Anda di halaman 1dari 115

PEMBELAJARAN AHLUSUNNAH WAL JAMAAH

(ASWAJA) AN-NAHDLIYAH
DALAM MENANGKAL INTOLERANSI SISWA
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS FAVORIT NU
TEGALDLIMO BANYUWANGI

SKRIPSI
diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program studi Pendidikan Agama Islam

Oleh :
HANA SAFIRA ANDRITAMA
NIM. T20171033

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
APRIL 2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


ii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


iii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


MOTTO

             

          

Artinya:

“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan
perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi
untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga
dirinya”. (QS. At-Taubah: 122)1

1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah Spesial From Woman.(Bandung: Sygma
Examedia Arkanleema, 2007). 206

iv

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


PERSEMBAHAN

Karya ini adalah sebagian dari anugerah yang Allah SWT limpahkan

kepada saya, dengan segala kerendahan hati dan rasa bersyukur, saya

persembahkan anugerah ini kepada:

1. Bapak saya Bpk. Zaenal Abidin dan Ibu saya Ibu. Umi Khofsoh yang

senantiasa mendoakan, memberikan motivasi, semangat dan ridhonya serta

memberikan bantuan finansialnya dalam menyelesaikan skripsi ini. semoga

mendapat balasan yang berlimpah dari Allah SWT.

2. Kerabat dekat dan saudara sepupu yang telah memberikan motivasi, semangat,

dan doa terbaiknya.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


KATA PENGANTAR

   

Segenap puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

atas segala anugerah, hidayah, dan izinnya, perencanaan, pelaksanaan, dan

penyelesaian skripsi yang berjudul “Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jama’ah An-

Nahdliyah dalam Menangkal Intoleransi Siswa di Sekolah Menengah Atas

Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi” sebagai salah satu syarat menyelesaikan

program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar. Shalawat serta salam

senantiasa terlimpahkan kehadirat Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

kita dari zaman jahiliyah menuju jalan yang terang benderang yaitu agama Islam.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh

karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM., Selaku Rektor IAIN Jember

yang telah memberikan fasilitas yang memadai selama kami menuntut ilmu di

IAIN Jember.

2. Ibu Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd. I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu

Keguruan IAIN Jember yang telah membimbing kami dalam proses

perkuliahan.

3. Bapak Drs. H. D. Fajar Ahwa, M.Pd.I., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Agama Islam IAIN Jember yang telah sabar, ikhlas dan support

vi

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


serta bersedia meluangkan waktunya demi kelancaran penulisan skripsi ini

dengan baik.

4. Bapak Abdul Mu’is, S.Ag., M.Si.selaku Kepala Perpustakaan IAIN Jember,

beserta karyawan yang telah memberikan pelayanan dalam hal fasilitas

referensi bagi penulis.

5. Bapak Dr. Subakri M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

berkenan meluangkan waktunya dengan sabar dan penuh keikhlasan demi

kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan baik.

6. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberi

banyak ilmu sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.

7. Kepada guru-guruku, TK KHOTIJAH 60, MI SILAHUL MUSLIMIN, MTs

SILAHUL MUSLIMIN Tegaldlimo Banyuwangi, MAN 02 Banyuwangi yang

telah memberikan pendidikan dan ilmunya semoga Allah SWT membalas

kebaikannya.

8. Bapak H. Takiyudin Nazah, M.Si sebagai Kepala Sekolah Menengah Atas

Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi yang telah memberikan izin

melaksanakan penelitian dan memberikan informasi mengenai lembaganya.

9. Sahabat-sahabat saya (Rizka Iftita Umami, Moh. Yusron Khilmi, Ainun

Shofia Rosyidi, Ayu Karomatul Azizah, Fatma Vida, Niendy Riezka Ariefa,

Intania Citra Melaty, Nur Afni Oktavia Safitri, Siti Lia Ainun Naja, Siti

Munawaroh) dan teman seperjuangan kelas PAI A1 2017 yang telah memberi

semangat, motivasi dan mendo’akan untuk selalu tidak putus asa dari awal

kuliah hingga dapat menyelesaikan skripsi ini, semoga do’a dan semangatnya

vii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


kembali kepada kalian hingga menjadi orang yang sama-sama sukses dunia

akhirat.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini secara langsung maupun tidak

langsung.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan, sehingga masih perlu penyempurnaan. Oleh sebab itu untuk

menyempurnakan skripsi ini kritik dan saran yang membangun dari segenap

pihak merupakan hal yang berharga bagi penulis. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya,

aamiin.

Jember, 20 April 2021

Hana Safira Andritama


NIM. T20171033

viii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


ABSTRAK
Hana Safira Andritama, 2021 : “Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jama’ah
(ASWAJA) An-Nahdliyah dalam Menangkal Intoleransi Siswa di Sekolah
Menengah Atas Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi”
Kata kunci: Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah, Menangkal
Intoleransi
Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah ialah pembelajaran
yang dianggap membosankan oleh siswa dan pendidik belum secara maksimal
memberikan penguatan kepada siswa tentang toleransi terhadap sesama.
Dikarenakan siswa tingkat menengah atas merupakan siswa yang masa transisi
dari remaja menuju dewasa. Dimana masa-masa tersebut biasa mudah terpengaruh
oleh beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya intoleransi.
Fokus penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimana Pembelajaran Ahlusunnah Wal
Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dalam menangkal Intoleransi Siswa di SMA
Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi ? 2) Apa saja faktor pendukung dan
penghambat dalam Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-
Nahdliyah dalam menangkal Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo
Banyuwangi ?.
Tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1) Untuk mendeskripsikan bagaimana
Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dalam
menangkal Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi. 2)
Untuk mendeskripsikan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam
Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dalam
menangkal Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi.
Peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriftif dan jenis penelitian
Field Research. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
tehnik pengamatan observasi, tehnik wawancara, tehnik dokumentasi. Sedangkan
analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Hiberman.
Sedangkan pada keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi tehnik.
Hasil penelitian ini, yaitu: pembelajaran Aswaja adalah pembelajaran yang
wajib dilaksanakan di sekolah yang bernaungan di LP Ma’arif NU yang
mengajarkan tentang ajaran dan sunah-sunah nabi Muhamad SAW dan para
sahabat. Dengan adanya tujuan, materi dan metode pada saat pembelajaran
Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dapat memudahkan guru
dalam memberikan pengenalan, pendekatan, dan penguatan pada siswa yang
terletak pada materi yang disampaikan. Seperti, Amaliyah-amaliyah Aswaja,
Aqidah Islam, Syariat Islam atau fiqh, pengertian Aswaja, perbedaan ajaran
aswaja dengan syiah, prinsip-prinsip aswaja, keorganisasian dan khususnya pada
materi konsep ukhuwah. Maka, siswa dapat memahami dan mengerti dengan
materi yang disampaikan oleh guru tanpa adanya kesalahfahaman dan agar tidak
ternjadinya Intoleransi siswa. Faktor pendukung, tenaga kependidikan seluruhnya
orang NU dan adanya kegiatan diluar kelas seperti IPNU dan IPPNU di sekolah.
Adapun faktor penghambat, terletak pada materi yang kurang dinamis atau kurang
lengkap.

ix

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii

MOTTO ..................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................. x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian ..................................................................... 1

B. Fokus Penelitian .......................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 10

E. Definisi Istilah ............................................................................. 12

F. Sistematika Pembahasan ............................................................. 12

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Kajian Terdahulu ......................................................................... 14

B. Kajian Teori ................................................................................ 18

1. Pembelajaran Aswaja ............................................................ 18

a. Pengertian Pembelajaran Aswaja ................................. 18

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


b. Komponen Pembelajaran Aswaja ................................ 21

c. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran

Aswaja ......................................................................... . 25

2. Intoleransi ............................................................................ 27

a. Pengertian Intoleransi ................................................... 27

b. Faktor-faktor Intoleransi ............................................... 28

c. Upaya Mencegah Intoleransi ........................................ 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian................................................ 33

B. Lokasi Penelitian ...................................................................... 33

C. Subyek penelitian ..................................................................... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 35

E. Analisis Data ............................................................................ 38

F. Keabsahan Data ........................................................................ 42

G. Tahap-tahap Penelitian ............................................................. 42

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Obyek Penelitian .................................................... 46

B. Penyajian Data dan Analisis Data ............................................ 49

C. Pembahasan Temuan ................................................................ 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 68

B. Saran ........................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 70

xi

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Keaslian tulisan

2. Matrik penelitian

3. Pedoman wawancara

4. Surat izin penelitian

5. Surat selesai penelitian

6. Jurnal kegiatan

7. Dokumentasi

8. Biodata Penulis

xii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DAFTAR TABEL

No Uraian Hal.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................. 17

xiii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal.

Gambar 4.1 Proses Pembelajaran Aswaja .................................................. 54

Gambar 4.2 Kegiatan IPNU IPPNU ........................................................... 57

xiv

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Indonesia adalah Negara multikultiral. Didalam penelitian etnologis

misalnya, di ketahui bahwa Indonesia terdiri atas kurang lebih 600 suku

bangsa dengan identitasnya masing-masing dan dengan budaya, etnis dan

bahasa yang berbeda-beda. Tidak hanya suku, budaya, etnis, dan bahasa,

melainkan juga beragam agama dan kepercayaan. Semua menjadi satu wadah

yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Maka, bagi masyarakat

Indonesia prinsip toleransi sangatlah melekat. Semboyan Bhineka Tunggal

Ika yang artinya berbeda-beda tetap satu jua, telah menjadi prinsip

masyarakat Indonesia untuk bertoleransi yang di pegang teguh dari nenek

moyang sejak dahulu.2

Namun, beberapa akhir-akhir ini Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI) mengalami keguncangan yang sangat meresahkan banyak kalangan

seperti, pemuka agama, guru, dan seluruh masyarakat Indonesia. Yakni,

kemunculan faham-faham radikalisme. Agama seharusnya sebagai wadah

untuk saling rukun, damai, dan bertoleransi. Tetapi dalam beberapa hal justru

Agama malah menjadi sumber munculnya sebuah konflik ketika ia di

pandang oleh penganutnya sebagai kebenaran yang mutlak (truth Claim) yang

berlebihan yang harus di searluaskan oleh pengikutnya pada umat yang lain di

2
Muh Sain Hanafi, Pendidikan Multikulturan dan Dinamika Ruang Kebangsaan, Jurnal
Diskursus 3 no.1 (2015), 120.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


2

luar kelompoknya. Sehingga kelompok lain di anggap sesat, salah,

menyimpang, dan kafir. Hal ini memicu terjadi intoleransi antar kelompok

agama yang awal mulanya menganggap pemahammanya paling benar.3

Gerakan Islam radikal (Islam garis keras) seperti MMI (Majelis

Mujahidin Indonesia), FPI (Front Pembela Islam), HTI (Hizbut Tahrir

Indonesia), Lasykar Jihad Ahlusunnah Wa Al-Jamaah, Salafi. Golongan

tersebut yang gemar menuduh golongan lain bid’ah, syirik, khufarat, dan

sebagainya. Walaupun mengaku berpaham dan berlebel Aswaja (Ahlusunnah

Wal Jamaah) tetapi tindakan dan prilakunya terkesan radikal, penuh tindak

kekerasan, dan merasa hanya kelompoknya yang paling benar dan paling

Islam. Padahal justru dari prilaku mereka itu akan menimbulkan cap negatif

terhadap rahmatan lil ‘alamin. Perilaku dan tindakan seperti itu juga dapat

menimbulkan perpecahan di kalangan umat Islam.4

Dalam bernegara kelompok-kelompok yang telah disebutkan diatas

mengusung Khilafah Islamiyah yang jelas merusak keberadaban dan

eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonsesia (NKRI) yang majmuk. Maka

dari itu, beberapa pemikir Islam Indonesia seperti Gus Dur dan Syafii Maarif

mereka memiliki gerakan yang disebut gerakan Islam Transnasional. Maka

tidak heran jika kemudian Gus Dur menyampaikan gagasanya tentang ”Islam

Pribumi” atau juga dikenal dengan Pribumisasi Islam dalam rangka

mendialektikakan ajaran-ajaran inti Islam kedalam budaya-budaya lokal

Indonesia dan berusaha untuk selalu mempertimbangkan kebutuhan-


3
Jurnal Edukasi, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, (Juli 2008), 34.
4
Masyhudi Muchtar, Aswaja An-Nahdliyah Ajaran Ahlusunnah Wal Jamah yang Berlaku di
Lingkungan Nahdatul Ulama, (Surabaya: Khalista, 2009), 5

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


3

kebutuhan lokal masyarakat dalam merumuskan hukum-hukum agama

dengan tanpa mengubah hukum-hukum inti agama (al-maqasid al syar’iyah).

Menurutnya Islam Indonesia memiliki beberapa karakteristik yang meliputi

kontekstual, toleran, menghargai tradisi, progresif dan membebaskan. Dalam

rangka mengantisipasi bahaya gerakan Islam garis keras yang justru hanya

akan mengancam keberadaan dan eksistensi NKRI sebagai sebuah negara

kesatuan yang majemuk.5

Selain itu, dengan adanya Islam garis keras dapat pula mengancam

toleransi antar agama dan budaya di Indonesia yang mengarah pada

Intoleransi. Intoleransi merupakan suatu sikap yang dapat menggaggu

stabilitas Nasional. Dengan toleransi umat beragama yang kondusif akan

mewujudkan stabilitas Nasional.6 Toleransi (tasamuh) merupakan sikap yang

diharapkan dapat dimiliki oleh bangsa Indonesia, sesuai dengan keleluasaan

setiap bangsa untuk memeluk agama masing-masing sesuai dengan keinginan

dan keyakinan. Dalam sila pertama Pancasila, negara telah memberi dasar

untuk saling menghormati antar umat beragama. Sila ketuhanan yang maha

Esa merupakan sila yang benar-benar sesuai dengan kepribadian bangsa

Indonesia yaitu bangsa yang santun dan memiliki agama atau keyakinan.

Empat pilar kebangsaan yang menjadi dasar adalah Pancasila, Undang-

5
M Idadun Rohmat, Islam Pribumi: Mendialogkan Agama, Membaca Realitas, (Jakarta: Erlangga,
2003), 4
6
Sugeng Suharto, Kebijakan Pemerintah sebagai Manifisme Peningkatan Toleransi Umat
Beragama Guna Mewujudkan Stabilitas Nasional dalam Rangka Ketahanan Nasional,
(Ponorogo: REATIV, 2019), 90

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


4

Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik

Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.7

Pendidikan merupakan sebuah upaya mengembangkan, mendorong,

dan mengajak manusia lebih maju dengan berlandas nilai-nilai yang tinggi

dan kehidupan yang mulia sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna,

baik yang berkaitan dengan akal, perasaan, maupun perbuatan.8 Sebagaimana

disebutkan dalam surah at-Taubah ayat 122:

             

          

Artinya:Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke


medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara
mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka
dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka
telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.9

Dari ayat diatas dapat dipahami bahwa betapa pentingnya pendidikan

dan pengetauan bagi kelangsungan hidup manusia. Dengan pendidikan dan

pengetahuan, manusia dapat mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk,

yang benar dan yang salah, yang membawa manfaat dan yang membawa

mudarat.10

7
Sugeng Suharto, Kebijakan Pemerintah sebagai Manifisme Peningkatan Toleransi Umat
Beragama Guna Mewujudkan Stabilitas Nasional dalam Rangka Ketahanan Nasional,
(Ponorogo: REATIV, 2019), 71
8
Ali Maksum & Luluk Yunan Ruhendi, Paradigma Pendidikan Universal di Era Modern dan
Post Modern: Mencari Visi Baru atas Realitas Baru Pendidikan Kita, (Yogyakarta: IRCiSod,
2004), 268
9
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah Spesial From Woman.(Bandung: Sygma
Examedia Arkanleema, 2007). 206
10
Hamzah Djunaid, Konsep Pendidikan dalam Al-Qur’an (sebuah kajian tematik), Lentera
Pendidikan 17 no. 1, (Juni 2014), 140

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


5

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang

atau kelompok, kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pembelajaran, pengajaran, dan pelatihan.11 Hal ini ditegaskan pula

dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003

yaitu : “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”.12

Berdasarkan pernyataan tersebut, bahwa pendidikan bukan hanya

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, beriman, kreatif, cakap, sehat

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab saja,

akan tetapi bertujuan pula membentuk peserta didik yang mandiri. Tujuan

pendidikan Nasional tersebut merupakan rumusan mengenai kualitas manusia

yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Untuk mencapai itu

semua, salah satu yang harus dilakukan adalah menjalankan proses

pembelajaran yang efektif. Seperti pendidikan berbasis aswaja.

Aswaja kepanjangan dari “Ahlus Sunnah Wal Jama’ah”. Artinya

orang-orang yang menganut atau mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW,


11
Chairul Anwar, Hakikat Manusia dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofis, (Yogyakarta:
Sukapress, 2014), 63
12
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


6

dan Wal Jama’ah berarti mayoritas umat atau mayoritas sahabat Nabi

Muhammad SAW. Jadi definisi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yaitu: “Orang-

orang yang mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan mayoritas sahabat

(maa ana alaihi wa ashabii), baik di dalam syariat (hukum Islam) maupun

aqidah dan tasawuf.”13

Diriwayatkan dari sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu

‘anhu, beliau menceritakan,

‫اب‬ ْ ْ َْ َ ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم قَ َام فِينَا فَ َق‬


ِ َ‫ أ َََل إِ َّن من قَبْ لَ ُكم ِمن أ َْه ِل الْكِت‬:‫ال‬ ِ َ ‫أ َََل إِ َّن رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ َُ
ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ َوإ َّن َهذه الْملَّةَ َستَ ْف ََِت ُق َعلَى ثَََلث َو َس ْبع‬،ً‫ْي ملَّة‬
‫ ث ْنتَان َو َس ْب عُو َن‬:‫ْي‬ َ ‫افْ تَ َرقُوا َعلَى ث ْنتَ ْْي َو َس ْبع‬
ِ ِ ِ
َ ‫ َوه َي ا ْْلَ َم‬،‫ َوَواح َدةٌ ِِف ا ْْلَنَّة‬،‫ِِف النَّا ِر‬
ُ‫اعة‬
Artinya:“Ketahuilah, ketika sedang bersama kami Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketahuilah! Sesungguhnya orang-
orang sebelum kalian dari kalangan ahlu kitab berpecah belah
menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umatku akan berpecah
menjadi tujuh puluh tiga golongan. Tujuh puluh dua golongan
masuk neraka dan satu golongan masuk surga, yaitu al-
jama’ah.” (HR. Abu Dawud no. 4597, dinilai hasan oleh Al-
Albani).14

Dengan berpangkal pada doktrin ahlun al-sunnah walal- jamaah

(aswaja) yang dianut dan dikembangkan, maka dari berbagai gerak dan

langkahnya, NU senantiasa memperlihatkan watak yang flacksibel dalam

menerjemahkan dan menerima realita. Paham Aswaja ini banyak diikuti oleh

mayoritas umat Islam di Indonesia khususnya diikuti oleh warga NU, yang di

dalamnya mempuyai beragam konsep yang jelas dilandasi dengan dalil-dalil

yang qath’i. Adapun salah satu konsep yang terkandung dalam ajaran Aswaja
13
Munawir, Aswaja NU Center dan Perannya sebagai Benteng Aqidah (IAIDA, Banyuwangi,
2016), 62
14
Supyanto, Konsep Ahlussunnah Waljama’ah Dalam Perspektif Kh. Hasyim Asy’ari Dan Peran
Politik Nu Dalam Persiapan Kemerdekaan Ri (Skripsi, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2012), 3

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


7

yaitu, tawasut, tasamuh, tawazun, dan al-i’tidal.15 Karenanya aswaja dapat

didefinisikan sebagai “Ahlu minhaj al-fikri ad-dini al-musytamil ‘ala syu’un

al-hayati wa muqtadhayatiha al-qa’imi ‘ala asas at-tawasut wa at-tawazun

wa at-ta’addul wa at-tasamuh” atau “orang-orang yang memiliki metode

berfikir keagamaan yang mencakup semua aspek kehidupan yang

berlandaskan atas dasar-dasar moderasi, menjaga keseimbangan dan

toleransi”16 pendidikan saat ini perlu ditanamkan norma-norma agama supaya

peserta didik tidak terjerumus pada pergaulan yang menyimpang.

Maka, Sekolah Menengah Atas Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

adalah salah satu lembaga pendidikan yang bernaugan LP Ma’arif NU yang

memiliki semangat dan komitmen untuk terus menerapkan ajaran yang

sesuai dengan amaliyah Ahlusunnah Wal Jamaa’ah. Dalam pembelajarannya

Aswaja menjadi mata pelajaran yang wajib bagi siswa SMA Favorit NU

Tegaldlimo Banyuwangi dari kelas X hingga kelas XII. Oleh karena itu, mata

pelajaran aswaja dicantumkan pada Muatan Lokal di SMA Favorit NU

Tegaldlimo Banyuwangi dan jarang kita temukan di lembaga-lembaga secara

umum. 17

Aswaja Merupakan mata pelajaran yang penting untuk aplikasi

dikehidupan sehari-hari. Dengan demikian, adanya mata pelajaran Ke-NU-an

Ahlusunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah dapat memperkuat nilai toleransi

siswa-siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi yang selalu

15
KH. Miftkhul Akhyar, Risalah Ahlusunnah wal Jama’ah dari Pembiasaan Menuju Pemahaman
dan Pembelaan Akidah-Amaliah Nu (Kahlistha, Surabaya, 2012),167
16
Muchotob Hamzah, Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyyah. (Yogyakarta:LkiS, 2017) ,V
17
Abd. Rohman, diwawancarai oleh penulis, Tegaldlimo Banyuwangi, 14 September 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


8

memberikan penguatan toleransi (tasamuh) melalui perinsip-perinsip Aswaja

yang dilakukan pada saat pembelajaran Aswaja. Bukan hanya pada saat

pembelajaran saja, melainkan dilingkungan SMA Favorit NU ini telah

memegang teguh nilai-nilai amaliyah Ahlusunnah Wal Jamaah An-

Nahdliyah. Karena dilingkungan SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

tergolong majemuk yakni didalam lingkungan daerah tersebut ada beberapa

agama. Seperti, Islam, Hindu, Kristen, bahkan Budha.18

SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi adalah Sekolah Menengah

Atas (SMA) Swasta yang berlokasi di Provinsi Jawa Timur Kabupaten

Banyuwangi dengan alamat Jl. KH. Rofi’i No. 15 Kendalrejo Tegaldlimo,

lembaga pendidikan formal ini di bawah naungan lembaga Pendidikan

Ma’arif NU Cabang Banyuwangi. Sesuai dengan namanya SMA Favorit NU

semua sangat kental dengan ke-NU-annya. Aswaja ke-NU-an memiliki

karakter kemasyarakatan yakni diakui masyarakat, selalu bersatu dengan

masyakarat, dari masyakarat, untuk masyarakat.

Namun pada kenyataannya, pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah

An-Nahdliyah ialah pembelajaran yang dianggap membosankan oleh siswa

dan pendidik belum secara maksimal memberikan penguatan kepada siswa

tentang toleransi terhadap sesama. Dikarenakan siswa tingkat menengah atas

merupakan siswa yang masa transisi dari remaja menuju dewasa. Dimana

masa-masa tersebut biasa mudah terpengaruh oleh beberapa faktor yang

menyebabkan terjadinya intoleransi. Seperti, faktor keagamaan dan faktor

18
Lukman Hakim, diwawancarai oleh penulis, Tegadlimo Banyuwangi, 14 September 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


9

non keagamaan yang menyebabkan siswa intoleransi terhadap siswa lainya,

lingkungan dimana siswa itu tinggal, dan lain sebagainya.

Diharapkan adanya Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah An-

Nahdliyah dapat memberikan pemahaman kepada siswa tentang Ahlusunnah

Wal Jamaa’ah, Nahdatul Ulama, dan memperkuat toleransi siswa melalui

amaliyah dan prinsip-prinsip Ahlusunnah Wal Jamaah itu sendiri. Mata

pelajaran Ahlusunnah wal Jama’ah dapat sebagai benteng akidah amaliah

Peserta didik dimulai dari jenjang pendidikan. Maka dari itu, SMA Favorit

NU Tegaldlimo Banyuwangi meletakkan mata pelajaran Ke-NU-an

Ahlusunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah pada Muatan Lokal untuk

memperkuat prinsip-prinsip Aswaja salah satunya toleransi (tasamuh).

Berangkat dari permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengangkat sebuah permasalahan yang berhubungan dengan latar belakang

diatas dengan judul “Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah An-

Nahdliyah dalam Menangkal Intoleransi Siswa di Sekolah Menengah

Atas Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian tersebut, maka fokus penelitian dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-

Nahdliyah dalam menangkal Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU

Tegaldlimo Banyuwangi ?

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


10

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam Pembelajaran

Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dalam menangkal

Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian tersebut, maka tujuan penelitian dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana Pembelajaran Ahlusunnah Wal

Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dalam menangkal Intoleransi Siswa di

SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi.

2. Untuk mendeskripsikan apa saja faktor pendukung dan penghambat

dalam Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah

dalam menangkal Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Kegunaan teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memperkarya khazanah keilmuan dan

menambah wawasan serta referensi/acuan yang dapat dijadikan

pedoman oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran

b. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar bagi

pelaksaan penelitian lebih lanjut.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


11

2. Kegunaan praktis

a. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan pengetahuan dan sebagai

bekal pada saat terjun langsung di dunia pendidikan kelak sebagai

seorang guru PAI

b. Bagi institusi, hasil penelitian di harapkan dapat memberikan

kontribusi nyata bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dan

penelitian ini berguna sebagai sumber tambahan dalam memperoleh

informasi bagi calon peneliti lain yang akan melakukan penelitian

pada kajian yang sama.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi serta meningkatkan

pengetahuan dan pengalaman dalam upaya meningkatkan kualitas

keterampilan bagi pelajaran.

d. Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang

pembelajaran dan pendidikan tambahan terutama pada pendidikan

agamanya.

e. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat meningkatkan peran aktif dan

motivasi belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dan memiliki moral yang lebih baik kedepannya.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


12

E. Definisi Istilah

Adapun beberapa devinisi istilah yang perlu diuraikan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja)

Pembelajaran adalah proses belajar individu atau kelompok yang

dilakukan untuk memperoleh perubahan menyeluruh dalam interaksi

dilingkungannya. Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) adalah ajaran yang

disampaikan Nabi Muhammad Saw kepada sahabat-sahabatnya dan

beliau amalkan serta diamalkan para sahabat. Pembelajaran Aswaja

adalah proses belajar individu atau kelompok secara menyeluruh tentang

ajaran Nabi Muhammad Saw dan para sahabat, ajaran nilai keyakinan

dan aqidah Ahlusunnah Waljama’ah An-Nahdliyah untuk memperoleh

perubahan menyeluruh dalam interaksi dilingkungannya.

2. Intoleransi

Intoleransi adalah sikap tidak saling tenggang rasa atau tidak saling

menghargai pendirian orang lain yang berbeda yang menimbulkan

perpecahan keagamaan dan menjadi salah satu faktor munculnya konflik

antar agama.

F. Sistematika Pembahasan

Supaya dapat memberikan kemudahan dan pemahaman dalam rangka

rencana penyusunan skripsi, selanjutnya peneliti akan menguraikan bab-bab

dalam penelitian ini, adapun sistematika pembahasannya meliputi:

Bab satu merupakan Pendahuluan, bab ini merupakan dasar dalam

penelitian yang terdiri daari uraian tentang latar belakang, focus penelitian,

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


13

tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika

pembahasan.

Bab kedua merupakan bab yang menjelaskan tentang penelitian

terdahulu yang membahas penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain

yang serupa dengan penelitian yang akan dilakukan. Dan kajian teori

membahas tentang teori Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA)

An-Nahdliyah dalam menangkal Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU

Tegaldlimo Banyuwangi yang dijadikan landasan dalam melakukan

penelitian yang sesuai dengan focus penelitian.

Bab ketiga merupakan bab yang menjelaskan metode penelitian, yang

didalamnya terdapat pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian,

subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data,

dan tahap-tahap penelitian.

Bab keempat merupakan bab yang memuat tentang penyajian data dan

analisis yang meliputi gambar obyek penelitian di SMA Favorit NU

Tegaldlimo Banyuwangi, penyajian data dan analisis data, dan pembahasan

temuan.

Bab kelima merupakan bab membahas tentang penutup yang meliputi

kesimpulan dan saran-saran.

Selanjutnya skripsi ini diakhiri dengan daftar pustaka, lampiran-

lampiran yang berisi matrik penelitian, pedoman penelitian, jurnal penelitian,

dokumentasi, pernyataan keaslian, surat izin penelitian, surat keterangan telah

selesai penelitian, dan biodata penelitian.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Khoirul Anam Universitas Islam

Negeri Walisongo Semarang 2016 dengan judul “Pembelajaran Aswaja

sebagai Implementasi Pendidikan Akhlaq di MTs Miftahul Ulum

Mranggen Demak”.19 Fokus penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana

perencanaan pembelajaran Aswaja sebagai pendidikan akhlaq di MTs

Miftahul Ulum Mranggen Demak?. 2) Bagaimana implementasi

pembelajaran Aswaja sebagai pendidikan akhlaq di MTs MiftahulUlum

Mranggen Demak?. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif

lapangan. Teknik pengumpulan data yang diperlukan, baik yang

berhubungan dengan studi literatur maupun data empiris, penulis

menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian

untuk analisis data penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif

dengan analisis induktif. Untuk validitas data penulis menggunakan

triangulasi data.

Hasil penelitian adalah perencanaan itu dapat diimplementasikan

dalam pembelajaran di kelas dan lingkungan sekolahan. Implementasinya

meliputi: siswa mengucapkan salam kepada guru dan berjabat tangan

19
Muhamad Khoirul Anam, “Pembelajaran Aswaja sebagai Implementasi Pendidikan Akhlaq di
MTs Miftahul Ulum Mranggen Demak”, (Skripsi, Muhamad Khoirul Anam Universitas Negeri
Walisongo Semarang, 2016).

14

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


15

mencium tangan, membaca Asmaul Husna dan Raditu billahi Rabba”

sebelum pembelajaran dimulai, akhir pembelajaran membaca surat al-Asr

dan membaca doa majlis, tahlil dan istighosah, diba’iyahan setiap bulan

sekali, ziarah ke makam waliyullah, salat Duha berjamaah, salat Duhur

berjamaah dan dilanjutkan wirid bersama, bila terjadi bencana alam dan

banyak yang meninggal dunia, seluruh warga yayasan melakukan salat

gaib bersama, Islami, tawasut, tawazun, tasamuh, i’tidal, qanaah, amanah,

tawadu’, sidiq, ikhlas, peduli sosial.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Choriyah Institut Agama Islam Negeri

Salatiga pada tahun 2018 “Implementasi Pembelajaran Aswaja untuk

Peningkatan Iman dan Taqwa di SMK Al-Falah Salatiga”.20 Fokus

penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Aswaja di

SMK salatiga? 2) Bagaimana peranan pembelajaran Aswaja untuk

peningkatan Iman dan Taqwa di SMK Salatiga? 3) Apa saja faktor

pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran Aswaja untuk

peningkatan Iman dan Taqwa di SMK Salatiga?. Penelitian ini termasuk

penelitian lapangan (Field Research). Adapun pendekatan yang digunakan

adalah pendekatan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Pelaksanaan

pembelajaran Aswaja di SMK Al-Falah Salatiga di lakukan dengan cara

sholat dzuhur berjama’ah, sholat dhuha berjama’ah, dan mujahadah. 2)

Implementasi pembelajaran Aswaja untuk peningkatan iman dan taqwa di

20
Siti Choriyah “Pembelajaran Aswaja untuk Peningkatan Iman dan Taqwa di SMK Al-Falah
Salatiga” (Skripsi, Siti Choriyah Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2018) .

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


16

SMK Al-Falah Salatiga dengan keteladanan yang diawali oleh para guru.

3) Faktor pendukung implementasi pembelajaran Aswaja untuk

peningkatan iman dan taqwa di SMK Al-Falah Salatiga terbagi menjadi

dua yaitu, faktor intern (keadaan siswa itu sendiri) dan faktor ekstern (visi

dan misi sekolah, kekuatan dari guru dan dukungan seluruh stakeholders,

kegiatan yang sudah terprogram dan budaya sekolah, prinsip kebersamaan

antar warga sekolah, jumlah siswa yang tidak terlalu banyak sehingga

mudah untuk mengontrol, sarana dan prasarana serta fasilitas yang baik,

dan lingkungan yang kondusif). 4) faktor penghambatnya juga dapat

digolongkan menjadi dua, faktor intern (kondisi siswa itu sendiri dan

perbedaan karakter pada masing-masing siswa) dan faktor ekstern

(perbedaan kebudayaan antara sekolah dengan rumah, kurangnya waktu

pengawasan ketika siswa di luar sekolah, lingkungan bergaul, dan media

sosial).

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ahlis Aulia Rohman Institut Agama Islam

Negeri Purwokerto pada tahun 2019 dengan judul “Pembelajaran Ke-NU-

an dalam Menanamkan Nilai-nilai Islam Ahlusunnah Wal Jama’ah An-

Nahdliyah di MA Ma’arif NU Sirau Kemranjen Banyumas”. 21Fokus

penelitian yaitu: 1) Bagaimana pembelajaran Ke-NU-an dalam

Menanamkan Nilai-nilai Islam Ahlusunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah di

MA Ma’arif NU Sirau Kemranjen Banyumas?. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian lapangan yag bersifat deskriptif kualitatif.


21
Ahlis Aulia Rohman, “Pembelajaran Ke-NU-an dalam Menanamkan Nilai-nilai Ahlusunnah
Wal Jama’ah An-Nahdliyah di MA Ma’arif Nu Sirau Kemranjen Banyumas” (Skripsi, Ahlis
Aulia Rohman Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, 2019).

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


17

Hasil penelitian yaitu: 1) Pelaksanaan pembelajaran ke-NU-an di

MA Ma’arif NU 1 Sirau, dilakukan dalam kurikulum 2013. Silabus dan

RPP yang dibuat oleh guru pengampu mata pelajaran ke-NU-an

menekankan nilai-nilai Islam ahlussunnah wal jama’ah dalam

pembelajarannya. 2) Pembelajaran ke-NU-an terbukti efektif dalam

menanamkan nilai-nilai Islam ahlussunnah wal jama’ah an-Nahdliyah

dengan bukti peserta didik mengamalkan amaliah-amaliah ahlussunnah

wal jama’ah dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik mengamalkan

prinsip-prinsip ahlussunah wal jama’ah dan peserta didik mampu lulus

dalam ujian akhir berupa praktek amaliah ahlussunnah wal jama’ah an-

nahdliyah (tahlilan).

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti, Persamaan Perbedaan Orisinalitas


Tahun, Judul Penelitian
Penelitian
1 Muhamad Khoirul Sama-sama Penerapan Penilian ini
Anam, 2016, meneliti pendidikan lebih fokus pada
“Pembelajaran pembelajaran akhlaq perencanaan
Aswaja sebagai Aswaja pembelajaran
Implementasi Aswaja dan
Pendidikan Akhlaq penerapan
di MTs Miftahul pendidikan
Ulum Mranggen akhlaq melalui
Demak” pembelajaran
Aswaja
2 Siti Choiriyah, Sama-sama Dalam Penelitian ini
2018, meneliti peningkatan lebih fokus pada
“Implementasi Pembelajaran Iman dan pelaksanaan,
Pembelajaran Aswaja Taqwa peranan, dan
Aswaja untuk faktor
Peningkatan Iman pendukung dan
dan Taqwa di SMK penghambat
Al-Falah Salatiga” pembelajaran

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


18

Aswaja untuk
peningkatan
iman dan taqwa
3 Ahlis Aulia Sama-sam Pembelajaran Penelitian ini
Rohman, 2019, meniliti ke-NU-an fokus pada
“Pembelajaran Ke- Pembelajaran dalam pembelajaran
NU-an dalam Menanamkan ke-Nu-an dalam
Menanamkan Nilai-Nilai menanamkan
Nilai-nilai Islam Islam nilai-nilai Islam
Ahlusunnah Wal Ahlusunnah Ahlusunnah Wal
Jama’ah An- Wal Jama’ah Jamaah an-
Nahdliyah di MA An- Nahdliyah
Ma’arif NU Sirau Nahdliyah
Kemranjen
Banyumas”.

B. Kajian Teori

1. Pembelajaran Aswaja

a. Pengertian Pembelajaran Aswaja

Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan

menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk

mencapai tujuan kurikulum. Pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,

penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan

kepercayaan diri peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah

proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta

dapat berlaku kapanpun dan dimanapun22.

22
Moh Suardi, Belajar & Pembelajaran,(Sleman: CV Budi Utama, 2012), 6-7

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


19

Terminologi Ahlusunnah Wal Jama’ah, yang oleh kaum

nahdliyin disingkat “Aswaja” itu terdiri 3 kata. Yaitu: Ahlun artinya

keluarga, golongan, atau pengikut, komunitas; Sunnah artinya segala

sesuatu yang diajarkan oleh Rosulullah Saw, maksudnya semua yang

datang dari Nabi Saw berupa perbuatan, ucapan dan pengakuan Nabi

Saw; Al-Jama’ah artinya apa yang telah disepakati oleh para sahabat

Rasulullah Saw pada masa Khulafaur Rasyidin. Sementara istilah

Ahlusunnah Wal Jama’ah menurut Syekh Hasyim Asy’ari dalam

kitab Zidayat Ta’liqat (t.t:23-24), yang bermakna: “Adapun

Ahlusunnah Wal Jama’ah adalah kelompok ahli tafsir, ahli hadist dan

ahli fiqih. Merekalah yang mengikuti dan berpegang teguh dengan

sunnah Nabi Saw dan sunnah Khulafaur Rasyidin sesudahnya.

Mereka adalah kelompok yang selamat (al-firqah an-Najiyah).

Mereka mengatakan, bahwa kelompok tersebut sekarang ini

terhimpun dalam mazhab yang empat, yaitu mazhab Hanafi, Syafii,

Maliki dan Hambali”.23

Dengan demikian, Ahlusunnah Wal Jamaa’ah adalah

komunitas orang-orang yang selalu berpedoman kepada sunnah nabi

Muhammad Saw dan para sahabat, baik dilihat dari aspek akidah,

agama, amal-amal lahiriyah, atau akhlaq hati. Begitu pula menurut

Imam Asy’ari, Ahlusunnah Wal Jamaah dalah golongan yang

berpegang teguh kepada al-Qur’an, hadist, dan apa-apa yang

23
Subaidi, Pendidikan Islam Risalah Ahlusunnah Wal Jama’ah an-Nahdliyah Kajian Tradisi
Islam Nusantara, (Jawa Tengah: UNISNU PRESS, 2019) 1-4

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


20

diriwayatkan sahabat, tabi’in, imam-imam hadist, dan apa yang

disampaikan oleh Abu Abdillah Ahmad Ibn Muhammad ibn Hanbal.

Secara spesifik faham Ahlusunnah Wal Jama’ah yang berkembang di

Jawa adalah mereka yang dalam pemahaman fiqh mengikuti ajaran-

ajaran salah satu dari madhab empat salah satunya adalah Imam

Syafi’i secara mayorits, dalam hal akidah dan teologi mengikuti

ajaran Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur al-

maturidi, dan dalam pemahaman akhlaq tasawuf mengikuti ajaran

Imam al-Ghazali dan Imam al-Junaidi al Baghdadi.24

Pelajaran Aswaja merupakan mata pelajaran yang

dikembangkan di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. NU pun

menjadikan pendidikan Aswaja sebagai mata pelajaran wajib bagi

seluruh tingkatan pendidikan yang berada dibawah naungan LP

Ma’arif NU. Adapun ruang lingkup materi pelajaran Aswaja yaitu:

Pertama, Pembelajaran Aswaja memuat tentang akidah Islam yng

merujuk pada gagasan-gagasan Ast’ari dan Maturidi. Kedua,

pembelajaran Aswaja memuat tentang syariat Islam dengan merujuk

pada salah satu madzab empat, yaitu Imam Syafi’i, Imam Maliki,

Imam Hanafi, Imam Hambali. Ketiga, pembelajaran Aswaja memuat

ajaran tasawuf Imam Junaid Al Baghdadi dan Imam Abu Hamid Al

24
Subaidi, Pendidikan Islam Risalah Ahlusunnah Wal Jama’ah an-Nahdliyah Kajian Tradisi
Islam Nusantara, (Jawa Tengah: UNISNU PRESS, 2019), 5

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


21

Ghazali. Keempat, pembelajaran Aswaja memiliki muatan tentang

ke-NU-an.25

Pendidikan Aswaja dan Ke-NU-an diberikan dengan

mengikuti tuntunan bahwa Visi Aswaja adalah untuk mewujudkan

manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif,

etis, jujur dan adil (tawasut dan i’tidal), berdisiplin, berkeseimbangan

(tawazun), bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara

personal dan sosial serta mengembangkan budaya Aswaja (amar

ma’ruf nahi munkar).26

b. Komponen Pembelajaran Aswaja

1) Tujuan Pendidikan Aswaja antara lain:

a) Menumbuh kembangkan aqidah Ahlusunnah Wal Jama’ah

melalui, pemberian, pemupukan, dan pengembangan

pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta

pengalaman peserta didik tentang Aswaja sehingga menjadi

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya

kepada Allah SWT berdasarkan faham Ahlusunnah Wal

Jama’ah.

b) Mewujudkan umat Islam yang taat beragama dan berakhlak

mulia yaitu umat yang berpengetahuan, rajin beribadah,

cerdas, produktif, etis, jujur dan adil (tawasut dan i’tidal),

berdisiplin, berkeseimbangan (tawazun), bertoleransi


25
Didin Wahyudin, Pendidikan Aswaja sebagai Upaya Menangkal Radikalisme, Dinamika
Penelitian: Media Komunikasi Sosial Keagamaan 17, no. 2 (November 2017), 295
26
Didin Wahyudin, Pendidikan Aswaja, 295

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


22

(tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial

serta mengembangkan budaya Ahlusunnah Wal Jama’ah

(Amar ma’ruf nahi munkar) dalam komunitas madrasah dan

masyarakat. 27

2) Materi

Materi pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan

dalam proses pengajaran. Tanpa materi pengajaran proses

pembelajaran tidak akan berjalan. Oleh karena itu guru yang akan

mengajar pasti memiliki dan menguasai materi pengajaran yang

akan disampaikan kepada anak didik28.

Cakupan materi pembelajaran aswaja dilakukan secara

bertahap, diantaranya:

a) Pondok Pesantren

b) Organisasi IPNU dan IPPNU

c) Hukum Qunut

d) Masuknya agama Islam dan perkembangannya di Indonesia

e) Mengenal Ahlusunnah Wal Jamaah

f) Akidah Ahlusuunah Wal Jamaah NU

g) Firqah-firqah yang berkembang dalam Islam

h) Posisi dan hubungan Ahlusunnah Wal Jamaah di antara

firqah-firqah yang ada

i) Nilai-nilai dasar NU

27
Didin Wahyudin, Pendidikan Aswaja, 296
28
Asmadawati, Perencanaan Pengajaran, Jurnal Darul Ilmi 2 no. 1, (Januari, 2014), 7

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


23

j) Konsep Ukhuwah

k) Khittah Nahdliyah 29

3) Metode

Metode merupakan suatu alat dalam pelaksanaan

pendidikan, yakni yang digunakan dalam penyampaian materi

tersebut. Materi pelajaran yang mudah pun kadang-kadang sulit

berkembang dan sulit diterima oleh peserta didik, karena cara

atau metode yang digunakannya kurang tepat. Namun, sebaliknya

suatu pelajaran yang sulit akan mudah diterima oleh peserta didik,

karena penyampaian dan metode yang digunakan mudah

dipahami, tepat dan menarik.30

Adapun macam-macam metode pembelajaran sebagai

berikut:

a) Metode Ceramah

Metode Ceramah adalah metode yang dilakukan guru

dalam menyampaikan bahan pelajaran di dalam kelas secara

lisan. Interaksi guru dan peserta didik banyak menggunakan

lisan. Dalam metode ini yang mempunyai peran utama adalah

guru.31

29
Tim Penyusun, Ke-NU-an Ahlusunnah Wal Jama’ah Kelas 10-12 MA/SMASMK, (LP Ma’rif
NU: DIY Yogyakatra, 2017).
30
Siti Maesaroh, Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat dan Prestasi Belajar Pendidikan
Agama Islam, Jurnal Kependidikan i 1, no. 1, (November, 2013), 155
31
Satriani, Inovasi Pendidikan: Metode Pembelajaran Monoton ke Pembelajaran Variatif (Metode
Ceramah Plus), (IAIN Manado: 2015), 48

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


24

b) Metode Diskusi

Metode Diskusi merupakan kegiatan tukar menukar

informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara

teratur. Tujuannya ialah untuk memperoleh pengertian

bersama yang lebih jelas dan lebih teliti mengenai sesuatu.

Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana

siswa-siswa dihadapkan dengan suatu masalah, yang bisa

berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis

untuk dibahas dan dipecahkan bersama.32

c) Metode Demonstrasi

Metode Demonstrasi adalah proses pembelajaran

dengan cara menyajikan materi pembelajaran dengan

memperagakan atau mempertunjukan kepada peserta didik

suatu proses yang sedang di pelajari. Dalam demontrasi juga

dapat menggunakan benda atau alat tertentu, baik benda atau

alat sesungguhnya ataupun yang berupa tiruan, namun perlu

adanya penjelasan lisan.33

d) Metode Karya Wisata

Metode karya wisata merupakan metode penyampaian

materi dengan cara membawa peserta didik langsung ke

32
Jumanta Hamdayana, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter,(Bogor: Ghalia
Indonesia, 2015), 131
33
Rifai, Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama
Kristen Materi Pembelajaran Sakramen Perjamuan Kudus VIII SMP Negeri Surakarta,
2015/2016. Dunamis (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani), Vol. 1, No. 2, (April 2017), 174

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


25

objek di luar kelas atau dilingkungan kehidupan nyata agar

siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung.34

4) Evaluasi

Evaluasi atau penilaian adalah proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil peserta

didik. Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan

pendidikan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh

pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan

penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.35

c. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Aswaja

1) Faktor Pendukung

a) Pendidik dan Tenaga Pendidik

Pendidik dan tenaga kependidikan dalam proses

pendidikan memegang peranan penting terutama dalam upaya

membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian

dan nilai-nilai yang diinginkan. Oleh sebab itu, di lembaga

pendidikan perlu pendidik dan tenaga kependidikan yang

profesional dalam meningkatkan kualitas sekolah. Dalam

konteks pendidikan, pendidik dan tenaga pendidik merupakan

34
Via Widia, dkk, Pengaruh Metode Karya Wisata Terhadap Hasil Belajar Siswa Tentang
Ekonomi Masyarakat Sekitar, (Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya: 2016),
120.
35
Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Panduan Penilaian oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas, (Jakarta: 2017), 1.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


26

sumber daya manusia (SDM) potensial yang turut berperan

dalam mewujudkan mutu pendidikan nasional.36

b) Organisasi IPNU dan IPPNU

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri

Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang berada dibawah

naungan jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU). IPNU merupakan

tempat berhimpun, wadah komunikasi, akulturasi dan

kaderisasi pelajar-pelajar NU. Selain itu IPNU juga merupakan

bagian integral dari potensi generasi muda Indonesia yang

menitikberatkan garapannya pada pembinaan dan

pengembangan remaja terutama kalangan pelajar37.

2) Faktor Penghambat

Materi pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan

dalam proses pengajaran. Tanpa materi pengajaran proses

pembelajaran tidak akan berjalan. Oleh karena itu guru yang akan

mengajar pasti memiliki dan menguasai materi pengajaran yang

akan disampaikan kepada anak didik38.

36
Mukhlisoh, Menejemen Pendidik dab Tenaga Kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Sunan
Kalijaga Siwuluh,Jurnal Pendidikan, Vol. 6, No. 2, (November 2018), 235-236.
37
Hasil-hasil Kongres XVIII Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama, (Jakarta: Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat IPNU, 2015), 35.
38
Asmadawati, Perencanaan Pengajaran, Jurnal Darul Ilmi 2 no. 1, (Januari, 2014), 7

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


27

2. Intoleransi

a. Pengertian Intoleransi

Toleransi berasal dari kata “toleran” (inggris: tolerance, arab:

tasamuh) yang berarti ambang batas ukur untuk penambahan atau

pengukuran yang masih diperbolehkan. Secara etimologi toleransi

adalah kesabaran, ketahanan emosional, dan kelapangan dada.

Menurut istilah toleransi berarti bersifat atau bersikap menenggang

(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat

pandangan, kepercayaan, kebiasaan), yang berbeda atau yang

bertentangan dengan pendiriannya. Lawan kata dari toleransi adalah

Intoleransi atau tidak toleran. Pengertian intoleransi adalah sikap-

sikap yang tidak menghargai pen dirian pihak lain yang berbeda. 39

Sikap intoleransi dapat mengarah pada prilaku kekerasan baik

fisik maupun non fisik yang tidak mengenal belas kasihan, seperti

melakukan pelecehan, diskriminasi, intimidasi, peng rusakan,

penyerangan, pengusiran, dan pembunuhan. Sikap-sikap intoleransi

ini secara teoritik dapat menjadi salah satu faktor yang dapat

melahirkan konflik keagamaan. Konflik keagamaan adalah tindak

kekerasan fisik atau non fisik yang melibatkan dua kelompok

penganut faham keagamaan yang berbeda, dengan melibatkan

simbol-simbol keagamaan. Simbol-simbol keagamaan ini dapat

bersifat fisik seperti tempat ibadah, kitab suci, pakaian khas

39
Imam Tholkhah, Potensi Intoleransi Keagamaan Siswa Sekolah di Jawa dan Sulawesi, Edukasi
11, no 1, (Januari- april 2013), 3

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


28

kelompok agama, atau identitas kelompok agama lain. Simbol-simbol

keagamaan yang non fisik seperti pernyataan-pernyataan penganut

agama, lagu-lagu atau yel-yel yang khas bermakna agama.40

b. Faktor-faktor Intoleransi

1) Faktor Kepentingan Keagamaan

a) Benturan misi penyiaran agama

b) Pendirian rumah ibadah

c) Perkawinan antar penganut agama yang berbeda

d) Penodaan agama

e) Penyelenggaraan hari besar agama yang tidak kondusif

f) Selain itu, pada setiap agama memiliki doktrin dalam kitab suci

yang dipahami oleh penganutnya berbeda-beda41

g) Masalah pemahaman teks keagamaan42

2) Faktor Kepentingan non Keagamaan

a) Dapat memunculkan kelompok radikal intoleransi adalah

benturan kepentingan ekonomi dan politik antar kelompok

paham keagamaan yang berbeda43

40
Imam Tholkhah, Potensi Intoleransi Keagamaan Siswa Sekolah di Jawa dan Sulawesi, Edukasi
11, no 1, (Januari- april 2013), 3
41
Imam Tholkhah, Potensi Intoleransi Intoleransi Keagamaan Siswa Sekolah di Jawa dan
Sulawesi, Edukasi 11, no 1, (Januari- april 2013), 7
42
Zuly Qodir, Kaum Muda, Intoleransi, Radikalisme, Jurnal Studi Pemuda 5, no.1, (Mei 2016),
437
43
Imam Tholkhah, Potensi Intoleransi Keagamaan Siswa Sekolah di Jawa dan Sulawesi, Edukasi
11, no 1, (Januari- april 2013), 7

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


29

b) Kesiapan mental yang belum matang, sehingga anak-anak

muda mudah terpengaruh oleh hal-hal yang disampaikan dari

orang yang dianggap lebih tua, lebih pintar, dan lebih berkuasa

c) Ketimpangan politik yang memunculkan spekulasi bahwa

kaum muda kurang mendapatkan akses memadai padahal

mereka menjadi tulang punggung politik seperti di Indonesia

d) Ketimpangan ekonomi sering dikatakan oleh para ahli ekonomi

politik dan sosiolog menjadi bibit paling subur munculnya

intoleransi dan kekerasan44

c. Upaya Mencegah Intoleransi

1) Doktrin Aswaja

a) Aspek Aqidah

Akidah dalam Islam haruslah berpengaruh dalam segala

aktivitas yang dilakukan manusia dalam kehidupan

kesehariannya, sehingga apa yang dikerjakan seseorang

tersebut dapat bernilai ibadah. Dengan demikian aqidah atau

keimanan sangat menentukan posisi seorang muslim.

Dimensi tauhid atau yang lebih dikenal dengan sebutan

aqidah Ahlusunnah Wal Jamaah terbagi atas beberapa

bagian yang terkandung dalam arkan al-iman yaitu iman

44
Zuly Qodir, Kaum Muda, Intoleransi, Radikalisme, Jurnal Studi Pemuda 5, no.1, (Mei 2016),
437

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


30

kepada Allah Swt, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,

rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qadha qadar-Nya.45

b) Aspek Syari’ah

Dalam bidang syari’ah ahlusunnah wal jamaah menetapkan

empat pilar sumber yang bisa dijadikan rujukan bagi

pemahaman keagamaan, yaitu Al-Qur’an, Sunnah Nabi,

Ijmak (kesepakatan Ulama), dan Qiyas. Dari keempat

sumber yang ada, al-Qur’an dijadikan sebagai sumber

utama. Ini artinya bahwa apabila terdapat masalah

kehidupan yang mereka hadapi, terlebih dahulu harus

dikembalikan kepada al-Qur’an sebagai pemecahannya.

Apabila belum ditemukannya dalam al-Quran, maka

hendaklah mencari pemecahan di Sunnah Nabi, jika belum

masih ada yang belum terselesaikan hendaklah mencari di

Ijmak dan apabila masih belum terselesaikan maka

hendaklah mencari di Qiyas.46

c) Aspek Tasawuf

Aspek tasawuf adalah aspek yang berkaitan upaya

mendekatkan diri kepada Allah Swt, memantapkan

keimanan, mengkhususkan ibadah, dan memperbaiki

Akhlak. Pada dasarnya ajaran tasawuf merupakan

45
Badruzzaman M. Yunus, Konsep Aswaja (Asal-usul dan Ajaran Ahlusunnah wal
Jaah),(Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2019), 39
46
Badruzzaman M. Yunus, Konsep Aswaja (Asal-usul dan Ajaran Ahlusunnah wal
Jaah),(Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2019), 43-44.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


31

bimbingan jiwa agar menjadi suci, selalu tertambat kepada

Allah dan terjauhkan dari pengaruh selain Allah. Jadi, tujuan

tasawuf adalah mencoba sedekat mungkin kepada Allah

Swt. dengan melalui proses yang ada dalam aturan

tasawuf.47

2) Prinsip-prinsip Aswaja

a) Tawassuth dan I’tidal adalah sebuah sikap keberagaman

yang tidak terjebak pada titik-tik ekstrem. Sikap yang

mampu menjemput setiap kebaikan dari berbagai kelompok.

Kemampuan untuk mengapresiasi dari kebaikan dan

kebenaran dari berbagai kelompok memungkinkan pengikut

aswaja untuk tetap berada di tengah-tengah.48

b) Tasammuh adalah sebuah sikap keberagaman dan

kemasyarakatan yang menerima kehidupan sebagai suatu

yang beragam. Keberagaman hidup menuntut sebuah sikap

yang sanggup untuk menerima perbedaan pendapat dan

menghadapinya dengan toleran. Toleransi yang tetap

diimbangi oleh keteguhan sikap dan pendirian.

c) Tawazzun artinya seimbang. Keseimbangan adalah sebuah

sikap keberagaman dan kemasyarakatan yang bersedia

47
Badruzzaman M. Yunus, Konsep Aswaja. 48.
48
Muchtar Masyhudi, Aswaja An-Nahdliyah Ajaran Ahlusunnah Wal Jamah yang Berlaku di
Lingkungan Nahdatul Ulama, (Surabaya: Khalista, 2009), 51.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


32

memperhitungkan berbagai sudut pandang dan kemudian

mengambil posisi yang seimbang dan proposional.

d) Amar ma’ruf nahi munkar atau mengajak kepada kebaikan

dan mencegah kemungkaran adalah sebuah konsekuensi dari

keyakinan kita terhadap kebenaran Islam Ahlusunnah wal

jamaah. Saat ini banyak kelompok Islam yang sikap

keberagamannya tidak menunjukkan moderasi ala Aswaja

tapi mengaku-aku aswaja. Amar ma’ruf nahi munkar

ditujukan pada siapa saja, muslim maupun non-muslim,

yang melakukan kemunkaran dengan menebar prilaku

disktruktif, menyebarkan rasa permusuhan, kebencian dan

perasaan tidak aman, serta menghancurkan keharmonisan

hidup di tengah-tengah masyarakat.49

49
Muchtar Masyhudi, Aswaja An-Nahdliyah Ajaran Ahlusunnah Wal Jamah yang Berlaku di
Lingkungan Nahdatul Ulama, (Surabaya: Khalista, 2009), 52.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis

penelitiannya menggunakan field research (penelitian lapangan). Penelitian

kualitatif50 adalah penelitian untuk menjawab permasalahan yang memerlukan

pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang

bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai dengan kondisi objektif

di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan

terutama data kualitatif.

Sesuai dengan jenis dan metode penelitian yang peneliti ambil yaitu

jenis penelitian kualitatif deskriptif studi kasus, maka penelitian yang

dilakukan ini berusaha untuk mendeskripsikan tentang “Pembelajaran

Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) dalam Menangkal Intoleransi Siswa di

SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi”.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi dan dijadikan objek penelitian adalah SMA Favorit NU

Tegaldlimo Banyuwangi Jalan KH. Rofii No.15 Kendalrejo, Tegaldlimo,

Tegalsari Kidul, Purwoasri, Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur.

Alasan peneliti memilih lokasi ini tentunya dengan berbagai pertimbangan dan

sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada salah satu guru di

50
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Metode Dan Paradigm Baru), (Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2014), 29.

33

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


34

sekolah tersebut karena SMA Favorit NU Tegaldlimo adalah salah satu

sekolah atau lembaga pendidikan formal ini di bawah naungan lembaga

Pendidikan Ma’arif NU Cabang Banyuwangi yang kurikulumnya berbasis

Aswaja atau Ma’arif NU.

C. Subyek Penelitian

Pada bagian ini dilaporkan jenis data dan sumber data. Uraian tersebut

meliputi data apa saja yang ingin diperoleh, siapa yang hendak dijadikan

informan atau subjek penelitian, bagaimana data akan dicari dan dijaring

sehingga validitasnya dapat dijamin.

Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki sosial tertentu, melakukan

observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang

situasi sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancara

dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan

tertentu.51

Adapun subyek yang akan dipilih dalam penelitian ini yaitu pihak-

pihak yang terlibat dalam Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA)

An-Nahdliyah sesuai apa yang dikehendaki peneliti. Dalam hal ini peneliti

memilih beberapa subyek penelitian sebagai berikut:

1. H. Takiyudin Nazah, M.Si (Kepala SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi).

2. Lukman Hakim, S.Kom (Waka Kurikulum SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi).

51
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2017), 216

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


35

3. Abd. Rohman, S.Pd (Guru Pembelajaran Aswaja Lama SMA Favorit NU

Tegaldlimo Banyuwangi).

4. M. Irham Maulana, S.Pd (Guru Pembelajaran Aswaja Baru SMA Favorit

NU Tegaldlimo Banyuwangi).

5. Mahmud, S.Pd (Guru Bimbingan Konseling SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi).

6. Beta Nafisatu Afkarina (Siswa/i SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi).

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Kartono pengertian observasi diberi batasan sebagai berikut:

“studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-

gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan”. Selanjutnya

dikemukakan tujuan observasi adalah: “mengerti ciri-ciri dan luasnya

signifikansi dari inter relasinya elemen-elemen tingkah laku manusia pada

fenomena sosial serba kompleks dalam pola-pola kulturil tertentu”.52

1. Teknik Pengamatan Observasi

Penelitian lapangan atau observasi lapangan adalah metode

pengumpulan data kualitatif yang bertujuan untuk memahami, mengamati,

dan beriteraksi dengan orang-orang dalam lingkungan alaminya.53 Jadi

ketika para ilmuwan sosial berbicara tentang berada dilapangan, maka

mereka berbicara tentang berada di dunia nyata dan terlibat dalam

kehidupa sehari-hari dari orang-orang yang mereka pelajari.

52
Heru Basuki, Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Kemanusiaan Budaya, (Jakarta: 2006), 105.
53
Morissan, Riset Kualitatif, (Jakarta: PRANADAMEDIA GRUP, 2019), 93.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


36

Observasi tak berstruktur adalah observasi yang tidak di persiapkan

secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan

karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati.

Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrument

yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.54

Adapun data yang diperoleh dalam dari metode obervasi ini, yaitu:

a. Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah dalam

menangkal Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi.

b. Faktor pendukung dan Penghambat Pembelajaran Ahlusunnah Wal

Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah dalam menangkal Intoleransi Siswa

di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi.

Adapun Alat untuk membantu selama melakukan observasi adalah:

a. Camera/hp

b. Buku catatan

c. Pedoman observasi

2. Teknik Wawancara

Wawancara atau interviu adalah dialog atau tanya jawab yang

dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari responden

terwawancara. Alat pengumpul datanya disebut pedoman wawancara dan

sumber datanya berupa responden.55

54
Sugiyono, Metode penelitian Kualitatif, (Bandung: ALFABETA, 2017), 109.
55
Mundir, Metode Penelitian KUALITATIF & KUANTITATIF, (Jember, STAIN Jember Press,
2013), 185.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


37

Beberapa hal yang perlu diperhatikan peneliti saat mewawancarai

responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitivitas

pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Beberapa tips saat

melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah,

mulai dengan informasi yang fakta, hindari pertanyaan ganda, jangan

menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali

jawaban untuk klasifikasi, berikan kesan positif, dan control emosi

negatif.56

Data yang ingin diperoleh dalam wawancara ini adalah

a. Pelaksanaan Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) An-

Nahdliyah dalam menangkal Intoleransi Siswa.

b. Penghambat dan pendukung Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah

(Aswaja) An-Nahdliyah dalam menangkal Intoleransi Siswa.

c. Tujuan dari Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) An-

Nahdliyah dalam menangkal Intoleransi Siswa.

Adapun Alat yang dipersiapkan untuk proses wawancara adalah:

a. Alat perekam/hp

b. Panduan wawancara

3. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui

peninggalan arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat,

teori, dalil-dalil atau hokum-hukum dan lainnya yang berhubungan dengan

56
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Metode Dan Paradigm Baru), (Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2014), 170-171.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


38

masalah penelitian. Adapun data yang ingin diperoleh melalui teknik

dokumentasi antara lain:

a. Profil/sejarah SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi.

b. Visi dan Misi SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi.

c. Struktur organisasi SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

d. Denah SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

e. Data guru, staf, dan karyawan SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi

f. Data siswa SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

g. Keadaan sarana dan prasarana SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi

h. Foto-foto yang mendukung dan berkaitan dengan penelitian

E. Analisis Data

Menurut Moelong menjelaskan bahwa “Analisis data adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari, dan merumuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain”.57

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

57
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 248

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


39

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dalam

penelitian kualitatif adalah bersifat induktif yaitu suatu analisis berdasarkan

data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis.58

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Miles, Huberman, dan Saldana mengemukakan bahwa

aktivitas dan analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh.59 Analisis data diambil mulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber yaitu dari observasi, wawancara, dokumentasi

pribadi, dokumentasi resmi, gambar, foto, dan sebagainya.

Aktivitas dalam analisis data terdiri dari tiga alur yaitu sebagai berikut:

1. Kondensasi Data (Data Condensation)

Menurut Miles, Huberman, dan Saldana bahwa data kondensasi

adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, menyortir, memfokuskan,

membuang, dan mengatur data sedemikian rupa cara agar kesimpulan

“akhir” dapat ditarik dan diverifikasi.60 Dalam penelitian ini diuraikan

sebagai berikut:

58
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2017), 244-
245.
59
Sugiyono, Metode Penelitian, 246.
60
Mattew B. Miles, A. Michael Huberman, dan Jonny Saldana, Qualitative Data Analisis A
Methods Sourcebook, Edition 3 (USA: Sage Publications, 2014), 31.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


40

a. Menyeleksi (Selecting)

Peneliti harus bertindak selektif, yaitu menentukan dimensi-

dimensi mana yang lebih penting, hubungan-hubungan mana yang

mungkin lebih bermakna dan sebagai konsekuensinya, informasi apa

yang dapat dikumpulkan dan dianalisis. Peneliti mengumpulkan

seluruh informasi tersebut untuk memperkuat peneliti.

b. Memfokuskan (Focusing)

Menurut Miles, Huberman, dan Saldana bahwa memfokuskan

data merupakan bentuk pra analisis. Pada tahap ini, peneliti

memfokuskan data yang berhubungan dengan rumusan masalah

penelitian. Tahap ini merupakan lanjutan dari tahap seleksi data.

Peneliti membatasi data yang berdasarkan rumusan masalah.

c. Mengabstraksikan (Abstracing)

Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti

proses pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga sehingga tetap berada

di dalamnya. Pada tahap ini, data yang telah terkumpul dievaluasi,

khususnya yang berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data.

d. Menyederhanakan dan mentransformasikan (Simpliying and

Transforming)

Data dalam penelitian ini selanjutnya diserahkan dan

ditansformasikan dalam berbagai cara, yakni melalui seleksi yang

ketat dengan ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan data

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


41

dalam satu pola yang lebih luas dan sebagainya. Menyederhanakan

data peneliti mengumpulkan data setiap proses.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun, memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Data yang disajikan berupa

rangkaian kalimat yang disusun secara logis dan sistematis. Penyajian data

adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan.61

Dalam penelitian kualitatif penyajian data ini dapat dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan

sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka terorganisasikan,

tersusun dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah dipahami.62

3. Menarik Kesimpulan (Verification)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam

penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya

belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu

objek yang sebelumnya masih gelap sehingga setelah di teliti menjadi

jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.63

61
Rifai, Kualitatif Teori, Praktek & Riset Penelitian Kualitatif Teologi (Sukoharjo: Born wing’s
Publishing, 2012), 77.
62
Sugiyono, Metode Penelitian, 249.
63
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2017), 253.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


42

Verifikasi (penarikan kesimpulan) yaitu membuat kesimpulan dari

data yang diperoleh sejak awal penelitian. Menurut Sutopo, agar hasil

penelitian benar-benar bisa dipertanggungjawabkan, verivikasi perlu

dilakukan dengan tujuan untuk memantapkan yaitu dengan cara

menelusuri kembali kebenaran laporan selama penelitain berlangsung.64

F. Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif, sering hanya dilakukan

pada uji validitas dan reabilitas. Uji keabsahan data (validitas) merupakan

derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data

yang dapat dilaporkan oleh peneliti.65

Dalam penelitian ini pengujian keabsahan data menggunakan tehnik

triangulasi. Triangulasi adalah melihat suatu realitas dari berbagai sudut

pandang atau perspektif, dari berbagai segi sehingga lebih kredubel dan

akurat.66

1. Triangulasi Sumber berarti, untuk mendapatkan sumber yang berbeda-

beda dengan tehnik yang sama. Sedangkan,

2. Triangulasi tehnik, peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama67.

G. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam tahap penelitian ini menguraikan rencana pelaksanaan peneliti

yang akan dilakukan oleh peneliti, mulai dari penelitian pendahuluan,

64
Rifai, Kualitatif Teori, Praktek & Riset Penelitian Kualitatif Teologi (Sukoharjo: Born wing’s
Publishing, 2012), 78.
65
Sugiyono, Metode Penelitian, 267.
66
Paul Suparno, Riset Tindakan untuk Pendidik (Jakarta: PT Grasindo, 2008), 71.
67
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2017), 241.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


43

pengembangan desain, penelitian sebenarnya, dan sampai pada penulisan

laporan.68

Adapun tahap-tahap dalam penelitian sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan

Tahap pra lapangan yaitu tahap yang dilakukan sebelum penelitian

dilaksanakan. Yang dilaksanakan pada tanggal 14 September 2020

Kegiatan dalam tahap pra lapangan yaitu:

a. Menyusun rencana penelitian

Rancangan penelitian ini latar belakang masalah dan alasan

pelaksanaan penelitian, pemilihan lokasi, penentuan jadwal penelitian,

rancangan pengumpulan data, rancangan prosedur analisis data, dan

rancangan pengecekan keabsahan data.

b. Studi Eksplorasi

Studi eksplorasi merupakan kunjungan ke lokasi penelitian

sebelum penelitian sebelum pelaksanaan, dengan tujuan untuk

mengetahui lokasi penelitian dan segala keadaan yang akan diteliti.

c. Perizinan

Sehubungan dengan penelitian yang berada diluar kampus dan

merupakan lembaga perintah, maka penelitian ini memerlukan izin dan

prosedur sebagai berikut, yaitu permintaan surat pengantar dari Bapak

Mashudi selaku Wakil Dekan Bidang Akademik sebagai permohonan

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


44

izin penelitian yang diajukan kepada SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi.

d. Penyusunan Instrumen Penelitian


Kegiatan dalam penyusunan instrumen penelitian meliputi

penyusunan daftar pertanyaan untuk wawancara, membuat lembar

observasi, dan pencatatan dokumen yang diperlukan.

1) Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 26

Oktober 2020 s/d 20 November 2020 diperlukan kegiatan-kegiatan

yang akan dilakukan antara lain:

a) Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan jadwal yang telah

ditentukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara

dan dokumentasi.

b) Pengolahan Data

Pengulahan data dari hasil pengumpulan data dalam

penelitian dimaksudkan untuk mempermudah dalam

menganalisis data.

c) Analisis Data

Setelah semua terkumpul dan tersusun, maka dapat

dilakukan analisis data dengan teknik analisis kualitatif, yaitu

mengemukakan gambaran terhaadap apa yang telah diperoleh

selama pengumpulan data. Hasil analisis diuraikan dalam

paparan data dan temuan penelitian.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


45

2) Tahap Pelaporan

Tahap pelaporan adalah penyusunan hasil penelitian dalam

bentuk skripsi yang dikonsultasikan pada dosen pembimbing pada

tanggal 27 November 2020 sesuai dengan pedoman yang berlaku

pada program Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Profil SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

a. Nama Sekolah : SMAS Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

b. Alamat : Jl. KH. Rofi’i No. 15 Tegaldlimo

Banyuwangi

c. Kode Pos : 68484

d. NPSN : 20554820

e. Jenjang Pendidikan : SMA

f. Status Sekolah : Swasta

g. Nama Kepala Sekolah : H. Takiyudin Nazah, M.Si,

h. Tanggal SK Pendirian : 09-08-2007

i. Status Kepemilikan : Yayasan

j. Nomor Telephon : 0333594966

k. E-Mail : smafa_nu@yahoo.co.id

l. Website : http://smafanu.sch.id69

2. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

SMA Favorit NU di dirikan oleh Almarhum Bapak KH. Dr. Zainal

Arifin Salam bersama-sama dengan tokoh-tokoh NU di Tegaldlimo. Pada

69
SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi, Profil SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi,
20 November 2020

46

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


47

bulan Mei tahun 2006 dipilihlah lokasi di Desa Kendalrejo Tepatnya

dusun Kaliagung di sebuah bidang tanah seluas -+1300 M2 milik Keluarga

besar KH. Zainal Arifin Salam yang sebelumnya sudah diwakafkan oleh

orang tua beliau.

SMA Favorit NU Tegaldlimo adalah satu-satunya Sekolah

Menengah Tingkat Atas di bawah Naungan Lembaga Ma’arif NU

Banyuwangi di Kecamatan Tegaldlimo. Di tahun pertama dibuka berhasil

mendapatkan Rombongan Belajar 1 Kelas dengan jumlah siswa yang

cukup gemuk yaitu 32 siswa.

Kurikulum yang diberlakukan pertama kali adalah Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006. untuk menyesuaikan Kurikulum

Nasional maka SMA Favorit NU Tegaldlimo juga harus memberlakukan

Kurikulum Standar Nasional yang diterbitkan dan diberlakukan oleh

Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Di tahun-tahun berikutnya perkembangan SMA Favorit NU

semakin lama semakin pesat dibuktikan dengan dibangunnya sarana

prasarana dan infrastruktur pelengkap lainnya. Untuk memenuhi

kebutuhan ruang belajar SMA Favorit NU Tegaldlimo mempunyai 6

Ruang Kelas 1 Laboratorium Komputer, 1 Laboratorium IPA, 1

Perpustakaan, 1 Ruang Musik. Untuk menunjang profesionalitas kerja

SMA Favorit juga dilengkapi dengan 1 Ruang Kepala Sekolah, 1 Ruang

Tata Usaha dan Pelayanan, 1 Ruang Bimbingan Konseling, 1 Kantin

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


48

Sehat, 2 Kamar Mandi Guru/Karyawan, 4 Kamar Mandi Putra, 4 Kamar

Mandi Putri, Lapanga Olahraga dan Ruang terbuka Hijau.70

Bukan hanya di bidang fisik dan kuantitas, Kualitas peserta didik

juga berkembang maju. Beberapa perlombaan baik tingkat Provinsi,

Kabupaten maupun Kecamatan berhasil di peroleh. Pelatihan-pelatihan

bagi Guru dan Karyawan juga dilakukan secara rutin. Di tahun 2015

Yayasan berinisiatif untuk mendirikan Pondok Pesantren yang

diperuntukkan bagi peserta didik. Meski tidak semua bertempat tinggal di

asrama pesantren namun separuh dari peserta didik selain belajar di SMA

Favorit juga di siang dan malam hari menimba ilmu di Pesantren.

Perpaduan kecakapan hidup dan moralitas menjadi impian bagi seluruh

generasi penerus Bangsa.

3. Visi dan Misi SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

a. Visi

Unggul dalam prestasi, cakap dlm tekhnologi, disiplin dalam skiap,

terbina dalam keteladanan dengan karakter Iman dan Taqwa.

b. Misi

1) Menumbuhkembangkan semangat keunggulan dan bernalar sehat

kepada para peserta didik, guru dan karyawan sehingga

berkemampuan kuat untuk terus maju.

2) Mewujudkan sekolah unggul dalam prestasi akademik dan

ekstrakulikuler.

70
SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi, Sejarah Singkat SMA Favorit NU Tegaldlimo
Banyuwangi, 12 Desember 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


49

3) Meningkatkan komitmen seluruh tenaga kependidikan terhadap

tugas pokok dan fungsinya.

4) Meningkatkan pembinaan siswa, kinerja guru dan seluruh tenaga

kependidikan dengan semangat keteladanan dan dedikasi yang

tinggi.

5) Mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

pembelajaran dan administrasi sekolah.

6) Menciptakan budaya belajar dan kerja yang kondusif dengan

karakter Iman dan Taqwa serta kedisiplinan yang tinggi.

7) Membentuk peserta didik yang berakhlak mulia dan berbudi

pekerti luhur.

8) Menanamkan kesadaran kesadaran penghayatan dan pengamalan

agama Islam kepada seluruh warga sekolah71.

B. Penyajian Data dan Analisis

Hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tehnik pengumpulan data

observasi, wawancara, dan dokumentasi di SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi, peneliti telah mendapatkan berbagai informasi yang berkaitan

dengan pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah

dalam menangkal intoleransi siswa.

Berdasarkan fokus penelitian yaitu: 1) Bagaimana Pembelajaran

Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dalam menangkal

Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi. 2) Apa saja

71
SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi, Visi dan Misi SMA Favorit NU Tegaldlimo
Banyuwangi, 20 November 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


50

faktor pendukung dan penghambat dalam Pembelajaran Ahlusunnah Wal

Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dalam menangkal Intoleransi Siswa di

SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi.

1. Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah

dalam Menangkal Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU Tegadlimo

Banyuwangi.

Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah

adalah pelajaran yang diterapkan dilingkungan sekolah terutama sekolah

yang bernaungan Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah.

Seperti, SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi. Dengan adanya

pembelajaran ASWAJA dapat mengenalkan tradisi dan karakter Ke-NU-

an ASWAJA kepada siswa salah satunya untuk toleransi kepada sesama.

Berikut Pembelajaran aswaja dalam menangkal Intoleransi siswa

pernyataan pertama yang disampaikan oleh guru lama Pembelajaran

Aswaja yaitu bapak Abd. Rohman, S.Pd mengatakan bahwa:

Pembelajaran Aswaja adalah pelajaran yang diajarkan pada


naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU (LP Ma’arif NU) yang
isinya tentang ajaran dan sunah-sunah nabi Muhamad SAW dan
para sahabat. Jadi, tujuannya untuk mengenalkan Aswaja Ke-NU-
an kepada siswa supaya tidak hilang dan siswa dapat menghayati
nilai-nilai Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dan
nilai-nilai khittah NU. Materi yang disampaikan meliputi, Aqidah
Islam, Syari’at Islam atau Fiqh dan yang paling ditekankan adalah
fiqh karena jika agama yang berbau syariat jika tidak ditunjang
dengan aswaja ini terkadang melenceng atau terjadi
kesalahfahaman pada siswa. Seperti, mengunjungi tetangga yang
non muslim waktu hari rayanya, kami sebagai guru tidak bisa
langsung mengatakan haram kembali lagi pada tujuan yakni
silaturahim bagaimana caranya rukun kepada tetangga sekitar yang
berbeda agama. Jika, kami langsung mengatakan haram maka akan
menimbulkan Intoleransi. Pada pembelajaran Aswaja biasa

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


51

menggunakan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Dalam


prosesnya, guru menjelaskan materinya, jika siswa belum ada yang
mengerti diperbolehkan untuk bertanya, dirasa paham guru
membentuk 3 kelompok atau 4 hingga 5 kelompok, lalu guru
memberikan materi yang akan didiskusikan pada waktu itu, siswa
disuruh untuk mendiskusikan dan kelompok lain menanggapi.
Pembelajaran Aswaja dalam menangkal Intoleransi. Intoleransi
yang saya tahu tidak mau menghargai sesama, bahasa jawanya sak
kareppe dewe. Dengan cara pendekatan dilingkungan sekolah
secara perlahan tapi pasti dan kehati-hatian dalam menyampaikan
materi supaya siswa paham apa yang dimaksud agar tidak terjadi
kesalahpahaman atau bahkan Intoleransi dan penguatan
dilingkungan keluarga sangat diperlukan.72

Pernyataan kedua dari Bapak H. Takiyudin Nazah, M.Si, selaku

kepala sekolah:

Pembelajaran Aswaja adalah pembelajaran yang harus ada di


sekolah yang bernaungan Ma’arif seperti SMA Favorit NU
Tegaldlimo Banyuwangi yang mengajarkan ahlusunnah wal
jamaah sesuai sunnah nabi Muhamad SAW. Tujuan dari
pembelajaran aswaja ini ialah untuk menanamkan pengertian dari
aswaja ke-NU-an itu sendiri. Kami menekankan pada siswa supaya
paham dan mengerti organisasi NU organisasi yang besar dan bisa
mengamalkan ajaran aswaja ke-NU-an. Karena, ajaran NU ada
perilaku baik dalam beribadah sesuai aswaja ke-NU-an. Seperti,
setelah shalat kita wiridan, sholat subuh ada qunut, gemar
membaca Sholawat itu kan antara lain ajaran dari aswaja yang
harus diterapkan dan diketahui oleh siswa. Materi Aswaja ke-NU-
an menyampaikan isi dari materi aswaja itu sendiri atau pengertian
NU itu sendiri. Dalam Pembelajaran menggunakan metode
ceramah tetaoi sering juga menggunakan metode diskusi. Terjun
dilapangan juga ada, kami mengadakan suatu kegiatan istighosah
dimasyarakat, tahlil akbar contoh dimasjid Paluagung Tegaldlimo
dengan tujuan siswa dapat bersosialisasi langsung dengan
masyarakat. Proses pembelajaran, guru menyampaikan materi dan
membentuk kelompok lalu mendiskusikan apa yang di perintahkan
oleh guru. Intoleransi, tidak menghargai sesama dan kami
menekankan pada anak-anak ketika diluar sekolah dapat membaur
pada kelompok lain, agama lain supaya tidak ada sekat atau
batasan, sehingga dapat menghargai dan berbaur pada agama lain.
Pembelajaran aswaja dalam mencegah Intoleransi ini harus adanya

72
Abd. Rahman, diwawancarai oleh penulis, Tegaldlimo Banyuwangi, 31 Oktober 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


52

penguatan disekolah tidak hanya disekolah melainkan dirumah


juga harus ada penguatan dari kedua orang tua.73

Berdasarkan dua pernyataan dari guru Pembelajaran Aswaja dan

Kepala Sekolah diatas bahwasanya pembelajaran Aswaja itu sangat perlu

untuk diajarkan atau dimaterikan kepada siswa supaya siswa dapat

menghayati dan mengamalkan ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah

(ASWAJA) An-Nahdliyah. Maka, dengan adanya pembelajaran aswaja

untuk dipelajari karena didalamnya terdapat prinsip aswaja dan sangat

diperlukan pendekatan dan penguatan terhadap siswa tentang amaliyah-

amaliyah Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah supaya

tidak terjadinya intoleransi.

Pernyataan ini juga sama dengan pernyataan Bapak Lukman

Hakim, S.Kom, selaku Waka Kurikulum tentang Pembelajaran Aswaja

dalam menangkal Intoleransi siswa:

Pembelajaran Aswaja adalah mata pelajaran yang harus bahkan


wajib ada disekolah Ma’arif NU atau yang bernaungan LP Ma’arif
seperti SMA Favorit NU yang mengajarkan sunah-sunah nabi
Muhamad SAW dan dilaksanakan 1 minggu 2x atau 1 minggu 2
jam pelajaran setiap kelasnya dan 1 jam pelajaran 45 menit. Tujuan
dari pembelajaran aswaja adalah untuk membentuk karakter siswa
di SMA Favorit NU ini berkarakter Ahlusunnah Wal Jamaah
(ASWAJA) An-Nahdliyah yang artinya itu dilakukan dan
dilestarikan diantaranya adalah toleransi atau tasamuh itu sendiri.
Materi aswaja secara garis besar ialah, Pertama pengertian aswaja,
Kedua perbedaan-perbedaan ajaran aswaja dengan syiah dengan
bentuk amaliyah-amaliyah, Ketiga prinsip-prinsip aswaja, dan
Keempat keorganisasian. Materi yang ditekankan pada amalan-
amalan Aswaja An-Nahdliyah yang artinya dilakukan dan
dilestarikan NU diantaranya adalah moderat, Tasamuh (toleransi).
Materi tolerasi (Tasamuh) harus dikuasai oleh siswa kemudian di
aplikasikan dengan beberapa momentum misalnya keberagaman

73
Takiyudin Nazah, diwawancarai oleh penulis, Tegaldlimo Banyuwangi, 02 November 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


53

dalam bersosial. Metode yang digunakan masih banyak klasikalnya


seperti ceramah dan ada metode diskusi dengan Kurikulum 2013.
Proses pembelajaran, guru menjelaskan dan siswa diberi
kesempatan bertanya, jika dirasa sudah paham guru membentuk
kelompok siswa untuk mendiskusikan apa yang diperintahkan guru
dan siswa mempersentasikan apa yang telah didiskusikan.
Intoleransi, tidak toleransi tidak menghargai perbedaan itu sudah
dianggap Intoleransi yang ujungnya nanti adalah perpecahan, aliran
keras atau radikal itu berawal dari tidak toleransi atau tidak
menghargai sesama. Pembelajaran Aswaja dalam mencegah
Intoleransi ini yang jelas materi-materi yang ada pada
Pembelajaran Aswaja seperti konsep ukhuwah, prinsip-prinsip
aswaja harus dikuasai siswa dan guru harus menjelaskan dengan
detail. Penguatan tidak hanya berlaku dilingkungan kelas atau
sekolah melainkan juga harus ada penguatan dirumah.74

Pernyataan di atas berhubungan dengan pernyataan guru

Pembelajaran Aswaja yang memberikan pendekatan dan penguatan materi

aswaja supaya tidak terjadi yang namanya Intoleransi siswa.

Pernyataan ini diperkuat dengan adanya pernyataan dari siswi kelas

XII IPA Beta Nafisatu Afkarina:

Pembelajaran Aswaja yang membahas aswaja ke-NU-an dan guru


memberikan materi yang mudah saya paham. Seperti, materi
Khittah NU, Prinsip-prinsip aswaja, Konsep Ukhuwah, toleransi
antar umat beragama gitu mbak. Menurut saya ya mbak,
pembejaran aswaja ini sangat perlu dipelajari supaya tahu
bagaimana NU itu dan didalamnya ada materi tentang menghargai
sesama dan menjaga kerukunan umat agama lain.75

Pernyataan diatas dipertegas hasil dokumentasi peneliti pada

tanggal 31 Oktober 2020, yaitu peneliti melakukan dokumentasi

pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah di kelas

XII IPA. Berikut peneliti sajikan dokumentasi foto pada saat siswa

melakukan kegiatan pembelajaran.

74
Lukman Hakim, diwawancarai oleh penulis, Tegadlimo Banyuwangi, 31 Oktober 2020
75
Beta Nafisatu Afkarina, diwawancarai oleh penulis, Tegaldlimo Banyuwangi, 31 Oktober 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


54

Gambar 4.1
Proses Pembelajaran Aswaja76

Hal ini dapat dibuktikan dengan observasi pembelajaran

Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah di kelas XII IPA.77 Hasil

dari pengamatan tersebut terlihat guru memberikan pemaparan terkait apa

yang akan dipelajari dan didiskusikan dan pada saat proses pembelajaran

siswa sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan siswa yang

lain aktif bertanya. Dalam proses pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah

(Aswaja) An-Nahdliyah guru menggunakan metode diskusi dan materi

yang disampaikan ialah “Konsep Ukhuwah”. Dalam materi tersebut

menjelaskan tentang persaudaran antar umat Islam, persaudaraan antar

bangsa, dan persaudaraan sesama manusia.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi bahwa

pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah

memberikan pemahaman dan penguatan amaliyah-amaliyah Aswaja,

prinsip-pripsip Aswaja, dan konsep Ukhuwah menjadikan siswa faham apa

yang dimaksud dengan kerukunan, saling menghargai antar saudara.

76
Dokumentasi di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi, 31 Oktober 2020
77
Observasi di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi, 31 Oktober 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


55

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam Pembelajaran Ahlusunnah

Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dalam menangkal Intoleransi

Siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi.

Melalui Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-

Nahdliyah dalam menangkal Intoleransi siswa di SMA Favorit NU

Tegaldlimo Banyuwangi. Keberhasilan suatu pembelajaran akan tercapai

manakala didukung oleh semua unsur yang ada didalamnya, demikian pula

menangkal Intoleransi melalui pembelajaran Aswaja dari pendidik, peserta

didik, dan masyarakat disekitar lingkungan sekolah. Keberhasilan suatu

pembelajaran juga berpengaruh beberapa faktor-faktor tertentu baik faktor

pendukung maupun faktor penghambat.

Adapun faktor pendukung dan penghambat Pembelajaran

Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) dalam menangkal Intoleransi siswa

di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi yaitu:

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung dalam menangkal Intoleransi siswa melalui

pembelajaran Aswaja di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

terletak pada guru atau pendidik terutama guru pembelajaran Aswaja

untuk menjelaskan secara detail mengenai materi Aswaja ke-NU-an

dan kgiatan ke-NU-an yang telah masuk di SMA Favorit NU

Tegaldlmo Banyuwangi. Seperti, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama

(IPNU) dan Ikatan Pelajar Perempuan Nahdlatul Ulama (IPPNU).

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


56

Faktor pendukung lainnya yaitu adanya dukugan positif dari berbagai

pihak baik dari orang tua maupun masyarakat sekitar.

Berikut tentang faktor pendukung Pembelajaran aswaja dalam

menangkal Intoleransi siswa pernyataan pertama yang disampaikan

oleh guru lama pembelajaran ASWAJA yaitu bapak Abd. Rohman,

S.Pd mengatakan bahwa:

Guru-gurunya orang Aswaja An-Nahdliyah dan Kegiatan


IPNU-IPPNU sekarang sudah masuk di SMA. Jadi, siswa
terbantu dengan kegiatan tersebut. Artinya siswa dapat mengerti
bagaimana cara untuk toleransi dan mencegah intoleransi.
Siswa tidak hanya mendapat materi di dalam kelas saat
pembelajaran aswaja melainkan juga dapat mengikuti kegiatan
yang sekarang masuk di SMA.78

Pernyataan kedua dari Bapak H. Takiyudin Nazah, M.Si, selaku

Kepala Sekolah:

Kami menekankan pada guru-guru yang ada di SMA Favorit


NU Tegaldlimo Banyuwangi ini terutama guru Aswaja untuk
menjelaskan secara lengkap dan detail mengenai materi yang
sulit supaya siswa faham apa yang dimaksud supaya tidak
terjadi Intoleransi dan guru-guru yang ada di SMA Favorit NU
ini orang An-Nahdliyah. Tidak hanya menekankan pada saat
proses pembelajaran di SMA Favorit NU Tegaldlimo ini ada
kegiatan organisasi IPNU-IPPNU.79

Pernyataam ketiga dari Bapak Lukman Hakim, S.Kom, selaku

Waka Kurikulum:

Pertama, Alhmadulillah guru-guru di SMA Favorit NU


Tegaldlimo Banyuwangi ini bernafaskan Ahlusunnah Wal
Jamaah atau seluruhnya warga NU dan guru menjelaskan
dengan detail terkait materi yang disampaikan pada siswa.
Kedua, Di sekolah kami ada kegiatan IPNU dan IPPNU dan
biasanya kami mendatangkan pengurus MWC setempat untuk

78
Abd. Rahman, diwawancarai oleh penulis, Tegaldlimo Banyuwangi, 31 Oktober 2020
79
Takiyudin Nazah, diwawancarai oleh penulis, Tegaldlimo Banyuwangi, 02 November 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


57

memberikan materi ke-NU-an itu sendiri terutama pada saat


pengenalan siswa baru.80

Dari ketiga pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor

pendukung Pembelajaran Ahlussunah Wal Jamaah (ASWAJA) An-

Nahdliyah dalam Menangkal Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU

Tegaldlimo Banyuwangi yakni tenaga kependidikan seluruhnya

keturunan NU atau orang NU dan pendidik menjelaskan materi aswaja

ke-NU-an dengan detail atau lengkap. Adanya kegiatan diluar kelas

seperti kegiatan organisasi IPNU-IPPNU penguatan kepada siswa

supaya tidak terjadinya Intoleransi.

Pernyataan diatas diperkuat dengan hasil dokumentasi pada

tanggal 09 November 2020, yaitu dokumentasi pelaksaan kegiatan

organisasi IPNU-IPPNU di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi.

Berikut peneliti sajikan foto pada saat pelaksanaan kegiatan IPNU-

IPPNU.

Gambar 4.2
Kegiatan IPNU IPPNU81

80
Lukman Hakim, diwawancarai oleh penulis, Tegadlimo Banyuwangi, 31 Oktober 2020
81
Dokumentasi di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi, 09 November 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


58

Dari hasil dokumentasi tersebut diperkuat dengan hasil

observasi yaitu82, faktor pendukung dari pembelajaran Ahlusunnah

Wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah adalah adanya kegiatan

organisasi IPNU-IPPNU yang telah masuk di SMA Favorit NU

Tegaldlimo Banyuwangi dengan adanya kegiatan organisasi tersebut

dapat memperkuat kerukunan dan saling menghargai supaya siswa

dapat bersosial dengan baik dan mencegah Intoleransi.

b. Faktor Penghambat

Dalam proses pembelajaran pasti akan ada faktor penghambat

proses keberhasilan proses tersebut. Ada beberapa faktor penghambat

Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah

dalam Menangkal Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi terletak pada materi yang disampaikan. Sebagaimana

pernyataan Bapak Lukman Hakim, S.Kom, selaku Waka Kurikulum:

Penghambat biasanya materi yang disampaikan, karena guru


biasanya full langsung mengambil dari buku dan biasanya
materi yang ada di buku kurang dinamis dan belum ada materi
yang secara khusus mengenai Intoleransi hingga radikalisme.83

Penghambat yang kedua itu, biasanya siswa faham waktu saat

di dalam kelas akan tetapi waktu di luar biasanya mudah mengikuti

arus yang ada diluar lingkungan sekolah.

Oleh karena itu, faktor yang menghambat dalam pembelajaran

yaitu terletak pada materi yang kurang dinamis. Jadi, guru harus tetap

82
Observasi di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi, 09 November 2020
83
Lukman Hakim, diwawancarai oleh penulis, Tegadlimo Banyuwangi, 31 Oktober 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


59

menjelaskan dengan detail supaya siswa dapat memahami dan kami

selalu menanamkan nilai-nilai Aswaja dalam bersosial. Karena belum

ada materi yang secara khusus mengenai Intoleransi hingga

radikalisme.

C. Pembahasan Temuan

Pada bagian ini peneliti akan menguraikan dan membahas keterkaitan

antara data yang telah peneliti peroleh di lapangan dengan teori yang telah

dipaparkan. Data yang telah peneliti peroleh dilapangan telah dianalisis pada

sub bab sebelumnya. Pembahasan dideskripsikan sesuai dengan fokus

penelitian yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga mampu menjawab

permasalahan yang ada di lapangan. Adapun pembahasan temuannya adalah

sebagai berikut:

1. Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah

dalam Menangkal Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU Tegadlimo

Banyuwangi.

Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah

merupakan pelajaran yang dikembangkan di Lembaga Pendidikan Ma’arif

NU. NU pun menjadikan pendidikan Aswaja sebagai mata pelajaran

wajib bagi seluruh tingkatan pendidikan yang berada dibawah naungan

LP Ma’arif NU. Adapun ruang lingkup materi pelajaran Aswaja yaitu:

Pertama, Pembelajaran Aswaja memuat tentang akidah Islam yang

merujuk pada gagasan-gagasan Ast’ari dan Maturidi. Kedua,

pembelajaran Aswaja memuat tentang syariat Islam dengan merujuk pada

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


60

salah satu madzab empat, yaitu Imam Syafi’i, Imam Maliki, Imam

Hanafi, Imam Hambali. Ketiga, pembelajaran Aswaja memuat ajaran

tasawuf Imam Junaid Al Baghdadi dan Imam Abu Hamid Al Ghazali.

Keempat, pembelajaran Aswaja memiliki muatan tentang ke-NU-an.84

Pembelajaran Aswaja diajarkan terutama dikalangan sekolah atau

madrasah yang berada di bawah naungan Ma’arif atau Nahdlatul Ulama.

Materi yang diajarkan meliputi Aqidah Islam, Fiqih atau syariat Islam,

prinsip aswaja dan keorganisasian.

Pembelajaran Aswaja dilaksanakan 1 minggu 2x atau 1 minggu 2

jam pelajaran setiap kelasnya dan 1 jam pelajaran 45 menit. Pembelajaran

Aswaja ini diadakan atau diajarkan karena sebagai penguatan amaliyah-

amaliyah NU dan dapat mengenalkan tradisi dan karakter ke-NU-an

Aswaja pada siswa, salah satunya untuk menerapkan prinsip Aswaja

yakni toleransi (tasamuh) supaya tidak terjadi Intoleransi.

Diriwayatkan dari sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan

radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

‫اب‬ ْ ْ َْ َ ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم قَ َام فِينَا فَ َق‬


ِ َ‫ أ َََل إِ َّن من قَبْ لَ ُكم ِمن أ َْه ِل الْكِت‬:‫ال‬ ِ َ ‫أ َََل إِ َّن رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ َُ
ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ِ ْ َ‫افْ تَ رقُوا َعلَى ثْنت‬
‫ ث ْنتَان َو َس ْب عُو َن‬:‫ْي‬ َ ‫ َوإ َّن َهذه الْملَّةَ َستَ ْف ََِت ُق َعلَى ثَََلث‬،ً‫ْي ملَّة‬
َ ‫وس ْبع‬ َ ‫ْي َو َس ْبع‬ َ
ِ ِ ِ
َ ‫ َوه َي ا ْْلَ َم‬،‫ َوَواح َدةٌ ِِف ا ْْلَنَّة‬،‫ِِف النَّا ِر‬
ُ‫اعة‬

Artinya:“Ketahuilah, ketika sedang bersama kami Rasulullah shallallahu


‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketahuilah! Sesungguhnya orang-
orang sebelum kalian dari kalangan ahlu kitab berpecah belah
menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umatku akan berpecah
menjadi tujuh puluh tiga golongan. Tujuh puluh dua golongan

84
Didin Wahyudin, Pendidikan Aswaja sebagai Upaya Menangkal Radikalisme, Dinamika
Penelitian: Media Komunikasi Sosial Keagamaan 17, no. 2 (November 2017), 295

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


61

masuk neraka dan satu golongan masuk surga, yaitu al-


jama’ah” (HR. Abu Dawud no. 4597, dinilai hasan oleh Al-
Albani).85

Dengan berpangkal pada doktrin ahlun al-sunnah walal- jamaah

(aswaja) yang dianut dan dikembangkan, maka dari berbagai gerak dan

langkahnya, NU senantiasa memperlihatkan watak yang flacksibel dalam

menerjemahkan dan menerima realita. Paham Aswaja ini banyak diikuti

oleh mayoritas umat Islam di Indonesia khususnya diikuti oleh warga NU,

yang di dalamnya mempuyai beragam konsep yang jelas dilandasi dengan

dalil-dalil yang qath’i. Adapun salah satu konsep yang terkandung dalam

ajaran Aswaja yaitu, tawasut, tasamuh, tawazun, dan al-i’tidal.86

Karenanya aswaja dapat didefinisikan sebagai “Ahlu minhaj al-fikri ad-

dini al-musytamil ‘ala syu’un al-hayati wa muqtadhayatiha al-qa’imi ‘ala

asas at-tawasut wa at-tawazun wa at-ta’addul wa at-tasamuh” atau

“orang-orang yang memiliki metode berfikir keagamaan yang mencakup

semua aspek kehidupan yang berlandaskan atas dasar-dasar moderasi,

menjaga keseimbangan dan toleransi”87 pendidikan saat ini perlu

ditanamkan norma-norma agama supaya peserta didik tidak terjerumus

pada pergaulan yang menyimpang.

Menurut informasi dari beberapa pihak yang telah peneliti

wawancarai, dapat diketahui bahwa bagimana pembelajaran Ahlusunnah

85
Supyanto, Konsep Ahlussunnah Waljama’ah Dalam Perspektif Kh. Hasyim Asy’ari Dan Peran
Politik Nu Dalam Persiapan Kemerdekaan Ri (Skripsi, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2012), 3
86
KH. Miftkhul Akhyar, Risalah Ahlusunnah wal Jama’ah dari Pembiasaan Menuju Pemahaman
dan Pembelaan Akidah-Amaliah Nu (Kahlistha, Surabaya, 2012),167
87
Muchotob Hamzah, Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyyah. (Yogyakarta:LkiS, 2017) ,V

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


62

Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dalam menangkal Intoleransi

siswa.

Pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah

dalam menangkal Intoleransi siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi, meliputi:

a. Tujuan pendidikan aswaja antara lain:

1) Menumbuh kembangkan aqidah Ahlusunnah Wal Jama’ah

melalui, pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan,

penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta

didik tentang Aswaja sehingga menjadi muslim yang terus

berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT

berdasarkan faham Ahlusunnah Wal Jama’ah.88 Tujuan

pembelajaran aswaja ialah untuk mengenalkan, memberikan,

penguatan, dan penghayatan yang sesuai kepada siswa tentang

amaliyah-amaliyah Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA), dan

menghayati nilai-nilai Khittah Nahdlatul Ulama (NU) sehingga

menjadi generasi muda yang faham tentang Ahlusunnah Wal

Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah.

2) Mewujudkan umat Islam yang taat beragama dan berakhlak mulia

yaitu umat yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,

produktif, etis, jujur dan adil (tawasut dan i’tidal), berdisiplin,

berkeseimbangan (tawazun), bertoleransi (tasamuh), menjaga

88
Didin Wahyudin, Pendidikan Aswaja sebagai Upaya Menangkal Radikalisme, Dinamika
Penelitian: Media Komunikasi Sosial Keagamaan 17, no. 2 (November 2017), 296

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


63

keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan

budaya Ahlusunnah Wal Jama’ah (Amar ma’ruf nahi munkar)


89
dalam komunitas madrasah dan masyarakat. mewujudkan dan

membentuk karakter siswa-siswi di SMA Favorit NU berkarakter

Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah yang artinya

dilakukan dan dilestarikan oleh Nahdlatul Ulama (NU) yakni

prinsip-prinsip aswaja diantaranya adalah tasamuh (toleransi)

yang menghargai sesama dan supaya tidak terjadi Intoleransi

siswa.

b. Materi

Materi pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam

proses pengajaran. Tanpa materi pengajaran proses pembelajaran tidak

akan berjalan. Oleh karena itu guru yang akan mengajar pasti memiliki

dan menguasai materi pengajaran yang akan disampaikan kepada anak

didik90. Materi Aswaja meliputi, Aqidah Islam, Syariat Islam atau fiqh,

pengertian Aswaja, perbedaan ajaran aswaja dengan syiah, prinsip-

prinsip aswaja, konsep ukhuwah dan keorganisasian. Di SMA Favorit

NU ini pendidik menekankan pada bagaimana bersosial dengan baik

lebih tepatnya pada prinsip-prinsip aswaja yakni tasamuh (toleransi)

dan konsep ukhuwah dikarenakan diwilayah SMA Favorit NU

tergolong majemuk tidak hanya Islam agama lain pun ada. Seperti,

Hindu, Katolik, Kristen, bahkan Budha. Maka dari itu guru aswaja di

89
Didin Wahyudin, Pendidikan Aswaja, 296
90
Asmadawati, Perencanaan Pengajaran, Jurnal Darul Ilmi 2 no. 1, (Januari, 2014), 7

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


64

SMA Favorit NU berusaha secara maksimal untuk menjelaskan kepada

siswa dengan detail supaya siswa faham apa yang dimaksud oleh guru

agar tidak terjadi kesalahfahaman dan agar tidak menimbulkan

Intoleransi siswa.

c. Metode Diskusi

Metode Diskusi merupakan kegiatan tukar menukar informasi,

pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur. Tujuannya ialah

untuk memperoleh pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti

mengenai sesuatu. Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran,

dimana siswa-siswa dihadapkan dengan suatu masalah, yang bisa

berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk

dibahas dan dipecahkan bersama.91 Metode yang digunakan adalah

metode diskusi pada materi “Konsep Ukhuwah” di kelas XII IPA

semester ganjil. Dimana proses dalam pembelajaran tersebut guru

memberikan pemaparan terkait apa yang akan dipelajari dan

didiskusikan dan pada saat proses pembelajaran siswa sedang

mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan siswa yang lain aktif

bertanya.

Dengan adanya tujuan, materi dan metode pada saat

pembelajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah

dapat memudahkan guru dalam memberikan pengenalan, pendekatan,

dan penguatan pada siswa yang terletak pada materi yang disampaikan.

91
Jumanta Hamdayana, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter,(Bogor: Ghalia
Indonesia, 2015), 131

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


65

Seperti, Amaliyah-amaliyah Aswaja, Aqidah Islam, Syariat Islam atau

fiqh, pengertian Aswaja, perbedaan ajaran aswaja dengan syiah,

prinsip-prinsip aswaja, keorganisasian dan khususnya pada materi

konsep ukhuwah. Maka, siswa dapat memahami dan mengerti dengan

materi yang disampaikan oleh guru tanpa adanya kesalahfahaman dan

agar tidak ternjadinya Intoleransi siswa.

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam Pembelajaran

Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dalam

menangkal Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi.

a. Faktor Pendukung

1) Pendidik dan Tenaga Pendidik

Pendidik dan tenaga kependidikan dalam proses

pendidikan memegang peranan penting terutama dalam upaya

membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian

dan nilai-nilai yang diinginkan. Oleh sebab itu, di lembaga

pendidikan perlu pendidik dan tenaga kependidikan yang

profesional dalam meningkatkan kualitas sekolah. Dalam konteks

pendidikan, pendidik dan tenaga pendidik merupakan sumber

daya manusia (SDM) potensial yang turut berperan dalam

mewujudkan mutu pendidikan nasional.92 Pembelajaran

Ahlussunah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dalam

92
Mukhlisoh, Menejemen Pendidik dab Tenaga Kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Sunan
Kalijaga Siwuluh,Jurnal Pendidikan, Vol. 6, No. 2, (November 2018), 235-236.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


66

Menangkal Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo

Banyuwangi yakni tenaga kependidikan seluruhnya keturunan

NU atau orang NU dan pendidik menjelaskan materi aswaja ke-

NU-an dengan detail atau lengkap.

2) Kegiatan IPNU-IPPNU

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri

Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang berada dibawah naungan

jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU). IPNU merupakan tempat

berhimpun, wadah komunikasi, akulturasi dan kaderisasi pelajar-

pelajar NU. Selain itu IPNU juga merupakan bagian integral dari

potensi generasi muda Indonesia yang menitikberatkan

garapannya pada pembinaan dan pengembangan remaja terutama

kalangan pelajar93. Dengan adanya kegiatan IPNU-IPPNU di

SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi dapat memperkuat

kerukunan dan saling menghargai supaya siswa dapat bersosial

dengan baik dan mencegah Intoleransi.

b. Faktor Penghambat

Materi pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam

proses pengajaran. Tanpa materi pengajaran proses pembelajaran tidak

akan berjalan. Oleh karena itu guru yang akan mengajar pasti memiliki

dan menguasai materi pengajaran yang akan disampaikan kepada anak

93
Hasil-hasil Kongres XVIII Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama, (Jakarta: Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat IPNU, 2015), 35.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


67

didik94. faktor yang menghambat dalam pembelajaran yaitu terletak pada

materi yang kurang dinamis. Jadi, guru harus tetap menjelaskan dengan

detail supaya siswa dapat memahami dan kami selalu menanamkan nilai-

nilai Aswaja dalam bersosial. Karena belum ada materi yang secara

khusus mengenai Intoleransi hingga radikalisme.

Dalam berhasilnya sebuah pembelajaran terdapat beberapa faktor,

baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Dalam Pembelajaran

Ahlusunnah Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dalam Menangkal

Intoleransi Siswa di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi faktor

pendukungnya yaitu, tenaga kependidikan seluruhnya keturunan NU atau

orang NU pendidik menjelaskan materi aswaja ke-NU-an dengan detail

atau lengkap dan adanya kegiatan diluar kelas seperti IPNU dan IPPNU.

sebagai penguatan kepada siswa supaya tidak terjadinya Intoleransi.

Selain faktor pendukung dalam pembelajaran ini terdapat faktor

penghambat yaitu, terletak pada materi yang kurang dinamis. Jadi, guru

harus tetap menjelaskan dengan detail supaya siswa dapat memahami dan

kami selalu menanamkan nilai-nilai Aswaja dalam bersosial.

94
Asmadawati, Perencanaan Pengajaran, Jurnal Darul Ilmi 2 no. 1, (Januari, 2014), 7

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Aswaja adalah pembelajaran yang wajib dilaksanakan di

sekolah yang bernaungan di LP Ma’arif NU yang mengajarkan tentang

ajaran dan sunah-sunah nabi Muhamad SAW dan para sahabat. Dengan

adanya tujuan, materi dan metode pada saat pembelajaran Ahlusunnah

Wal Jamaah (ASWAJA) An-Nahdliyah dapat memudahkan guru dalam

memberikan pengenalan, pendekatan, dan penguatan pada siswa yang

terletak pada materi yang disampaikan. Seperti, Amaliyah-amaliyah

Aswaja, Aqidah Islam, Syariat Islam atau fiqh, pengertian Aswaja,

perbedaan ajaran aswaja dengan syiah, prinsip-prinsip aswaja,

keorganisasian dan khususnya pada materi konsep ukhuwah. Maka, siswa

dapat memahami dan mengerti dengan materi yang disampaikan oleh guru

tanpa adanya kesalahfahaman dan agar tidak ternjadinya Intoleransi siswa.

2. Faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukungnya yaitu,

tenaga kependidikan seluruhnya orang NU pendidik menjelaskan materi

aswaja ke-NU-an dengan detail atau lengkap, dan adanya kegiatan diluar

kelas seperti IPNU dan IPPNU di sekolah sebagai penguatan kepada siswa

supaya tidak terjadinya Intoleransi. Selain faktor pendukung dalam

pembelajaran ini terdapat faktor penghambat yaitu, terletak pada materi

68

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


69

yang kurang dinamis atau kurang lengkap. Jadi, guru harus tetap

menjelaskan dengan detail supaya siswa dapat memahami dan kami selalu

menanamkan nilai-nilai Aswaja dalam bersosial.

B. Saran-saran

1. Bagi Kepala Sekolah

Tenaga kependidikan di SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi telah

melaksanakan kewajiban dengan baik dengan cara menyampaikan materi

dengan jelas dan detail kepada siswa. Dengan demikian peneliti berharap

agar pembelajaran ASWAJA menjadi pembelajaran yang dapat diminati

dan dapat meminimalisir terjadinya Intoleransi siswa dengan tetap

memperkuat dan mempertahan prinsip-prinsip aswaja itu sendiri.

2. Bagi Guru Pembelajaran Aswaja

Selalu sabar, selalu mendoakan, dan jangan pantang menyerah dalam

memberikan pendekatan, pemahaman, dan penguatan kepada siswa terkait

materi yang Bapak/ Ibu Guru sampaikan. Memberikan dorongan semangat

kepada siswa untuk terus belajar.

3. Bagi Siswa

Diharapkan untuk selalu semangat dalam belajar dan selalu meminta ridho

kepada kedua orang tua dan ridho seorang guru supaya ketika kalian

thalabul ilmi diberikan kelancaran dan kemudahan dalam menyerap ilmu

tersebut. Semoga ilmu yang kalian dapat menjadi manfaat dan berkah

dikemudian hari Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


70

DAFTAR PUSTAKA

Akhyar KH Miftahul. 2012. Risalah Ahlusunnah wal Jama’ah dari Pembiasaan


Menuju Pemahaman dan Pembelaan Akidah-Amaliah Nu.
Khalista: Surabaya.

Anwar Chairul. 2014. Hakikat Manusia dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan


Filosofis. Yogyakarta: Sukapress.

Basuki Heru. 2006. Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Kemanusiaan Budaya.


Jakarta.

Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2017.


Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Sekolah
Menengah Atas. Jakarta.

Departemen Agama RI. 2007. Al-Qur’an dan Terjemah Spesial From Woman.
Bandung: PT. Sygma Examedia Arkanleema.

Hamdayana Jumanta. 2015. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan


Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hamzah Muchotob. 2017. Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyyah. Yogyakarta:


LkiS.

Maksum Ali dkk. 2004. Paradigma Pendidikan Universal di Era Modern dan
Post Modern: Mencari Visi Baru atas Realitas Baru Pendidikan
Kita. Yogyakarta: IRCiSod.

Miles, Mattew B., A. Michael Huberman, dan Jonny Saldana. 2014. Qualitative
Data Analysis A Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage
Publications.

Muchtar Masyhudi. 2009. Aswaja An-Nahdliyah Ajaran Ahlusunnah Wal Jamah


yang Berlaku di Lingkungan Nahdatul Ulama. Surabaya: Khalista.

Munawir. 2016. Aswaja NU Center dan Perannya sebagai Benteng Aqidah.


Banyuwangi: IAIDA.

Mundir. 2013. Metode Penelitian KUALITATIF & KUANTITATIF. Jember:


STAIN Jember Press.

Morissan. 2019. Riset Kualitatif. Jakarta. PRANADAMEDIA GRUP.

Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


71

M. Yunus Badruzzaman. 2019. Konsep Aswaja (Asal-usul dan Ajaran


Ahlusunnah wal Jaah). Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.

Rifai. 2012. Kualitaif Teori, Praktek & Riset Penelitian Kualitatif Teologi.
Sukoharjo: Born Win’s Publishing.

Rohmat M. Iddadun. 2003. Islam Pribumi: Mendialogkan Agama, Membaca


Realitas. Jakarta: Erlangga.

Suardi Moh. 2012. Belajar & Pembelajaran. Sleman: CV Budi Utama.

Subaidi. 2019. Pendidikan Islam Risalah Ahlusunnah Wal Jama’ah an-Nahdliyah


Kajian Tradisi Islam Nusantara. Jawa Tengah: UNISNU PRESS.

Suharto Sugeng. 2019. Kebijakan Pemerintah sebagai Manifisme Peningkatan


Toleransi Umat Beragama Guna Mewujudkan Stabilitas Nasional
dalam Rangka Ketahanan Nasional. Ponorogo: REATIV.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. 2017. METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. 2017. Metodepenelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.

Suparno, Paul. 2008. Riset Tindakan untuk Pendidik. Jakarta: PT Grasindo.

Sekretariat. 2017. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: IAIN Jember Perss.

Sekretariat. 2019. Pedoman Karya Ilmiyah Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu


Keguruan IAIN Jember. Jember: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan IAIN Jember, 2019.

Tim Penyusun. 2017. Ke-NU-an Ahlusunnah Wal Jama’ah Kelas 10-12


MA/SMASMK. LP Ma’rif NU: DIY Yogyakatra.

Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.

Zainal Arifin. 2014. Penelitian Pendidikan (Metode Dan Paradigm Baru).


Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


72

Jurnal:

Asmadawati. 2014. Perencanaan Pengajaran. Vol, 2. No. 1. IAIN


Padangsidimpuan: Jurnal Darul Ilmi.

Djunaid Hamzah. 2014. Konsep Pendidikan dalam Al-Qur’an (sebuah kajian


tematik).Vol 17. No 1. UIN Alauddin Makasar DPK pada UIM
Makasar: Lentera Pendidikan.

Hanafy Muh Sain. 2015. Pendidikan Multikultural dan Dinamika Ruang


Kebangsaan. Vol. 3. No. 1. UIN Alauddin Makasar: Jurnal
Diskursus Islam.

Jurnal Edukasi. 2008. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Maesaroh Siti. 2013. Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat dan


Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam. Vol 1. No 1. STAIN
Purwokerto: Jurnal Kependidikan.

Mukhlisoh. 2018. Menejemen Pendidik dab Tenaga Kependidikan di Madrasah


Tsanawiyah Sunan Kalijaga Siwuluh. Vol. 6. No. 2. Kementrian
Agama Kabupaten Brebes: Jurnal Pendidikan.

Qodir Zuly. 2016. Kaum Muda, Intoleransi, Radikalisme. Vol 5. No 1. Universitas


Muhammadiyah Yogyakarta: JURNAL STUDI PEMUDA.

Rifai. 2017. Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar


Pendidikan Agama Kristen Materi Pembelajaran Sakramen
Perjamuan Kudus VIII SMP Negeri Surakarta, 2015/2016. Vol. 1,
No. 2. Dunamis (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani).

Satriani. 2015. Inovasi Pendidikan: Metode Pembelajaran Monoton ke


Pembelajaran Variataif (Metode Ceramah Plus). IAIN Manado.

Tholkhah Imam. 2013. Potensi Intoleransi Keagamaan Siswa Sekolah di Jawa


dan Sulawesi. Vol 11. No 1. Puslitbang Pendidikan Agama dan
Keagamaan: EDUKASI.

Wahyudin Didin. 2017. Pendidikan Aswaja sebagai Upaya Menangkal


Radikalisme. Vol 17. No 2. IAIN Tulungagung: Dinamika
Penelitian: Media Komunikasi Sosial Keagamaan.

Widia Widia, dkk. 2016. Pengaruh Metode Karya Wisata Terhadap Hasil
Belajar Siswa Tentang Ekonomi Masyarakat Sekitar. Universitas
Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


73

Skripsi:

Anam Muhammad Khoirul. 2016. Pembelajaran Aswaja sebagai Implementasi


Pendidikan Akhlaq di MTs Miftahul Ulum Mranggen Demak.
Semarang: Skripsi, Universitas Negeri Walisongo.

Choiriyah Siti. 2018. Implementasi Pembelajaran Aswaja untuk Peningkatan


Iman dan Taqwa di SMK Al-Falah Salatiga. Salatiga: Skripsi,
Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Rohman Ahlis Aulia. 2019. Pembelajaran Ke-NU-an dalam Menanamkan Nilai-


nilai Islam Ahlusunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah di MA Ma’arif
Nu Sirau Kemranjen Banyumas.Purwokerto: Skripsi, Institut
Agama Islam Negeri Purwokerto.

Supyanto. 2012. Konsep Ahlussunnah Waljama’ah Dalam Perspektif Kh. Hasyim


Asy’ari Dan Peran Politik Nu Dalam Persiapan Kemerdekaan
RI.Cirebon: Skripsi, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


PEMBELAJARAN AHLUSUNNAH WAL JAMAAH
(ASWAJA) AN-NAHDLIYAH
DALAM MENANGKAL INTOLERANSI SISWA
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS FAVORIT NU
TEGALDLIMO BANYUWANGI

SKRIPSI
diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program studi Pendidikan Agama Islam

Oleh :
HANA SAFIRA ANDRITAMA
NIM. T20171033

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
APRIL 2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


MATRIK PENELITIAN

JUDUL VARIABEL SUB INDIKATOR SUMBER DATA METODE FOKUS


VARIABEL PENELITIAN PENELITIAN
Pembelajaran 1. Pembelajar 1. Komponen 1. Tujuan -Informan 1. Pendekatan 1. Bagaimana
Ahlusunnah Wal an Aswaja Pembelajaran 2. Materi penelitian: Pembelajaran
Jamaah An- 3. Metode Wawancara : Kualitatif deskriptif Ahlusunnah
Nahdliyah dalam 4. Evaluasi 1. kepala SMA Favorit Wal Jamaah
Menangkal NU Tegaldlimo 2. Jenis penelitian: An-Nahdliyah
Intoleransi Siswa di 2. Faktor 1. Faktor Banyuwangi Penelitian lapangan dalam
SMA Favorit NU Pendukung Pendukung 2. Waka Kurikulum (field Research) Menangkal
Tegaldlimo dan 2. Faktor SMA Favorit NU Intoleransi
Banyuwangi Penghambat Penghambat Tegaldlimo 3. Teknik pengumpulan Siswa di SMA
Pembelajaran Banyuwangi data: Favorit NU
Aswaja 3. Guru Mata - Observasi Tegaldlimo
Pelajaran Aswaja - Wawancara Banyuwangi ?
4. Siswa - Dokumentasi 2. Apa saja faktor
2. Intoleransi 1. Faktor-faktor 1. Faktor pendukung dan
Intoleransi kepentingan -Dokumentasi Analisis data: penghambat
Keagamaan -Kepustakaan - Kondensasi data Pembelajaran
2. Faktor - Penyajian data Ahlusunnah
Kepentingan - Verifikasi atau Wal Jamaah
Non penarikan kesimpulan An-Nahdliyah
Keagamaan dalam
4. Keabsahan data: Menangkal
2. Upaya 1. Doktrin - Triangulasi sumber Intoleransi
Mencegah Aswaja - Triangulasi teknik Siswa di SMA
Intoleransi 2. Prinsip-prinsip Favorit NU
Aswaja 5. Tahap penelitian: Tegaldlimo
- Tahap pra lapangan Banyuwangi?
- Tahap pelaksanaan
- Tahap pelaporan

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
( PEDOMAN PENELITIAN)
A. PEDOMAN OBSERVASI
1. Letak Geografis SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi
2. Situasi dan Kondisi SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi
3. Proses pelaksanaan pembelajaran Aswaja di SMA Favorit NU Tegaldlimo
Banyuwangi
B. PEDOMAN WAWANCARA
1. Wawancara Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, dan Guru
pembelajaran Aswaja
a. Apakah pembelajaran Aswaja itu penting ?
b. Apakah pembelajaran Aswaja itu?
c. Apakah tujuan dari pembelajaran Aswaja itu?
d. Apakah materi dari pembelajaran Aswaja itu?
e. Materi apa saja yang ditekankan dalam pembelajaran Aswaja?
f. Metode apakah yang digunakan dalam pembelajaran Aswaja?
g. Bagaimana proses pembelajaran Aswaja dengan metode yang
digunakan ?
h. Bagaimana cara guru dalam mengevaluasi pada pembelajaran
Aswaja?
i. Apakah definisi dari intoleransi ?
j. Apa faktor kepentingan keagamaan dalam intoleransi?
k. Apa faktor kepentingan non kegamaan dalam intoleransi?
l. Menurut bapak/ ibu, penting atau tidak pembelajaran aswaja sebagai
penangkal intoleransi?
m. Bagaimana pembelajaran Aswaja dalam menangkal intoleransi ?
n. Apa faktor pendukung pembelajaran Aswaja dalam menangkal
intoleransi?
o. Apa faktor penghambat pembelajaran Aswaja dalam menangkal
intoleransi?

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


2. Wawancara Siswa
a. Menurut kalian apa definisi pembelajaran Aswaja?
b. Apa tujuan pembelajaran Aswaja menurut kalian ?
c. Materi apa saja yang terkait dengan pembelajaran Aswaja?
d. Metode apakah yang digunakan guru dalam pembelajaran Aswaja?
e. Bagaimana penilaian guru kalian dalam evaluasi atau penilaian
pembelajaran Aswaja?
f. Apa yang kalian ketahui tentang Intoleransi ?
g. Apakah faktor kepentingan keagamaan dari intoleransi ?
h. Apakah faktor kepentingan non keagamaan dari intoleransi?
i. Menurut kalian pentingkah pembelajaran Aswaja sebagai penangkal
intoleransi?
C. PEDOMAN DOKUMENTASI
1. Sejarah/ Profil SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi
2. Visi dan Misi SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi
3. Struktur Organisasi SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi
4. Denah SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi
5. Data guru, staf, dan karyawan SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi
6. Data Siswa SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi
7. Sarana dan Prasarana SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi
8. Buku ajar Pembelajaran Aswaja
9. Jadwal pelajaran SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi
10. Profil guru pembelajaran Aswaja
11. Foto-foto yang mendukung dan berkaitan dengan penelitian

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Wawancara dengan Bapak Abd. Rahman, S.Pd, selaku Guru Pembelajaran


Aswaja lama. Di ambil pada tanggal 31 Oktober 2020

2. Wawancara dengan Bapak Lukman Hakim, S.Kom, selaku Waka Kurikulum.


Di ambil pada tanggal 31 Oktober 2020.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


3. Wawancara dengan Bapak Irham Maulana, S.Pd, selaku Guru Pembelajaran
Aswaja baru. Diambil pada tanggal 31 Oktober 2020.

4. Wawancara dengan siswi Beta Nafisatu Afkarina XII IPA. Diambil pada
tanggal 31 Oktober 2020.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


5. Wawancara dengan Bapak H. Takiyudin Nazah, M.Si, selaku Kepala
Sekolah. Diambil pada tanggal 02 November 2020.

6. Wawancara dengan Bapak Mahmud, S.Pd, selaku guru. Diambil pada tanggal
02 November 2020.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


7. Buku Pendidikan Aswaja & ke-NU-an kelas XII semester Ganjil

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


PROFIL GURU LAMA
PEMBELAJARAN ASWAJA

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


PROFIL GURU BARU
PEMBELAJARAN ASWAJA

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DENAH LOKASI
SMA FAVORIT NU TEGALDLIMO

ASRAMA PUTRI

ASRAMA PUTRA

RUANG
TU

RUANG
BK
JALAN
RAYA
LOKASI SMA FAVORIT NU TEGALDLIMO
KANTIN

JALAN MASUK

R.KELAS R. KELAS R.KELAS R.KELAS R.KELAS

TOILET RUANG KEPALA LAB. TOILET LAB.


R. GURU R. KELAS LAB. IPA R.MUSIK
SISWA SEKOLAH KOMPUTER GURU BAHASA

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


JADWAL
PEMBELAJARAN NEW
NORMAL PANDEMI
COVID-19SEMESTER
GANJIL SMA FAVORIT
NU TEGALDLIMO
TAHUN PELAJARAN
2020/2021

K
E
HARI JAM L
A
S
X X XI XI XII XII IPS
MIP IP MIPA IPS MIP
A S A
MA M MAPE MAPE MA MAPEL
PEL A L L PEL
PE
L
07.00-08.00 FISIKA PENJASKES BIOLOGI B. INGGRIS LINTAS BHS. INDONESIA B. JAWA
MINAT
SENIN 08.00-09.00 PENJASKES BHS. JAWA B. INGGRIS LINTAS SEJARAH EKONOMI LINTAS MINAT MATEMATIKA
MINAT
09.00-10.00 BHS. JAWA FISIKA (LINTAS MINAT) MTK PEMINATAN EKONOMI PRAKARYA SEJARAH INDONESIA

07.00-08.00 KIMIA SOSIOLOGI PENJASKES BHS. INGGRIS BHS. JAWA EKONOMI

SELASA 08.00-09.00 P.K.N BHS. INDONESIA FISIKA BHS. JAWA P.A.I SEJARAH

09.00-10.00 BHS. INGGRIS SENI BUDAYA BHS. JAWA SOSIOLOGI MTK. PEMINATAN ASWAJA

07.00-08.00 P.A.I PRAKARYA BAHASA INGGRIS PENJASKES SEJARAH INDONESIA SOSIOLOGI

RABU 08.00-09.00 BHS. INDONESIA EKONOMI P.K.N SEJARAH INDONESIA FISIKA BHS. INGGRIS

09.00-10.00 EKONOMI LINTAS MINAT SEJARAH INDONESIA P.A.I BHS. INDONESIA KIMIA P.K.N

07.00-08.00 ASWAJA MATEMATIKA PRAKARYA MATEMATIKA BHS. INGGRIS BHS. INDONESIA

08.00-09.00 MATEMATIKA BHS. INGGRIS BHS. INDONESIA P.A.I PENJAS GEOGRAFI


KAMIS

09.00-10.00 BHS. INGGRIS LINTAS SEJARAH ASWAJA GEOGRAFI SENI BUDAYA BIOLOGI LINTAS MINAT
MINAT

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


07.00-08.00 MATEMATIKA GEOGRAFI SENI BUDAYA ASWAJA BIOLOGI P.A.I
JUMAT PEMINATAN
08.00-09.00 SEJARAH INDONESIA P.A.I MATEMATIKA PRAKARYA ASWAJA PENJASKES

07.00-08.00 BIOLOGI ASWAJA KIMIA SENI BUDAYA P.K.N SENI BUDAYA

SABTU 08.00-09.00 SENI BUDAYA BHS. INGGRIS LINTAS SEJARAH INDONESIA P.K.N MATEMATIKA PRAKARYA
MINAT
09.00-10.00 PRAKARYA P.K.N

Catatan
1. semua MAPEL Jam Pelajaran (JP) adalah 2 JP @ 30 Menit
2. Jika MAPEL Saat Pembelajaran lebih dari 2 JP maka selebihnya adalah Pembelajaran Mandiri
3. Jadwal ini diberlakukan baik untuk Tatap Muka Maupun Pembelajaran Jarak Jauh (DARING/LURING)

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
Struktur Organisasi SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

No NAMA JABATAN
1 Zainal Efendi, S.S Ketua Komite
2 H. Takiyudin Nazah, M.Si Kepala Sekolah
3 Masykurotul Haniah KA. TU
4 Siskawati, S.Pd Bendahara
5 Lukman Hakim, S.Kom Waka Kurikulum
6 Abd. Rahman, S.Pd Waka Kesiswaan
7 Lailin Nafiah, S.E Waka Humas
8 Hanif Setiawan, S.Pd Waka Sarpras
Sumber: Dokumentasi 20 November 2020 SMA Favorit NU Tegaldlimo
Banyuwangi

Data Ketenagaan Guru


SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

No NAMA GURU BIDANG


1 Abd. Rahman, S.Pd Sosiologi
2 Hanif Setiawan, S.Pd Penjaskes
3 Ika Fitri Handayani, S.Pd
Mulok Bhs. Daerah, PPKN
4 Imam Mashudi -
5 Kaka Dwi Setyawan, S.Pd
TIK, Kimia
6 Lailin Nafiah, S.E Ekonomi, Prakarya dan
Kewirausahaan
7 Lukman Hakim, S.Kom Sejarah, Sejarah Indonesia
8 M. Irham Maulana, S.Pd Seni Budaya, Mulok Aswaja Ke
NU an
9 Mahmud, S.Pd Bimbingan Konseling
10 Maskurotul Hani'ah -
11 Nasihatul Ummah, S.Pd Bhs. Inggris
12 Nur Rohmat, S.Pd PAI dan Budi Pekerti
13 Siskawati, S.Pd Fisika
14 Sutarminingsih, S.Pd Matematika
15 Syaiful Hadi, S.Pd Geografi
16 H. Takiyudin Nazah, M,Si -
17 Titin Suwartini, S.Pd Bhs. Indonesia
18 Dra. Umi Kulsum Biologi
Sumber: Dokumentasi 20 November 2020 SMA Favorit NU Tegaldlimo
Banyuwangi

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


Data Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan
SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

Tingkat Pendidikan L P Total


Tingkat 10 17 23 40
Tingkat 11 19 37 56
Tingkat 12 23 30 53
Total 59 90 149
Sumber: Dokumentasi 21 November 2020 SMA Favorit NU Tegaldlimo
Banyuwangi

Sarana dan Prasarana


SMA Favorit NU Tegaldlimo Banyuwangi

Sarana Prasarana
Jam Dinding Gudang
Kotak Kontak Lab. Bahasa
Alat Peraga Lab. IPA
Papan Panjang Lab. Komputer
Soket Listrik R. Guru
Soket Listrik/ Kotak Kontak R. Perpustakaan
Toilet Guru
Toilet Siswa
RK. X IPS
RK. X IPA
RK. XI IPS
RK. XI IPA
RK. XII IPS
RK. XII IPA
Sumber: Dokumentasi 21 November 2021 SMA Favorit NU Tegaldlimo
Banyuwangi

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BIODATA

Nama : Hana Safira Andritama

Nim : T20171033

Tempat/Tanggal Lahir : Banyuwangi, 24 Oktober 1999

Alamat : Persen, Kedungasri, Tegaldlimo, Banyuwangi.

Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Islam

Prodi : Pendidikan Agama Islam

No. Hp/WA : 082232788861

E-Mail : hanasafira@gmail.com

Riwayat Pendidikan

1. TK Khotijah 60 Kedungasri Tegaldlimo Banyuwangi (2004-2005)


2. MI Silahul Muslimin Kedungasri Tegaldlimo Banyuwangi (2005-2011)
3. MTs Silahul Muslimin Kedungasri Tegaldlimo Banyuwangi (2011-2014)
4. MAN 2 Banyuwangi (2014-2017)
5. IAIN Jember (2017-2021)
Organisasi Yang Pernah Digeluti

1. OSIS MTs Silahul Muslimin Kedungasri Tegaldlimo Banyuwagi


2. Takmir Masjid MAN 2 Banyuwangi
3. UKPK (Unit Kegiatan Pengembangan Keilmuan) IAIN Jember

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id

Anda mungkin juga menyukai