PPH PASAL 25
Dosen pengampu:
Ibu Ninik Churniawati, SE, MM.
Disusun oleh:
1. Lusi Rahmawati (22211007)
2. Charisma Wulandari (22211009)
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “pajak
penghasilan pasal 25”. Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi
besar Muhammad Saw semoga kelak di hari akhir kita semua mendapatkan
syafaatnya.
Sebelumnya terima kasih kepada ibu Ninik Churniawati, SE, MM.selaku
dosen mata kuliah perpajakan yang telah memberi tugas makalah sekaligus
memberi ilmu kepada kami semua serta teman-teman yang telah meluangkan waktu
untuk menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini membahas pajak penghasilan pasal 25. Pajak penghasilan
merupakan pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang
diterima atau diperolehnya dalam satu tahun pajak.
Pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan dan pembayaran lain yang berhubungan dengan pekerjaan,
jasa atau kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak. Penting untuk mengetahui
definisi serta pemahaman dalam menghitung pajak penghasilan pasal 25
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mendapaatkan kewenanganuntuk menghitung dan melaporkan sendiri kewajiban
PPh pasal 25. Ini menjadi suatu permasalahan tersendirikarena dengan menghitung
dan melaporkan sendiri PPh Pasal 25 maka setiap perusahaan bukan tidak
mungkinakan melakukan penyelewengan pajak atau manipulasi pajak
Di buatnya makalah ini yaitu memudahkan mahasiswa untuk mengetahui
pengertian, dasar hukum, dan dapat menghitung pajak penghasilan pasal 25 untuk.
Perhitungan pajak yang dilakukan terhadap pegawai adalah hal yang sangat penting
bagi pegawai dan perusahaan agar terhindar dari kesalahan dalam melakukan
pemotongan pajak penghasilan pegawai.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pajak menurut UU Nomor 28 tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara
perpajakan yaitu : pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yanng terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Menurut Undang-Undang nomor 36 tahun 2008, pajak penghasilan merupakan
pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan
dan pembayaran lain yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri
yang berhubungna dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan.
3
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial danekonomi.Contoh:a. Pajak yang
tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk konsumsi minuman keras.b. Pajak
yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah untuk mengurangi gaya
hidup konsumtif.c. Tarif pajak untuk ekspor sebesar 0% untuk mendorong ekspor
produk Indonesia dipasaran dunia
4
bayar akhir tahun ini biasa dinamakan PPhPasal 29. Apabila selisihnya
menunjukkan lebih bayar, maka kondisi ini dinamakan restitusi atau Wajib
Pajakmeminta kelebihan pembayaran pajak yang telah dilakukan.Pada umumnya
angsuran pajak ini adalah sebesarPajak Penghasilan terutang menurut SPT Tahunan
Pajak Penghasilan tahun lalu dikuranggi dengan kredit pajakPajak Penghasilan
Pasal 21, 22, 23 dan Pasal 24, dibagi 12 atau banyaknya bulan dalam bagian tahun
pajak.Misal, SPT Tahunan 2011 menunjukkan data sebagai berikut :
Maka, PPh Pasal 25 tahun 2012 yang harus dibayar tiap bulan adalah sebagai
berikut :
Pajak Penghasilan terutang 50.000.000
Kredit Pajak PPh Pasal 21,22,23 dan 24 35.000.000
Selisih 15.000.000
PPh Pasal 25 = selisih : 12 = 1.250.000
5
Contoh studi kasus
Hitunglah berapa angsuran PPh Pasal 25 yang masih harus dibayar oleh PT. Kuat
Rekasa?
Jawab:
= Rp200.000
Kredit pajak:
Selisih = Rp36.000.000
Adapun selisih antara PPh terutang dengan kredit pajak menjadi dasar perhitungan
besarnya PPh Pasal 25 per bulan. Dengan demikian, perhitungan PPh Pasal 25 tiap
bulan adalah sebagai berikut:
= Rp3.000.000
6
• PPh Pasal 22 Rp10.000.000
Hitunglah berapa besarnya angsuran PPh Pasal 25 untuk Tuan Bintang di tahun
2019?
Jawab:
Kredit pajak:
Selisih = Rp24.000.000
Adapun selisih antara PPh terutang dengan kredit pajak menjadi dasar perhitungan
besarnya PPh Pasal 25 per bulan. Dengan demikian, perhitungan PPh Pasal 25 tiap
bulan adalah sebagai berikut:
= Rp2.000.000
Dengan demikian Tuan Bintang harus membayar sendiri angsuran PPh Pasal 25
setiap bulan di tahun 2019 mulai masa Maret sebesar Rp2.000.000.
7
BAB III
PENUTUP
2.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa
perhitungan dan penghitungan PPh dilakukan setahun sekali yang dituangkan
dalam SPT Tahunan. Nah, karena penghitunganPPh dilakukan setahun sekali, maka
penghitungan ini harus dilakukan setelah satu tahun tersebut berakhir agar semua
data penghasilan dalam satu tahun sudah diketahui. Untuk perusahaan, tentu saja
data penghasilan ini harus menunggu laporan keuangan selesai dibuat.Cara seperti
itu tentu saja jumlah PPh terutang yang wajib dibayar baru dapat diketahui ketika
suatu tahun pajak telah berakhir. Agar pembayaran pajak tidak dilakukan sekaligus
yang tentunya akan memberatkan,maka dibuatlah mekanisme pembayaran pajak di
muka atau pembayaran cicilan setiap bulan. Pembayaran angsuran atau cicilan ini
dinamakan Pajak Penghasilan Pasal 25.
2.2 Saran
dalam penelitian makalah ini kelompok 8 masih banyak kekurangannya, untuk
itu kami kelompok 8 meminta saran bagi para pembaca untuk dapat membuat
makalah lebih baik lagi. Dan kami berharap dalam penyusunan makalah selanjutnya
agar lebih baik lagi dan lebih jelas.
8
DAFTAR PUSTAKA
Walandouw, Patric. "Analisis perhitungan dan pelaporan PPh pasal 23 dan PPh
pasal 25." Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan
Akuntansi 1.3 (2013).
Ismail, Shinta, Sifrid S. Pangemanan, and Harijanto Sabijono. "Analisis
perhitungan, penyetoran dan pelaporan pajak penghasilan Pasal 25 pada
CV. Delta Dharma." Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi 2.2 (2014).
Sari, Maria M. Ratna, and Ni Nyoman Afriyanti. "Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak
Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pph Pasal 25/29 Wajib Pajak
Badan Pada Kpp Pratama Denpasar Timur." Jurnal Ilmiah Akuntansi dan
Bisnis 7.2 (2012): 1-21.