priyanto, 2019. “Aksara Jawa Ca, Ra,Ka Sebagai Sumber Ide Penciptaan Karya
Keramik”, Yokyakarta,

KurniaRatna, 2016. “Analisis Kesalahan Menulis Aksara Jawa Berbasis KTSP Pada Siswa
Kelas V”. UNIVERSITAS NEGRI SEMARANG.

Anda mungkin juga menyukai