Anda di halaman 1dari 18

TEORI ILMU EKONOMI

TUGAS MINGGUAN : PERTEMUAN KE-9


PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI DAN KESEIMBANGAN AD-AS

OLEH:

LATHIFA FADHILA RAHMA E2A022185


DENY REYHAN KURNIAWAN E2A022186
ZAHWA NUR RAHMALIA E2A022187
MICHI RAHMAWATI E2A022188
FEBIA KARINA ROSA E2A022189
ANGGI LERIAN PUTRI RAHASTI E2A022190
JENNY HARDIANSYAH E2A022213

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
SEMARANG
2022
Statement of Authorship

Dengan ini, saya selaku ketua kelompok dan mewakili kelompok dengan keterangan
Kelompok :4
Anggota : 1. Lathifa Fadhila Rahma E2A022185
2. Deny Reyhan Kurniawan E2A022186
3. Zahwa Nur Rahmalia E2A022187
4. Michi Rismawati E2A022188
5. Febia Karina Rosa E2A022189
6. Anggi Lerian Putri R E2A022190
7. Jenny Hardiansyah E2A022213
Mata Kuliah : Teori Ilmu Ekonomi
Pertemuan ke : 9(Sembilan)
Judul Tugas : Penentuan Kegiatan Ekonomi Dan Keseimbangan AD-AS.
Menyatakan bahwa naskah tugas ini adalah :
1. Orisinal, merupakan hasil karya kami sendiri;
2. Tidak menggunakan sumber yang tidak dicantumkan dalam datfar pustaka;
3. Tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada
mata kuliah lain.
Jika terbukti ada plagiasi pada naskah ini, maka kami menerima konsekuensi
pembatalan naskah ini sebagai pemenuhan tugas.

Semarang, 13 November 2022


Ketua Kelompok

Jenny Hardiansyah
E2A022213

2
DAFTAR ISI

Statement of Authorship .................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 3
BAB I...................................................................................................................................................... 4
PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KLASIK, KEYNES DAN
PENDEKATAN MASA KINI ............................................................................................................ 4
A. PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK ............................................................................ 4
B. KRITIK KEYNES TERHADAP PANDANGAN KLASIK..................................................... 6
C. PENDEKATAN TERKINI DALAM PENETUAN KEGIATAN PEREKONOMIAN .......... 9
KESEIMBANGAN AD-AS ............................................................................................................. 11
A. Pengertian Aggregrat Demand (AD) dan Aggregrate Supply (AS)............................... 11
B. Perbedaan Teori Klasik dan Teori Keyness ..................................................................... 11
C. Perkembangan Analisis AD-AS.......................................................................................... 13
D. Analisis Permintaan Agregat – Penawaran Agregat (AD-AS) ....................................... 14
E. Kurva Permintaan Agregat (AD) ......................................................................................... 14
F. Keseimbangan Permintaan-Penawaran Agregat (AD-AS)............................................. 17
BAB II .................................................................................................................................................. 18
CONTOH KASUS........................................................................................................................... 18
SOLUSI ............................................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 18

3
BAB I

PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KLASIK, KEYNES DAN


PENDEKATAN MASA KINI

A. PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK


Menurut pendapat ahli-ahli ekonomi Klasik, dalam suatu perekonomian
yang diatur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenga kerja penuh
akan selalu tercapai. Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan bahwa di
dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan permintaan. Apabila
para produsen menaikan produksi mereka atau menciptakan jenis-jenis
barang yang baru, maka dalam perekonomian pada umumnya tidak pernah
berlaku kekurangan permintaan. Dengan perkatan lain, penawaran yang
bertambah akan secara otomatis menciptakan pertambahan permintaan.
Keyakinan ahli-ahli ekonomi Klasik bahwa penawaran akan selalu
menciptakan permintaan. Berdasarkan pandangan ini bahwa didalam suatu
perekonomian sering sekali wujud keadaan di mana jumlah keseluruhan
penawaran barang-barang dalam perekonomian (penawaran agregat) pada
penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu diimbangi oleh keseluruhan
permintaan terhadap barang-barang tersebut (permintaan agregat) yang
sama besarnya. Oleh karenanya kekurangan permintaan tidak akan berlaku.

1. PENENTUAN SUKU BUNGA


Ahli-ahli ekonomi Klasik berkeyakinan bahwa suku bunga
menentukan besarnya tabungan maupun investasi yang akan
dilakukan dalam perekonomian. Setiap perubahan dalam suku bunga
akan menyebabkan perubahan pula dalam tabungan rumah tangga
dan permintaan dana untuk investasi perusahha. Perubahan-
perubahan dalam suku bunga akan terus- menerus berlangsung
sebelum kesamaan di antara jumlah tabungan dengan jumlah
permintaan dana investasi tercapai.

2. FAKTOR YANG MENENTUKAN SUKU BUNGA


Sumbu datar dalam gambar 1.1 menunjukan jumlah permintaan
dana untuk investasi dan tabungan, dan sumbu tegak menunujukan
suku bunga. Kurva I menunjukan permintaan para pengusaha
terhadap tabungan rumah tangga (atau keinginan pengusaha untuk
melakukan investasi) pada berbagai suku bunga.

Dalam gambar 1.1 dapat dilihat bahwa keseimbangan di antara


keinginan rumah tangga dalam menawarkan tabungan mereka dan
keinginan para pengusaha untuk melakukan investasi. Pada tingkat
keseimbangan ini jumlah seluruh tabungan yang akan dilakukan oleh
rumah tangga adalah sama dengan jumlah seluruh investasi yang
akan dilakukan oleh pengusaha-pengusaha. Pada tingkat
keseimbangan ini suku bunga adalah r0. Menurut ahli-ahli ekonomi
Klasik, keadaan keseimbangan di anatara tabungan dan investasi yang
seperti ini adalah keadaan yang selalu terjadi dalam perekonomian.

4
Oleh sebab jumlah tabungan rumah tangga pada waktu
perekonomian mencapai penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu
sama dengan jumlah seluruh investasi yang akan dilakukan oleh para
pengusaha, maka dalam perekonomian pengeluaran agregat pada
penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu dapat mencapai tingkat
yang sama dengan penawaran agregat pada penggunaan tenaga
kerjapenuh.

3. PENYESUAIAN DALAM PASAR MODAL


Apabila keadaan yang terjadi adalah berbeda daripada
keadaan keseimbangan, penyesuaian-penyesuaian akan terus
menerus berlangsung dalam pasar modal sehingga tercapai keadaan
keseimbangan seperti yang telah diterangkan di atas. Dalam keadaan
seperti ini suku bunga tidak akan mengalami perubahan lagi dan
tingkat keseimbangan anatara tabungan dan permintaan dana untuk
investasi tercapai

Uraian ini menunjukan bahwa apabila terdapat ketidaksamaan


di antara penawaran tabungan oleh rumah tangga dan permintaan
tabungan oleh para pengusaha, akan terjadi perubahan-perubahan
dalam suku bunga. Berdasarkan kepada fleksibilitas tersebut ahli-ahli
ekonomi Klasik yakin bahwa perubahan dalam suku bunga ini pada
akhirnya akan menciptakan keadaan dimana tabungan yang tercapai
pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh adalah sama dengan
investasi oleh perusahaan-perusahaan.

4. KELEMAHAN PANDANGAN KLASIK


Setelah Keynes menunjukan kelemahan-kelemahan dari
pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik mengenai penentuan tingkat
kegiatan perekonomian negara. Sebagai alternatif Keynes
mengemukakan suatu pandangan lain dalam teori Keynes ditunjukan
bahwa tingkat kegiatan perekonomian tidak selalu mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh. Menurut Keynes yang sebaliknyalah
yang selalu berlaku, yaitu perekonomian selalu menghadapi masalah
pengangguran dan penggunaan tenaga penuh jarang berlaku.

Faktor-faktor yang menunjukan tingkat permintaan agregat yang


dicapai dalam suatu perekonomian, dan akibat dari perubahan-
perubahan dalam permintaan agregat kepada:

 Tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai, dan


5
 Penggunaan tenaga kerja

produksi yang terbatas tersebut dengan efisiensi. Dengan


perkataanm lain, teori Klasik lebih menekankan kepada analisis-
analisis di segi penawaran.

Berdasarkan kepadakeyakinan bahwa kesempatan kerja penuh


akan selalu tercapai, ahli-ahli ekonomi Klasik seterusnya berkeyakinan
bahwa tingkat output negara ( pendapatan nasional ) ditentukan oleh
kemampuan faktor-faktor produksi dalam suatu negara menghasilkan
barang dan jasa. Semakin benar kemampuan faktor-faktor produksi
menghasilkan barang dan jasa semakin besar pula pendapatan
nasional yang diciptakan.

B. KRITIK KEYNES TERHADAP PANDANGAN KLASIK

Keynes menunjukan beberapa kelemahan dari pandangan ahli


ekonomi Klasik yang telah diterangkan sebelumnya. Keynes tidak menyetujui
pandangan yang paling pokok dalam teori Klasik, yaitu bahwa penggunaan
tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian. Keynes
berpendapat: penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang
terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang
wujud dalam perekonomian. Perbedaan pendapat yang sangat bertentangan
di antara Keynes dengan ahli-ahli ekonomi Klasik yaitu:
 Faktor-faktor yang menetukan tingkat tabungan, investasi dan
suku bunga dalam perekonomian
 Sifat-sifat perkaitan di antara tingkat upah dengan penggunaan
tenaga kerja oleh para pengusaha.
Dalam mengkritik pandangan Klasik, Keynes mengemukakan pandangan lain
yaitu:
i. Keynes berpendapat bahwa tabungan bukan ditentukan oleh
suku bunga tetapi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Makin
tinggi pendapatan, makin tinggi pula tabungan.
ii. Keynes berpendapat suku bunga bukan ditentukan oleh
penawaran dana untuk tabungan dan permintaan dan
penawaran uang.
iii. Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik tingkat upah adalah fleksibel.
Hal ini akan menjamin keadaan di mana permintaan tenaga
kerja akan selalu berlaku. Menurut Keynes tingkat upah tidak
fleksibel. Walaupun terdapat banyak pengangguran tingkat upah
tidak akan turun dan pengangguran tetap wujud.
iv. Menurut Keynes pendapatn nasional bukan faktor-faktor
produksi yang tersedia tetapi oleh pengeluaran agregat (AE).
Pengeluaran agregat yang wujud dalam ekonomi selalu kurang
dari pendapatan nasional potensial, dan menyebabkan
pengangguran tenaga kerja selalu wujud.

6
1. PENENTU TABUNGAN DAN IVESTASI: PANDANGAN KEYNES

PENENTU TABUNGAN
Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh
rumah tangga bukan tergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga.
Ia terutama tergantung kepada besar kecilnya tingkat pendapatan
rumah tangga itu. Apabila jumlah pendapatan rumah tangga itu tidak
akan menimbulkan pengaruh yang berarti ke atas jumlah tabungan
yang akan dilakukan oleh rumah tangga itu. Ini berarti menurut
pendapat Keynes,jumlah pendapatan yang diterima rumah tangga dan
bukan suku bunga yang menjadi penentu utama dari jumlah tabungan
yang akan dilakukan oleh rumah tangga.

PENENTU INVESTASI
Disamping itu Keynes tidak yakin bahwa jumlah investasi yang
dilakukan para pengusaha sepenuhnya ditentukan oleh suku bunga.
Keynes tetap mengakui bahwa suku bunga memegang peranan yang
cukup menentukan di dalam pertimbangan para pengusaha melakukan
investasi. Apabila tingkat kegiatan ekonomi pada masa kini adalah
menggalakan dan dimasa depan diramalkan perekonomian akan
tumbuh dengan cepat, maka walaupun suku bunga adalah tinggi, para
pengusaha akan melakukan banyak investasi.

MASALAH KEKURANGAN PENGELUARAN AGREGAT


Menurut Keynes pada umumnya investasi yang dilakukan oleh
para pengusaha adalah lebih kecil dari jumlah tabungan yang
dilakukan rumah tangga pada waktu dicapai tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh. Oleh karenanya perbelanjaan agregat dalam
perekonomian adalah lebih rendah dari produksi barang-barang dan
jasa-jasa pula pada tingkat penggunaan tenag kerja penuh.
Kekurangan dalam pengeluaran (perbelanjaan) agregat ini akan
menimbulkan pengngguran dalam perekonomian.

2. PERBEDAAN PANDANGAN MENGENAI PENENTU TABUNGAN

PANDANGAN KLASIK

Menurut ahli-ahli ekonomi klasik jumlah tabungan ditentukan


oleh suku bunga, . Oleh karena perekonomian selalu mencapai
penggunaan tenaga kerja penuh, gambar1.2 menunjukan pandangan

7
Klasik yang menyatakan makin tinggi suku bunga makin banyak
tabungan yang akan dilakukan masyarakat.
PANDANGAN KEYNES
Menerangkan pandang Keynes mengenai penetuan tabungan
masyrakat. Kurva S adalah fungsi tabungan, yaitu suatu garis yang
menggambarkan hubungan di antara jumlah tabungan dan pendapatan
nasional. Kurva S bermula dari nilai tabungan negatif, dan S bentuknya
menaikdari kiri ke bawah ke kanan atas. Bentuk kurva S tersebut
menggambarkan sifat tabungan masyrakat yang berikut:

 Apabila tingkat pendapatan nasional rendah, tabungan


masyrakat negatif. Ini berarti masyarakat menggunakan
tabungan di masa lalu untuk membiayai hidupnya.
 Semakin tinggi pendapatan nasiona, semakin banyak tabungan
masyarakat. Apabila pendapatan nasional Y1 tabungan adalah
S1 dan apabila pendapatan nasional Yf junlah tabungan adalah
Sf .

3. PENENTU SUKU BUNGA: PANDANGAN KEYNES

Keynes juga mengkritik pandangan Klasik mengenai penetuan


suku bunga. Suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran
uang. Sedangkan permintaan uang ditentukan oleh keinginan
masyarakat untuk memegang uang. Kedua faktor tersebut diterangkan
menggunakan gambar 1.3.

Menurut Keynes kesimbangan di antara permintaan dan


penawaran uang, yaitu MD = MS, akan menetukan suku bunga.

8
4. TINGKAT UPAH DAN KEGIATAN EKONOMI

Bahwa tingkat upah dapat mengalami perubahan-perubahan dan


ini merupakan faktor lain yang akan menjamin tercapainya tingkat
penggunaan tenaga penuh. Keynes juga mengkritik pendapat ini dan
selanjutnya menunjukan bahwa, dari sudut kenyataan yang terdapat
dalam masyarakat dan dari sudut teori, pendapat itu tidak benar.

Dalam perekonomian modern terdapat persatuan-persatuan


pekerja yang selalu mempertahankan dan memperjuangkan perbaikan
nasib para pekerja. Usaha ini termasuklah menjaga agar para pekerja
diberi upah yang wajar. Kekuasaan ini menyebabkan tingkat upah
tidak mudah untuk diturunkan.

C. PENDEKATAN TERKINI DALAM PENETUAN KEGIATAN


PEREKONOMIAN

1. PERKEMBANGAN ANALISIS MAKROEKONOMI


Dalam garis besarnya perkembangan analisis makroekonomi yang
dikemukakan sesudah masa golongan Keynesian dapat dibedakan kepada
empat pemikiran :
 Monetaris
 Klasik baru
 Segi penawaran
 Keynesian baru
GOLONGAN MOETARIS
Sistem pasar bebas cukup efisiensi dalam mengatur kegiatan ekonomi
pada kesempatan kerja penuh. Menunjukan peranan penawaran uang dalam
menetukan tingkat kegiatan ekonomi. Perubahan-perubahan penawaran uang
sangat penting artinya dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi dan tingkat
harga.
KLASIK BARU
Pandangan golongan ini didasarkan kepada dua pemisahan penting
yaitu:

 Teori ini menganggap bahwa semua pelaku kegiatan ekonomi


bertindak secara rasional, dengan pemikiran yang rasional mereka
dapat menentukan reaksi terbaik terhadap perubahan yang diramalkan
akan berlaku.
 Sesuai dengan pendapat ahli-ahli ekonomi Klasik adalah teori
ekspetasi rasional berpendapat bahwa semua jenis pasar beroperasi
secar efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian-
penyesuaian ke atas perubahan yang berlaku.

9
EKONOMI SEGI PENAWARAN
Walaupun dikembangkan oleh ahli ekonomi yang berbeda pandangan
ini mengenai segi penawaran datangnya bukan dari kalangan akademisi
tetapi oleh penasehat-penasehat ekonomi dalam pemerintahan Ronald
Reagen.
Untuk mencapai tujuan ini, kebijakan ekonomi segi npenawaran
berusaha mewujudkan keadaan berikut :

 Para pekerja akan bekerja lebih agar giat dan lebih efisiensi
 Efisiensi kegiatan usaha dapat di tingkatkan dan biaya produksi
dikurangi
 Mengembangkan peranan pihak swasta dan mendorong lebih banyak
persaingan.
GOLONGAN KEYNESIAN BARU
Segolongan ahli ekonomi masih belum dapat mencerminkan
pandangan-pandangan yang mengkritik pemikiran Keynesian dan masih tetap
yakin akan kesesuaian pandangan Keynesian yang utama. Pemikir ekonomi
yang masih tetap memberi sokongan kepada pandangan Keynesian
digolongkan kepada mazhab Keynesian baru.

2. TINGKAT HARGA DAN KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL


Analisis keseimbangan Keynesian yang menunjukan peranan
pengeluaran agregat dalam menetukan tingkat pendapatan nasional
mempunyai dua kelemahan penting berikut :

i. Analisis tersebut tidak memperhatikan efek perubahan tingkat harga


terhadap keseimbangan pendapatan nasional.
ii. Dalam menetukan kesimbangan, analisis Keynesian tidak
memperhatikan penawran agregat yaitu sikap para pengusaha dalam
perekonomian dalam menghasilkan barang dan menjualnya ke pasar.

3. PERTUMBUHAN EKONOMI
Ahli-ahli ekonomi dalam persoalan pertumbuhan ekonomi telah lama
berkembang akan tetapi sampai dimana persolan tersebut diperhatikan
berubah dari waktu ke waktu. Mengenai pertumbuhan ekonomi mulai berlaku
semenjak tahun 1950-an. Teori ini yang berkembang merupakan lanjutan dan
pendalaman terhadap pandangan Klasik mengenai pertumbuhan ekonomi.

Dalam uraian mengenai teori Klasik telah ditunjukan bahwa menurut


pendapat merka tingkat kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional
ditentukan oleh faktor-faktor produksi yang tersedia.

10
KESEIMBANGAN AD-AS

A. Pengertian Aggregrat Demand (AD) dan Aggregrate Supply (AS)


Aggregrate Demand atau Permintaan Agregat adalah tingkat
pengeluaran yang akan dilakukan dalam ekonomi pada berbagai tingkat
harga.
Aggregrate Supply atau Penawaran Agregat adalah penawaran barang
dan jasa yang dilakukan perusahaan – perusahaan dalam perekonomian
pada berbagai tingkat harga, sedangkan Pengeluaran Agregat adalah
menggambarkan tentang hubungan antara pengeluaran yang akan dilakukan
dalam perekonomian dengan pendapatan nasional.
Dari sifat-sifat Permintaan Agregat (AD) dan Penawaran agregat (AS)
dapat disimpulkan bahwa analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan
ekonomi negara dalam keadaan harga yang mengalami perubahan. Analisis
tersebut bertujuan untuk melengkapi analisis penawaran agregat-
pengeluaran agregat (Y = AE)

B. Perbedaan Teori Klasik dan Teori Keyness


PANDANGAN KEYNESS
a) Perekonomian selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh.
b) Tingkat permintaan efektif yaitu pengeluaran agregat dan permintaan
agregat akan menentukan sejauh mana produksi nasional akan
diwujudkan dalam ekonomi dan kesempatan kerja akan dicapai.
c) Penawaran dengan sendirinya menciptakan permintaan (supply
creates its own demand). Maksudnya: dalam ekonomi terdapat cukup
banyak permintaan dan oleh sebab itu setiap jenis barang yang
diproduksikan akan dapat terjual di pasar.
d) Dalam perekonomian, kesempatan kerja penuh tidak akan selalu
dicapai. Yang kerap berlaku adalah masalah pengangguran
e) Segi penawaran adalah sangat penting peranannya dalam
menentukan kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional sesuatu
negara.

Dari Analisis Keynesian Sederhana ke Analisis AD-AS

 Perbedaan Teori klasik dan Teori Keynes


Analisis keseimbangan pendapatan nasional merupakan
analisis penentuan kegiatan ekonomi negara yang dikenal sebagai
“analisis Keynesia Sederhana” atau “Simple Keynesian analysis”.
Dinamakan demikian oleh karena pokok-pokok dari pemikiran tersebut
dikembangankan oleh seorang ahli ekonom Inggris, yaitu John
Maynard Keynes, daam bukunya “The General Theory of
Employement, Interest and Money”, dan dia dinamakan sederhana
oleh karena analisis itu belum memperhatikan peranan uang dan suku
bunga dalam penentuan kegiatan ekonomi.

11
 Pandangan klasik Buku Keynes
tersebut mengkritik padangan ahli-ahli ekonomi klasik yang
berkeyakinan bahwa perekonomian selalu mencapai tingkat
kesempatan kerja penuh. Menurut ahli-ahli ekonomi klasik seperti yang
dicontohkan oleh Hukum Say atau pandangan Jean Baptish Say-
seorang ahli ekonomi Perancis:”supply creates its own demand”.
Dalam bahasa Indonesia ungkapan itu dapat dinyatakan sebagai
“penawaran dengan sendirinya menciptakan permintaan”. Maksudnya
adalah dalam ekonomi terdapat cukup banyak permintaan dan oleh
sebab itu setiap jenis barang yang diproduksikan akan dapat terjual di
pasar. Wujudnya permintaan agregat cukup besar ini akan menjamin
terciptanya tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi yang menggunakan
semua faktor produksi yang tersedia.

Berdasarkan kepada keyakinan ini selanjutnya ahli-ahli ekonomi klasik


berpendapat bahwa di setiap perekonomian akan selalu dicapai kesempatan
kerja penuh. Dalam masyarakat ekonomi dan pendapatan nasional ditentukan
oleh kemampuan negara tersebut untuk menggunakan faktor-faktor produksi
yang tersedia untuk memproduksi barang dan ajsa. Dengan kata lain,
penentuan produksi nasional dapat dinyatakan dengan menggunakan
persamaan berikut :
Y= f(K,L,Q,T)
Dimana :
Y : Pendapatan nasional yang diwujudkan dalam perekonomian.
K : Jumlah barang modal yang tersedia.
L : Tenaga kerja dan kemampuan tenaga kerja yang tersedia.
Q : Jumlah kekayaan alam yang telah dikembangkan dan digunakan.
T : Tingkat teknologi yang digunakan dalam berbagai kegiatan produksi.
Dua kelemahan penting Analisis Keynesian
Apabila diperhatikan bentuk analisis AD-AS, dan membandingkannya
dengan analisis makroekonomi Keynesian, pada dasarnaya dapat ditunjukan
dua kelemahan penting dari analisis Keynesian, yaitu :
1. Analisis Keynesian tidak memperhatikan efek perubahan harga-harga
terhadap pengeluaran agregat dan keseimbanagn pendapatan
nasional.
2. Analisis Keynesian mengabaikan peranan penawaran agregat dalam
menentukan keseimbangan pendapatan nasional. Analisis Keynesian
tidak menganalisis mengenai ciri-ciri penawaran agregat, dan
bagaimana penawaran agregat akan mempengaruhi keseimbanagn
pendapatna nasional.

12
ekonomi dan tingkat harga dapat dibedakan kepada dua aspek:
1. Perbedaan pandangan dalam penentuan suku bunga.
2. Perbedaan pandangan mengenai efek perubahan jumlah uang dalam
ekonomi (atau jumlah penawaran uang) kepada kegiatan ekonomi.

C. Perkembangan Analisis AD-AS


Pandangan Keynes meliputi tiga aspek sebagai berikut :

 Peranan Pengeluaran Agregat


Analisis Keynes merupakan analisis jangka pendek yang
memperhatikan perubahan kegiatan ekonomi sebagai akibat dari
perubahan pengeluaran agregat. Dalam analisis itu tidak diperhatikan
mengenai perkembangan teknologi dan perubahan kualitas faktor – faktor
produksi. Jumlah dan kualitas faktor – faktor produksi dianggap tetap.
Oleh sebab itu dalam analisis tersebut terdapat pertalian yang erat
diantara pengeluaran agregat dengan kegiatan ekonomi, produksi
nasional dan tingkat kesempatan kerja. Apabila pengeluaran agregat
bertambah maka kegiatan ekonomi, produksi nasional dan kesempatan
kerja akan meningkat. Peningkatan kesempatan kerja akan mengurangi
pengangguran.

 Peranan Uang dan Suku Bunga


Keynesian meneranglkan efek perubahan penawaran uang kepada
kegiatan ekonomi melalui rangkaian peristiwa berikut:
a) Efek peubahan penawaran uang ke atas suku bunga
b) Efek perubahan suku bunga ke atas investasi
c) Efek perubahan investasi ke atas pengeluaran agregat dan
pendapatan nasional.
Rangkaian peristiwa ini dinamakan mekanisme transmisi.

 Peranan Kebijakan Pemerintah


Analisis makroekonomi Keynesian sangat menekankan kepada
peranan pemerintah dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi. Tanpa
adanya campur tangan pemerintah, yaitu apabila penentuan kegiatan
ekonomi sepenuhnya diatur oleh pasaran bebas, ekonomi akan
menghadapi masalaah sebagai berikut:
a) Ekonomi sukar untuk mencapai tingkat kesempatan kerja penuh
b) Terdapat perubahan yang besar dalam kegiatan ekonomi dari
waktu ke waktu.

 Keynesian menekankan perlunya campur tangan pemerintah dalam


usaha untuk mencapai tingkat kesempatan kerja penuh tanpa inflasi.
Kebijakan pemerintah dibedakan menjadi dua, yakni: kebijakan fiskal
dan kebijakan moneter.

13
D. Analisis Permintaan Agregat – Penawaran Agregat (AD-AS)
Analisis AD-AS merupakan model penentuan keseimbangan dengan
menggunakan pemisahan harga berubah. Dalam analisis AD-AS, Penawaran
Agregat dibedakan atas :

 Penawaran Agregat Jangka Pendek ( Short Run Aggregate Supply)


atau SRAS. Kurva SRAS adalah kurva yang terus menerus
melengkung ke atas dan memotong garis tegak pada Yf , kurva AS
semakin tinggi tingkat kenaikannya. Berbentuk horizontal, karena upah
dan harga kaku pada tingkat yang sudah ditentukan sebelumnya.
Karena itu, pergeseran dalam permintaan agregat mempengaruhi
output dan kesempatan kerja.
 Penawaran Agregat Jangka Panjang ( Long Run Aggregate Supply)
atau LRAS. Dalam jangka panjang, kurva penawaran agregat berwujud
vertical karena output di tentukan oleh jumlah modal dan tenaga kerja
serta ketersediaan teknologi, tetapi tidak oleh tingkat harga. Karena itu,
pergeseran permintaan agregat mempengaruhi tingkat harga tetapi
tidak output atau kesempatan kerja.

E. Kurva Permintaan Agregat (AD)

Definisi Kurva Permintaan Agregat (AD)Kurva AD didefinisikan sebagai


suatu fungsi atau kurva yang menggambarkan hubungan antara tingkat harga
dengan jumlah pengeluaran agregat yang akan dilakukan dalam
perekonomian.

Sifat Utama Kurva ADKurva AD selalu merupakan suatu garis yang


menurun dari kiri-atas ke kanan-bawah. Artinya “Semakin Rendah Tingkat
Harga, Semakin Besar Permintaan Agregat Yang Wujud Dalam
Perekonomian”. Sifat Kurva AD menurun ke bawah ini disebabkan oleh
beberapa faktor dibawah ini :

 Tingkat Harga dan Pengeluaran Rumah Tangga


Dalam suatu waktu tertentu tingkat pendapatan nominal
masyarakat adalah tetap. Tingkat gaji dan upah dan jumlah kesempatan
kerja akan menentukan jumlah pendapatan yang diterima masyarakat
pada suatu waktu tertentu. Apabila tingkst harga berbeda, daya beli
pendapatan yang diperoleh itu adalah berbeda. Semakin rendah tingkat
harga, semakin banyak barang dan jasa yang dapat dibeli. Dengan kata
lain, Nilai rill pengeluaran agregat akan semakin meningkat, apabila
tingkat harga semakin rendah.

 Tingkat Harga, Suku Bunga, dan Investasi


Pada umumnya terdapat perkaitan yang cukup rapat diantara
perubahan tingkat harga dengan suku bunga. Apabila harga adalah stabil,
atau tingkat inflasi sangat rendah, suku bunga cenderung akan berada
pada tingkat yang rendah. Semakin tinggi inflasi, suku bunga cenderung
akan semakin tinggi.

14
Terdapat perkaitan yang rapat pula diantara suku bunga dengan
Investasi yaitu semakin tinggi suku bunga akan menyebabkan penurunan
dalam investasi. Kemerosotan Investasi neyebabkan pengurangan
pengeluaran agregat. Dengan demikian kenaikan harga akan
menimbulkan proses perubahan berikut :

1. Harga naik menyebabkan suku bunga naik


2. Suku bunga naik menyebabkan investasi turun
3. Investasi yang merosot menyebabkan pengeluaran agregat dan
pendapatan nasional rill merosot.

 Tingkat Harga, Ekspor, dan Impor


Betbagai negara, terutama negara-negara yang telah maju sektor
induatrinya, akan mengeluarkan barang yang sama jenisnya. Oleh karena
itu tingkat harga akan menjadi salahsatu faktor penting dalam menentukan
ekspor dan impor di suatu negara. Secara umum dapat dikatakan :

1. Apabila barang-barang dalam suatu negara relatif lebih murah,


ekspor akan meningkat, dan Impor berkurang dan sebaliknya
2. Apabila barang-barang dalam suatu negara relatif lebih mahal,
ekspor akan merosot dan impor meningkat.
Berdasarkan sifat ini dapat disimpulkan:
1. Kenaikan-harga akan menurunkan ekspor neto (Ekspor dikurangi
Impor).
2. Pengurangan ekspor neto akan menurunkan pengeluaran agregat
dan pendapatan nasional rill.
Bentuk Kurva Permintaan Agregat (AD)

Kurva Penawaran Agregat (AS)


Definisi Kurva Penawaran Agregat (AS)Kurva AS adalah suatu kurva
yang menggambarkan pendapatan nasional (nilai barang & jasa) yang akan
diproduksikan sektor peusahaan pada berbagai tingkat harga
Ciri-Ciri Kurva AS
a. Pada ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva AS relatif landai.
Maksudnya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-
perusahaan pada harga yang relatif tetap karena :

15
 Tingkat penggunaan barang modal belum mencapai kapasitasnya
yang optimum.
 Upah masih relatif tetap.
Tahap ini dicapai pada bagian AB dari kurva AS.

b. Dari titik B hingga titik C yaitu titik pada garis tegak pada tingkat
kesempatan kerja penuh Kurva AS bertambah tingkat kenaikannya. Sebab
Pengangguran sudah semakin merosot dan kapasitas pabrik-pabrik sudah
mencapai optimum

c. Sesudah tingkat kesempatan kerja penuh kurva AS keadaannya semakin


tegak.
Bentuk Kurva Penawaran Agregat (AS)

Sifat Utama Kurva Penawaran Agregat (AS)


Bentuknya yang melengkung ke atas berarti “semakin tinggi tingkat
harga, semakin besar jumlah barang yang diproduksikan dan ditawarkan para
pengusaha”.
Efek hukum hasil tambahan yang semakin berkurang dalam jangka
pendek, fungsi produksi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
Q=f (L)
Artinya : Jumlah output atau nilai produksi rill, ditentukan oleh jumlah
tenaga kerja yang digunakan.

 Pasaran tenaga kerja dan kurva penawaran agregat


Semakin tinggi tingkat harga, semakin banyak pendapatan nasional
rill yang ditawarkan perusahaan dalam perekonomian.
 Tingkat pengangguran dan tingkat kenaikan upah
Terdapat hubungan yang negatif antara kenaikan tingkat upah
dengan tingkat pengangguran.
Kurva Philips yang menerangkan ciri perhubungan antara :

 Tingkat kenaikan upah dan tingkat pengangguran


 Tingkat inflasi dan tingkat penganggu
Dengan menggunakan kurva philips dapat diterangkan :

16
 Bentuk hubungan diantara upah dan tingkat kesempatan kerja
 Bentuk kurva penawaran agregat
Berdasarkan Kurva Philips dapat disimpulkan

 Semakin tinggi kesempatan kerja, semakin tinggi tingkat upah


 Apabila tingkat kesempatan kerja semakin sangat tinggi yaitu apabila
tingkat pengangguran rendah, kenaikan tingkat upah menjadi cepat

F. Keseimbangan Permintaan-Penawaran Agregat (AD-AS)


Keseimbangan pendapatan nasional yang ada didalam analisis AD-AS
dinamakan juga sebagai “Keseimbangan Makroekonomi” yang berarti suatu
analisis yang menerangkan bagaimana tingkat kegiatan ekonomi, pendapatan
nasional rill dan tingkat harga umum ditentukan. Artinya :
 Dalam analisis AD-AS telah memasukan unsur perubahan harga dalam
analisis keseimbangannya
 Perpotongan dititik E berarti permintaan agregat adalah sama dengan
penawaran agregat pada pendapatan nasional rill sebanyak Ye dan pada
Pe
 Titik E merupakan kesimbangan yang akan di capai dalam perekonomian,
karena peusahaan tidak akan menambah atau mengurangi output yang
diproduksi.
Penyebab Perubahan Keseimbangan

 Efek Perubahan Kurva AD


Perubahan dalam permintaan agregat yang tidak diikuti oleh perubahan
penawaran agregat akan menimbulkan perubahan harga dan pendapatan
nasional rill ke arah bersamaan yaitu kedua-duanya meningkat atau
kedua-duanya merosot.
 Efek Perubahan Kurva AS
Analisis mengenai perubahan kurva penawaran agregat AS menunjukan
bahwa perubahan tersebut akan mengakibatkan perubahan harga dan
pendapatan nasional rill ke arah yang bertentangan.

17
BAB II

CONTOH KASUS
Pemerintah tengah mendorong implementasi skema Land Value Capture (LVC)
yang merupakan serangkaian mekanisme yang digunakan untuk memonetisasi
peningkatan nilai tanah/lahan yang muncul akibat adanya pembangunan
infrastruktur pada area tersebut. Hal ini dilakukan karena LVC berpotensi dapat
menguatkan perekonomian nasional melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

Berkaitan dengan hal itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerja


sama dengan World Bank dan DFAT Australia telah menyusun kajian demo proyek
dalam rangka mengidentifikasi potensi implementasi skema LVC. Kajian tersebut
dilakukan dengan mengambil studi kasus di 5 kota, yaitu Jakarta, Tangerang
Selatan, Bandung, Semarang, dan Palembang.

SOLUSI
Dalam setiap FGD, pemaparan hasil kajian demo proyek ini diikuti juga dengan sesi
tanya jawab yang diharapkan dapat membantu peserta FGD memahami materi yang
disampaikan serta memberikan masukan yang membangun kepada pihak konsultan
yang melakukan kajian tersebut

Dengan adanya FGD berseri ini diharapkan dapat menghasilkan strategi untuk
mendorong pengembangan skema LVC di Indonesia agar tercipta sumber
pendanaan alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur.

DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. (2006). Makroekonomi : Teori dan Pengantar (Edisi ketiga).


Jakarta: Raja Grafindo Persada.
http://eprints.binadarma.ac.id/6906/1/BAB%207.pdf
https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/4276/libatkan-hasil-studi-kasus-di-5-kota-
kemenko-perekonomian-lakukan-identifikasi-potensi-implementasi-skema-land-
value-capture
http://annisanurhikmayati.blogspot.com/2017/01/keseimbangan-ad-as.html?m=1
http://repository.unikom.ac.id

18

Anda mungkin juga menyukai