Anda di halaman 1dari 9

BAHASA DAERAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:


“Bahasa Daerah”

Dosen Pengampu:

Erika Puspitasari, M. Pd

Disusun oleh :

Kelompok 1 kelas 5D

Haris Shabila Firdaus (932611719)


Khoirun Nisa (932614719)
Kartika Wahyu Amalia (932614819)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2021
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur senantiasa kami curahkan kepada Allah Swt. yang telah
memberi rahmat serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “BAHASA DAERAH” ini dengan tepat
waktu. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Erika Puspitasari, M. Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang senantiasa
membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.

Kami selaku penulis, menyadari bahwa makalah memiliki banyak


kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 07 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Pengertian bahasa daerah..............................................................................2

B. Tujuan bahasa daerah....................................................................................3

C. Karakteristik bahasa daerah..........................................................................4

BAB III PENUTUP................................................................................................6

A. Kesimpulan...................................................................................................6

B. Saran..............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah
dalam sebuah negara kebangsaan, apakah itu pada suatu daerah kecil,
negara bagian federal atau provinsi, atau daerah yang lebih luas.
Keberadaan sebuah bahasa lokal atau bahasa daerah sangat erat dengan
eksistensi suku bangsa yang melahirkan dan menggunakan bahasa
tersebut. Bahasa menjadi unsur pendukung utama tradisi dan adat istiadat.
Bahasa juga menjadi unsur pembentuk sastra, seni, kebudayaan, hingga
peradaban sebuah suku bangsa. Bahasa daerah dipergunakan dalam
berbagai upacara adat, dan dalam percakapan sehari-hari. Dengan
demikian bahasa daerah merupakan unsur pembentuk budaya daerah dan
sekaligus budaya nasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bahasa daerah ?
2. Apa saja tujuan dari bahasa daerah ?
3. Bagaimana karakteristik dari bahasa daerah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari bahasa daerah
2. Untuk mengetahui tujuan dari bahasa daerah
3. Untuk mengetahui karakteristik dari bahasa daerah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian bahasa daerah


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti bahasa daerah
adalah bahasa yang lazim dipakai di suatu daerah. Arti lainnya dari bahasa
daerah adalah bahasa suku bangsa, seperti bahasa batak, bahasa jawa, dan
bahasa sunda.1 Bahasa daerah merupakan aset berharga suatu bangsa.
Akan tetapi, paradigma masyarakat abad 21 menilai bahwa bahasa asing
memiliki prestise lebih tinggi dibandingkan bahasa nasional dan bahasa
daerah. Dengan kata lain, bahasa daerah berada di prioritas ketiga dalam
penggunaannya setelah bahasa nasional dan bahasa asing. Masyarakat
lebih memilih menggunakan bahasa nasional dan bahasa asing dalam
berkomunikasi. Penutur bahasa asing juga dinilai lebih berpendidikan dan
memiliki strata sosial lebih tinggi. Begitu pula sebaliknya, penutur bahasa
daerah dinilai memiliki strata sosial di bawah penutur bahasa nasional dan
bahasa asing.
Di sisi lain, bahasa daerah merupakan kekayaan suatu masyarakat.
Bahasa daerah dapat dikatakan sebagai citra suatu masyarakat yang
berdikari dalam kehidupan. Bahasa daerah memuat kearifan suatu
masyarakat pula. Ada nilai-nilai kebudayaan yang terkandung dalam
bahasa daerah. Oleh sebab itu, bahasa daerah dapat dikatakan sebagai
cerminan suatu masyarakat. Bahasa daerah warisan yang luhur bagi
masyarakat. Indonesia sebagai bangsa multikultural juga dikenal memiliki
banyak bahasa daerah. Tercatat tidak kurang dari 748 bahasa daerah di
Indonesia. Akan tetapi, eksistensi penutur bahasa daerah dari masa ke
masa kian berkurang. Kondisi tersebut selaras dengan era global dan
modernisasi. Komunikasi secara global akhirnya didominasi dengan
bahasa internasional atau bahasa asing. Bahkan, berdasarkan data Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa terdapat 139 bahasa daerah yang
1
KBBI
terancam punah (Sunendar 2016). Pemertahanan bahasa daerah menjadi
salah satu fenomena sekaligus langkah yang muncul di tengah polemik
pergseseran bahasa daerah. Baik pemertahanan maupun pergeseran bahasa
menjadi dua sisi mata uang. Keduanya hadir secara bersamaan. Artinya,
terjadinya fenomena kebahasaan tersebut merupakan akibat dari hasil
kolektif pilihan bahasa (language choice). Pilihan bahasa diartikan sebagai
hasil dari proses memilih suatu bahasa yang dilakukan oleh masyarakat
bahasa atau penutur multibahasawan.2

B. Tujuan bahasa daerah


Tujuan Instruksional mata pelajaran bahasa daerah di tingkat sekolah
dasar pada dasarnya memerlukan kontinuitas dalam kehidupan sehari-hari
sehingga dengan demikian guru bahasa daerah harus dapat menguasai,
memahami siswa didik dengan melakukan pendekatan yang sesuai dengan
karakteristik materi yang akan disampaikan dan memberi kesempatan
siswa untuk sosialisasi dengan bahasa daerah sebagai komunikasi dalam
tiap tatap muka mata pelajaran bahasa daerah.3
Selain itu tujuan utama dari bahasa daerah pada intinya
memperkenalkan budaya bangsa yang memang beraneka ragam terutama
bahasa daerah supaya anak didik dapat melestarikan bahasa daerahnya
pada lingkungan yang modern dan tidak terpengaruh budaya asing yang
tidak sesuai dengan norma-norma Pancasila. Penggunaan bahasa daerah
pada tatanan tingkatan penggunaannya akan mengajari siswa didik dalam
budaya sopan santun yang tidak diajari pada pendidikan ilmu eksakta baik
itu dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.4
Pemantapan keberadaan dan kesinambungan bahasa daerah bertujuan
melindungi bahasa daerah yang merupakan salah satu kekayaan bangsa.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang dinamis dapat memanfaatkan
2
Eko Widianto, Pemertahanan Bahasa Daerah Melalui Pembelajaran dan Kegiatan Di Sekolah,
Jurnal Kredo, Vol. 1, No. 2, hal 1-2, 2018
3
Fifteen Aprila dan Ayik Rosita, Pentingnya Mata Pelajaran Bahasa Daerah Dalam Kurikulum
Sekolah Dasar Dalam Eksistensi Budaya Bangsa, Pengembangan Pendidikan, Vol. 3 No. 1, 2006,
hal 36
4
Ibid., hal 40
kosakata bahasa daerah sebagai pemerkaya kosakata bahasa Indonesia.
Sikap ini tidak hanya memantapkan kebudayaan daerah, tetapi juga
memantapkan kebudayaan nasional.5

C. Karakteristik bahasa daerah


Bahasa daerah merupakan kekayaan suatu masyarakat. Bahasa daerah
dapat dikatakan sebagai citra suatu masyarakat yang berdikari dalam
kehidupan. Bahasa daerah memuat kearifan suatu masyarakat pula. Ada
nilai-nilai kebudayaan yang terkandung dalam bahasa daerah. Oleh sebab
itu, bahasa daerah dapat dikatakan sebagai cerminan suatu masyarakat.
Bahasa daerah warisan yang luhur bagi masyarakat. 6 Seperti contoh pada
masyarakat Jawa ada beberapa jenis bahasa derah yaitu bahasa ngoko,
krama inggil, krama alus. Jika seseorang anak berbicara dengan orang tua
menggunakan bahasa Jawa krama alus berarti anak tersebut dikategorikan
anak yang sopan.
Keberadaan sebuah bahasa lokal atau bahasa daerah sangat erat dengan
eksistensi suku bangsa yang melahirkan dan menggunakan bahasa
tersebut. Bahasa menjadi unsur pendukung utama tradisi dan adat istiadat.
Bahasa juga menjadi unsur pembentuk sastra, seni, kebudayaan, hingga
peradaban sebuah suku bangsa.7 Selain sangat berpengaruh bagi daerah
atau suku, bahasa daerah juga berperan penting bagi bahasa nasional yaitu
menjadi penunjang bahasa nasional, sumber bahan pengembanagan bahasa
nasional, bahasa pengantar pada tingkat permulaan di sekolah dasar di
daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan
mata pelajaran lain. Jadi, bahasa-bahasa daerah ini secara sosial politik
merupakan bahasa kedua.8

5
Asrif, Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Daerah Dalam Memantapkan Kedudukan Dan
Fungsi Bahasa Indonesia, Mabasan, Vol. 4 No. 1, 2010
6
Eko Widianto, Pemertahanan Bahasa Daerah Melalui Pembelajaran dan Kegiatan Di Sekolah,
Jurnal Kredo, Vol. 1, No. 2, hal 2, 2018
7
Anisya Oktaviana Anindyatri dan Imarotul Mufidah, Gambaran Kondisi Vitalitas Bahasa Daerah
di Indonesia, Tangerang Selatan: Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2020, hlm. 9
8
ibid., hlm. 10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti bahasa daerah
adalah bahasa yang lazim dipakai di suatu daerah. Arti lainnya dari bahasa
daerah adalah bahasa suku bangsa, seperti bahasa batak, bahasa jawa,
bahasa sunda.
Tujuan utama dari bahasa daerah pada intinya memperkenalkan
budaya bangsa yang memang beraneka ragam terutama bahasa daerah
supaya anak didik dapat melestarikan bahasa daerahnya pada lingkungan
yang modern dan tidak terpengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan
norma-norma Pancasila.
Bahasa daerah memuat kearifan suatu masyarakat pula. Ada nilai-nilai
kebudayaan yang terkandung dalam bahasa daerah. Oleh sebab itu, bahasa
daerah dapat dikatakan sebagai cerminan suatu masyarakat. Bahasa daerah
warisan yang luhur bagi masyarakat. Seperti contoh pada masyarakat Jawa
ada beberapa jenis bahasa derah yaitu bahasa ngoko, krama inggil, krama
alus. Jika seseorang anak berbicara dengan orang tua menggunakan bahasa
Jawa krama alus berarti anak tersebut dikategorikan anak yang sopan.

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini semoga dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, untuk itu saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dan pengembangan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Aprila, Fifteen dan Rosita, Ayik. 2006. Pentingnya Mata Pelajaran Bahasa
Daerah Dalam Kurikulum Sekolah Dasar Dalam Eksistensi Budaya Bangsa.
Pengembangan Pendidikan, Vol. 3, No. 1, hal 35-43

Asrif. 2010. Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Daerah Dalam


Memantapkan Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia. Mabasan Vol. 4 No.
1

Oktaviana Anisya Anindyatri dan Imarotul Mufidah. 2020. Gambaran


KondisiVitalitas Bahasa Daerah di Indonesia, Tangerang Selatan: Pusat Data
dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Widianto, Eko. 2018. Pemertahanan Bahasa Daerah Melalui Pembelajaran


dan Kegiatan Di Sekolah. Jurnal Kredo, Vol. 1, No. 2

Anda mungkin juga menyukai