Bidang : Pendidikan
Judul Esai : Kuliah Daring : Adaptasi Bagi Mahasiswa?
Pengantar
Sejarah baru akan tercetak pada abad ke-21 ini, bukan merupakan sejarah
yang membanggakan, bukan juga yang menyenangkan, tapi mungkin lebih
condong ke sejarah yang menyedihkan dan mungkin orang-orang ingin
menghilangkannya dari ingatan. Corona Virus Disease-19 atau yang biasa kita
sebut dengan Covid-19, inilah yang akan tercatat dalam sejarah. Memang Covid-
19 bukan satu-satunya wabah yang pernah terjadi di dunia ini. Sudah banyak
contoh wabah penyakit dalam sejarah dunia ini. Tapi bukan berarti dampak
Covid-19 ini dapat kita anggap mudah.
Melihat dari sejarah, kita dapat menyimpulkan bahwa dampak dari wabah
penyakit menular tidak ada tandingannya. Cacar atau smallpox pada abad 20 di
yunani pernah menewaskan lebih dari 30.000 orang di Athena. Dunia juga
dihebohkan dengan penyakit-penyakit menular baru yang muncul diabad ke-20
ini, seperti Ebola, Tuberculosis, Flu Spanyol, Severe Acute Respiratory System
(SARS), dan yang terakhir Corona Virus Disease-19 ini.
Penyebaran Corona Virus Disease-19 atau yang biasa kita sebut sebagai
Covid-19 di dunia, terutama di indonesia memberikan dampak yang besar di
berbagai aspek dalam negeri ini, salah satunya dalam bidang pendidikan di
perguruan tinggi. Menteri Pendidikan menjelaskan tentang Pelaksanaan
Pendidikan Dalam Masa Coronavirus Disease-19 (Covid-19) lewat Surat Edaran
Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020, menuntut agar seluruh peserta didik dapat
merasakan layanan pendidikan yang optimal tetapi wajib mengutamakan protokol
kesehatan dengan tujuan memutus rantai Coronavirus Disease-19 semaksimal
mungkin. Kondisi ini membuat hampir seluruh kampus di Indonesia menerapkan
kebijakan kuliah dengan metode online atau yang biasa kita sebut sebagai kuliah
daring. Proses perkuliahan yang semula bersifat konvensional (tatap muka/offline)
harus berubah menjadi perkuliahan online (daring) yang memungkinkan
pelaksanaannya tanpa terbatas tempat dan waktu.
Tidak sedikit juga dosen yang baru memanfaatkan metode daring ini
sebagai sarana pembelajaran online. Kekurangan dari pengaplikasian metode ini
menyebabkan banyak dosen hanya menggunakannya sebagai media untuk
memberikan tugas dan bahan ajaran yang diberikan keapada mahasiswa. Beberapa
dosen juga tidak memberikan penjelasan tentang materi yang mereka berikan
tersebut. Dan sebagai gantinya, dosen hanya memberikan tugas yang lebih banyak
daripada kegiatan pengajaran dengan harapan agar mahasiswa lebih aktif, kreatif,
dan mampu belajar secara mandiri, namun nyatanya harapan itu belum sesuai
dengan hasilnya. Tugas-tugas yang diberikan dengan tujuan agar mahasiswa
mandiri justru menjadi beban tambahan untuk mahasiswa, karena diberikan dalam
porsi yang lebih banyak dari sebelumnya dan waktu pengerjaan yang singkat serta
seringkali bersamaan dengan pengerjaan tugas pada mata kuliah yang lainnya.
Buku:
Sumber Internet: