Anda di halaman 1dari 7

p-ISSN: 2303-2898 e-ISSN: 2549-6662 Vol 8 No 2, Tahun 2019

PENGGUNAAN SOR SINGGIH BASA BALI PADA CERPEN


BERBAHASA BALI SISWA SMP NEGERI 5 DENPASAR
1 2 3
Ni Putu Melda Andini , I Ketut Riana , Ni Made Dhanawaty
1,2,3
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana
1 2
e-mail: melda.andini23@gmail.com , IKetutRiana12@gmail.com ,
3
Dhanawaty07@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan sor singgih basa Bali dalam
cerpen berbahasa Bali siswa kelas VII SMP Negeri 5 Denpasar. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskripsi kualitatif. Data penelitian ini adalah kalimat yang
mengandung sor singgih basa Bali. Sumber data dalam penelitian ini adalah 28
cerpen karya siswa kelas VII SMP Negeri 5 Denpasar pada tahun 2019. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumentasi. Hasil penelitian ini,
yaitu: (1) jenis kalimat sor singgih basa Bali berdasarkan tingkatannya yang
digunakan pada cerpen berbahasa Bali siswa, meliputi alus singgih, alus sor, alus
madya, alus mider, basa andap dan (2) penggunaan sor singgih basa Bali yang
kurang tepat digunakan dalam cerpen berbahasa Bali siswa.

Kata kunci : Penggunaan Sor Singgih, Cerpen

Abstract
This research aimed at reviewing the use of sor singgih in Balinese Language short
th
stories of the 7 grade students of SMP Negeri 5 Denpasar. The type of this research
was descriptive-qualitative research. The research data included the sentences that
contained sor singgih basa Bali. The sources of data in this research were 28 short
th
stories written by 7 grade students of SMP Negeri 5 Denpasar in 2019. The data
collection technique was conducted through documentation study. The results of this
research were: (1) the type of consisted of alus singgih, alus sor, alus madya, alus
mider, basa andap and (2) the improper uses of sor singgih basa Bali in short stories
th
of the 7 grade students.

Keywords : Use Sor Singgih, Short Stories

PENDAHULUAN oleh pendatang yang umumnya membawa


Bahasa Bali mempunyai dua dialek serta budaya dan bahasa daerahnya masing-
utama, dialek Bali Dataran (BD) dan dialek Bali masing. Hal ini menjadikan Bali sebagai
Aga (BA) (Denes, 1982; Bawa, 1983; Clynes, daerah yang multikultural dan sekaligus
1995). Dialek BD umumnya digunakan di multilingual. Kendati di Bali hidup beberapa
daerah dataran Pulau Bali termasuk daerah bahasa daerah, tetapi yang diangkat sebagai
perkotaan seperti Denpasar dan jumlah muatan lokal dalam kurikulum adalah bahasa
penuturnya cukup banyak. Sebaliknya dialek Bali. Karena menjadi bagian dari kurikulum
BA kebanyakan digunakan di daerah pendidikan, bahasa Bali, terutama di daerah
pegunungan yang belum begitu berkembang perkotaan, juga dipelajari oleh para pembelajar
dan jumlah penuturnya jauh lebih sedikit yang multikultuaral dan multilingual. Dengan
dibandingkan penutur dialek BD (Mayuko, kata lain, bahasa Bali wajib dipelajari juga oleh
2015). siswa yang bukan penutur asli bahasa Bali
Sejak berabad-abad lalu, di Pulau Bali (Dhanawaty, 2013).
telah hidup berbagai etnik di samping etnik Jika ada pertanyaan, apakah bahasa itu
Bali. Kemajuan bidang ekonomi, khususnya ? Kita sering mendapatkan jawaban yang
terkait dengan bidang pariwisata beragam. Ada yang mengatakan bahasa
menyebabkan Pulau Bali semakin dibanjiri adalah alat komunikasi. Mahasiswa jurusan

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 105


p-ISSN: 2303-2898 e-ISSN: 2549-6662 Vol 8 No 2, Tahun 2019

bahasa yang sudah mulai mempelajari ngenaisikap bahasa di bahas dalam tuli-san ini
linguistik memberikan jawaban dengan (Seri, 2013).
mengemukakan defenisi bahasa secara Salah satu cara untuk mengatasi hal
teoritis dengan mengacu kepada buku-buku tersebut adalah dengan meningkatkan
teks (linguistik) yang sampai ke tangan kemampuan berbahasa Bali siswa terutama
mereka. Pada tingkatan yang lebih kompleks, keterampilan menulis. Menulis merupakan
para peneliti dan mahasiswa jurusan bahasa salah satu kemampuan berbahasa yang
telah sampai kepada rumusan konsep bahasa sangat penting bagi siswa. Kemampuan
secara lebih mendalam dan terperinci. Mereka menulis siswa harus terus ditingkatkan
tidak hanya menyebut bahasa sebagai alat terutama kemampuan menulis cerpen. Pada
komunikasi tetapi analisisnya sudah mengalir siswa kelas VII SMP misalnya, diharapkan
sampai jauh. Bahasa memiliki peran yang dapat menulis cerpen dengan benar. Dalam
sangat penting dalam kehidupan manusia kemampuan menulis, kemampuan
(Oktavianus, 2013). Bahasa dapat membentuk pengungkapan gagasan harus didukung oleh
realitas dan bahkan melebihi realitas yang keterampilan bahasa yang digunakan
disebut hiperrealiatas. Bahasa memiliki fungsi (Depdiknas, 2003:5). Dalam menulis cerpen
proteksi. Bahasa dapat digunakan sebagai alat berbahasa Bali, siswa seharusnya
pencitraan. Bahasa bahkan dapat mengubah memperhatikan penggunaan sor singgih basa
situasi (Oktavianus, 2013). Bali.
Bahasa merupakan sebuah identitas. Bahasa Bali memiliki tingkatan-tingkatan
Melalui berbahasa kita dapat mengetahui asal bahasa sesuai dengan status dari lawan
seseorang. Bahasa Bali salah satu bahasa bicara. Tingkatantingkatan bahasa dalam
daerah di Indonesia sebagai bahasa ibu Bahasa Bali disebut dengan Sor Singgih Basa
masyarakat Bali yang terancam punah. Bali. Sor Singgih Basa Bali ini mengatur
Bahasa Bali tidak lagi sebagai alat bagaimana seharusnya orang Bali berbicara
penghubung yang utama dalam berkomunikasi kepada orang lain dengan status yang
di keluarga, karena masyarakat khususnya berbeda-beda, misalnya kepada orang yang
diperkotaan lebih memilih bahasa Indonesia dimuliakan (guru, pemuka agama), berbicara
sebagai alat berkomunikasi. Keadaan ini kepada orang yang belum dikenal, atau
sangat memprihatinkan bagi kita sebagai berbicara kepada orang tua dan teman.
pemerhati bahasa Bali. Untuk mendukung Adnyana menyebutkan beberapa alasan orang
bahasa bali sebagai identitas daerah, bahasa Bali mengalami kesulitan dalam mempelajari
bali diwajibkan diajarkan di sekolah pada Sor Singgih Basa Bali. Pertama, mereka harus
setiap jenjang. Karena akhir-akhir ini posisi memilah dan memilih bahasa yang akan
bahasa Bali terancam oleh bahasa lain, digunakan sesuai dengan siapa lawan bicara
misalnya di sekolah para siswa sering (siapa saja yang berbicara), berbicara tentang
mengatakan bahwa bahasa Bali itu susah dan apa, dan kala apa berbicara. Kedua, kesulitan
sayangnya terucap dari siswa yang memiliki dalam membedakan Bahasa Bali Alus, yang
latar belakang keluarga asli Bali. Melihat mengakibatkan sulitnya menentukan dan
permasalahan seperti itu keluarga, sekolah memilih kata-kata Bahasa Bali yang sesuai
dan masyarakat memiliki peranan penting di sehingga dalam menyusun suatu kalimat
dalam dunia pendidikan. sering terbalik antara Bahasa Bali Alus Sor
Situasi kebahasaan pada komunitas dan Bahasa Bali Alus Singgih. Ketiga, faktor
tutur yang dwibahasawan atau keluarga dan masyarakat yang lebih sering
multibahasawan menimbulkan kemungkinan menggunakan bahasa Andap (bahasa biasa,
pilihan baha- sa bagi masing-masing bahasa pergaulan), bahkan bahasa kasar.
komunitas tutur. Sebagai konsekuensi pilihan Kemudian Wirawan [2] menyebutkan alasan
bahasa terse- but adalah pola penggunaan lain sulitnya belajar Sor Singgih Basa Bali
bahasa. Pola penggunaan bahasa yang adalah keterbatasan pengetahuan tentang
mantap menye- babkan adanya kebertahanan Bahasa Bali Alus, kurangnya sarana
bahasa (lan- guage maintenance), sedangkan pembelajaran Bahasa Bali Alus yang menarik
pola yang goyah menyebabkan pergeseran dan efektif, sulitnya menentukan kata yang
bahasa (language shift). Pembahasan tentang masuk ke dalam Bahasa Bali Alus Singgih,
pe- mertahanan bahasa tidak bisa berdiri sen Alus Sor, dan kosa kata yang dimiliki sangat
diri karena aspek ini berada dalam ruang kurang.( Bintari Ardita, 2015).
lingkup kedwibahasaan, sikap bahasa, per- Menurut I Nengah Duija (2007:17), sor
geseran bahasa, pilihan bahasa, dan peru- singgih basa Bali (tingkat-tingkatan bahasa
bahan bahasa. Salah satu isu yaitu me- Bali) yang digunakan sebagai alat komunikasi
oleh masyarakat suku Bali mencerminkan

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 106


p-ISSN: 2303-2898 e-ISSN: 2549-6662 Vol 8 No 2, Tahun 2019

pelapisan atau stratifikasi sosial masyarakat 3. Kalimat Alus Sor adalah kalimat
penutur bahasa tersebut, baik yang bersifat bahasa Bali yang mengandung nilai
tradisional maupun yang bersifat modern rasa halus dan sering dipakai untuk
dimana keduanya mempunyai pengaruh besar merendahkan diri atau merendahkan
dan kuat terhadap sikap sopan santun dalam orang lain karena status sosialnya
berkomunikasi. Penggunaan sor singgih lebih rendah.
bahasa Bali ini akan sekaligus mencerminkan 4. Kalimat Alus Mider adalah kalimat
identitas dan status sosial di antara mereka yang digunakan berbicara bersamaan
sebagai pembicara dan lawan bicara. oleh orang yang berbicara dengan
Berdasarkan uraian singkat di atas, mitra berbicaranya. Kalimat alus mider
peneliti bermaksud melakukan penelitian kebanyakan dibentuk dengan kata-
mengenai penggunaan sor singgih basa Bali kata alus mider ditambah kata-kata
yang terdapat dalam cerita pendek karya mider
siswa kelas VII SMP Negeri 5 Denpasar. 5. Kalimat Basa Andap adalah kalimat
Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin bahasa Bali yang mempunyai nilai
mengetahui apa saja jenis sor singgih basa rasa biasa, tidak kasar juga tidak
Bali yang digunakan pada cerpen berbahasa halus. Kalimat bahasa andap
Bali siswa, meliputi alus singgih, alus sor, alus digunakan dalam pembicaraan orang
madya, alus mider, basa andap dan Bali antarsesama yang status
penggunaan sor singgih basa Bali yang kurang sosialnya sama atau oleh orang yang
tepat dalam cerpen berbahasa Bali siswa. berstatus sosial lebih tinggi terhadap
Hasil penelitian ini diharapkan dapat yang lebih rendah
membantu meningkatkan hasil pembelajaran
keterampilan menulis sehingga tidak terjadi METODE
lagi kesalahan yang sama dikemudian hari. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
Dalam berbahasa Bali, setiap pembicara deskripsi kualitatif. Penelitian deskriptif
wajib memperhatikan, status dirinya, siapa kualitatif merupakan penelitian yang datanya
mitra bicaranya, dan siapa yang dibicarakan. berbentuk kata-kata atau gambar dan tidak
Kata-kata yang digunakan dalam kalimat pun menekankan pada angka (Moleong, 2006: 11).
akan bervariasi. Kalau membicarakan diri Sumber data penelitian ini adalah 28 cerpen
sendiri harus menggunakan kalimat-kalimat berbahasa Bali siswa kelas VII SMP Negeri 5
bahasa alus sor, kalau membicarakan sang Denpasar. Data dalam penelitian ini berupa
singgih (orang terhormat) menggunakan kalimat-kalimat yang mengandung sor singgih
kalimat alus singgih. Sementara, jika basa Bali. Menurut Arikunto (2006: 129),
membicarakan keluarga sendiri harus sumber data adalah subjek dari mana data
menyebutnya dengan kata ganti ipun (dia) dapat diperoleh. Sumber data dalam penelitian
menggunakan kalimat alus sor (Suwija, 2014) ini adalah cerpen berbahasa Bali karya siswa
Berikut merupakan penjelasan dari kalimat sor kelas VII SMP Negeri 5 Denpasar. Instrumen
singgih basa Bali. penelitian adalah alat atau fasilitas yang
1. Kalimat alus singgih yaitu kalimat digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
bahasa Bali yang bermakna halus, data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dipakai menghormati orang yang dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
mempunyai status sosial lebih tinggi. sistematis, sehingga lebih mudah diolah
Pada umumnya kalimat alus singgih (Arikunto, 2002: 123).
dibentuk dengan kata-kata yang Instrumen penelitian yang digunakan
memiliki nilai rasa halus. Namun adalah peneliti sendiri. Menurut Moleong
demikian, tidak semua kata-kata (1988) dalam penelitian kualitatif, peneliti
pembentuknya memiliki nilai rasa alus sendiri atau dengan bantuan orang lain
singgih. merupakan alat pengumpulan data utama.
2. Kalimat alus madia adalah kata Dalam hal ini peneliti terlibat dalam proses
bahasa Bali yang memiliki nilai rasa pembuatan instrumen soal dan proses
halus, namun terasa masih lebih pengumpulan data. Dalam prosesnya,
rendahan sedikit akibat unsur kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif
pembentuknya masih ada dan cukup cukup rumit. Peneliti sekaligus merupakan
banyak kruna alus madia (kelompok perencana, pelaksana pengumpul data,
kata menengah). Dengan demikian, menganalisis, penafsir data, dan pada
kalimat alus madia ini akan dirasakan akhirnya dia sebagai pelopor hasil
oleh penuturnya memiliki nilai rasa penelitiannya. Pengumpulan data dalam
yang menengah.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 107


p-ISSN: 2303-2898 e-ISSN: 2549-6662 Vol 8 No 2, Tahun 2019

penelitian dilakukan dengan cara studi gurunya (guru memiliki status sosial lebih
dokumentasi. tinggi dari siswa).
Menurut Sugiyono (2009: 329), (3) Sesampune ngaturang pabaktian, para
dokumen merupakan catatan peristiwa yang pamedek kaicenin wangsupada olih jero
sudah berlalu. Penelitian ini menggunakan mangku.
studi dokumentasi karena cerpen berbahasa Terjemahannya:
Bali siswa kelas VII SMP Negeri 5 Denpasar Setelah melakukan persembahyangan, para
termasuk dalam dokumen yang berbentuk warga diberikan air suci oleh jero mangku
tulisan. Dokumen bisa berbentuk tulisan, (orang suci).
gambar, atau karya-karya monumental dari Dari kalimat diatas menunjukkan bahwa
seseorang. Langkah-langkah pengumpulan kalimat tersebut termasuk kalimat alus singgih.
data dalam penelitian ini adalah yang pertama Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kata
peneliti mengumpulkan cerpen siswa kelas VII “pamedek” dan “wangsupada”. Kedua kata
SMP Negeri 5 Denpasar, kedua peneliti tersebut biasanya digunakan untuk orang yang
membaca cerpen siswa kelas VII SMP Negeri lebih tinggi status sosialnya. Dalam kalimat
5 Denpasar dan terakhir peneliti melakukan tersebut ditunjukkan bahwa kedua kata
analisis data. Teknik analisis data yang digunakan untuk melakukan pembicaraan
digunakan peneliti adalah teknik analisis kepada orang suci (jero mangku).
kualitatif. Teknik ini digunakan untuk Dalam cerpen berbahasa Bali siswa
menganalisis penggunaan sor singgih basa juga terdapat beberapa contoh kalimat alus
Bali dalam cerpen berbahasa Bali siswa. mider. Berikut merupakan contoh kalimat alus
mider.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis dari penelitian ini adalah (1) Ngiring iraga sareng sami jaga gumi
Peneliti menemukan sebanyak 4 kalimat alus Baline apang tetep trepti.
singgih, 14 kalimat alus sor, 10 kalimat alus
madya, 11 kalimat alus mider, dan kalimat Terjemahannya:
basa andap sebanyak 48 kata. Berikut Ayo kita bersama-sama menjaga Bali agar
merupakan contoh kalimat alus singgih yang tetap tentram.
terdapat dalam cerpen bahasa Bali siswa. Dari kalimat diatas menunjukkan bahwa
(1)“Bapak Kepala sekolah sampun usan kalimat tersebut termasuk kalimat alus mider
ngicenin pawarah-warah” karena digunakan berbicara bersamaan oleh
Terjemahannya: orang yang berbicara dengan mitra
Bapak Kepala Sekolah sudah selesai berbicaranya. Dalam bahasa Bali, ketika ada
memberikan nasehat. kalimat ajakan untuk mengajak seseorang
Dari kalimat diatas menunjukkan bahwa melakukan sesuatu, itu termasuk kalimat alus
kalimat tersebut termasuk dalam kalimat alus mider. Dalam kalimat diatas, kata “ngiring”
singgih. Hal tersebut dibuktikan dengan menunjukkan bahwa kata tersebut termasuk
adanya kata “ngicenin”. Dalam bahasa Bali, kalimat alus mider karena kata “ngiring” dalam
kata “ngicenin” biasanya ditujukan untuk bahasa Indonesia berarti ayo.
orang-orang yang memiliki kedudukan dan
status sosial lebih tinggi dari pembicara. Untuk (2) Ni Nyoman Suiti ngajak timpalne ring
itu kalimat tersebut termasuk dalam kalimat kelas VIIG ngrastiti bakti mangda
alus singgih. timpalne gelis kenak.

(2) Ibu guru nunas mangda para sisiane


Terjemahannya:
meneng tur trepti.
Ni Nyoman Suiti mengajak temannya yang ada
di kelas VIIG untuk mendoakan temannya
Terjemahannya: yang sakit agar cepat sehat.
Ibu guru meminta agar para siswa diam dan Dari kalimat diatas menunjukkan bahwa
tenang. kalimat tersebut termasuk kalimat alus mider.
Dari kalimat diatas menunjukkan bahwa Hal tersebut dibuktikan dengan kata “ngajak”
kalimat tersebut termasuk kalimat alus singgih. yang berarti mengajak. Dalam kalimat tersebut
Hal tersebut dibuktikan dengan kata meneng terlihat bahwa Ni Nyoman Suiti mengajak
dan trepti. Dalam bahasa Bali, kata meneng temannya untuk berdoa bersama mendoakan
dan trepti biasanya digunakan untuk orang temannya agar cepat sembuh dari sakitnya.
yang memiliki status sosial lebih tinggi. Dari Dalam bahasa Bali ditekankan ketika bertemu
kalimat diatas terlihat bahwa siswa berbicara dengan kata ajakan, berarti kalimat tersebut
menggunakan bahasa alus singgih kepada termasuk kalimat alus mider.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 108


p-ISSN: 2303-2898 e-ISSN: 2549-6662 Vol 8 No 2, Tahun 2019

Kata “pacang” tergolong kata bahasa Bali


Beberapa contoh dari kalimat alus sor menengah karena jika diganti dengan kata
adalah sebagai berikut. lebih tinggi akan menjadi “jagi” dan jika diganti
(1) Ipun mangkin jagi numbas jangan ka menjadi lebih rendah maka akan menjadi
pasar. “lakar”. Posisi kata “pacang” tersebut berada
ditengah, maka kalimat tersebut termasuk
Terjemahannya: kalimat alus madia. Kalimat diatas digunakan
Sekarang dia akan pergi membeli sayur di untuk berbicara kepada orang yang lebih
pasar. rendah status sosialnya akan tetapi masih
Dari kalimat diatas menunjukkan terlihat alus karena adanya kata “pacang”.
bahwa kalimat tersebut termasuk kalimat alus Untuk itu, kalimat diatas termasuk kalimat alus
sor. Hal tersebut dibuktikan dengan kata “ipun” madia.
yang berarti dia. Dalam bahasa Bali, kalimat (2) “Ayu Sari saking dija?” keto patakon I
alus sor adalah kalimat bahasa Bali yang Sarma.
mengandung nilai rasa halus dan sering
dipakai untuk merendahkan diri atau Terjemahannya:
merendahkan orang lain karena status “Ayu Sari dari mana?” tanya I Sarma.
sosialnya lebih rendah. Kalimat diatas Dari kalimat diatas menunjukkan
menggunakan kata “ipun” yang dimaksudkan bahwa kalimat tersebut termasuk kalimat alus
untuk memberitahukan seseorang yang status madia. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
sosialnya lebih rendah. Jika dalam bahasa adanya kata “saking” yang artinya dari. Dalam
Bali, untuk menghormati orang yang lebih bahasa Bali, kata “saking” tergolong ditengah
tinggi status sosialnya biasanya menggunakan karena jika diganti dengan kata yang lebih
kata ”ragane” yang berarti beliau. Namun rendah maka akan menjadi kata “uli” dan jika
dalam kalimat tersebut menggunakan kata diganti menjadi lebih tinggi maka akan tetap
“ipun” karena status orang yang dibicarakan menjadi kata “saking”. Kalimat tersebut
adalah lebih rendah. Kalimat tersebut menggunakan kata “saking” yang
maksudnya adalah dia membeli sayur ke kedudukannya ditengah. Meskipun yang
pasar. berbicara sedang melakukan pembicaraan
(2) Meme titiange sampun ka pasar. dengan orang yang status sosialnya lebih
rendah, kalimat tersebut tetap menjadi alus
madia tidaklah alus singgih, karena adanya
Terjemahannya: kata “saking” yang statusnya berada di tengah-
Ibu saya sudah pergi ke pasar. tengah.
Dari kalimat diatas menunjukkan Beberapa contoh dari kalimat basa
bahwa kalimat tersebut termasuk kalimat alus
andap adalah sebagai berikut.
sor. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya
(1) Mai alih malu timpale ke sekolah, Luh!
kata “titiange” yang berarti saya. Dalam
bahasa Bali, kata ”titiang” digunakan untuk Terjemahannya:
merendahkan diri sendiri ke orang lain. Kalimat Ayo cari dulu temanmu ke sekolah!
tersebut menunjukkan bahwa kata “titiang” Dari kalimat diatas menunjukkan
sedang berbicara kepada orang yang lebih bahwa kalimat tersebut termasuk kalimat basa
rendah status sosialnya. andap. Dalam bahasa Bali, basa andap adalah
Beberapa contoh dari kalimat alus kalimat dalam bahasa Bali nilai rasa atau rasa
madia adalah sebagai berikut. basa-nya tidak alus dan tidak juga kasar. Dari
(1) Tiang pacang melali ka Bedugul ajak kalimat diatas terdapat kata “mai” yang artinya
timpal-timpale. ayo, “alih” yang artinya cari, “malu” yang
artinya dulu, “timpale” yang artinya temenmu.
Terjemahannya: Dalam bahasa Bali, semua kata tersebut tidak
Saya akan jalan-jalan ke Bedugul bersama ada yang alus ataupun tidak ada yang kasar
teman-teman. dan semua kata tersebut digunakan untuk
Dari kalimat diatas, menunjukkan berbicara kepada orang yang status sosialnya
bahwa kalimat tersebut termasuk kalimat alus rendah sehingga kalimat diatas termasuk
madia. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kalimat basa andap.
adanya kata “pacang” yang artinya akan. (2) Nah yen suba keto, mai majalan ka
Dalam bahasa Bali, kalimat alus madia adalah Bedugul!
kalimat bahasa Bali yang memiliki nilai rasa
halus, namun terasa masih lebih rendah Terjemahannya:
sedikit akibat unsur pembentuknya masih ada. Baik jika sudah seperti itu, mari jalan ke
Bedugul!

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 109


p-ISSN: 2303-2898 e-ISSN: 2549-6662 Vol 8 No 2, Tahun 2019

Dari kalimat diatas menunjukkan sor. Dalam bahasa Bali, kalimat alus sor
bahwa kalimat tersebut termasuk kalimat basa adalah kalimat untuk merendahkan diri
andap. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan sendiri ke orang lain. Kalimat tersebut
adanya beberapa kata yang disusun yaitu kata menunjukkan bahwa kata “titiang” sedang
“nah” yang artinya baiklah, “yen” yang artinya berbicara kepada orang yang lebih
jika, “suba” yang artinya sudah, “keto” yang rendah status sosialnya. Akan tetapi,
artinya seperti itu, “mai” yang artinya mari, terdapat kesalahan dalam kalimat
“majalan” yang artinya jalan, termasuk kata tersebut sehingga terkesan sedikit kasar.
yang tidak alus dan tidak kasar. Dalam bahasa Kata yang dimaksud adalah kata
Bali, kalimat basa andap juga menunjukkan “nawang”. Kata “nawang” seharusnya
bahwa yang berbicara sudah memiliki diganti dengan kata “uning” agar lebih
keakraban dengan orang yang diajak alus. Jika menggunakan kata “nawang”
berbicara sehingga bahasa yang digunakan maka kalimat tersebut terlihat lebih kasar
tidak alus dan juga tidak kasar. Kalimat dibandingkan dengan kata “uning”.
tersebut juga menunjukkan bahwa yang (3) Kalimat alus madia.
berbicara sudah akrab dengan yang diajak
berbicara, untuk itulah kalimat tersebut “Nggih Luh, jani tiang merika.”
termasuk kalimat basa andap.
Dalam cerpen berbahasa Bali karya Terjemahannya:
siswa kelas VII SMP Negeri 5 Denpasar juga Baik Luh, sekarang saya kesana.
terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan Dalam kalimat diatas,
sor singgih basanya. Berikut adalah beberapa menunjukkan kalimat alus madia. Hal
contoh kesalahan penggunaan kalimat sor tersebut dapat dibuktikan dengan kata
singgih basa yang terdapat dalam cerpen “nggih” yang artinya baik. Akan tetapi
berbahasa Bali siswa. terdapat kesalahan dalam kalimat
(1) Kalimat alus singgih. tersebut yaitu kata “jani”. Kalimat alus
madia adalah kalimat yang memiliki nilai
“Ibu guru ngicenin pawarah-warah di rasa atau rasa basa menengah, namun
kelase” tetap alus atau hormat. Pada kalimat
diatas, termasuk kalimat alus madia
Terjemahannya: karena semua kata-kata yang disusun
Ibu guru memberikan pengarahan di termasuk golongan ditengah akan tetapi
kelas. terdapat kesalahan pada kata “jani”.
Dari kalimat diatas, menunjukkan Seharusnya kata “jani” diganti dengan
kalimat alus singgih akan tetapi terdapat kata “mangkin” agar kalimat tersebut tetap
kesalahan pada kata “di”. Dalam bahasa terlihat alus dan menengah.
Bali, kalimat alus singgih adalah kalimat (4) Kalimat alus mider.
yang memiliki nilai rasa atau rasa basa
yang sangat hormat, dan digunakan untuk “Mai je iraga sareng-sareng malajah !
menyatakan seseorang atau sesuatu keto ibu guru ngajakin.”
yang patut dihormati. Dalam kalimat
diatas, terdapat kalimat yang Terjemahannya:
menunjukkan pembicaraan kepada orang Mari kita bersama-sama belajar ! begitu
yang statusnya lebih tinggi dan harus ibu guru berkata.
dihormati yaitu ibu guru. Kata “ngicenin” Dalam kalimat tersebut, terdapat
menunjukkan kata alus singgih, akan kesalahan dalam penulisan kata yaitu
tetapi kata ”di” seharusnya diganti dengan kata “mai”. Kata “mai” seharusnya diganti
kata “ring” agar pengucapannya benar dengan kata “ngiring” agar terkesan lebih
mengingat kalimat tersebut ditujukan alus karena kalimat alus mider bertujuan
kepada orang yang statusnya lebih tinggi untuk mengajak seseorang melakukan
dan harus dihomati. sesuatu dengan menggunakan kalimat
(2) Kalimat alus sor. yang alus.
(5) Kalimat basa andap.
“Timpal titiange nenten nawang.”
“Luh, sing dadi keto ajak timpal, ajak
Terjemahannya: timpale sareng-sareng malajah.”
Teman saya tidak tau.
Dalam kalimat diatas menunjukkan bahwa
kalimat tersebut termasuk kalimat alus

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 110


p-ISSN: 2303-2898 e-ISSN: 2549-6662 Vol 8 No 2, Tahun 2019

Terjemahannya: No.3 Desember 2015 Prodi D3


Luh, tidak boleh seperti itu dengan teman, Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu
ajak temanmu belajar bersama. Terapan, Universitas Telkom
Dari kalimat diatas menunjukkan bahwa
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
kalimat tersebut termasuk kalimat basa
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
andap. Hal tersebut dibuktikan dengan
Cipta.
setiap katanya disusun dengan
menggunakan kata andap. Basa andap
Dhanawaty, Ni Made. 2013. Perlunya
biasanya digunakan berbicara dengan
Pembelajaran Bahasa Bali Yang
orang yang sudah dikenal dan status
Rekreatif Di Sekolah Dasar Multikultural
sosialnya lebih rendah. Akan tetapi,
Dan Multilingual . Jurnal Madah, Volume
terdapat kesalahan dalam kata yang
4, Nomor 2, Edisi Oktober 2013 Fakultas
disusun yaitu kata “sareng-sareng”. Kata
Sastra Universitas Udayana, Jalan Nias
“sareng-sareng” seharusnya diganti
13 Denpasar, Bali
dengan menggunakan kata “bareng-
bareng” agar terkesan tidak terlalu alus.
Depdiknas. 2003. Pendekatan Kontekstual,
tentang Contextual Teaching and
PENUTUP
Learning. Jakarta: Depdiknas.
Hasil Dari hasil analisis penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa terdapat 5 jenis
Mayuko, Hara. 2015. Bentuk Hormat” Dialek
kalimat sor snggih basa yang terdapat dalam
Bahasa Bali Aga Dalam Konteks Agama .
cerpen berbahasa Bali siswa kelas VII SMP
Jurnal Linguistik Indonesia, Volume ke-
Negeri 5 Denpasar yaitu kalimat alus singgih,
33, No. 2, Agustus 2015 Osaka University
kalimat alus sor, kalimat alus madia, kalimat
alus mider dan kalimat basa andap. Peneliti
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian
menemukan sebanyak 4 kalimat alus singgih,
Kualitatif. Bandung: Remadja Karya CV.
14 kalimat alus sor, 10 kalimat alus madya, 11
kalimat alus mider, dan kalimat basa andap
Oktavianus. 2013. Bahasa Yang Membentuk
sebanyak 48 kata.
Jati Diri Dan Karakter Bangsa . Journal
Dalam cerpen berbahasa Bali siswa
Arbitrer, Vol. 1 No. 1 Oktober 2013
kelas VII SMP Negeri 5 Denpasar juga
terdapat beberapa kesalahan dalam membuat
Seri, Ni Luh Nyoman Malini. 2013. Sikap
kalimatnya yaitu kalimat alus singgih terdapat
Generasi Muda Terhadap Bahasa Bali Di
1 kesalahan, kalimat alus madia terdapat 3
Destinasi Wisata Internasional Bali .
kesalahan, kalimat alus mider terdapat 3
Jurnal Bahasa Dan Seni, Tahun 41,
kesalahan, kalimat alus sor terdapat 2
Nomor 2, Agustus 2013 Universitas
kesalahan dan kalimat basa andap terdapat 5
Udayana
kesalahan.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian. Bandung:
DAFTAR PUSTAKA
Alfabeta.
Bintari, Ni Kadek Ardita. 2015. Aplikasi
Pembelajaran Bahasa Bali Alus Dengan Suwija, I Nyoman. 2014. Tata Titi Mabaos Bali.
Phonegap (Melajah Basa Bali) .Jurnal Denpasar: Pelawa Sari.
e-Proceeding of Applied Science : Vol.1,

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 111

Anda mungkin juga menyukai