Anda di halaman 1dari 3

TANGGUNGJAWAB KEHIDUPAN KELUARGA DAN MASYARAKAT ISLAM

Farhan Nabil Prasetya 1806148422


Fakultas Teknik UI, Islam-20

Judul Jurnal : Tauhid – Prinsip Keluarga dalam Islam


Penulis : M. Saeful Amri dan Tali Tulab
Data Publikasi : Jurnal Studi dan Pemikiran Hukum Islam: UNISSULA. Vol. 1, No. 2,
April 2018, pp. 95-134.

PENDAHULUAN
Keluarga merupakan suatu struktur dalam masyarakat yang bersifat khusus serta
saling mengikat satu sama lain. Menurut ajaran Islam, perikatan itu mengandung
tanggung jawab dan sekaligus rasa saling memiliki dan saling berharap (mutual
expectation). Nilai kasih sayang yang berdasarkan agama menjadikan struktur keluarga
memiliki pondasi yang kokoh. Islam memandang pernikahan sebagai media pembentuk
keluarga yang bangunanya harus didasarkan pada Tauhid, yakni tujuan Allah Subhanahu
Wa Ta’ala dalam pembentukan keluarga sehingga panduannya jelas, kokoh, dan ber-
maslahah yakni dengan memenuhi kewajiban oleh setiap anggota keluarga sehingga hak-
hak anggota keluarga yang lain terpenuhi.

ISI: TANGGUNGJAWAB KEHIDUPAN KELUARGA


Sebuah keluarga memegang peranan penting dalam kehidupan karena setiap
manusia atau muslim tentunya berangkat dari sebuah keluarga. Keluarga adalah tempat
dimana pondasi nilai-nilai agama diajarkan oleh kedua orangtua dan anggota keluarga
lainnya kepada seorang anak. Adapun peran dan tanggugjawab kehiduan keluarga dalam
islam antara lain:
1. Menanamkan ajaran Islam
Islam sendiri memberikan tanggung jawab yang begitu agung kepada
keluarga baik dia seorang ayah maupun ibu untuk memberikan pendidikan,
pengetahuan, dakwah dan bimbingan kepada anggota keluarga. Pembinaan yang
demikian inilah yang akan menyelamatkan dan memberikan penjagaan kepada
diri dan keluarga sebagaimana perintah Allah dalam Surat At-Tahrim ayat 6, yang
berbunyi:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah
terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.

2. Berbakti kepada orangtua


Seorang anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada
kedua orang tuanya. Kewajiban ini tidaklah gugur bila seseorang telah
berkeluarga. Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala
melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua
orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-
Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Subhanahu Wa
Ta’ala memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya. Seperti tersurat dalam
surat al-Isra’ ayat 23, Allah Ta’ala berfirman:

Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah


selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan
ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

ISI: PENGERTIAN MASYARAKAT ISLAM


Masyarakat Islam merupakan masyarakat yang berbeda dengan masyarakat mana
pun, baik keberadaannya maupun karakternya. Ia merupakan masyarakat yang Rabbani,
insani, akhlaqi dan masyarakat yang seimbang (tawazun). Ummat Islam dituntut untuk
mendirikan masyarakat seperti ini, sehingga mereka bisa memperkuat agama mereka,
membentuk kepribadian mereka dan bisa hidup di bawah naungannya dengan kehidupan
Islami yang sempurna. Suatu kehidupan yang diarahkan oleh aqidah Islamiyah dan
dibersihkan dengan ibadah, dituntun oleh pemahaman yang shahih, digerakkan oleh
semangat yang menyala, terikat dengan moralitas dan adab Islamiyah, serta diwarnai oleh
nilai-nilai Islam. Diatur oleh. hukum Islam dalam perekonomian, seni, politik dan seluruh
segi kehidupannya.
Menurut Dr.H.Agus masyarakat islam dapat dipahami melalui 2 sisi yaitu
masyarakat islam secara konseptual dan factual. Secara konseptual, masyarakat islam
adalah masyarakat ideal yang hendak diwujudkan dengan berpedoman kepada petunjuk-
petunjuk Al-Quran dan sunnah rasul. Sedangkan secara faktual, masyarakat islam
didefinisikan sebagai masyarakat yang secara nyata ada dalam satu kelompok manusia
yang beragama islam dengan sejumlah indikasi : memiliki kebiasaan, tradisi, sikap,dan
perasaan yang sama seperti halnya masyarakat islam yang menjadi mayoritas penghuni
bangsa ini.

PENUTUP
Ajaran Islam seharusnya dipraktikkan dalam seluruh aspek
kehidupan, kemasyarakatan, ekonomi maupun politik. Asas dari seluruh elemen
masyarakat adalah sebuah keluarga muslim. Pembinaan (Tarbiyah) dalam
keluarga muslim merupakan suatu tanggungjawab tersendiri berwujud pendidikan
Islam. Keluarga tentu tidak lepas dari elemen masyarakat. Lurusnya keluarga,
menjadi media untuk menciptakan masyarakat islami di mana masyarakat yang
menciptakan kerukunan dan menamkan nilai-nilai keislaman.

Referensi tambahan :
Qardhawi, Y. (1997). Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur'an & Sunnah (Malaamihu Al Mujtama' Al
Muslim Alladzi Nasyuduh). Jakarta: Citra Islami Press.
Tongkronganislami.net. Apakah Tanggungjawab Sebuah Keluarga. [Online] Available at:
https://www.tongkronganislami.net/apakah-tanggung-jawab-sebuah-keluarga/. [Accessed 11 April
2019].
Almanhaj.or.id. Menggapai Ridha Allah dengan Berbakti Kepada Orangtua. [Online] Available at:
https://almanhaj.or.id/989-menggapai-ridha-allah-dengan-berbakti-kepada-orang-tua.html.
[Accessed 11 April 2019]

Anda mungkin juga menyukai