Anda di halaman 1dari 17

“ Azaz Dasar Audit Laporan Keuangan

dan Pihak yang


Berhubungan Dengan Auditor
Independen”
Kelompok 4
Rosarina Adelina Manurung (C30119056)
Indriya Jufri (C30119052)
Suci Ramadanti (C30119089)
Ade Irma (191831189)
Idzni Ahsanita Suardi (191831201)
Putu Dewi Wulandari (191811111)
1
Dasar Audit
Laporan Keuangan
hal-hal yang mendasari audit laporan keuangan
dibagi kedalam lima bagian
1) Hubungan antara Akuntansi dan Auditing 2) Pembuktian dan Pertimbangan
Profesional dalam Audit Laporan
Metode akuntansi mencakup kegiatan Keuangan
mengidentifikasi bukti dan transaksi yang dapat
mempengaruhi entitas. Setelah diidentifikasi, Audit dilakukan berdasarkan asumsi
maka bukti dan transaksi ini diukur, dicatat, bahwa data laporan keuangan dapat diteliti
dikelompokkan serta dibuat ikhtisar dalam catatan untuk pembuktian. Data dikatakan dapat
akuntansi. diteliti untuk pembuktian (verifiable)
Hasil proses ini adalah penyusunan dan distribusi apabila dua atau lebih orang yang memiliki
laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip- kualifikasi dapat memberikan kesimpulan
prinsip akuntansi yang yang serupa dari data yang diperiksa.
berlaku umum.

3
3) Kebutuhan akan Audit Laporan Keuangan
Statement of Financial Accounting Concept No.2 (Penyataan Konsep Akuntansi
Keuangan No.2) yang dikeluarkan oleh FASB menyatakan bahwa relevansi dan
reliabilitas merupakan dua kualifikasi utama yang memuat informasi akuntansi dapat
berguna bagi pengambilan keputusan.
4) Manfaat Ekonomi Suatu Audit
A. Akses ke pasar modal
B. Biaya modal yang lebih rendah
C. Penangguhan inefisiensi dan kecurangan
D. Peningkatan pengendalian dan operasional
5) Keterbatasan Audit Laporan Keuangan
A. Biaya yang memadai
B. Jumlah waktu yang memadai

4
Pihak yang
2 Berhubungan
dengan Auditor
Independen
1) Manajemen
Manajemen menunjuk pada kelompok perorangan yang secara aktif merencanakan,
melakukan koordinasi, serta mengendalikan jalannya operasi dan transaksi klien. Dalam
konteks auditing manajemen menunjuk pada para pejabat perusahaan, pengawas, dan
personel kunci sebagai penyedia (supervisor).
2) Dewan Direksi dan Komite Audit
Dewan direksi (board of directors) suatu perusahaan bertanggungjawab untuk
memastikan bahwa perusahaan dioperasikan dengan cara terbaik untuk kepentingan
para pemegang saham. Hubungan auditor dengan para direktur sebagian besar
tergantung pada komposisi dewan itu sendiri, bila dewan terutama terdiri dari para
pejabat perusahaan, maka hubungan auditor, dewan dan manajemen pada dasarnya
adalah satu dan sama. namun apabila dewan terdiri dari sejumlah anggota yang
berasal dari luar perusahaan, mungkin terdapat hubungan yang sedikit berbeda dalam
hal ini, komite audit yang ditunjuk terutama terdiri dari anggota yang berasal dari luar
dewan, dapat bertindak sebagai penghubung antara auditor dan manajemen.

6
3) Auditor Internal
Seorang auditor independen biasanya memiliki hubungan kerja yang dekat dengan
auditor internal yang ada pada perusahaan kliennya. Manajemen dapat meminta
auditor independen untuk me-review kegiatan auditor internal yang telah
direncanakan untuk tahun berjalan serta melaporkan mutu kerja mereka.

4) Pemegang Saham
Auditor memiliki tanggung jawab yang penting kepada para pemegang saham
sebagai pengguna utama laporan auditor, auditor tidak berhubungan langsung
dengan para pemegang saham yang bukan pejabat, pegawai kunci atau direktur
perusahaan klien, namun demikian auditor dapat diperbolehkan mengikuti rapat
umum pemegang saham serta memberikan tanggapan atas pertanyaan-
pertanyaan para pemegang saham.

7
3
Komite Audit
Komite Audit adalah suatu
badan atau komite yang
dibentuk oleh jajaran Dewan
Komisaris dengan tujuan untuk
membantu melakukan
pengecekkan, pemeriksaan, dan
penelitian yang dianggap
penting terhadap pelaksanaan
tugas dan fungsi jajaran direksi
dalam pengelolaan perusahaan
tercatat.
9
Dalam melakukan fungsi tugas dan tanggung jawab, Komite Audit memiliki wewenang
sendiri, yaitu : 
 Melakukan akses secara bebas terhadap data, dokumen, informasi, aset, dan sumber daya perusahaan
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas, serta wajib melakukan kerja sama dengan satuan kerja
manajemen dan atau Internal Audit.
 Melakukan komunikasi langsung dengan pamangku kepentingan; Direksi, karyawan, dan pihak-
pihak yang menjalankan tugas fungsi manajemen risiko, audit internal, dan Akuntan yang terkait
dengan tugas dan tanggung jawab Komite Audit.
 Melakukan kajian terhadap independensi, objektivitas, serta membuat rekomendasi terhadap
pemilihan eksternal auditor yang akan diambil oleh perusahaan untuk melakukan audit laporan
keuangan (financial report) perusahaan induk dan anak perusahaan.
 Jika diperlukan, Komite Audit bisa mempekerjakan atau meminta konsultan atau tenaga ahli untuk
membantu tugasnya. Tentu saja, semua itu harus melalui persetujuan Dewan Komisaris.
10
4 Laporan Auditor
Secara umum, laporan auditor dapat didefinisikan
sebagai laporan yang menyatakan pendapat auditor
yang independen mengenai kelayakan atau ketepatan
pernyataan klien bahwa laporan keuangannya
disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip
ikatan akuntan indonesia yang berlaku umum.

12
A. Tujuan Laporan Audit
1. Menginformasikan, yaitu memberitahukan hasil audit kepada pihak
yang berwewenang.

2. Mempengaruhi, yaitu meyakinkan manajer mengenai hasil audit


telah sesuai dengan standar audit yang berlaku sesuai temuan auditor.

3. Memberikan hasil, yaitu memudahkan tindak lanjut untuk


menentukan jika ada tindakan perbaikan yang perlu di lakukan
terhadap perusahaan ke depannya.

13
B. Unsur-Unsur dalam Penyusunan Laporan Audit
1. Judul Laporan

2. Alamat Laporan. Ditujukan kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi /


sesuai dengan kontrak

3. Paragraf Pendahuluan. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang


disebutkan dalam laporan auditor telah diaudit

4. Paragraf Pemeriksaan. Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan


berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia

14
5. Paragraf pendapat dari akuntan/auditor. Suatu pendapat mengenai apakah
laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan perusahaan pada tanggal neraca dan hasil usaha dan arus kas
untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

6. Nama (Kantor Akuntan Publik) / Sign in Partner. Tanda tangan, nama rekan,
nomor izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan publik.

7. Tanggal Laporan Audit. Tanggal terakhir kapan auditor telah selesai


melakukan audit.

15
C. Beberapa Jenis Pendapat Auditor dalam Laporan
Audit
1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian
2. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan
bahasa penjelasan
3. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian
4. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar
5. Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat

16
Thank You

Anda mungkin juga menyukai