Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENENTUAN TINGKAT KEGIATAN EKONOMI


Makalah ini Disusun Untuk Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro

Dosen Pengampu: Umi Setyorini, SE., M.Kes, M.SA

Disusun Oleh:

1. Charisma Sri W. (22211009)


2. Syah Aminnurrohman (22211027)
3. Nur alvira anggraeni (22211024)
4. Cinta Maharani (22211010)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ITB YADIKA PASURUAN
2022-2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan segala
nikmat dan rahmatnya kepada kami dengan begitu tugas ini bisa terselesaikan
dengan baik. Selain itu, ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini kami haturkan melalui kata
pengantar ini. Tak lupa rasa terima kasih juga sayahaturkankepada Ibu Umi
Setyorini, SE., M.Kes, M.SA telah mempercayakan tugas ini kepada kami.
Pada makalah yang berjudul " Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi "
ini kami membahas mengenai Ekonomi Klasik. Selain itu, dalam makalah ini
juga membahas tentang pandangan ekonomi klasik, pandangan ekonomi
keynes, dan pandangan terkini perekonomian. Tujuan dari pada itu adalah
agar mahasiswa mengerti dan agar mahasiswa menjadi lebih aplikatif dalam
melihat keadaan karena pemahaman persoalan kegiatan ekonomi tidak hanya
harus dilihat dari satu aspek saja, namun harus dilihat dari berbagai aspek.
Sehingga mampu memberi pemahaman yang jauh lebih kompleks.
Walaupun makalah ini saya susun dengan sepenuh hati. Tapi, tentu saja
makalah ini tidak akan bisa luput dari yang namanya kesalahan. Maka dari itu,
apabila pembaca sekalian menemukan kesalahan di dalam makalah ini, kami
selaku penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya. Namun, apabila
pembaca hendak menyampaikan kritik dan saran yang membangun, kami
akan dengan senang hati menerimanya. Demikian apa yang bisa kami
sampaikan melalui kata pengantar ini. Semoga pembaca sekalian dapat
memetik manfaatnya.

Pasuruan, 26 Februari 2023

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang kita ketahui penentuan tingkat kegiatan ekonomi sangat
penting, karena bertujuan dimasukanya berbagai bentuk pendekatan tersebut
dilakukan agar para pembaca menjauh lebih aplikatif dalam melihat keadaan.
Karena pemahaman persoalan penentuan tingkat kegiatan ekonomi negara
tidak hanya harus dilihat dari satu aspek saja, namun harus dilihat dari
berbagai aspek sehingga mampu memberikan pemahaman yang jauh lebih
kompleks. Dengan tingkat pemahaman yang jauh lebih kompleks tersebut
diharapkan mampu menghasilkan suatu keputusan yang jauh lebih memiliki
nilai rekomendasi yang tinggi dan credible.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pandangan para ahli ekonomi klasik ?
2. Bagaimana pandangan ekonomi Keynes ?
3. Bagaimana pendekatan terkini kegiatan perekonomian ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pandangan ahli ekonomi klasik
2. Untuk mengetahui pandangan ekonomi Keynes
3. Untuk mengetahui pendekatan terkini kegiatan perekonomian
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pandangan Para Ahli Ekonomi Klasik


Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik tentang
perekonomian adalah perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai. Pandangan ini
didasarkan kepada keyakinan bahwa dalam perekonomian tidak akan
terdapat kekurangan permintaan. Apabila produsen menaikkan produksi atau
menciptakan jenis barang yang baru, maka dalam perekonomian akan selalu
terdapat permintaan terhadap barang-barang itu sehingga tidak berlaku
kekurangan permintaan
Keyakinan ahli ekonomi Klasik bahwa penawaran akan selalu
menciptakan permintaan dapat dengan jelas dilihat dari pandangan Jean
Baptiste say (1767-1832), seorang ahli ekononomi klasik bangsa perancis. Ia
mengatakan “Penawaran menciptakan sendiri permintaan terhadapnya” atau
“ Supply creates its own demand”. Menurut pendapatnya dalam setiap
perekonomian jarang sekali terjadi kelebihan produksi, apabila terjadi itu
merupakan masalah sementara. Dalam suatu perekonomian sering sekali
wujud keadaan dimana jumlah keseluruhan penawaran barang-barang dalam
perekonomian (penawaran agregat) pada penggunaan tenaga kerja penuh
akan selalu diimbangi oleh keseluruhan permintaan terhadap barang-barang
tersebut (permintaan agregat) yang sama besarnya, sehingga kekurangan
permintaan tidak berlaku.

Hal-hal yang berhubungan dengan pandangan klasik :

1)Faktor-faktor produksi menentukan tingkat kegiatan ekonomi dan produksi


nasional. Perekonomian tidak menghadapi masalah permintaan yang berarti
segala barang yang diproduksikan akan dapat dijual, tingkat produksi
nasional dan tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh faktor-faktor
produksi yang digunakan.
2) Penawaran uang, kegiatan perekonomian dan tingkat harga. Ahli ekonomi
Klasik menunjukkan bahwa peranan uang dalam perekonomian adalah netral
yaitu perubahannya tidak akan mempengaruhi produksi nasional.
3) Peranan pemerintah dalam perekonomian. Ahli ekonomi klasik tidak
menyetujui campur tangan pemerintah yang aktif untuk mengatur kegiatan
perekonomian.

a. Corak Kegiatan Ekonomi Subsisten


Kebenaran pendapat ini tidak dapat disangkal dalam suatu
perekonomian yang terdiri dari dua sector dimana penerima-penerima
pendapatan tidak menabung dan para pengusaha tidak menanam modal,
sehingga nilai produksi yang diciptakan sektor perusahaan akan selalu sama
dengan nilai seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga.
Keseluruhan pendapatan yang diterima oleh factor-faktor produksi yaitu gaji
dan upah yang diterima tenaga kerja, bunga ke atas modal yang dipinjamkan,
sewa yang diperoleh dari tanah dan harta, dan keuntungan pengusaha
merupakan pendapatan sektor rumah tangga akan dibelanjakan ke sektor
perusahaan. Sehingga sirkulasi aliran pendapatan dalam ekonomi subsisten
dapat dilihat pada gambar berikut.

b. Corak Kegiatan Perekonomian Modern


Dalam perekonomian yang lebih maju penerima-penerima pendapatan
akan menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk ditabung. Tabungan ini
akan dipinjamkan kepada para pengusaha dan mereka akan menggunakan
tabungan itu untuk investasi, yaitu melakukan pembelian barang-barang
modal sehingga akan meningkatkan jumlah produksi. Investasi akan
menambah jumlah barang-barang modal yang tersedia dan meninggikan
kemampun perekonomian dalam menghasilkan barang-barang kebutuhan
masyarakat. Berikut sirkulasi Aliran Pendapatan dalam ekonomi modern.

Ahli Klasik berkeyakinan bahwa walaupun rumah tangga akan


menabung sebagian dari pendapatan, kekurangan permintaan tidak akan
terjadi dalam perekonomian. Keyakinan itu didasarkan pada pandangan yang
pada hakikatnya mengatakan bahwa semua tabungan sektor rumah tangga
yang tercipta pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan digunakan
oleh para pengusaha untuk investasi.

Menurut ahli klasik, dalam perekonomian suku bunga selalu


mengalami perubahan. Dan perubahan akan menyebabkan seluruh tabungan
yang diciptakan sektor rumah tangga pada waktu perekonomian mencapai
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama besarnya dengan
jumlah investasi yang dilakukan oleh para pengusaha.
c. Penentuan Suku Bunga
Menurut pendapat klasik suku bunga menetukan besarnya tabungan
maupun investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian. Setiap
perubahan dalam suku bunga akan menyebabkan pula perubahan dalam
tabungan rumah tangga dan permintaan dana untuk investasi perusahaan.
Perubahan-perubahan dalam suku bunga akn terus-menerus berlangsung
sebelum kesamaan di antara jumlah tabungan dengan jumlah permintaan
dana investasi tercapai.

d. Faktor Yang Menentukan Suku Bunga


Jumlah tabungan rumah tangga pada waktu perekonomian mencapai
penggunaan tenaga kerja penuh. Akan selalu sama dengan jumlah seluruh
investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha, maka dalam
perekonomian pengeluaran agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh
akan selalu dapat mencapai tingkat yang sama dengan penawaran agregat
pada penggunaan tenaga kerja penuh.

e. Penyesuaian dalam Pasar Modal


Ketidaksamaan diantara penawaran tabungan oleh rumah tangga dan
permintaan tabungan oleh para pengusaha akan terjadi perubahaan-
perubahan dalam suku bunga, sehingga menurut ahli-ahli ekonomi klasik
yakin bahwa perubahan dalam suku bunga ini pada akhirnya akan
menciptakan keadaan dimana tabungan yang tercapai pada tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh adalah sama dengan invesasi oleh
perusahaan-perusahaan.

f. Fleksibilitas Suku Bunga dan Kegiatan Ekonomi


Ahli-ahli ekonomi klasik berpendapat dalam perekonomian akan selalu
tercapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh oleh karena pengeluaran
agregat dapat mencapai tingkat penawaran agregat pada penggunaan tenaga
kerja penuh.
g. Fleksibilitas Upah dan Kegiatan Ekonomi
Apabila terjadi pengangguran, mekanisme pasar akan menciptakan
penyesuaian-penyesuaian di dalam pasar tenaga kerja sehingga akhirnya
pengangguran dapat dihapuskan. Apabila dalam perekonomian terdapat
pengangguran, para penganggur akan bersedia bekerja pada tingkat upah
yang lebih rendah dari yang berlaku di pasar. Keadaan ini akan menimbulkan
kekuatan-kekuatan yang akan menurunkan tingkat upah, dan penurunan
dalam tingkat upah ini akan memperluas tingkat kegiatan ekonomi. Di dalam
analisis mereka ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan (Sukirno, 2016:77):
a) Para pengusaha akan selalu mencari kentungan yang maksimum.
b) Keuntungan maksimum akan dicapai pada keadaan dimana upah adalah
sama dengan prodksi fisik marjinal.

h. Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian


Kemampuan sektor perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa
sangat tergantung kepada jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi yang
tersedia dalam perekonomian tersebut. dengan demikian tingkat kegiatan
ekonomi Negara ditentukan oleh :
1. Jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian
(K=kapital)
2. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian (L=
Labor)
3. Jumlah dan jenis kekayaan alam yang akan digunakan (R=Resource)
4. Tingkat teknologi yang digunakan (T = Technology)
Dengan demikian, tingkat kegiatan ekonomi atau pendapatan nasional dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:
Y : f(C, L, R, T)

i. Kelemahan Pandangan Klasik


Teori keynes menjelaskan bahwa tingkat kegiatan perekonomian tidak
selalu mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Menurut Keynes
sebaiknyalah yang selalu berlaku, yaitu: perekonomian selalu menghadapi
masalah pengangguran dan penggunaan tenaga penuh jarang berlaku.
Analisis-analisis yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik tidak dapat
memberikan penjelasan mengenai sebab-sebabnya pengangguran yang
disebabkan oleh kekurangan permintaan agregat dapat terjadi. Keyakinan
mereka bahwa di dalam perekonomian akan selalu terdapat permintaan yang
cukup besar, sehingga akan selalu menjamin terwujudnya tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh, menyebabkan mereka mengabaikan analisis terhadap
permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian. Ahli ekonomi Klasik
lebih menumpukkan perhatian kepada analisis mengenai masalah produksi
yang terbatas tersebut dengan efisien (Sukirno, 2016:79).

Kritik Keynes Terhadap Pandangan Klasik


Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam teori
Klasik , yaitu bahwa penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercipta
dalam perekonomian. Keynes berpendapat “penggunaan tenaga kerja penuh
adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena
kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.”

2. Pandangan Ekonomi Keynes

a. Penentu Tabungan dan Investasi Pandangan Keynes


Menurut Keynes besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga
bukan tergantung pada tinggi rendahnya suku bunga tetapi tergantung
kepada besar kecilnya pendapatan rumah tangga itu (Sukirno, 2016:80).
Keynes tidak yakin bahwa jumlah investasi yang dilakukan para
pengusaha sepenuhnya ditentukan oleh suku bunga. Keynes tetap mengakui
bahwa suku bunga memegang peranan yang cukup menentukan dalam
pertimbangan para pengusaha untuk melakukan investasi. Tetapi terdapat
faktor penting lainnya, seperti keadaan ekonomi pada masa kini, ramalan
perkembangannya di masa depan, dan luasnya perkembangan tegnology yang
berlaku.

b. Masalah Kekurangan Pengeluaran Agregat


Ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa fleksibilitas suku bunga akan
selalu menjamin berlakunya kesamaan diantara jumlah tabungan pada tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh dengan jumlah investasi yang dilakukan oleh
para pengusaha. Menurut pendapat Keynes pada umumnya investasi yang
dilakukan oleh para pengusaha adalah lebih kecil dari jumlah tabungan yang
dilakukan rumah tangga pada waktu dicapai tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh. Oleh karenanya perbelanjaan agregat dalam perekonomian adalah
lebih rendah dari produksi barang-barang dan jasa-jasa pada tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh. Kekurangan dalam pengeluaran ini akan
menimbulkan pengangguran.

c. Perbedaan pandangan mengenai penentu tabungan


Perbedaan pandangan mengenai penentu tabungan dapat dilihat pada
gambar berikut:
Pandangan Klasik dan Keynes mengenai penentu tabungan
Pandangan klasik menyatakan bahwa semakin tinggi suku bunga maka
semakin tinggi jumlah tabungan rumah tangga. Sedangkan pendapat Keynes
menyatakan bahwa apabila tingkat pendapatan nasional rendah, tabungan
masyarakat negatif. Hal ini karena masyarakat menggunakan tabungan di
masa lalu untuk membiayai hidupnya. Baru setelah pendapatan nasional
melebihi y0 masyarakat menabung sebagian pendapatannya. Semakin tinggi
pendapatan nasioan semakin tinggi pula tabungan masyarakat. Apabila
jumlah tabungan Yf jumlah tabungan Sf.

d. Penentu Suku Bunga: Pandangan Keynes


Dalam teori keuangan modern yang dikembangkan oleh Keynes, suku
bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Bank Sentral dan
sistem perbankan adalah institusi yang akan menentukan besarnya
penawaran uang pada suatu waktu tertentu. Sedangkan permintaan uang
ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk memegang uang. Berikut
gambaran mengenai penentu suku bunga pandangan Keynes:

Kurva penawaran uang MS0 dan MS1 dan kurva permintaan uang MD.
Sumbe tegak menunjukkan suku bunga dan sumbu datar menunjukkan
jumlah uang dalam perekonomian (penawaran uang) dan permintaan uang
oleh masyarakat. Kurva penawaran tegak lurus karena penawaran uang tidak
ditentukan oleh suku bunga. Bank Sentral yang akan menyediakan sesuai
kebutuhan. Suku bunga sangat mempengaruhi permintaan uang. Kalau suku
bunga dan tingkat pengembalian rendah maka masyarakat akan lebih suka
memegang uang. Berdasarkan sifat ini kurva permintaan uang MD menurun
dari kiri atas ke kanan bawah. Keseimbangan MD=MS.

e. Tingkat Upah Dan Kegiatan Ekonomi


Kalau dibandigkan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik dengan
kenyataan yang sebenarnya wujud perekonomian modern, akan dapat dilihat
bahwa tingkat upah tidak mudah mengalami penurunan. Sebagai akibatnya
pengangguran sangat sukar di hapuskan. Dalam perekonomian modern
terdapat persatuan-persatuan pekerja yang selalu mempertankan dan
memperjuangkan perbaikan nasib para pekerja. Usaha ini termasuklah
menjaga agar para pekerja diber upah yang wajar . Persatuan pekerja akan
selalu menentang setiap usaha untuk menrunkan tingakt upah yang
dibayarkan kepada pekerja. Kekuatan ini menyebabkan tingkat upah tidak
mudah untuk diturunkan.
f. Peranan Permintaan Agregat Dalam Kegiatan Ekonomi
Analisis Keynes mengenai tingkat kegiatan ekonomi negara ditentukan
oleh besarnya permintaan efektif, yaitu permintaan yang disertai oleh
kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang diminta tersebut ,yang
wujud dalam perekonomian. Bertambah besar permintaan efektif , bertambah
besar pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan. Hal ini
dengan sendirinya akan menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan
ekonomi, pertambahan penggunaan tenaga kerja dan pertambahan
penggunaan faktor-faktor produksi.
g. Penentu-Penentu Perbelanjaan Agregat
Dalam analisis nya Keynes membagikan permintaan agregat kepada 2
jenis pengeluaran yaitu pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan
penanaman modal oleh para pengusaha. Dalam analisis makroekonomi yang
wujud sekarang pengeluaran agregat dalam perekonomian meliputi pula
pengeluaran pemerintah dan ekspor. Dengan demikian pengeluaran agregat
dapat dibedakan kepada empat komponen: konsumsi rumah tangga, investasi
perusahaan, pengeluaran pemerintah, dan ekspor.
h. Penentuan Kegiatan Ekonomi Suatu Negara
Untuk menentukan kegiatan ekonomi suatu negara hal yang perlu
diperhatikan adalah pendapatan nasional dengan pengeluaran agregat. Ketika
pendapatan nasional tinggi sedangkan pengeluaran agregat rendah, keadaan
barang yang diproduksi tidak dapat dijual sehingga perusahaan harus
mengurangi tingkat kegiatan produksi. Sebaliknya apabila pendapatan
nasional lebih rendah dari pengeluaran agregat maka yang harus dilakukan
adalah dengan menambah jumlah produksi atau perusahaan melakukan
ekspansi. Ekspansi ini akan menaikkan pendapatan nasional dan kesempatan
kerja. Apabila pendapatan nasional turun maka pengangguran bertambah.
Perekonomian mencapai keseimbangan jika pengeluaran agregat sama
dengan pendapatan nasional. Keseimbangan ini menentukan tingkat
pendapatan nasional yang akan dihasilkan sektor perusahaan dan tingkat
kesempatan kerja yang akan dicapai.
i. Pendekatan Terkini Dalam Penentuan Kegiatan Perekonomian
Sejak penerbitan buku The general theory, analisis makro ekonomi
semakin berkembang. Terdapat pemikiran-pemikiran baru yang mengkritik
dan menyokong pandangan Keynes. Analisis yang berhubungan dengan
makroekonomi sesudah Keynes dapat dibedakan kepada empat pemikiran
berikut: golongan monetaris, golongan ekspekstasi nasional, golongan segi
penawaran dan golongan Keynesian baru.
 Golongan monetaris
Golongan ini dipelopori oleh Milton Fredman, yang lama
mengembangkan karirnya di universitas Chicago. Pada dasarnya friedman
mengkritik pandangan Keynes dalam hal-hal berikut:
a. Friedman yakin system pasar bebas cukup efisien dalam mengatur
kegiatan ekonomi dan mampu menyebabkan perekonomian selalu
beroperasi pada kesempatan kerja penuh, oleh karena itu Friedman
tidak menyokong campur tangan pemerintah yang berlebihan dalam
kegiatan ekonomi.
b. Friedman menunjukkan peranan penawaran uang dalam
menentukan tingkat kegiatan ekonomi. Perubahan-perubahan
penawaran uang sangat penting artinya dalam mempengaruhi
kegiatan ekonomi dan tingkat harga. dia mengkritik pandangan
Keynes yang sangat menekankan kapada peranan pengeluaran
agregat dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi.
c. Mengenai bentuk kebijaksanaan pemerintah, apabila diperlukan
friedman lebih menyukai kebijakan pemerintah yang berbentuk
kebijakan moneter. Menurut friedman kebijakan fiscal yang
ditekankan golongan Keynesian, tidak terlalu besar efeknya dalam
mempengaruhi kegiatan perekonomian.

 Ekspektasi Rasional (Klasik baru)


Pandangan golongan ekspektasi rasional didasarkan kepada dua
pemisalan penting, yang pertama teori ini menganggap bahwa semua pelaku
kegiatan ekonomi bertindak secara rasional, mengetahui seluk beluk kegiatan
ekonomi dan mempunyai informasi yang lengkap mengenai peristiwa-
peristiwa dalam perekonomian. mereka juga meramalkan keadaan-keadaan
yang akan berlaku dimasa depan. Selanjutnya dengan pemikiran yang rasional
mereka dapat menentukan reaksi terbaik terhadap perubahan yang
diramalkan akan berlaku.
Yang kedua adalah sesuai dengan pendapat ahli ekonomi klasik, teori
ekspektasi rasional berpendapat bahwa semua jenis pasar beroperasi secara
efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian-penyesuaian ke atas
perubahan yang berlaku. Kekurangan penawaran barang akan menaikan
harga, dan kelebihan penawaran mengakibatkan harga turun. Semua pasar
bersifat persaingan sempurna, dan informasi yang lengkap akan diketahui
oleh semua pelaku pasar. Perekonomian selalu beroperasi pada tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh dan kebijakan diskresioner pemerintah
(kebijakan fiscal maupun moneter) tidak akan dapat mempengaruhi kegiatan
ekonomi. Golongan klasik baru berkeyakinan pelaku kegiatan ekonomi jarang
melakukan kesalahan dalam ekspektasinya mengenai keadaan masa depan.
Oleh sebab itu pada umumnya perekonomian akan selaku beroperasi pada
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Pangangguran yang ada merupakan
pengangguran yang bersifat sukarela.
 Ekonomi segi penawaran
Pandangan yang mengembangkan pemikiran mengenai segi penawaran
datangnya bukan dari kalangan akademisi tetapi oleh penasihat-penasihat
ekonomi dalam pemerintahan Ronald Reagan (yang terpilih sebagai Presiden
Amerika Serikat pada tahun 1980). Munculnya pemikiran ekonomi segi
penawaran didorong oleh dua perkembangan penting yang berlaku dalam
tahun 1970an dan pemulaan tahun 1980an. Faktor yang pertama adalah
berlakunya stagflasi pada tahun 1970 diberbagai perekonomian negara
industri. Faktor yang kedua adalah terpilihnya Ronald Reagan sebagai
presiden amerika serikat.
Kedua factor tersebut menyebabkan penasehat dan perumus kebijakan
ekonomi dalam pemerintah Reagan menumpukkan perhatian yang lebih
banyak kepada mempengaruhi segi panawran dalam merumuskan kebijakan-
kebijakan ekonomi mereka. Dalam kebijakan fiskal dan moneter yang selaku
dijalankan ahli-ahli ekonomi golongan Keynesian pengangguran dicoba
diatasi dengan menjalankan kebijakan moneter dan fiscal yang bersifat
ekspansif. Dalam keadaan stagflsi kebijakan seperti itu untuk menambahkan
pengangguran tenaga kerja akan diikuti oleh inflasi yang semakin cepat
jalannya. Untuk menghindari berlakunya inflasi tersebut ahli-ahli ekonomi
segi penawaran mengusulkan beberapa kebijaksanaan yang hakekatnya akan
mempengaruhi efisiensi berbagai perusahaan. Tindakan seperti itu menurut
pendapat mereka akan meningkatkan penggunaan tenaga kerja dan
pendapatan nasional dan pada waktu yang sama mengatasi inflasi. Untuk
mencapai tujuan ini kebijakan ekonomi segi penawaran berusaha
mewujudkan keadaan sebagai berikut:
· Para pekerja akan bekerja lebih giat dan lebih efisien.
· Efisiensi kegiatan usaha dapat ditingkatkan dan biaya produksi dikurangi
· Mengembangkan peranan pihak swasta dan mendorong lebih banyak
persaingan.
Tujuan-tujuan diatas dapat dicapai dengan cara: mengurangi
pengeluaran pemerintah, menurunkan tingkat pajak yang dipungut terutama
pajak dari golongan masyarakat yang berpendapatan tinggi, penswastaan
perusahaan-perusahaan pemerintah yang tidak penting peranannya kepada
masyarakat dan mendorong persaingan yang lebih sempurna di pasaran
barang dan pasaran factor.

 Keynesian Baru
Pada dasarnya bereka belum dapat menerima kritik golongan
ekspektasi rasional yang berkeyakinan system pasaran adalah sempurna dan
dapat dengan sendirinya membuat penyesuaian sehingga perekonomian
cenderung akan mencapai kesempatan kerja penuh. Mereka menunjukkan
kelemahan mekanisme dalam pasaran barang dan pasaran factor yang
mengakibatkan penyimpangan yang berkepanjangan dari kesempatan kerja
penuh mungkin berlaku.
Pertama tama mereka berpendapat apabila berlaku pengangguran yang
serius dalam perkonomian, tingkat upah tidak akan dengan mudah
mengalami penurunan untuk mnyeimbangkan permintaan buruh dengan
penawarannya. dengan demikian mekanisme pasar di pasar tenaga kerja tidak
sempurna, dan tidak dapat menjamin tercapainya kesempatan kerja penuh.
Berdasarkan keyakinan mengenai ketidaksempurnaan pasar barang dan
pasar factor, mereka tetap berkeyakinan kebijakan pemerintah masih cukup
diperlukan untuk menstabilkan kegiatan ekonomi dan mengasahakan agar
perkonomian tetap mencapai kesempatan kerja penuh

j. Tingkat Harga dan Keseimbangan Pendapatan Nasional


Analisis keseimbangan Keynesian yang menunjukkan peranan
pengeluaran agregat dalam menentukan tingkat pendapatan nasional
mempunyai dua kelemahan penting berikut:
1. Analisis tersebut tidak memperhatikan efek perubahan tingkat
harga terhadap keseimbangan pendapatan nasional
2. Dalam menentukan keseimbangan, analisis Keynesian tidak
memperhatikan penawaran agregat yaitu sikap para pengusaha
dalam perekonomian dalam menghasilkan barang dan
menjualnya ke pasar.
Pendekatan baru dalam analisis makroekonomi menggunakan grafik
AD-AS. Kurva AD menerapkan hubungan diantara tingkat harga umum dalam
perekonomian dan perbelanjaan yang akan dilakukan dalam perekonomian.
Nilai perbelanjaan tersebut ditentukan oleh dua faktor yaitu:
1. Nilai pengeluaran agregat (AE), nilai pengeluaran agregat ditentukan
oleh empat komponen (C, G, I, (X-M)). Semakin tinggi pendapatan
nasional, semakin tinggi pula pengeluaran agregat.
2. Permintaan dan penawaran uang. Permintaan dan penawaran uang
akan menentukan suku bunga. Seterusnya suku bunga akan
menentukan tingkat investasi yang akan dilakukan dalam
perekonomian. Sedangkan investasi merupakan bagian dari
pengeluaran agregat. Dengan demikian perubahan permintaan dan
penawaran uang akan mempengaruhi pengeluaran agregat melalui
rangkaian peristiwa berikut: Perubahan MD dan MS menimbulkan
perubahan suku bunga, menimbulkan perubahan investasi,
menimbulkan perubahan pengeluaran agregat.
Apabila tingkat harga meningkat pendapatan riil masyarakat akan
turun Apabila harga naik (inflasi) suku bunga cenderung akan mengalami
kenaikan. Permintaan agregat berkurang, sehingga investasi merosot. Apabila
harga naik ekspor akan berkurang dan impor akan meningkat karena harga
akan semakin murah. Sehingga kurva Permintaan Agregat AD dapat dilihat
pada gambar berikut ini:

Kurva penawaran agregat AS perlu dibedakan kepada dua bentuk:


Kurva SRAS (atau AS saja) dan kurva LRAS (atau kurva pendapatan nasional
pada kesempatan kerja penuh). Kurva SRAS (shor run agregate supply) adalah
kurva penawaran barang dalam perekonomian apabila tingkat harga saja
yang berubah, sedangkan harga faktor-faktor produksi tidak mengalami
perubahan. Dalam jangka pendek penawaran agregat dapat melebihi
pendapatan negara riil pada kesempatan kerja penuh (Yf). Keadaan ini
digambarkan oleh bagian BC dari kurva SRAS.
Kurva LRAS adalah kurva penawaran agregat dalam jangka panjang
yaitu pada periode dimana harga barang maupun harga faktor-faktor
produksi mengalami perubahan. Kurva LRAS mengalami tegak lurus pada
pendapatan nasional yang akan diwujudkan pada tingkat kesempatan kerja
penuh. Keadaan kurva LRAS yang sedemikian menggambarkan keyakinan
berikut: dalam periode dimana harga barang dan harga faktor produksi telah
sepenuhnya mengalami perubahan, kegiatan ekonomi cenderung akan
mencapai kesempatan kerja penuh.
Berikut Kurva Penawaran agregat AD:

Apabila harga faktor-faktor produksi tidak mengalami perubahan,


penawaran agregat dalam perekonomian ditunjukkan oleh kurva SRAS. Dalam
jangka pendek tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai tergantung kepada
permintaan agregat (AD) yang terwujud dalam perekonomian. Dua faktor
yang menentukan kedudukan kurva AD antara lain: magnitud dari komponen
pengeluaran agregat (AE), dan perminataan dan penawaran uang (MD dan
MS). Misalkan kedua faktor ini menyebabkan permintaan agregat dalam
perekonomian adalah AD0. Dalam keadaan permintaan agregat yang seperti
ini, keseimbangan pendapatan nasional akan tercapai pada E0. Yang
menggambarkan pendapatan nasional riil yang diwujudkan adalah Y0 dan
tingkat harga yang berlaku P0.

Perubahan-perubahan permintaan agregat yang disebabkan oleh


perubahan komponen AE dan perubahan permintaan dan penawaran uang,
akan menggeser kurva AD. Apabila pergeseran itu adalah AD0 menjadi AD1.
Keseimbangan baru akan dicapai di E1. Berarti perekonomian mencapai
tingkat kesempatan kerja penuh, pendapatan nasional riil mencapai Yf dan
tingkat harga meningkat menjadi P1. Sekiranya permintaan berkembang lebih
lanjut misalnya karena ekspor meningkat, keseimbangan baru akan di capai
E2 yang menggambarkan tingkat harga mengalami kenaikan lebih lanjut (dari
P1 ke P2) dan pendapatan nasional riil mencapai Y1.
Uraian diatas menunjukkan jangka pendek yaitu dalam periode
dimana tingkat harga saja yang dapat berubah, tingkat kegiatan ekonomi
ditentukan oleh besarnya permintaaan agregat. Semakin besar permintaan
agregat semakin tinggi pendapatan nasional riil yang akan diwujudkan dan
tingkat kegiatan ekonomi yang akan dicapai. Tingkat harga dan pendapatan
nasional dapat dilihat pada gambar berikut:
Analisa AD-AS dan Penentuan Tingkat Keseimbangan Pendapatan
Nasional
Daftar Pustaka

Sukirno, S. (2016). MakroEkonomi Teori Pengantar (Edisi ketiga). Jakarta: Rajawali


Pers.
Yustia. (2014, Desember). Penentu Kegiatan Ekonomi. Artikel Ekonomi Makro.
Retrieved February 17, 2017 from
https://yustia2822.wordpress.com/2014/12/29/artikel-ekonomi-makro/

Anda mungkin juga menyukai