Anda di halaman 1dari 13

(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 3, No.

2, Desember 2021 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 123

Diterima : 9-12-2021 Revisi : 15-12-2021 Dipublikasi : 25-12-2021

PENGGUNAAN BAHASA DAERAH (SUNDA) DI


KALANGAN REMAJA DALAM MELESTARIKAN
BAHASA NASIONAL UNTUK MEMBANGUN JATI DIRI
BANGSA

S.N.M Aljamaliah 1, D.M. Darmadi 2

Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Nurtanio Bandung


Jl. Dr. Setiabudi No.229, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat
Pos-el : 1syifanailul@upi.edu ; 2dedenmuchdarmadi@gmail.com

Abstract

The use of language is the most important part of communication. Without


using language, communication between humans cannot be done.
Indonesia is a country that has various ethnic groups, cultures, languages,
races and religions. Based on this, of course, in Indonesia there are various
kinds of regional languages. One of the regional languages is Sundanese
which is used by the Sundanese. This study aims to preserve the local
language (Sundanese) among teenagers. This research uses a case study
method with a qualitative approach, this research is carried out by
exploring and describing the phenomena that occur. The current
phenomenon is that teenagers who are local language maintainers have
started to rarely use local languages. The position of regional languages
has decreased, including the use of Sundanese. This can be influenced by
the use of a second language, both Indonesian and foreign languages.
Teenagers think that Indonesian and foreign languages have a more
prestigious position than regional languages. Therefore, the use of
Sundanese is considered important with a view to preserving and
maintaining the Sundanese language.

Keyword: Sundanese, youth, language skills

Abstrak

Penggunaan bahasa merupakan bagian yang paling penting untuk


berkomunikasi. Tanpa menggunakan bahasa, komunikasi antar manusia
tidak dapat dilakukan. Indonesia merupakan negara yang memiliki
berbagai macam suku, budaya, bahasa, ras maupun agama. Berdasarkan
hal tersebut sudah tentu di Indonesia terdapat dari berbagai macam bahasa
daerah. Salah satu bahasa daerah yaitu Bahasa Sunda yang digunakan

Aljamaliah, S.N.M, Penggunaan bahasa daerah ........ (123-135


124 (Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 3, No.2, Desember 2021 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005)

oleh Suku Sunda. Penelitian ini bertujuan untuk melestarikan bahasa


daerah (sunda) di kalangan remaja. Penelitian ini menggunakan metode
studi kasus dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini dilakukan dengan
cara mengeksplore dan mendeskripsikan fenomena yang terjadi. Fenomena
saat ini, para remaja yang merupakan pemertahan bahasa daerah sudah
mulai jarang menggunakan bahasa daerah. Kedudukan bahasa daerah
sudah mengalami penurunan termasuk dalam penggunaan bahasa Sunda.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh penggunaan bahasa kedua baik bahasa
Indonesia maupun bahasa Asing. Para remaja beranggapan bahwa bahasa
Indonesia dan bahasa Asing lebih memiliki kedudukan yang bergengsi
daripada bahasa Daerah. Oleh sebab itu, penggunaan bahasa Sunda
dianggap penting dengan maksud untuk melestarikan dan
mempertahankan bahasa Sunda.

Kata Kunci: bahasa Sunda, remaja, kemampuan berbahasa

PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia
mempunyai lebih 17.000 pulau dan sekitar 7000 pulau yang berpenghuni.
Pulau Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Papua merupakan pulau utama
yang ada di Indonesia. Dengan banyaknya pulau yang ada di Indonesia,
beragam juga bahasa, suku, budaya, ras atau agama. Menurut Edi
Sedyawati (2010, hlm. 328) bahwa di dalam masing-masing kesatuan
kemasyarakatan yang membentuk bangsa, baik berskala kecil atau besar
terjadi proses pembentukan dan perkembangan budaya yang berfungsi
sebagai jati diri bangsa. Pernyataan tersebut menguatkan agar Indonesia
tidak terpecah belah walaupun beragam suku, budaya, bahasa, ras dan
agama. Dari berbagai keanekaragaman tersebut di Indonesia sering kali
bahasa daerah dilupakan bahkan tidak dilestarikan lagi, sehingga
menuntut masyarakatnya harus menjaga bahasa yang ada di daerahnya
untuk tetap ada dan tetap hidup.

Berbagai macam bahasa yang sosial sejarah, adat istiadat dan


digunakan dan ada di Indonesia kebiasaan. Sehingga dengan
membuat negara ini disebut banyaknya perbedaan yang terjadi
dengan negara multikultur. Parekh kadang membuat bahasa yang
(2007) menjelaskan bahwa berada pada suatu daerah telah
masyarakat multikultur musnah dan tidak dilestarikan lagi.
merupakan masyarakat dari Sejalan dengan Purwo (2000, hlm.
berbagai jenis komunitas budaya 3) bahasa merupakan penyangga
dengan semua manfaat dengan budaya, sebagian besar budaya
sedikit perbedaan dalam konsep terkandung di dalam bahasa dan
makna, nilai, dan bentuk organisasi

Aljamaliah, S.N.M, Penggunaan bahasa daerah ........ (123-135


(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 3, No.2, Desember 2021 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 125

diekspresikan melalui bahasa, lingkungan keluarga, banyak yang


bukan melalui cara lain. sudah lupa tidak menggunakan
Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri dan mengajarkan kepada anak-
lagi bahwa arus globalisasi dapat anak penggunaan bahasa daerah
membawa dampak positif dan juga (sunda), mereka lebih memilih
negatif. Dampak negatif terhadap mengajarkan bahasa Indonesia dan
penggunaan bahasa daerah yang bahasa asing ketimbang bahasa
menjadi jati diri bangsa Indonesia daerah (sunda). Sehingga anak
yang kaya akan budaya dan kurang fasih berbicara
bahasanya. Salah satu dampak menggunakan bahasa daerah.
negatif yakni masuknya bahasa sejalan dengan Huda (1999, hlm. 5)
asing melalui media membuat lingkungan bahasa merupakan
bahasa daerah menjadi terlupakan bahasa yang ada di sekitar anak,
dan malu untuk dipakai di baik yang keberadaannya bersifat
kalangan remaja. Dengan adanya alamiah maupun yang
globalisasi sekarang ini, bahasa keberadaannya karena disengaja.
daerah sudah luntur untuk Tahun 2014 dilakukan penelitian
dijadikan bahasa sehari-hari di oleh badan bahasa yang telah
kalangan remaja. Menurut Desmi memverifikasi sebanyak 617
Yati (2015, hlm. 158) untuk bahasa daerah di Indonesia dan
menghambat atau mencegah sebanyak 178 bahasa daerah
kepunahan bahasa daerah di terancam punah. Dalam Kongres
Indonesia terutama bahasa sunda, Bahasa Daerah Nusantara yang
yakni harus dengan berbagai diadakan di Jawa Barat pada Selasa
upaya pemertahanan dilakukan, tanggal 2 Agustus tercatat dari 706
termasuk melalui Lembaga bahasa daerah yang ada di
Pendidikan. Adapun contoh Indonesia, 266 di antaranya
penggunaan bahasa daerah berstatus lemah dan 75 sangat
(sunda) di daerah jawa barat mulai mengkhawatirkan. Penelitian yang
berkurang, kalangan remaja lebih dilakukan membuat ancaman
menyukai bahasa yang dipakai untuk pemilik bahasa daerah,
oleh media dan dicampur terutama untuk bahasa daerah
menggunakan bahasa prokem. Jika (sunda). Masyarakat sunda yang
kondisi seperti ini terus berlanjut, memakai bahasa daerah (sunda)
bisa menyebabkan bahasa daerah tidak mampu untuk menjaga dan
(sunda) akan punah terkikis melestarikan bahasanya sendiri.
zaman. Lunturnya bahasa daerah Padahal dengan masih adanya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, bahasa sunda akan menjadikan
yakni dari lingkungan keluarga, bangsa Indonesia dapat
penggunaan bahasa dalam membangun jati diri bangsa yang
Pendidikan dan kurangnya minat mempunyai kekhasannya sendiri.
generasi muda untuk melestarikan Setiap bahasa pada dasarnya
bahasa daerah (sunda). Dalam merupakan simbol jati diri

Aljamaliah, S.N.M, Penggunaan bahasa daerah ........ (123-135


126 (Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 3, No.2, Desember 2021 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005)

penuturnya, begitu juga dengan keminoritasannya karena ada


bahasa daerah yakni bahasa sunda. bahasa yang meskipun jumlah
Jati diri penuturnya menunjukkan penuturnya kecil tetapi loyalitas
keberadaan bangsa Indonesia di mereka terhadap bahasa
antara bangsa lain mempunyai ciri daerahnya cukup kuat sehingga
khas tersendiri. Ketika bahasa terhindar dari ancaman kepunahan
daerah masih dilestarikan oleh (Coulmas, 1997. Hlm. 276).
masyarakat sunda, bangsa lain Masalah yang terjadi menarik
akan melirik dan ingin mengenal untuk dikaji karena masalah yang
lebih jauh, terbukti ketika ada terjadi dapat menjadi boomerang
warga negara Cina yang masuk ke untuk bangsa Indonesia akan
Indonesia dan menetap di daerah bahasa daerah yang sulit
sunda, ia akan mempelajari dilestarikan dan dipakai lagi oleh
bagaimana bisa berkomunikasi sang penutur. Hal tersebut juga
dengan bahasa yang ada di bisa menjadi perhatian berbagai
tempatnya yakni menggunakan kalangan terutama para ahli
bahasa sunda. Trudgill (1974) bahasa yang sangat
menambahkan bahwa bahasa berkepentingan di bidang ini.
memiliki fungsi sebagai sarana Masalah yang ada dapat
pembangun hubungan sosial dan berimplikasi pada dimensi
pemberitahuan informasi terhadap kebudayaan masyarakat penutur
lawan bicara. Ada beberapa faktor bahasa tersebut. Hal ini disebabkan
yang mempengaruhi penggunaan karena bahasa dapat mengetahui
atau pemilihan bahasa, misalnya cara pandang suatu masyarakat
topik, lawan bicara, dan konteks tentang sesuatu aturan, tradisi dan
sosial serta lokasi pembicaraan kepercayaan pada sebuah
(Holmes, 2001). kelompok atau masyarakat
Era globalisasi seperti sekarang, jati penutur terutama penutur sunda
diri bangsa menjadi hal yang amat (Dixon, 1997. Hlm. 135).
penting untuk dipertahankan agar Untuk memperkuat jati diri dalam
bangsa kita tetap dapat bentuk bahasa, baik lokal maupun
menunjukkan keberadaannya di nasional, diperlukan peran dari
antara bangsa lain yang ada di berbagai pihak dan dukungan
dunia. Dilihat dari penutur bahasa aturan serta sumber daya yang
daerah di nusantara ini yang memadai. Peran serta masyarakat
sangat beragam, ada bahasa daerah juga diperlukan dalam
yang masih bertahan dengan membangun jati diri bangsa
jumlah penuturnya relatif besar, tersebut. Dengan jati diri bangsa
tetapi ada juga bahasa daerah yang yang kuat yakni dengan
jumlah penuturnya tinggal sedikit. melestarikannya bahasa sunda,
Walapun demikian jumlah penurut bangsa Indonesia akan semakin
sebuah bahasa kecil, hal tersebut bermartabat di mata bangsa lain,
tidak selalu menjadi indicator sehingga dapat menarik perhatian

Aljamaliah, S.N.M, Penggunaan bahasa daerah ........ (123-135


(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 3, No.2, Desember 2021 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 127

untuk bisa menjadi bangsa kehidupan sehari-hari. Pedoman


Indonesia yang kokoh akan macam wawancara berisi enam pertanyaan
bahasa daerahnya dan mampu terkait kemampuan berbahasa
berperan dikancah global. siswa di lingkungan sekolah.
Analisis data yang digunakan
METODE dalam penelitian ini adalah analisis
Metode penelitian yang digunakan deksriptif. Analisis data dilakukan
adalah studi kasus dengan setelah semua data yang
pendekatan kualitatif. Pendekatan dibutuhkan dari responden
kualitatif digunakan untuk terkumpul dengan lengkap.
mendapatkan data yang Analisis deskriptif digunakan
mendalam. Pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan hasil yang
yang digunakan adalah deskriptif diperoleh dari kedua responden.
kualitatif karena data yang Pertama untuk mendeskripsikan
dikumpulkan berupa pendapat, penggunaan bahasa di kalangan
tanggapan, dan informasi dari remaja. Kedua, hasil wawancara
responden. Dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
yang bertindak sebagai responden kemampuan berbahasa para siswa
adalah remaja yang ada di di lingkungan sekolah.
lingkungan Bandung Raya, yakni
Kota Bandung, Kota Cimahi,
Kabupaten Bandung, Kabupaten HASIL DAN PEMBAHASAN
Bandung Barat, serta terdapat juga Berdasarkan hasil penelitian yang
beberapa wilayah di luar Bandung telah dilakukan maka diperoleh
Raya seperti Karawang. Hal ini data penelitian berupa hasil
dilakukan untuk mengetahui wawancara dengan beberapa guru
kemampuan berbahasa pada bahasa Sunda dan penyebaran
remaja yang berusia 15-19 tahun angket pada remaja dengan
dan berada di lingkungan Sunda. rentang usia 15-19 tahun di
Selain remaja responden lainnya wilayah Bandung Raya dan
adalah guru bahasa Sunda, hal ini beberapa wilayah luar Bandung
dilakukan untuk mengetahui Raya. Terdapat 4 guru yang telah
informasi terkait penggunaan diwawancara seputar penggunaan
bahasa daerah (Sunda) di bahasa daerah (Sunda) di kalangan
lingkungan sekolah. remaja. Serta terdapat 250 remaja
Dalam penelitian ini menggunakan yang telah mengisi angket seputar
dua instrumen penelitian, yaitu penggunaan bahasa daerah
kuesioner (angket) untuk para (Sunda). Data yang telah diperoleh
remaja dan pedoman wawancara kemudian dianalisis untuk
untuk guru. Kuesioner (angket) mengetahui sejauh mana
diberikan kepada para remaja yang kemampuan penggunaan bahasa
berisi sepuluh pertanyaan terkait daerah (Sunda) di kalangan remaja.
penggunaan bahasa dalam Berikut dipaparkan hasil dan

Aljamaliah, S.N.M, Penggunaan bahasa daerah ........ (123-135


128 (Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 3, No.2, Desember 2021 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005)

pembahasan dari penelitian yang jatah pembelajaran yang sangat


telah dilakukan. sedikit.
Bahasa Sunda memang bukan
Penggunaan Bahasa Daerah bahasa yang mudah, tetapi dengan
(Sunda) di Kalangan Remaja mempelajarinya lebih mendalam
Bahasa daerah merupakan bahasa tentunya kita bisa menggunakan
asli suatu suku tertentu yang ada bahasa dengan baik. Dalam bahasa
di Indonesia. Semakin Sunda ada istilah “undak usuk basa”
berkembangnya zaman, hal itulah yang menjadi dasar
penggunaan bahasa daerah pun kemampuan menggunakan bahasa
mulai sedikit berkurang, terlebih Sunda menjadi lebih baik. Undak
para penerus bahasa daerah mulai usuk bahasa atau tatakrama
enggan untuk menggunakan berbahasa merupakan sebuah
bahasa daerahnya. Hal tersebut ragam bahasa Sunda yang
selarasa dengan pendapat digunakan atau dipilih
Widianto (2018) yang menyatakan berdasarkan keadaan yang
bahwa paradigma masyarakat berbicara, yang diajak berbicara,
abda 21 menilai bahwa bahasa dan apa yang dibicarakannya
asing memiliki prestise lebih tinggi (Kulsum, 2020). Berdasarkan
dibandingkan bahasa nasional dan artinya, undak usuk bahasa Sunda
bahasa daerah. Dengan kata lain, berarti tingkatan-tingkatan atau
bahasa daerah berada di prioritas tahapan-tahapan dalam
ketiga dalam penggunaannya menggunakan bahasa Sunda.
setelah bahasa nasional dan bahasa Undak usuk juga dapat diartikan
asing. Selain itu juga, hasil sebagai tatakrama berbahasa.
wawancara yang telah dilakukan Penutur bahasa Sunda tentunya
peneliti kepada salah satu harus menguasai undak usuk
narasumber yang menyatakan bahasa supaya dalam
bahwa Penggunaan bahasa Sunda penggunaannya dapat berjalan
di kalangan remaja tergolong dengan baik. Tetapi, tidaklah
sangat rendah. Hal ini dapat terjadi mudah untuk menguasai undak
karena beberapa faktor. Di usuk bahasa ini, perlu
antaranya sulitnya menemukan pengetahuan yang lebih dalam
lingkungan yang menggunakan memahaminya. Inilah yang
Bahasa Sunda sebagai bahasa menjadi salah satu faktor
sehari-hari dan faktor beralihnya penggunaan bahasa Sunda di
penggunaan bahasa ibu kalangan remaja sangat kurang,
masyarakat Sunda yang akhirnya karena penguasaan bahasa daerah
menggunakan bahasa Indonesia (Sunda) yang masih sedikit.
sebagai bahasa ibu mereka. Selain Penggunaan bahasa Sunda di
itu, dalam pembelajaran sehari-hari kalangan remaja masih dapat
pun bahasa Sunda mendapatkan dikategorikan cukup tinggi. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil

Aljamaliah, S.N.M, Penggunaan bahasa daerah ........ (123-135


(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 3, No.2, Desember 2021 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 129

angket yang telah disebarkan terlihat pada gambar 1 berikut.


kepada remaja Sunda dan dapat

Gambar 1 Penggunaan Bahasa Ibu di Kalangan Remaja Sunda

Berdasarkan gambar tersebut Sunda masih tinggi. Inilah yang


dapat dilihat bahwa penggunaan harus tetap dipertahakan supaya
bahasa Ibu di kalangan remaja bahasa daerah khusunya dalam hal
masih mayoritas menggunakan ini bahasa Sunda tidak punah.
bahasa Sunda. dari 250 remaja Tetapi di samping itu penguasaan
yang mengisi angket terdapat 73,6 bahasa Sunda di kalangan remaja
% yang berbahasa ibu bahasa dapat dikategorikan cukup rendah.
Sunda, 24 % berbahasa ibu bahasa Hal ini dapat dilihat dari hasil
Indonesia, dan 2,4 % menggunakan angket kemampuan menggunakan
bahasa lainnya. Hal itu bahasa Sunda mayoritas sedang.
menunjukkan bahwa penggunaan Dapat dilihat pada gambar 2
bahasa Ibu di kalangan remaja berikut.

Gambar 2 Kemampuan Penggunaan Bahasa Daerah (Sunda)

Berdasarkan hasil angket yang kemampuan penggunaan bahasa


dapat terlihat pada gambar daerah (Sunda) masih tergolong
tersebut dapat disimpulkan bahwa rendah. Hal ini karena sebanyak

Aljamaliah, S.N.M, Penggunaan bahasa daerah ........ (123-135


130 (Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 3, No.2, Desember 2021 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005)

80,4 % dari 250 remaja hanya Di sisi lain, para remaja pun
memiliki kemampuan penggunaan merasa bangga dalam
bahasa Sunda sedang. Bahkan ada menggunakan bahasa Sunda hal
yang masih tidak bisa ini dapat terlihat dari hasil angket.
menggunakan bahasa Sunda yakni Berikut disajikan gambar hasil
sebesar 2,8 % dari 250 remaja yang angket penggunaan bahasa Sunda
tidak bisa menggunakan bahasa dalam percakapan sehari-hari.
Sunda.

Gambar 3 Penggunaan Bahasa Sunda pada Remaja

Berdasarkan gambar tersebut, merupakan salah satu dari tujuh


tingkat kebanggaan remaja dalam unsur budaya universal. Setiap
menggunakan bahasa daerah pada daerah yang berada di Indonesia
percakapan sehari-hari sangat tentunya memiliki bahasa daerah.
tinggi yakni sebesar 76,8% dari 250 Bahasa daerah ini pula menjadi
remaja mereka merasa bangga dasar komunikasi yang dapat
menggunakan bahasa daerah dilakukan oleh setiap warganya.
(Sunda). Berdasarkan hasil angket Oleh karena itu, bahasa daerah
tersebut dapat disimpulkan bahwa harus tetap dilestarikan supaya
bahasa Sunda tidak akan punah keberadaannya tidak punah.
selagi masih ada remaja sebagai Banyak cara yang dapat dilakukan
penerus bahasa yang memiliki untuk mempertahakan bahasa
loyalitas untuk menggunakan daerah. Dapat dimulai dari hal
bahasa daerahnya. Tentunya ini yang sederhana yakni warga asli
semua harus didukung oleh setiap daerah tersebut harus tetap
orang, guna memperkuat menggunakan bahasa daerahnya
penggunaan bahasa daerah di sebagai pemertahan bahasa daerah
kalangan remaja. terutama para remajanya. Hal ini
menyangkut kepada
Pemertahanan Bahasa Daerah pembangunan karakter para
Sebagai identitas di negara remaja serta menambah
kesatuan peran bahasa daerah pengetahuan ataupun wawasan
sangatlah penting. Bahasa mengenai aspek kebahasaan.

Aljamaliah, S.N.M, Penggunaan bahasa daerah ........ (123-135


(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 3, No.2, Desember 2021 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 131

Dengan banyaknya remaja yang yang terlihat pada gambar 4


terus melestarikan bahasa daerah berikut bahwa para remaja di
tentunya akan menjadi kebanggaan daerah Sunda masih menggunakan
tersendiri bagi para pengguna bahasa Sunda sebagai bahasa
bahasa daerah tersebut. Seperti sehari-hari mereka.

Gambar 4 Penggunaan Bahasa Remaja di Lingkungan Keluarga

Berdasarkan gambar 4 dapat terus bertahan, tidak tergeser


terlihat bahwa mayoritas remaja di dengan bahasa lain, dan tidak
daerah Sunda masih menggunakan punah.
bahasa Sunda sebagai bahasa Pemertahanan bahasa daerah pun
sehari-hari mereka. Meskipun dapat dilakukan dalam ranah
demikian, masih terdapat 22,2% pendidikan. Di lingkungan sekolah
dari 250 remaja Sunda yang tidak seharusnya para siswa
menggunakan bahasa Sunda menggunakan bahasa daerah
dalam percakapan sehari-hari sebagai upaya untuk
mereka. Ini menunjukkan bahwa mempertahankan bahasa daerah.
penggunaan bahasa daerah harus Dapat terlihat pada gambar 5
terus dilakukan oleh para remaja berikut terkait penggunaan bahasa
supaya bahasa daerah khusunya di lingkungan sekolah.
dalam hal ini bahasa Sunda dapat

Aljamaliah, S.N.M, Penggunaan bahasa daerah ........ (123-135


132 (Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 3, No.2, Desember 2021 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005)

Gambar 5 Penggunaan Bahasa di Lingkungan Sekolah

Berdasarkan gambar tersebut tentunya bahasa Indonesia menjadi


bahasa daerah khusunya Sunda di bahasa pemersatu bangsa. Dari
lingkungan sekolah masih kalah sekian banyak bahasa daerah,
dengan penggunaan bahasa bahasa Indonesia menjadi sangat
Indonesia. Walaupun selisih penting untuk mempererat
penggunaan bahasa Sunda dengan persatuan bangsa Indonesia.
penggunaan bahasa Indonesia Kehadiran bahasa Indonesia
tidak begitu jauh tetap saja hal ini sebagai bahasa nasional tentunya
akan berpengaruh pada kelestarian tidak luput dari keberagaman
bahasa daerah. Semakin jarang bahasa daerah yang ada di
penggunaan bahasa daerah maka Indonesia. Penggunaan bahasa
akan semakin tergeser pula Indonesia sebagai bahasa nasional
kedudukan bahasa tersebut. Oleh tidak kalah penting dengan
sebab itu, di lingkungan sekolah penggunaan bahasa daerah.
seharusnya mulai melestarikan Penggunaan kedua bahasa tersebut
bahasa daerah. Saat ini di sekolah- sama pentingnya, untuk
sekolah harus membuat sebuah melestarikan bahasa nasional dan
program penggunaan bahasa bahasa daerah supaya tidak
daerah. Hal tersebut supaya para tergeser dengan bahasa asing.
siswa mulai terbiasa dalam Eksistensi bahasa Indonesia
penggunaan bahasa daerah. sebagai bahasa nasional dalam
kehidupan sehari-hari perlu
Bahasa Nasional untuk diperhatikan oleh masyarakat
Mengembangkan Jati Diri Bangsa Indonesia. Keberadaan bahasa
Bahasa nasional bangsa Indonesia Indonesia semakin lama semakin
adalah bahasa Indonesia yang pudar karena banyak orang
menjadi identitas diri bangsa Indonesia yang menggunakan
Indonesia. Sebagai negara kesatuan bahasa gaul dalam percakapan

Aljamaliah, S.N.M, Penggunaan bahasa daerah ........ (123-135


(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 3, No.2, Desember 2021 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 133

sehari-hari. Ironis memang ketika bergesernya penggunaan bahasa


bangsa sendiri sudah tidak bangga Indonesia menjadi bahasa gaul.
menggunakan bahasa nasionalnya. Para remaja semakin bangga ketika
Ini harus segera dihentikan, mereka menggunakan bahas gaul,
seharusnya sebagai warga padahal penggunaan bahasa
Indonesia kita harus bangga nasionallah yang seharusnya lebih
memiliki bahasa nasional yaitu ditingkatkan untuk menunjukkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa jati diri bangsa Indonesia.
pemersatu. Tidak bisa kita Salah satu cara yang dapat
bayangkan apabila tidak ada dilakukan untuk meningkatkan
bahasa Indonesia. Sesama warga penggunaan bahasa daerah
Indonesia mungkin tidak dapat maupun bahasa nasional adalah
berkomunikasi satu dengan yang dalam lingkungan pendidikan.
lainnya apalagi bagi warga yang Para siswa diharuskan
berlatar belakang daerah yang menggunakan bahasa daerahnya
berbeda yang notabene memiliki dan bahasa Indonesia yang baik
bahasa daerah masing-masing. dan benar pada saat berada di
Para remaja Indonesia tentunya lingkungan sekolah. Hal ini dapat
merupakan modal dasar bagi dilakukan dengan maksud dan
penerus bangsa termasuk juga tujuan menjadikan kebiasaan baik
untuk pelestarian bahasa Indonesia bagi para siswa untuk
sebagai bahasa nasional Bangsa menggunakan bahasa yang baik
Indonesia. Menumbuhkan rasa pula. Apablia sudah terbiasa di
bangga dengan menggunakan lingkungan sekolah, mereka pun
bahasa daerah dan bahasa akan membawa kebiasaannya
Indonesia tentunya merupakan hal tersebut di lingkungan keluarga
yang harus mulai dilakukan oleh ataupun lingkungan pergaulan
berbagai pihak, mulai dari sehari-hari mereka dengan teman
pemerintah, lingkungan sekolah, sejawatnya. Dengan demikian,
bahkan lingkungan keluarga. penggunaan bahasa daerah dan
Fleksibilitas aturan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa
bahasa pun harus diperhatikan, nasional akan terus berlanjut dan
aturan yang dibuat jangan sampai semakin meningkatkan
memberatkan para pengguna kebanggaan pada para remaja
bahasa sehingga para pengguna khusunya, sehingga bahasa daerah
merasa enggan untuk dan bahasa Indonesia tidak
menggunakan bahasa daerahnya tergeser kedudukannya oleh
atau bahasa Indonesia dikarenakan bahasa gaul maupun bahasa asing.
aturan yang berlebihan. Di sisi lain, Inilah cara yang dapat dilakukan
aturan yang kurang baku pun akan untuk menjadikan bahasa daerah
menjadi pengaruh yang kurang dan bahasa nasional sebagai jati
baik terhadap penggunaan bahasa. diri bangsa Indonesia.
Hal ini mulai terlihat dengan

Aljamaliah, S.N.M, Penggunaan bahasa daerah ........ (123-135


134 (Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 3, No.2, Desember 2021 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005)

SIMPULAN Arifin, dkk. (2010). Cermat


Penggunaan bahasa daerah Berbahasa Indonesia. Jakarta:
(Sunda) di kalangan remaja sangat AKAPRESS;
membantu dalam melestarikan Coulmas, Florian. (ed.). (1997). The
bahasa Nasional untuk Handbook of Sociolinguistics. Oxford:
membangun jati diri bangsa. Blackwell;
Sebagai identitas di negara Dixon, R.M.W. (1997). The Rise and
kesatuan peran bahasa daerah Fall of Languages. United
sangatlah penting. Bahasa Kingdom: Cambridge
merupakan salah satu dari tujuh University Press;
unsur budaya universal. Bahasa https://journal.institutpendidi
nasional bangsa Indonesia adalah kan.ac.id/index.php/caraka/a
bahasa Indonesia yang menjadi rticle/view/909;
identitas diri bangsa Indonesia. Halim, Amran, (1976), Politik
Sebagai negara kesatuan tentunya Bahasa Nasional 1 dan 2, Jakarta,
bahasa Indonesia menjadi bahasa Penerbit Aneka Ilmu;
pemersatu bangsa. Dari sekian Handayani, Utami. (2013).
banyak bahasa daerah, bahasa Membangun Jati Diri Bangsa
Indonesia menjadi sangat penting Melalui Budaya.
untuk mempererat persatuan https://publikasiilmiah.ums.a
bangsa Indonesia. Banyak cara c.id/bitstream/handle/11617/
yang dapat dilakukan untuk 3485/13_Membangun_Jati_Diri
menjadikan bahasa daerah dan _Bangsa_Melalui_Budaya.pdf?
bahasa nasional sebagai jati diri sequence=1&isAllowed=y;
bangsa Indonesia. Salah satunya Huda, Nuril. (1999). Bahasa dan
adalah kebanggaan para remaja Pengajaran. Malang: Penerbit IKIP
dalam menggunakan bahasa Malang;
daerahnya maupun bahasa Holmes, J. (2001). An Introduction to
Indonesia sebagai bahasa nasional. Sociolinguistics (edisi kedua). New
Pergerseran kedudukan bahasa York: Longman;
nasional dan bahasa daerah oleh Kulsum, U. (2020). Penguasaan
bahasa gaul harus segera Undak Usuk Bahasa Sunda
ditindaklanjuti dan tidak boleh untuk Meningkatkan Sopan
dibiarkan begitu saja. Hal tersebut Santun, Vol. 9 (Nomor 3),
dilakukan untuk meningkatkan 143-148;
popularitas bahasa Indonesia Kridalaksana, Harimurti. (1985).
sebagai bahasa nasional bangsa Fungsi Bahasa dan Sikap
Indonesia. Bahasa. Flores: Nusa Indah;
Lipi. (2018). Bahasa Sunda, Bukan
DAFTAR PUSTAKA Bahasa Biasa.
Aitchison, Jean. (2008). Linguistics. https://pmb.lipi.go.id/baha
London: Hodder Headline; sa-sunda-bukan-bahasa-
biasa/#_ftn2;

Aljamaliah, S.N.M, Penggunaan bahasa daerah ........ (123-135


(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 3, No.2, Desember 2021 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 135

Parekh, Bhiku. (2007). Rethinking Widianto, E. (2018). Pemertahanan


Multikulturalism Bahasa Daerah Melalui
Keberagaman Budaya dan Pembelajaran dan Kegiatan di
Teori Politik. Yogyakarta: Sekolah, Vol. 1 (Nomor 2), 1-13.
Kanisius; https://jurnal.umk.ac.id/inde
Purwo, Bambang Kaswanti. (2000). x.php/kredo/article/view/209
Bangkitnya Kebinekaan: Dunia 6/1236;
Linguistik dan Pendidikan. Yati, Desmi. (2015).
Jakarta: Mega Media Abadi; Menyelamatkan Bahasa
Pusat Bahasa. (2010). Fakta Sejarah Daerah Melalui Pembelajaran
Asal-Usul Bahasa Sunda Bahasa yang Komunikatif,
Dan Perkembangannya. Prosiding Seminar Nasional
https://pusatbahasaalazhar. Bulan Bahasa UNIB 2015.
com/2010/09/02/fakta- http://repository.unib.ac.id/1
sejarah-asal-usul-bahasa- 1121/1/16-Desmi%20Yati.pdf.
sunda-dan-
perkembangannya/;
Pringgawidagda, Suwarna. (2002).
Strategi Penguasaan
Berbahasa. Yogyakarta:
Adicita Karya Nusa;
Sedyawati, Edi. (2010). Budaya
Indonesia. Kajian Arkeologi,
Seni dan Sejarah. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada;
Somantri, Gumilar Rusliwa,
Rektor Universitas
Indonesia. (2010). Jati
Diri Bangsa. Disampaikan
pada Seminar
Etnopedagogik dan
Pengembangan Budaya
Sunda yang
diselenggarakan oleh
Program Studi Pendidikan
Bahasa dan B udaya Sunda
Sekolah Pascasarjana UPI,
pada tanggal 23 September
2010;
Trudgill. (1974). Sociolinguistic: An
Introduction to Language and
Society 4th edition London:
Penguin Books;

Aljamaliah, S.N.M, Penggunaan bahasa daerah ........ (123-135

Anda mungkin juga menyukai