Anda di halaman 1dari 4

Nama : Emalia Fitri

Nim : C1C018072

Mata Kuliah : Etika Bisnis Dan Profesi

Kelas : R-10 Akuntansi

ETIKA DALAM AUDITING

Auditor melakukan suatu proses yang sistematis dalam proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti secara objektif, tentang informasi yang dapat diukur dengan tujuan
untuk menentukan dan menerapkan derajat kesesuaian. Auditor harus bertanggung jawab untuk
merencanakan dan melaksanakan audit dengan tujuan untuk memperoleh keyakinan memadai
mengenai apakah laporan keuangan bebas dari salah saji metrial, baik yang disebabkan oleh
kekeliruan maupun kecurangan.

Dapat diartikan bahwa etikan dalam auditing, merupakan suatu sikap dan perilaku yang
bertujuan mentaati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu proses yang
sistematis, yang ditujukan untuk memperoleh dan menilai bukti-bukti secara objektif yang
berkaitan dengan aseri-asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi.

A. KEPERCAYAAN PUBLIK

Seorang auditor harus mampu menarik simptik untuk mendapat kepercayaan kliennya.
Auditor sangat diperlukan bagu perkembangan profesi akutan publik. Untuk mendapatkan klien,
auditor harus selalu bertanggung jawab terhadap laporan yang diperiksa dan mengeluarkan hasil
sebenar-benarnya, jujur dalam bekerja.

B. TANGGUNG JAWAB AUDITOR KEPADA PUBLIK

Ada 3 karakteristik dalam hal-hal yang ditekankan untuk dipertanggung jawabkan oleh
auditor kepada publik, antara lain sebagai berikut :

1. Auditor harus memposisikan diri untuk independen, berintegritas, dan objektif.


Mempertahankan fakta dan penampilann serta tidak mudah dipengaruhi, melaksanakan
semua tanggung jawab profesinal.
2. Auditor harus memiliki keahlian teknik dan profesinya.
3. Auditor harus melayani klien dengan profesional dan konsisten dengan tanggung jawab
mereka kepada publik.

C. TANGGUNG JAWAB DASAR AUDITOR

The Auditing Practice Committee, yag merupakan cikal bakal dari Auditing Practice
Board , di tahun 1980, memberikan ringkasan (summary) tanggung jawab auditor. Tanggung
jawab dasar seorang auditor sebagai berikut:

1. Perencanaan, Pengendalian, dan Pencatatan.


Seorang auditor perlu merencanakan, mengendalikan dan mencatatat pekerjaan yang
ia lakukan (memorandum), agar apa yang telah dilakukan oleh auditor dapat dibaca
oleh yang berkepentingan.
2. Sistem Akuntansi
Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan pemprosesan transaksi
dan menilai kecukupan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
3. Bukti Audit
Semua informasi yang digunakan oleh auditor daam pembuatan kesimpulan (opini).
Yang termasuk bukti audit: (1) catatan akuntansi yang menghasilkan laporan
keuangan, (2) pendukung alasan logis dari auditor tentang laporan keuangan yang
layak. Bukti yang kompeten adalah bukti yang dapat dipercaya, sah, objektif, dan
relevan.
4. Pengendalian Intern
Secara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari: (a) penggunaan
wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiaan atau transaksi; (b) pembagian
tugas; (c) pembuatan dan penggunaan dokumen dan catatan yang madai; (d)
keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan; (e) pengecekan independen
terhadap kinerja.
5. Meninjau Ulang Laporan Keuangan Yang Relevan
Kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan untuk
memberi dasar rasional atas pendapat mengenai laporan keuangan.
D. INDEPENDENSI AUDITOR

Pesyaratan umum dari independensi auditor adalah bahwa auditor dilarang untuk terlibat
aktivitas audit disuatu entitas halaman terdapat suatu konflik kepentingan yang belum
terselesaikan. Independensi akuntan publik mencakup 4 aspek:

1. Independensi Sikap Mental


2. Indenpendensi Penampilan
3. Independensi Praktisi
4. Independensi Profesi

E. PERATURAN DAN REGULATOR PASAR MODAL

Ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Bapema antara adalah Peraturan Nomor:
VIII.A.2/Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-20/PM/2002 tentang Independensi Akuntan
yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Periode audit adalah mencakup periode laporan keuangan yang menjadi objek audit,
review, atau atestasi lainnya.
2. Periode penugasan profesional adalah untuk melakukan atestasi termsuk laporan
keuangan Bapepam dan Lembaga Keuangan;
3. Anggota Keluarga Dekat adalah istri atau suami, orag tua, anak baik di dalam maupun
diluat tanggungan dan saudara kandung
4. Fee Kontinjen adalah fee untuk melaksanakan suatu jasa profesional yang hanya
akan dibebankan spabila ada temuan atau hasil jumlah fee tergantung pada hasil
tertentu;
5. Orang Dalan Kantor Akuntan Publik adalah orang yang termasuk dalam penugasan
audit dan/atau penelaah yang terlibat dalam penugasan.

Peraturan dan regulasi pasar modal menurut Bapepam-LK (OJK) mengisyaratkan


peilaian kecukupan peraturan perlindungan investor pada pasar modal Indonesia mencakup
beberpa komponen analisis yaiut:
1) Ketentuan isi pelaporan emiten atau perusahaan publik yang harus dsampaikan kepada
publik dan Bapepam;
2) Ketentuan Bapepam tentang penerapan internal control pada eiten atau perusahaan
publik;
3) Ketentuan Bapepam tentang; pembentukan Komite Audit oleh emiten atau perusahaan
publik;
4) Ketentuan tentang aktivitas profesi jasa auditor independen.

Anda mungkin juga menyukai