SKRIPSI
Oleh:
RONI WIJAYA
NIM. 084 144 077
Artinya : “ Dan berbuat baiklah dirimu (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah Berbuat baik kepadamu.1 (Q.S Al-Qasas; 77)
1
Abdul Malik Mujahid, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Riyadh: All Rights Reserved, 2006), 556
iv
1. Kedua orang tuaku, Bapak Sumar dan Ibu Supiyati tercinta yang telah
harinya.
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, rasa syukur kami sampaikan kepada Allah SWT Dzat yang
pihak-pihak baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, sebagai
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor IAIN Jember yang
2. Dr. Hj. Mukniah, M,Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
ini.
vi
di IAIN Jember.
5. Segenap civitas akademik, Dosen Fakultas dan Ilmu Keguruan yang telah
beberapa kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan dalam penulisan skripsi ini. Akhirnya, semoga Allah
SWT memberikan rahmat dan taufik-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan
semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat balasan
Penulis
Roni Wijaya
NIM. 084 144 077
vii
viii
ix
HALAMAN JUDUL
MOTTO ........................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 74
B. Saran ............................................................................................... 75
DAFTARPUSTAKA ...................................................................................... 77
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data guru dan karyawan Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Jember ..... 50
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Jember .......... 52
xi
Lampiran 1
Matrik Penelitian
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Jurnal Penelitian
Lampiran 5
Denah Ruang
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Silabus
Lampiran 9
Lampiran 10
xii
BAB I
PENDAHULUAN
sumber-sumber.1
kelompok kecil pembelajar/siswa yang bekerja sama dalam satu tim untuk
tujuan bersama.3
1
Miftahul Huda, Cooperative Learning Metode, Teknik Struktur dan Model Terapan
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2014) 265.
2
Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta, Pustaka Belajar, 2017), 31
3
Miftahul Huda, Cooperative Learning, 32
konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk
bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.4
aqidah akhlak. Karena dapat melatih siswa meningkatkan daya ingat dan
dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar
kooperatif ada strukur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga
untuk siswa yang kurang mampu menyerap mata pelajaran, dengan adanya
model ini mereka merasa terpacu untuk meningkatkan usaha mereka untuk
tinggi dan tertarik akan kehidupan dunia sekitar yang ada di sekelilingnya.
Anak sekolah dasar memiliki perkembangan fisik dan motorik, tak tekecuali
4
Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009), 54
5
Rusmini, S., perkembangan anak dan remaja, (Jakarta, Rineka cipta, 2004), 15
pesat.
Pada anak usia dasar inilah sangat tepat dilakukan pembinaan dan
penanaman akhlak mulia sebagai bekal yang akan mereka bawa untuk
tinggi dan yang paling terpenting adalah berakhlak mulia. Oleh karena itu
masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran islam yang harus diutamakan
dalam pendidikan agama islam untuk diajarkan kepada anak didik. Hal
tersebut mendapat perhatian penuh dari guru, orang tua, serta pihak-pihak yang
atau setidaknya sebagian peserta didik terlihat aktif, baik fisik, mental
semangat belajar yang tinggi, rasa percaya diri, dan sehingga siswa dapat
Akhlak yang selama ini kita jumpai cenderung monoton sehingga siswa
merasa jenuh dan bosan dikelas bahkan ada juga yang tidur dikelas, siswa
yang lain sehingga ketika ditanya tentang apa yang telah dijelaskan
6
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep
dan Implementasi Kuirik ulum 2004 , (Bandung: Remaja Ros dakarya, 2006), 138-139
guru agar siswa bisa menerima informasi atau pesan dengan baik, karena
ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para guru
dalam merancang aktivitas belajar mengajar.7 Dan strategi yang tepat dalam
efesien serta dapat mengantarkan peserta didik untuk menguasai tentang mata
memahami atau menerapkan tentang berakhlak baik, dan tutur kata maupun
tingkah laku yang baik. Terutama pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri I
Jember yang mana mayoritas orang tua dari siswa menjadi TKW, dan mereka
hanya tinggal bersama kakek dan neneknya, namun kakek dan neneknya
tersebut jarang dirumah karena pekerjaan menjadi seorang petani, jadi kasih
sayang dan didikan tentang berakhlak baik dari keluarga sangat berkurang.
prilaku siswa, pengetahuan, serta tutur kata yang baik dan sopan baik
7
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Konsep, Landasan
Teoritis-Praktis dan Implementasinya, (Jakarta : Prestasi Pustaka Publiser, 2007), 62
generasi penerus bangsa, maka perlu diadakan pembinaan akhlak mulai dari
tanggung jawab bersama antara kedua orang tua dan seluruh guru di
sekolahnya.
PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan
8
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 tahun 2008 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah,
21.
9
Sudirmar Anwar, “Pemanfaatan Waktu Diluar Jam Belajar Pada Pondok Pesantren Untuk
Menciptakan Suasana Relegius”, 3 (September 2017, PT Indragiri Dot Com), 1.
rohani. Oleh sebab itu, perkembangan pendidikan sampai saat ini berlangsung
hal itulah, pendidikan merupakan sebuah proses yang sangat vital dalam
sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan
tergandung dalam ajaran-ajaran islam. Akan tetapi masih banyak kita temui
peserta didik yang bermain dan bahkan tidur di kelas. Hal ini ialah termasuk
10
Tim Permata Press, Undang-undang Sikdiknas & PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan
PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional, (Jakarta: Permata Press, t.t), 1.
langsung dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Untuk itu diperlukan
menyenangkan.
apapun isi materi yang akan diajarkan, jika guru tidak mampu menyampaikan
materi dengan tepat, maka materi tersebut tidak akan tersampaikan kepada
peserta didik.11 Bahkan peserta didik akan menjadi bosan dan kurang
memiliki antusias yang tinggi dalam pembelajaran. Untuk itulah guru harus
Negeri I Jember”.
B. Fokus Penelitian
11
Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan, (Yogyakarta, Pustaka belajar,
1998), 63
12
Tim Penyusun IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember, IAIN Jember Perss,
2017), 44
sebagai berikut :
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah gambaran tentang arah yang akan dituju dalam
D. Manfaat Penelitian
13
Tim Penyusun IAIN Jember, Pedoman Penulisan, 45
bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi penulis, instansi,
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Peneliti
tersendiri bagi peneliti dalam penulisan karya ilmiah baik secara teori
maupun praktek.
b. IAIN Jember
IAIN Jember.
c. Lembaga
14
Tim Penyusun IAIN Jember, Pedoman Penulisan, 45
E. Definisi Istilah
dan pengertian dari karya ilmiah ini. Adapun tujuannya tidak lain adalah
terhadap maksud kandungan serta alur pembahasan bagi judul yang diteliti,
terlebih dahulu mejelaskan kata yang perlu ditegaskan dalam penelitian ini
sebagai berikut :
2. Aqidah Akhlak
F. Sistematika Pembahasan
Bab satu, berisi tentang pendahuluan. Pada bab ini merupakan dasar
sistematika pembahasan.
Bab dua, berisi tentang kajian kepustakaan. Pada bab ini menguraikan
yang akan dilakukan pada saat ini serta memuat kajian teori yang terkait
Bab tiga, berisi tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti.
Pada bab ini menguraikan tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi
Bab empat, berisi tentang penyajian data dan analisis yang diperoleh
dan saran. Bab ini untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian berupa
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian Terdahulu
akan dapat dilihat sejauh mana orisinalitas dan perbedaan penelitian yang
hendak dilakukan.14
2014, dengan judul Korelasi Antara Model Kooperatif Tipe Tai (Tim
Product Moment.
14
Tim Penyusun IAIN Jember, Pedoman Karya Ilmiah..., 45.
12
Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VI SDN Tongas Wetan IV Tahun
cukup kuat (0,471). Dalam hasil belajar afektif siswa. Besar korelasinya
Mata Pelajaran PAI di SMP Islam Nurul Hikmah Besuki Tahun Pelajaran
Kooperatif Metode Jigsaw Pada Mata Pelajaran PAI di SMP Islam Nurul
pembelajaran, lembar kerja siswa (LKS), soal test formatif dan alat-alat
pada kelompok ahli, guru memberikan bahan ajar, diskusi kelompok ahli,
dan dokumenter.
baik mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam tahap
Tabel 2.1
Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu.
No Nama Peneliti, Tahun, Judul Persamaan Perbedaan
Penelitian
1 Mar’ah Qonitatillah, 2014, 1. Pembelajaran 1. Perbedaannya adalah pada
Korelasi Antara Model Kooperatif penelitian terdahulu
Kooperatif Tipe Tai (Tim 2. Metode Memfokuskan pada
Assisted Individualization) kualitatif pembelajaran kooperatif
Dengan Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan tipe
Pada Mata Pelajaran PAI Kelas TAI, dan tehnik Sampling
VI SDN Tongas Wetan IV Jenuh, dan penelitian ini
Tahun Pelajaran 2014-2015 menggunakan teknik
analisis data menggunakan
Product Moment.
2 Sholehatin, 2014, Strategi 1. Pembelajaran 1. pada penelitian terdahulu
Pembelajaran Kooperatif Kooperatif Memfokuskan pada
a. Model Pembelajaran
belajar mengajar.
15
Agus Suprijono, Cooperative Learning…, 46
pengelolahan kelas.16
pembelajaran.
pembelajaran.17
16
Ibid, 46
17
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta, PT Bumi Aksara, 2016), 2
18
Eni Fariyatul Fahyuni, Inovasi Model Pembelajaran, (Sidoarjo, Nizamia Learing Center, 2016),
19
kelompok heterogen.19
21
Agus Suprijono, Cooperative Learning..., 45-80
Learning)
22
Robert E.Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset,Dan Praktik, (Bandung, Nusa Media, 2008),
13
c) Tatap muka.
masing siswa.
siswa yang berprestasi rendah, sedang dan tinggi atau variasi jenis
25
Nur Asma, Model Pembelajaran Kooperatif, (Jakarta, Depdiknas, 2006), 51
berikut:26
lain-lain).
26
Agus Suprijono, Cooperative Learning..., 133-134
e) Memberi evaluasi.
f) Penutup.
sebagai berikut:
keterampilan berkomunikasi
teratur.
Meningkatkan penerimaan.
teman-teman sekelas.
sebagai berikut:
lemah.
khusus.27
Menurut Prof. Dr. Ahmad Amin, yang disebut akhlak itu ialah
27
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), 366.
28
Mahrus , Aqidah, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI,
2009), 5
29
Zahruddin AR, Pengantar Studi Ak hlak, (Jakarta: PT Raja Grafindo Pers ada, 2004), 1-5
tanpa membutuhkan.
Madrasah Ibtidaiyah
meliputi:30
a) Aspek Keimanan
Allah.
b) Aspek Akhlak
30
Departemen Agama RI, Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan dan Bahasa
Arab, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nas ional, 2013), 18-19
Muhammad SAW, kisah Nabi Musa a.s dan Nabi Yusuf a.s,
Negara Indonesia.
31
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia… . 20-21
32
Hamzah Ya’qub, Etika Islam, (Bandung: CV. Diponegoro, 1993), Cet. VI, 95.
makhmudah diantaranya :
2) Shidiq (benar/jujur)
3) Adil
4) Menepati janji
5) Memaafkan
6) Tolong-menolong
7) Kerja keras
9) Islakh (mendamaikan)
10) Silaturahmi
madzmumah diantaranya :
33
Ridwan Asy-Syirbaany, Membentuk Pribadi Lebih Islami, (Jakarta Timur, PT Intimedia
Ciptanusantara, 2009), 155
1) Ghibah (pergunjingan)
5) Thama’ (berlebih-lebihan)
7) Bakhil (kikir)
sebagai penerusnya.
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan menghiasi
diri dari akhlak terpuji (Mahmudah) serta menjauhi diri dari akhlak
34
Tim Permata Press, Undang-undang Sikdiknas & PP No. 32 Tahun 2013..., 28
35
Departemen Agama RI, Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah 2013..., 35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
yang valid dan sesuai dengan tujuan penelitian yang dijelaskan diatas, maka
dari informan atau subyek penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
27
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: Remaja, 2011), 26.
36
Divisions).
B. Lokasi penelitian
C. Subyek Penelitian
tertentu misalnya subjek penelitian yang dipilih dianggap orang yang paling
tahu dan mengerti serta dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam
Dalam penelitian ini subyek penelitian atau informan yang terlibat dan
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan
28
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2014), 216.
29
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitaif Dan R & D,(Bandung, Alfabeta, 2017), 224.
a. Observasi
1) Observasi partisipatif
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. 32 Dalam hal
30
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan., 310.
31
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), 109.
32
Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 158.
33
Muri Yusuf Metode Penelitian kuantitaif, kualitatif & penelitian gabungan (Jakarta,: Kencana,
2014), 384.
34
Sugiono, Metode Penelitian…, 317.
terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-
berikut :
35
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian ( Jakarta: Bumi Akasa, 2009), 83.
36
Sugiyono, penelitian kuantitatif..., 233
c. Dokumentasi
berikut:
5) Denah Lokasi
E. Analisis data
dan biklen dalam muri yusuf juga menyatakan, bahwa analisis data merupakan
meliputi: data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan data
bersifat naratif.
39
Muri yusuf, Metode Penelitian, 400.
pernah ada dan yang menjawab fokus penelitian yang telah dirumuskan
F. Keabsahan Data
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan
dan perbandingan terhadap data itu. Ada tiga teknik triangulasi, pertama
1. Triangulasi sumber
sumber.
2. Triangulasi Metode/Teknik
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
40
Lexi J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif.., 330.
3. Triangulasi Waktu
masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu wawancara,
G. Tahap-tahap Penelitian
antara lain:
41
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 274.
42
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitati, 321.
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D..., 274.
44
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 48.
Tabel 3.1
Tahap-Tahap Penelitian
Kegiatan
penelitian
belum lengkap.
3 Tahap Pasca Penelitian 1. Menganalisis data yang telah 1. Rabu, 14 November 2018
penelitian. 2018
laporan
disempurnakan.
BAB IV
Sebelum tahun 1980 di Kecamatan Arjasa belum ada MI, yang ada hanya Madrasah
Diniyah saja. Oleh sebab itu pada tahun 1979, di bentuklah Yayasan dengan nama ;
Yayasan Pendidikan Islam Arjasa, yang di prakarsai oleh beberapa tokoh masyarakat
arjasa di antaranya : H. Mustopo (Ka Dik bud kec. Arjasa), H. Satihan ( Guru Agama ),
Mudakkir (Pemilik PAI Arjasa). Yayasan ini diketuai oleh H.Mustopo, Awalnya yayasan
ini mendirikan MTs Arjasa tahun 1979. Pada tahun 1980 mendirikan MI Arjasa, Kepala
MI dan MTs Arjasa ialah H. Satihan, jumlah siswa MI waktu pertama kali berdiri
sebanyak tiga puluh lima anak. Pada tahun 1980 itu juga MI Arjasa mendapat bantuan
gedung empat ruang, (tiga kelas dan satu kantor) berlokasi di Dusun Tegal Bago Arjasa.
Pada tahun 1983 MI Arjasa di resmikan menjadi MIN Arjasa dengan kepala MIN
dipimpin oleh Ibu Huraimah. Pada tahun 1984 mendapat bantuan gedung dari proyek
Depag Pusat, di alokasikan di Dusun Bendelan Arjasa. Setelah gedung selesai maka
siswa di pindah ke gedung tersebut dan gedung yang pertama di tempati MTsN Arjasa.46
ajaran Islam”
menyenangkan.
46
Observasi, Jember 12 November 2018.
47
lingkungan sekitar.
pembiasaan.
47
Observasi, Jember 12 November 2018.
TATA USAHA/JFU
ABDUL MU’IS
NIP. 197302022009011006
GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS III GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS VI GURU PAI GURU ORKES
SRI LESTARI, S.Pd ARI FURWATI, HOLIFAH, S.Pd,I SAIFUL. S.Ag YULIANI, S.Pd INA RISTIYANI, HOLID FITRA MAMONG S,
197009242002122002 S.Pd.I 197603272005012005 197303092007011032 197012232005012002 S.Pd,I HIKMATULLAH, S.Pd
196807102005012003 198012142005012002 S.Pd.I 197709152005011003
197302282005011003
SISWA / SISWI
4. Keadaan guru
Tabel 4.1
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Jember
Tahun Pelajaran 2018/201948
48
Dokumentasi, Jember 12 November 2018.
5. Keadaan siswa
Tabel 4.2
Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Jember
Tahun Pelajaran 2018/201949
JUMLAH
KELAS
L P JUMLAH
1 16 18 34
2 15 9 24
3 12 8 20
4 15 7 22
5 17 14 31
6 9 12 21
TOTAL 84 68 152
menjadi salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu proses
pembelajaran.
mereka. Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa fisik maupun non fisik.
yang berupa sarana non fisik bisa berupa bimbingan dan pikiran, namun yang
49
Dokumentasi,Jember 12 Nobember 2018.
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MIN 1 Jember dapat dilihat
Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Jember
Tahun Pelajaran 2018/201950
dengan berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan, mulai dari data
dianalisis secara tajam dan kritis dengan harapan dapat memperoleh data yang
penelitian.
50
Dokumentasi, Jember 12 Nobember 2018.
Sesuai dengan fokus penelitian awal, maka data yang telah diperoleh
Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dari Bapak Fathor Rosi
sikap siswa menjadi siswa yang berakhlak baik. Dan juga sebelum
belajar tidak lupa Bapak Fathor Rosi juga menyiapkan LCD proyektor
sebagai medianya.
51
Fathor Rosi, Wawancara, Jember 01 November 2018
kata maupun tingkah laku. Dan sebelum kegiatan belajar mengajar guru
52
Siti Fathunnurrohmiyati, Wawancara, Jember 01 November 2018.
53
Mohammad Fardan Holel, Wawancara, Jember, 07 Maret 2018.
54
Suprayitno, Wawancara, Jember 07 November 2018.
disampaikan.
dapatkan:
agar dalam proses belajar mengajar berjalan dengan nyaman sesuai dengan
55
Observasi, tanggal 06 November 2018.
dalam proses belajar mengajar maka guru harus melaksanakan tiga poin
pelajaran. Tiga poin tersebut harus bisa dikuasai oleh guru agar proses
belajar mengajar dapat belajar dengan lancar. Hal itu bisa disebut kegiatan
a. Kegiatan Awal
bahwa:
ketika Bapak Fathor Rosi masuk kelas, siswa membaca doa sebelum
belajar yang dipimpin oleh ketua kelasnya dan tidak boleh ada yang
56
Ftahor Rosi, wawancara, tanggal 07 November 2018.
57
Muhammad Fardan Holel, wawancara, tanggal 07 November 2018.
b. Kegiatan inti
dan akhlak tercela, dan adab kepada orang tua ketika masih hidup,
dll kepada seluruh siswa, dan pada saat menjawab kuis semua siswa
c. Kegiatan Akhir
akhir.59
58
Observasi, Jember 06 November 2018.
59
Dokumentasi, Jember 14 Maret 2018.
proses pembelajaran, yaitu kegiatan awal, inti, dan penutup. Dan pada
Pembelajaran (RPP).
mengajar.
Aqidah Akhlak berupa bentuk tes tertulis maupun tak tertulis yang
karena guru mata pelajaran lebih banyak waktu bersama siswa dibanding
guru mata pelajaran lebih banyak waktu bersama siswa dari pada guru
kelas, dan guru mata pelajaran yang lebih memahami karakter siswanya.
dengan Bapak Fathor Rosi selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak
60
Siti Fathunnurrohmiyati, Wawancara, Jember 07 November 2018.
Evaluasi yaitu menggunakan penilaian otentik yakni tes tulis dan tidak
tertulis. Tes tulis berupa soal-soal atau tugas portofolio yang dikerjakan
siswa secara individu maupun kelompok dan tes tidak tertulis berupa tes
Hal ini juga diperkuat oleh siswa kelas 3 yang bernama Adinda
Ramadhani yaitu:
Fathor Rosi menyuruh siswa untuk bertanya jika ada yang masih belum
paham mengenai pelajaran tersebut, namun jika gak ada yang bertanya,
Bapak Fathor Rosi menanyakan kepada siswa dengan menunjuk salah satu
untuk menjawabnya, sehingga dengan adanya hal itu maka Bapak Fathor
61
Fathor Rosi, Wawancara, Jember 06 November 2018.
62
Adinda Ramadhani, wawancara,tanggal 07 November 2018.
otentik yang berupa tes tertulis dan tidak tertulis sebagaimana yang ada
pada lampiran.63
segi afektif diambil dari nilai akademik dan sikap keseharian siswa pada
diambil dari nilai-nilai yang diperoleh dari hasil karya siswa yang berupa
siswa.64
63
Dokumentasi, Jember 07 november 2018.
64
Observasi, Jember 07 november 2018.
B. PEMBAHASAN TEMUAN
menjelaskan lebih lanjut dari penelitian. Sesuai dengan analisis data yang
dengan lembaga terkait. Maka disini akan dikemukakan berbagai temuan yang
menolong pencapaian suatu sasaran secara lebih ekonomis, tepat waktu dan
65
Hamzah B Uno, Perencanaan Pembelajaran (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), 2.
66
Harjanto, Perencanaan pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta Jakarta, 2006), 23.
67
Ibid., 23.
bahwa RPP itu alat yang sangat penting yang dibuat oleh guru sebelum
mencapai tujuan yang diharapkan. dan hal ini juga sebagai bentuk dari
68
Hamzah B Uno, Perencanaan Pembelajaran (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), 2.
pengajaran, dan penilaian. Oleh karena itu, guru diwajibkan membuat RPP
69
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan no 22 Tahun 2016, Standar Proses Pendidikan
Dasar Dan Menengah, 5.
70
Annisa Eka Fitri, Dkk, Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini”, Jurnal Potensia, Universitas Bengkulu, 1 (2017), 2
dengan baik.
dirasa efektif.
pelajaran. Tiga poin tersebut harus bisa dikuasai oleh guru agar proses
belajar mengajar dapat belajar dengan lancar. Hal itu bisa disebut kegiatan
awal, kegiatan inti dan penutup. Hal ini sesuai teori yang dikemukakan
bahwa:
dalamnya melalui tiga tahap yaitu kegiatan awal, inti dan penutup dan
sudah di atur oleh guru, supaya proses belajar mengajar berjalan dengan
Negeri I Jember, dirasa efektif kareana hal pertama yang dilakukan oleh
Fathor Rosi ialah siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Hal ini
71
Rusman. Belajar dan Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses Pendidikan), (Jakarta:
Kencana, 2017), 20.
mana siswa memahami materi yang telah dipelajari serta untuk mengukur
guru dalam menyampaikan materi, serta dapat melihat hasil belajar siswa
secara individu.
72
Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum, (Surabaya: ELKAF, 2016), 78.
tersebut disajikan dalam bentuk soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa
yang mana pada evaluasi ini dilakukan agar dapat menilai tolak ukur
73
Zainal arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013), 2.
74
Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, (Jakarta Timur, PT Bumi Aksara,
2008), 2
yang bervariasi, ada siswa yang cepat menangkap materi pelajaran, tetapi
ada pula yang tergolong memliki kecepatan biasa dan ada pula yang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
data dan analisis data, serta pembahasan temuan penelitian dari implementasi
disampaikan.
tersebut harus bisa dikuasai oleh guru agar proses belajar mengajar dapat
tujuan untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dan guru
menggunakan evaluasi atau penilaian otentik berupa tes yaitu tes tertulis
dan tidak tertulis. Dimana evaluasi tes tertulis baik berupa soal-soal yang
B. Saran
skripsi, maka akhir penulian ini diberikan saran yang nantinya dapat dijadikan
pelajaran.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Sudirmar, 2017, “Pemanfaatan Waktu Diluar Jam Belajar Pada Pondok
Pesantren Untuk Menciptakan Suasana Relegius”, 3 September 2017, PT
Indragiri Dot Com
Amin, Ahmad, 1998, Etika Ilmu Akhlak, terj. Farid Makruf, Jakarta: Bulan
Bintang, Cet. VII.
Djamarah, Syaiful Bahri, 2010, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta: Rineka Cipta.
Marzuky, 2009, Prinsip Dasar Akhlak Mulia, Yogyakarta: Debut Wahana Pres.
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi, 2009, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi
Akasa.
Tim Permata Press, Undang-undang Sikdiknas & PP No. 32 Tahun 2013 Tentang
Perubahan PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional,
Jakarta: Permata Press, t.t.
Tim Penyusun IAIN Jember, 2017, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Jember.
IAIN Jember Perss
Yusuf, Muri, 2014, Metode Penelitian kuantitaif, kualitatif & penelitian gabungan
Jakarta: Kencana.
KETERANGAN
Masjid
KELAS
KANTOR
PERPUSTAKAAN
TOILET
RUMAH DINAS
TAMAN
Skala 1:500
RUANG UKS
Wawancara dengan guru mata pelajaran Aqidah Akhlak (Bapak Fathor Rosi)
A. PEDOMAN OBSERVASI
1. Lokasi atau tempat MIN 1 Jember.
2. Situasi dan kondisi MIN 1 Jember.
3. Kegiatan pembelajaran MIN 1 Jember.
B. PEDOMAN WAWANCARA
1. Bagaimana perencanaan model cooperative learning kelas III di MIN 1 Jember?
a. Apa saja bahan/media/alat yang harus disiapkan ketika dalam proses perencanaan
pembelajaran?
b. Apakah silabus serta RPP sangat penting untuk disiapkan didalam tahap
perencanaan pembelajaran?
c. Apakah merupakan suatu keharusan didalam pembuatan RPP dengan mengaitkan
keadaan atau lingkungan sekitar?
2. Bagaimana pelaksanaan model cooperative learning kelas III di MIN 1 Jember?
a. Apakah alat peraga atau media pembelajaran sangat dibutuhkan ketika dalam
pelaksanaan pembelajaran berlangsung?
b. Apakah dampak dari tidak adanya alat peraga (media pembelajaran) ketika pada
saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung?
3. Bagaimana evaluasi model cooperative learning kelas III di MIN 1 Jember?
a. Apakah pentingnya sebuah evaluasi dari suatu proses pembelajaran?
b. Apakah semua aspek penilaian dapat diukur hanya dengan 1 bentuk evaluasi?
C. PEDOMAN DOKUMENTASI
1. Sejarah singkat mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif di MIN 1
Jember.
2. Visi, Misi dan Tujuan MIN 1 Jember.
3. Struktur organisasi MIN 1 Jember.
4. Data guru MIN 1 Jember.
5. Data siswa MIN 1 Jember.
6. Sarana dan prasarana MIN 1 Jember.
7. Denah lokasi MIN 1 Jember.
Kelas/Semester : III/Ganjil
Kompetensi Dasar
Indikator
1. Keaktifan
2. Kerjasama
3. Aktif berpendapat
4. Keberanian berpendapat
5. Kemampuan berbahasa
Skor penilaian :
Fathor Rosi
SILABUS
Kompetensi Inti :
KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya.
KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
KI-4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Menanamkan nilai-nilai keyakinan Observasi
1.1 Meyakini sifat Allah swt. yang terkandung dalam kalimat Penilaian Diri
melalui kalimat tayyibah thayyibah Subhanallah dan Masya Penilaian
(Subhanallah, Masya Allah) Allah
Sejawat
Jurnal/Catatan
3.2. Mengenal sifat-sifat Allah Asmaul husna: (al- Siswa mengamati gambar yang Tes lisan 2 TM Buku Pedoman
swt. yang terkandung ‘Azim, al-Kabir, berkaitan Asmaul Husna (al- Tes tertulis (4 x 35 Guru Mapel
dalam al-Asma’ al-Husna (al- al-Karim dan al- ‘Azim, al-Kabir, al-Karim dan al- Penugasan Menit) Akidah
‘Azim, al-Kabir, al-Karim dan Malik). Malik). Akhlak, MI,
al-Malik). Siswa membuat pertanyaan Kelas 2,
tentang gambar tersebut. Kemenag RI,
Guru memancing siswa untuk 2015
membuat pertanyaan yang ada Buku
hubungannya dengan materi Pegangan
Berdiskusi atau bertanya jawab Siswa Mapel
dengan teman sebangkunya Akidah
tentang Asmaul Husna (al-‘Azim, Akhlak, MI,
al-Kabir, al-Karim dan al-Malik). Kelas 2,
Siswa menyampaikan pendapatnya Kemenag RI,
atau pengetahuan yang telah 2015
(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
dan di sekolah
logis dalam karya yang estetis,dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
hari
akhlakul karimah
hari
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kalimat tujuan pembelajaran mencerminkan PROSES DAN HASIL, yang terdapat unsur
A, B, C, D.
A= AUDIENCE/PESERTA DIDIK
B= BEHAVIOUR/KEMAMPUAN PERILAKU/PENGETAHUAN/KETRAMPILAN
C= CONDITION/SITUASI,KEADAAN
D= DEGREE/TINGKATAN,PERBANDINGAN
1. Melalui gambar, peserta didik dapat menunjukkan sikap akhlakul karimah dengan baik
dan benar
2. Melalui proses tanya jawab dan ceramah (C), peserta didik (A) dapat/ Menyebutkan
3. Peserta didik dapat mempraktekkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari hari
Akhlak merupakan hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan ini agar kita
diteima dan dihargai dengan baik di tengah-tengah masyarakat. Apalagi dalam kehidupan
yang serba modern saat ini, yang mana orang cenderung memiliki sifat apatis, egois dan
materialistis. Krisis moral tersebut tentunya sangat memprihatinkan bagi kita semua pihak,
terlebih lagi bagi seorang calon guru, karena masa depan anak dan akhlak seorang anak
Akhlak terbentuk dari pendidikan oleh orang tua di rumah. Apabila orang tua berhasil
menanamkan akhlak yang baik kepada anak, maka anak akan menjadi pribadi yang
menjadi teladan bagi orang yang ada di sekitarnya. Selain di rumah, pendidikan di sekolah
juga tidak kalah berperan dalam pembentukan akhlak seorang anak. Pendidikan di sekolah
dilakukan oleh seorang guru yang menjadi orang tua kedua bagi anak.
Adapun macam-macam akhlakul karimah terdiri dari 2, yaitu akhlak terpuji dan
akhlak tercela.
1. Akhlak terpuji
a. Rendah Hati
Rendah hati adalah sikap dan perbuatan yang tidak menyombongkan diri. Ciri
sikap rendah hati : tidak membeda-bedakan teman dalam pergaulan, Rendah hati
tidak sama dengan rendah diri = minder atau tidak memiliki rasa percaya diri.
hari :
beliau
b. Santun
Orang yang bersikap santu berarti atu adab-adab kesopanan. Orang santun
disegani banyak orang, perilaku halus, tutur kata lemah lembut. Kebalikan santun
c. Ikhlas
Ikhlas adalah melakukan suatu amalan semata-mata hanya kerna Allah dan
d. Dermawan
Dermawan berarti orang yang suka berderma atau memberi, orang yang
ayah nabi Ismail adalah Nabi Ibrahin, Nabi Ismail anak yang sholeh taat
2. Akhlak tercela
a. Bodoh
Bersikap bodoh akan kehilangan harga diri, karena dalam Islam menganjurkan
Ciri orang yang mempunyai sifat pemarah adalah gampang tersinggung. Cara
(pertengkaran,perkelahian dll)
c. Kikir
Kikir adalah tidak mau memberikan sebagian miliknya kepada orang lain
karena ingin memiliki seluruhnya, yang mana sifat kikir dijelaskan disurat Al Lail
ayat 8-11
1) sifat kikir akan membuat orang jadi sombong dan cinta dunia berlebihanKikir
d. Boros
Boros adalah berlebih-lebihan dalam segala hal, sifat boros ini ada didalam
surat AL isra 27 , 29, dan agar terhindar dari boros harus menanamkan kebiasaan
hidup sederhana
1. Pendekatan : Saintifik
penugasan.
1. Media:
a. Laptop
b. LCD proyektor
c. Video tentang akhlak terpuji dan akhlak tercela, kisah nabi ismail
d. papan tulis
2. Alat/Bahan:
a. kertas folio
b. spidol
3. Sumber Pembelajaran:
a. Buku Guru & Buku Siswa : Akidah Akhlak, Kurikulum 2013, (Jakarta:
b. Pengalaman siswa
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Motivasi :
elaborasi)
(fase konfirmasi)
tercela
kegiatan pembelajaran)
H. Penilaian
Jenis Bentuk
Indikator Pencapaian Kompetensi Contoh Instrumen
Penilaian Penilaian
Ismail
Mengetahui
Kepala MIN 1 Jember Guru Bidang Studi
Aqidah Akhlak
Fakultas : Tarbiyah
Prodi : PGMI
Riwayat Pendidikan ;