Anda di halaman 1dari 3

Nama: Muhammad Haris Rachman Wijaya Kelas:1D-D4TKI NIM:2241420087

1.pH meter

Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan
yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda gelas
yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen
yang ukurannya relatif kecil dan aktif. Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion
hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu
elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan. Skema
elektroda pH meter akan mengukur potensial listrik antara Merkuri Klorid (HgCl) pada elektroda pembanding dan
potassium chloride (KCl) yang merupakan larutan di dalam gelas elektroda serta petensial antara larutan dan
elektroda perak. Tetapi potensial antara sampel yang tidak diketahui dengan elektroda gelas dapat berubah
tergantung sampelnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan yang equivalent yang
lainnya untuk menetapkan nilai pH.Elektroda pembanding calomel terdiri dari tabung gelas yang berisi potassium
kloride (KCl) yang merupakan elektrolit yang berinteraksi dengan HgCl diujung larutan KCl. Tabung gelas ini
mudah pecah sehingga untuk menghubungkannya digunakan keramik berpori atau bahan sejenisnya. Elektroda
semacam ini tidak mudah terkontaminasi oleh logam dan unsure natrium. Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca
yang kokoh dan tersambung dengan gelembung kaca yang tipis. Di dalamnnya terdapat larutan KCl yang buffer ph
7. Elektroda perak yang ujungnya merupakan perak kloride (AgCl2) dihubungkan ke dalam larutan tersebut. Untuk
meminimalisir pengaruh elektrik yang tidak diinginkan, alat tersebut dilindungi oleh suatu lapisan kertas pelindung
yang biasanya terdapat di bagian dalam elektroda gelas. Pada kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi
dengan thermistor temperature, yakni suatu alat untuk mengkoreksi pengaruh temperature. Antara elektroda
pembanding dengan elektroda gelas sudah disusun dalam satu kesatuan.

2.Potensiometri .

Dasar pengukuran dengan potensiometri

Potensiometri merupakan salah satu cara pemeriksaan fisik kimia yang menggunakan peralatan listrik untuk
mengukur potensial elektroda, besarnya potensial elektroda ini tergantung pada kepekatan ion–ion tertentu dalam
larutan, karena itu dengan memakai persamaan Nernst :

E = Eo + K log ©

Dimana : E = sel potensial yang diukur Eo = konstan selama pemberian suhu

C = konsentrasi yang ditentukan K = RT log ( 10 ) / n F

Dimana: R = gas konstan T = suhu absolut

F = suhu faraday konstan N = nomer dari elektron atau diambil dari satu molekul yang ditentukan
Tetapi dalam kenyataan ( n ) tidak diperlukan, itu terjadi jika ( n ) merupakan muatan yang sama dan telah terbentuk
menjadi ionic dari yang telah ditentukan. Sehingga kepekatan ion dalam larutan dapat dihitung langsung dari harga
potensial yang diukur itu.Potensial suatu elektroda tidak dapat diukur tersendiri, tetapi dapat ditentukan dengan
menggunakan elektroda indikator dengan elektroda pembanding yang hanya memiliki harga potensial yang tetap
selama pengukuran.Elektroda pembanding yang diambil sebagai baku international adalah elektroda hidrogen baku.
Harga potensial elektroda ini ditetapkan nol pada kesadahan baku ( H+ )= 1 M, tekanan gas H2 = 1 atm dan suhu
25o C, sedangkan gaya gerak listrik ( GGL ) pasangan elektroda itu diukur dengan bantuan potensiometer yang
sesuai, dan sering digunakan peralatan elektronik ( volt meter).

3.spektrofotometer

Spektrofotometer Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari
cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang serta untuk pengukuran didaerah ultra violet dan didaerah tampak.
Semua metode spektrofotometri berdasarkan pada serapan sinar oleh senyawa yang ditentukan, sinar yang
digunakan adalah sinar yang semonokromatis mungkin.Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat
yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi.

Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan,
direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber
spektrum sinar tampak yang sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi
antara cuplikan dengan blanko ataupun pembanding.

Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu dari sekian banyak instrumen yang biasa
digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia. Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya
dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel apabila
dibandingkan dengan beberapa metode analisa. Spektrofotometri UV/Vis melibatkan energi elektronik yang cukup
besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spetrofotometer UV/Vis lebih banyak dpakai untuk analisis kuantitatif
dibanding kualitatif. Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis adalah interaksi yang terjadi antara energy yang berupa
sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi berupa molekul. Besar energy yang diserap tertentu dan
menyebarkan electron tereksitasi dari ground state ke keadaan terekstasi yang memiliki energy lebih tinggi. Serapan
tidak terjadi seketika pada daerah UV-Vis untuk semua struktur elektronik tetapi hanya pada system system
terkonjugasi. Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya monokromatis melalui
suatu media, maka sebagian cahaya diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian dipancarkan. Berdasarkan teori
tersebut, prinsip keja dari spekrtofotometri adalah suatu cahaya monokromatis akan melalui suatu media yang
memiliki suatu konsentrasi tertentu, maka akan membentuk spectrum cahaya, namun ketika melewati
monokromator, cahaya yang keluar hanya akan terdapat satu cahaya yaitu sesuai dengan settingan awal, misalnya
warna hijau. Setelah keluar dan monokromator, cahaya akan menembus sampel yang kemudian akan terbaca hasil
pada read out (monitor). Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang berputar pada
bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akan melewati kuvet berisi blanko, sementara berkas kedua akan
melewati kuvet berisi sampel. Blanko dan sampel akan diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk
menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase dari sumber cahaya.

Anda mungkin juga menyukai