Anda di halaman 1dari 21

1

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT.Tuhan Yang Maha Esa
pengayom segenap alam yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dalam
pembuatan makalah ini kami tidak mengalami kendala yang berarti hingga terselesaikannya
makalah kami yang berjudul “Penetuan Kegiatan Ekonomi”.

Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman kita tentang Kegiatan ekonomi,kami sadar dalam penulisan makalah ini banyak
terdapat beberapa kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Karena manusia jauh dari kata
sempurna yang tidak luput dari sifat salah dan khilaf,karena sesungguhnya kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Penulis , 06 September 2021

Penyusun

2
DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan............................................................................................1
BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................2
A. Pandangan ahli mengenai ekonomi klasik.................................................2
B. Kritik Keynes terhadap pandangan klasik................................................4
C. Pendekatan Terkini dalam penentuan kegiatan perekonomian..............7
D. Pendapatan Nasional....................................................................................9
BAB IV PENUTUP...................................................................................................12

A. Kesimpulan....................................................................................................12

B. Saran...............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................13

iii
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak dahulu ahli-ahli ekonomi telah menyadari tentang wujudnya masalah-
masalah utama ekonomi yang dihadapi disetiap perekonomian,menyadari dampak buruk
yang akan timbul kepada masyarakat apabila masing-masing masalah tersebut terjadi.
Oleh sebaab itu semenjak lama para ekonom mencoba untuk memahami dan
menerangkan sebab-sebab dari timbulnya masalah tersebut,dan menganalisis peranan
pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut.
Dalam usaha untuk memahami tentang konsumsi masyarakat,
investasi,pertumbuhan ekonomi jangka panjang,sebab-sebab timbulnya inflasi dan
pengangguran,peranan pemerintah dalam perekonomian, peranan uang dalam
perekonomian,dan tingkat suku bunga, beberapa ahli ekonomi telah membuat analisis
yang mendalam mengenai hal-hal tersebut. Terdapat perbedaan pendapat yang sangat
nyata dimana antara ahli-ahli ekonomi yang melakukan analisis tersebut. Analisis
makroekonomi mulai berkembang dengan pesat setelah John Maynard Keynes 1936
menerbitkan buku yang berudul “ The General Of Employment,Interst,and Money”.
Buku ini mengemukakan kritik kepada pandangan ahli-ahli ekonomi klasik mengenai
penentuan tingkat kegiatan ekonomi negara dan penentuan tingkat kesempatan kerja.

B. Perumusan masalah
Berikut Identifikasi masalah mengenai Kegiatan ekonomi yaitu sebagai berikut:
1. Pandangan ahli mengenai ekonomi klasik
2. Kritik Keynes terhadap pandangan klasik
3. Pendekatan Terkini dalam penentuan kegiatan perekonomian
4. Pendapatan Nasional

C. Tujuan masalah
1. Megetahui pandangan ahli mengenai ekonomi klasik
2. Mengetahui kritik Keynes terhadap pandangan klasik
3. Bagaimana pendekatan Terkini dalam penentuan kegiatan perekonomian
4. Mengetahui tentang Pendapatan Nasional

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pandangan Ahli-Ahli Ekonomi Klasik


Menurut pendapat ahli ahli ekonomi klasik, dalam suatu perekonomian yang diatur
oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai.
Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak akan
terdapat kekurangan permintaan. Apabila pada produsen menaikkan produksi mereka
atau menciptakan jenis-jenis barang yang baru, maka dalam perekonomian akan selalu
terdapat permintan terhadap barang-barang itu. Maka dalam perekonomian pada
umumnya tidak pernah berlaku kekurangan permintaan. Dengan perkataan lain,
penawaran yang bertambah akan secara otomatis menciptakan pertambahan permintaan.
Keyakinan ahli ahli ekonomi klasik tersebut dilihat dari pandangan Jean Baptiste
Say (1967-1832), seorang ahli ekonomi klasik dari Prancis. Ia mengatakan: “penawaran
menciptakan sendiri permintaan terhadapnya” atau “supply creates its own demand”.
Menurut pendapatnya dalam setiap perekonomian jarang sekali terjadi masalah kelebihan
produksi. Masalah kelebihan produksi, apabila terjadi adalah masalah sementara.
Mekanisme pasar akan membuat penyesuaian sehingga akhirnya jumlah produksi akan
turun disektor sektor yang mengalami kelebihan produksi dan akan naik disektor sektor
dimana permintaan terhadap produksi mereka sangat berlebihan.

1. Corak kegiatan ekonomi subsisten.


Yang mana untuk menghasilkan barang dan jasa sektor perusahaan harus
menggunakan faktor produksi (upah,sewa,bunga dan untung). Dan dimana sebagai
penyedia faktor-faktor produksi sektor rumah tangga merupakan pula konsumen dari
barang dan jasa yang di produksi oleh sektor perusahaan.

2. Corak kegiatan ekonomi modern.


Yang mana penerima-penerima pendapatan akan menyisihkan pendapatan mereka
untuk ditabung, tabungan ini akan di pinjamkan kepada pengusaha dan mereka akan
menggunakan tabungan itu untuk investasi, yaitu melakukan pembelian barang-
barang modal. Investasi akan menambah jumlah barang- barang modal yang tersedia
dan meninggikan kemampuan perekonomian itu menghasilkan barang-barang
kebutuhan masyarakat.

3. Penentuan Suku Bunga


Ahli ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa perubahan yang dapat dengan mudah
berlaku keatas suku bunga akan menjamin terciptanya kesamaan diantara jumlah
tabungan yang akan disediakan rumah tangga dan jumlah investasi yang akan
dilakukan oleh pengusaha. Semua itu terjadi karena suku bunga menentukan
besarnya tabungan maupun investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian.
Setiap perubahan dalam suku bunga akan menyebabkan perubahan pula dalam
tabungan rumah tangga dan permintaan dana untuk investasi perusahaan. Perubahan
perubahan dalam suku bunga akan terus menerus berlangsung sebelum kesamaan
diantara jumlah tabungan dengan jumlah permintaan dana investasi tercapai.
2
a. Faktor yang Menentukan Suku Bunga
untuk melakukan investasi dicapai pada titik E. Pada tingkat keseimbangan ini
jumlah seluruh tabungan yang akan dilakukan oleh rumah tangga adalah sama
dengan jumlah seluruh investasi yang akan dilakukan oleh pengusaha-pengusaha
yaitu sebesar I0 = S0. Pada tingkat keseimbangan ini suku bunga adalah r0.
Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik, keadaan keseimbangan di antara tabungan
dan investasi yang seperti ini adalah keadaan yang selalu terjadi dalam
perekonomian. Oleh sebab jumlah tabungan rumah tangga pada waktu
perekonomian mencapai penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama
dengan jumlah seluruh investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha, maka
dalam perekonomian pengeluaran agregat pada penggunaan taenga kerja penuh
akan selalu dapat mencapai tingkat yang sama dengan penawaran agregat pada
penggunaa tenaga kerja penuh.

b. Penyesuaian dalam Pasar Modal


Apabila suku bunga lebih tinggi dari r0, misalnya r1, jumlah tabungan yang
ditawarkan oleh rumah tangga adalah lebih besar dari jumlah yang ingin
diinvestasi para pengusaha. Kelebihan tabungan ini akan menurunkan suku
bunga. Penurunan ini akan mengurangi tabungan yang akan dilakukan oleh
rumah tangga, tetapi sebalilklnya akan menambah keinginan untuk melakukan
investasi oleh para pengusaha. Sebaliknya pula apabila suku bunga adalah lebih
rendah dari r0, misalnya hanya r2, permintaan para pengusaha terhadap tabungan
adalah melebihi tabungan yang tersedia. Keadaan ini akan menaikkan suku
bunga, dan seterusnya kenaikan dalam suku bunga akan mengurangi keinginan
untuk melakukan investasim tetapi menambah penawaran tabungan. Kenaikan
suku bunga itu pada akhirnya akan menyeabkan tingkat keseimbangan tercapai,
yaitu jumlah yang akan ditabung oleh rumah tangga adalah sama dengan jumlah
yang ingin diinvestasi oleh para pengusaha.

c. Fleksibilitas Suku Bunga dan Kegiatan Ekonomi


Ahli-ahli ekonomi Klasik berpendapat dalam perekonomian akan selalu tercapai
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh oleh karena pengeluaran agregat dapat
mencapai tingkat penawaran agregat padap penggunaan tenaga kerja penuh.

4. Fleksibilitas Upah dan Kegiatan Ekonomi


Keyakinan ahli ahli ekonomi klasik bahwa pada umumnya perekonomian akan
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh didasarkan pula kepada satu
keyakinan, yaitu: apabila terjadi pengangguran, mekanisme pasar akan menciptakan
penyesuaian-penyesuaian di dalam pasar tenaga kerja sehingga akhirnya
pengangguran dapat segera diatasi. Apabila dalam perekonomian terdapat
pengangguran, para pengangguran akan bersedia bekerja pada tingkat upah yang
lebih rendah dari yang berlaku di pasar.

5. Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian.


Kemampuan sektor perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa sangat tergantung
3
kepada jumlah dan kualitas faktor faktor produksi yang tersedia dalam kegiatan
perekonomian tersebut . Dengan demikian tingkat kegiatan ekonomi negara akan
ditentukan oleh:
1. Jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian (K).
2. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian (L).
3. Jumlah dan jenis kekayaan alam yang digunakan (R).
4. Tingkat tehnologi yang digunakan (T).

Dengan demikian, tingkat kegiatan ekonomi atau pendapatan nasional dapat


ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:

Y = f (K,L,R,T)

6. Kelemahan Pandangan Klasik


Dalam teori Keynes ditunjukkan bahwa tingkat kegiatan perekonomian tidak selalu
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Menurut Keynes yang
sebaliknyalah yang selalu berlaku, yaitu: perekonomian selalu menghadapi masalah
pengangguran dan penggunaan tenga penuh jarang berlaku.

B. Kritik Keynes terhadap Pandangan Klasik


Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam teori klasik, yaitu
bahwa penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian. Keynes
berpendapat penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi, dalam
hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam
perekonomian.
1. Penentu Tabungan dan Investasi: Pandangan Keynes
a. Penentu tabungan: besarnya tabungan yang di lakukan oleh rumah tangga bukan
tergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga. Ia terutama tergantung kepada
besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu. Ini berarti, menurut
pendapat Keynes, jumlah pendapatan yang diterima rumah tangga dan bukan
suku bunga yang menjadi penentu utama dari jumlah tabungan yang akan
dilakukan oleh rumah tangga.
b. Penentu investasi: bahwa suku bunga memegang peranan yang cukup
menentukan di dalam pertimbangan para pengusaha melakukan investasi.
c. Masalah kekurangan pengeluaran agregat: menurut pendapat Keynes, pada
umumnya investasi yang dilakukan oleh para pengusaha adalah lebih kecil dari
jumlah tabungan yang dilakukan rumah tangga pada waktu dicapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh. Oleh karenanya perbelanjaa agregat dalam
perekonomian adalah lebih rendah dari produksi barang-barang dan jasa-jasa
pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Kekurangan dalam pengeluaran
(perbelanjaan) agregat ini akan menimbulkan pengangguran dalam
perekonomian.

4
2. Perbedaan Pandangan Mengenai Penentu Tabungan
a. Pandangan Klasik
Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik, jumlah tabungan ditentukan oleh suku bunga.
Oleh karena perekonomian selalu mencapai penggunaan tenaga kerja penuh,
jumlah tabungan yang diwujudkan adalah jumlah tabungan pada ketika
perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.

Grafik (a) menunjukkan pandangan Klasik menyatakan makin tinggi suku bunga
makin banyak tabuungan yang akan dilakukan masyarakat.

b. Pandangan Keynes

Grafik (b) menerangkan pandangan Keynes mengenai penentuan tabungan


masyarakat. Kurva S adalah fungsi tabungan, yaitu suatu garis yang
menggambarkan hubungan di antara jumlah tabungan dan pendapatan nasional.
Kurva S menggambarkan sifat tabungan masyarakat sebagai berikut:
1). Apabila tingkat pendapatan nasional rendah, tabungan masyarakat negatif.
Keadaan ini berarti menggunakan tabungan di masa lalu untuk membiayai
hidupnya. Baru setelah pendapatan nasional melebihi Y0 masyarakat
menabung sebagian dari pendapatannya.
2). Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak tabungan masyarakat.
Apabila pendapatan nasional adalah Y1 tabungan adalah S1 dan apabila

5
pendapatan nasional YF jumlah tabungan adalah SF.

c. Implikasi dari Perbedaan Pendapat


Menurut Keynes tingkat penggunaan tenaga kerja penuh jumlah tabunga adalah
tetap sebanyak SF. Jumlah ini tidak mengalamu perubahan walaupun terjadi
kenaikan ataupunn penurunan yang besar dalam suku bunga. Sedangkan menurut
Klasik pada suku bunga rendah nilai SF rendah dan semakin tinggi suku bunga
maka SF semakin tinggi. Untuk mencapai penggunaan tenaga kerja penuh
investasi perusahaan harus mencapai SF.

3. Penentu Suku Bunga: Pandangan Keynes


Menurut Keynes keseimbangan di antara permintaan dan penawaran uang, yaitu
MD=MS, akan menentukan suku bunga. Dengan demikian, apabila pada mulanya
dimisalkan penawaran uang adalah MS0 maka keseimbangan MD=MS0 akan dicapai
pada titik E dan suku bunga adalah r. Kenaikan penawaran uang dari MS 0 menjadi
MS1 akan memindahkan keseimbangan permitntaan dan penawaran uang ke E 1 dan
menyebabkan suku bunga turun ke r1.

4. Tingkat Upah dan Kegiatan Ekonomi


Kalau dibandingkan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik dengan kenyataan yang
sebenarnya wujud perekonomian modern, akan dapat dilihat bahwa tingkat upah
tidak mudah mengalami penurunan. Sebagai akibatnya pengangguran sangat sukar di
hapuskan.

Dalam perekonomian modern terdapat persatuan-persatuan pekerja yang selalu


mempertahankan dan memperjuangkan perbaikan nasib para pekerja. Usaha ini
termasuklah menjaga agar para pekerja diberi upah yang wajar. Persatuan pekerja
akan selalu menentang setiap usaha untuk menurunkan tingakt upah yang dibayarkan
kepada pekerja . Kekuatan ini menyebabkan tingkat upah tidak mudah untuk
diturunkan.

5. Penentu Kegiatan Ekonomi: Pandangan Keynes


Bagian ini akan menerangkan pokok pandangan Keynes mengenai penentuan tingkat
kegiatan sesuatu perekonomian. Hal-hal yang akan diterangkan dalam bagian ini
adalah:
a. Peranan perbelanjaan agregat dalam menentukan kegiatan ekonomi.
b. Komponen utama dari perbelanjaan agregat.
c. Contoh angka dan gambaran secara grafik mengenai penentuan kegiatan sesuatu
perekonomian.

6. Peranan Permintaan Agregat dalam Kegiatan Ekonomi


Analisis Keynes mennjukan tentag pentingnya peranan dari pengeluaran agregat ke
atas jumlah barang dan jasa yang akan diproduksikan oleh sektor perusahaan di
6
dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi. Ini berarti analisis Keynes lebih
banyak memeperhatikan aspek permintaan yaitu menganalisis mengenai peranan dari
pemintaan berbagai golongan masyarakat di dalam menentukan tingkat kegiatan
ekonomi yang akan dicapai oleh suatu perekonomian. Pada hakikatnya analisis itu
berpendapat bahwa tingkat kegiatan ekonomi negara ditentukan oleh besarnya
permintaan efektif, yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar
barang dan jasa yang diminta tersebut, yang wujud dalam perekonomian.
7. Penentu-Penentu Perbelanjaan Agregat

Dalam analisisnya Keynes membagikan permintaan agregat kepada dua jenis


pengeluaran: pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh
para pengusaha. Dengan demikian pengeluaran agregat dapat dibedakan kepada
empat komponen, yaitu:
a. Konsumsi rumah tangga
b. Investasi (penanaman modal)
c. Pengeluaran pemerintah
d. Ekspor ke pasaran dunia

C. Pendekatan Terkini dalam Penentuan Kegiatan Perekonomian


Perubahan ciri kegiatan ekonomi di negata maju semenjak akhir Perang Dunia Kedua
sangat mempengaruhi perkembangan analisis makro ekonomi semenjak periode tersebut.
Untuk memahami bagaimana keadaan-keadaan perekonomian di negara maju
mempengaruhi perkembangan analisis makroekonomi, uraian dalam bagian ini akan
membahas empat hal berikut:
1. Perkembangan ekonomi negara maju semenjak akhir Perang Dunia Kedua.
Semenjak permulaan tahun 1960-an masalah utama yang dihadapi perekonomian
negara-negara maju sudah sangat berubah coraknya, yaitu: dari berbentuk mengatasi
masalah pengangguran yang serius kepada:
a. Mempertahankan kesempatan kerja penuh dan menghindari masalah inflasi
(kenaikan harga).
b. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dalam jangka panjang.
Persoalan di atas tidak banyak diperhatikan dalam analisis keynesian.

2. Perkembangan analisis makroekonomi.


Dalam garis besarnya perkembangan analisis makro ekonomi yang dikemukakan
sesudah masa golonhan Keynesian dapat dibedakan kepada empat pemikiran, yaitu:
a. Golongan Monetaris
Golongan ini dipelopori oleh Milton Friedman, yang lama mengembangkan
karirnya di Universitas Chicago. Pada dasarnya Friedman mengkritik pandangan
Keynes dalam hal-hal berikut:
1). Friedman yakin sistem pasar bebas cukup efisien dalam mengatur kegiatan
ekonomi dan mampu menyeabkan perekonomian selalu beroperasi pada
kesempatan kerja penuh. Oleh karena itu Friedman tidak menyokong campur

7
tangan pemerintah yang berlebihan dalam kegiatan ekonomi.
2). Friedman menunjukkan peranan penawaran uang dalam menentukan tingkat
kegiatan ekonomi. Perubahan-perubahan penawaran uang sangat penting
artinya dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi dan tingkat harga. Friedman
mengkritik pandangan Keynes yang sangat menekankan kepada peranan
pengeluaran agregat dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi.
3). Mengenai bentuk kebijakan pemerintah-apabila diperlukan, Friedman lebih
menyukai kebijakan pemerintah yang berbentuk kebijakan moneter. Menurut
Friedman kebijakan fiskal-yang ditekankan golongan Keynesian, tidak
terlalu besar efeknya dalalm mempengaruhi kegiatan perekonomian.

b. Golongan Ekspektasi Rasional (Klasik Baru)


Pandangan golongan ekspetasi rasional didasarkan kepada dua pemisalan
penting. Yang pertama, teori ini menganggap bahwa semua pelaku kegiatan
ekonomi bertindak secara rasional, mengetahui seluk beluk kegiatan ekonomi
dan mempunyai informasi yang lengkap mengenai peristiwa-peristiwa dalam
perekonomian. Mereka juga dapat meramalkan keadaan-keadaan yang akan
berlaku di masa depan. Pemisalan yang kedua adalah: sesuai dengan pendapat
ahli-ahli ekonomi klasik (dan merupakan salah satu alasan yang menyebabkan
teori ini dinamakan New Classical Economics). Teori ekspetasi rasional
berpendapat bahwa semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan dapat dengan
cepat membuat penyesuaian-penyesuaian di atas perubahan yang berlaku.
Menurut pendapat teori ekspetasi rasional tingkat harga dan tingkat upah dapat
dengan mudah mengalami perubahan. Kekurangan penawaran barang akan
menaikkan harga, dan kelebihan penawaran barang akan menurunkan harga.
Buruh yang berlebihan akan menurunkan upah, sebaliknya kekurangan buruh
akan menaikkan upah. Semua pasar bersifat persaingan sempurna, dan informasi
yang lengkap akan diketahui oleh semua pelaku kegiatan ekonomi.

c. Ekonomi Segi Penawaran


Pada dasarnya kebijakan-kebijakan ekonomi segi penawaran bertujuan untuk
mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan sehingga kegiatan ekonomi dapat
ditingkatkan, pendapatan nasional riil dan kesempatan kerja bertambah dan
tingkat harga dapat distabilkan. Untuk mencapai tujuan ini, kebijakan ekonomi
segi penawaran berusaha mewujudkan keadaan berikut:
1). Para pekerja akan lebih giat dan lebih efisien.
2). Efisiensi kegiatan usaha dapat ditingkatkan dan biaya produksi dikurangi.
3). Mengembangkan peranan pihak swasta dan mendorong lebih banyak
persaingan.
Tujuan di atas dapat dicapai dengan cara:
1). Mengurangi pengeluran pemerintah.
2). Menurunkan tingkat pajak yang dipungut terutama pajak dari golongan
masyarakat yang berpendapatan tinggi.
3). Perswastaan perusahaan-perusahaan pemerintah yang tidak penting

8
peranannya terhadap masyarakat.
4). Mendorong persaingan yang lebih sempurna di pasaran barang dan pasaran
faktor.

d. Golongan Keynesian Baru


Segolongan ahli ekonomi masih belum dapat menerima pandangan-pandangan
yang mengkritik pemikiran Keynesian dan masih tetap yakin akan kesesuaian
pandangan Keynes yang utama. Memikir ekonomi yang masih tetap memberi
sokongan terhadap pandangan Keynesian digolongkan kepada mashab Keynesian
Baru.
Pada dasarnya mereka belum dapat menerima kritik golongan Ekspetasi Rasional
yang berkeyakinan sistem pasaran adalah sempurna yang dapat dengan
sendirinya membuat penyesuaian sehingga perekonomian cenderung akan
mencapai kesempatan kerja penuh. Mereka menunjukkan kelemahan mekanisme
dalam pasaran barang dan pasaran faktor yang mengakibatkan penyimpangan
yang berkepanjangan dari kesempatan kerja penuh mungkin berlaku.

3. Tingkat Harga dan Keseimbangan Pendapatan Nasional


Analisis keseimbangan Keynesian yang menunjukkan peranan pengeluaran agregat
dalam menentukan tingkat pendapatan nasional mempunyai dua kelemahan penting
berikut:
1. Analisis tersebut tidak memperhatikan efek perubahan tingkat harga terhadap
keseimbangan pendapatan nasional.
2. Dalam menentukan keseimbangan, analisis Keynesian tidak memperhatikan
penawaran agregat, yaitu sikap para pengusaha dalam perekonomian dalam
menghasilkan barang dan menjualnya ke pasar.

D. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah salah satu variable penting dalam pembahasan
ekonomi makro.Variabel ini umum digunakan sebagai indikator tingkat kemakmuran
masyarakat sebuah perekonomian atau kinerja sebuah perekonomian dari waktu ke
waktu,melihat struktur perekonomian suatu Negara,membandingkan perekonomian Negara
satu dengan perekonomian Negara lain dan sebagainya.Dalam lingkup lain (skala daerah)
variable ini dinamakan pendapatan regional yang manfaatnya menyerupai pendapatan
nasional.
Pendapatan nasional tidak hanya menghitung pendpatan secara nasional
saja,tetappi juga menghitung pengeluaran secara nasional bahkan produksi barang dan jasa
secara nasional.Perhitungan tersebut dilakukan secara periodik,biasanya dalam satuan
waktu tahunan atau quartalan.            
Maka perhitungannya dpat dilakukan berdasarkan tiga jenis kegiatan ekonomi
tersebut.antara lain pendekatan pendapatan atau income approach,pendekatan pengeluaran
atau expenditure approach dan pendekatan produksi atau production approach.
a. Pendekatan pendapatan (income approach)                      
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah
menjumlahkan seluruh pendapatan atau penghasilan pelaku ekonomi dalam suatu
Negara pada periode tertentu.Untuk memudahkan perhitungan.maka,penerima

9
pendapatan dikelompokkan berdasarkan  jenis faktor produksi yang dimilikinya.
Terdapat empat macam pemilik faktor produksi yaitu:
a. Pemilik faktor produksi tenaga kerja memiliki pendapatan berupa upah
(wedges)
b. Pemilik faktor produksi tanah memiliki pendapatan berupa sewa (rent)
c. Pemilik faktor produksi modal memiliki pendapatan berupa bunga (interest)
d. Wiraswastawan (entrepreneur) memiliki pendapatan berupa laba (profit)

Secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut :   

Y = Yw + Yr + Yi + Yp

Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
Yw = Pendapatan berupa upah
Yr = Pendapatan berup sewa
Yi = Pendapatan berupa bunga
Yp = Pendapatan berupa laba atau profit

b. Pendekatan Pengeluaran ( Expenditure Approach )                      


Pendekatan pengeluaran adalah menjumlahkan seluruh pengeluaran atau belanja
pelaku ekonomi dalam suatu Negara selama periode tertentu untuk memudahkan
perhitungan maka pelaku pengeluaran  dalam perekonomian dikelompokkan sebagai
berikut :
a. Kelompok rumah tangga perseorangan mempunyai pengeluaran dalam bentuk
pengeluaran konsumsi perseorangan dan rumah tangga(personal consumption
expenditure).Pengeluaran ini meliputi konsumsi untuk barang-barang tahan
lama dan yang tidak tahan lama.
b. Kelompok perusahaan mempunyai pengeluaran dalam bentuk pengeluaran
investasi domestik bruto (gross private domestic investment).Pengeluaran ini
terdiri atas investasi untuk bangunan-bangunan baru,alat- alat produksi yang
tahan lama,serta persediaan barang-barang oleh perusahaan.
c. Pemerintah mempunyai pengeluaran dalam bentuk konsumsi pemerintah
(government purchases of goods and services).Pengeluaran ini terdiri atas
pengeluaran pemerintah pusat dan daerah.
d. Sektor luar negeri mempunyai  penerimaan berupa ekspor dan pengeluaran
berupa impor. Selisih ekspor dengan impor merupakan net ekspor.

Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut ;  

Y = C + I + G + (X-M)

Keterangan :
Y = pendapatan nasional
C = pengeluaran konsumsi perseorangan dan rumah tangga
I = pengeluaran investasi domestic bruto
G = pengeluaran konsumsi pemerintah
X = penerimaan dari ekspor M = pengeluaran dari impor  

10
c. Pendekatan produksi (production approach)
Pendekatan produksi adalah menjumlahkan seluruh nilai produk akhir barang dan
jasa (final goods and services),dalam suatu Negara selama periode tertentu. Pendekatan
produksi digunakan untuk menentukan besarnya pendapatan Nasional dengan cara
menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh sektor-sektor  produktif.Untuk
Indonesia sektor produktif terdiri atas 9 atau bisa juga 11 lapangan usaha atau yang
digunakan oleh BPS Indonesia yang meliputi :
a. Pertanian/ Agriculture
b. Pertambangan dan Penggalian / MInning and Quarrying
c. Industri pengolahan / Manufacturing Industries
d. Listrik, gas, dan air bersih / Electric, gas and Water supply
e. Bangunan / Contruction
f. Perdagangan Restoran dan hotel / trade, Restaurant and hotel
g. Pengangkutan dan komunikasi / Transportation and communication
h. Keuangan, Persewaan Bangunan dan jasa perusahaan / Finance, Rent of
Building, and Bussiness service
i. Jasa-jasa / Service

Secara matematis pendapatan nasional ini dituliskan sebagai berikut :

N
Y = ∑   Qi Pi
I =1

Keterangan :
Y = pendapatan nasional
Qi = jumlah barang dan jasa
Pi = harga per unit barang dan jasa

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut pendapat ahli ahli ekonomi klasik, dalam suatu perekonomian yang di
atur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai.
Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak akan
terdapat kekurangan permintaan. Apabila pada produsen menaikkan produksi mereka
atau menciptakan jenis jenis barang yang baru, maka dalam perekonomian akan selalu
terdapat permintaan terhadap barang barang itu. Maka dalam perekonomian pada
umumnya tidak pernah berlaku kekurangan permintaan. Keynes tidak menyetujui
pandangan yang paling pokok dalam teori klasik , yaitu bahwa penggunaan tenaga kerja
penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian. Keynes berpendapat penggunaan tenaga
kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi, dalam hal itu disebabkan karena
kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian. Besarnya tabungan
yang di lakukan oleh rumah tangga bukan tergantung kepada tinggi rendahnya suku
bunga, tetapi tergantung kepada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu.
Investasi akan menambah jumlah barang- barang modal yang tersedia dan meninggikan
kemampuan perekonomian itu menghasilkan barang-barang kebutuhan masyarakat.
B. Saran
Secara garis besarnya pandangan dalam buku keynes tersebut dapat dibedakan
kepada dua aspek. Disatu pihak buku tersebut mengemukakan beberapa kritik ke atas
pandangan ahli – ahli ekonomi klasik mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat
kegiatan suatu perekonomian.kritik-kritik tersebut menunjukkan kelemahan-kelemahan
dari pandangan yang menjadi landasan kepada keyakinan ahli-ahli ekonomi klasik bahwa
penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh tercapai.
Saran dari saya diharapkan kita sebagai generasi muda terutama sebagai mahasiswa
ekonomi harusnya bisa memberikan kontribusi berupa pemikira-pemikiran baru dan
mengimplikasikanya dalam mengatasi permasalahan ekonomi di era sekarang yang jauh
berbeda dengan kondisi perekonomian digenenerasi terdahulu.

12
Daftar Pustaka
Sukirno, Sadono. (2015). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Aswar, Muhammad Nur. (2016), “Penentuan Kegiatan Perekonomian”.

http://riya0167.wordpress.com/2013/08/17/ekonomi-makro-klasik-dan-keynesian/

http://abdulgoni1.blogspot.com/2012/11/penentuan-kegiatan-ekonomi-menurut.html

13
14
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai