Anda di halaman 1dari 5

Nama : Azura Ningrum Septi Utami

NPM : 2101842020016

Prodi : Pendidikan Matematika

Mata Kuliah : Agama Islam

1. Trilogi Kerukunan atau persaudaraan dalam islam:


 ukhuwah islamiyah / ukuhwah diniyah adalah persatuan dalam umat islam, dimana kita
berusaha untuk menjadikan semua orang yang seiman, telah mengucap kalimat syahadat
sebagai saudara, tidak memandang batasan kesukuan, ras, warna kulit, negara, serta
perbedaan lainnya. Untuk mendapatkan sifat ini maka seorang muslim harus menyatakan
diri sebagai umat Nabi Muhammad, maka umat nabi ini adalah satu, jangan katakan saya
Indonesia, saya madzab syafii, saya muhammadiyah, yang mana nanti akan menimbulkan
jurangjurang bila kita fanatik akan perbedaan ini. Hal ini sesuai dengan firman ALLAH
“Orang-orang beriman itu bersaudara. Maka eratkanlah hubungan antara kedua
saudaramu itu dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (al-
Hujurat: 10)”

 ukhuwah insaniyah adalah persaudaraan antar sesama manusia tanpa ada batasan iman
maupun negara. Dimana kita menyatakan bahwa seluruh manusia ini adalah bersaudara
dan saling membutuhkan. Maka kemudian kita saling menghargai dan saling
menghormati antar sesama atas dasar kemanusiaan. Hal ini sesuia denga firman ALLAH
yang artinya "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha
Teliti." (QS. Al-Hujurat ayat 13)

 Ukhuwah wathaniyah, yaitu persaudaran diantara berbagai agama, ras , suku , bahasa
yang terikat dalam satu negara sebagaimana indonesia terikat dengan bhineka tunggal ika
yaitu berbeda-beda namun tetap satu jua. Dimana dalam konteks negara setiap warga
negara memiliki hak dan kewajiban yang setara.

2. a. Pandangan terkait dengan adanya Terorisme dan Radikalisme yang


mengatasnamakan agama:
radikalisme yang mengatasnamakan agama menjadi ancaman bersama, baik negara
maupun masyarakat Indonesia. Untuk itu, masyarakat diharap tidak berpengaruh
faham-faham radikalisme yang timbul dengan memanfaatkan agama. Agama menjadi
kendaraan yang dinilai tepat untuk menjalankan aksi radikalisme karena agama
merupakan hal yang sensitif. Apalagi selama ini agama memang sering digunakan untuk
mengadu domba. Dengan kondisi itu, image agama itu sendiri akhirnya tidak bagus.
Agama yang semestinya memberikan ajaran tentang perdamaian, karena penyalahgunaan
tersebut akhirnya semua dengan seenaknya diputarbalik. Seperti ayat-ayat kitab suci
dipotong, sehingga tafsirannya menjadi macam-macam sesuai kepentingan politik. Jadi
semua itu karena ulah manusianya, bukan agama.
Untuk menanggal upaya-upaya tersebut, seharusnya semua pihak harus kritis dengan apa
yang terjadi di masyarakat. Jangan semua ditelan mentah-mentah tanpa menyaring lebih
dulu. Selain itu, semua pihak harus memiliki wawasan dan networking yang luas
sehingga mereka tahu apa target dari gerakan-gerakan seperti itu.

b. pandangan terkait dengan batasan radikalisme dan pemahaman Jihad dalam


islam:
Lahirnya radikalisme keberagaman (islam) di Indonesia, memiliki hubungan erat
dengan perkembangan gerakan pemikiran salafiyah di Timur Tengah. Kelompok
Islam radikal memahami Islam sebagai agama yang sempurna dan lengkap, serta
mmemberikan perhatian kepada otensitas kultural
Maraknya aksi terorisme dengan menggunakan kekerasan, seperti halnya dengan
cara bunuh diri, menjadikan jihad sebagai alasan pembenaran yg di didasari dengan
landasan teologis. Namun pemahaman jihad yang digunakan oleh para pelaku
terorisme tersebut tidak menjamin sesuai dengan makna sesungguhnya yang
terkandung dalam ajaran agama Islam sebagai ajaran yang membawa kedamaian di
bumi

3. pandangan terkait dengan persatuan dan pelestarian budaya keagamaan bisa


memperkokoh kerukunan antar umat beragama:

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis,
suku, agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia dikenal
sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar belakang
budaya (cultural background) beragam. Kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat
ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan
kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya
masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa
gotongroyong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang
dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya kebudayaan dari luar,
maka terjadi proses akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu
adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen dan unsur-unsur kebudayaan lain yang
beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh
bangsa Indonesia. Kemudian sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan
yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan
musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan bangsa
Indonesia. Jadi makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan
sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.

Masing-masing agama seharusnya berusaha keras untuk mengisi pemahaman dan


kegiatannya dengan hal-hal yang mendorong hubungan saling bekerjasama untuk semua
orang. Masyarakat Dusun Segaran mengedepankan sikap toleransi antar umat beragama
yang dapat menerima kehadiran agama lain dengan segala kegiatannya. Bahkan untuk
memberikan suasana yang baik, penerimaan itu diimbangi dengan terjadinya pergaulan
antar umat beragama.

4. a. -Sakinah
Sakinah adalah sebuah doa yang ditujukan kepada kedua mempelai pengantin. Sakinah
berasal dari kata ‫ لتسكنوا إليها‬yang artinya "agar kamu merasa tentram kepadanya". Untuk
mendapatkan keluarga yang sakinah harus adanya usaha suami dan istri membentuk
sakinah didalamnya. Sehingga sakinah adalah ketenangan baik dalam bentuk jasmani
maupun rohani yang dirasakan oleh pasangan suami istri. Sehingga dalam membentuk
keluarga yang sakinah harus dirasakan oleh kedua belah pihak antara suami dan istri agar
komunikasinya tetap terjaga.

-Mawaddah
Mawaddah berasal dari kata ‫ جعل‬yang berarti Allah memberikan kasih sayang pada
pernikahan tersebut tentu yang awalnya harus memenuhi keadaan sakinah terlebih
dahulu.

-Rahmah
Kata rahmah memiliki tiga makna yaitu sebagai berikut:
1. Kata rahmah yang diambil dari kata walad ‫ ولد‬yang berarti siapa yang sudah
menemukan pasangannya maka Allah akan memberikannya keturunan sebagai bentuk
rahmat yang Allah berikan kepada keduanya. Anak dalam keluarga merupakan sebuah
rahmat atau nikmat bagi seorang suami istri karena akan menjadikan keluarga tersebut
semakin kokoh.
2. Kata Rahmah selanjutnya adalah belas kasih, simpati, atau kemurahan hati. Hal ini
berarti Allah telah memberikan perasaan belas kasih antara suami dan istri.
3. Rahmah yang ketiga bermakna untuk saling menjaga dari bahaya atau hal-hal yang
tidak baik. Setelah menikah Allah menjadikan kedua pasangan tersebut memiliki
perasaan untuk saling menjaga satu sama lain dari hal-hal yang tidak baik.

b. -Syarat sah nikah:


1. Ada calon mempelai pria dan perempuan
2. Adanya wali bagi perempuan
3. Adanya 2 orang saksi (orang sudah baliq, berakal dan diutakan tidak fasik)
4. Adanya mahar
5. Ijab dan qabul

- Rukun sah nikah:


1. Mampelai pria dan wanita beragama Islam
2. Laki-laki bukan mahram bagi calon istri
3. Wali akad nikah dari perempuan
Dalam hal ini ayah si perempuan. Jika ayahnya sudah meninggal bisa diwakilkan ke
kerabat terdekat perempuan dari pihak laki-laki seperti kakek, paman, atau saudara laki-
lakinya. Jika tak punya ayah maka bisa diwakilkan oleh wali hakim.
4. Tidak sedang ihram
Nabi Muhammad bersabda, "seorang yang sedang berihram tidak boleh menikahkan,
tidak boleh dinikahkan, dan tidak boleh mengkhitbah." (HR Muslim Nomor 3432)
5, Pernikahan tidak atas paksaan

c. Kriteria calon pasangan suami atau istri yang Idial dalam Islam:
1. Kekayaan
Kekayaan berupa harta benda memang sangat menarik untuk dijadikan alasan seseorang
dalam memilih pasangan hidupnya. Meskipun harta bukan segalanya, namun jika
memiliki harta setidaknya semua kebutuhan dapat terpenuhi.
2. Keturunan
Umat Islam dianjurkan memiliki keturunan yang baik dan memilih wanita yang subur
agar mendapatkan keturunan. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan keturunan
atau nasabnya.
"Nikahilah wanita yang penyayang dan subur. Karena aku berbangga dengan banyaknya
umatku." (HR Abu Dawud)
3. Paras
Memilih pasangan berdasarkan paras, tidak ada salahnya. Sebab, seseorang yang
memiliki paras yang bagus, tentu akan memberikan ketenangan dan senang untuk
dipandang.
Memang, memiliki paras yang cantik atau ganteng tidak akan berlangsung lama, karena
semua pasti akan mengalami perubahan seiring berjalannya usia. Tapi, dengan memiliki
paras yang enak dipandang akan meningkatkan kepercayaan diri.
4. Agama
Ketika ketiga hal di atas tidak bisa kamu dapatkan, carilah pasangan yang selalu
memperhatikan agamanya. Sebab, harta, keturunan, paras, bukanlah jaminan suatu
kebahagiaan, tapi agama bisa menjadi pegangan yang kokoh untuk menggapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.

5. Karakter Remaja yang berkwalitas dalam pandangan islam:


1. salimul aqidah atau keyakinan yang lurus
2. shahihul ibadah atau ibadah yang benar
3. matimul khuluq atau akhlak yang mulia
4. qadirun al kasbi atau memiliki penghasilan / mandiri
5. mutsaqaful fikri atau wawasan yang luas.
6. quriyyul jismi atau fisik yang kuat dan sehat
7. mujahidun linafsih atau jiwa yang selalu bersemangat
8. muunadzam fi syunih atau tidak macam-macam
9. harishum ala waqt atau menjaga waktu
10. nafiun lighairih atau berguna untuk orang lain.

Anda mungkin juga menyukai