Anda di halaman 1dari 7

Contoh Kasus Audit " PT MAKANAN SEJATI"

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Laporan Manajemen berisi tentang pernyataan sbb :
Manajemen PT Makanan Sejati bertanggung jawab atas penyiapan dan integritas laporan
keuangan konsolidasi perseorangan. Laporan keuangan telah disiapkan sesuai dengan PABU. PT
Makanan Sejati menjalankan system pengendalian akuntansi intern yang dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai. Konsep keyakinan memadai didasarkan pada pengakuan
bahwa biaya untuk menjalankan system pengendalian akuntansi intern kami tidak melampaui
manfaat yang dapat diharapkan dari system ini.
KAP Alvina diminta untuk mengaudit laporan keuangan PT Makanan Sejati. Audit dilakukan
menurut standar auditing yang berlaku umum dan memberikan penetapan independen yang
menyatakan kewajaran penyajian posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan dalam posisi
keuangan. Komite mengadakan rapat secara periodik dengan manajemen, para auditor intern dan
auditor independen. Rapat ini mencakup diskusi mengenai pengendalian intern dan mutu dari
pelaporan keuangan.
Manajemen perusahaan menyadari tanggungjawab untuk menjalankan usaha PT Makanan Sejati,
ini tercermin dalam pernyataan-pernyataan kebijakan yang penting.
Antara lain ditujukan kepada kepentingan usaha di luar dari pegawai perusahaan, yang dianggap
bisa menyebabkan pertentangan dan pelaksanaan kegiatan usaha dalam dan luar negeri secara
pantas. Program-program komunikasi dan penalaah yang sedang berjalan dirancang untuk
meyakinkan seluruh kebijakan diikuti dengan semestinya.
Dalam laporan Auditor independen-KAP Alvina berisi tentang :
menyatakan bahwa PT Makanan Sejati menyajikan laporan keuangan secara wajar dalam semua
hal material untuk tanggal 31 desember 2000 dan 31 desember 1999 dan hasil operasi serta arus
kas untuk tahun-tahun tersebut sesuai dengan PABU.
Perusahaan mengubah metode akuntansinya untuk kurs mata uang asing dalam tahun 2000

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori
A. Tujuan Audit
Tujuan umum audit, audit secara umum dilakukan untuk memberikan pernyataan pendapat
apakah laporan keuangan sudah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berterima umum.
Tujuan khusus audit, secara khusus audit berhubungan dengan pembuktian asersi-asersi
manajemen pada setiap pos laporan keuangan.
B. Asersi
Asersi adalah representasi oleh manajemen baik secara eksplisit (dalam bentuk pernyataan)
maupun implisit (tersirat) , yang terkandung dalam laporan keuangan. Representasi ini
digunakan oleh auditor untuk memperhatikan berbagai salah saji dalam laporan keuangan yang
mungkin terjadi.
Asersi meliputi 5 hal :
1. Asersi mengenai eksistensi atau keterjadian
2. Asersi mengenai kelengkapan
3. Asersi mengenai hak dan kewajiban
4. Asersi mengenai penilaian atau alokasi
5. Asersi mengenai penyajian laporan dan pengungkapan
Tujuan representasi manajemen:
1)   Sebagai pengantar bagi personil perusahaan dan otorisasi untuk memeriksa catatan keuangan
perusahaan.
2)   Menkonfirmasi secara tertulis persetujuan manajemen atas keterbatasan pada lingkup audit.
3)   Mengingatkan manajemen atas tanggung jawab utamanya terhadap laporan keuangan.
Menurut Tuanakotta, 2015;480 menyatakan bahwa auditor harus meminta representasi tertulis
dari manajemen dalam hal :
1.    Informasi bahwa manajemen telah memenuhi tanggung jawabnya atas pembuatan laporan
keuangan sesuai dengan kerangka laporan keuangan yang berlaku (sesuai dengan PABU).
2.    Informasi bahwa manajemen sudah memberikan kepada auditor semua informasi yang relevan
dan akses sebagaimana telah disepakati dalam persyaratan penugasan.
3.    Semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam laporan keuangan .
4.    Informasi bahwa repesentasi manajemen mendukung bukti audit lainnya yang relevan untuk
laporan keuangan atau satu/lebih asersi tertentu dalam laporan keuangan.

C. Pengendalian Intern
IAPI mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan
kominsaris, manajemen dan personel lain dari entitas yang didesain untuk memberikan
keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut ini : a) keandalan pelaporan
keuangan, b) efektifitas dan efesiensi operasi, c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku. Menurut Agoes Sukrisno , 22012 ; 100 menyatakan bahwa pengendalian intern terdiri
dari lima komponen berikut ini :
1) Lingkungan Pengendalian.
2) Penaksiran Resiko
3) Aivitas pengendalian.
4) Informasi dan komunikasi
5) Pemantauan
D. Sikap Independensi
Menurut Sukrisno Agoes (2004:279) pengertian independensi adalah sebagai berikut:
“Independensi adalah sikap yang diharapkan seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai
kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas
dan objektivitas. Auditor harus menghindari situasi yang bisa menimbulkan kesan pada pihak
ketiga, bahwa ada pertentangan kepentingan dan objektivitasnya sudah tidak dapat
dipertahankan.”
Independen berarti akuntan publik tidak mudah dipengaruhi. Akuntan publik tidak dibenarkan
memihak kepentingan siapapun.
E. Bukti Audit
Bukti audit adalah setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah
informasi yang di audit telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang diterapkan.
Bukti Audit terdiri dari:
a)        Accounting Information. Data akuntansi terdiri dari :
1. Buku Jurnal
2. Buku besar dan buku pembantu
3. Buku pedoman akuntansi yang berhubungan.
4. Cek, kwitansi, nota, faktur, bilyet giro dan sebagainya.
5. Catatan informal dan memo: neraca lajur, perhitungan-perhitungan, rekonsiliasi bank, dan
sebagainya.
b) Non accounting information, informasi non akuntansi atau informasi pendukung terdiri dari:
1. Dokumen-dokumen.
2. Konfirmasi dan pernyataan-pernyataan tertulis lain
3. Informasi yang diperoleh dari wawancara, observasi , inspeksi, dan pengujian fisik.
4. Informasi lain yang diperoleh dan dikembangkan sendiri oleh auditor.
Relevansi audit tergantung pada 6 karakteristik bukti
sebagai berikut :
1.      Independensi penyedia bukti. bukti yang diperoleh dari sumber luar entitas lebih dapat
diandalkan ketimbang yang diperoleh dari dalam entitas.
2.      Efektifitas pengendalian intern klien. Jika pengendalian intern efektif maka bukti audit yang di
dapat lebih dapat diandalkan ketimbang dari pengendalian intern yang lemah.
3.      Pengetahuan langsung auditor. Bukti audit yang di peroleh langsung oleh auditor melalui
pemeriksaan fiksi, observasi, perhitungan ulang, dan inspeksi lebih dapat diandalkan ketimbang
informasi secara tidak langsung
4.      Kualifikasi individu yang menyediakan informasi
5.      Tingkat obyektifitas
6.      Ketepatan waktu hal ini merujuk pada kapan bukti itu di kumpulkan dan periode yang tercakup
oleh audit itu
F. Kertas Kerja
Kertas kerja adalah kumpulan berbagai program audit, notulen rapat, perencanaan audit,
prosedur audit yang digunakan dan bukti-bukti audit yang diperoleh selama proses audit
berlangsung.
Menurut Sukrisno, 2012;128. Kertas kerja audit adalah semua berkas-berkas yang dikumpulkan
oleh auditor dalam menjalankan pemeriksaan yang berasal dari:
1. Pihak klien. Berkas yang berasal dari klien misalnya neraca saldo, rekonsiliasi bank, rincian
liabilities dan rincian beban penjualan.
2. Pihak ketiga. Berkas yang berasal dari pihak ketiga misal jawaban konfirmasi atas piutang , bank
dan penasihat hukum perusahaan.
3. Analisis dari yang dibuat oleh auditor. Berkas yang merupakan analisis yang dibuat oleh auditor
meliputi analisis penarikan aset tetap, pemahaman dan evaluasi internal control.
G. Opini Audit
Opini audit adalah hasil akhir dari kegiatan laporan keuangan.
1. Jenis opini menurut SPAP(PSA 29 SA Seksi 508).
a)      Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion).
b)      Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelasan(Unqualified Opinion with
Explanatory Language).
c)      Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion).
d)     Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion).
e)      Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion). 
2. Berdasarkan SA-ISA 700 Dan 706 Opini Audit Terdiri Dari:
a) Opini tanpa modifikasi (SA 700 dan SA 706)
Opini tanpa modifikasi adalah opini yang dinyatakan oleh auditor ketika auditor menyimpulkan
bahwa laporan keuangan disusun dalam hal yang material sesuai dengan kerangka pelaporan
yang belaku. Opini tanpa modifikasi adalah opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)
b) Opini modifikasian (SA 705)
Auditor harus memodifikasi opini yang diberikan berdasarkan SA 705 .
Opini Modifikasian adalah opini wajar dengan pengencualian (qualified opinion), Opini tidak
wajar ( Adverse Opinion), opini tidak menyatakan pendapat (disclaimer Opinion ).

H. Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan Oleh Auditor


Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan Oleh Auditor kedalam 2 kelompok yaitu:

1. Pekerjaan Interim (interim work ) yang merupakan pekerjaan lapangan yang


dilaksanakan oleh auditor 3 sampai 4 bulan sebelum tanggal neraca.
2. Pekerjaan akhir tahun (year and work) yang merupakan pekerjaan lapangan yang
dilaksanakan oleh auditor beberapa minggu sebelum tanggal neraca sampai 3 bulan
setelah tanggal neraca.

2.2 Jawaban Pertanyaan

1. Menurut saudara jika menjadi auditor dengan kondisi di atas .apakah menerima
perikatan audit ataukah tidak? Jelaskan !

Jawaban :
Menurut kelompok kami, jika kami sebagai auditor maka kami akan menerima ikatan audit.
Kami akan mempertahankan sikap Independen, meskipun auditor mempunyai keleluasaan penuh
dengan auditor intern, staff manajeman dan komite audit. Kami juga tetap menjalankan tugas
sesuai kode etik akuntan publik dan standar pengendalian mutu KAP.
2. Apa tujuan kedua laporan keuangan di atas dan siapakah yang berkewajiban untuk
membuatnya?

Jawaban:
Tujuan Laporan manajemen atau representasi manajemen :
1)   Sebagai pengantar bagi personil perusahaan dan otorisasi untuk memeriksa catatan keuangan
perusahaan.
2)   Menkonfirmasi secara tertulis persetujuan manajemen atas keterbatasan pada lingkup audit.
3)   Mengingatkan manajemen atas tanggung jawab utamanya terhadap laporan keuangan.
Tujuan Laporan Auditor Independen :
1)   memberikan pernyataan pendapat apakah laporan keuangan sudah disajikan secara wajar sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum.
2)   Untuk pembuktian asersi-asersi manajemen pada setiap pos laporan keuangan.
3)   Yang membuat laporan manajemen adalah manajer perusahaan bagian keuangan.
4)   Yang membuat laporan auditor independen adalah auditor eksternal yaitu KAP Alvina.
3. Informasi apa yang diberikan oleh laporan manajemen bagi

pemakai laporan keuangan?

Jawaban :
Informasi yang terkandung dalam Laporan Manajemen :

1. Informasi bahwa manajemen telah memenuhi tanggung jawabnya atas pembuatan


laporan keuangan sesuai dengan kerangka laporan keuangan yang berlaku (sesuai dengan
PABU).
2. Informasi bahwa manajemen sudah memberikan kepada auditor semua informasi yang
relevan dan akses sebagaimana telah disepakati dalam persyaratan penugasan.
3. Semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam laporan keuangan . 
4. Informasi bahwa repesentasi manajemen mendukung bukti audit lainnya yang relevan
untuk laporan keuangan atau satu/lebih asersi tertentu dalam laporan keuangan

 4. Jelaskan maksud dari komite audit seperti yang diuraikan dalam alinea ke empat
laporan manajemen. Apa relevansinya dari ungkapan”seluruhnya terdiri dari direktur
diluar perusahaan”?
 

Jawaban:

  Direksi adalalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas
pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan ( pasal 1 angka 5 UU PT)

  Dewan komisaris adalah perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum atau
khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada direksi ( pasal 1 angka 6 UU
PT ).

Direktur tidak dapat merangkap sebagai komisaris.

Dari Penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dewan komisaris tidak dapat merangkap
jabatan sebagai direktur perusahaan dan bertugas untuk mengawasi dan memberi nasehat kepada
direktur perusahaan.
5. Apa jenis laporan audit diatas : WTP atau WDP, atau yang lain ? Jelaskan !

Jawaban :
Jenis laporan dalam kasus tersebut adalah
  WTP ( wajar tanpa pengecualian ) merupakan opini yang diberikan oleh auditor dengan
berdasarkan keyakinan bahwa bukti-bukti audit yang telah dikumpulkan telah membuktikan
laporan keuangan perusaan telah bebas dari salah saji material atau kesalahan-kesalahan yang
disengaja dan sudah sesuai dengan standar pelaporan.
  Menurut (SA 700 dan SA 706) laporan tersebut juga dapat dikatakan sebagai Opini tanpa
modifikasi, yaitu opini yang dinyatakan oleh auditor ketika auditor menyimpulkan bahwa
laporan keuangan disusun dalam hal yang material sesuai dengan kerangka pelaporan yang
belaku.
 
6. Berapa lama setelah tanggal neraca KAP menyelesaikan kerja lapangan dari auditnya?

Jawaban:

1. Pekerjaan Interim (interim work ) yang merupakan pekerjaan lapangan yang


dilaksanakan oleh auditor, 3 sampai 4 bulan sebelum tanggal neraca.
2. Pekerjaan akhir tahun (year and work) yang merupakan pekerjaan lapangan yang
dilaksanakan oleh auditor beberapa minggu sebelum tanggal neraca sampai 3 bulan
setelah tanggal neraca.

Auditor mulai melaksanakan pekerjaannya awal desember atau akhir tahun

BAB III
PENUTUP
 
3.1 Kesimpulan
Asersi adalah representasi oleh manajemen baik secara eksplisit (dalam bentuk pernyataan)
maupun implisit (tersirat) , yang terkandung dalam laporan keuangan. Representasi ini
digunakan oleh auditor untuk memperhatikan berbagai salah saji dalam laporan keuangan yang
mungkin terjadi.
Bukti audit adalah setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah
informasi yang di audit telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang diterapkan.
Dari Kasus PT Makanan Sejati terdapat Asersi berupa Laporan Manajemen. Lapora Manajemen
tersebut juga termasuk dalam bukti audit. Dalam Laporan manajemen tersebut berisi , bahwa
Manajemen perusahaan PT Makanan Sejati telah melaksanakan tanggung jawab atas laporan
keuangan perusahaan dan laporan keuangan telah disiapkan sesuai dengan PABU. Auditor
ekstern dalam laporan Independen auditor menyatakan opini bahwa laporan keuangan secara
wajar dalam semua hal material . Opini tersebut termasuk opini wajar tanpa pengecualian.

Daftar pustaka
   Ardianingsih, Arum.2016. “Audit Laporan Keuangan I(Teori &Kasus)”. Pekalongan :
Universitas Pekalongan Press .

   Sukija, Sri Wandani.2013.” Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit “. Dalam


https://www.kompasiana.com/sriwandanis/penerimaan-penugasan-dan-perencanaan-
audit_552fb1fe6ea834971a8b4587. Diakses Pada Tanggal 5 Januari 2018.

   Aries, Albert.2014.”Bolehkah Pemegang Saham Merangkap Komisaris dan direksi


Sekaligus”. Dalam http://m.hukumonline.com/klinik/detail/lt53e1916f1039b/bolehkah-
pemegang-saham-merangkap-komisaris-dan-direksi-sekaligus. Diakses Pada Tanggal 6
Januari 2018.

Anda mungkin juga menyukai