Anda di halaman 1dari 7

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(PAI) BERBASIS ONLINE AKIBAT PANDEMI COVID-19 DI SDN


JEBLOGAN 3 TAHUN PELAJARAN 2020/2021

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam


Negeri Surakarta untuk memenuhi sebagian Persyaratan
Menyusun Skripsi

Oleh :

Wulan Puji Lestari

NIM 193111094

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2021
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Problematika Pembelajaran
a. Pengertian Problematika pembelajaran
Problematika pembelajaran adalah permasalahan-permasalahan yang terjadi
ketika proses kegiatan belajar mengajar berlangsung yang dapat mengganggu,
menghambat, atau bahkan dapat menggagalkan pencapaian tujuan pembelajaran.
Problematika tersebut dapat dirasakan atau tidak dirasakan oleh seorang guru.
Problem yang dihadapi guru tidak boleh dibiarkan begitu saja. Karena hal tersebut
merupakan salah satu proses evaluasi menuju pembelajaran yang efektif, sehingga
harus segera diantisipasi, diperbaiki dan dicari solusinya. (Suci Febriyantika, 2020 :
6)
2. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh
peserta didik agar senantiasa memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu
menghayati tujuan, yang akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam
sebagai pandangan hidup. Definisi lain menyebutkan bahwa pendidikan Islam
merupakan suatu proses yang mengarahkan manusia pada kehidupan yang baik dan
mengangkat derajat kemanusiaan sesuai dengan kemampuan fitrah dan kemampuan
ajarnya (pengaruh dari luar). (M. Nafiur Rofiq, 2010 : 10)
b. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pembelajaran pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan,
pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik mengenai agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim beriman dan bertaqwa Allah SWT serta berakhlak
mulia dalam kehidupan.
Secara umum pembelajaran pendidikan agama Islam memiliki tujuan untuk
membentuk manusia menjadi pribadi yang mencerminkan ajaran-ajaran Islam dan
bertakwa kepada Allah. Menurut Abd ar-Rahman an-Nahlawi tujuan dari
pembelajaran pendidikan agama Islam adalah untuk mengembangkan pikiran
manusia, mengatur tingkah laku dan perasaan mereka berdasarkan Islam yang proses
akhirnya bertujuan untuk merealisasikan ketaatan kepada Allah di kehidupan
menusia.
Pendidikan Agama Islam di sekolah memiliki tujuan untuk meningkatkan
keyakinan, pemahaman, dan juga pengamalan siswa mengenai agama Islam,
sehingga menjadi muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak
mulia, serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi(Miss
Bismee, 2017 : 7-14).
c. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Fungsi pendidikan Islam yaitu untuk menyediakan seluruh fasilitas yang
memungkinkan tugas-tugas pendidikan Islam dapat tercapai dan berjalan dengan
lancar. Fungsi pendidikan agama Islam Menurut Kurshid Ahmad adalah : 1) Alat
memelihara, memperluas dan menghubungkan berbagai tingkat kebudayaan, nilai-
nilai tradisi dan sosial, serta ide-ide nasional dan masyarakat. 2) Alat perubahan,
inovasi, perkembangan, dan secara garis besar melalui pengetahuan dan
keterampilan yang baru ditemukan dan melatih tenaga-tenaga manusia produkktif
untuk menemukan perimbangan perubahan social ekonomi. (Miss Bismee, 2017 :
26-27)
d. Alat Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Untuk meningkatkan alat pembelajaran pendidikan agama Islam, pendidikan
handaknya berusaha untuk dapat memperoleh sesuatu, maka harus menyediakan alat
pembelajaran yang memungkinkan untuk dipakai dalam melaksanakan pembelajaran
pendidikan agama Islam. Jika tidak, maka akan menjadi problem proses
pembelajaran pendidikan agama Islam itu. (Miss Bismee, 2017 : 43)
3. Pembelajaran Online
a. Pengertian pembelajaran online
Pembelajaran Online adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi atau
jaringan internet dalam proses pembelajarannya. Dengan pembelajaran daring murid
mempunyai banyak kesempatan waktu belajar, dengan bantuan pembelajaran daring
peserta didik mampu belajar kapanpun dan dimanapun. Dengan begitu murid dan
guru dapat memakai berbagai pilihan aplikasi diantaranya classroom, video
converence, telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group(Ahmad
Sukri, 2020 : 87). Namun perubahan drastis akibat pandemic covid-19 tentu tidak
mudah diterima bagi sebagian pihak namun untuk saat ini hanya teknologi dengan
pembelajaran dari rumah yang mampu menjadi jembatan untuk tetap berlangsungnya
belajar mengajar. Cara yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar pun
beragam, ada yang menggunakan ceramah online, ada yang tetap mengajar di kelas
tetapi divideo lalu dikirim ke aplikasi siswa.
b. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran daring yaitu:
a. Guru harus memanfaatkan waktu dan memberi tugas via Google Classroom, pre-
test atau pemberian tugas dengan pemanfaatan Google Drive.
b. Guru seorang guru harus menyajikan pembelajaran yang terencana dan efektif
dalam keterbatasan waktu.
c. Dalam kegiatan akhir pembelajaran daring hendaknya guru memberi motivasi
kepada siswa agar menjadi siswa yang tangguh dan siap dalam kondisi apapun
seperti yang terjadi saat pandemi corona ini.(Nur Millati, 2020 : 16)
c. Adapun masalah/kendala yang mempengaruhi pembelajaran daring adalah:
1) Tidak adanya jaringan data/kuota.
2) Kurangnya pemahaman Tentang IT. Perkembangan teknologi dirasa sangat
penting karena dengan adanya ilmu teknologi akan membantu proses belajar
mengajar tanpa harus bertemu langsung secara tatap muka. Namun tidak semua
masyarakat memahami teknologi karena sebagian orang tua siswa terutama yang
berada di pedesaan tidak memiliki alat komunikasi seperti handphone.
3) Tidak adanya jaringan/signal. Jaringan internet ini dapat tersambung alat
komunikasi karena adanya sinyal, jika tidak ada sinyal maka akan mengakses
sesuatu di dalam internet.
d. Kelebihan
1) Waktu dan tempat lebih efektif karena siswa bisa langsung mengikuti proses
belajar dari rumah
2) Menumbuhkan kesadaran pada siswa bahwa internet dapat digunakan untuk hal-
hal yang produktif.
3) Siswa dilatih untuk lebih menguasi teknologi informasi yang terus berkembang.
e. Kekurangan
1) Sulit untuk mengontrol mana siswa yang serius mengikuti pelajaran dan mana
yang tidak.
2) Pembelajaran lebih minim karena tidak dimungkinkan adanya interaksi langsung
dengan siswa.
3) Akan kesulitan bagi mereka yang tinggal di lokasi yang infrastruktur
komunikasinya masih kurang baik dan tewntu aksan kesulitan mengakses
internet.
4) Tidak semua siswa memiliki dan mampu mengakses internet. ( Nur Millati,
2020 :18)
B. Kajian Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, penulis telah melakukan penelusuran terhadap beberapa penelitian
yang berkaitan dengan penelitian ini.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Nur Millati (2020) yang berjudul
“Problematika Pembelajaran Daring pada Siswa Kelas IV MI Bustanul Mubtadin
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020”. Penelitian tersebut
memperoleh kesimpulan bahwa Pelaksanaan pembelajaran daring di Kelas IV MI Bustanul
Mubtadin sudah berjalan dengan baik karena guru memberikan penugasan dan pemberian
materi selama proses pembelajaran daring melalui android dengan memanfaatkan grup.
Problematika yang dihadapi : masalah yang berkaitan dengan kompetensi guru, tingkat
pemahaman peserta didik, orang tua yang tidak memiliki android, dan kurangnya kerjasama
orang tua dengan siswa serta keterbatasan sarana dan prasarana.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Suci Febriyantika (2020) yang berjudul
“Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Masa Pandemi Covid-19
di SMP Islam Nurussalam AL-Khoir Mojolaban Sukoharjo Tahun Pelajaran 2019/2020.
Hasil penelitian ini yaitu macam-macam problematika pembelajaran pendidikan agama
Islam yang di hadapi oleh pendidik dan peserta didik : a) Faktor Pendidik : Keterbatasan
sarana prasarana, Penguasaan teknologi yang masih rendah, Kurangnya keefektifan belajar
mengajar; b) Faktor Peserta Didik : Kurang Melakukan Budaya Literasi, Tingkat
pemahaman agama yang berbeda-beda, Kemauan siswa yang rendah untuk belajar,
Keberagaman pengetahuan siswa yang berbeda-beda, Lingkungan Keluarga, Lingkungan
Masyarakat, Lingkungan Bermain,
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan sebelumnya bahwa Problematika
pembelajaran merupakan permasalahan-permasalahan yang terjadi ketika proses kegiatan
belajar mengajar berlangsung yang dapat menghambat atau bahkan dapat menggagalkan
pencapaian tujuan pembelajaran. Apabila terjadi problematika dalam kegiatan pembelajaran
maka harus segera diantisipasi dan dicari solusinya karena hal tersebut merupakan salah
satu proses evaluasi menuju pembelajaran yang efektif.
Dalam problematika yang sedang terjadi saat ini pendidikan tetap memiliki peran yang
sangat penting bagi peserta didik saat menghadapi pandemi Covid-19 ini. Karena,
Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk mengajarkan peserta didik agar
memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran
pendidikan agama Islam memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
mengenai agama Islam sehingga menjadi manusia muslim beriman dan bertaqwa Allah
SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan.
Pembelajaran Online adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi atau jaringan
internet dalam proses pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring Guru harus
memanfaatkan media yang ada untuk mengajar ataupun memberikan tugas kepada peserta
didik. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran online terdapat berbagai masalah atau
hambatan yaitu : Tidak adanya jaringan data/kuota. Kurangnya pemahaman Tentang IT.
Perkembangan teknologi dirasa sangat penting karena dengan adanya ilmu teknologi akan
membantu proses belajar mengajar tanpa harus bertemu langsung secara tatap muka. Namun
nyatanya tidak semua masyarakat dapat memahami teknologi karena sebagian orang tua
siswa terutama yang berada di pedesaan tidak memiliki alat komunikasi seperti handphone.
Tidak adanya jaringan/signal. Jaringan internet ini dapat tersambung alat komunikasi karena
adanya sinyal, jika tidak ada sinyal maka akan mengakses sesuatu di dalam internet.
DAFTAR PUSTAKA

Apriliana, Nur Millati Aska Sekha. 2020. Problematika Pembelajaran Daring pada Siswa Kelas
IV MI Bustanul Mubtadin Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020 . Skripsi. Salatiga : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Chamaeng, Miss Bismee. 2017. Problematika Pembelajaran PAI (Pendidikan agama Islam ) Di
Sekolah Samaerdee Wittaya Provinsi Patani Selatan Thailand, Skripsi. Semarang:
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Negeri Walisongo Semarang.

Rahman, Suci Febriyantika. 2020. Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMP Islam Nurussalam Al-Khoir Mojolaban Sukoharjo
Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Surakarta : Pendidikan Agama Islam. Fakultas
Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Rofiq, M. Nafiur. 2010. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dalam Pengajaran


Pendidikan Agama Islam. Jurnal Falasifa. Vol.1. No.1

Anda mungkin juga menyukai