OLEH:
Dengan ini, saya selaku ketua kelompok dan mewakili kelompok dengan keterangan
Kelompok :4
Anggota : 1. Lathifa Fadhila Rahma E2A022185
2. Deny Reyhan Kurniawan E2A022186
3. Zahwa Nur Rahmalia E2A022187
4. Michi Rismawati E2A022188
5. Febia Karina Rosa E2A022189
6. Anggi Lerian Putri R E2A022190
7. Jenny Hardiansyah E2A022213
Mata Kuliah : Teori Ilmu Ekonomi
Pertemuan ke : 9(Sembilan)
Judul Tugas : Penentuan Kegiatan Ekonomi Dan Keseimbangan AD-AS.
Menyatakan bahwa naskah tugas ini adalah :
1. Orisinal, merupakan hasil karya kami sendiri;
2. Tidak menggunakan sumber yang tidak dicantumkan dalam datfar pustaka;
3. Tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada
mata kuliah lain.
Jika terbukti ada plagiasi pada naskah ini, maka kami menerima konsekuensi
pembatalan naskah ini sebagai pemenuhan tugas.
Jenny Hardiansyah
E2A022213
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
4
Oleh sebab jumlah tabungan rumah tangga pada waktu
perekonomian mencapai penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu
sama dengan jumlah seluruh investasi yang akan dilakukan oleh para
pengusaha, maka dalam perekonomian pengeluaran agregat pada
penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu dapat mencapai tingkat
yang sama dengan penawaran agregat pada penggunaan tenaga
kerjapenuh.
6
1. PENENTU TABUNGAN DAN IVESTASI: PANDANGAN KEYNES
PENENTU TABUNGAN
Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh
rumah tangga bukan tergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga.
Ia terutama tergantung kepada besar kecilnya tingkat pendapatan
rumah tangga itu. Apabila jumlah pendapatan rumah tangga itu tidak
akan menimbulkan pengaruh yang berarti ke atas jumlah tabungan
yang akan dilakukan oleh rumah tangga itu. Ini berarti menurut
pendapat Keynes,jumlah pendapatan yang diterima rumah tangga dan
bukan suku bunga yang menjadi penentu utama dari jumlah tabungan
yang akan dilakukan oleh rumah tangga.
PENENTU INVESTASI
Disamping itu Keynes tidak yakin bahwa jumlah investasi yang
dilakukan para pengusaha sepenuhnya ditentukan oleh suku bunga.
Keynes tetap mengakui bahwa suku bunga memegang peranan yang
cukup menentukan di dalam pertimbangan para pengusaha melakukan
investasi. Apabila tingkat kegiatan ekonomi pada masa kini adalah
menggalakan dan dimasa depan diramalkan perekonomian akan
tumbuh dengan cepat, maka walaupun suku bunga adalah tinggi, para
pengusaha akan melakukan banyak investasi.
PANDANGAN KLASIK
7
Klasik yang menyatakan makin tinggi suku bunga makin banyak
tabungan yang akan dilakukan masyarakat.
PANDANGAN KEYNES
Menerangkan pandang Keynes mengenai penetuan tabungan
masyrakat. Kurva S adalah fungsi tabungan, yaitu suatu garis yang
menggambarkan hubungan di antara jumlah tabungan dan pendapatan
nasional. Kurva S bermula dari nilai tabungan negatif, dan S bentuknya
menaikdari kiri ke bawah ke kanan atas. Bentuk kurva S tersebut
menggambarkan sifat tabungan masyrakat yang berikut:
8
4. TINGKAT UPAH DAN KEGIATAN EKONOMI
9
EKONOMI SEGI PENAWARAN
Walaupun dikembangkan oleh ahli ekonomi yang berbeda pandangan
ini mengenai segi penawaran datangnya bukan dari kalangan akademisi
tetapi oleh penasehat-penasehat ekonomi dalam pemerintahan Ronald
Reagen.
Untuk mencapai tujuan ini, kebijakan ekonomi segi npenawaran
berusaha mewujudkan keadaan berikut :
Para pekerja akan bekerja lebih agar giat dan lebih efisiensi
Efisiensi kegiatan usaha dapat di tingkatkan dan biaya produksi
dikurangi
Mengembangkan peranan pihak swasta dan mendorong lebih banyak
persaingan.
GOLONGAN KEYNESIAN BARU
Segolongan ahli ekonomi masih belum dapat mencerminkan
pandangan-pandangan yang mengkritik pemikiran Keynesian dan masih tetap
yakin akan kesesuaian pandangan Keynesian yang utama. Pemikir ekonomi
yang masih tetap memberi sokongan kepada pandangan Keynesian
digolongkan kepada mazhab Keynesian baru.
3. PERTUMBUHAN EKONOMI
Ahli-ahli ekonomi dalam persoalan pertumbuhan ekonomi telah lama
berkembang akan tetapi sampai dimana persolan tersebut diperhatikan
berubah dari waktu ke waktu. Mengenai pertumbuhan ekonomi mulai berlaku
semenjak tahun 1950-an. Teori ini yang berkembang merupakan lanjutan dan
pendalaman terhadap pandangan Klasik mengenai pertumbuhan ekonomi.
10
KESEIMBANGAN AD-AS
11
Pandangan klasik Buku Keynes
tersebut mengkritik padangan ahli-ahli ekonomi klasik yang
berkeyakinan bahwa perekonomian selalu mencapai tingkat
kesempatan kerja penuh. Menurut ahli-ahli ekonomi klasik seperti yang
dicontohkan oleh Hukum Say atau pandangan Jean Baptish Say-
seorang ahli ekonomi Perancis:”supply creates its own demand”.
Dalam bahasa Indonesia ungkapan itu dapat dinyatakan sebagai
“penawaran dengan sendirinya menciptakan permintaan”. Maksudnya
adalah dalam ekonomi terdapat cukup banyak permintaan dan oleh
sebab itu setiap jenis barang yang diproduksikan akan dapat terjual di
pasar. Wujudnya permintaan agregat cukup besar ini akan menjamin
terciptanya tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi yang menggunakan
semua faktor produksi yang tersedia.
12
ekonomi dan tingkat harga dapat dibedakan kepada dua aspek:
1. Perbedaan pandangan dalam penentuan suku bunga.
2. Perbedaan pandangan mengenai efek perubahan jumlah uang dalam
ekonomi (atau jumlah penawaran uang) kepada kegiatan ekonomi.
13
D. Analisis Permintaan Agregat – Penawaran Agregat (AD-AS)
Analisis AD-AS merupakan model penentuan keseimbangan dengan
menggunakan pemisahan harga berubah. Dalam analisis AD-AS, Penawaran
Agregat dibedakan atas :
14
Terdapat perkaitan yang rapat pula diantara suku bunga dengan
Investasi yaitu semakin tinggi suku bunga akan menyebabkan penurunan
dalam investasi. Kemerosotan Investasi neyebabkan pengurangan
pengeluaran agregat. Dengan demikian kenaikan harga akan
menimbulkan proses perubahan berikut :
15
Tingkat penggunaan barang modal belum mencapai kapasitasnya
yang optimum.
Upah masih relatif tetap.
Tahap ini dicapai pada bagian AB dari kurva AS.
b. Dari titik B hingga titik C yaitu titik pada garis tegak pada tingkat
kesempatan kerja penuh Kurva AS bertambah tingkat kenaikannya. Sebab
Pengangguran sudah semakin merosot dan kapasitas pabrik-pabrik sudah
mencapai optimum
16
Bentuk hubungan diantara upah dan tingkat kesempatan kerja
Bentuk kurva penawaran agregat
Berdasarkan Kurva Philips dapat disimpulkan
17
BAB II
CONTOH KASUS
Pemerintah tengah mendorong implementasi skema Land Value Capture (LVC)
yang merupakan serangkaian mekanisme yang digunakan untuk memonetisasi
peningkatan nilai tanah/lahan yang muncul akibat adanya pembangunan
infrastruktur pada area tersebut. Hal ini dilakukan karena LVC berpotensi dapat
menguatkan perekonomian nasional melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
SOLUSI
Dalam setiap FGD, pemaparan hasil kajian demo proyek ini diikuti juga dengan sesi
tanya jawab yang diharapkan dapat membantu peserta FGD memahami materi yang
disampaikan serta memberikan masukan yang membangun kepada pihak konsultan
yang melakukan kajian tersebut
Dengan adanya FGD berseri ini diharapkan dapat menghasilkan strategi untuk
mendorong pengembangan skema LVC di Indonesia agar tercipta sumber
pendanaan alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur.
DAFTAR PUSTAKA
18