Anda di halaman 1dari 8

BAHASA INDONESIA

ARTIKEL
PERMASALAHAN BAHASA

KURANGNYA PENGGUNAAN
BAHASA BALI

OLEH:
I KADEK WIDANA UTAMA
NIM: 2015051075

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2021
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah Artikel ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Penulisan naskah yang berjudul “Permasalahan bahasa daerah dengan bahasa
indonesia” ini dalam rangka pengembangan salah satu tri darma perguruan tinggi, yaitu bidang
penelitian.
Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena
itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan
naskah penelitian lebih lanjut.
Tulisan ini dapat penuhs selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama rekan- rekan dosen Jurusan Sastra
Indonesia yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan naskah tulisan
ini. Akhimya, semoga tulisan yang jauh dari sempuma ini ada manfaatnya.

Singaraja, 5 Januari 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah alat komunikasi antar siswa-siswi berupa lambang bunyi, yang dihasilkan
olehalat ucap siswa-siswi. Bahasa juga merupakan perwujudan tingkah laku siswa-siswi baik
lisan maupun tulisan sehingga orang dapat mendengar, mengerti, serta merasakan apa yang
dimaksud. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap siswa-siswi di dunia ini yang secara
rutin dipergunakan siswa-siswi dalam kehidupan sehari-hari untuk menjalin hubungan antara
sesama siswa-siswi.

Setiap bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap siswa-siswi belum bisa dikatakan bahasa,
bilamakna tidak terkandung di dalamnya.Apakah setiap arus ujaran mengandung makna atau
tidak, haruslah dilihat dari konvensi suatukelompok siswa-siswi tertentu. Setiap kelompok
siswa-siswi bahasa, baik kecil maupun besar, secara konvensional telah sepakat bahwasetiap
struktur bunyi ujaran tertentu akan mempunyai arti tertentu pula.

Dengan demikian terhimpunlah bermacam-macam susunan bunyi yang satu berbeda dari
yang lain, yang masing-masing mengandung suatumakna tertentu bersama-sama membentuk
perbendaharaan kata dari suatu siswa. Makna kata baru menjadi jelas kalau sudah digunakan
dalam suatu kalimat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

1. Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi
KemerdekaanIndonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya
konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja. Dari sudut
pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai
adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami
perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan
berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.

Penamaan "Bahasa Indonesia"diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober


1928, untuk menghindari kesan"imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap
digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa
Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya.

Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan
kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa
asing. Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa
Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya

2. Pengertian bahasa bali

Bahasa daerah adalah bahasa yang dipakai oleh penutur bahasa yang tinggal di daerah
tertentu, misalnya bahasa Bugis, Gorontalo, Jawa, Kaili. Bahasa Bali adalah salah satu dari
sedikit bahasa daerah di Nusantara yang termasuk dalam kategori “bahasa-bahasa besar”.
Sekalipun tergolong sebagai bahasa besar, kebertahanan bahasa Bali dirasakan melemah oleh
sebagian penuturnya Pemerintah memberikan peluang kepada bahasa daerah untuk bertahan
sebagai bahasa pertama dan bahasa pergaulan intrasuku. Dalam Undang-undang tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, Pasal 1 dikatakan, “ Bahasa
daerah adalah bahasa yang digunakan secara turun-temurun oleh warga negara Indonesia di
daerah-daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Kemudian pada Pasal 42,
ayat (1) dinyatakan bahwa “Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan
melindungi bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam
kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian
dari kekayaan budaya Indonesia Bahasa Bali adalah bahasa yang dipakai oleh orang Bali.
Bahasa Bali sebagai bahasa ibu tidak hanya hidup dan berkembang di wilayah Bali. Penutur
bahasa Bali juga terdapat di luar wilayah Bali.

2.2Permasalahan

Kurangnya penggunaanbahasa bali dan cenderung menggunakan bahasa Indonesia

Penyebab timbulnya masalah

1) Cenderung menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.


2) Kurangnya perduli terhadap bahasa Bali itu sendiri dan kurang untuk mempertahankan
bahasa daerahnya.
3) Kurangnya pembimbingan untuk menggunakan bahasa Bali.

2.3 solusinya

Dengan adanya gejala-gejala yang timbul mengenai masalah terhadap penggunaan


bahasa Bali dari waktu ke waktu maka perlu diadakannya penanggulangan terhadap masalah-
masalah tersebut di atas, cara yang paling efektif dapat dimulai dan diterapkan melalui 3
(tiga) aspek lingkunganb, diantaranya adalah :

1. Di lingkungan keluarga

- orang tua semestinya mengajarkan bahasa bali dari sejak dini kepada anak-anak mereka
- semestinya dari kecil sudah dikenalkan bahasa bali melalui media-media seperti satua
bali.

2. Di lingkungan sekolah

- Guru seharusnya memberikan pemahaman dasar mengenai bahasa Bali baik di dalam
proses belajar mengajar maupun dalam prakteknya, melalui pementasan-pementasan
maupun perlombaan seperti mapidarta basa Bali, macepat, lomba puisi Bali dan lain
sebagainya yang diadakan untuk meningkatkan kreatifitas serta kecintaan terhadap
kasanah budaya khususnya bahasa bali.
- perlu ditanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam bahasa bali kepada anak didik
supaya mereka merasa bangga dan cinta akan bahasa Bali.

3. Dikalangan anak muda semestinya tidak pernah malu menggunakan bahasa bali karena
bahasa bali merupakan bahasa kita sendiri yang menunjukkan identitas diri kita.

4. Di lingkungan masyarakat

- harus bisa menyesuaikan diri dilingkungan tempat tinggal

- semestinya bahasa bali khususnya di pulau bali perlu diterapkan dan dikembangkan
awig-awig supaya masyarakat dapat menggunakan bahasa bali secara baik dan benar.

- tetap menggunakan bahasa Bali apabila dalam acara adat, seperti paruman, sangkep,
acara keagamaan dll.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahasa daerah merupakan bahasa etnis yang harus dijaga sebagai budaya yang menjadi
pemersatu dalam etnis itu sendiri, namun penggunaannya harus disesuaikan dengan situasi
dan kondisi serta tidak mempergunakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia secara
bersamaan karena dapat mengurangi maupun menambah makna dari kata yang di ucapkan
dan juga sangat berpengaruh terhadap etika berbahasa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

3.2 Saran

Hindari penggunaan bahasa Bali dan bahasa Indonesia secara bersamaan karena dapat
megurangi makna dari bahasa itu sendiri dan juga agar suku lain tidak tersinggung akan
bahasa daerah dari suku yang satu dng adanya kata yang sama namun arti berbeda.
DAPTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/229545-pembelajaran-bahasa-daerah-bali-pada-sis-
0261dfd1.pdf

http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2013-2-88201-311410008-bab1-10012014095632.pdf

Anda mungkin juga menyukai