Anda di halaman 1dari 41

POLITIK BAHASA

NASIONAL

Bahasa
indonesia
ANGGOTA KELOMPOK 2
1. NUR FIRAMADHINA (2107010206)

2. INE AMELIA AGUSTIN (2107010213)

3. ULFA FEBRIANA (2107010232)

4. NADIRA JINAN AJANTI (2107010233)


MATERI

1. Pengertian Dasar Politik 4. Pembinaan dan Pengembangan


Bahasa Nasional Sastra

2. Kedudukan dan Fungsi Bahasa


dan Sastra Indonesia 5. Sarana

3. Pembinaan dan Pengembangan 6. Kelembagaan


Bahasa
1. Pengertian Dasar Politik Bahasa
Nasional

Politik Bahasa Nasional adalah kebijaksanaan nasional yang


resmi mengenai keseluruhan masalah bahasa yang ada di
Indonesia. Politik bahasa nasional ini memberikan dasar
pegangan dan pengarahan yang diperlukan di dalam penentuan
ciri-ciri bahasa baku, di dalam usaha pembakuan dan
pengembangan bahasa.
Meliputi:
> Kebijakan Bahasa Nasional
> Bahasa Indonesia
> Bahasa Daerah
> Bahasa Asing
> Sastra Indonesia
> Sastra Daerah
> Sastra Asing
2.Kedudukan dan Fungsi Bahasa
dan Sastra Indonesia
1. Kedudukan dan Fungsi Bahasa

Kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang


nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan
dengan bahasa yang bersangkutan. Sedangkan fungsi bahasa ialah peran
bahasa yang bersangkutan di dalam masyarakat pemakainya.
a. Bahasa Indonesia
Kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan atau
bahasa nasional. Kedudukan ini telah ada sejak Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928. Sebagai bahasa nasional, Bahasa Indonesia
berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional, lambang identitas
nasional, alat pemersatu berbagai kelompok dengan latar belakang
berbeda, alat perhubungan antar budaya dan daerah. Sedangkan dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar resmi di lembaga
pendidikan, bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional,
bahasa resmi untuk pengembangan kebudayaan nasional, sarana
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi
modern, bahasa media massa dan pendukung bahasa Indonesia, serta
pemerkaya bahasa dan sastra daerah.
b. Bahasa Daerah

Kedudukan bahasa daerah digunakan sebagai sarana perhubungan dan


pendukung kebudayaan di daerah atau di dalam masyarakat etnis tertentu
di Indonesia. Bahasa daerah berfungsi sebagai lambang kebanggaan
daerah, lambang identitas daerah, alat perhubungan di dalam keluarga
dan masyarakat, dan sarana pendukung budaya dan pendukung sastra
daerah dan sastra Indonesia. Dalam hubungannya dengan fungsi
bahasa Indonesia, bahasa daerah berfungsi sebagai pendukung
bahasa Indonesia, bahasa pengantar pada tingkat permulaan, sumber
kebebasan untuk memperkaya bahasa Indonesia, dan dalam keadaan
tertentu bahasa daerah berfungsi sebagai pelengkap bahasa dalam
penyelenggaraan pemerintah pada tingkat daerah.
c. Bahasa Asing

Selain bahasa Indonesia dan bahasa daerah, ada juga


bahasa asing. Di dalam kedudukannya sebagai
bahasa asing di Indonesia, bahasa-bahasa selain
bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa rumpun
melayu, berfungsi sebagai alat perhubungan
antarbangsa, dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan
dan teknologi modern untuk pembangunan nasional.
2. Kedudukan dan Fungsi Sastra

Sastra Indonesia merupakan salah satu bentuk


pengungkapan pikiran tentang masyarakat baru Indonesia.
Sastra daerah di dalamnya telah direkam berbagai
pengalaman yang berbeda tetapi saling berinteraksi dan dalam
beberapa hal saling mempengaruhi, serta telah ada dan
berkembang jauh sebelum munculnya sastra Indonesia. Sastra
Indonesia dan daerah tidak terlepas dari pengaruh dan
pertemuannya dengan kebudayaan dan sastra asing.
a. Sastra b.Sastra
Indonesia Daerah

Dalam kedudukannya sebagai wahana Sastra daerah merupakan bakti historis


ekspresi budaya, sastra Indonesia kreativitas masyarakat daerah. Selain itu
mempunyai fungsi untuk menumbuhkan sastra daerah berkedudukan sebagai
rasa nasionalisme, menumbuhkan wahana ekspresi budaya yang di
solidaritas kemanusiaan, dan merekam dalamnya terekam tentang pengalaman
perkembangan kehidupan masyarakat estetik, religius, atau sosial politik
Indonesia. masyarakat etnis.
Sastra daerah memiliki fungsi yaitu
untuk merekam kebudayaan daerah dan
menumbuhkan solidaritas kemanusiaan.
c. Sastra Asing

Sastra asing merupakan bagian kebudayaan asing yang berkedudukan sebagai


salah satu sumber inspirasi dan sumber pemahaman sebagai karya sastra di
Indonesia, terutama di bidang penelitian. Pemahaman terhadap sastra asing
sangat membantu upaya pengembangan sastra Indonesia. Dalam kedudukan
sebagai sumber inspirasi dan pemahaman yang lebih komprehensif terhadap
sastra Indonesia dan daerah, sastra asing memiliki fungsi sebagai pendorong
penciptaan karya sastra di Indonesia, sarana untuk memahami sebagian sastra di
Indonesia, sebagai bahan kajian sastra bandingan dan penambahan wawasan
mengenai kebudayaan asing.
3. Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa

Yang dimaksud pembinaan dan pengembangan dalam


hubungannya dengan masalah kebahasaan di Indonesia ialah
usaha-usaha yang ditunjukan untuk memelihara dan
mengembangkan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan
pengajaran bahasa asing supaya dapat memenuhi fungsi dan
kedudukannya.
1. Pembinaan

Yang dimaksud dengan pembinaan ialah upaya untuk


meningkatkan mutu pemakaian bahasa. Usaha-usaha pembinaan
itu mencangkup upaya peningkatan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan berbahasa yang dilakukan, antara lain melalui
pengajaran dan pemasyarakataan.
A. Pengajaran 2. Bahasa Daerah

1. Bahasa Indonesia
Pengajaran bahasa daerah
Pengajaran bahasa Indonesia melalui ditunjukan untuk meningkatkan mutu
sistem persekolahan, dilakukan dengan penguasaan dan pemakaian bahasa
mempertimbangkan bahasa sebagai daerah yang dipelihara oleh
satu keseluruhan berdasarkan konteks masyarakat penuturnya.
yang ditunjukan untuk peningkatan mutu
penguasaan dan pemakaian bahasa
yang baik, dengan tidak mengabaikan
adanya berbagai ragam bahasa
Indonesia yang hidup dalam
masyarakat.
3. Bahasa Asing

Pengajaran bahasa asing ditunjukan kepada upaya penguasaan dan pemakaian


bahasa asing, terutama untuk pemanfaatan ilmu dan teknologi dalam
menyikapi persaingan bebas pada era globalisasi, agar lebih banyak orang
Indonesia yang mampu memanfaatkan informasi dalam bahasa asing.

Dalam hubungan dengan pengajaran bahasa asing, ada tiga kelompok bahasa
asing :

 Bahasa Inggris
 Bahasa Arab
 Bahasa Asing Lain
B. Pemasyarakatan
1. Bahasa Indonesia

Permasyarakatan bahasa Indonesia dimaksudkan untuk meningkatkan


sikap positif masyarakat terhadap bahasa Indonesia dan meningkatkan
mutu penggunaanya. Pemasyarakatan bahasa Indonesia dilakukan
dengan tidak meninggalkan kekayaan bahasa dan budaya Nusantara
denngan tetap memicu nilai-nilai budaya masyarakat setempat.
2. Bahasa Daerah

Permasyarakatan bahasa daerah ditunjukan pada upaya peningkatan


sikap positif terhadap bahasa daerah dan penciptaan situasi yang
kondusif dalam penggunaan bahasa daerah dengan mengacu nilai-nilai
budaya setempat.
2. Pengembangan

Pengembangan adalah upaya meningkatkan mutu bahasa agar dapat


dipakai untuk berbagai keperluan dalam kehidupan masyarakat modern
meliputi penelitian, pembakuan, dan pemeliharaan.
A. Penelitian 3. Bahasa Asing

1. Bahasa Indonesia
a. Dilakukan untuk mencegah dampak
a. Penelitian dalam berbagai aspek dan negatif terhadap pertumbuhan dan
berbagai bidang pemakaian bahasa perkembangan bahasa Indonesia serta dapat
Indonesia perlu dilakukan untuk upaya dimanfaatkan untuk memperkaya bahasa
peningkatan mutu bahasa Indonesia. Indonesia.
b. Penelitian pengajaran bahasa asing
2. Bahasa Daerah perlu dilakukan untuk keperluan peningkatan
mutu pengajarannya.
a. Penelitian dilakukan untuk kepentingan
perekaman (inventarisasi) bahasa daerah
b. Penelitian dalam berbagai aspek dan
pemakaiannya perlu dilakukan untuk
peningkatan mutu bahasa daerah yang
dipelihara oleh penuturnya.
2. Bahasa Daerah
B. Pembakuan
Dilakukan dengan memperhatikan
1. Bahasa Indonesia keinginan masyarakat pendukungnya guna
menciptakan komunikasi yang luas dan
Dilakukan dengan memperhatikan asas efektif di kalangan pendukungnya.
demokrasi dan keragaman bahasa Dilakukan antara lain melalui penyusunan:
Indonesia serta diarahkan untuk
menciptakan komunikasi yang lebih luas dan - pedoman ,
efektif. Pembakuan dilakukan melalui - kamus bahasa dan kamus ilmu,
penyusunan : - tata bahasa.
• Pedoman,
• Kamus bahasa dan kamus ilmu,
• Tata bahasa,
• Bahan pemasyarakatan bahasa.
C. Pemeliharaan 2. Bahasa Daerah

a. Pemeliharaan bahasa daerah


dipelihara oleh masyarakat penuturnya
1. Bahasa Indonesia b. Pendokumentasian bahasa daerah
terancam punah dan perlu diprioritaskan.
 Pemeliharaan bahasa Indonesia
diarahkan untuk menjadikan bahasa
Indonesia sebagai alat komunikasi
modern yang terbuka dan dinamis
 Pemeliharaan dilakukan berdasarkan
perkembangan sosiokultur dan konteks
sosial, ekonomi, budaya dan politik
bangsa Indonesia.
4. Pembinaan dan Pengembangan
Sastra

Yang dimaksud dengan pembinaan dan pengembangan sastra adalah


usaha-usaha yang diarahkan untuk memelihara dan mengembangkan
sastra Indonesia dan daerah, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap
sastra Indonesia dan daerah, serta memanfaatkan sastra asing supaya
dapat memenuhi fungsi dan kedudukannya.
1. Pembinaan
Yang dimaksud pembinaan ialah upaya untuk meningkatkan mutu apresiasi
sastra. Upaya itu meliputi pengajaran, pemasyarakatan, dan pemberdayaan.

a. Pengajaran

Pengajaran sastra merupakan bagian sangat kecil dari pengajaran bahasa.


Disamping itu, ketersediaan guru dengan kelayakan yang memadai pun terbatas.
Metode pengajarannya sering kurang tepat, sementara pemanfaatan bahan ajar
yang tersedia belum dapat dilakukan dengan baik.
b. Pemasyarakatan

1. Sastra Indonesia

Pemasyarakatan sastra Indonesia dimaksudkan untuk menumbuhkan dan


meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastra Indonesia. Pemasyarakatan
sastra Indonesia ke seluruh lapisan masyarakat itu diarahkan untuk menunjang
keberhasilan upaya pemasyarakatan bahasa Indonesia. Pemasyarakatan sastra
Indonesia dilakukan dengan tetap memperhatikan dan memanfaatkan kekayaan
sastra Nusantara, antara lain, mengacu pada nilai-nilai budaya masyarakat.
2. Sastra Daerah

Pemasyarakatan sastra derah ditunjukkan pada upaya peningkatan


kesadaran akan sastra daerah dalam kehidupan masyarakat daerah yang
bersangkutan, terutama dalam menghadapi tantangan era globalisasi.
Dalam hubungan itu, pemasyarakatan sastra daerah hendaknya
ditunjukkan pada penciptaan situasi yang memungkinkan sastra daerah
tetap hidup dan berkembang sesuai dengan tuntunan zaman dengan
tidak meninggalkan nilai budaya daerah yang bersangkutan.
c. Pemberdayaan

Pemberdayaan sastra ditunjukkan kepada pemantapan kedudukan dan


peningkatan fungsi sastra dalam kehidupan masyarakat. Dalam kehidupan
masyarakat Indonesia modern, upaya tersebut semakin dirasa penting dan
mendesak karena hingga saat ini kegiatan bersastra dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat makin lemah. Sehubungan dengan kenyataan itu,
komponen utama kehidupan sastra, yakni sastrawan, karya sastra, dan
masyarakat, perlu lebih mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Kebebasan
berekspresi, perlindungan hak cipta, dan penghargaan yang memadai, antara lain,
merupakan prasyarat lahirnya sastra yang bermutu.
2. Pengembangan

Pengembangan ialah upaya meningkatkan mutu sastra agar


dapat dimanfaatkan sebagai media ekspresi, pencerminan dan
pencarian jati diri untuk membangun kebudayaan baru,
sebagai sarana peningkatan kepedulian terhadap kehidupan
masyarakat.
Upaya pengembangan sastra meliputi:
 Penelitian
 Pemeliharaan
a. Penelitian

Kehidupan sastra Indonesia dan sastra daerah tidak terlepas dari pengaruh
kebudayaan asing
 Sastra Indonesia
Penelitian sastra Indonesia dilakukan untuk memperoleh pengetahuan yang luas tentang
sastra Indonesia, termasuk sejarah sastra (sastrawan, tokoh sastra, aliran dalam sastra,dan
sebagainya), serta peran sastra dalam upaya pengembangan bahasa Indonesia.

 Sastra Daerah
Penelitian ini ditujukan kepada pemerolehan informasi tentang sastra daerah se-Indonesia.
Penelitian ini dilakukan melalui telaah perbandingan, telaah kesejarahan, dan telaah tipologi
sastra dengan melibatkan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah setempat, dan
pemerintah pusat.
 Sastra Asing

Penelitian ini dilakukan untuk lebih memahami sastra Indonesia dan daerah,
terutama yang telah mengalami kontak dengan sastra asing. Dan dimanfaatkan
untuk memacu peningkatan mutu karya sastra Indonesia dan sastra daerah.
b. Pemeliharaan

Pemeliharaan karya sastra lama ini merupakan upaya yang ditujukan agar
generasi baru Indonesia dapat memahami, menghayati karya sastra tersebut,
terutama pesan yang terkandung didalamnya, baik karya sastra Indonesia maupun
karya sastra daerah baik yang lama maupun yang baru. Pemeliharaan karya satra
dilakukan melalui pemeliharaan tradisi bersastra dimasyarakat, seperti
pemeliharaan sastra lisan, pembacaan (pengembangan) naskah lama, dan
penuturan dongeng.
5. Sarana
Yang dimaksud dengan sarana dalam kaitannya dengan kebijakan bahasa nasional
ialah kelengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut.

1. Ketentuan Perundang-undangan
Hingga saat ini undang - undang kebahasaan belum ada. Oleh karena itu,
ketentuan perundang-undangan tentang kebijakan bahasa nasional dirasakan makin
diperlukan.
2. Organisasi

Pusat bahasa merupakan organisasi Pemerintah yang diberi tanggung jawab


mengelola kebijakan nasional di bidang kebahasaan dan kesastraan. Akan tetapi,
mengingat kedudukan Pusat bahasa selama ini sebagai instansi pemerintah Eselsonn II
di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, maka kewenangan dan kewibaannya
menjadi sangat terbatas.
Tidak mengherankan hasil pengelolaannya belum memuaskan. Sejak Kongres Bahasa
Indonesia VII tahun 1998 ketepatan kedudukan dan fungsi Pusat Bahasa Indonesia sebagai
Eselson II di Departemen Pendidikan Nasional selalu dipertanyakan.

3. Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia

Pembangunan bangsa atau pembangunan nasional akan terjamin keberhasilannya jika


seluruh warga Negara Indonesia berpartisipasi aktif. Mengingat pembangunan nasional itu
disusun dalam bahasa Indonesia, sedangkan tingkat kemahiran berbahasa Indonesia anggota
masyarakat sangat beragam, bahkan ada yang masih buta bahasa Indonesia. Usaha pertama
yang perlu dilakukan ialah meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia para warga
masyarakat itu melalui jalur pendidikan nasional, pelatihan, panataran, penyuluhan, dan
sebagainya.
4. Jaringan Informasi
Ketersedian jaringan informasi kebahasaan dan kesastraan yang memungkinkan orang
untuk memperoleh, menghimpun, dan menyebarkanluaskan informasi tersebut, merupakan
suatu keharusan. Dalam hubungan ini, perpustaakaan yang modern dan canggih merupakan
salah satu mata jaringan informasi kebahasaan dan kesastraan yang diperlukan .

5. Penerjemahan

Program nasional penerjemahan yang telah dirintis pada tahun 1970-an perlu ditata
ulang dengan perencanaan yang lebih mantap. Penerjemahan juga sangat diperlukan untuk
memperkenalkan bangsa dan budaya Indonesia di dunia Internasional melalui terjemahan
karya sastra Indonesia dan daerah.
6. Penghargaan
Prestasi dalam bidang bahasa dan sastra, baik bahasa Indonesia maupun bahasa daerah,
hampir terlupakan untuk diberi penghargaan. Penghargaan yang layak dari pemerintah dan
masyarakat terhadap prestasi dalam bidang bahasa dan sastra itu akan mendorong lahirnya
karya-karya yang lebih besar. Dalam bidang karya-karya besar sering dianggap sebagai
pencerminan bangsa besar. Di samping itu, karya-karya besar akan merangsang masyarakat
untuk lebih mencintai bahasa dan sastra

7. Kerja Sama
Agar dapat mengembangkan dan memutakhir kajian bahasa dan sastra Indonesia,
Pusat Bahasa hendaknya dapat menggalang kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi
dan lembaga-lembaga penelitian, baik di dalam maupun di luar negeri. Selain itu,Pusat
bahasa juga perlu meningkatkan kerja sama dengan pihak lain, seperti pemerintah daerah
dan kerja sama dengan pihak lain, seperti pemerintah daerah dan organisasi profesi serta
instansi yang berhubungan dengan pemasyarakatan bahasa dan sastra.
8. Sumber Daya Manusia

Untuk mengembangkan sumber daya manusia, pusat bahasa harus mempunyai sistem
pengembangan profesionalisme penelitian bahasa dan sastra di Indonesia secara
menyeluruh. Pusat Bahasa tidak hanya bertanggung jawab dalam pengembangan
profesionalisme karyawan-karyawannya, tetapi juga sumber daya kebahasaan lain yang
menyebar di berbagai institusi di Indonesia.
6. Kelembagaan

Kelembagaan menyangkut badan atau organisasi, baik pemerintah maupun


non pemerintah yang bertanggung jawab atas penanganan masalah kebahasaan dan
kesastraan Indonesia.
1. Lembaga Pemerintah

Lembaga pemerintah yang bertanggung jawab secara khusus untuk


menangani masalah kebahasaan dan kesastraan di indonesia, terdiri atas
kelembagaan tingkat pusat, lembaga kebahasaan tingkat daerah dan lembaga
kebahasaan luar negeri.

a. Lembaga Kebahasaan Tingkat Pusat

Kelembagaan tingkat pusat bertugas untuk menangani masalah kebahasaan dan


kesastraan di Indonesia
b. Lembaga Kebahasaan Tingkat Daerah

Lembaga tingkat daerah bertugas untuk menangani masalah kebahasaan dan


kesastraan di daerah.

c. Lembaga Kebahasaan Luar Negeri

Lembaga kebahasaan luar negeri bertugas untuk menangani bahasa dan sastra
Indonesia di luar negeri.
Kewajiban organisasi-organisasi dalam bidang kebahasaan dan kesastraan:
 Melakukan kegiatan kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan pokok-pokok
kebijakan nasional di bidang kebahasaan dan kesastraan.
 Memasyarakatkan hasil pengembangan bahasa dan sastra.
 Meningkatkan kerja sama dengan lembaga bahasa di tingkat pusat dan
daerah.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai