Anda di halaman 1dari 8

MACAM-MACAM ALAT INSTRUMENTAL LAIN NYA

1) Potensiometri

Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda potensial sel dari suatu sel
elektrokimia. Metode potensiometri digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu ion (ion
selective electrode), pH suatu larutan, dan menentukan titik akhir titrasi.
Alat-alat yang diperlukan dalam metode potensiometri adalah :
1. elektrode pembanding (refference electrode)
2. elektroda indikator ( indicator electrode )
3. alat pengukur potensial.
Komponen-komponen tersebut disusun membentuk suatu sel potensiometri. Potensiometri
digunakan sebagai salah satu metode untuk mengukur
konsentrasi suatu larutan, dalam hal ini hubungan antara potensial sel dan konsentrasi dapat
dijelaskan melalaui persamaan Ners.

Metode potensiometri didasarkan atas pengukuran selisih atau beda potensial antara dua
buah electrode yang tercelup dalam larutan. Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan
bantuan elektroda indikator dan elektroda pembanding yang sesuai. Dengan demikian, kurva titrasi
yang diperoleh dengan menggambarkan grafik potensial terhadap volume pentiter yang
ditambahkan, mempunyai kenaikan yang tajam di sekitar titik kesetaraan. Dari grafik itu dapat
diperkirakan titik akhir titrasi. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok
untuk menentukan titik akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh atau bila daerah kesetaran
sangat pendek dan tidak cocok untuk penetapan titik akhir titrasi dengan indikator(Rivai, 1995).
Salah satu aplikasi metode potensimetri adalah titrasi potensiometri dimana larutan sampel
dititrasi dengan larutan baku penitrasi kedalam larutan sampel dicelupkan elektroda indicator dan
pembanding. Selisih potensial antara kedua elektroda diamati selama titrasi . kurva titrasi dihasilkan
dengan jalan mengalurkan harga potensial / pH terhadap volume.

Titik akhir dalam titrasi potensiometri dapat dideteksi dengan menetapkan volume pada mana terjadi
perubahan potensial yang relatif besar ketika ditambahkan titran. Dalam titrasi secara manual, potensial
diukur setelah penambahan titran secara berurutan, dan hasil pengamatan digambarkan pada suatu kertas
grafik terhadap volum titran untuk diperoleh suatu kurva titrasi. Dalam banyak hal, suatu potensiometer
sederhana dapat digunakan, namun jika tersangkut elektroda gelas, maka akan digunakan pH meter khusus.
Karena pH meter ini telah menjadi demikian biasa, maka pH meter ini dipergunakan untuk semua jenis
titrasi, bahkan apabila penggunaannya tidak diwajibkan (Basset, 1994).
Reaksi-reaksi yang berperan dalam pengukuran titrasi potensiometri yaitu reaksi pembentukan
kompleks reaksi netralisasi dan pengendapan dan reaksi redoks. Pada reaksi pembentukan kompleks dan
pengendapan, endapan yang terbentuk akan membebaskan ion terhidrasi dari larutan. Umumnya digunakan
elektroda Ag dan Hg, sehingga berbagai logam dapat dititrasi dengan EDTA. Reaksi netralisasi terjadi pada
titrasi asam basa dapat diikuti dengan elektroda indikatornya elektroda gelas. Tetapan ionisasi harus kurang
dari 10-8. Sedangkan reaksi redoks dengan elektroda Pt atau elektroda inert dapat digunakan pada titrasi
redoks. Oksidator kuat (KMnO4, K2Cr2O7, Co(NO3)3) membentuk lapisan logam-oksida yang harus
dibebaskan dengan reduksi secara katoda dalam larutan encer (Khopkar, 1990).
Persamaan Nernst memberikan hubungan antara potensial relatif suatu elektroda dan konsentrasi
spesies ioniknya yang sesuai dalam larutan. Potensiometri merupakan aplikasi langsung dari persaman
Nernst dengan cara pengukuran potensial dua elektroda tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol. Dengan
pengukuran pengukuran potensial reversibel suatu elektroda, maka perhitungan aktivitas atau konsentrasi
suatu komponen dapat dilakukan (Rivai, 1995).
Potensial dalam titrasi potensiometri dapat diukur sesudah penambahan sejumlah kecil volume titran
secara berturut-turut atau secara kontinu dengan perangkat automatik. Presisi dapat dipertinggi dengan sel
konsentrasi. Elektroda indikator yang digunakan dalam titrasi potensiometri tentu saja akan bergantung pada
macam reaksi yang sedang diselidiki. Jadi untuk suatu titrasi asam basa, elektroda indikator dapat berupa
elektroda hidrogen atau sesuatu elektroda lain yang peka akan ion hidrogen, untuk titrasi pengendapan halida
dengan perak nitrat, atau perak dengan klorida akan digunakan elektroda perak, dan untuk titrasi redoks
(misalnya, besi(II)) dengan dikromat digunakan kawat platinum semata-mata sebagai elektroda
redoks (Khopkar, 1990).
2) Polarograf

Polarografi merupakan metode analisis yang didasarkan pada peristiwa polarisasi dalam
elektrolisis. Sebagaimana diketahui bahwa polarisasi terjadi pengutupan pada elektroda yang
menyebabkan laju kuat arus (i) yang makin berkurang. Metode Gravimetri mulai dikenalkan oleh
Jaroslav Heyrovsky . Polarografi merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada prinsip
elektrolisis pada elektroda mikro tetes air raksa.
Kegunaan polarografi :
Karena difusi memiliki hubungan linier dengan konsentrasi maka polarografi berfungsi dalam
analisis kuantitatif untuk mengetahui konsentrasi suatu sampel.

3) Kulometri

Coulometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada pengukuran kuantitas elektrik yang
diperlukan untuk membentuk analit secara kuantitatif.
Metoda coulometri merupakan metode yang sangat efektif dengan jumlah analit sangat kecil. Ada
beberapa metode analisis dalam koulometri, yaitu koulometri potensial terkendali, titrasi
koulometri dan elektrografimetri.
Kegunaan : Tetapan perbandingan antara jumlah arus yang diukur dan berat analit dapat
diturunkan dari tetapan fisika, jadi pembakuan atau peneraan tidak diperlukan seperti biasanya
(tidak memerlukan standar/kalibrasi curve) dan metode koulometri sering seteliti cara gravimetri
atau volumetri, dan lebih cepat dan lebih mudah dari cara gravimetri dan volumetri.
Metoda coulometri merupakan metode yang sangat efektif dengan jumlah analit sangat kecil. Ada
beberapa metode analisis dalam koulometri, yaitu koulometri potensial terkendali, titrasi koulometri dan
elektrografimetri. Selain itu keuntungan metode ini adalah tetapan perbandingan antara jumlah arus yang
diukur dan berat analit dapat diturunkan dari tetapan fisika, jadi pembakuan atau peneraan tidak diperlukan
seperti biasanya (tidak memerlukan standar/kalibrasi curve). Selain itu metode koulometri sering seteliti cara
gravimetri atau volumetri, dan lebih cepat dan lebih mudah dari cara gravimetri dan volumetric.

4) Konduktometri

Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan.
Daya hantar listrik suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan. Daya
hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak
mempunyai daya hantar listrik yang besar.

5) Polarimetri

Polarimetri adalah suatu metoda analisa yang berdasarkan pada pengukuran daya putaran optis
dari suatu larutan. Polarimeter dapat digunakan untuk :
1. Menganalisa zat yang optis aktif
2. Mengukur kadar gula
3. Penentuan antibiotik dan enzim

6) Refraktometri
Refraktometri adalah suatu analisis yang berdasarkan pada penentuan indeks bias suatu zat. Dan
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/konsentrasi bahan yang terlarut.
Misalnya gula, garam, protein, dsb. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah
memanfaatkan refraksi cahaya.

7) Spektroskopi massa

Spektrometer massa : adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk menentukan struktur kimia
dari molekul organik berdasarkan perhitungan massa dari molekul tersebut serta pola fragmentasinya.
Spektrometri massa adalah alat yang digunakan untuk menentukan massa atom atau molekul, yang
ditemukan oleh Franci William Aston pada tahun 1919. Prinsip kerja alat ini adalah pembelokan partikel
bermuatan dalam medan magnet. Spektrometri massa bekerja dengan membangkitkan molekul-molekul
bermuatan atau fragmen-fragmen molekul baik dalam keadaan sangat hampa atau segera sebelum sampel
memasuki ruang sangat hampa. Molekul terionisasi harus dibangkitkan dalam fase gas. Dalam spektrometri
massa klasik hanya ada satu metode yang menghasilkan molekul bermuatan, tetapi kini ada beberapa
alternatif. Sewaktu molekul sudah bermuatan dan berada dalam satu fase gas, molekul tersebut dapat
dimanipulasi dengan penerapan medan listrik atau medan magnet agar dapat menentukan bobot molekulnya
dan bobot molekul semua fragmen yang menghasilkan dari pemecahan molekul. Spektometer massa adalah
suatu instrumen yang dapat menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya.
Teknik ini tidak dapat dilakukan dengan spektroskopi, akan tetapi nama spektroskopi dipilih disebabkan
persamaannya dengan pencatat fotografi dan spektrum garis optik.

Spektrometer massa menembaki bahan yang sedang diteliti dengan berkas elektron dan secara
kauntitatif mencatat hasilnya sebagai suatu spektrum fragmen-fragmen ion positif. Catatan ini disebut
spektrum massa. Terpisahnya fragmen-fargmen ion positif didasarkan pada massanya (lebih tepat, massa
dibagi muatan, tetapi kebanyakan ion bermuatan tunggal).

Prinsip Spektrometri Massa

Molekul bermuatan atau fragmen molekul dihasilkan dalam suatu ruang sangat hampa, atau segera
sebelum suatu sampel memasuki ruang sangat hampa dengan menggunakan berbagai metode untuk produksi
ion. Ion-ion dihasilkan dalan fase gas sehingga ion tersebut kemudian dapat dimanipulasi dengan penerapan
pada medan magnet atau medan listrik agar dapat menentukan molekulnya.

Penerapan Spektrometri Massa

Spektrometri massa memberikan suatu metode yang sangat penting untuk menentukan atau
memastikan identitas atau struktur obat dan bahan baku yang digunakan dalam pembuatannya. spektrometri
massa telah menjadi suatu alat yang penting dalam proteomik, yang kini menjadi alat utama dalam
penemuan obat.

Kelebihan Spektrometri Massa

Metode terbaik untuk mendapatkan identifikasi cepat pengotor minor, yang idealnya harus dilakukan
dengan menggunakan pemisahan secara kromatografi bersama dengan spektrometri massa resolusi tinggi
sehingga komposisi unsur tersebut dapat ditentukan dengan munculnya spektrometri massa elektrosemprot
dan munculnya kembali spektrometri massa waktu lintas, teknik tersebut akan menjadi metode utama dalam
pengendalian mutu antibodi dan peptida terapeutik.

Keterbatasan Spektrometri Massa

Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin tapi ditempatkan dalam suatu
lingkungan penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang
berasal dari proses rutin atau dalam pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan
dukungan personel yang sangat terlatih dan pemeliharaan yang teratur. Namun, keterbatasan ini secara
bertahap dihilangkan. Sampel dalam bentuk gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektron berenergi
tinggi. Perlakuan ini menyebabkan atom atau molekul sampel berionisasi (melepas elektron sehingga
menjadi ion positif). Ion-ion positif ini kemudian dipercepat oleh suatu beda potensial dan diarahkan ke
dalam suatu medan magnet melalui suatu celah sempit. Di dalam medan magnet, ion-ion tersebut akan
mengalami pembelokan yang bergantung kepada:

1. Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial listrik yang digunakan,
makin besar kecepatan ion dan makin kecil pembelokan.
2. Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.

3. Massa partikel (ion). Makin besar massa partikel, makin kecil pembelokan.

4. Muatan partikel. Makin besar muatan, makin besar pembelokan.

8) Spektroskopi emisi

Spektroskopi emisi atom merupakan spektroskopi yang didasarkan pada cahaya yang dipancarkan
ketika elektron turun dari level energi tinggi ke energi yang lebih rendah. Sebagaimana telah
dijelaskan di atas bahwa jika ada energi dari luar yang mengganggu atom, misalnya energi termal
dari flame (api), arc (pengelasan) atau spark (percikan api) yang dihasilkan tegangan tinggi, dan
laser pulsa berdaya tinggi, maka elektron dalam atom akan naik dari ground state ke level energi
eksitasi dikarenakan penyerapan (absorption) dari energi yang mengganggu
9) Spektroskopi adsorpsi

Spektroskopi serapan atom (spektroskopi adsorpsi) digunakan untuk menganalisis konsentrasi analit dalam
sampel. Elektron pada atom akan tereksitasi pada orbital yang lebih tinggi dalam waktu singkat dengan
menyerap energi (radiasi pada panjang gelombang tertentu). Secara umum, setiap panjang gelombang akan
bereaksi pada satu jenis elemen sehingga inilah yang menjadi kelemahan penggunaan alat ini . Spektroskopi
atom digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan (kualitatif dan kuantitatif) logam-logam dalam
tingkat trace dalam semua jenis materi dan larutan. Pengukuran dalam spektroskopi serapan atom (SSA)
berdasarkan radiasi yang diserap oleh atom yang tidak tereksitasi dalam bentuk uap.

Spektroskopi serapan atom (bahasa Inggris: atomic absorption spectroscopy) merupakan prosedur dalam
kimia analisis yang menggunakan prinsip energi yang diserap atom. Atom yang menyerap radiasi akan
menimbulkan keadaan energi elektronik terekesitasi. [1] Teknik ini dikenalkan oleh ahli kimia Australia pada
tahun 1955 yang dipimpin oleh Alan Walsh dan oleh Alkemade dan Millatz di Belanda. Komersialisasi
pertama kali dilakukan pada tahun 1959, dan banyak sekali yang menggunakannya . Permasalahan yang
terjadi sebelum tahun tersebut adalah sifat atom menciptakan garis absorpsi yang sangat dangkal.
Spektroskopi serapan atom digunakan untuk menganalisis konsentrasi analit dalam sampel. Elektron pada
atom akan tereksitasi pada orbital yang lebih tinggi dalam waktu singkat dengan menyerap energi (radiasi
pada panjang gelombang tertentu). Secara umum, setiap panjang gelombang akan bereaksi pada satu jenis
elemen sehingga inilah yang menjadi kelemahan penggunaan alat ini . Selisih nilai absorbansi blanko (tanpa
sampel yang ditargetkan) dibandingkan dengan sampel uji merupakan nilai konsentrasi zat target yang
diinginkan. Ketika nilai konsentrasi sudah diketahui, maka dapat diketahui satuan massa yang lain. Dalam
pengukurannya dibutuhkan sebuah kurva standar yang elemennya adalah konsentrasi analit dibandingkan
dengan nilai absorbansi (serapan) . Kurva standar dibuat menggunakan larutan yang telah diketahui
konsentrasi zat yang ingin diuji dengan berbagai perbedaan konsentrasi.]

Anda mungkin juga menyukai