Anda di halaman 1dari 29

KERUKUNAN

ANTAR UMAT BERAGAMA

Tati Ruhmawati
JKL POLTEKKES KEMENKES
BANDUNG
Kasus Singkil Aceh (Oktober 2015)
Kasus Tolikara (Juli 2015)
Konflik Intern Umat Beragama
(Pebruari 2015)
Kerukunan Hidup Umat
Beragama
Pengertian :

“Hidup dalam suasana damai, tidak


bertengkar, walaupun berbeda agama.”

Merupakan program pemerintah meliputi


semua agama, semua warga negara RI
Pemerintah tidak akan
menghalangi penyebaran
suatu agama, dengan syarat
penyebaran tersebut
ditujukan bagi mereka yang
belum beragama di
Indonesia
Tujuan Kerukunan Umat
Beragama
Untuk memotivasi dan
mendinamisasikan semua
umat beragama agar
dapat ikut serta dalam
pembangunan bangsa
Prinsip dalam Kerukunan Antar
Umat Bergama
• Tidak mencampuradukan aqidah dan ibadah
• Pertumbuhan dan kesemarakan tidak
menimbulkan pembenturan,
• Yang dirukunkan adalah warga negara yang
berbeda agama, bukan aqidah dan ajaran
agama,
• Pemerintah bersikap preventif agar terbina
stabilitas dan ketahanan nasional serta
terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
KERUKUNAN BERAGAMA

• Konsepsi Alamsyah Prawiranegara, yaitu:


• Kerukunan antar umat beragama
• Kerukunan intern umat beragama
• Kerukunan antara umat beragama dengan
pemerintah
HAK BERAGAMA

• bahwa hak beragama adalah hak asasi manusia yg


tdk dpt dikurangi dlm keadaan apapun;
• bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk utk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu;
• bahwa Pemerintah berkewajiban melindungi setiap
usaha penduduk melaksanakan ajaran agama &
ibadat pemeluk-pemeluknya,
PERAN PEMERINTAH
• Pemerintah mempunyai tugas utk memberikan
bimbingan dan pelayanan agar setiap penduduk dlm
melaksanakan ajaran agamanya dapat berlangsung
dgn rukun, lancar, dan tertib;
• Arah kebijakan Pemerintah dalam pembangunan
nasional di bidang agama antara lain peningkatan
kualitas pelayanan dan pemahaman agama,
kehidupan beragama, serta peningkatan kerukunan
intern dan antar umat beragama;
• Kerukunan umat beragama merupakan pilar
kerukunan bangsa dan negara
MAKNA KERUKUNAN BERAGAMA
1. Kerukunan umat beragama adalah keadaan
hubungan sesama umat beragama yang dilandasi
toleransi, saling pengertian, saling menghormati,
menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran
agamanya dan kerjasama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemeliharaan kerukunan umat beragama adalah
upaya bersama umat beragama dan Pemerintah
di bidang pelayanan, pengaturan, dan
pemberdayaan umat beragama.
TANTANGAN BERAGAMA DI
INDONESIA
• Berikut adalah hasil survey LSI tentang kecenderungan
masyarakat untuk melakukan kekerasan atas nama
agama.
• 16,9% setuju radikalisme FPI,
• 11% setuju radikalisme MMI,
• 3,3% setuju agenda HTI dan 59,1% setuju agenda MUI
(Maret 2005).
• 61,4% setuju untuk memerangi orang non muslim,
• 49% setuju membela perang dengan non muslim,
• 47% setuju pelarangan Ahmadiyah,
• 20% setuju dengan bom Bali,
• 18% setuju perusakan gereja,
MENGEDEPANKAN KERUKUNAN
• pertama, menampilkan ajaran Islam yang
memiliki moralitas universal. Yang diusung di
dalam universalitas adalah moralitas agamanya.
Agama apapun akan mengajarkan kemanusiaan,
cinta dan kasih sayang, keadilan, kesetaraan,
keselamatan dan perdamaian. Persoalan
kemanusiaan adalah persoalan universal,
sehingga harus diusung oleh semua pemeluk
agama
LANJUTAN
• Kedua, menggalang pemahaman agama yang
tidak sempit dengan klaim kebenaran yang
eksklusif. Kesadaran itu bersumber dari
pemahaman bahwa ada perbedaan teologis dan
ritual yang tidak terbantahkan, tetapi juga ada
dimensi humanitas yang dapat dipertemukan.
Faham agama yang eksklusif akan berimplikasi
terhadap penyangkalan diversitas kepemelukan
agama yang memang menjadi keniscayaan di
dunia ini
LANJUTAN
• Ketiga, mengembangkan sikap keberagaman
yang moderat. Moderatisme adalah sikap
keberagamaan yang cenderung memberikan
ruang bagi yang lain untuk hidup. Melalui sikap
moderat, maka orang lain dengan keyakinan
berbeda, pandangan hidup berbeda dan gaya
hidup berbeda adalah suatu kewajaran dan
kemungkinan di dalam kehidupan
Perlunya Kerukunan Hidup
Beragama
• Manusia Indonesia satu bangsa, hidup dalam
satu negara, satu ideologi. Hal ini merupakan
titik tolak pembangunan
• Berbeda suku, adat, dan agama saling
memperkokoh persatuan
• Kerukunan menjamin stabilitas nasional,
sebagai syarat mutlak pembangunan
• Kerukunan dapat dimanfaatkan untuk
kelancaran pembangunan
Perlunya Kerukunan Hidup
Beragama
• Ketidakrukunan menimbulkan bentrok dan
perang agama, mengancam kelangsungan
hidup bangsa dan negara
• Kebebasan beragama merupakan beban
dan tanggung jawab untuk memelihara
ketentraman masyarakat
Pedoman Pensyiaran Agama
• Pupuk rasa hormat menghormati dan
percaya mempercayai,
• Hindarkan perbuatan menyinggung perasaan
golongan lain,
• Pensyiaran jangan kepada orang yang sudah
beragama, dengan bujukan dan tekanan,
• Jangan mempengaruhi orang yang telah
menganut agama lain,
• Pensyiaran jangan dengan pamflet, majalah,
obat, buku, di daerah atau rumah orang yang
beragama lain.
QS Al-Baqarah : 256

“ Tidak ada paksaan dalam (menganut)


agama (Islam), sesungguhnya telah jelas
(perbedaan) antara jalan yang benar
dengan jalan yang sesat. Barangsiapa
ingkar kepada tagut dan beriman kepada
Allah, maka sungguh, dia telah berpegang
(teguh) pada tali yang sangat kuat yang
tidak akan putus. Allah Maha Mendengar ,
Maha Mengetahui.”
Dalam kehidupan yang plural, Islam mengajarkan
empat hal pokok, yaitu :

• Pertama, sebagai agama tauhid, Islam mengajarkan


adanya kesatuan penciptaan yaitu Allah SWT,
• Kedua, sebagai agama tauhid, Islam mengajarkan
kesatuan kemanusiaan,
• Ketiga, sebagai agama tauhid Islam mengajarkan
kesatuan petunjuk, yaitu al Qur’an dan Sunnah Nabi
SAW,
• Keempat, sebagai konsekwensi logis dari ketiga pokok
tersebut, maka bagi umat manusia hanya ada satu
tujuan dan makna hidup yaitu kebahagian di dunia dan
kebahagian di akhirat.
• Untuk mewujudkan kesatuan
fundamental maka setiap individu
muslim harus berpegang teguh pada
ajaran agamanya dengan jalan
mentaati peraturan-peraturan Allah
yang dirumuskan di dalam al Qur’an
dan Sunnah Rasulullah SAW.
• Kerukunan antar umat beragama
akan bisa terlaksana dengan baik,
bila semua pimpinan agama dan
umatnya masing-masing mau
menahan diri. Tidak merasa lebih
hebat dari umat lainnya. Namun
apabila pemaksaan kehendak dan
merasa superior, maka hal itulah
yang membuat tidak rukunnya umat
beragama
Pandangan Islam terhadap
Pemeluk Agama Lain
• Islam membagi wilayah berdasarkan agama
• Darul Muslim adalah wilayah yg didiami
masyarakat muslim,
• Darul Harbi adalah wilayah yang penduduknya
memusuhi dan mengganggu penduduk Islam,
• Terhadap penduduk Darul Harbi yang demikian,
umat Islam berkewajiban Jihad (berperang)
melawanya, sesuai QS Al-Mumtahanah (60) : 9
Kufur Zimmy
• Kufur Zimmy adalah kelompok masyarakat
bukan Islam, tetapi tidak membenci Islam,
• Harus dihormati dan diperlakukan adil, dalam
pemerintahan berhak diangkat sebagai
tentara dalam melindungi Darul Muslim,
• Umat Islam tidak boleh mengganggu
keyakinan mereka,
• Diatur sebagaimana dalam QS Al-
Mumtahanah (60) ayat 8
Kufur Musta’man
• Adalah pemeluk yang meminta perlindungan
keselamatan, dan keamanan terhadap diri
dan hartanya,
• Kepada mereka pemerintah Islam tidak
memberlakukan hak dan hukum negara,
• Selama dalam lindungan perintah Islam, diri
dan harta mereka harus dilindungi dari
segala kerusakan dan kebinasaan, serta
bahaya lainnya
Kufur Mu’ahadah

• Adalah negara bukan negara


Islam yang membuat perjanjian
damai dengan pemerintah Islam,
baik disertai dengan perjanjian
tolong-menolong, dan bela
membela atau tidak
Kerukunan Intern Umat Islam
• Harus berdasarkan semangat ukhuwah Islamiyyah
(persaudaraan sesama muslim) sesuai dengan QS
Al-Hujurat (49) ayat 10,
• Kesatuan dan persatuan intern umat Islam diikat
oleh kesamaan aqidah (keimanan), akhlak dan
sikap beragamanya didasarkan atas Al-Qur’an dan
al-Hadits
• Adanya perbedaan pendapat diantara umat Islam
adalah rahmat, asalkan perbedaan pendapat tsb
tidak membawa kepada perpecahan dan
peperangan
Diskusikan
•Apa langkah konkrit yang
harus dilakukan untuk
terciptanya kerukunan hidup
antar umat beragama dan
intern umat beragama.

Anda mungkin juga menyukai