Anda di halaman 1dari 4

Diskusi 1

Bahasa Indonesia

Menurut pendapat saya,

Mengenai faktor yang menjadi penyebab bahasa melayu diangkat menjadi


bahasa Indonesia?

Bahasa melayu berkembang berdasarkan interaksi dengan lingkungan sosial yang


bersinggungan antar ruang dan waktu, yang mana terjadi suatu hal yang sedang
mempengaruhi penggunaan bahasa. Historis tersebut dapat dilihat dari asal usul
bahasa yang merupakan awal komunikasi antar orang yang menggunakan bahasa
isyarat ke kata-kata yang semakin komunikatif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi diambilnya bahasa melayu menjadi bahasa


Indonesia :

1. Bahasa melayu adalah bahasa sederhana yang tersebar luas diseluruh


wilayah di indonesia. Komunikatif, dijadikan bahasa yang menjadi ciri khas
bagi perdagangan dan pelayanan di pelabuhan Indonesia maupun di
negara-negara luar Indonesia. Bahasa melayu sudah merupakan lingua
franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdangangan
2. Bahasa melayu tidak mempunyai tingkatan-tingkatan bahasa seperti yang
dimiliki oleh bahasa lain. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari
karena dalam bahasa melayutidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar
dan bahasa halus).
3. Bahasa melayu dijadikan bahasa kebudayaan.digunakan sebagai bahasa
pergaulan sehingga tidak lagi dirasakan sebagai bahasa asing.
4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaandalam arti yang luas.Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang
dianggap sebagai bentuk resmi bahasaMelayu karena dipakai oleh
Kesultanan Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa “Melayu Tinggi”.

ANALISIS
-Mengapa harus bahasa melayu yang diangkat mengapa tidak bahasa Jawa?

Karena Seperti yang kita tahu bahwa pulau Jawa paling banyak penduduknya di
negara Indonesia sejak zaman dahulu sebelum masa penjajahan dan setelah
negara ini merdeka. Selain itu banyak sekali pahlawan dalam merebut
kemerdekaan juga berasal dari orang-orang yang ada di pulau Jawa.

Presiden Soekarno sendiri juga tidak menyetujui jika bahasa Jawa digunakan
sebagai bahasa persatuan Indonesia pada tahun 1927 sebelum ikrar sumpah
pemuda. Menurut Soekarno, bahasa Jawa sulit dipelajari bagi orang-orang yang
berada diluar pulau Jawa dan propinsi lainnya.
Selain itu banyak juga pihak dari orang-orang Jawa yang tidak setuju jika bahasa
Jawa akan diangkat menjadi bahasa Indonesia. Hal ini karena banyak sekali faktor
yang menjadi kendala bagi penduduk daerah luar Jawa yang susah untuk
beradaptasi dalam menggunakan bahasa Jawa.

Bahasa Jawa memang terlalu tinggi untuk dijadikan sebagai bahasa Indonesia
karena orang Jawa pada umumnya senang untuk ngalah. Hal ini karena orang
Jawa sudah memiliki tradisi tepo sliro yaitu tenggang rasa karena menyadari
bahwa penduduk Indonesia bukan hanya orang Jawa saja.
Selain itu bahasa Jawa terlalu sulit untuk dipahami masyarakat dari propinsi lain
karena ada 3 tingkatan dalam bahasa Jawa yaitu bahasa ngoko, kromo dan kromo
inggil. Bahasa Jawa begitu sangat kaya sehingga bisa memiliki 3 tingkatan bahasa
dan juga berbeda dalam penggunaannya.
Bahasa Jawa ngoko atau bahasa pasar bisa digunakan dalam kehidupan
masyarakat terutama pada lingkungan pasar serta lingkungan diluar keraton.
Sedangkan bahasa kromo digunakan anak kecil yang berbicara kepada orang yang
lebih dewasa sebagai sikap sopan santun atau hormat.
Bahasa kromo inggil lebih banyak digunakan oleh abdi dalem kerajaan atau pada
lingkungan keraton sebagai bahasa resmi didalam istana. Hal ini merupakan
kekayaan khasanah budaya Jawa yang bisa memiliki sampai pada 3 tingkatan
bahasa sebagai alat komunikasi masyarakat.
Hal inilah yang membuat bahasa Jawa sangat lugas dalam setiap kata, karena
sepertinya tidak ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan oleh bahasa Jawa. Jika ada
lomba kamus bahasa tingkat dunia, bahasa Jawa pasti akan jadi pemenangnya
karena ukuran kamusnya pasti paling tebal.

Coba Anda jelaskan fungsi bahasa Indonesia dalam kegiatan keagamaan!


Fungsinya yaitu:
Bahasa Indonesia banyak dipergunakan dalam aktivitas keagamaan sebagai
alat/sarana komunikasi untuk menginformasikan pesan-pesan keagamaan kepada
masyarakat. Hal tersebut sudah terjadi sejak negara maritim Sriwijaya yang beribu
kota di Sumatra pernah menjadi pusat pengajian dan penyiaran agama Budha.

Begitu pula dengan agama Islam ketika masuk ke wilayah Asia Tenggara. Bahasa
Melayu ikut memegang peranan penting untuk penyebarannya agama ke daerah-
daerah yang jauh. Demikian pula dengan bangsa Portugis, bangsa Eropa yang
pertama kali datang ke Indonesia, dalam usaha perdagangan dan misinya
menyebarkan agama di Kepulauan Maluku, juga menggunakan bahasa Melayu
bukan bahasa Portugis dan bukan pula bahasa setempat sebagai bahasa
pengantar.

Bahasa Indonesia dapat disebutkan kegiatan keagamaan yang menggunakan


bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi juga sudah ada sejak lama sekali.
Adanya mantra-mantra yang sampai sekarang menunjukkan bukti kegiatan itu.
Para ahli berpendapat bahwa mantra-mantra itu sudah ada sejak sebelum agama
Islam datang ke Indonesia, bahkan sebelum agama Hindu dan Budha. Mantra-
mantra itu diajarkan oleh guru kepada murid, oleh generasi yang satu kepada
generasi berikutnya. Semua itu masih serba lisan sebab pada saat itu tulisan
belum dikenal. Ini membuktikan bahwa saat itu bahasa Indonesia dipakai sebagai
sarana komunikasi keagamaan. Dan Bahasa indonesia berfungsi sebagai media
komunikasi nasional dalam berbagai kesempatan termasuk dalam kegiatan
keagamaan. Dengan menggunakan bahasa indonesia kesalahpahaman atau
ambiguitas dalam makna bisa dihindari terutama dalam kegiatan
keagamaan.Misalnya dalam sebuah ceramah agama dimana bila bahasa daerah
atau bahasa asing yang digunakan dalam kesempatan tersebut maka para
pendengar atau jamaah tidak akan bisa memahami atau salah paham dari
ceramah tersebut.

Sekian Dan Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai