Anda di halaman 1dari 97

METODE TURJUMAN AL-QUR’AN DALAM PEMAHAMAN

MAKNA AYAT-AYAT AL-QUR’AN DI SMP AL-FURQON


JEMBER

SKRIPSI

Oleh:

Moh. Bahri
NIM: 082132058

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA
DESEMBER 2019

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


METODE TURJUMAN AL-QUR’AN DALAM PEMAHAMAN
MAKNA AYAT-AYAT AL-QUR’AN DI SMP AL-FURQON
JEMBER

SKRIPSI

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negri Jember


untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora, Jurusan Tafsir Hadits
Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir

Oleh:

Moh. Bahri
NIM: 082132058

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA
JURUSAN TAFSIR HADIS
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
DESEMBER 2019

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


ii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


iii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


MOTTO

) ‫خيركم من تعلّم القرأن وعلّمه (رواه البخا ري‬

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya”

(HR. Bukhari)

iv

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


PERSEMBAHAN

Tugas akhir (Skripsi) untuk meraih gelar Sarjana Agama (S.Ag) ini saya

persembahkan untuk :

1. Untuk almarhum Ayah saya yang semasa hidupnya telah mengorbankan

waktu, tenaga, pikiran dan selalu mendoakan saya agar tumbuh menjadi

pribadi yang baik dan berilmu. Kemudian kepada ibu dan ayah tiri saya

yang telah membesarkan saya dengan penuh tanggung jawab dan kasih

sayang. Pengorbanan waktu, tenaga dan pikirannya serta doanya hingga

saya sampai pada posisi sekarang.

2. Calon pendamping hidup saya Febrina Intan Maharani, S.H. yang terus

mendukung, mendoakan dan memberikan semangat kepada saya

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Saudara-saudara saya Sunimah, Syamsul Arifin, badriyah yang telah

mensupport dan mendoakan saya.

4. Keluarga besar Kuttab Al-Fatih Jember dan Al-Idzhar yang mendoakan

dan memberikan dukungan untuk kelancaran skripsi saya.

5. Semua teman-teman baik Ikatan Santri Banyuanyar Baitul Qur’an

(IKSABA-BQ), Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar

(FKMSB). Yang banyak mensupport saya tentang pentingnya menjaga

nilai-nilai keluhuran pesantren di kampus.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


KATA PENGANTAR

   

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena atas

rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi

sebagai salah satu syarat menyelesaikan progran sarjana, dapat terselesaikan

dengan lancar. Sholawat serta Salam untuk Nabi Muhammad SAW atas

syafa’atnya semoga penulis termasuk dalam golongannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih kurang

sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat diharapkan.

Ucapan terimakasih penulis tujukan kepada semua pihak yang telah

membantu penyusunan skripsi ini, sehingga dapat terselesaikan. Pada akhirnya

penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor IAIN Jember

2. Bapak Dr. Husna Amal, S.Ag., M.Si selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

Adab dan Humaniora

3. Bapak Dr. Uun Yusufa, M.A selaku Ketua Program Studi Ilmu Al-Qur’an

dan Tafsir

4. Ibu Dr. Imam Bonjol Juhari, S.Ag., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi

5. Segenap Jajaran Dosen dan Staff Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora

Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Jember

vi

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


6. Ibu Dra. Gumul Isnaningsih Kepala SMP Al-Furqon Jember yang telah

memberikan data-data yang diperlukan selama penelitian

Akhirnya, semoga segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada

penulis mendapat balasan yang baik dari Allah SWT. Penulis berharap semoga

apa yang terkandung dalam skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Jember, 07 November 2019

Moh. Bahri
NIM. 082132058

vii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


ABSTRAK

Moh. Bahri 2019: Metode Turjuman Al-Qur’an Dalam Pemahaman makna ayat-
ayat al-Qur’an di SMP Al-Furqon Jember.

Diantara kewajiban orang muslim adalah mempelajari makna al-Qur’an.


Adapun memahami makna al-Qur’an bagi orang arab memiliki tingkat kesulitan
yang berbeda dengan orang non arab. Maka dari itu harus ada satu metode yang
secara khusus menjelaskan makna perkata dan perkalimat serta dilengkapi dengan
beberapa aspek pembahasan yang berkaitan dengan al-Qur’an. Adapun salah satu
metode yang diyakini oleh masyarakat akan keefektivitasannya adalah metode
turjuman Al-Qur’an. Dan objek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah SMP
al-Furqon jember, karena hanya di smp al-furqon jember satu-satunya lembaga
pendidikan formal yang mengajarkan metode tersebut. tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan metode turjuman dalam pembelajaran,
pelaksanaan, dan evaluasi hasil pemahaman peserta didik terhadap turjuman al-
Qur’an Serta untuk mengetahui faktor yang memperngaruhi pelaksanaan dan
mengetahui solusi yang ada.
Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: (1) Bagaimana implementasi metode
turjuman al-Qur’an dalam pemahaman makna ayat-ayat al-Qur’an di SMP al-
Furqon Jember (2) apa saja kekurangan dan kelebihan metode turjuman al-
Qur’an.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan subyek
penelitian adalah kepala sekolah, koordinator al-Qur’an, guru al-Qur’an SMP Al-
Furqan dan peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisa
data yang digunakan yaitu dengan reduksi data, data display, dan penarikan
kesimpulan. Keabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan metode turjuman dalam
pemahaman dibagi enam: 1) Alokasi waktu kelas turjuman al-Qur’an yang
dilaksanakan dua kali pertemuan dalam sepekan. 2) Pembagian kelompok
turjuman al-Qur’an. 3) Tatap Muka dan Tatap Muka 2 menghafal arti per kata per
kalimat dn intisari. 4) Pengaruh Metode Turjuman dalam Kekhusyu’an Ibadah
Sholat. 5) Indikator Keberhasilan metode turjuman terhadap pemahaman dan
hafalan Al-Qur’an. 6)
Adapun kelebihan dan kekurangan metode turjuman adalah: 1)
kelebihannya, metode ini disusun secara sistematis, mufrodat yang sering ditemui
pada Al-Qur’an, Irama yang memudahkan untuk dihafal, Senantiasa melakukan
inovasi. 2) kekurangannya, Tidak ada dasar bahasa arab yang disajikan,
Kurangnya melibatkan siswa dalam mengambil intisari, bukan untuk menafsirkan
al-Qur’an.

viii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ..................................................................... iii

MOTTO .......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................ v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................. .................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

E. Definisi Istilah .................................................................................... 6

F. Sistematika Penelitian ........................................................................ 8

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ................................................................ 10

A. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 10

B. Kajian Teori ....................................................................................... 14

1. Teori Pembelajaran ...................................................................... 14

2. Teori Pemahaman Tafsir Atau Makna Al-Qur’an......................... 16

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


a. Di Masa Rasulullah ................................................................. 16

b. Di Masa Sahabat ..................................................................... 20

c. Di Masa Tabi’in ...................................................................... 21

d. Di lembaga Formal........................................................ ......... 22

3. Teori Tentang Turjuman Al-Qur’an ............................................. 22

a. Definisi Turjuman al-Qur’an ......................................... ........ 22

b. Tahapan dalam Pemahaman Al-Qur’an ................ ................. 23

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 25

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................................. 25

B. Lokasi Penelitian ................................................................................ 25

C. Subyek Penelitian............................................................................... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 26

E. Analisis Data ...................................................................................... 30

F. Keabsahan Data ................................................................................. 31

G. Tahap – Tahap Penelitian................................................................... 32

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN .............................................. 35

A. Gambaran Obyek Penelitian Data ...................................................... 35

B. Penyajian Data danAnalisis ............................................................... 41

C. Diskusi dan Interpretasi ..................................................................... 63

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 66

A. Kesimpulan ........................................................................................ 66

B. Saran-saran ......................................................................................... 69

DAFTARPUSTAKA ....................................................................................... 71

xi

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


Lampiran-lampiran

Pernyataan Keaslian Tulisan

Lampiran-lampiran yang berisi:

1. Matrik Penelitian
2. Jurnal Penelitian
3. Foto
4. Surat Keterangan Izin Penelitian
5. Surat Keterangan Selesai Penelitian
6. Biodata Penulis

xii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan ......................................................... 13


Tabel 4.1 Data Tenaga Pengajar Turjuman Al-Qur’an SMP Al-Furqon... 39
Tabel 4.2 Jadwal Pelajaran Semester 1 Tahun 2019/2020........................ 40
Tabel 4.3 Materi Turjumah Al-Qur’an ...................................................... 52

xiii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril a.s. untuk mengeluarkan

manusia dari suasana yang gelap (kejahiliahan) menuju yang terang (Islam),

serta membimbing mereka ke jalan yang lurus sebagai mukjizat bagi Nabi

SAW. dan mukjizat Islam yang kekal sepanjang masa dan kemukjizatannya

itu selalu diperkuat dengan kamajuan ilmu pengetahuan.1 Ia merupakan

risalah Allah yang terakhir untuk manusia, risalah yang yang mencakup

segala hal, lengkap, menyeluruh untuk manusia dan jin, untuk bangsa Arab

dan non Arab, relevan dengan masa, tempat, umat dan keadaan, tidak ada

kebaikan kecuali apa yang telah ditunjukkan oleh al-Qur’an, tidak ada

kejelekan kecuali apa yang telah diperingatkan oleh al-Qur’an, dan Allah

tidak menerima agama seseorang selain Islam yang telah dibawa oleh Nabi

Muhammad SAW.2

Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar nabi Muhammad SAW, dan

pengajar Al-Qur’an pertama kali adalah Allah SWT sendiri dan murid

pertamanya adalah malaikat Jibril. Malaikat Jibril menyampaikan dan

mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW secara talaqqi³ yaitu

metode pengajaran di mana guru dan murid berhadap-hadapan secara


1
Mannā’ Khalīl al-Qaţţān, Mabāhith fī ‘ulūm al-Qur’an (Surabaya: Al-Hidayah, 1973), 9
2
Muhammad Ibn Ibrāhīm Ibn Ahmad al-Hamd, al-Ţarīq ilā al-Islam, cet. ke-3 (T.tp : Dār ibn
Khuzaimah, t. th), 7

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


2

langsung (face to face). Setelah dua fase pertama dari Allah SWT kepada

malaikat Jibril dan dari malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW secara

berangsur-angsur, dimulailah pengajaran al-Qur’an secara umum kepada

umat manusia.

Seiring dengan berjalannya waktu khususnya di Indonesia yang

mayoritas penduduknya beragama Islam, pergeseran pemahaman terhadap al-

Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup sangat berbeda antara zaman

dahulu dengan zaman sekarang. Zaman dahulu pemahaman makna ayat-ayat

al-Qur’an dilaksanakan di madrasah dan surau (langgar). Pemahaman makna

ayat-ayat tersebut lebih banyak mempelajari tentang ilmu-ilmu dasar bahasa

Arab sehingga memudahkan di dalam memahami makna-makna al-Qur’an

atau hadits. Salah satu ilmu dasar yang di ajarkan adalah nahwu dan sorrof.

Selain mempelajari ilmu dasar bahasa Arab pemahaman makna ayat-ayat al-

Qur’an zaman dahulu juga mengajarkan tentang hafalan al-Qur’an. Berbeda

dengan zaman sekarang pemahaman makna ayat-ayat ilmu dasar Al-Qur’an

didominasi oleh kurikulum umum yang lebih mengedepankan pelajaran

umum daripada ilmu dasar Al-Qur’an sendiri, sehingga dalam hal ini pelajar

yang seharusnya sudah bisa menguasai makna al-Qur’an sangat kesulitan

karena ilmu-ilmu dasar tentang bahasa Arab masih sangat minim, sehingga

sebagian besar dari mereka masih harus melanjutkan ke perguruan tinggi

untuk mendalami dan mengusai makna al-Qur’an.

Hal ini menjadi problem mengingat syarat memahami al-Qur’an itu

membutuhkan minimal 150 cabang ilmu. Ikhtiyar atau usaha manusia

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


3

melalui lembaga-lembaga pendidikan yang ada sekarang mereka berusaha

membuat metode-metoda untuk memudahkan di dalam memahami makna al-

Qur’an walaupun sejak zaman dahulu sudah ada namun metode yang ada

sekarang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan manusia itu sendiri dengan

segala kekurang dan kelebihan masing-masing. Upaya untuk mengembalikan

dan memudahkan manusia dalam memahami makna al-Qur’an maka

dibuatlah metode-metode yang dilengkapi dengan ilmu-ilmu dasar bahasa

Arab dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan al-Qur’an.

Berdasarkan landasan sosiologis dan adanya problem research berupa

minimnya atau rendahnya pemahaman masyarakat terhadap makna al-Qur’an

dan melalui pengamatan di masyarakat sekitar dan lembaga-lembaga sekolah,

kemudian tingkat literasi al-Qur’an siswa dan masyarakat secara umum

sangat rendah, sehingga dengan adanya permasalahan tersebut diperlukan

sebuah metode untuk memahami makna al-Qur’an. Salah satunya metode

turjuman al- Qur’an.

Metode turjuman al-Qur’an adalah salah satu metode yang sangat

penting karena metode turjuman adalah metode baru dan belum ada yang

lain. Hal ini di anggap baru karena dari beberapa metode yang ada hanya

metode turjuman yang berupa buku dan dibukukan dalam beberapa buku

modul sampai 6 jilid dan diperaktekkan dengan alokasi waktu yang sama

dengan mata pelajaran yang lain. Metode turjuman adalah metode distingtif

yaitu unik dan berbeda dengan metode yang lain, letak keunikan dan dan

perbedaannya adalah makna dihafal dengan dilagukan, ada tahapan-tahapan

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


4

pemahaman makna ayat-ayatnya, dipelajari dengan berpedoman pada modul

dan sistem yang sudah jadi (produk ummi), dan setiap guru pengampu

metode turjuman dibekali dengan pelatihan dan sertifikasi metode ummi.

Dengan paparan latar belakang tersebut, maka saya sebagai peneliti

merasa sangat tertarik dan ingin mengetahui lebih dalam tentang metode

turjuman al-Qur’an dan bagaiamana pelaksanaanya di SMP Al-Furqon

Jember, karena di Jember hanya di SMP Al-Furqon yang menerapkan metode

turjuman dengan judul skripsi “Metode Turjuman Al-Qur’an Dalam

Pemahaman Makna Aya-Ayat al-Qur’an di SMP Al-Furqon Jember”.

B. Fokus Penelitian

Perumusan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan istilah

fokus penelitian. Bagian ini mencantumkan semua fokus permasalahan yang

akan dicari jawabannya melalui proses penelitian. Fokus penelitian harus

disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional yang dituangkan

dalam bentuk kalimat tanya.3

Adapun masalah-masalah dalam penelitian ini difokuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimana implementasi metode turjuman al-Qur’an dalam pemahaman

makna ayat-ayat al-Qur’an di SMP Al-Furqon Jember?

2. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode turjuman al-Qur’an?

3
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember (Jember: IAIN Jember
Press,2015), 44-45.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan

dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu pada

konsisten dengan masalah-masalah yang telah dirumuskan dalam rumusan

masalah sebelumnya.4 Tujuan penelitian ini untuk :

1. Mendeskripsikan implementasi metode turjuman al-Qur’an dalam

pemahaman makna ayat-ayat al-Qur’an di SMP Al-Furqon Jember.

2. Mendeskripsikan dan kelebihan kekurangan metode turjuman al-Qur’an.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini berawal dari rasa ingin tahu peneliti tentang metode

turjuman al-Qur’an dalam pemahaman makna ayat-ayat di SMP Al-Furqon

Jember. Dalam “ manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan

diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan yang bersifat


7
teoritis dan kegunaan praktis.” Dengan demikian, peneliti ini diharapkan

dapat memberikan manfaat yang bersifat praktis dan teoritis kepada pihak-

pihak yang terkait dalam penelitian.

Adapun manfaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis.

Dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

khazanah keilmuan dalam pemahaman makna ayat-ayat makna al-Qur’an

melalui metode Turjuman al-Qur’an.

4
Ibd, 45.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


6

2. Manfaat praktis.

a. Bagi peneliti

Penelitian ini sebagai salah satu bahan untuk menambah pengetahuan,

wawasan dan pengalaman tentang penelitian dan penulisan karya

ilmiah dari penelitian, khususnya yang berkaitan dengan skripsi

tentang pemahaman makna ayat-ayat makna al-Qur’an melalui

metode turjuman al-Qur’an. Penelitian ini menjadi bahan evaluasi

tersendiri untuk selalu melakukan proses perbaikan kualitas diri

dibidang akademisi sebagai acuan proses selanjutnya.

b. Bagi SMP Al-Furqon

Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan referensi bagi lembaga

SMP Al-Furqon dalam pemahaman makna ayat-ayat makna al-Qur’an

melalui metode Turjuman terhadap lembaga SMP Al-Furqon Jember

ke depan.

c. Bagi IAIN Jember.

Penelitian ini diharapkan sebagai sumbangsih ilmu pengetahuan guna

sebagai inovasi ilmiah dan rujukan yang dapat menambah koleksi

khazanah ilmu pengetahuan yang fungsional dalam meningkatkan

mutu pemahaman makna ayat-ayat yang lebih baik.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah yang menjadi fokus

perhatian peneliti dalam judul penelitian. Hal ini dimaksudkan agar tidak

terjadi kerancuan maupun kesalah pahaman dalam memahami makna istilah

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


7

yang ada.5Adapun tujuannya tidak lain adalah memudahkan para pembaca

dalam memahami secara komprehensif terhadap maksud kandungan serta alur

pembahasan bagi judul karya ilmiah ini, yang terlebih dahulu akan dijabarkan

mengenai beberapa istilah pokok yang terdapat dalam judul ini, yaitu sebagai

berikut:

1. Metode

Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan

suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Atau

metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.6 Dalam hal ini

metode digunakan utuk memudahkan di dalam memahami sesuatu yang

dikehendaki.

2. Turjuman Al-Qur’an

Turjuman al-Qur’an adalah metode atau cara dalam mempelajari

makna al-Quran dan doa-doa ibadah harian dengan cara menghafalkan arti

perkata, perkalimat dan intisari dari hadits yang berkaitan, dengan tahapan

dan metode tertentu berpedoman pada metode ummi dalam modul

turjuman yang diterbitkan oleh yayasan Ummi Foundation surabaya.

3. Pemahaman Makna Ayat-Ayat al-Qur’am

Pemahaman makna ayat-ayat al-Qur’an adalah suatu proses dan

cara peserta didik memahami metode turjuman al-Qur’an sebagai upaya

untuk mengungkap dan mengetahui makna dari ayat-ayat al-Qur’an. Hal


5
Ibid, 45.
6
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed. Iv. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2008), 910

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


8

ini memahami makna perkata ayat-ayat al-Qur’an dan doa-doa harian yang

dipadukan dengan hadits Rasulullah SAW yang telah disimpulkan dalam

bentuk susunan yang lebih sederhana. Dalam hal ini terdapat dua tahapan,

yaitu menghafalkan kosa kata dan menghafalkan intisari turjuman.

Adapun intisari terdiri dari tiga poin, pertama, adalah dasar yaitu

yang mendasari ayat atau surat dalam al-Qur’an dan doa ibadah harian.

Kedua, adalah keutamaan ayat atau surat dalam al-Qur’an dan doa ibadah

harian. Ketiga, adalah tata cara pembacaan dan pengamalan ayat atau

surat al-Qur’an dan doa ibadah harian.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan

skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format

penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif.7

Adapun sistematika pembahasan ini adalah sebagai berikut:

Bab I, adalah pendahuluan. Dalam bab ini terdiri dari latar belakang

masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi

istilah, dan sistematika pembahasan.

Bab II, kajian kepustakaan yang mencakup (kajian terdahulu dan

kajian teori), didalam kajian terdahulu disajikan untuk mengetahui apakah

objek yang menjadi bahan penelitian sudah pernah diteliti sebelumnya atau

belum.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


9

Bab III, adalah metode penelitian. Dalam bab ini dibahas tentang

pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik

pengumpulam data, analisis data, keabsahan data, tahap-tahap penelitian.

Bab IV, penyajian data dan analisis. Dalam bab ini terdiri dari

gambaran obyek penelitian, penyajian data dan analisis, pembahasan temuan.

Bab V, penutup kesimpulan dan saran. Pada bab ini ditulis kesimpulan

dan saran dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti di

lapangan.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu

yang disajikan untuk mengetahui bagaimana sinkronisasi antara penelitian

yang dilakukan saat ini dengan penelitian sebelumnya, guna mengukur sejauh

mana orisinilitas dan posisi penelitian yang menjadi tolak ukur perbedaan dan

persamaan.7

a. Imam Nur Kozin 2015 IAIN Tulungagung, dengan judul “Implementasi

Model Pemahaman Terjemah Al-Qur’an (Studi Multi Situs di SD

Muhammadiyah Nganjuk Dan di MI Pada Program Pelatihan Terjemah

Al-Qur’an Ponpes Safinda Surabaya) 2015/2016”.

Hasil penelitian pertama: tujuan pemahaman terjemah al-Qur’an

pada SD Muhammadiyah Nganjuk dan Pondok Pendidikan formal Safinda

Surabaya adalah memberikan kesadaran, melatih, membiasakan serta

memberikan kemampuan dasar dalam memahami al-Qur’an sejak dini. Di

PP. Safinda memberikan pelajaran nahwu melalui pemahaman yang

menyenangkan. SD Muhammadiyah memberikan kemudahan bagi siswa

dalam mengahafalkan teks-teks al-Qur’an dan kemudian memahami

lafadz-lafadz dalam bacaan sholat.

7
IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember Press, 2015), 45.

10

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


11

Metode pemahaman terjemah al-Qur’an di dua lembaga tersebut

adalah dengan cara menerjemahkan al-Qur’an secara lafdziyah dan PP.

Safinda dimulai dari juz 1. Untuk SD Muhammadiyah dimulai dari juz 30

dengan menggunakan teknik klasikal.

Letak persamaannya pada obyek penelitiannya yaitu menggunakan

metode tarjim al-Quran pada siswa pelajar. Metode penelitian

menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis

data menggunakan analisis secara kualitatif.

Adapun perbedaannya terletak pada teknis pemahaman terjemah di

kelas. di SMP Al-Furqon menggunakan tahapan tatap muka 1 dan tatap

muka 2 (dua) dengan Talaqqi, sedangkan di SD Muhammadiyah dan PP.

Safinda menggunakan teknik klasikal, dan obyek penelitiannya adalah

pada santri PP. Safinda dan siswa SD Muhammadiyah. Sedangkan

turjuman obyek penelitiannya adalah siswa SMP Al-Furqon.

b. Ade Usyana tahun 2007 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dengan judul

skripsi “Metode Terjemah Al-Qu’an Pada Buku Nurhidayah Saritilawah

Bahasa Sunda Al-Qur’an Winangun Pupuh Karya Hr.Hidayat

Suryalaga”.

Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah dalam

penulisannya adalah dilatar belakangi oleh keprihatinan beliau terhadap

kenyataan hidup orang-orang yang tahu dan bisa bahkan tamat membaca

al-Qur’an namun tidak paham terhadap apa yang dibaca dan tak pernah

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


12

menjelma dalam pengamalan sehari-hari. Dalam penelitian in terdapat

perbedan dan persamaan.

Letak persamaannya pada obyek penelitiannya yaitu menggunakan

metode tarjim al-Quran sebagai upaya untuk menerjemahkan al-Quran

agar bisa dipahami artinya. siswa pelajar. Adapaun letak perbedaannya

pada obyek penelitian yang dikhusukan pada masayarakat tertntu karena

menggunakan bahasa daerah dalam penerjemahan. dan teknik penelitian

yang digunakan adalah book survey atau bibliografi, maka penelitian ini

termasuk dalam penelitian kuantitatif.

c. Sitti Masturoh 2017 IAIN Jember Metode Pemahaman Ummi Dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca Dan Menulis Lafadz Al-Qur’an Di

Smp Al-Fuqon Jember Tahun Pelajaran 2016/2017

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) implementasi metode

ummi dalam pembelajara al-Qur’an sudah ditentukan dengn waktu oleh

lembaga tersebut (2) imlementasi mengahafal al-Qur’an menggunakan

metode takrir (3) implementasi kaidah tajwid dalam pemahaman al-Qur’an

di mana siswa di suruh baca satu persatu dan dilanjutkan mecari hukum

bacaan yang ada dalam bacaan tersebut (4) implementasi menulis huruf

hijaiyah dalam pemahaman al-Qur’an dilaksanakan disela-sela waktu

menghafal al-Qur’an dan diajarkan turjuman. Dalam penelitian ini terdapat

pebedan dan persamaan.

Letak persamaannya adalah pada buku metode yang sama-sama

menggunakan metode ummi dan juga diajarkan metode turjuman, karena

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


13

turjuman al-Qur’an merupakan lanjutan dari metode ummi hanya isi

materi pembahasannya berbeda. Adapun letak perbedaannya adalah pada

tujuan dasar yaitu metode ini diterapkan agar siswa dapat membaca al-

Qur’an dengan baik dan mengerti hukum tajwidnya, sedangkan dalam

turjuman penekanannya pada penguasaan makna dan pemahaman

terhadap al-Qur’an.

Tabel 2.1

Persamaan Dan Perbedaan Penelitian Ini Dengan Penelitian Terdahulu

NO. JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN


1 “Implementasi Model Menggunakan metode Teknis pemahaman dikelas
Pemahaman Terjemah Al- tarjim al-Quran sebagai menggunakan teknik klasikal
Qur’an (Studi Multi Situs upaya untuk
di SD Muhammadiyah menerjemahkan al-
Nganjuk Dan di MI Pada Quran agar bisa
Program Pelatihan dipahami artinya oleh
Terjemah Al-Qur’an siswa.
Ponpes Safinda
Surabaya).
2 “Metode Terjemah Al- Menggunakan metode a. Obyek penelitian yang
Qu’an Pada Buku tarjim al-Qur’an dikhusukan pada
Nurhidayah Saritilawah sebagai upaya untuk masayarakat tertntu
Bahasa Sunda Al-Qur’an menerjemahkan al- b. menggunakan bahasa
Winangun Pupuh Karya Quran agar dipahami daerah dalam
Hr.Hidayat Suryalaga”. maknanya. penerjemahan.
c. penelitian yang digunakan
adalah book survey atau
bibliografi yang termasuk
penelitian kuantitatif.
3 Metode Pemahaman menggunakan metode fokus pembahasannya agar
Ummi Dalam ummi dan juga siswa dapat membaca
Meningkatkan diajarkan metode al-Qur’an
Kemampuan Membaca turjuman
Dan Menulis Lafadz Al-
Qur’an Di Smp Al-Fuqon
Jember.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


14

B. Kajian Teori

1. Pemahaman

a. Pengertian Pemahaman

Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti

mengerti, sedangkan pemahaman merupakan proses pembuatan cara


8
memahami. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti

dengan benar.

Pemahaman menurut Sudirman adalah suatu kemampuan

seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau

menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan

yang pernah diterimanya. Dalam hal ini pemahaman adalah sebuah

proses pengungkapan makna ayat-ayat al-Qur’an melalui metode

turjuman al-Qur’an di SMP Al-Furqon Jember.

b. Tingkatan-tingkatan dalam Pemahaman

Pemahaman merupakan salah satu patokan kompetensi yang di

capai setelah peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dalam proses

pembelajaran, setiap individu peserta didik memiliki kemampuan

yang berbeda beda dalam memahami apa yang dia pelajari. Ada yang

mampu memahami materi secara menyeluruh ada pula yang sama

sekali tidak dapat mengambil makna dari apa yang telah dia pelajari,

8
Em Zul, Fajri, dan Ratu Aprilia Senja, 2008, 607.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


15

sehingga yang di capai hanya sebatas mengetahui. Untuk itulah

terdapat tingkatan-tingkatan dalam memahami.

Menurut Daryanto (2008: 106)kemampuan pemahaman

berdasarkan tingkat kepekaan danderajat penyerapan materi dapat

dijabarkan kedalam tiga tingkatan, yaitu :9

1) Menerjemahkan (translation)

Pengertian menerjemahkan bisa diartikan sebagai pengalihan

arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat

juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model simbolik untuk

mempermudah orang mempelajarinya.

2) Menafsirkan (enterpretation)

Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan, ini adalah

kemampuan untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan

dapat dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan

yang lalu dengan pengetahuan yang diperoleh berikutnya,

menghubungkan antara grafik dengan kondisi yang di jabarkan

sebenarnya, serta membedakan yang pokok dan tidak pokok

dalam pembahasan.

3) Mengekstrapolasi (extrapolation)

Ekstrapolasi menuntut kemampuan intelektual yang lebih

tinggi karena seseorang dituntut untuk bisa melihat suatu diblik

yang tertulis. Membuat ramalan tentang konsekuensi atau

9
Zuchdi Darmiyati. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca... Hal : 24.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


16

memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun

masalahnya.

Dari definisi di atas dapat di artikan bahwa pemahaman adalah

suatu proses dan cara peserta didik memahami metode turjuman al-

Qur’an sebagai upaya untuk mengungkap dan mengetahui makna dari

ayat-ayat al-Qur’an.

2. Teori Pemahaman Makna Ayat-Ayat Al-Qur’an

a. Di Masa Rasulullah

Pada masa Rasulullah beliau mengajarkan kapada para

sahabat bagaimana memahami al-Qur’an karena itu wajarlah kalau

para sahabat bertanya kepada Muhammad tentang makna ayat-ayat

Qur’an, dan beliau memberikan jawaban-jawabannya untuk

menjelaskan kepada para sahabat tentang makna-makna al-Qur’an,

beliau tidak menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an mengikuti fikiran

beliau sendiri, tetapi menurut wahyu ilahi, beliau menanyakan

kepada Jibril, pun malaikat Jibril tidak memberikan penafsiran

menurut kemauannya sendiri, tetapi menyampaikan apa yang

diterimanya dari Allah SWT. Ibnu Khaldun dalam muqaddimahnya

menyebutkan, Rasulullah SWT. Menjelaskan makna Qur’an secara

umum, membedakan ayat-ayat yang nasikh dan mansukh, kemudian

memberitahukan hal itu kepada para sahabatnya sehingga mereka

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


17

mengalami sebab musabbab turunnya ayat dan situasi yang

mendukungnya.10

Rasulullah SAW. setiap menerima ayat al-Qur’an, beliau

langsung menyampaikannya kepadapara sahabatnya dan

menafsirkan yang perlu ditafsirkan. Penafsiran beliau terhadap ayat

al-Qur’an adakalanya dengan ayat al-Qur’an adakalanya juga hadits


11
atau sunnah, baik dengan sunnah qauliyyah, dengan sunnah

fi’liyyah atau sunnah taqririyyah.

Masa Rasulullah SAW juga proses pewahyuan dan

pendokumentasian wahyu masih sangat konvensional. Hal

disebabkan, antara lain, terbatasnya kalangan sahabat yang mampu

membaca dan menulis. Sebab lainnya adalah karena Rasulullah

sendiri merupakan sosok yang ummy (tidak bisa membaca dan

menulis). Karena itu, setiap kali menerima wahyu dari Allah

Rasulullah SAW langsung menghafalakannya dan menyuruh para

sahabat yang mampu menulis untuk mencatatnya pada pelepah

kurma, tulang, batu, atau kulit domba. Selain memerintahkan kepada

para sahabat untuk menulis wahyu, Rasulullah saw. juga memandu

mereka untuk meletekkan urutan ayat dan menentukan surah-

surahnya. 12 Sehingga ayat-ayat al-Qur’an yang sudah dihafalkan

10
Ahmad asy-syairbashi sejarah tafsir Qur’an , cet-1 (jakarta: Pustaka firdaus, 1985), 67
11
Abd muin salim, Metodologi Tafsir Sebuah Rekonstruksi Epistimologis Memantapkan
Keberadaan Tafsir Sebagai Disiplin Ilmu (Orasi Pengukuhan Guru Besar, Ujung Pandang; IAIN
Alauddin, 28 April 1999), h. 24.
12
Fahmi Amrullah, Ilmu Al Quran untuk Pemula, (Jakarta: CV Artha Rivera, 2008),
hlm. 44-45.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


18

dandisampaikan kepada para sahabat tidak dikhawatirkan akan

hilang atau dilupakan.

Dalam memahami al-Qur’an Rasulullah terlebih dahulu

memberitahukan bagaimana al-Qur’an diturukan dan bagaimana

beliau mentalaqqikan al-Qur’an kepada para sahabat, sebagaimana

yang dikemukakan oleh Abdussalam Muqbil Al-Majidi penulis buku

yang berjudul Bagaimana Rasulullah Mengajarkan al-Qur’an kepada

para sahabat bahwa: Rasulullah memberitahukan kepada para

sahabatnya tetntang rincian yang meliputi turunya al-Qur’an dari

langit ke bumi, menjelaskan kepada mereka situasi, kondisi, dan

sebab diturunkan al-Qur’an.Rasulullah juga memberitahukan hari

dan bulan al-Qur’an al-Karim diturunkan, seperti firman Allah dalam

surat ke 2 al-Baqarah ayat 185:

ِ ِ‫َشهر رمضا َن الَّ ِذي أُنْ ِزَل ف‬


ُُ ‫يه الْ ُق ْرآن‬ َ ََ ُ ْ

Artinya: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya

diturunkan(permulaan) Al-Qur’an”.( Al-Baqarah: 185)

Di ayat yang lain Allah berfirman:

ُِ ‫إنَّا أَنْ َزلْنَاهُ ِِف لَْي لَ ِة الْ َق ْد ِر‬

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an)

padamalam kemuliaan”.(Al-Qadr: 1)

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


19

Rasulullah juga memberitahukan kapan ayat-ayat al-Qur’an

banyak diturunkan, karena pernah terjadi ayat-ayat al-Qur’an turun

berturut-turut sebelum Rasulullah wafat. Mereka juga mengetahui

ayat-ayat yang diturunkan pada siang malam hari, dan mengetahui

ayat-ayat yang diuturunkan pada musim panas dan musim dingin.

Ummu salamah mengatakan, “ Malaikat Jibril mendiktekan al-

Qur’an kepada Nabi Muhammad. Artinya,malaikat jibril

membacakan huruf-huruf dengan cara perlahan seperti orang yang

mendiktekan. Sebagaimana juga Rsulullah men-talaqqi dari jibril

dari huruf demi huruf, begitu juga para sahabat, mereka men-talaqqi

al-Qur’an dari Rasulullah.13

Berdasarkan paparan diatas, dapat dipahami bahwasanya

proses pemahaman al-Qur’an pada zaman Raulullah yaitu dengan

cara membacakan, mendengarkan, menghafalkan, para sahabat

bertanya kepada Rasulullah tentang makna-makna ayat al-Qur’an,

dan beliau memberikan jawabannya sebagai penjelasan kepada para

sahabat, beliau tidak menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an mengikuti

fikiran belaiu sendiri, tetapi menurut wahyu ilahi, beliau

menanyakan kepada jibril, pun malaikat jibril tidak memberikan

penafsiran menurut kemauannya sendiri, tetapi menyampaikan apa

yang diterimanya dari Allah SWT.

13
Abdussalam Muqbil Al-Majidi, Bagaimana Rasulullah Mengajarkan Al-Qur’an Kepada Para
Sahabat, (Jakarta: PT. Darul Falah, 2008), hlm. 84.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


20

b. Di Masa Sahabat

Banyak dari kalangan para sahabat yang sangat terkemuka

dalam memahami makna dan menafsirkan al-Qur’an. Bagi para

sahabat Rsulullah Saw. tidaklah sulit dalam menafsirkan makna al-

Quran, karena: pertama, menerima al-Qur’an dan mengetahui

tafsirnya secara langsung dari Rasulullah Saw. kedua, mereka

menyaksikan secara langsung turunnya dan sebab turunnya ayat al-

Quran. Ketiga, al-Qur’an diturunkan dengan bahasa mereka yaitu

bahasa Arab. Namun tidaklah semua ayat dapat dipahami oleh para

sahabat, karena tidak semua ayat telah ditafsirkan oleh Rasulullah

Saw. hingga beliau wafat. Dan tidak semua bahasa arab yang

digunakan al-Qur’an diketahui oleh para sahabat. Maka para sahabat

berupaya memahami makna atau menafsirkan al-Qur’an baik

menafsirkan al-Qur’a'n dengan al-Qur’an menafsirkan al-Qur’an

dengan hadits atau menafsirkan al-Qur’an dengan pendapat sahabat

sendiri atau menafsirkan al-Qur’an dengan keterangan dari ahlu

kitab. Pada masa sahabat terdapat empat sumber untuk mengetahui

makna atau tafsir al-Qur’an, yaitu: Pertama, Penafsiran dengan al-

Qur’an. Kedua, Penafsiran dengan hadits. Ketiga, Penafsiran dengan

ra’yu (pendapat) sahabat. Keempat, Penafsiran dengan

Asbabunnuzul dan terkadang keterangan dari ahlu kitab yang biasa

disebut dengan israiliyyah.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


21

c. Di Masa Tabi’in

Setelah periode pertama berakhir yang ditandai dengan

berkahirnya generasi sahabat, maka mulailah periode kedua yaitu

tabi’in yang belajar dan menerima langsung riwayat dari sahabat,

para sahabat Nabi menyampaikan pemahaman al-Qur’an dengan

beberapa macam cara kepada para Tabi’in melalui beberapa hal.

Semisal; sistem bagaimana al-Qur’an itu dapat dihafal, sistem

tadarrus yang harus dihatamkan dalam qurun waktu 2 bulan, 1 bulan,

10 hari, 1 minggu, bahkan ada yang satu hari, mentashhihkan

hafalannya, tajwidnya, memberikan pemahaman makna yang

terkandung dalam ayat-ayat yang telah diturunkan.

Maka lahirlah para tabi’in yang termasyhur dalam ilmu tafsir

diantaranya adalah murid-murid Ibnu ‘Abbas, murid-murid ibnu

Mas’ud dan murid-murid Ubay bin Ka’ab. Para sahabat Rasulullah

SAW yang ahli dalam bidang tafsir menafsirkan al-Qur’an dengan

ijtihadnya atau dengan pendapatnya, maka tabi’in yang ahli tafsir

juga menafsirkan al-Qur’an dengan ijtihadnya. Dengan demikian

sumber penggalian makna atau tafsir al-Qur’an pada masa tabi’in

yaitu: Pertama, Penafsiran dengan al-Qur’an. Kedua, Penafsiran

dengan hadits. Ketiga, Penafsiran dengan pendapat sahabat.

Keempat, Penafsiran dengan pendapat tabi’in sendiri. Kelima,

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


22

Penafsiran dengan keterangan dari ahlu kitab yang biasa disebut

dengan israiliyyah.14

d. Lembaga Pendidikan Formal

Beberapa lembaga pendidikan formal setingkat Madrasah

Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah memiliki cara tersendiri dalam

memahami makna atau tafsir al-Qur’an, karena secara khusus

mereka lebih didominasi oleh pelajaran ilmu agama dan ditunjang

dengan kitab tafsir ringkas seperti Tafsir al-Jalalain, Tafsir Ibnu

Katsir Tafsir Rawa’i al-Bayan, Tafsir al-Ibriz, Safwatu al-Tafasir,

Tafsir al-Thabari. Metode atau cara memahami makna atau tafsir al-

Qur’an merupakan salah satu komponen pendidikan (Islam) di

pendidikan formal yang dapat menciptakan aktivitas pendidikan

yang lebih efektif dan efisien. Tujuan pendidikan dapat tercapai

apabila cara atau metode yang digunakan betul-betul tepat dalam hal

ini pemahaman peserta didik terhadap makna ayat-ayat al-Qur’an.

3. Teori Tentang Turjuman Al-Qur’an

a. Definisi Turjuman Al-Quran

Turjuman al-Qur’an adalah sebuah metode untuk memahami

makna al-Qur’an makna bacaan shalat dan makna doa ibadah harian,

baik makna per kata dan makna per kalimat. Turjuman adalah sub

bagian dari metode Ummi yang fokus pada pemahaman makna al-

Qur’an yang dilengkapi dengan riwayat, initisari, keutamaan dan

14
Departemen Agama RI, loc.cit.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


23

kisah. Modul yang telah tercetak dan digunakan di SMP Al-Furqan

Jember terdiri dari 6 jilid. jilid I&II berisi bacaan sholat, jilid III

berisi doa-doa harian, jilid IV berisi juz Amma, jilid VI-VII berisi

surat al-Baqarah juz 1, dan setiap guru al-Qur’an dibekali dengan

buku metode turjuman.

b. Tahapan Dalam Penerapan Metode Turjuman Al-Qur’an

1) Tahapan Tatap Muka 1

a) Doa pembuka

b) Murajaah dua materi terakhir turjuman dengan cara

langsung (Perkalimat)

c) Penanaman konsep (materi baru) dengan tutup buku

d) Drill (mencoba satu-satu) dengan durasi 3 menit

e) Mengerjakan latihan dibuku turjuman dan kemudian di nilai

oleh guru

f) Doa

2) Tahapan Tatap Muka 2

a) Doa pembuka

b) Murojaah satu materi turjuman yang dipelajari pada tatap

muka 1 dengan 3 skill. yaitu, hafal materi dg tartil,

Terjemah per kata, Terjemah per kalimat

c) Penanaman konsep intisari materi tatap muka 1 dengan

tutup buku

d) Latihan imla’ (menulis arab) satu persatu maju kedepan

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


24

e) Doa

3) Materi turjuman yang sudah dicetak adalah al-Qur’an (juz 30

dan1 dan makna doa ibadah harian).

4) Ada 5 target yang harus dicapai dalam pemahaman makna al-

Qur’an dengan metode turjuman :

a) Menjaga tartil al-Qur’an yang sudah dimiliki.

b) Menguatkan hafalan ayat al-Qur’an yang sudah dihafal.

c) Memahami makna lafdziyah ayat surat al-Qur’an baik

dengan tulisan maupun lisan.

d) Mengambil hikmah penggalan ayat atau surat dalam al-

Qur’an yang sedang dipelajari.

e) Mengamalkan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari

melalui tiap tema atau bahasan yang dipelajari.15

15
M. Nidauddin,Turjuman al-Qur’an,(Surabaya:Lembaga Ummi Foundation,2014.)

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati. 16 Pendekatan penelitian ini digunakan karena peneliti ingin

mengetahui permasalahan yang kompleks dari objek yang diteliti,

mengetahui yang terjadi secra mendalam dengan menggambarkan secara

sistematis dan berdasarkan fakta dilapangan dan sajikan dalam bentuk

deskripsi.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif


17
kualitatif. Sesuai dengan penelitian deskriptif maka langkah awal

penelitian ini adalah mendeskripsikan secara obyektif tentang program dan

metode pemahaman makna ayat-ayat al-Qur’an makna al-Qur’an dengan

metode turjuman al-Qur’an di SMP Al-Furqon Jember.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah SMP Al-Furqon

Jember. Alasan peneliti mengambil lokasi tersebut oleh beberapa

pertimbangan atas dasar kekhasan, kemenarikan, keunikan dan sesuai

dengan topik dalam penelitian ini yaitu, karena SMP Al-Furqon Jember
16
Ibd, 4.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta,2015), 7

25

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


26

merupakan lembaga formal yang melaksanakan program pemahaman

makna ayat-ayat al-Qur’an dengan metode turjuman al-Qur’an.

C. Subyek Penelitian

Pada bagian ini dilaporkan jenis data dan sumber data. Uraian

tersebut meliputi data apa saja yang ingin diperoleh, siapa yang hendak

dijadikan informan atau subjek penelitian, bagaimana data akan dicari dan

dijaring sehingga validitasnya dapat dijamin.18

Penentuan subyek penelitian menggunakan purposive, yaitu dipilih

dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.19Berdasarkan uraian diatas maka

yang dijadikan subjek penelitian dan sumber informasi ini adalah sebagai

berikut:

a. Kepala Sekolah SMP Al-Furqon Jember

b. Koordinator Guru Al-Qur’an

c. Guru-guru Al-Qur’an

d. Peserta didik

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan

berbagai macam data yang diperlukan adalah:

a. Observasi

Metode observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan,

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

18
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember ,47
19
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 299

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


27

Data dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat.20 Hasil

observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiawa, objek, kondis atau

suasana tertentu. Bagian mengemukakan beberapa bentuk

observasi yaitu: observasi partisipasi dan observasi tidak

terstruktur. Berikut penjelasanya:

1) Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah

metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data peneliti melalui pengamatan dan

penginderaan dimana peneliti terlibat dalam sesehariannya

informan.

2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan

tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti

menggunakan pengamatannya berdasarkan perkembangan

yang terjadi dilapangan.

Peneliti menggunakan observasi partisipatif, yaitu

teknik pengumpulan data dimana peneliti mengamati apa

yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka

ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.

Metode observasi ini digunakan oleh peneliti sebagai cara

untuk mengungkapkan data-data sebagai berikut:

20
Sugiyono, Memahami penelitian kualitatif (Bandung: CV Alfabeta, 2014), 64.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


28

1) Lokasi atau tempat SMP Al-Furqon Jember.

2) Sarana dan Prasarana yang digunakan untuk program

pemahaman makna ayat-ayat al-Qur’an makana al-Qur’an

dengan metode turjuman.

3) Aktifitas Guru saat melaksanakan metode turjuman al-

Qur’an.

b. Wawancara (interview)

Menurut Esterberg dalam Sugiyono wawancara adalah

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu topik tertentu. 21 Dengan demikian wawancara merupakan

usaha untuk menggali informasi secara lisan dengan cara

berinteraksi langsung yang dilakukan dua orang atau lebih.

Jenis interview yang di gunakan dalam penelitian adalah

interview semi struktur. Interview digunakan untuk memperoleh

data berupa:

1) Bagaimana cara mengembangkan pemahaman makna ayat-

ayat al-Qur’an dengan metode Turjuman Al-Qur’an di SMP

Al-Furqon Jember.

2) Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam

pemahaman makna ayat-ayat al-Qur’an dengan metode

turjuman Al-Qur’an di SMP Al-Furqon Jember.

21
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&, 317.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


29

Beberapa informan yang akan berpartisipasi dalam

penelitian ini antara lain:

1) Kepala Sekolah SMP Al-Furqon Jember

2) Koordinator Al-Quran SMP Al-Furqon Jember

3) Guru-guru Al-Qur’an SMP Al-Furqon Jember

4) Peserta didik

c. Dokumenter

Dokumenter merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya


22
monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan

pelengkap dari pengguna metode observasi dan wawancara dalam

penelitian kualitatif.

Data yang ingin diperoleh dari bahan dokumen adalah:

1) Sejarah berdirinya SMP Al-Furqon Jember

2) Data guru Turjuman al-Qur’an SMP Al-Furqon Jember

3) Visi dan Misi SMP Al-Furqon Jember

4) Dokumen lain yang relevan diperoleh dari berbagai sumber

yang dilakukan validitasnya dalam memperkuat analisis objek

pembahasan.

22
Ibid., 329.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


30

E. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-

bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain.23 Teknik analisis data yang digunakan

adalah model Miles and Huberman, dimana aktivitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam

analisis data, yaitu:

a. Reduksi data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan dicari tema

polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data

yang telah diresduksi akan memberikan gambaran lebih jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

b. Penyajian data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data.Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan

sejenisnya.Namun yang sering digunakan dalam penyajian data

kualitatif yaitu dengan teks naratif.

23
Ibid., 334.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


31

c. Penarikan kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data yaitu penarikan

kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan

pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten

saat peneliti kembali kelapangan saat mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.

F. Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep yang menunjukkan kesahihan

dan keadaan data dalam suatu penelitian. Menguji keabsahan data yang

diperoleh, peneliti menggunakan trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik

yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data

dan sumber data yang telah ada. 24 Teknik trianggulasi yang digunakan

dalam penelitian adalah trianggulasi sumber dan metode. berdasarkan

jenis penelitiannya yaitu penelitian kualitatif.

Langkah yang akan dilakukan dengan triangulasi sumber adalah

peneliti membandingkan atau mengecek baik informasi yang telah

diperoleh dengan sumber lainnya. Sedangkan triangulasi metode, yang

akan dilakukan peneliti adalah dengan cara mengecek data pada sumber

yang sama dengan metode yang berbeda.

24
Sugiyono, Kuantitatif & Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013), 241.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


32

G. Tahapan-Tahapan Penelitian

Tahap-tahap penelitian ini merupakan rencana pelaksanaan

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, mulai dari penelitian

pebdahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, dan sampai

pada penulisan laporan.25

a. Tahap pra penelitian lapangan.

Tahap penelitian lapangan terdapat enam tahapan. Tahapan

tersebut juga dilalui oleh peneliti sendiri, adapun enam tahapan

penelitian tersebut ialah:26

1) Penyusunan rancangan penelitian

Pada tahapan ini peneliti membuat rancangan penelitian

terlebih dahulu, dimulai dari pengajuan judul, penyusunan matrik,

penelitian yang selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing dan dilanjutkan penyusunan proposal penelitian

hingga presentasi.

2) Memilih lapangan penelitian

Sebelum melakukan penelitian seorang peneliti harus

terlebih dahulu memilih lapangan penelitian. Lapangan penelitian

yang dipilih peneliti adalah Sekolah SMP Al-Furqon Jember.

3) Mengurus perizinan

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti mengurus

perizinan terlebih dahulu yakni meminta surat permohonan

25
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember 48.
26
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), 127.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


33

penelitian kepada pihak kampus. Setelah meminta surat perizinan,

peneliti menyerahkan kepada Kepala Sekolah SMP Al-Furqon

Jemberuntuk mengetahui apakah diizinkan mengadakan

penelitian atau tidak.

4) Menjajaki dan menilai lapangan

Setelah diizinkan meneliti, peneliti mulai melakukan

penjajakan dan menilai lapangan untuk lebih mengetahui latar

belakang objek penelitian. Hal ini dilakukan agar memudahkan

peneliti dalam menggali data.

5) Memilih dan memanfaatkan informan

Pada tahap ini peneliti mulai memilih informan untuk

mendapatkan informasi. Informan yang dipilih dalam hal ini ialah

Kepala Sekolah SMP Al-Furqon Jember, Guru, Koordinator al-

Quran, Siswa.

6) Menyiapkan perlengkapan penelitian

Setelah semua selesai mulai dari rancangan penelitian

hingga memilih informan maka peneliti menyiapkan

perlengkapan penelitian sebelum terjun ke lapangan.

b. Tahap Pengerjaan lapangan

Pada tahap ini peneliti mulai mengadakan kunjungan langsung

ke lokasi penelitian dan mulai mengumpulkan data-data yang

diperlukan yaitu dengan menggunakan metode observasi, wawancara

dan dokumentasi.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


34

c. Tahap analisis data

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari proses penelitian.

Pada tahap ini pula peneliti mulai menyusun laporan hasil penelitian

dengan menganalisis data yang telah dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing karena mungkin ada revisi untuk mencapai hasil

penelitian maksimal. Laporan yang sudah selesai dan siap

dipertanggung jawabkan di depan penguji yang kemudian

digandakan untuk diserahkan kepada pihak terkait.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Objek Penelitian

Gambaran objek penelitian disini adalah latar belakang keterangan

tentang kondisi lokasi yang menjadi objek penelitian, lokasi yang menjadi

objek penelitian disini adalah SMP Al-Furqon Jember. Agar dapat memahami

keadaan lokasi penelitian dan mendapat gambaran lengkap tentang objek

penelitian, maka dapat dikemukan secara sistematis gambaran objek

penelitian sebagai berikut:

1. Sejarah Berdirinya SMP Al-Furqon Jember

Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di indonesia ini tidak tidak

terlepas pengaruh global, perkembangan ilmu dan teknologi seta seni

budaya.

Hal ini termasuk terjadi pada lembaga pendidikan yang pernah

menafaskan islam, yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP Al-Furoqn)

Jember. SMP Al-Furqon Jember ini adalah unit pelaksana teknis

dibidang pendidikan dalam lingkungan Yayasan Al-Fuqon Jember.

SMP Al-Furqon ini berdiri berdsarkan surat keputusan menteri

pendidikan RI Nomor 16 Tahun 2007. Dengan terbitnya keputusan

tersbeut maka secara yuridis formal, SMP ini pertama kali yang berdiri di

sepanjang Jl. Tronojoyo sampai sekarang dengan segala perubahan dan

perkembangan yang telah dicapai.

35

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


36

Dalam perjalanan waktu seiring dengan prestasi yang dicapai, ada

peningkatan yang baik scara kuantitas dan kualitas, semua profesional

dan kariawan yang mencukupi.

Sekolah Menengah Pertama (SMP al-Furqon) dari tahun ketahun

menagalami peningkatan baik dibidang pendidikan maupun dalam

tingkat kepemimpinan kepala SMP.

Dari tahun ketahun SMP Al-Furqon Jember telah meluluskan

beberapa angkatan, dan lulusannya sudah menyebar di SMAN 1 Jember,

SMAN 2 Jember , SMAN 3 Jember, SMAN Arjasa, MAN 1 Jember,

SMKN 2 Jember, SMKN Sukorambi, dan pondok pesantren pilihan

mereka

2. Visi dan Misi SMP A-Furqon Jember.

a. Visi :

Terwujudnya peserta didik yang berkarakter, bermutu dan

berdaya saing.

b. Misi :

1) Mengembangkan kurikulum SMP sesuai regulasi diknas

dan kurikulum SMP Al-Furqon yang sesuai kebutuhan

peserta didik.

2) Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan konseling

yang berkualitas, komprehensif, kompetitif untuk

mengembangkan spiritual, intelektual, emosional, dan

sosial.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


37

3) Mengembangkan potensi peserta didik baik akademik dan

non akademik.

4) Mengembangkan sarana prasarana sekolah sesuai standart

nasional pendidikan.

5) Mengembangkan manajemen sekolah yang transparan dan

akuntabel

6) Melaksakan pembiayaan sekolah yang efektif dan efisien

sesuai dengan rencana kerja sekolah mengembangkan

sistem penilaian yang sesuai dengan kurikulum yang

berlaku.

3. Struktur Lembaga SMP Al-Furqon Jember

STRUKTUR ORGANISASI SMP AL-FURQON

Tahun Ajaran 2018/2019

Kepala Sekolah : Dra.Gumul Isnaningsih

Waka I : Ir.Muzannifah, MP

(Kurikulum, Humas & Sarpras ,

Sumber Belajar)

Waka II : Sugiono , S.Pd.

(Keagamaan, Kesiswaan

/BK,CS dan Satpam)

Kepala Administrasi : Mimi Harumi, S.Pt

a. Admin 1 : Fajar Mulyadi

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


38

b. Admin 2 : Fifi Indah Lestari

c. Bendahara : Badi’atul Munawaroh, A md

Urbid Kurikulum : Indriastutie Setia, S Si. M.Si

Urbid Kesiswaan : 1. Tri Nurma Sndi, S.Pd

2. yunus, S.Pd

Urbid Keagamaan : Agus Salim N, SE

: Dwi jane, S.Pd

Urbid Humas/Sarpras : Dwi Wahyuningtias, S.Pd

BP : 1. Drs. IG. Bagus Sudianto

: Suyanto Purnomo,S.Pd

Lab komputer & Perpustakaan : Tri Nurma Shandi, S.Pd

Lab Mipa : Nurul Isrok Aini, S.Pd

UKS : Rika Sandi Atrianto, S.Pd

Cleanig Servis : 1. Arsono

b. Lidio Adi

c. Andrean Faturrohman

Security : Suryono

Penjaga malam : Basuki & Har

Sumber Data : Dokumentasi dari Kantor smo al-Furqon Jember 26 Juli 2019.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


39

Data Guru Turjuan Al-Qur’an SMP Al-Furqon Jember

Tabel : 4.1

DATA TENAGA PENGAJAR TURJUMAN AL-QUR’AN

SMP AL-FURQON

No Nama Jabatan Kelas

1. Ustadz As’ad Daroini Guru turjuman al-Qur’an 8,9

2. Ustadz Dedi kurniawan Guru turjuman al-Qur’an 7,8,9

3. Ustadz Syarif Hidayat Guru turjuman al-Qur’an 8,9

4. Ustadz Achmad Taufik Guru turjuman al-Qur’an 7,8,9

5. Ustadzah Dwi Jane Guru turjuman al-Qur’an 7,8,9

6. Ustdzah Qomariyah Guru turjuman al-Qur’an 7,8,9

7. Ustadz Wildan Ramadhoni Guru turjuman al-Qur’an 9

Sumber Data : Dokumentasi dari Kantor SMP al-Furqon Jember 26 Juli 2019.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


40

4. Alokasi Waktu Pengajaran SMP Al-Furqon Jember

Tabel: 4.2

Jadwal Pelajaran Semester 1 Tahun 2019/2020

Sumber Data : Dokumentasi dari Kantor SMP al-Furqon Jember 26 Juli 2019.

5. Struktur Organisasi SMP Al-Furqon Jember

Agar kegiatan suatu lembaga berjalan dengan baik dan sesuai

dengan jabatan masing-masing, maka dibuat struktur organisasi

kepemimpinan struktur organisasi di SMP Al-Furqon terdiri dari kepala

sekolah,waka kurikulum, waka humas, waka sarana prasarana dan

lingkungan, BK atau wali kelas, kopsis, perpustakaan, wali kelas guru,

dan siswa masing-masing sub berada dalam garis intruksi dan

koordinasi satu dengan yang lainnya serta diwilayah kewenangan setiap

wakil kepala SMP (waka). Berikut ini adalah susunan struktur

organisasi di SMP Al-Furqon ini kepusat kota kurang lebih 2 menit atau

setengah kilo dari sekolah kepusat kota Jember.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


41

B. Penyajian Data Dan Analisis

Setelah melalui proses pengumpulan data di lapangan yaitu di sekolah

Menengah Pertama Al-Furqon Jember menurut peneliti dianggap referensatif

dan tujuan yang diinginkan serta dapat menjawab beberapa permasalahan

yang menjadi kajian dalam penelitian ini. Pengumpulan data tersebut

dihentikan untuk sementara waktu. besar kemungkinan sewaktu-waktu data

yang ada saat ini perlu ditambah, karena sangat perlu kesesuaian dalam

konteks zaman yang terus maju dan berkembang.

Data-data yang sudah diperoleh dari lapangan disajikan oleh berikut:

1. Pelaksanaan Metode Turjuman Dalam Pemahaman makna Ayat-Ayat

Al-Qur’an Di SMP Al-Furqon Jember

Pelaksanaan metode turjuman al-Qur’an dalam pemahaman makna

ayat-ayat al-Qur’an di SMP Al-Furqon Jember berdasarkan hasil

wawancara yang peneliti lakukan bersama Ibnu Abbas selaku koordinator

metode turjuman al-Qur’an wilayah Jember, beliau menjelaskan bahwa

metode turjuman al-Qur’an terinspirasi dari salah satu sahabat nabi

Muhammad SAW, yaitu Abdullah Ibnu Abbas yang diberi gelar

turjumanul Qur’an. 27

Pelaksanaannya meliputi :

a. Alokasi Waktu Penerapan metode Turjuman Al-Qur’an

Alokasi waktu pembelajaran Turjuman Al-Qur’an di SMP Al-

Furqon Jember adalah sebagai berikut. Pelaksanaan Turjuman al-

27
Ibnu Abbas, Wawancara, Jember, 13 Juli 2019.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


42

Qur’an dilaksanakan dua kali pertemuan dalam sepekan yaitu hari

selasa dan hari kamis dengan alokasi masing-masing 4 jam pelajaran

dengan setiap pertemuannya 2 jam pelajaran.

As’ad Daroini28 menjelaskan, Terdapat perbedaan durasi waktu

pada semester satu dan semester dua. Pada semester satu, alokasi jam

pelajaran sebanyak 35 menit, sehingga dibutuhkan waktu 35 x 2 = 70

menit per harinya, dan 140 menit dalam sepekan pembelajaran.

Adapun di semester dua, alokasi jam pelajaran menjadi 40 menit,

sehingga untuk setiap harinya adalah 40 x 2 = 80 menit. Jadi, dalam

satu pekan pembelajaran Turjuman Al-Qur’an adalah sebanyak 80 x 2 =

160 menit pembelajaran.29

b. Pembagian Kelompok

Pembagian kelompok turjuman al-Qur’an di SMP Al-Furqon

dibagi berdasarkan kelas masing-masing. Pada setiap kelas, terdapat 6

kelompok:

1) Kelas 7 sebanyak 6 kelompok,

2) Kelas 8 sebanyak 6 kelompok, dan

3) Kelas 9 sebanyak 6 kelompok.

Untuk setiap kelompok dibimbing oleh ustadz maupun ustadzah.

Berikut nama-nama para pengajar turjuman al-Qur’an:

Pertama, Ustadz As’ad Daroini,

28
As’ad Daroini adalah guru al-Qur’an dan metode turjuman di SMP al-Furqon Jember, usianya
kurang lebih 28 tahunan, dia tumbuh besar dilingkungan pesantren tahfidz al-Qur’an dan sudah
menyelasikan hafalan Qur’annya 30 juz dan menyelesaikan studi S1 dan S2 nya di IAIN Jember.
29
As’ad Daroini , Wawancara, SMP al-Furqon Jember, 26 Juli 2019

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


43

Kedua, Ustadz Dedi Kurniawan,

Ketiga, Ustadzah Dwi Jane,

Keempat, Ustadz Syarif Hidayat,

Kelima, Ustadzah Qomariyah,

Keenam, Ustadz Achmad Taufik.

Pada setiap kelompok dengan jumlah murid adalah berkisar 15 -

20 orang. Kemudian setiap kelompok menempati tempat yang berbeda-

beda sesuai dengan kesepakan antara guru turjuman al-Qur’an di awal

semester sebelum memulai pembelajaran turjuman al-Qur’an.

Pembelajaran dapat dilakukan di kelas maupun masjid yang sesuai

dengan kapasitas tempat dan pemindahan tempat bersifat kondisional,

sehingga dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai kesepakatan ustadz

maupun ustadzah. 30

c. Tatap Muka 1 Dalam pembelajaran turjuman al-Qur’an

1) Tahapan Tatap Muka 1

a) Doa pembuka

Peserta didik diminta untuk memulai kegiatan dengan

membaca doa sebagaimana yang dijelaskan oleh oleh Agus

Salim31 “Sebagai persiapan ruh untuk memperoleh kemudahan

dari Allah dan juga sebagai penanda dimulainnya

pembelajaran Turjuman Al-Qur’an.”32

30
As’ad Daroini , Wawancara, SMP al-Furqon Jember, 26 Juli 2019
31
Agus salim adalah koordinator guru al-Qur’an SMP al-Furqon Jember sekaligus pengajar dan
tarainer metode ummi dan metode Turjuman al-Qur’an wilayah Jember.
32
Agus Salim, Wawancara, SMP al-Furqon Jember, 26 Juli 2019

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


44

Itulah sebabnya doa pembuka merupakan kesuksesan

didalam pelajaran metode turjuman, karena hanya berharap

kepada Yang Maha Memberikan Ilmu, yakni Allah.

b) Murajaah dua materi terakhir turjuman dengan cara langsung

(Perkalimat). Agus Salim33 menambahkan bahwa:

“Muroja’ah atau mengulang pelajaran dilakukan oleh

siswa dengan melafadzkan kembali materi yang telah dihafal.

Ustadz atau guru mendampingi dan memperhatikan hafalan

dan pengucapan siswa, apabila ada yang kurang dalam hafalan

siswa, maka akan diingatkan, namun apabila siswa telah lancar

dalam murojaah, maka pelajaran akan semakin kuat dan tidak

mudah untuk hilang.”34

Muroja’ah ini ustadz dapat melihat kemampuan hafalan

dan pemahaman siswa akan sangat terlihat maksimal apabila

muroja’ah ini dilakukan antara 2-4 siswa. Karena ustadz akan

melihat langsung lisan siswa yang melafalkan materi.

c) Penanaman konsep (materi baru) dengan tutup buku

Sebelum siswa ditanamkan konsep, maka siswa

diharapkan memahami skill-skill yang diperlukan untuk

memahami materi turjuman. Diantara kemampuan yang harus

dimiliki tersebut antara lain:

33
Agus Salim, Wawancara, SMP al-Furqon Jember, 26 Juli 2019
34
Agus Salim, Wawancara, SMP al-Furqon Jember, 26 Juli 2019

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


45

(1) Hafal materi dengan tartil,

(2) Menghafal terjemah perkata, dan

(3) Menghafal terjemah perkalimat

Peserta didik memahami kemampuan yang harus

dimiliki, dapat dilanjutkan dengan penanaman konsep, yang

meliputi:

(1) Penanaman konsep dengan membaca secara utuh materi

yang akan dipelajari.

Siswa diminta untuk membaca keseluruhan dari

materi, ustadz akan memberikan waktu dan akan membagi

waktu untuk beberapa tahapan pembelajaran. Pada poin

membaca ini, siswa sangat ditekankan untuk

berkonsentrasi untuk mempermudah siswa dalam

menghafal. Sebagai contoh siswa membaca niat sholat,

maka siswa membaca lafadz bahasa arab dan arti dalam

bahasa Indonesia sekaligus.

(2) Menghafalkan materi per kata dan per kalimat.

Siswa diminta untuk menghafal materi yang telah

dibaca, sebagai contoh siswa menghafal niat sholat, maka

siswa secara perlahan menghafal niat sholat tersebut baik

lafadz bahasa arab dan arti dalam Bahasa Indonesia.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


46

(3) Menghafalkan tulisan

Siswa juga secara tidak langsung belajar untuk

menghafal materi secara tulisan, dan akan dievaluasi

diakhir pelajaran.

d) Drill (mencoba satu-satu) dengan durasi 3 menit

Siswa maju menghadap ustadz, minimal 2 anak, dan

maksimal 4 anak untuk menyetorkan hafalan. Ustadz

memperhatikan lisan siswa dan pengucapan siswa, apabila ada

kekurangan maka akan diperbaiki oleh ustadz dan apabila

lancar akan diperkenankan untuk melanjutkan materi yang

selanjutnya.

a. Evaluasi dengan mengerjakan latihan dibuku turjuman dan

kemudian di nilai oleh guru.

Siswa akan dibagi dalam beberapa kelompok dan akan

ditanya berkaitan dengan materi yang sudah dihafal, baik

secara tulisan dan lisan.

b. Doa

Doa diakhir pelajaran adalah bentuk syukur setelah

dimudahkan dalam menghafal dan memahami materi metode

turjuman sekaligus berharap keberkahan setelah mengikuti

kelas turjuman.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


47

2) Tahapan Tatap Muka 2

a) Doa pembuka

Siswa diminta untuk memulai kegiatan dengan membaca

doa, sebagai persiapan ruh untuk memperoleh kemudahan dari

Allah dan juga sebagai penanda dimulainnya pembelajaran

Turjuman Al-Qur’an.

b) Murojaah materi turjuman yang dipelajari minimal 2 materi hafalan

sebelumnya.

Muroja’ah atau mengulang pelajaran dilakukan oleh siswa

dengan melafadzkan kembali materi yang telah dihafal. Ustadz atau

guru mendampingi dan memperhatikan hafalan dan pengucapan

siswa, apabila ada yang kurang dalam hafalan siswa, maka akan

diingatkan, namun apabila siswa telah lancar dalam murojaah,

maka pelajaran akan semakin kuat dan tidak mudah untuk hilang.

c) Penanaman konsep intisari materi tatap muka 1 dengan tutup buku.

Konsep intisari adalah penekanan pada maksud

diberikannya materi. Intisari ini dapat berupa poin-poin penting

yang terdapat dari materi yang diberikan pada metode turjuman.

Selain itu, intisari ini adalah hal yang penting yang harus diketahui

oleh siswa dalam memahami materi turjuman. Ada 3 hal intisari

turjuman, yakni:

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


48

(1) Dasar intisari

Hal yang mendasari materi yang diberikan. Dasar intisari ini

dapat berupa Al-Qur’an dan hadits. Dasar intisari ini juga

menjelaskan periwayat hadits dari materi turjuman.

(2) Keutamaan

Keutamaan amaliah yang terdapat pada materi yang diberikan.

Keutamaan tersebut untuk mendorong semangat siswa dalam

mempelajari metode turjuman dan mengamalkan materi

tersebut. Selain itu juga, dapat berupa kandungan yang terdapat

di dalam materi. Sebagai contoh di dalam sholat, maka

keutamaan sholat akan diberikan secara ringkas juga untuk

menyemangati siswa untuk melakukan amal tersebut.

(3) Tata cara

Tata cara merupakan praktek amaliah yang berhubungan

dengan materi yang diberikan. Tata cara ini diberikan secara

ringkas dengan harapan siswa memahami hal yang berkaitan

dengan materi hingga pada praktek amaliahnya. Sebagai

contoh pada sholat, maka siswa diajarkan praktek sholat dari

mulai membaca niat hingga pada gerakan yang benar pada

sholat.

Pada tahap-tahap selanjutnya, apabila telah mencapai materi

juz 30 dan juz 1, maka materi intisari berisikan penjelasan

ringkas tafsir yang berhubungan dengan ayat dan sedikit pula

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


49

diajarkan tadabbur ayat tersebut, dengan harapan

mempermudah para siswa untuk mendapatkan pesan yang

terkandung pada ayat yang dipelajarinya.

d) Setoran materi pada ustadz minimal 2 anak, dan maksimal 4 anak.

Yakni para siswa diminta untuk menyetor hafalan dan

pemahaman yang telah dihafal dari materi yang diberikan.

e) Evaluasi

Evaluasi dapat berupa latihan imla’ (menulis arab) satu

persatu maju kedepan dan evaluasi konsep. Yakni dengan melihat

perkembangan siswa, apakah siswa memahami dari materi yang

diberikan. Evaluasi juga dapat berupa ujian tulis yang diberikan

dan dijawab oleh siswa.

f) Doa

Doa diakhir pelajaran adalah bentuk syukur setelah

dimudahkan dalam menghafal dan memahami materi metode

turjuman sekaligus berharap keberkahan setelah mengikuti kelas

turjuman.

d. Materi turjuman yang sudah dicetak adalah al-Qur’an (juz 30 dan1 dan

makna doa ibadah harian).

1) Perbedaan Tatap Muka I (TM I) dan Tatap Muka II (TM II)

Tahapan demi tahapan pada metode turjuman ini sangat unik

dan menarik. Keunikan metode ini dapat membuat siswa tidak bosan

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


50

untuk mempelajari materinya. Adapun letak perbedaan Tatap Muka I

dan Tatap Muka II adalah terletak pada:

a) Pada TM I, masih berupa materi sederhana, yakni siswa diminta

untuk menghafal materi do’a dan ayat beserta artinya secara

perkata. Menghafal materi per kata membuat siswa terbiasa

dalam mengenal kosa kata (mufrodat). Sedangkan pada TM II

siswa sudah diperkenalkan materi intisari, yakni pendalaman

materi dari materi sebelumnya dan menghafal materi secara

perkalimat.

b) Pada TM II lebih ditekankan muroja’ah daripada TM I, ini dapat

terlihat dari evaluasi materi yang didapatkan. Apabila dinilai

siswa belum mencapai level yang diharapkan, maka siswa

diminta untuk mengulang lagi materi yang sudah dihafal.

2) Pentingnya evaluasi pada akhir pelajaran dan pada akhir setiap jilid

Agus Salim35 menjelaskan, Evaluasi pelajaran dilakukan

untuk mengetahui hasil dari materi pelajaran metode turjuman. Ada

beberapa macam evaluasi yang dilakukan, diantaranya adalah:

a) Evaluasi pada akhir pelajaran

Para siswa akan dievaluasi pada akhir pelajaran, kegiatan

ini merupakan poin penting pada metode ini. Yakni mengetahui

perkembangan siswa dalam menerima materi turjuman. Siswa

yang baik dalam evaluasi akan diminta terus menambah hafalan,

35
Agus Salim, Wawancara, SMP al-Furqon Jember, 26 Juli 2019

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


51

sedangkan siswa yang menemui kesulitan dalam evaluasi, diminta

untuk memperbanyak muroja’ah.

b) Evaluasi pada kenaikan jilid

Para siswa akan dievaluasi setiap kenaikan jilid. Siswa

yang sudah selesai akan diminta mengulang beberapa pelajaran

yang dijadikan evaluasi. Para ustadz berhak menaikkan ke jilid

berikutnya apabila siswa dinilai kurang baik dalam memahami

materi turjuman. Setelah itu, para ustadz mengarahkan kepada

koordinator untuk menguji kenaikan jilid siswa. Koordinator

adalah yang ditunjuk secara resmi oleh Yayasan Ummi dan

senantiasa membina para ustadz yang berada dibawah

koordinasinya36.

3) Materi metode Turjuman al-Qur’an

Materi turjuman al-Qur’an merupakan bahan bacaan yang

menjadi pedoman pembelajaran makna al-Qur’an di SMP al-Furqon

Jember. kata turjuman al-Qur’an sendiri terinspirasi dari salah satu

sahabat nabi Muhammad SAW. yaitu Abdullah Ibnu Abbas yang

diberi gelar turjumanul Qur’an.

Turjuman al-Qur’an Adalah mempelajari makna al-Quran

dan doa-doa ibadah harian dengan cara menghafalkan arti perkata,

perkalimat dan intisari dari hadits yang berkaitan, dengan tahapan

dan metode tertentu berpedoman pada metode ummi dalam modul

36
Agus Salim, Wawancara, SMP al-Furqon Jember, 26 Juli 2019

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


52

turjuman yang diterbitkan oleh Yayasan Ummi Foundation

Surabaya. Selain doa-doa harian, pada jilid-jilid berikutnya diajarkan

pula materi turjuman juz 30 dan juz 1. Penggunaan juz 1 dalam

metode turjuman adalah karena juz tersebut hampir mencakup

seluruh kosa kata yang ada pada Al-Qur’an. Pemberian materi juga

dapat berupa gambar-gambar atau video yang mendukung

pembelajaran. Sebagai contoh, doa sholat, maka akan ditampilkan

pula gerakan dan bacaan di dalam sholat.

Tabel 4.3
Materi Turjuman al-Qur’an

JILID JUDUL MATERI KETERANGAN


ِ‫الص ََلة‬ َّ ‫َّع َوةِ الت‬
َّ ‫ َو‬،‫َّام ِة‬ ِ ِ َّ ‫اللَّه َّم ر‬
I Doa Setelah
ْ ‫ب َهذه الد‬ َ ُ
Pada jilid I menjelaskan
Adzan tentang bacaan adzan dan
ِ ِ ِ
،َ‫ آت ُُمَ َّم ًدا الْ َوسْي لَةَ َوالْ َفضْي لَة‬،‫الْ َقائِ َم ِة‬ sholat berikut makna perkata
ِ
َ ‫ إِن‬,ُ‫َوابْ َعثْهُ َم َق ًاما َُْم ُم ْوًدا الَّذي َو َع ْدتَه‬
‫َّك ََل‬ dan perkalimatnya, pada
setiap bacaan dilengkapi
‫ف الْ ِمْي َع َاد‬ ِ
ُ ‫ُُتْل‬ dengan landasan riwayat,
intisari, ketutamaan dan kisah
jika ada.
I Niat Sholat /‫ص ِر‬ ْ ‫ الْ َع‬/‫ الظُّ ْه ِر‬/‫(الصْب ِح‬ُّ ‫ض‬ َ ‫ُصلِّي فَ ْر‬ َ‫أ‬
Pada jilid I menjelaskan
tentang bacaan adzan dan
‫ أ َْربَ َع‬/‫ث‬َ َ‫ ثََل‬/‫ْي‬ ِ ْ َ‫ الْعِ َش ِاء) (رْك َعت‬/‫ب‬ِ ‫الْم ْغ ِر‬
َ َ sholat berikut makna perkata
‫ال‬ ِ َِّ ِ ٍ
َ ‫ إ َم ًاما لله تَ َع‬/‫ َمأْ ُم ْوًما‬,)‫َرَك َعات‬ dan perkalimatnya, pada
setiap bacaan dilengkapi
dengan landasan riwayat,
intisari, ketutamaan dan kisah
jika ada.
I Doa Iftitah 1 ,‫الَ ْم ُد لِلَّ ِه َكثِْي ًرا‬
ْ ‫ َو‬,‫اهللُ أَ ْكبَ ُر َكبِْي ًرا‬ Pada jilid I menjelaskan
Doa Iftitah 2 tentang bacaan adzan dan
‫ت‬ ِ ِ
ُ ‫ َو َّج ْه‬,‫َو ُسْب َحا َن اهلل بُكَْرةً َوأَصْي ًَل‬ sholat berikut makna perkata
,‫ض‬ ِ ‫الس‬ ِ َِّ ِ
َ ‫موات َواَلَْر‬ َ َّ ‫َو ْجه َي للذ ْي فَطََر‬
dan perkalimatnya, pada
setiap bacaan dilengkapi
‫ إِ َّن‬,‫ْي‬ ِ ِ ِ ِ
َ ْ ‫ َوَما أَنَا م َن الْ ُم ْش ِرك‬,‫َحنْي ًفا ُم ْسل ًما‬ dengan landasan riwayat,
‫ب‬ِّ ‫ لِلَّ ِه َر‬,‫اِت‬ ِ
ْ ََ‫اي َوَم‬
ِ
َ َ‫ِت َونُ ُسك ْي َوَُْمي‬
ِ َ
ْ َ‫صَل‬
intisari, ketutamaan dan kisah
jika ada.
ِ َ ِ‫ك لَه وبِ َذل‬ ِ
‫ َوأَنَا‬,‫ت‬ ُ ‫ك أُم ْر‬ َ ُ َ ْ‫ ََل َش ِري‬,‫ْي‬ َ ْ ‫الْ َعالَم‬

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


53

‫ِم َن الْ ُم ْسلِ ِم ْْي‬

ِ
‫ َك َما‬,‫اي‬ َ َ‫ْي َخطَاي‬ َ ْ َ‫اللَّ ُه َّم بَاع ْد بَْي ِ ِْن َوب‬
‫ اللَّ ُه َّم‬,‫ب‬ ِ ‫ْي الْم ْش ِرِق والْم ْغ ِر‬
َ َ َ َ ْ َ‫ت ب‬ َ ‫اع ْد‬َ َ‫ب‬
‫ب‬ُ ‫ َك َما يُنَ قَّى الث َّْو‬,‫اْلَطَايَا‬ ْ ‫ِِّن ِم َن‬ ِ
ْ ‫نَق‬
‫ اللَّ ُه َّم ا ْغ ِس ْل‬,‫س‬ ِ َ‫ض ِم َن ال َّدن‬ُ َ‫األَبْي‬
‫ بِالْ َم ِاء َوالثَّ ْل ِج َوالْبَ َرِد‬,‫اي‬
َ َ‫َخطَاي‬

II Bacaan Sholat 1 ‫ َو َعافِِ ِْن‬,‫ل َو ْارَحَِْ ِْن‬ ِ


ْ ِ ‫ الل ُه َّم ا ْغف ْر‬menjelaskan tentang bacaan
Pada jilid II secara spesifik
Bacaan Sholat 2
‫ن َو ْارُزقْ ِ ِْن‬ ِِ
ْ ‫ َو ْاهد‬sholat dan dzikir setelah
sholat berikut makna perkata
dan perkalimatnya. Pada
sebagian bacaan dilengkapi
‫ن‬ ِ ْ ‫ و‬,‫ب ا ْغفر ِل و ْارَحَِِْن‬ ِ
ْ ‫اجبُ ْر‬ َ ْ َ ْ ْ ِّ ‫ َر‬berbeda, intisari, ketutamaan
dengan landasan riwayat yang

‫ َو ْارُزقْ ِ ِْن َو ْارفَ ْع ِ ِْن‬dan kisah.

ِ Pada jilid II secara spesifik


ُ َ‫ات الطَّيِّب‬
‫ات‬ ُ ‫الصلَ َو‬
َّ ‫ات‬
ُ ‫ات الْ ُمبَا َرَك‬
ُ َّ‫ التَّحي‬menjelaskan tentang bacaan
II Bacaan
Tasyahhud 1
ِ‫ك أَيُّها النَِّب ور َْحةُ اهلل‬ َّ ,‫لِلَّ ِه‬
َ َ َ ُّ َ َ ‫الس ََل ُم َعلَْي‬
Bacaan sholat dan dzikir setelah
Tasyahhud 2 sholat berikut makna perkata
ِ‫الس ََلم علَي نَا وعلَى ِعب ِاد اهلل‬ َّ , ‫ه‬ ‫ت‬
ُ ‫ا‬‫ك‬َ‫ر‬ ‫ب‬‫و‬
dan perkalimatnya. Pada
َ َ َ ْ َ ُ ُ ََ َ sebagian bacaan dilengkapi
dengan landasan riwayat yang
,ُ‫ أَ ْش َه ُد أَ ْن ََل إِلهَ إََِّل اهلل‬,‫ْي‬ ِِ‫الصال‬
َّ
َْ berbeda, intisari, ketutamaan
dan kisah.
ِ‫َن ُُم َّم ًدا رسو ُل اهلل‬
ْ ُ َ َ َّ ‫َوأَ ْش َه ُد أ‬
ِ
ُ َ‫ات الطَّيِّب‬
‫ات‬ ُ ‫الصلَ َو‬
َّ ‫ات‬
ُ ‫ات الْ ُمبَ َارَك‬
ُ َّ‫التَّحي‬
‫لِلَّ ِه‬

ُ َ‫ات والطَّيِّب‬
,‫ات‬ َّ ‫ات لِلَّ ِه َو‬
ُ ‫الصلَ َو‬
ِ
ُ َّ‫التَّحي‬
ِ‫ك أَيُّها النَِّب ور َْحةُ اهلل‬
َ َ َ ُّ َ َ ‫السَلَ ُم َعلَْي‬
َّ

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


54

ِ‫السَلَم علَي نَا وعلَى ِعب ِاد اهلل‬


َ َ َ ْ َ ُ َّ ,ُ‫َوبََرَكاتُه‬
,ُ‫ أ ْش َه ُد أَ ْن ََل إِلهَ إََِّل اهلل‬,‫ْي‬ ِِ َّ
َ ْ ‫الصال‬
َّ ‫َوأَ ْش َه ُد أ‬
ُ‫َن ُُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُه‬

ُ َ‫ات والطَّيِّب‬
‫ات‬ َّ ‫ات لِلَّ ِه َو‬
ُ ‫الصلَ َو‬
ِ
ُ َّ‫التَّحي‬
ِ ِ
َ ‫ َوقنَا َع َذ‬,‫ اللَّ ُه َّم بَا ِرْك لَنَا فْي َما َرَزقْ تَ نَا‬tentang doa sehari-hari
‫اب‬
III Doa Pada jilid III menjelaskan
makan/minum
ِ‫ بِس ِم اهلل‬,‫النَّا ِر‬
Doa Memakai ْ berikut makna perkata dan
Dan Melepas perkalimatnya. pada sebagian
Pakaian bacaan dilengkapi dengan
‫ان ه َذا‬ ِ ‫الَ ْم ُد لِلَّ ِه الَّ ِذ ْي َكس‬
ْ
ْ َ landasan riwayat, intisari,
ِ ِ ِ
‫ َوَرَزقَنْيه م ْن َغ ِْْي َح ْوٍل‬,‫ب‬ َ ‫الث َّْو‬
ketutamaan dan kisah jika ada

,ٍ‫ِّم ِّ ِْن َوََل قُ َّوة‬


‫بِ ْس ِم اهللِ الَّ ِذ ْي ََل إلَهَ َّإَل ُهو‬

‫ إِلَِه‬.‫َّاس‬
ِ ‫ك الن‬ ِ ِ‫ مل‬.‫َّاس‬ ِّ ‫قُ ْل أَعُوذُ بَِر‬
َ ِ ‫ب الن‬
IV Surat An-Nas Pada jilid IV&V menjelaskan
juz 30 berikut makna perkata
‫ الَّ ِذي‬.‫َّاس‬
ِ ‫اْلَن‬
ْ ‫اس‬ ِ ‫ ِم ْن َشِّر الْ َو ْس َو‬.‫َّاس‬ِ ‫الن‬ dan perkalimatnya. pada
‫الِن َِّة‬
ْ ‫ ِم َن‬.‫َّاس‬
ِ ‫ص ُدوِر الن‬ ُ ‫س ِِف‬ ِ
ُ ‫يُ َو ْسو‬
sebagian surat dilengkapi
dengan landasan riwayat,
ِ ‫َوالن‬
.‫َّاس‬ intisari, ketutamaan dan kisah
jika ada

‫اب ََل‬ ِ َ ِ‫﴾ ذَل‬١﴿ ‫امل‬


ُ َ‫ك الْكت‬
V-VI Surat Al-Baqarah Pada jilid VI-VII menjelaskan
juz 1 surat Al-Baqarah dan
‫ب ۛ فِ ِيه ۛ ُه ًدى‬ َ ْ‫َري‬ seterusnya berikut makna
‫ب‬ِ ‫﴾الَّ ِذين يُ ْؤِمنُو َن بِالْغَْي‬٢﴿ ‫ْي‬ ِ
َ ‫لِّْل ُمتَّق‬
perkata dan perkalimatnya.
َ pada sebagian surat
‫اه ْم‬ ِ َّ ‫وي ِقيمون‬
ُ َ‫الص ََل َة َوَمَّا َرَزقْ ن‬ َ ُ َُ dilengkapi dengan landasan
‫ين يُ ْؤِمنُو َن ِِبَا أُن ِزَل‬ ِ َّ ِ
َ ‫﴾ َوالذ‬٣﴿ ‫يُنف ُقو َن‬
riwayat, intisari, ketutamaan
dan kisah jika ada.
‫ك َوبِ ْاْل ِخَرةِ ُه ْم‬ ِ
َ ‫ك َوَما أُن ِزَل ِمن قَ ْبل‬ َ ‫إِلَْي‬
ِ
‫ك َعلَى ُه ًدى ِّمن‬ َ ِ‫﴾ أُولَئ‬٤﴿ ‫يُوقنُو َن‬
﴾٥﴿ ‫ك ُه ُم الْ ُم ْفلِ ُحو َن‬ ِ
َ ِ‫َّرِِّّب ْم ۛ َوأُولَئ‬
Sumber Data : Dokumentasi dari Kantor SMP al-Furqon Jember 26 Juli 2019.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


55

e. Praktik di kelas metode turjuman

Kondisi kelas sangat menentukan terhadap pemahaman

turjuman. Kesuksesan metode turjuman juga terletak pada praktik

metode baik sebelum mengikuti kelas, (semisal dengan membaca

pelajaran terlebih dahulu) pada saat mengikuti kelas dengan

bersungguh-sungguh mengikuti tahapan-tahapan materi, dan selesai

pembelajaran dengan banyak mengulang di berbagai waktu dan tempat.

Oleh karena itu, ada beberapa cara yang dilakukan oleh guru pengampu

materi turjuman untuk mempraktikkan materi turjuman siswa

sebagimana yang dijelaskan oleh Agus Salim sebagai berikut:

1) Menjaga kedisiplinan anak pada kelas turjuman

Kedisiplinan merupakan kunci penting dalam proses belajar

ilmu dan menentukan kualitas pemahaman dalm hal ini metode

turjuman al-Qur’an. dibutuhkan kedisiplinan pada diri peserta

didik. Oleh karena itu peserta didik diajak untuk berkomitmen

diawal pertemuan mereka dengan ustadz, meliputi:

a) Kedatangan diawal waktu, dan toleransi keterlambatan

maksimal 5 menit. Komitmen ini sangat membantu

pelaksanaan metode turjuman.

b) Perizinan hanya diperbolehkan untuk hal-hal yang mendesak,

semisal izin untuk ke kamar mandi, maka ustadz akan

mengizinkan peserta didik untuk keluar sementara dari kelas.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


56

c) Menjaga adab peserta didik pada saat kegiatan kelas turjuman

dan juga diluar kelas turjuman

Adab peserta didik terlihat ketika sebelum pelajaran, apabila

berhadapan dengan ustadz yang mengajar, ketika pelajaran,

dan setelah akhir pelajaran. Apabila adab saat kegiatan kelas

dijaga maka akan Allah mudahkan dalam memahami materi

turjuman.

d) Menjaga motivasi peserta didik untuk mempelajari metode

turjuman

Peserta didik senantiasa diberikan nasihat untuk semangat

dalam belajar dan mengamalkan ilmu yang telah diketahui dari

metode turjuman. sedangkan peserta didik yang lemah dalam

motivasi belajarnya, maka akan sangat sulit dalam memahami

materi.

Pemberian kisah juga membantu para peserta didik untuk

menjaga semangat menuntut ilmu. Beberapa kisah yang dapat

diambil adalah siroh nabi, kisah para sahabat, dan beberapa

kisah orang-orang sholih. Penggunaan kisah tersebut sesuai

dengan materi yang diberikan. Sebagai contoh, untuk doa

setelah adzan, maka mengambil siroh nabi yang berhubungan

dengan adzan di masa Rasulullah saw.. Pemberian kisah juga

disajikan secara singkat, agar para peserta didik fokus terhadap

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


57

hikmah yang akan dicapai dari kisah yang dibacakan. Adapun

teknis cara mengajarkan kisah, adalah sebagai berikut:

(1) Memperhatikan kisah yang sesuai, memilih isi kisah yang

sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. metode

turjuman juga mencantumkan kisah-kisah yang berkaitan

dan menendukung materi tersebut.

(2) Memperkuat pesan yang disampaikan dengan penekanan

pada hikmah. Siswa diajak untuk mengambil hikmah yang

terkandung dalam kisah yang disampaikan. Cara untuk

mengambil hikmah adalah dengan memahami betul kisah

yang disampaikan.

(3) Memunculkan kembali harapan yang ingin dicapai

dihubungkan dengan materi turjuman yang sedang

diberikan. Selain dengan menggunakan kisah.

f. Pengaruh metode turjuman dalam kekhusyu’an ibadah sholat

Metode turjuman adalah sebuah metode yang secara bertahap

berisi tentang penjelasan makna atau arti dari bacan sholat dan doa

harian serta ayat-ayat al-Qur’an. Pengaruh metode turjuman nampak

pada ibadah dan peningkatan hafalan siswa yang mengikuti metode

tersebut. Pembagian jilid dalam metode turjuman diarahkan pada

berbagai materi yang menunjang pemahaman makna ayat al-Qur’an dan

ibadah-ibadah keseharian siswa. Dalam metode turjuman jilid 1-3,

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


58

berisi tentang bacaan shalat dan doa-doa harian sehingga sangat

berpengaruh terhadap kualitas dan kekhusyu’an ibadah siswa.

Berikut ini beberapa pengaruh metode turjuman terhadap siswa.

Pertama, siswa menjadi lebih khusyu’ didalam beribadah. Siswa

dimudahkan dalam memahami arti dari bacaan tersebut, sehingga

memudahkannya untuk merenungi setiap bacaan sholat maupun ibadah

yang lainnya. Kedua, memiliki dasar yang kuat dalam setiap ibadahnya.

Dasar dalam beribadah merupakan hal yang terpenting, dan

menentukan benar tidaknya suatu ibadah dan memiliki wawasan yang

luas, sehingga tidak mudah menyalahkan bacaan orang lain. Dasar

ibadah ini karena metode turjuman dari jilid 1-3 di jelaskan ragam

bacaan menurut para imam yang digunakan di Indonesia, setidaknya

ada dua ragam bacaan yang digunakan. contoh, dalam bacaan iftitah

dicantumkan dua riwayat atau pendapat lain sehingga siswa diberikan

kebebasan untuk memilih bacaan sesuai dengan riwayat yang

dikehendaki. Ketiga, memahami makna bacaan sholat. Bacaan sholat

senantiasa dipakai dalam keseharian kaum muslimin. Oleh karenanya,

dengan menggunakan metode turjuman kebiasaan untuk memahami

makna bacaan sholat akan selalu beriringan dengan sendirinya. Dan

pemahaman yang benar akan makna sholat menjadi sangat penting

dalam menjalankan ibadah sholat. Hal ini karena materi turjuman telah

mencakup makna bacaan sholat didalamnya. Keempat, memahami

keutamaan setiap bacaan. Dalam metode turjuman ini pemahaman

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


59

setiap bacaan akan menimbulkan semangat dalam beribadah.

Keutamaan bacaan termasuk dalam materi yang diajarkan, siswa akan

senantiasa mengaitkan bacaan dalam ibadahnya dengan materi yang

telah dipelajarinya. Kelima, mengetahui tata cara ibadah yang benar.

Tata cara ibadah merupakan hal yang terpenting dalam menentukan

diterima atau tidaknya suatu ibadah. Maka, metode turjuman membahas

pula tata cara ibadah yang benar.

g. Indikator yang mempengaruhi kekhusyu’an dalam ibadah:

Khusus pada kekhusyu’an dalam ibadah, berikut beberapa

indikator yang terlihat pada metode turjuman yang dipelajari oleh

siswa. Pertama, Mereka mengerti makna atau arti dari apa yang mereka

baca, sehingga menjadikan mereka lebih khusuk di dalam beribadah.

Kedua, akan memberikan motivasi dalam beribadah karena dalam

turjuman dilengkapi dengan intisari: a) yaitu dasar bacaan sehingga

mereka tidak ragu dan meyakini apa yang mereka baca.

b) yaitu keutamaan untuk menjaga dan meningkatkan semangat di

dalam beribadah karena mereka mengetahui keutamaan dari apa yang

mereka baca dan setiap bacaan yang ada dilengkapi dengan keutamaan

atau kelebihan sehingga dengan keutamaan itu mereka lebih

bersemangat dalam beribadah dan khusyuk dalam ibadah.

h. Indikator keberhasilan metode turjuman terhadap hafalan Al-Qur’an

Selain dari ibadah yang terlihat menonjol dalam penggunaan

metode turjuman, begitu pula dalam menghafal Al-Qur’an. Berikut

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


60

beberapa indikator keberhasilan metode turjuman pada hafalan Al-

Qur’an siswa. Pertama, memudahkan dalam menghafal Al-Qur’an.

Metode turjuman merupakan metode sangat cepat dan efektif di dalam

menghafal karena mereka tidak hanya hafal ayat tapi juga mengeti

maknanya sehingga meningkatkan kelancaran dan kecepatan hafalan al-

Qur’an, juga mencegah dari dari kesalahan yang akan merubah harakat

dan huruf yang berakibat pada perubahan makna atau artinya, dan juga

mereka akan lebih hati-hati dalam membaca atau menghafal ayat al-

Qur’an. Kedua, dengan pemahaman terhadap makna, meminimalisir

kesalahan hafalan. Kosa kata yang sudah dihafal siswa akan

memudahkan mereka dalam mengurangi kesalahan hafalan. Ketiga,

mudah dalam memahami asbabun nuzul. Pemahaman terhadap ayat Al-

Qur’an tentu senantiasa bersandingan dengan sebab ayat tersebut

diturunkan. Dengan memahami asbabun nuzul, maka akan semakin

menguatkan pemahaman siswa terhadap ayat yang sedang dihafal.

Keempat, keutamaan ayat pun menjadi lebih jelas dengan menggunakan

metode ini. Penjelasan tentang keutamaan ayat membuat siswa semakin

mantap dalam memahami materi yang sedang dihafal. Kelima,

menumbuhkan semangat menghafal, karena setiap pertemuan dalam

metode turjuman senantiasa mengarahkan pada semangat menghafal,

dengan berbagai penyampaian kisah maupun nasihat yang mengarahkan

pada semangat menghafal.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


61

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Turjuman Al-Qur’an

Setiap metode tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Dari

metode turjuman ini kita dapat melihat beberapa kelebihan

kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan ini dilihat dari segi siswa

sebagai objek pembelajaran metode turjuman. Sebagaiamana yang

dijelaskan oleh Agus Salim37 mengenai kelebihan dan kekurangan metode

turjuman Al-Qur’an sebagai berikut:

1) Metode yang tersusun secara sistematis, bertahap dengan

memperhatikan urutan serta memiliki sistem yang baik dalam

pengelolaannya.

Metode turjuman ini berada dibawah Yayasan Ummi

Foundation yang didalamnya banyak ahli yang berkompeten dalam

merancang metode dan menjaga metodenya dengan berbagai

pelatihan serta penguatan manajemen untuk menunjang tercapainya

visi dan misi metode turjuman.

2) Memulai dari mufrodat yang sering ditemui pada Al-Qur’an

sebagaiamana yang dijelaskan Agus Salim38 bahhwa:

“Metode turjuman bertujuan untuk memudahkan siswa


menghafal Al-Qur’an, dan metode ini memulai dari bacaan
doa sehari-hari, karena akan sangat dberhubungan dengan
ayat-ayat pada Al-Qur’an. Selain itu, materi ayat dan
artinya pada juz 1, merupakan 80% kosakata yang terdapat
di dalam Al-Qur’an.”39

37
Agus Salim, Wawancara, SMP al-Furqon Jember, 26 Juli 2019
38
Agus Salim, Wawancara, SMP al-Furqon Jember, 26 Juli 2019
39
Agus Salim, Wawancara, SMP al-Furqon Jember, 26 Juli 2019

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


62

3) Irama yang memudahkan untuk dihafal

Penggunaan irama terbukti dapat membuat siswa mudah

dalam menghafal. Irama yang digunakan adalah irama metode

ummi.

4) Senantiasa melakukan inovasi

Berbagai inovasi untuk memudahkan siswa dalam

memahami materi metode turjuman terus dilakukan, dengan

mencetak berbagai modul, serta berbagai perangkat yang

memudahkan dalam pembelajaran.

Adapun kekurangan dari metode turjuman ini adalah sebagai

berikut:

1) Tidak ada dasar bahasa arab yang disajikan

Dasar bahasa arab tidak diajarkan pada metode ini, karena

siswa hanya disajikan materi yang sudah diartikan langsung.

Sehingga tidak membuat siswa memahami pembentukan kata yang

ada dari setiap kata-kata yang dihafal.

2) Efektivitas

Materi yang banyak dan berjenjang terlihat menyulitkan

beberapa siswa yang mengiikuti metode turjuman. Siswa harus

melewati berbagai tahapan yang tidak semua siswa memiliki pola

yang sama dalam hal mempelajari materi. Siswa yang memiliki

kemampuan melebihi siswa lainnya juga terhambat untuk dapat

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


63

menambah materi hafalan, dikarenakan tetap harus mengulang

untuk membaca dan menghafalkan sebanyak 20 kali.

3) Kurangnya melibatkan peserta didik dalam mengambil intisari

Siswa hanya diarahkan untuk menghafal materi tanpa

berusaha untuk menggali intisari dari materi yang diberikan. Tentu

ini akan membuat para siswa menjadi kurang maksimal dalam

menggunakan daya pikirnya. Semua materi sudah diberikan sampai

pada intisarinya, sehingga tidak menyisakan ruang berpikir bagi

siswa.

4) Bukan untuk menafsirkan Al-Qur’an

Karena dalam metode turjuman ini, terjemahan langsung

diberikan, dan para siswa juga tidak diajarkan materi-materi tafsir

yang terkandung didalam ayat-ayat yang sudah dihafal.

C. Diskusi dan Interpretasi

Pembahasan diskusi dan interpretasi merupakan gagasan peneliti

dalam menguraikan hasil temuan data yang diperoleh dari lapangan yang

telah disajikan dalam bentuk penyajian data. Data-data tersebut berikutnya

dibahas secara mendalam dan dikaitkan dengan teori sesuai rumusan masalah

yang ada dalam penelitian. Adapun diskusi dan interpretasi ini, peneliti

menemukan ada beberapa kesesuaian antara metode turjuman Al-Qur’an di

SMP Al-Furqon dengan metode pengajaran di masa Rasulullah SAW, para

sahabat, tabi’in, dan di dunia pesantren. Diantaranya adalah:

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


64

1. Pemahaman yang dihasilkan dari proses talaqqi

Pemahaman metode turjuman ini sangat menekankan pada

metode pembelajaran Rasulullah SAW, sebagaimana dalam Al-Qur’an:

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang

beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari

golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat

Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al

Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu,

mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali

Imron: 164)

Pemahaman makna ayat-ayat al-Qur’an dengan metode turjuman

mengikuti cara pemahaman makna Al-Qur’an yang diajarkan oleh

Rasulullah SAW yang memberitahukan kapan ayat-ayat al-Qur’an

banyak diturunkan, karena pernah terjadi ayat-ayat al-Qur’an turun

berturut-turut sebelum Rasulullah wafat. Mereka juga mengetahui ayat-

ayat yang diturunkan pada siang malam hari, dan mengetahui ayat-ayat

yang diuturunkan pada musim panas dan musim dingin. Ummu salamah

mengatakan, “ Malaikat Jibril mendiktekan al-Qur’an kepada Nabi

Muhammad. Artinya, malaikat jibril membacakan huruf-huruf dengan

cara perlahan seperti orang yang mendiktekan. Sebagaimana juga

Rasulullah men-talaqqi dari jibril dari huruf demi huruf, begitu juga para

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


65

sahabat, mereka men-talaqqi al-Qur’an dari Rasulullah.40Setelah ayat

atau surah al-Qur’an turun dan sudah dihafalnya, Rasulullah SAW

menyampaikannya kepada manusia, membacakannya kepada para

sahabat yang menguasai hal tersebut, serta menyuruh mereka agar

menghafalnya dan memahami makna-maknanya. Hal ini diungkapkan

oleh ahli hadits yang kitab-kitab mereka menjadi rujukan kaum

muslimin.41

2. Penjelasan intisari dari materi yang dihafal

Penjelasan intisari metode turjuman Al-Qur’an disampaikan

sebagai bagian dari metode memahami makna al-Qur’an dan ada

kesesuaian dengan metode yang digunakan para sahabat dan tabi’in

dalam memahami makna Al-Qur’an, diatantaranya dengan cara

mengahafal, mamahami artinya kemudian memahami intisari dari ayat-

ayat yang dihafal.

Bagi para sahabat Rsulullah Saw. tidaklah sulit dalam memahami

makna dan intisari al-Quran, mereka menerima al-Qur’an dan

mengetahui tafsirnya secara langsung dari Rasulullah Saw. kemudian

mereka menyaksikan secara langsung turunnya dan sebab turunnya ayat

al-Quran. al-Qur’an diturunkan dengan bahasa mereka yaitu bahasa

Arab.Namun tidaklah semua ayat dapat dipahami oleh para sahabat,

karena tidak semua ayat telah ditafsirkan oleh Rasulullah Saw. hingga

beliau wafat. Dan tidak semua bahasa arab yang digunakan al-Qur’an
40
Abdussalam Muqbil Al-Majidi, Bagaimana Rasulullah Mengajarkan Al-Qur’an Kepada Para
Sahabat, (Jakarta: PT. Darul Falah, 2008), hlm. 84.
41
Abu Abdullah Az-Zanjani, Tarikh Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1993), hlm.53.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


66

diketahui oleh para sahabat. Maka para sahabat berupaya memahami

makna atau menafsirkan al-Qur’an baik menafsirkan al-Qur’a'n dengan

al-Qur’an menafsirkan al-Qur’an dengan hadits atau menafsirkan al-

Qur’an dengan pendapat sahabat sendiri atau menafsirkan al-Qur’an

dengan keterangan dari ahlu kitab sehingga mereka bisa memahami

makna dan mengambil intisari dari ayat tersebut.

3. Proses pemahaman makna al-Qur’an dan evaluasi pada kenaikan jilid.

Penerapan metode turjuman Al-Qur’an menekankan pada kualitas

pemahaman peserta didik dan hal ini bisa ketahui dari indikator-indikator

keberhasilan dan tahapan-tahapan serta evaluasi dalam pemahaman

metode turjuman sebagaimana yang telah dijelaskan pada TM (tatap

muka) 1 dan TM (tatap muka) 2. kemudian ada evaluasi secara

menyeluruh sebagai acuan dalam kenaikan jilid. Dari penjelasan diatas

Peneliti menemukan ada kesesuaian dengan cara memahami makna ayat-

ayat al-Qur’an yang ada di lembaga-lembaga pendidikan formal yang

berbasis Agama.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada penjelasan sebelumnya bahwasannya metode

turjuman sangat efektif dalam mempermudah siswa-siswi SMP Al-Furqon

untuk memahami Al-Qur’an. Siswa sangat mudah dan cepat dalam

memahami kosa kata di dalam Al-Qur’an karena metode ini menggunakan

irama yang mudah diikuti oleh santri atau siswa. Maka dari semua uraian

pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi Metode Turjuman Dalam Pemahaman Makna Ayat-Ayat

Al-Qur’an Di SMP Al-Furqon Jember meliputi:

a. Alokasi waktu kelas turjuman al-Qur’an yang dilaksanakan dua kali

pertemuan dalam sepekan yaitu hari selasa dan hari kamis dengan

alokasi masing-masing 4 jam pelajaran dengan setiap pertemuannya

2 jam pelajaran dan ada perbebadaan durasi pada semester satu dan

semester dua.

b. Pembagian kelompok turjuman al-Qur’an di SMP Al-Furqon dibagi

berdasarkan kelas masing-masing. Pada setiap kelas, terdapat 6

kelompok.

c. Tatap Muka Dalam metode turjuman al-Qur’an yaitu:

1) Tata Muka 1 meliputi: Doa pembuka, Murajaah dua materi

terakhir turjuman dengan cara langsung (Perkalimat), Penanaman

konsep (materi baru) dengan tutup buku dengan membaca secara

67

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


68

utuh, menghafalkan materi per kata dan per kalimat serta

menghafalkan tulisan kemudian Drill (mencoba satu-satu) dengan

durasi 3 menit. Evaluasi dengan mengerjakan latihan dibuku

turjuman dan dinilai oleh guru, terakhir doa penutup.

2) Tatap Muka 2 Dalam pembelajaran turjuman al-Qur’an yaitu,

Doa pembuka, Murajaah turjuman yang dipelajari minimal 2

materi hafalan sebelumnya. Penanaman konsep intisari materi

tatap muka 1 dengan tutup buku kemudian setoran materi,

evaluasi dan doa penutup.

d. Pengaruh Metode Turjuman dalam Kekhusyu’an Ibadah Sholat

Berikut beberapa indikator yang terlihat pada metode

turjuman yang dipelajari oleh siswa. Pertama, Mereka mengerti

makna atau arti dari apa yang dibaca. Kedua, akan memberikan

motivasi dalam beribadah karena dalam turjuman dilengkapi dengan

intisari: a) yaitu dasar bacaan sehingga mereka tidak ragu dan

meyakini apa yang mereka baca. b) yaitu keutamaan untuk menjaga

dan meningkatkan semangat dalam beribadah.

e. Indikator yang mempengaruhi kekhusyu’an dalam ibadah:

Berikut beberapa indikator yang terlihat dari hasil pemhaman

terhadap metode turjuman yang dipelajari oleh siswa. Pertama,

Mereka mengerti dibaca, sehingga menjadi lebih khusuk dalam

beribadah. Kedua, akan memberikan motivasi dalam beribadah karen

dilengkapi dengan intisari: a) yaitu dasar bacaan. b) yaitu keutamaan

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


69

sehingga dengan keutamaan itu mereka lebih bersemangat dalam

beribadah dan khusyuk dalam ibadah.

f. Indikator Keberhasilan metode turjuman terhadap hafalan Al-

Qur’an. Beberapa indikator keberhasilan metode turjuman pada

hafalan Al-Qur’an siswa. Pertama, memudahkan dalam menghafal

Al-Qur’an. Kedua, dengan pemahaman terhadap makna,

meminimalisir kesalahan hafalan. Ketiga, mudah dalam memahami

asbabun nuzul. Keempat, keutamaan ayat pun menjadi lebih jelas

dengan menggunakan metode ini. Kelima, menumbuhkan semangat

menghafal.

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Turjuman Al-Qur’an.

a. Kelebihan Metode Turjuman yaitu pertama, metode ini disusun

secara sistematis, bertahap dengan memperhatikan urutan serta

memiliki sistem yang baik dalam pengelolaannya. Kedua, Memulai

dari mufrodat yang sering ditemui pada Al-Qur’an. Ketiga, Irama

yang memudahkan untuk dihafal. Keempat, Senantiasa melakukan

inovasi.

b. Kekurangan metode Turjuman al-Qur’an yaitu pertama, Tidak ada

dasar bahasa arab yang disajikan. Kedua, Efektivitas pembelajaran.

Ketiga, Kurangnya melibatkan siswa dalam mengambil intisari.

Keempat, Bukan untuk menafsirkan Al-Qur’an.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


70

B. Saran-saran

Berdesarkan kesimpulan diatas, maka saran peneliti yang dapat

peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Dapat memberi pengarahan yang optimal untuk menerapkan p

Metode Turjuman al-Qur’an dalam pemahaman makna ayat-ayat al-

Qur’an sehingga kerja sama antara orang tua dan guru dapat

mendukung dan bekerja sama dalam proses pemahaman al-Qur’an

melalui metode turjuman al-Qur’an.

2. Bagi guru

Dapat memberikan pengajaran sesuai dengan waktu yang di

tentukan serta melibatkan peran aktif siswa dalam diskusi agar lebih

bekembang dan dalam pemahamannya terhadap makna dan intisari.

3. Bagi Peserta Didik

Peseta didik harus lebih giat lagi dan mengetahui bahwa

penguasaan terhadap makna al-Qur’an adalah sesuatu yang sangat

penting sebagai dasar dan pedoman dalam menjalani kehidupan

sehari-hari.

4. Bagi Lembaga

Lembaga atau sekolah dapat memberikan fasilitas yang

mendukung proses pemahaman al-Qur’an melalui turjuman al-Qur’an

bisa berupa buku referensi tambahan , modul pendamping dan kamus

kosa kata al-Qur’an dan ini juga bisa menjadi bahan atau gambaran

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


71

bagi peneliti selanjutnya. kemudian memberikan alokasi waktu

pembelajaran lebih banyak agar lebih efektif dan hasilnya maksimal.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DAFTAR PUSTAKA

Al-Majidi, Abdussalam Muqbil. 2008. Bagaimana Rasulullah Mengajarkan Al-


Qur’an Kepada Para Sahabat. Jakarta: PT. Darul Falah.

Al-Qaţţān, Mannā’ Khalīl. 1973. Mabāhith Fī ‘Ulūm Al-Qur’an. Surabaya: Al-


Hidayah.

Amrullah, Fahmi. 2008. Ilmu Al Quran untuk Pemula. Jakarta: CV Artha Rivera.

Asosiasi Ulama. 1425 H. Būhūth Nadwah Athar Al-Qur’an Al-Karīm Fī Tahqīq


Al-Wasţiah Wa Daf’i Al-Ghalwi, jilid 2. Arab Saudi: Wizāroh aSyu’ūn al-
Islamiyah wa al-Awqāf wa al-Da’wah wa al-Irsyād.

Asy-Syairbashi Ahmad. 1985. Sejarah Tafsir Qur’an , cet-1. Jakarta: Pustaka


Firdaus.

Az-Zanjani , Abu Abdullah. 1993 Tarikh Al-Qur’an. Bandung: Mizan.

Delsajoesafira, 2015, definisi-pembelajaran melalui :


http://delsajoesafira.blogspot.co/id/2010/2015definisi-pembelajaran.
html?m=1

Dhofier , Zamahsyari. 1994. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup


Kyai. Jakarta LP3ES.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

M.Naidudin, 2014. Turjuman al-Qur’an. Surabaya:Lembaga Ummi Foundation.

Moenawar. 1993. Kembali Kepada Al-Quran Dan As-Sunnah, cet. Ke-9. Jakarta:
PT Bulan Bintang.

Moleong , Lexi J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Muhammad Ibn Ibrāhīm ibn Ahmad al-Hamd. al-Ţarīq ilā al-Islam, cet. ke-3 T.tp
: Dār ibn Khuzaimah.

Salim, Abd Muin. 1999. Metodologi Tafsir Sebuah Rekonstruksi Epistimologis


Memantapkan Keberadaan Tafsir Sebagai Disiplin Ilmu (Orasi
Pengukuhan Guru Besar, Ujung Pandang; IAIN Alauddin.

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif . Bandung: Alfabeta, 2014.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta

72

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


73

Suryobroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Penyusun. 2015. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember (Jember:
IAIN Jember Press.

Tukiran Taniredja dan hidayat Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif: Sebuah


Pengantar. Bandung: Afabeta.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
MATRIK PENELITIAN

Judul Variabel Sub Variabel Indikator Sumber Data Metode Penelitian Fokus Masalah

METODE Penggunaan 1. Penerapan 1. Alokasi waktu 1. Informan: 1. Pendekatan 1. Bagaimana


metode metode 2. Pembegian kelompok a. Kepala penelitian
TURJUMAN implementasi
turjuman al- turjuman al- turjuman Sekolah SMP kualitatif
AL-QURAN 3. Tatap muka 1 Menghafal deskriptif Metode Turjuman
Qur’an Qur’an dalam Al-Furqon
arti perkata, dan Tatap 2. Jenis penelitian
DALAM dalam pemahamanan b. Koordinator Al-Qur’an dalam
muka 2 mengahafal arti studi kasus
PEMAHAMAN pemahaman makna ayat- per kalimat dan intisari al-Quran 3. Metode pemahaman makna
makna ayat- ayat al-Qur’an 4. Metode disusun secara c. Murid SMP penentuan
MAKNA Al-Furqon ayat-ayat al-Qur’an
ayat al- 2. Kelebihan dan sistemtis sampel:
AYAT-AYAT Qur’an kekurangan 5. Pengaruh metode d. Guru-guru al- purposive di SMP Al-Furqon
metode turjuman terhadap Quran sampling
AL-QUR’AN Jember?
kekhusyu’an shalat e. Peserta didik 4. Metode
turjuman al-
DI SMP AL- 6. Pengaruh metode pengumpulan 2. Apa saja kelebihan
Qur’an turjuman terhadap
2. Dokumentasi
data:
FURQON dan kekurangan
kecepatan menghafal al- a. Observasi
JEMBER Qur’ b. Interview metode turjuman
7. Mufrodat banyak ditemui c. Dokumentasi
al-Qur’an
dalam al-Qur’an 5. Analisisdata:
8. Didukung dengan irama reduksi data
menghafal penyajian data
9. Tidak ada kamus verification
pendamping 6. Validitas data:
10. Efektivitas pelaksanaan triangulasi
11. Kurangnya partisipasi sumber
siswa dalam mengambil
intisari

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
DOKUMENTASI

Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Al-Furqon Jember

Wawancara dengan Ibnu Abbas

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


Wawancara dengan Ustadz As’ad Daroaini

Wawancara dengan Ustadz Agus Salim

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


Kegiatan pembelajaran Turjuman al-Qur’an

Pembinaan Guru Al-Qur’an

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


Pembinaan Guru Al-Qur’an

Buku metode turjuman ai-qur’an

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


Bacaan Turjuman Al-Qur’an

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
BIODATA PENULIS

BIODATA DIRI
Nama : Moh. Bahri
Tempat, TglLahir : Pamekasan, 16 juli 1991
Alamat : Rambipuji Jember
Telpon : 08121768804
Email : mohammadbahri11@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
1999-2003 : SDI Sumber Baru Glagas Tobai Timur Sampang
2003-2005 : Tingkat Ula Darul Ulum banyaunyar
2005-2008 : SMPIT DarulUlum Pondok Pesantren Banyuanyar dan PKBM Depok
2008-2011 : PKBM Gemar Ilmu Depok Jawa Barat
2013-2019 : S1 IAIN Jember

PENGALAMAN ORGANISA
1. Ketua Umum Ikatan Santri dan Alumni Banyuanyar Baitul Qur’an (IKSABA-BQ)
priode 2015-2017.
2. Pendiri Rumah Qur’an Al-Idzhar

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id

Anda mungkin juga menyukai