Anda di halaman 1dari 3

TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

Keyza Naila Humaira Hermana (13). Iyer S Bachtiar. XI MIPA 2. SMA Telkom Bandung

Abstrak

Indonesia merupakan Negara yang besar dan didalamnya terdapat beberapa agama, diantaranya
agama Islam, Kristen, Hindhu, Budha, dan berbagai macam keyakinan lainnya. Dengan
demikian, toleransi dalam beragama merupakan sebuah keniscayaan untuk menjamin stabilitas
sosial dari paksaan ideologis maupun berupa bentrokan fisik dalam masyarakat. Perbedaan
agama seharusnya untuk saling mengakui, saling menghormati, dan bekerja sama dalam
kebaikan. Bukan sebaliknya perbedaan keyakinan agama menjadi faktor pendorong
untuk saling menjatuhkan, saling merendahkan, atau mencampuradukkan antar agama yang
satu dengan yang lain. Dalam tulisan ini peneliti akan memaparkan Bagaimana hakikat
Toleransi dalam beragama? Toleransi merupakan sikap saling menghormati yang berhubungan
antar agama dan merupakan kebebasan dalam beragama dan beribadah.

Pendahuluan

Fenomena kehidupan antar umat beragama di Indonesia menarik untuk dicermati. Indonesia
sebagai negara dengan keanekaragaman suku, agama, ras, dan antar golongan berpotensi
mengundang kerawanan sosial yang mengganggu kerawanan bangsa. Agama dapat
memberikan sumbangan positif dan negatif dalam masyarakat. Sumbangan positif, agama
dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kerja sama antar masyarakat. Namun sisi lainnya,
agama dapat memicu konflik antar umat beragama. Pembuatan jurnal ini dilakukan dalam
rangka untuk mengetahui apa saja yang termasuk kedalam toleransi antar umat beragama.

Pembahasan

1) Toleransi

Prinsip toleransi antar umat beragama untuk mencapai keadaan yang tentram yakni pertama,
kebebasan beragama. Kebebasan ini merupakan hak asasi manusia yang paling penting dalam
hidup yakni kebebasan dalam memilih kepercayaan atau agama yang dianutnya. Kebebasan
dalam hal ini adalah tidak menuntut tapi membebaskan menganut yang dianggapnya paling
benar. Kedua, adanya penghormatan pada eksistensi agama lain. Sikap yang toleransi dimana
ia memberikan kebebasan dan saling menghormati kepada perbedaan ajaran yang dianut.
Toleransi memiliki 2 bentuk yakni toleransi keagamaan dan toleransi sosial. Toleransi
keagamaan yakni toleransi yang dilakukan menyangkut dengan keyakinan yang berhubungan
dengan ajaran-ajaran agama yaitu munculnya sikap untuk memberikan kesempatan kepada
umat selain agamanya untuk untuk beribadah sesuai dengan yang diyakini. Sedangkan toleransi
sosial yakni yang berhubungan dengan kemasyarakatan. Hal ini penting karena menjaga
kedamaian tetapi pada batas-batas yang telah ditentukan diajaran masing-masing.

2) Penafsiran dan Kandungan Q.S. Al-Kaafirun/109 : 1-6

Kandungan surat Al-Kaafirun merupakan dasar sikap toleransi dalam Islam. Pada ayat yang
terakhir dijelaskan bahwa agama Islam menjunjung tinggi sikap toleransi dan kebebasan dalam
memeluk suatu agama. Islam menjunjung tinggi toleransi dalam bidang sosial, tetapi tidak ada
toleransi dalam bidang akidah dan ibadah. Surah Al-Kaafirun juga menjelaskan kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

Adapun isi pokok dari surah Al-Kaafirun adalah sebagai berikut :

1. Sikap tegas terhadap orang kafir bahwa kita tidak menyembah apa yang mereka sembah.

2. Sikap toleran terhadap orang yang berbeda agama, dengan saling menghormati dalam
hubungan sosial tetapi tidak ada toleransi dalam akidah dan ibadah pokok.

3. Sikap tegas kebebasan beragama, saling menghargai, dan menjalankan ibadah sesuai
dengan kepercayaan masing-masing.

Diriwayatkan bahwa surah Al-Kaafirun diturunkan oleh Allah SWT. Kepada Nabi
Muhammad SAW. Sebagai jawaban tegas atas ajakan dan tipu daya pemimpin Quraisy agar
Rasulullah SAW. Meninggalkan dakwahnya.

Didalam ayat terakhir surah Al-Kaafirun ada kalimat yang menegaskan bahwa untukku
agamaku. Ayat itu menjelaskan bahwa Allah telah memilihkan pilihan untukku sehingga aku
tidak akan berpaling ke agama lain. Juga ada kalimat “untukmu agamamu”, kalimat itu
menjelaskan bahwa biarlah kamu terjerumus kedalam kemusyrikan yang kamu yakini. Karena
tidak ada tukar-menukar dengan pengikut agama lain dalam hal peribadahan kepada Tuhan.
3) Penerapan Sikap Toleransi Antar Umat Beragama Berdasarkan Q.S. Al-Kaafirun

Banyak sekali cara yang dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari untuk mewujudkan sikap
toleransi antar umat beragama, diantaranya :

1. Tidak membeda-bedakan teman berdasarkan agamanya.

2. Menghormati umat beragama lain yang akan melaksanakan ibadahnya.

3. Menghormati perayaan hari besar agama lain.

4. Tidak berisik dan mengganggu orang yang sedang beribadah.

5. Tidak merendahkan dan menghina agama lain.

Hasil dan Kesimpulan

Surah Al-Kaafirun adalah surah yang menegaskan tentang ketauhidan, umat Islam
diperintahkan untuk tidak menyekutukan Allah SWT. Dengan apapun dan mencampur
adukkan keimanan. Berkenaan dengan surah Al-Kaafirun, para mufassir menafsirkan untuk
membangun kebersamaan dan saling menjaga hubungan yang baik kepada orang yang berbeda
agama (dalam hal ini non-muslim) selagi tidak berkenaan dengan akidah. Islam mengajarkan
kita untuk menjadi makhluk sosial yang baik dan mencontohkan akhlak yang baik kepada umat
lain sehingga hubungan antar sesama bisa terjalin dengan erat tanpa ada mencela agama yang
dianut setiap individu. Prinsip-prinsip dalam QS al-Kafirun merupakan dasar-dasar toleransi
sejati yang mengandung nilai-nilai universal. Saat Muslim menghormati akidah agama lain
dengan mengatakan, tak pernah menjadi penyembah yang kamu sembah juga berlaku pada
pemeluk agama lain. Mereka tidak akan menyembah apa yang Muslim sembah. Saat prinsip-
prinsip ini diterapkan, toleransi akan terwujudkan.

Anda mungkin juga menyukai