Anda di halaman 1dari 7

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Oleh:

1)Cindy Regita Septiani

2)Endah Pradilla Sandi

3)Roval Al Fiqri

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Kerukunan Umat Beragama ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada dan Ibu Endang Switri selaku Dosen Mata Kuliah
Pengembangan Agama Islam di UNSRI yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai makna dari kerukunan umat beragama. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Indralaya, November 2015

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pembahasan mengenai kerukunan antar dan inter umat beragama di negeri ini selalu
menarik perhatian semua lapisan masyarakat,dari orang-orang kebanyakan(awam)sampai
dengan para cendekiawan dan tokoh berbagai agama.Upaya pemerintah dalam rangka
membangun kerukunan umat beragama sudah dimulai sejak zaman orde baru.Konflik itu
muncul karena 40 tahun ini pendidikan dan dakwah Islam bersifat memusuhi agama
lain,bersikap curiga terhadap agama lain,dan bersikap tidak mau mengerti agama lain,yang
tidak hanya mubaligh-mubaligh saja.

1.2 Tujuan

-Menjelaskan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam


-Menjelaskan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Insaniyah
-Menyikapi perbedaan dalm Pluralitas agama secara bijaksana.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Islam sebagai Rahmat bagi Seluruh Alam

Upaya untuk membangun kerukunan umat bergama sebenarnya sudah banyak dilakukan dengan
pembinaan kerukunan umat beragama berupa dialog antar berbagai tokoh agama. Namun masih saja
terjadi konflik antar umat beragama, menurut beberapa tokoh penyebabnya adalah karena masing
masing individu belum memahami dan menghayati apa yang terkandung dalam ajaran agamanya
sendiri.Selain itu terdapat banyak kesalahan dalam pendidikan dan dakwah islam selama ini.

1.Ajaran Islam tentang kebebasan bergama

Ayat yang sering dikutip berkenaan dengan kebebasan beragama adalah firman Allah SWT
dalam surah Al-Baqarah:256

Prinsip kebebasan beragama adalah kehormatan bagi manusia dari Tuhan karena Tuhan mengakui
hak manusia untuk memilih sendiri jalannya.Tentu semua resiko pilihan adalah tanggung jawab
sepenuhnya manusia sendiri.

2.Ajaran Islam tentang Perbedaaan Pemahaman Agama dan Sikap Umat Islam Terhadap
Agama non Islam

Dalam ajaran Islam sikap menghormati terhadap agama lain merupakan akibat wajar dari sistem
keimanan sendiri.Nabi Muhammad SAW diperintahkan Allah untk mengaskan bahwa beliau bukan
yang pertama dari kalangan para utusan Allah dan ditegaskan pula bahwa dia tidak lain hanyalah
seorang rasul,yang sebelumnya telah ada rasul-rasul yang lain

QS:Al-Imron:144

Allah tidak melarang hidup bermasyarakat dengan orang yang tidak sepaham atau tidak
seagama,selama tidak memusuhi Islam.Seperti dalam firman Allah(QS.Al-Mumtahanah:8)

Agama sebagai sesuatu yang mendasari kehidupan seseorang seringkali menjadi kendala dalam
berhubungan antar masyarakat yang berlainan agama,sehingga terjadi konflik antara pengikut suatu
agama dengan agama lainnya.Oleh sebab itu,agama Islam memberikan tuntutan dalam pergaulan
intern umat Islam sendiri dan antar umat beragama lainnya,yang tercermin dalam kosep
persaudaraan(Ukhuwah).
2.2 Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah

1.Ukhuwah Islamiyah

Agama Islam menekankan hubungan sesama muslim berdasarkan kesamaan iman yang ada pada
kenyataanya jauh lebih kuat daripada hubungan darah atau etnik.Bagaimanpun,iman merupakan dasar
keyakinan yang berpengaruh terhadap seluruh perilaku seorang Muslim.

Sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadist yang artinya:

Seorang mumin dengan mukmin yang lain bagaikan satu tubuh,apabila salah satu anggopta tubuh
ituy terluka,maka seluruh tubuh akan merasakan demamnya.(HR Muslim dan Ahmad).

Kasih sayang terlahir dari kesamaan iman merupakan dasar utama pergaulan dikalangan umat
Islam.Kasih sayang tersebut akan memeancar dan membentuk pola hubungan antar kaum Muslimin
dalam memandang orang lain sebagaimana ia memandang dirinya sendiri.Nabi bersabda:

Tidak beriman seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai
dirinya sendiri.(HR.Bukhari dari Annas).

Landasan keimanan dalam Ukhuwah Islamiyah akan membentuk sikap adil dalam menyikapi
perbedaan-perbedaan pendapat dan perilaku orang lain.Perbedaaan pemahaman adalah sesuatu yang
wajar dan manusiawi.Perbedaan harus disikapi secara wajar sebagai konsekuensi kemanusiaan bahkan
dipamdang sebagai dinamika yang akan melahirkan peningkatan kualitas,yaitu mendorong umat
untuk menggali ajaran Islam untuk memecahkan dan memenuhi keingintahuan akibat perbedaan
tersebut.

Dalam memantapkan Ukhuwah Islamiyah berkaitan dengan perbedaan pemahaman dan pengalaman
ajaran agama,para ulama menetaokan tiga konsep yaitu:

1.Konsep tanawwu al-ibadah(keragaman cara beribadah)

Konsep ini mengakui adanya keragaman yang dipraktekkan Nabi SAW dalam bidang pengalaman
agama.Hal ini mengantarkan pada pengakuan akan kebenaran semua praktek keagamaan,selama
merujuk kepada Rasulullah SAW.

2.Konsep al-mukhtiu fi al-ijtihadi lahu ajrun(kesalahan dalam berijtihad mendapat ganjaran)

Konsep ini berarti bahwa selama seseorang mengikuti pendapat seorang Ulama,ia tidak akan
berdosa,bahkan tetap diberi ganjaran,walaupun hasil ijtihad yang diamalkan itu keliru.

3.Konsep la hukma lillahi qabla ijtihad al mujtahid

Konsep ini dapat kita pahami bahwa pada persoalan-persoalan hukum yang belum ditetapkan
secara pasti,baik dalam Al-Quran maupun Sunnah Rasul,Allah belum menetapkan hukumnya.Oleh
karena itu,umat Islam khususnya para mujtahid dituntut untuk menetapkan hukum melalui
ijtihad.Hasil ijtihad merupakan hukum Allah bagi masing-masing mujtahid,walaupun hasilnya
berbeda-beda.
2.Ukhuwah Insaniyah

Agama Islam diturunkan untuk manusia dengan segala keberagamannya.Ajaran Islam tidak
melartang umatnya untuk berhubungan baik dengan umat beragama lain.Ukhuwah Insaniyah dapat
diartikan sebagai persaudaraan sesama manusia dalam satu penciptaan yaitu diciptakan oleh Tuhan.

Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berpihak kepada kebenaran dan keadilan terhadap
siapa saja,termasuk orang-orang non muslim.Islam sebagai agama rahmat akan selalu membela
kepada yang benar walaupun bukan golongan Muslim.

Dalam hubungan dengan umat beragama lain hendaknya seorang Muslim tetap menjaga
keyakinan(aqidah)nya,yaitu meyakini bahwa agama Islam-lah yang diridhai Allah dan berusaha
menyucikan aqidahnya.Hal ini berarti bahwa hubungannya dengan pihak lain tidak sampai
membenarkan keyakinan mereka atau saling tukar keyakinan,tetapi tetap menghormati dan
menghargai keyakinan masing-masing.

C.Kebersamaan dalam Pluralitas Agama

Pluralitas adalah kemajemukan yang didasari oleh keutamaan(keunikan)dan kekhasan.Pluralitas


merupakan sunatullah,dalam penciptaan manusia.Allah menjadikan perbedaan satu sama lain padahal
hakikatnya manusia merupakan satu keturunan dalam hal nenek moyang yaitu Nabi Adam As.Islam
merupakan agama rahmat bagi seluruh alam dan tidak memandang pluralitas sebagai perpecahan serta
membawa bencana akan tetapi dengan adanya pluralitas dapat menyatukan perpecahan dan lebih
menimbulkan kerukunan dan kebersamaan dalam masyarakat yang majemuk.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Upaya untuk membangun kerukunan umat bergama sebenarnya sudah banyak dilakukan dengan
pembinaan kerukunan umat beragama berupa dialog antar berbagai tokoh agama. Ajaran Islam
tentang kebebasan bergama Ayat yang sering dikutip berkenaan dengan kebebasan beragama adalah
firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah:256. Pluralitas adalah kemajemukan yang didasari oleh
keutamaan(keunikan)dan kekhasan.Pluralitas merupakan sunatullah,dalam penciptaan manusia.

3.2 Saran

Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berpihak kepada kebenarqan dan keadilan terhadap
siapa saja,termasuk orang-orang non muslim.Dalam menghadapi berbagai macam pendapat,hendaklah
agar selalu bersikap bijaksana,tidak anarkis,serta tidak mempersalahkan tentang suatu perbedaan
pendapat itu sendiri atau tidak semena-mena menyalahkan pendapat seseorang.

Anda mungkin juga menyukai