Anda di halaman 1dari 2

Penciptaan alam

Teori tentang fenomena alam dalam pandangan Al-Quran


Artinya: Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari,
kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya.
Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?(Q.S. Al-Sajdah [32] :4 )
Ayat ini menerangkan bahwa Tuhan yang telah menurunkan Al-quran kepada Muhammad saw itu adalah Tuhan Pencipta langit
dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya dalam enam masa. Yang dimaksud dengan enam masa dalam ayat ini
bukanlah hari (masa) yang dikenal seperti sekarang ini, tetapi adalah hari sebelum adanya langit dan bumi. Hari pada waktu
sekarang ini adalah setelah adanya langit dan bumi serta telah adanya peredaran bumi mengelilingi matahari dan sebagainya.
Pada Q.S Hud (11):7 berbunyi:
Artinya: Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air,
agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah):
Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: Ini tidak lain hanyalah
sihir yang nyata.
Menurut Harfa (2011), asal mula bumi terjadi dalam 6 fase yaitu:
Fase tersebut dijelaskan dalam Q.S An-Naziat(79) :27-33
1. Fase pertama
Pada Q.S An-Naziat(79):27, yang artinya: Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit yang Allah telah
membangunnya. Dari ayat tersebut memberi petunjuk tentang penciptaan alam semesta dengan peristiwa Big Bang, yaitu
ledakan besar sebagai awal lahirnya ruang dan waktu termasuk materi.
2. Fase kedua
Pada Q.S An-Naziat(79):28, yang artinya: Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya. Dipahami dari ayat 28
yang member petunjuk tentang pengembangan alam semesta, sehingga benda-benda langit makin berjauhan. lalu
menyempurnakannya memberi arti bahwa benda langit bukan sekali jadi tetapi melalui proses evolutif.
Pada fase kedua ini, dijelaskan proses terbentuknya alam semesta pada Q.S Albaqarah(2): 29.
Artinya : Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu
dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.
3. Fase Ketiga
Terdapat pada Q.S An-Naziat(79):29, yang artinya: dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita,dan menjadikan siangnya terang
benderang. Diperoleh petunjuk dari ayat 29 tentang adanya tata surya yang juga berlaku pada bintang-bintang lain. Masa ini
adalah masa penciptaan matahari yang bersinar dan bumi yang berotasi sehingga adanya siang dan malam.
4. Fase Keempat
Terdapat pada Q.S An-Naziat(79):30, yang artinya: Dan Bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Diperoleh petunjuk dari ayat 30
yang menjelaskan proses evolusi bumi karena tumbukan benda langit lainnya, dan bumi dihamparkan mungkin pada saat lempeng
benua besar Pengea pecah bahkan lebih tua dari Pengea.
5. Fase Kelima

Terdapat pada Q.S An-Naziat(79):31, yang artinya: Ia memancarkan daripadanya mata airnya,dan menumbuhkan tumbuhtumbuhannya. Diperoleh petunjuk dari ayat 31 yang menerangkan bahwa awal penciptaan kehidupan di bumi dengan
menyediakan air.
6. Fase Keenam
Terdapat pada Q.S An-Naziat(79):32 dan 33, yang artinya: Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh. Semua itu
untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. Disebutkan gunung-gunung dipancangkan dengan
teguh. Artinya, gunung-gunung terbentuk setelah penciptaan daratan,
pembentukan lautan air, dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika
superkontinen Pangaea mulai terpecah. Kemudian, setelah gunung mulai terbentuk, terciptalah hewan dan akhirnya manusia
sebagaimana dalam suatu. Jadi, usia manusia relatif masih sangat muda dalam
skala waktu geologi.
Penciptaan manusia
Perkembangan masa prenatal juga disebutkan dalam Q.S al-Muminun : 12-14
(12)

( 13)
(14)
Artinya:
12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah.
13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim).
14. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
QS. Al-Baqarah ayat 233 yang artinya:
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani
melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang
ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan
kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh
orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah
dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
ekosistem
Allah menyatakan dalam sebuah ayat yaitu (QS Al Baqarah : 164)







Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam, bahtera yang berlayar
di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan
awan yang dikendalikan antara langit dan bumi sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi
kaum yang memikirkan. (QS Al Baqarah : 164)

Anda mungkin juga menyukai