Anda di halaman 1dari 18

PELAPORAN DAN

TINDAK LANJUT AUDIT

KELOMPOK 6
ANGGOTA
KELOMPOK
Muhammad Hery Adam 190221100188
Gus Syaiful Nur Trihartanto190221100189
Holilur Rohman 190221100190
Hilda Yuniawati 190221100191
Muhammad Faizin 190221100200
Daftar Temuan Audit

Menurut ISO 9000, temuan audit adalah hasil evaluasi dari bukti audit yang
dikumpulkan terhadap kriteria audit. Temuan audit dapat mengindikasikan, baik
kesesuaian ataupun ketidaksesuaian dengan kriteria audit atau peluang
perbaikan. Pengertian ketidaksesuaian sendiri adalah penyimpangan melalui
bukti obyektif atas kriteria audit yang ditetapkan auditor harus menginvestigasi
untuk menentukan secaratepat kriteria audit yang dilanggar dan menetapkan
rekomendasi tindakan perbaikan.
Sifat Temuan Audit

Temuan audit dapat memiliki berbagai bentuk & ukuran misalnya:


1. Tindakan-tindakan yang seharusnya diambil tetapi tidak dilakukan, seperti pengiriman yang
dilakukan tetapi tidak ditagih.
2. Tindakan-tindakan yang dilarang, seperti pegawai yang mengalihkan sewa dari perlengkapan
perusahaan ke perusahaan kontrak pribadi untuk kepentingannya sendiri.
3. Tindakan-tindakan tercela, seperti membayar barang dan perlengkapan pada tarif yang telah
diganti dengan tarif yang lebih rendah pada kontrak yang lebih menguntungkan.
4. Sistem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak lanjut yang seragan untuk klaim
asuransi yang belum diterima padahal klaim tersebut bervariasi dalam jumlah dan signifikansinya.
5. Eksposur-eskposur risiko yang harus dipertimbangkan.
Elemen-elemen Temuan Audit

Fakta-fakta yang ditemukan auditor internal haruslah meyakinkan, kriterianya


harus dapat diterima, dan logika yang digunakan juga harus meyakinkan.
Kebanyakan temuan audit harus mencakup elemen-elemen tertentu, termasuk
latar belakang, kriteria, kondisi, penyebab, dampak, kesimpulan, dan
rekomendasi. Setiap temuan audit yang mencakup elemen-elemen ini baik
eksplisit maupun implisit akan menjadi argumen yang kuat untuk dilakukannya
tindak perbaikan.
Peranan dan Fungsi Laporan Audit
Selain sebagai ringkasan dari pekerjaan audit dan temuan audit,
Laporan Audit juga merupakan dasar dalam membuat Surat Opini Audit,
Rekomendasi, dan membuat Keputusan Audit. Peranan utama dari Laporan
Audit adalah:
a. Laporan Audit adalah jalan utama bagi institusi audit untuk memahami informasi tentang proses
audit. Tim audit harus menyerahkan laporan kepada institusi audit yang menugaskan pada saat
audit selesai sehingga institusi audit dapat memahami proses dan hasil dari audit yang dilakukan
oleh tim audit tersebut.
b. Laporan Audit adalah dasar dalam pembuatan Surat Opini Audit dan Keputusan Audit. Laporan
Audit mengevaluasi kewajaran, ketaatan dan kinerja dari auditan dan memberikan opini dan
rekomendasi berdasarkan temuan audit. Berdasarkan informasi tersebut institusi audit membuat
Surat Opini Audit dan Keputusan Audit.
c. Laporan Audit adalah dasar yang penting untuk mengumpulkan dan mengolah informasi audit.
Laporan Audit menyampaikan informasi dan masalah yang berhubungan dengan belanja dan
pendapatan serta kegiatan-kegiatan ekonomi yang relevan dari institusi atau proyek yang diaudit.
Syarat-Syarat Laporan Audit
Pada setiap akhir pelaksanaan audit, auditor harus menyiapkan konsep
Laporan Audit. Isi konsep Laporan Audit tersebut harus mudah dimengerti dan
bebas dari penafsiran ganda serta memenuhi standar pelaporan yaitu:
1. Lengkap.
2. Akurat.
3. Obyektif.
4. Meyakinkan.
5. Jelas.
6. Ringkas.
Bentuk dan Format Laporan Audit
Laporan Audit umumnya terdiri dari judul, tujuan laporan, bagian
utama, tanda tangan dari ketua tim audit, dan tanggal laporan. Laporan Audit
berisi hal-hal sebagai berikut:
a. . Pernyataan atas tugas audit.
b. Informasi dasar mengenai auditan
c. Informasi dasar tentang audit dan evaluasi secara keseluruhan.
d. Temuan audit
e. Opini audit dan Rekomendasi
Laporan Audit Keuangan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya audit atas laporan keuangan adalah salah satu jenis audit
keuangan. Tujuan audit atas laporan keuangan antara lain adalah untuk menginformasikan kepada
organisasi audit dan/atau pimpinan auditan, tentang opini/pernyataan pendapat auditor, apakah laporan
keuangan yang disajikan oleh auditan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Standar Pelaporan untuk audit atas laporan keuangan menurut PSA-IAI sepeti yang terdapat pada Bab 2 dapat
dijelaskan sebagai berikut:

a) Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
b) Laporan auditor harus menunjukkan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut
dalam periode sebelumnya.
c) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam
laporan audit.
d) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan
atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat
diberikan maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan,
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada,
dan tingkat tanggung jawab yang dipikul auditor.
Berdasarkan SA-IAI, tipe opini/pendapat auditor yang dapat digunakan dalam laporan audit atas
laporan keuangan adalah:

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian.


2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan.
3. Pendapat wajar dengan pengecualian.
4. Pendapat tidak wajar.
Menurut SA-IAI, materi pokok laporan hasil audit atas laporan keuangan adalah sebagai berikut :
A. Suatu judul yang memuat kata “independen”
B. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam Laporan Audit diperiksa oleh
auditor
C. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan/entitas
yang bersangkutan dan tanggung jawab auditor terletak pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan berdasarkan hasil auditnya
D. Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAI
E. .Suatu pernyataan bahwa standar auditing tersebut mengharuskan auditor merencanakan dan
melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari
salah saji material.
Lanjutan......

F. Suatu pernyataan bahwa audit meliputi:(1) Audit, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan, (2) Penentuan
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi signifikan yang dibuat manajemen,
(3) Penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan
G. Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan memberikan dasar
memadai untuk memberikan pendapat.
H. Suatu pendapat mengenai laporan keuangan yaitu wajar tanpa pengecualian, wajar dengan
pengecualian, atau tidak wajar, atau tidak memberikan pendapat.
I. Tanda tangan auditor yang memiliki Nomor Register Akuntan selaku penanggung jawab.
J. Tanggal Laporan Audit
Di samping standar pelaporan menurut PSA-IAI di atas, untuk audit
dalam sektor publik terdapat Standar Pelaporan tambahan yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Laporan Audit harus menyatakan bahwa audit telah dilaksanakan sesuai standar audit yang berlaku
umum. Standar audit yang berlaku umum yang dimaksud adalah PSA-IAI dan Standar khusus yang
berlaku dalam audit sektor publik
b. Ketika auditor memberikan opini atau tidak memberikan opini atas Laporan keuangan, auditor
harus memasukkan dalam Laporan Audit atas laporan keuangan, penjelasan atas ruang lingkup
pengujian pengendalian intern atas pelaporan keuangan dan ketaatan terhadap peraturan
perundangan, dan batasan kontrak atau perjanjian hibah serta hasil dari pengujian pengendalian
tersebut.
c. Untuk audit keuangan, termasuk audit atas laporan keuangan dimana auditor menyediakan opini
atau tidak memberikan opini, auditor harus melaporkan sesuai tujuan auditnya, (1) kelemahan
dalam pengendalian inern yang merupakan kondisi-kondisi yang dapat dilaporkan seperti yang
disebutkan dalam PSA-IAI, (2) semua kecurangan dan perbuatan melanggar hukum yang terjadi,
serta (3) pelanggaran terhadap batasan kontrak atau perjanjuan hibah serta ketidakpatutan.
Lanjutan...

d. Apabila Laporan Audit menyebutkan adanya kelemahan dalam


pengendalian intern, kecurangan, perbuatan melanggar hukum,
pelanggaran terhadap kontrak atau perjanjian hibah, dan ketidakpatutan, auditor harus mendapatkan
dan melaporkan tanggapan dari pejabat yang bertanggungjawab mengenai temuan, simpulan dan
rekomendasi, begitu juga dengan tindakan perbaikan yang direncanakan
e.Apabila ada informasi tertentu yang dilarang oleh ketentuan peraturan perundangan untuk
diungkapkan kepada umum, Laporan Audit harus menyatakan sifat informasi yang tidak dilaporkan
tersebut dan ketentuan peraturan perundangan yang menyebabkan tidak dilaporkannya informasi
tersebut.
f.Laporan Audit diserahkan oleh auditor kepada auditan, orngaisasi yang meminta atau mengatur
pelaksanaan suatu audit. Bagian dari Laporan Audit yang relevan juga harus dikirimkan kepada pihak
yang mempunyai kewenangan mengantur auditan dan yang bertanggung jawab untuk melakukan
tindak lanjut hasil audit serta kepada pihak lain
yang diberik wewenang untuk menerima Laporan Audit tersebut. Auditor harus menjelskan bahwa
laporan bersifat terbukauntuk umum, kecuali apabila laporan tersebut dibatasi oleh undang-undang
atau peraturan, atau apabila mengandung informasi khusus dan rahasia.
Prosedur Pelaporan
Pedoman pelaporan agar sesuai dengan efektivitas komunikasi dan dampak psikologis dari suatu laporan
hasil audit:
 Bentuk laporan agar dibuat sedemikian rupa sehingga membangkitkan minat orang untuk melihat
isinya
 Sajikan kesimpulan pada bagian awal laporan agar pembaca dapat segera mengetahui intisari laporan
tersebut
 Kesimpulan agar disajikan sedemikian rupa sehingga pembaca ingin mengetahui lebih mendalam
tentang uraian dan kesimpulan
 Temuan agar disajikan sedemikian rupa sehingga pembaca dapat mengetahui tentang kriteria yang
digunakan, kondisi (temuan), sebab dan akibat temuan tersebut serta melaksanakan perbaikan sesuai
dengan rekomendasi yang disajikan dalam laporan hasil audit
Prosedur Pelaporan
Laporan hasil audit disusun oleh ketua tim audit (atau oleh staf auditor yang kemudian diperiksa
oleh ketua tim audit), dan selanjutnya diserahkan kepada pengawas audit (supervisor) untuk direview.
Proses dari konsep sampai diterima (ditanda tangani oleh ketua tim) dan diterima oleh supervisor
lazimnya melalui proses bolak-balik yang kadang-kadang sampai beberapa kali putaran. Dalam proses
tersebut seringkali digunakan suatu formulir yang disebut lembar review untuk memudahkan
koreksi/tambahan dan sebagainya (dikenal dengan lembaran review, review sheet) tanpa harus
mencorat-coret konsep laporan hasil audit.

Penggunaan lembar review dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan berikut:


 Komunikasi lisan akan memerlukan waktu yang cukup lama padahal atasan maupun bawahan
mungkin masih mempunyai kesibukan lain
 Komunikasi tertulis tidak dapat dilakukan di dalam konsep laporan, karena konsep laporan tersebut
akan dipenuhi dengan catatan-catatan reviewe
TERIMA KASIH
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai