SKRIPSI
Oleh:
Arif Rudianto
NIM. 084 141 103
1
Depag RI, Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka, (Tangerang Selatan: PT. Kalim,
2011), 427.
iv
1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sugiono dan Ibu Suprapti yang senantiasa
tulus sejak dalam kandungan sampai saat ini, sehingga saya bisa
3. Untuk orang tua keduaku, Kakek Mispan dan Nenek Ngatinem yang
tulus sejak dalam kandungan sampai saat ini, sehingga saya bisa
suka duka yang selalu memberikan semangat dan bantuan serta saran
Mahfud Aziz, Ahmad Yazid Al-Bustami, Faiz Nabil, Imam Zamroni Zein,
PAI yang baik secara tidak langsung maupun tidak langsung telah
satu persatu.
Allah SWT, atas segala rahmat-Nya, penulis telah diberi kemudahan dan
tercurahkan kepada baginda rasulullah saw, yang telah menuntun umatnya menuju
Penulis menyadari skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa
adanya dukungan, bantuan, motivasi, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM selaku Rektor IAIN Jember yang
2. Ibu Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
keguruan.
vi
Islam Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Jember yang telah
8. Teman-teman dan seluruh pihak yang baik secara langsung maupun tidak
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya kepada penulis
sendiri. Akhirnya, semoga segala amal baik pihak-pihak yang telah membantu
Arif Rudianto
vii NIM. 084 141 103
viii
MOTTO ........................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN .......................................................................................... v
ix
A. Kesimpulan ......................................................................................... 97
B. Saran-saran .......................................................................................... 98
LAMPIRAN-LAMPIRAN
No Uraian Hal
xi
BAB I
PENDAHULUAN
terhadap guru, orang tua, dan figur-figur lain yang seharusnya dihormati,
yang buruk dikalangan elit penjabat yang terus menerus menjadi sumber
perbuatan tindak asusila. Selain itu, bukan hal yang baru bahwa siswa
hanya di tuntut untuk mengajarkan bidang keilmuan saja, namun juga pada
yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2
Hudiyono, Membangun Karakter Siswa: Melalui Profesionalisme Guru dan Gerakan Pramuka
(Jakarta: Erlangga, 2012), 2.
jasmani dan rohani, dan kepribadian yang mantap dan mandiri serta
nasional.
kepada Tuhan yang maha esa) merupakan prioritas utama. Dapat dianalisis
3
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
dibekali dengan religius yang cukup dan paham akan pentingnya karakter
religius, maka setiap akan melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan
kegiatan-kegiatan keagamaan.
4
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Kritis Multidimensional (Jakarta:
Bumi Aksara ,2011), 86.
karya.
didik agar memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan, dan
terampil.
5
Ahmad Syamsu Rizal, “Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan di Sekolah dalam Menunjang
Tercapainya Tujuan Pembelajaran PAI”. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Vol. 2, No.
1, November 2015, 6.
membentengi kita dari hidup budaya barat yang tidak sesuai dengan
budaya kita.6
B. Fokus Penelitian
Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
yang bersifat teoritis dan bersifat praktis, sebagai kegunaan bagi penulis,
realitas.9
8
Tim Penyusun IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, 45.
9
Tim Penyusun IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, 45.
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
lembaga pendidikan.
E. Definisi Istilah
oleh peneliti. Definisi istilah dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
10
Hartati Sukirman, dkk. Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Yogyakarta: UNY Press, 2007),
7.
11
Rusman, Manajemen Kurikulum (Jakarta: rajawali Press, 2009), 125.
12
Rusman, Manajemen Kurikulum, 125.
sekolah yang lain bisa saling beda. Variasinya sangat ditentukan oleh
2. Ekstrakurikuker hadrah
pengertian dari seni islam itu sendiri adalah segala sesuatu yang
berupa seni baca Al-Qur’an, seni tari, seni musik, seni bina
(arsitektur).15 Seni hadrah dalam hal ini adalah seni musik dalam
Hadrah adalah kesenian islami yang sudah ada sejak zaman nabi
terbang. Makna hadrah dari segi bahasa diambil dari kalimat bahasa
arab yakni hadhoro atau yuhdhiru atau hadhron atau hadhrotan yang
yang dihasilkan oleh bunyi rebana. Dari segi istilah atau definisi,
Rasul-Nya.
15
Taufik H Idris, Mengenal Kebudayaan Islam (Surabaya: Bina Ilmu, 2011), 91.
laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain,
ajaran agama.
F. Sistematika Penulisan
skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format
16
KBBI Online, 24 Desember 2018, 09.00.
17
Haidar Nasir, Pendidikan Karakter berbasis Agama dan Budaya (Jogjakarta: Multi Presindo,
2013), 22. ,
18
KBBI online, 20 Desember 2018, 22.30.
19
Mohammad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2014), 1.
rambu untuk masuk pada bab-bab berikutnya. Bab ini dimulai dari latar
penelitian.
BAB IV : penyajian data dan analisis data. Bab ini berisi tentang
pembahasan temuan.
saran. Kesimpulan ini berisi tentang berbagai temuan hasil analisa dari
bersifat konstruktif.
20
Tim Penyusun IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, 48.
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
dilakukan.21
21
Tim Revisi IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, 45.
15
Penelitian ini bersifat lapangan, jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
religious berupa shalat berjamaah, shalat dhuha, tadarus, sodaqoh dan infaq;
2) Faktor yang menghambat antara lain sarana dan prasarana, teman sebayat,
perbedaan individu dan latar belakang keluarga; 3) Solusi dari hal tersebut
Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
dengan penelitian yang dilakukan
B. Kajian Teori
22
Hartati Sukirman, dkk. Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Yogyakarta: UNY Press,2007),
7.
23
Rusman, Manajemen Kurikulum (Jakarta : Rajawali Press, 2009) .125
dimiliki sekolah.
dan masyarakat.
24
Zainal Aqib dan Sujak, Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter, (Bandung: YRAMA
WIDYA, 2016), 68.
25
Zainal Aqib dan Sujak, Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter, 68.
peserta didik.26
2) Pilihan yaitu dengan keinginan dan di ikuti secara rela oleh peserta
didik.
26
Noor Rohimah, The Hidden Curriculum Membangun Karakter Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), 34
2) Memantapkan kepribadian
(civil socity).27
27
Permendiknas No. 39 tahun 2008, tentang Pembinaan Kesiswaan Dengan Rahmat Tuhan Yang
Maha Esa
seutuh nya.
bahwa:
28
Kemendiknas Nomor 125 Tahun 2002 Tentang Kalender Pendidikan dan Jam Belajar di Sekolah
diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
ekstrakurikuler.”29
23 tahun 2006.
kepribadian/ karakter.30
29
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 Tentang Standart Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa
30
Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 Tentang Standart Kompetensi Lulusan Untuk Satuan
Pendidikan Dasar Rahmat yang Maha Esa
maupun sarana/prasarana.
pendidikan di sekolah.
4) Perlombaan/pertandingan
2. Ekstrakurikuler Hadrah
a. Pengertian hadrah
umum, hadrah tidak dapat dilepaskan dari musik rebana. Musik tabuh
rebana merupakan salah satu dari sekian banyak seni tradisional yang
ajaran islam yang diduga dapat menjadi salah satu alternatif untuk
yang bergelut dengan hadrah, baik secara sosial, politik, ekonomi, dan
budaya.32
31
Zainal Aqib dan Sujak, Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter, (Bandung: YRAMA
WIDYA, 2016), 74-75.
32
Darori M , Islam dan Kebudayaan Jawa (Yogyakarta: Gana Media, 2000), 118.
seperti pada acara maulid Nabi Muhammad SAW, acara Isra’ Mi’raj,
juga sering diperdengarkan pasa acara walimah ‘ursy atau acara pesta
pengertian dari seni islam itu sendiri adalah segala sesuatu yang
berupa seni baca Al-Qur’an, seni tari, seni musik, seni bina
(arsitektur).34 Seni hadrah dalam hal ini adalah seni musik dalam
b. Sejarah hadrah
Hadrah adalah kesenian islami yang sudah ada sejak zaman nabi
33
Darori M , Islam dan Kebudayaan Jawa, 119.
34
Taufik H Idris, Mengenal Kebudayaan Islam (Surabaya: Bina Ilmu, 2011), 91.
terbang. Makna hadrah dari segi bahasa diambil dari kalimat bahasa
arab yakni hadhoro atau yuhdhiru atau hadhron atau hadhrotan yang
yang dihasilkan oleh bunyi rebana. Dari segi istilah atau definisi,
Nya.35
pakar- pakar serta sarjana- sarjana didunia timur maupun barat, beliau
September 1207.
guru, ia juga menjadi da’i dan ahli hukum Islam. Ketika di konya
menjadi pusat ilmu dan tempat berkumpul para ulama dari berbagai
35
Budi Suseno, Dharmono, Lantunan Shalawat dan Nasyid, (Yogyakarta : Media Insani, 2005),
120.
mengadu.
Rumi bisa himpunan Syair yang besar dan mengagumkan yang diberi
nama Masnavi’i. Buku ini terdiri dari enam jilid dan berisi 20.700 bait
syair.36
36
Budi Suseno, Dharmono, Lantunan Shalawat dan Nasyid, 123.
masyarakat.37
d. Fungsi Hadrah
2) Sarana Hiburan
Dalam hal ini, kesenian hadrah merupakan salah satu cara untuk
gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia
4) Sarana Komunikasi
39
Hazrat Inayat Khan, Dimensi Mistik Musik dan Bunyi , 13.
40
Hazrat Inayat Khan, Dimensi Mistik Musik dan Bunyi , 14.
gereja.41
e. Manfaat Hadrah
yang paling dalam, diwujudkan dengan bentuk karya sastra yang tidak
tradisi pujian kepada Rasulullah ini bukan hanya disetujui oleh Nabi,
adalah sebuah tradisi yang usianya setua usia Islam itu sendiri.42
41
Hazrat Inayat Khan, Dimensi Mistik Musik dan Bunyi , 14.
42
Philip Suprastowo, Kajian Pendidikan dan Kebudayaan, (Bandung: Angkasa, 1997), 7.
43
Depag RI, Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka (Tangerang Selatan: PT.Kalim,
2011), 427.
(alam yang tinggi), yaitu para malaikat untuk bershalawat kepada nabi
terbuka ragam kesenian dari dalam negeri ataupun kesenian dari manca
44
Philip Suprastowo, Kajian Pendidikan dan Kebudayaan, 10.
mudah, sebab di dalamnya tidak ada syarat- syarat tertentu. Hal ini
sepakat bahwa semua amal dan yang diterima dan ada yang ditolak,
Dalam kitab Sa’adah ad- Darain karya Syekh Yusuf bin Ismail
45
Sayyid Ahmad bin Sayyid Zaini Dahlan, Taqrib al-Usul fi Tashil al-Usul fi Ma’rifah al- Rabb
wa ar- Rasul, (Mesir: Mustafa Bab al-Halabi, 1349 H), 57.
46
Syekh Yusuf bin Ismail an- Nabhani, Sa’adah ad- Darain fi al- Shalat ala Sayyid al- Kawnain,
(Beirul: Darul Fikr, 1996), 506.
keadaan khitan, tidak pernah mimpi basah, tidak pernah menguap, lalat
enggan menghinggapi kulit suci dan mulianya. Serta bagai samudra tak
siroh. Siroh berkaitan sejarah atau perjuangannya yang begitu luas dan
perbuatan yang merugikan dirinya dan orang lain, baik didunia dan
akhirat.
akhlak Rasulullah.47
hati. Di sinilah hakikat dari apa yang disebut hudur dan kaitannya
dengan hadrah.
kegiatan ini, mereka merasa mendapat kenalan dan teman yang pada
profesi, maka dari itu ketika bertemu orang dengan berbagai macam
47
Sokhi Huda, Tasawuf Kultural, (Yogyakarta: LKiS, 2008), 133.
48
Wildana Wargadinata, Spiritualitas Salawat (Kajian Sosio-Sastra Nabi Muhammad SAW),
(Malang: UIN Maliki Press, 2010), 271-272.
49
Muhammad Faiz Almath, 1000 Hadist Terpilih, (Bandung: Gema Insani Press, 1991), 169.
50
Wildana Wargadinata, Spiritualitas Salawat (Kajian Sosio-Sastra Nabi Muhammad SAW),
(Malang: UIN Maliki Press, 2010), 251.
51
Wildana Wargadinata, Spiritualitas Salawat, 140.
1) Alasan Edukatif
secara tuntas dan lengkap, baik secara individu, makhluk sosial dan
hamba Tuhan.
maupun agama.52
2) Alasan Spiritual
sufi. Aspek spiritual ini juga menjadi salah satu bagian penting dari
52
Wildana Wargadinata, Spiritualitas Salawat, 141.
baik.
Nabi.53
3) Alasan Demokratisasi
53
Wildana Wargadinata, Spiritualitas Salawat, 141-142.
54
Wildana Wargadinata, Spiritualitas Salawat, 143.
terhadap agamanya.
agama, dan ini akan mengantarkan mereka untuk memelihara hasil seni
budaya setiap masyarakat. Jadi, menurut salah satu mufassir ini, Al-
lanjut.56
dengan fitrah kesucian jiwa manusia. Manfaat itu dapat diterima dengan
baik oleh masyarakat dari semua kalangan, baik itu pemulung, orang
Islam, yaitu agar memiliki sikap sabar dalam menghadapi segala macam
ujian maupun cobaan, selalu ingat (dzikir), dan bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa, serta dianjurkan untuk selalu melakukan amal kesalehan
55
Wildana Wargadinata, Spiritualitas Salawat, 146.
56
Mohammad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, 5.
Manfaat dari hadrah ini tidak hanya bagi para penikmat musik
Islami ini, tetapi juga ada manfaat tersendiri yang unik yakni dari
peredaran darah. Hal ini cukup beralasan karena dalam memainkan alat
ini juga dapat memberikan dampak positif lain. Tradisi ini adalah harta
Itulah yang disebut karakter. Jadi suatu karakter melekat dengan nilai
dari perilaku tersebut. Karenanya tidak ada perilaku seseorang yang tidak
57
Wildana Wargadinata, Spiritualitas Salawat, 148.
58
Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implimentasi, (Bandung; Alfabeta, 2014), 1.
59
Dhrama Kesuma, Dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2012), 11.
sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup
dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat
dari keputusannya.61
60
Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implimentasi, (Bandung; Alfabeta, 2014), 3.
61
Muchlas Samani, Pendidikan Karakter, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 41.
62
Muchlas Samani, Pendidikan Karakter, 42.
63
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta; Balai Pustaka,
2008), 944.
64
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian
Muslim, (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2006), 9.
agamanya.65
atau hablum min Allah SWT dimana inti dari ketuhanan adalah
pendidikan.
65
Mohammad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, 1.
66
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 73.
67
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, (Jakarta: Rajawali Press, 2015), 216.
larangan Allah SWT. Dengan dasar takwa ini orang akan selalu
diri dari apa yang dia larang. Atau secara umum hakikat takwa
memerintahkanmu.
yang baik kepada setiap orang yang bertakwa. Atau dengan kata
68
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, 73.
69
Abdul Fatah, Kehidupan Manusia Di Tengah-Tengah Alam Materi, (Jakarta: Renika Cipta,
1995), 133.
dalam tiga arti, yaitu: Takut dan Segan, Taat dan Beribadah, dan
sepenuh hati.
kebatilan.
70
Abdul fatah, Kehidupan Manusia Di Tengah-Tengah Alam Materi, 136.
71
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 73.
72
Abdul Mustaqim, Akhlaq Tasawuf Jalan Menuju Spiritual, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2007),
81.
malas berusaha.75
73
Depag RI, Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka (Tangerang Selatan: PT.Kalim,
2011), 381.
74
Kasmuri Selamat, Akhlak Tasawuf Upaya Meraih Kehalusan Budi dan Kedekatan Ilahi,
(Jakarta: Kalam Mulia, 2012), 70.
75
Abdul Fatah, Kehidupan Manusia Di Tengah-Tengah Alam Materi, 101.
Banyak sekali orang yang celaka karena tidak sabar dan tidak
sedikit pula orang yang gagal hanya karena tidak mau bersabar.
kehidupan ini. Karena susah dan senang akan datang silih berganti.
76
Ahmad Rifa’i Rif’an, Man Shabara Zhafira, (Jakarta: Media Komputindo, 2015), xxiv.
merupakan salah satu ibadah hati yang paling utama dan salah satu
77
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 95.
78
Abdul Fatah, Kehidupan Manusia Di Tengah-Tengah Alam Materi, (Jakarta: Renika Cipta,
1995), 97.
79
Yusuf Al-Qardhawi, Tawakal, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2000), 18.
manusia atau hablum minan nas, yang berisi budi pekerti, berikut
dengan orang lain. Sulit dibayangkan, jika ada manusia yang hidup
80
Depag RI, Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka (Tangerang Selatan: PT.Kalim,
2011), 72.
81
Yusuf Al-Qardhawi, Tawakal, 24.
82
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, 95.
lebih baik.
Allah SWT lainnya. Untuk itu didalam dirinya selalu diliputi oleh
manusia pun yang super kuat dan maha hebat. Tiada manusia yang
Maidah ayat 2:
83
Ridwan Asy-Syirbaany, Membentuk Pribadi Islami (Suatu Kajian Akhlak), (Jakarta: PT.
Intimedia Ciptanusantara, 2000), 166.
larang oleh Allah SWT, karena hal tersebut tidak dianjurkan dan
dilarang.
2) Tanggung Jawab
84
Depag RI, Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka (Tangerang Selatan: PT.Kalim,
2011), 107.
alternatif, (5) dapat berkonsentrasi pada belajar yang rumit, (6) bisa
orang manusia atau lebih. Pola hubungan ini ditandai oleh adanya
85
Anton Adi Widoyo, Melatih Anak Bertanggung Jawab, (Jakarta: Mitra Utama, 2001), 2.
makan dan minum, maka manusia juga tidak dapat hidup tanpa
kasih sayang.
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku
lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap
keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah
dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya.”87 (QS. Ali Imraan: 159)
86
Mahjuddin, Pendidikan Hati: Kajian Tasawuf Amali, (Jakarta: Kalam Mulia, 2000),55.
87
Depag RI, Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka (Tangerang Selatan: PT.Kalim,
2011), 72.
ليس منَّا من مل يوقِّر:عن ابن عباس – رضي اهلل عنها – عن رسول اهلل قال
)رواه أمحد والرتمذي. ويأمر باملعروف وينهى عن املنكر, ويرحم الصغري,الكبري
(وابن حبان يف صحيحه
88
Muhammad Faiz Almath, 1000 Hadist Terpilih, (Bandung: Gema Insani Press, 1991), 126.
METODE PENELITIAN
dialami oleh subjek penelitian yakni seperti perilaku, persepsi, motivasi, dan
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena yang apa adanya. Dalam
B. Lokasi Penelitian
89
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),
6.
90
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2010), 18.
57
penelitian biasanya berisi tentang lokasi (Desa, Organisasi, Peristiwa, teks dan
sebagainya).91
belajar mengajar saja, namun sekolah ini juga melakukan pendidikan karakter
C. Subyek Penelitian
sampling untuk menentukan siapa yang menjadi sumber data yang peneliti
tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
1. Pembina Hadrah
2. Kepala Sekolah
3. Guru kelas
4. Siswa
91
Tim Penyusun IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, 46.
92
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011), 53.
1. Observasi
dalam kegiatan apa yang dilakukam oleh nara sumber yang sedang diamati
ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai
mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. Metode
93
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 66.
2. Wawancara (Interview)
mendalam.
sebagai berikut:
2018/2019?
94
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014), 372.
3. Dokumentasi
E. Analisis Data
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:96
95
Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), 75.
96
John W. Creswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilihantara Lima Pendekatan,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), 407.
data yang diinginkan. Dalam kegiatan ini tentu saja termasuk pencatatan
dari dokumen sehingga bisa diketahui jumlah dokumen yang tersedia dan
tindakan. Melalui penyajian data dapat dipahami apa yang sedang terjadi
menarik makna dari data yang ditampilkan. Pada tahap ini peneliti
berusaha mencari makna dari data yang telah direduksi dan tergalu
F. Keabsahan Data
dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.97
cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh,
97
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 125.
atau data dengan cara yang berbeda, terdapat dua strategi dalam mencapainya,
yaitu:
yang sama.98
G. Tahap-tahap Penelitian
98
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualtatif, 331.
99
Tim Penyusun IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 48.
penelitian.
hasil data yang diperoleh serta mengecek keabsahan atau kebenaran dari
PENYAJIAN DATA
diri.
66
Sobo Banyuwangi.
1979 sampai tahun 1981 pimpinan dijabat Drs. H. Damin Nasar . Periode
kedua pimpinan dijabat oleh Drs. H. Anies Malady dari tahun 1981
sampai dengan tahun 1990. Periode berikutnya mulai tahun 1990 sampai
keempat pimpinan dijabat oleh Drs. H. Mursidi dari tahun 1995 hingga
tahun 2002. Periode berikutnya mulai tahun 2003 sampai tahun 2008
dijabat oleh H. Choirul Anam SH, MPd.I. Tahun 2010 – 2011 pimpinan
dijabat oleh Drs. H. Kosim, M.Pd.I. Tahun 2011 – 2012 pimpinan dijabat
oleh Bapak Drs. Moh. Anwar, M.Pd.I. Mulai awal bulan Desember tahun
berupaya mewujudkan lingkungan yang bersih, rapi dan asri sehingga bisa
Jawa Timur, Drum Band dengan segudang prestasi baik tingkat Kabupaten
maupun tingkat Propinsi, serta diawal bulan Juni tahun 2009 siswa MAN 1
telapak tangan, akan tetapi butuh kerja keras dan kebersamaan warga
pihak terutama ummat Islam yang mempunyai power atau peran serta
didasarkan pada realitas pada era otonomi daerah dan persaingan lembaga
Kelurahan Sobo,
Kecamatan Banyuwangi,
Kabupaten Banyuwangi,
Email : manbanyuwangi@kemenag.go.id
100
Dokumentasi, TU MAN 01 Banyuwangi, 15 April 2019
NSM : 131135100001
NPSN : 20579399
Jumlah : 61 Orang
Jumlah : 18 Orang101
a. Visi :
b. Misi :
baik secara keilmuan, maupun secara moral dan social sehingga mampu
101
Dokumentasi, TU MAN 01 Banyuwangi, 15 April 2019
tinggi.
Islam di Madrasah.
pengambilan keputusan.102
Ekstrakurikuler Hadrah
berikut:103
Tabel 4.1
Data Siswa MAN 1 Banyuwangi
Jumlah
No. Kelas Siswa
2018/2019
1. X 472
2. XI 467
3. XII 423
Jumlah 1.362
Tabel 4.2
Data Siswa yang Mengikuti Kegiatan Hadrah
Jumlah Siswa
Kelas 2018/2019
X 17
XI 18
Jumlah 35
102
Dokumentasi, TU MAN 01 Banyuwangi, 15 April 2019
103
Dokumentasi, TU MAN 01 Banyuwangi, 15 April 2019
104
Dokumentasi, Kesiswaan MAN 1 Banyuwangi, 15 April 2019
Bagan 4.1
Struktur Organisasi
Madrasah Aliyah Negeri 1 Banyuwangi
Tahun Pelajaran 2018/2019
105
Dokumentasi, TU MAN 1 Banyuwangi, 15 April 2019
Banyuwangi
Sekretaris : Havin
Tabel 4.3
Tugas Pengurus Hadrah MAN 1 Banyuwangi
Jabatan Rincian Tugas
Ketua 1. Mengondisikan seluruh anggota hadrah ketika sedang
melakukan kegiatan
2. Memimpin rapat/pertemuan kegiatan hadrah
3. Penghubung antara anggota dengan Pembina hadrah
4. Memeriksa dan memberikan petunjuk atas
pengelolaan Tata Usaha/Administrasi kepengurusan
hadrah
106
Dokumentasi, Kesiswaan MAN 1 Banyuwangi, 15 April 2019
107
Dokumentasi, Kesiswaan MAN 1 Banyuwangi, 15 April 2019
ekstrakurikuler Remas dan Hadrah yang diikuti (tidak wajib) oleh seluruh
masalah dengan berpedoman pada keabsahan data. Dari data yang telah
tersebut perlu dianalisis supaya data siap disajikan atau dideskripsikan. Sesuai
masyarakat kelak.
lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-
108
Dokumentasi, Kesiswaan MAN 1 Banyuwangi, 15 April 2019
hari. Religius merupakan suatu sikap dan perilaku yang patuh dalam
ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
membentuk karakter religius, hal ini sesuai apa yang di ungkapkan oleh
109
Saeroji, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
110
Observasi, 20 April 2019.
berikut:
sebagai berikut:
siswa yang baru belajar mengenal hadrah baik dari segi skill memukul
hadrah maupun dari segi vokal (vokal inti atau backing vokal). Terkadang
114
Observasi, 20 April 2019.
115
Lukman, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
hari sabtu pada jam 12.30. Pada setiap kegiatan rutinnya selalu didampingi
hadrah yang digunakan yaitu hadrah al-banjari yang berisi lantunan pujian
besar terhadap karakter religius anak yaitu lebih taat beribadah dan tertib
116
Saeroji, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
yaitu berupa faktor dari siswa, guru, sarana dan prasarana.117 Hal demikian
mengatakan bahwa;
a. Faktor Siswa
Banyuwangi yaitu siswa yang menjadi anggota dalam tim hadrah itu
baik oleh semua santri, karena setiap malam jumat para santri
adalah santri pondok pesantren yang sudah tidak asing lagi dengan seni
terseut sesuai dengan yang di ungkapkan oleh Farel selaku ketua hadrah
117
Observasi, 20 April 2019.
118
Saeroji, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
hadrah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ayu Oktavia sebagai anggota
digunakan sudah lengkap dan memiliki kualitas yang baik, dari segi
tentang hadrah sudah ada, dan dari segi sarana dan prasarana penunjang
masalah.122 Hal ini sesuai apa yang di ungkapkan oleh Bapak Saeroji
yaitu;
122
Observasi, 20 April 2019.
123
Saeroji, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
124
Lukman, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
c. Faktor Guru
dengan pepatah guru (digugu dan ditiru), jadi setiap apa yang dilakukan
oleh guru akan menjadi contoh bagi muridnya. Seperti yang dilakukan
melakukan sebuah kegiatan. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan
125
Naila Naimatus, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
126
Lukman, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
Banyuwangi, yaitu;
faktor dari siswa, guru, sarana dan prasarana. Yang dimana seluruh
pendidikan.
127
Observasi, 20 April 2019.
128
Lasmono, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
religius di MAN 1 Banyuwangi yaitu faktor dari siswa, dan faktor pelatih
hadrah.129 Hal tersebut sesuai apa yang oleh Bapak Lukman selaku
berikut:
a. Faktor Siswa
129
Observasi, 20 April 2019.
130
Lukman, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
131
Lukman, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
132
Farel, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
lebih jauh lagi dengan hadrah. Diki sebagai anggota hadrah di MAN 1
Banyuwangi menjelaskan:
133
Farel, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
134
Diki, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
135
Lukman, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
pribadi dan kondisi fisik), dan faktor dari segi pelatih hadrah, yang sulit
minggunya.
ada dalam kajian teori dengan data yang diperoleh dilapangan itu disebut
selanjutnya secara detail dan sistematis segenap data dan keterangan tersebut
norma sosial, baik lokal, nasional, maupun global untuk membentuk insan
yang paripurna.137
136
Observasi, 20 April 2019.
137
Zainal Aqib dan Sujak, Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter, (Bandung: YRAMA
WIDYA, 2016), 68.
rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW, tidak hanya itu dalam
motivasi kepada para siswa. Dari kegiatan diatas siswa tidak hanya
ilmu agama dan siraman rohani yang bertujuan untuk membentuk karakter
religius.
138
Mansur Muslich, Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Kritis Multidimensional,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 86.
didik.139
b. Memantapkan kepribadian
berasal dari dalam diri siswa yang kecenderungan di pengaruhi oleh faktor
139
Noor Rohimah, The Hidden Curriculum Membangun Karakter Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), 34.
140
Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan Dengan Rahmad Tuhan
Yang Maha Esa.
sarana dan prasarana, dan faktor guru. Seperti yang disampaikan oleh
141
Farel, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
142
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 167.
143
Lukman, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
tak sedikit pula banyak guru-guru lain yang mensupport jalannya kegiatan
Hal tersebut sesuai apa yang diungkapkan oleh Bapak Lasmono selaku
144
Naila Naimatus, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
145
Lukman, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
146
Observasi, 20 April 2019.
ekstrakurikuler bisa berasal dari dalam diri siswa seperti minat dan
motivasi dan bisa berasal dari luar diri siswa seperti guru, sarana dan
faktor indiviual siswa (kepentingan pribadi, dan kondisi fisik), dan faktor
147
Lasmono, Wawancara, Banyuwangi, 20 April 2019.
148
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), 346.
c. Faktor Pribadi
149
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
54-71.
PENUTUP
A. Kesimpulan
sabtu pada jam 12.30. Pada setiap kegiatan rutinnya selalu didampingi oleh
hadrah yang digunakan yaitu hadrah al-banjari yang berisi lantunan pujian
besar terhadap karakter religius anak yaitu lebih taat beribadah dan tertib
diketahui menjadi beberapa faktor, yaitu faktor dari siswa, guru, sarana
97
dua faktor, yaitu faktor individual setiap siswa (kepentingan pribadi, dan
kondisi fisik), dan faktor dari segi pelatih hadrah, yang sulit mencari
minggunya.
B. Saran
di MAN 1 Banyuwangi.
dan tujuan yang telah dirancang mendapat hasil yang maksimal untuk
Pengurus hadrah hendaknya menjadi pribadi yang lebih tegas dan disiplin
oleh pembina karena itu adalah sebuah bentuk pembinaan yang dilakukan
maupun diluar kelas, karena belajar tidak hanya terbatas didalam kelas saja
namun juga diluar kelas sehingga menjadi pribadi yang lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal & Sujak. 2016. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter.
Bandung: YRAMA Widya.
Creswell, Jhon W. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih Antara
Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Depag RI. 2011. Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka. Tangerang
Selatan: PT. Kalim.
Faiz Almath, Muhammad. 1991. 1000 Hadits Terpilih. Bandung: Gema Insani
Press.
Kemendiknas Nomor 125 Tahun 2002 Tentang Kalender Pendidikan dan Jam
Belajar di Sekolah.
Khan, Hazrat Inayat. 2002. Dimensi Mistik Musik dan Bunyi. Yogyakarta: Pustaka
Sufi.
Mahjuddin. 2000. Pendidikan Hati: Kajian Tasawuf Amali. Jakarta: Kalam Mulia.
Naser, Seyyed Hossein. 2001. Spiritualitas dan Seni Islam. Bandung: Mizan.
Nata, Abuddin. 2015. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta: Rajawali
Press.
Permendiknas No. 22 tahun 2006, tentang Standart Isi Untuk Satuan pendidikan
Dasar dan Menengah Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Rif’an, Ahmad Rifa’i. 2015. Man Shabara Zhafira. Jakarta: Media Komputindo.
Sayyid Ahmad bin Sayyid Zaini dahlan. 1349 H. Taqrib Al-Usul Fi Tashil Al-
Usul Fi Ma’rifah Al-Rabb Wa Ar-Rasul. Mesir: Mustafa.
Selamat, Kasmuri. 2012. Akhlak Tasawuf Upaya Meraih Kehalusan Budi dan
Kedekatan Ilahi. Jakarta: Kalam Mulia.
Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani. 1996. Sa’adah Ad-Darain Fi Al-Shalat Ala
Sayyid Al-Kawnain. Beirul: Darul Fikr.
Tim Penyusun IAIN Jember. 2017. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiyah.
Jember: IAIN Jember Press.
Widoyo, Anton Adi. 2001. Melatih Anak Bertanggung Jawab. Jakarta: Mitra
Utama.
SUB METODE
JUDUL VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA FOKUS PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
Pelaksanaan 1. Hadrah 1. Pelaksanaan a. Menentukan 1. Informan : 1. Metode penelitian 1. Bagaimana
Hadrah Tujuan a. Kepala kualitatif deskriptif Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
b. Menentukan Sekolah 2. Subjek Penelitian: Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler Materi b. Guru Kelas teknik purposive Hadrah dalam
c. Menentukan c. Siswa sampling membentuk karakter
Hadrah Dalam
Metode 3. Metode pengumpulan religius siswa di
Membentuk d. Menentukan 2. Dokumentasi data MAN 01
Perencanaan 3. Kepustaka a. Observasi Banyuwangi tahun
Karakter Religius
e. Penggunaan 4. an b. Interview/wawanc Pelajaran 2018/2019?
Siswa Di Madrasah 2. Karakter Sumber ara 2. Bagaimana Faktor
Religius Belajar c. Dokumentasi Pendukung
Aliyah Negeri 01
f. Menentukan 4. Metode Analisa Data: Pelaksanaan Kegiatan
Banyuwangi Tahun Media Koleksi data, Ekstrakurikuler
Kondensasi data, Hadrah dalam
Pelajaran
penyajian data, dan membentuk karakter
2018/2019 2. Faktor a. Mengidentifik kesimpulan. religius siswa di
Pendukung asi Faktor- 5. Keabsahan Data: MAN 01
Faktor a. Triangulasi Banyuwangi tahun
Pendukung Teknik Pelajaran 2018/2019?
b. Triangulasi
Sumber 3. Bagaimana Faktor
Penghambat
3. Faktor a. Mengidentifik Pelaksanaan Kegiatan
Penghambat asi Faktor- Ekstrakurikuler
Faktor Hadrah dalam
Penghambat membentuk karakter
religius siswa di
MAN 01
Banyuwangi tahun
Pelajaran 2018/2019?
A. Pedoman Observasi
B. Pedoman Dokumenter
hadrah
Banyuwangi?
di MAN 1 Banyuwangi?
Riwayat Pendidikan
Pengalaman Organisasi