Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI DAN PENDAPATAN NASIONAL

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro
Dosen Pengampu : Drs. Widiharso, M.Si.

Disusun Oleh :
1. Rama Yusi Pamungkas (63030210115)
2. Kurnia Dwi Fatmawati (63030210119)
3. Muhammad Bima Setianata (63030210149)
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta ’ala,atas limpahan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pengantar
Ekonomi Makro ini tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun untuk memenuhi nilai
tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro. Makalah ini membahas tentang Analisis
Penentuan Kegiatan Ekonomi dan Pendapatan Nasional.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Widiharso, M.Si. Selaku
Dosen Pengantar Ekonomi Makro yang telah membimbing kami sehingga makalah ini
dapat kami selesaikan. Penyusun berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada
pembaca dan kepada penulis sendiri. Penyusun menyadari bahwa masih banyak
kesalahan dalam penulisan, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak guna menyempurnakan makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr. wb

23 Februari 2022

Penyusun
DATAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................3

DAFTAR ISI................................................................................................................................3

BAB I...........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.......................................................................................................................3

A. Latar Belakang................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3

C. Tujuan Makalah...............................................................................................................3

BAB II..........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..........................................................................................................................3

A. Menentukan Kegiatan Ekonomi yang Baik....................................................................3

B. Pendapatan Nasional.......................................................................................................3

C. Dampak Kegagalan Ekonomi..........................................................................................3

BAB III........................................................................................................................................3

PENUTUP....................................................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Para ahli ekonomi telah melakukan analisis keseimbangan ekonomi makro pada
tahun 1960-am dengan hasil yaitu mengabaikan aplikasi perubahan harga ke atas
keseimbangan tingkat kegiatan ekonomi dan sangat menekan pada segi permintaan dalam
analisis penentuan tingkat kegiatan ekonomi negara. Adapun pada tahun 1970-an
beberapa negara mengalami peristiwa dalam kegiatan ekonomi yaitu masalah inlasi yang
cukup serius dengan keadaan pengangguran yang cukup tinggi, menimbulkan kesadaran
bahwa analisis yang ada belum dapat memberikan gambaran yang tepat mengenai
peristiwa yang terjadi dalam perekonomian.
Kegagalan ini telah medorong kepada perkembangan keseimbangan kegiatan
ekonomi negara yang menunjukan bagaimana perubahan harga akan mempengaruhi
pertumbuhan, luktuasi kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja. Analisis ini memberikan
gambaran yang lebih luas dan lengkap karena tidak hanya memberikan gambaran tentang
implikasi perubahan harga ke tingkat pengeluaran dalam suatu perekonomian tetapi juga
menunjukkan implikasi perubahan harga ke atas penawaran jumlah yaitu jumlah barang
dan jasa yang akan diproduksi dan ditawarkan dalam perekonomian pada berbagai
tingkat harga.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menentukan kegiatan ekonomi yang baik?
2. Apakah itu pendapatan nasional?
3. Apa dampak kegagalan dalam perekonomian negara ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui aliran – aliran pendapatan dalam perekonomian
2. Memperluas wawasan tentang penentuan kegiatan perekonomian
3. Menuntut mahasiswa mengetahui tentang penentuan kegiatan ekonomi
4. Mengetahui kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional yang baik
5. Mengetahui dampak dari kegagalan perekonomian negara
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menentukan Kegiatan Ekonomi yang Baik


1. Pandangan ahli – ahli ekonomi klasik mengenai penentuan tingkat kebijakan ekonomi.
Menurut pendapat ahli ahli ekonomi klasik ,dalam suatu perekonomian yang di
atur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu
tercapai. Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan bahwa di dalam perekonomian
tidak akan terdapat kekurangan permintaan. Apabila pada produsen menaikkan
produksi mereka atau menciptakan jenis jenis barang yang baru, maka dalam
perekonomian akan selalu terdapat permintan terhadap barang barang itu. Maka dalam
perekonomian pada umumnya tidak pernah berlaku kekurangan permintaan. Dengan
perkataan lain, penawaran yang bertambah akan secara otomatis menciptakan
pertambahan permintaan.
Keyakinan ahli ahli ekonomi klasik tersebut dilihat dari pandangan Jean Baptiste
Say, seorang ahli ekonomi klasik dari Prancis.Menurut pendapatnya dalam setiap
perekonomian jarang sekali terjadi masalah kelebihan produksi. Masalah kelebihan
produksi, apabila terjadi, adalah masaah sementara. Mekanisme pasar akan membuat
penyesuaian sehingga akhirnya jumlah produksi akan turun disektor sektor yang
mengalami kelebihan produksi dan akan naik disektor-sektor dimana permintaan
terhadap produksi mereka sangat berlebihan.
 Aliran – aliran pendapatan dalam perekonomian
Corak kegiatan ekonomi subsisten. Yang mana untuk menghasilkan barang dan
jasa sektor perusahaan harus mengunakan faktor produksi. (upah, sewa, bunga
dan untung). sebagai penyedia faktor-faktor produksi sektor rumah tangga
merupakan pula konsumen dari barang dan jasa yang di produksi oleh sektor
perusahaan.
 Penentuan suku bunga
Ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa perubahan yang dapat dengan
mudah berlaku keatas suku bunga akan menjamin terciptanya kesamaan diantara
jumlah tabungan yang akan disediakan rumah tangga dan jumlah investasi yang
akan dilakukan oleh pengusaha. Semua itu terjadi karena suku bunga menentukan
besarnya tabungan maupun investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian.
Setiap perubahan dalam suku bunga akan menyebabkan perubahan pula dalam
tabungan rumah tangga dan permintaan dana untuk investasi perusahaan.
Perubahan perubahan dalam suku bunga akan terus menerus berlangsung sebelum
kesamaan diantara jumlah tabungan dengan jumlah permintaan dana investasi
tercapai.
 Penentuan tingkat upah
Keyakinan ahli-ahli ekonomi klasik bahwa pada umumnya perekonomian akan
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh didasarkan pula kepada satu
keyakinan, yaitu apabila terjadi pengangguran, mekanisme pasar akan
menciptakan penyesuaian, penyesuaian didalam pasar tenaga kerja sehingga
akhirnya pengangguran dapat segera diatasi. Apabila dalam perekonomian
terdapat pengangguran, para pengangguran akan bersedia bekerja pada tingkat
upah yang lebih rendah dari yang berlaku dipasar.
 Penentuan tingkat kegiatan perekonomian.
Kemampuan sektor perusahaan dalam mengsilkan barang dan jasa sangat
tergantung kepada jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
kegiatan perekonomian tersebut. Dengan demikian tingkat kegiatan ekonomi
negara akan ditentukan oleh :
1. Jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian
2. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian
3. Jumlah dan jenis kekayaan alam yang digunakan
4. Tingkat teknologi yang digunakan

2. Kritik Keynes terhadap pandangan klasik


Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam teori klasik, yaitu
bahwa penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian.
Keynes berpendapat penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang
terjadi, dalam hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud
dalam perekonomian.

3. Pandangan keynes mengenai tingkat kebijakan ekonomi


 Penentu tabungan: besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan
tergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga. Ia terutama tergantung kepada
besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu.
 Penentu investasi: bahwa suku bunga memegang peranan yang cukup
menentukan di dalam pertimbangan para pengusaha melakukan investasi.
 Masalah kekurangan pengeluaran agregat: suku bunga tidak mempunyai pengaruh
yang besar dalam menentukan dan bukan satu-satunya faktor yang menentukan
investasi.
 Penentu suku bunga: suku bunga ditentukan oleh permintaaan dan penawaran
uang. Bank sentral dan sistem perbankan adalah intitusi yang akan menentukan
besarnya penawaran uang pada suatu tertentu, sedangkan permintaan uang
ditentukan oleh keingainan masyarakat untuk memegang uang.
 Tingkat upah dan kegiatan ekonomi: Tingkat upah tidak mudah mengalami
penurunan.
Analisis Keynes mennjukan tentag pentingnya peranan dari pengeluaran agregat
ke atas jumlah barang dan jasa yang akan diproduksikan oleh sektor perusahaan di
dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi. Ini berarti analisis Keynes lebih banyak
memeperhatikan aspek permintaan, yaitu menganalisis mengenai peranan dari
pemintaan berbagai golongan masyarakat di dalam menentukan tingkat kegiatan
ekonomi yang akan di capai oleh suatu perekonomian. Pada hakikatnya analisis itu
berpendapat bahwa tingkat kegiatan ekonomi negara ditentukan oleh besarnya
permintaan efektif, yaitu permintaan yang diserati oleh kemampuan untuk membayar
barang dan jasa yang diminta tersebut yang wujud dalam perekonomian.

4. Pandangan modern dalam penentuan tingkat kegiatan ekonomi


 Aliran-aliran pendapatan dalam perekonomian moderen
Corak kegiatan ekonomi moderen yaitu penerima-penerima pendapatan akan
menyisihkan pendapatan mereka untuk ditabung. Tabungan ini akan di pinjamkan
kepada pengusaha dan mereka akan menggunakan tabungan itu untuk investasi,
yaitu melakukan pembelian barang-barang modal. Investasi akan menambah
jumlah barang-barang modal yang tersedia dan meninggikan kemampuan
perekonomian itu menghasilkan barang2 kebutuhan masyarakat.
 Pendekatan terkini dalam penentuan kegiatan perekonomian dan Perkembangan
ekonomi di negara maju.
Penentu kegiatan perekonomian berbentuk mengatasi masalah penganguran yang
serius dengan cara:
 Mempertahankan kesempatan kerja penuh dan menghindari masalah
inflasi (kenaikan harga).
 Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dalam jangka
panjang.

5. Perkembangan analisis Makroenomi


Analisis makro ekonomi yg dikemukakan sesudah masa golongan keynesian dapat
di bedaka menjadi 4 pemikiran :
 Golongan monetaris dipelopori
 Ekspektasi Rasional (Klasik baru)
 Ekonomi segi penawaran
 Keynesian Baru
Perkembangan analisis makro ekonomi sesudah zamannya keynes,di samping
mengkritik pandangan keynes telah mengmbangkan pula analisis keseimbangan
nasional yang memperbaiki kedua kelemahan tersebut. Di dalam analisis itu
digunakan KURVA permintaan agregat(aggregate demand)/kurva AD. Dan KURVA
penawaran agregat ( aggregate suply) / kurva AS.

B. Pendapatan Nasional
1) Pendapatan Nasional, Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan masyarakat
suatu negara dalam periode waktu tertentu, atau jumlah seluruh pendapatan yang
diterima oleh masyarakat dalam suatu negara dalam satu tahun.
2) Produk Nasional, Produk nasional adalah keseluruhan jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan oleh seluruh masyarakat dalam suatu negara dalam waktu
tertentu.
1. Konsep Pendapatan Nasional
Jika dilihat dari jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, produk nasional di
kelompokkan menjadi Gross Domestic Product (GDP) dan Gross National Product
(GNP). Dari kedua konsep tersebut akan melahirkan konsep Net National Product
(NNP), National Income (NI), Personal Income (PI), dan Disposable Income (DI).
a) Gross Domestic Product (GDP)
Gross Domestic Product (GDP) di kenal dengan Produk Domestik Bruto (PDB).
PDB adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat dalam
suatu negara dalam periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Di dalam Produk
Nasional Bruto (PNB) sudah termasuk pendapatan neto dari hasil usaha di luar
negeri. Sementara itu, Produk Domestik Bruto merupakan hasil semua kegiatan
yang dikerjakan di dalam negeri, termasuk kegiatan orang asing yang ada di dalam
negeri.
b) Gross National Product (GNP)
Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Kotor sering disebut Produk
Nasional Bruto (PNB). PNB adalah seluruh nilai produk (barang dan jasa) yang
dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode waktu tertentu, biasanya satu
tahun. Termasuk di dalamnya, yaitu produk (barang dan jasa) yang dihasilkan
masyarakat negara tersebut yang berada di luar negeri. Barang dan jasa yang
dihasilkan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri tidak termasuk unsur
GNP.
c) Net National Product (NNP)
Net National Product (NNP) atau Produk Nasional Neto (PNN) adalah jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam periode tertentu, biasanya satu
tahun, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi).
d) National Income (NI)
National Income (NI) atau Pendapatan Nasional (PN) adalah jumlah seluruh
penerimaan yang diterima masyarakat dalam periode tertentu, biasanya satu tahun,
setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax).
e) Personal Income (PI)
Personal Income (PI) atau Pendapatan Perseorangan (PP) adalah jumlah seluruh
penerimaan yang diterima masyarakat yang benar benar sampai ke tangan
masyarakat. Dalam pendapatan pribadi sudah termasuk pembayaran pindahan
(transfer payment), yakni pemberian-pemberian yang dilakukan oleh pemerintah
kepada berbagai golongan masyarakat dimana para penerimanya tidak perlu
menerima balas jasa atau usaha apapun sebagai imbalannya.
f) Disposable Income (DI)
Disposable Income (DI) atau Pendapatan Disposable (PD) adalah pendapatan yang
diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan penerimanya. pendapatan yang
siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya
menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
2. Perhitungan Pendapatan Nasional
Ada tiga cara perhitungan pendapatan nasional, yaitu metode output (output
approach), metode pendapatan (income approach), dan metode pengeluaran
(expenditure approach). Masing-masing metode (pendekatan) melihat pendapatan
nasional dari sudut pandang yang berbeda, tetapi hasilnya saling melengkapi.
a) Metode Output (output approach) atau metode produksi
Pendekatan produksi adalah menjumlahkan nilai seluruh produk yang
dihasilkan suatu negara dari bidangindustri, agraris, ekstraktif, jasa dan niaga
selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini
adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah
jadi).
b) Metode Pendapatan (Income Approach)
Metode pendapatan adalah mejumlahkan pendapatan dari faktor-faktor
produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa, yakni :
 Pendapatan para pekerja : gaji dan upah
 Pendapatan dari usaha perorangan
 Pendapatan dari sewa
 Bunga
 Keuntungan perusahaan
c) Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
Pendekatan pengeluaran adalah menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk
membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan
menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi
negara, yaitu:
 Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
 Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)
 Pengeluaran Investasi (Investment Expenditure)
 Ekspor Neto (selisih antara nilai ekspor dikurangi impor)

3. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional


 Dapat mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
 Untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa
yang dihasilkan suatu negara selama satu periode
 Untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional
 Untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau
negara jasa
 Digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor
perekonomian terhadap pendapatan nasional
 Dapat digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu
ke waktu sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah
4. Tolak Ukur Keberhasilan Perekonomian
Keberhasilan suatu perekonomian akan cenderung memandang konsumen
atau rumah tangga sebagai unit dan perusahaan sebagai sektor bisnis, pelaku di
sektor publik, baik di tingkat lokal maupun pusat. Besaran-besaran yang di
perhatikan pun meliputi output nasional, pengeluaran konsumsi dan investasi
agregat, tabungan nasional, tingkat harga umum dan inflasi, pengangguran dan
kesempatan kerja, nilai tukar mata uang, neraca pembayaran, anggaran
pemerintah, tingkat bunga, permintaan uang, uang beredar, dan lain sebagainya.
Kesempatan kerja, stabilitas harga, dan pertumbuhan ekonomi sering
direncanakan sebagai tujuan pembangunan nasional untuk mencegah terjadinya
inflasi dan berusaha mendorong pertumbuhan perekonomian. Keberhasilan
perekonomian dari suatu bangsa pun dapat dilihat dari hasil perhitungan
pendapatan nasional dan produk nasionalnya.

C. Dampak Kegagalan Ekonomi Negara


Kegagalan ekonomi suatu negara dapat dikatakan juga sebagai krisis ekonomi.
Pengertian krisis ekonomi sendiri adalah istilah yang digunakan pada bidang ekonomi,
mengacu pada penurunan drastis di dalam perekonomian suatu negara. Tetapi menurut
BusinessDictionary, krisis ekonomi yaitu situasi di mana perekonomian suatu negara
mengalami penurunan mendadak yang diakibatkan oleh krisis keuangan. Perubahan
ekonomi yang terjadi secara cepat ini mengarah pada turunnya nilai tukar mata uang dan
harga kebutuhan pokok yang semakin tinggi. Penyebab nya pun juga beragam diantara
lain, yaitu : hiperinflasi, utang negara yang berlebihan, jatuhnya pasar saham, stagflasi.
Banyak sekali dampak yang akan dirasakan suatu negara jika sudah terjadi krisis
ekonomi, baik pada pemerintah maupun rakyat. Diantaranya, yaitu dipastikan banyak
perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya. Hal
ini dilakukan pasti dengan alasan ketidak mampu an perusahaan untuk membayar gaji
karyawannya. Dengan adanya PHK pasti angka pengangguran akan semakin meningkat
dan juga angka kemiskinan akan merajalela karena orang-orang tidak memiliki
pemasukan. Tidak hanya itu pemerintah juga akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
belanja negara. Harga kebutuhan akan naik secara tajam, dan ini menyebabkan masalah
baru. Daya beli masyarakat yang semakin menurun akan memperparah keadaan ini
karena kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Dan jika kegagalan
perekonomian atau krisis ekonomi ini terjadi disuatu negara maka negara tersebut akan
sangat kacau. Kriminalitas pun akan merajalela.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan bahwa dalam suatu perekonomian yang diatur oleh
mekanisme pasar, tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai.
Pandangan ini didasarkan pada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak akan
terdapat kekurangan permintaan. Apabila produsen menaikkan produksi mereka atau
menciptakan jenis-jenis barang yang baru, maka dalam perekonomian akan selalu
terdapat permintaan terhadap barang-barang itu.
Sedangkan Pendapatan Nasional adalah jumlah pendaptan masyarakat suatu negar
dalam periode waktu tertentu, atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara dalam satu tahun. Dalam Konsep Pendapatan Nasional
terdapat beberapa produk nasional yang dikelompokkan, diantaranya : Gross Domestic
Product (GDP) dan Gross National Product (GNP). Dari kedua konsep tersebut akan
melahirkan konsep Net National Product (NNP), National Income (NI), Personal Income
(PI), dan Disposable Income (DI). Pendapatan Nasional sendiri adalah keseluruhan
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh masyarakat dalam suatu negara
dalam waktu tertentu. Cara menghitungnya pun ada 3 cara, yaitu dengan cara pendekatan,
produksi, pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Kedua hal diatas baik
Pendapatan Nasional maupun Produk Nasional merupakan tolak ukur dari keberhasilan
perekonomian suatu negara.
Analisis perekonomian ini juga berfungsi untuk menghindarkan suatu negara dari
kegagalan perekonomian atau biasa disebut krisis ekonomi. Dampak yang disebabkan
oleh krisis ekonomi sangat memprihatinkan diantaranya, yaitu banyak orang di PHK dari
pekerjaannya, angka pengangguran semakin meningkat, kemiskinan terjadi dimana-
mana, tindak kriminalitas meningkat, daya beli masyarakat juga menurun. Dengan hal itu
membuat suatu negara menjadi kacau, sehingga diperlukan analisis perekonomian
tersebut agar bisa mengetahui kualitas ekonomi suatu negara tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Ahman Eeng, Membina Kompetensi Ekonomi Kelas X SMA/MA, Bandung: Grafindo Media
Pratama, 2007

Rahardja Pratama, Manurung Mandala, Pengantar Ilmu Ekonomi


(mikroekonomi&makroekonomi) Edisi Ketiga, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2008

http://www.academia.edu/6668645

http://blog-pelajaransekolah.blogspot.com/2014/01/pengertian-produk-nasional.html

Anda mungkin juga menyukai