Anda di halaman 1dari 5

beberapa instrumen yang dipakai dalam menganalisa unsure atau senyawa dalam proses

analisa kimia:

1. SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM (ATOMIC ABSORBANCE


SPECTROSCOPY) DAN SPEKTROSKOPI EMISI ATOM (ATOMIC
EMISSION SPECTROSCOPY)
Spektroskopi atom digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan (kualitatif dan
kuantitatif) logam-logam dalam tingkat "trace" dalam semua jenis materi dan larutan.
Pengukuran dalam spektroskopi serapan atom (SSA) berdasarkan radiasi yang diserap oleh
atom yang tidak tereksitasi dalam bentuk uap. Dalam spektmskopi emisi, pengukuran
berdasarkan energi yang diemisikan ketika atom atom dalam keadaan tereksitasi untuk
kembali ke keadaan dasar, Spektroskopi Emisi Nyala (SEN) adalah suatu spektroskopi emisi
dari daerah khusus yang mana atom dicksitasi dengan menggunakan nyala.
Teknik serapan dan emisi nyala biasanya disertai pemasukkan suatu larutan sampel
bentuk aerosol dalam nyala. Evaporasi pelarut dan penguapan garam terjadi terlebih dahulu
untuk mendisosiasi garam ke dalam atom atom gas yang bebas. Pada suhu nyala udara-
asetilen (2300°C) atom dari sejumlah banyak unsur berada dalam keadaan dasar. Jika
seberkas energi radiasi yang terdiri dari spektrum emisi untuk unsur tertentu yang akan
ditentukan dilewatkan melalui nyala ini, sejumlah atom dalam keadaan dasar akan menyerap
energi dari panjang gelombang yang karakteristik (garis resonansi) dan mencapai keadaan
energi yang lebih tinggi.

2. SPEKTROMETRI MASSA
Spektrometri massa adalah alat yang digunakan untuk menemukan massa atau moleku
yang ditemukan oleh Francis Wiliam Anson pada tahun 1919. Prinsi kerja dari alat ini adalah
pembelokan partikel bermuatan dalam medan: magnet.
Pada sampel dalam bentuk gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektron
berenergi tinggi. Perlakuan ini menyebabkan atom atau molekul sampel berionisasi (melepas
elektron sehingga menjadi ion positif). Ion-ion positif ini kemudian dipercepat oleh suatu
beda potensial dan diarahkan ke dalam suatu medan magnet melalui suatu celah sempit. Di
dalam medan magnet, ion-ion tersebut akan mengalami pembelokan yang bergantung
kepada:

1) Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial listrik yang
digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil pembelokan.
2) Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.
3) Massa partikel (ion). Makin besar massa partikel, makin kecil pembelokan.
4) Muatan partikel. Makin besar muatan, makin besar pembelokan

3. SPEKTROSKOPI ADSORBSI
Spektroskopi adsorbs merupakan prosedur dalam kimia analisis yang menggunakan
prinsip energi yang diserap atom. Atom yang menyerap radiasi akan menimbulkan keadaan
energi elektronik terekesitasi. Teknik ini dikenalkan oleh ahli kimia Australia pada tahun
1955 yang dipimpin oleh Alan Walsh dan oleh Alkemade dan Millatz di Belanda.
Komersialisasi pertama kali dilakukan pada tahun 1959, dan banyak sekali yang
menggunakannya. Permasalahan yang terjadi sebelum tahun tersebut adalah sifat atom
menciptakan garis absorpsi yang sangat dangkal.
Spektroskopi sempan atom digunakan untuk menganalisis konsentrasi analit dalam
sampel. Elektron pada atom akan tereksitasi pada orbital yang lebih tinggi dalam waktu
singkat dengan menyerap energi (radiasi pada panjang gelombang tertentu). Secara umum,
setiap panjang gelombang akan bereaksi pada satu jenis elemen sehingga inilah yang menjadi
kelemahan penggunaan alat ini. Selisih nilai absorbansi blanko (tanpa sampel yang
ditargetkan) dibandingkan dengan sampel uji merupakan nilai konsentrasi zat target yang
diinginkan. Ketika nilai konsentrasi sudah diketahui, maka dapat diketahui satuan massa yang
lain. Dalam pengukurannya dibutuhkan sebuah kurva standar yang elemennya adalah
konsentrasi analit dibandingkan dengan nilai absorbansi (scrapan). Kurva standar dibuat
menggunakan larutan yang telah diketahui konsentrasi zat yang ingin diuji dengan berbagai
perbedaan konsentrasi.
Spektroskopi serapan atom terdiri atas berbagai komponen yaitu:
a) Suplai daya.
b) Tabung katoda berongga..
c) Pencacah, yang diletakkan antara sumber cahaya dan pembakar.

4. POLARIMETRI
Polarimetri adalah suatu metoda analisa yang berdasarkan pada pengukuran daya
putaran optis dari suatu larutan. Daya putaran optis adalah kemampuan suatu zat untuk
memutar bidang getar sinar terpolarisir.
Sinar terpolarisir merupakan suatu sinar yang mempunyai satu arah bidang getar dan
arah. tersebut tegak lurus terhadap arah rambatannya. Senyawa optis aktif adalah senyawa
yang dapat memutar bidang getar sinar terpolarisir. Zat yang optis ditandai dengan adanya
atom karbon asimetris atau atom C kiral dalam senyawaorganic.
Jenis-jenis polarimeter:
a) Spektropolarimeter
a. Merupakan satu jenis polarimeter yang dapat digunakan untuk mengukur
aktifitas optik dan besarnya penyerapan.
b) Optical rotatory dispersion (ORD)
a. Alat ini merupakan modifikasi dari spektropolarimeter. prinsipnya sama
dengan spektropolarimeter, tetapi terdapat perbedaan yaitu pada ORD ini sinar
diatur berdasarkan tingkat polarisasinya, yaitu pada frekuensi 12 Hz.
c) Circular Dichroism Apparatus (CDA)
a. CDA ini merupakan modifikasi dari spektrofotometer konfensional yang
digunakan untukmenentukan dua serapan atau absorban.
d) Saccarimeter
Alat ini hanya dapat digunakan untuk menentukan kadar gula.

5. POTENSIOMETRI
Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda potensial sel
dari suatu sel elektrokimia. Metode potensiometri digunakan untuk menentukan konsentrasi
suatu ion (ion selective electrode), pH suatu larutan, dan menentukan titik akhir titrasi. Alat-
alat yang diperlukan dalam metode potensiometri adalah:
a) Elektrode pembanding (refference electrode)
b) Elektroda indikator (indicator electrode)
c) Alat pengukur potensial.

6. POLAROGRAFI
Polarography merupakan metode analisis yang didasarkan pada peristiwa polarisasi
dalam elektrolisis. Metode Gravimetri mulai dikenalkan oleh Jaroslav Heyrovsky. Polarografi
merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada prinsip elektrolisis pada elektroda
mikro tetes air raksa. Selanjutnya teknik polarografi ini dijadikan dasar bagi pengembangan
metode Voltametri. Polarografi dan Voltametri adalah suatu teknik elektroanalisis yang
memperoleh informasi dari analit berdasarkan kurva arus-potensial, dengan melakukan
pengukuran arus listrik sebagai fungi potensial yang diberi.
Dasar dari polarografi adalah elektrolisis dari suatu larutan yang mengandung analit
eletroaktif, artinya zat-zat yang dapat dioksidasi secara listrik (electro oxidable) dan yang
dapat direduksi secara listrik (electro reductible) pada elektroda tetes air raksa.

Instrumentasi Polarografi
a. Mercury Elektroda (Elektroda Merkuri).
Elektroda merkuri merupakan elektroda kerja dalam sistem polarografi, disamping
2 elektroda yang lain yaitu elektroda pembanding (Ag/AgCe atau kolonel jenuh)
dan elektroda pembantu (Auxiallary elektroda) (Pt atau Au). Ketiga elektroda
ditempatkan dalam satu tabung yang mengandung analit.
b. Potensiostat
Potensiostat merupakan bagian instrument yang terdiri dari rangkaian listrik yang
berguna untuk menjaga potensial dan mengatur potensial tetap pada nilai tertentu
secara sederhana.

7. KAULOMETRI
Koulometri adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada prinsip kuantitas
kelistrikan (pengukuran coulomb). yang mempelajari hubungan antara konsentrasi dengan
muatan listrik.
Coulomb merupakan kuantitas kelistrikan yang melibatkan jumlah muatan yang
dipindahkan dalam I detik dan arus tetap A. Dalam kimia analisis, pengukuran cuolomb
dilakukan pada kondisi tertentu sehingga kuantitas yang terukur dapat dikaitkan dengan suatu
reaksi elektrokimia tertentu sehingga dapat dilakukan perhitungan analisis. berdasarkan
hukum Faraday.
Metoda koulometri merupakan metode yang sangat efektif dengan jumlah analit
sangat kecil. Ada beberapa metode analisis dalam koulometri, yaitu koulometri potensial
terkendali, titrasi kaulometri dan elektrografi.

8. KONDUKTRIMETRI
Konduktimetri adalah salah satu metoda analisa kimia kuantitatif berdasarkan daya
hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik (G) suatu larutan bergantung pada jenis dan
konsentrasi ion di dalam larutan.
Prinsip kerja dari konduktimetri ini adalah sel hantaran dicelupkan kedalam larutan
ion positif dan negative yang ada dalam larutan menuju sel hantaran menghasilkan sinyal
listrik berupa hambatan listrik larutan. Hambatan listrik dikonversikan oleh alat menjadi
hantaran listrik larutan.
Konduktimetri adalah suatu metoda analisi yang berdasarkan kepada pengukuran
daya hantar listrik yang dihasilkan oleh sepasang elektroda inert yang mempunyai luas
penampang (A) dan jarak tertentu (d). Daya hantar listrik tersebut merupakan fungsi
konsentrasi dari larutan elektrolit yang di ukur. Daya hantar listrik berhubungan dengan
pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar
listrik yang besar.

9. REFRAKTOMETRI
Refraktometri atau refractometer adalah sebuah alat yang biasa digunakan untuk
mengukur kadar atau konsentrasi bahan atau zat terlarut Misalnya konsentrasi dari gula,
garam, protein, ataupun zat-zat lainnya. Metode kerja dari refraktometer ini dengan
memanfaatkan teori refraksi cahaya. Alat Refraktometer ini ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe,
yaitu seorang ilmuan asal German pada awal abad 20 (Sekitar tahun 2010).
Konsentrasi bahan terlarut sering dinyatakan dalam satuan Brix(%) yang merupakan
prosentasi dari bahan terlarut dalam sample (larutan air). Kadar zat terlarut merupakan total
dari semua zat atau bahan dalam air, termasuk gula, garam, protein, asam dsb. Pada dasarnya
Brix(%) dinyatakan sebagai jumlah gram dari gula tehu yang terdapat dalam larutan 100g
gula tebu. Jadi pada saat mengukur larutan gula, Brix(%) harus benar-benar tepat sesuai
dengan konsentrasinya.

Spektroskopi serapan atom (atomic Spektrometri massa


absorbance spectroscopy) dan
spektroskopi emisi atom (atomic
emission spectroscopy)

Spektroskopi adsorbsi
Kaulometri

refraktometri Potensiometri
Polarimetri
polarografi

konduktrimetri

Anda mungkin juga menyukai