Anda di halaman 1dari 14

Likuidasi persekutuan

bertahap,distribusi kas dll


Kelompok 12
Ronaldio Dwigantara 190221100237 - E
Hoirul Anwar 190221100237 - E
Bahaudin 190221100237 - E
Ignasius Yafies 190221100237 - E
Oleh karena adanya risiko normal yang dihadapi ketika melakukan kegiatan
usaha, mayoritas persekutuan yang dimulai pada suatu tahun tertentu
kemungkinan akan menghadapi permasalahan dalam kurun waktu 3 tahun serta
mengalami pembubaran dan likuidasi. Berakhirnya bisnis suatu persekutuan
biasanya merupakan suatu peristiwa yang emosional bagi para sekutu yang
terlibat. Sekutu tersebut mungkin telah menaruh harapan yang tinggi atas
misinya serta telah menginvestasikan jumlah besar sumber daya pribadi dan
waktu dalam bisnis itu. Akhir dari persekutuan seringkali merupakan akhir dari
impian-impian bisnis. Para akuntan biasanya mendampingi proses likuidasi dan
harus mengakui hak-hak yang sah dari sejumlah besar pihak yang terlibat dalam
persekutuan..
LIKUIDASI
BERTAHAP

Likuidasi bertahap Merupakan mereka yang secara umum memerlukan beberapa


bulan dalam penyelesaianya dan mencangkup pembayaran Periodik atau cicilan
bertahap kepada para sekutunya selama periode likuidasi. kebanyakan likuidasi
Persekutuan dilakukan dalam periode yang diperpanjang dengan tujuan
memperoleh jumlah realisasi aset yang sebesar mungkin. umumnya para sekutu
menerima pembayaran Periodik selama likuidasi karena mereka memerlukan dana
tersebut untuk keperluan pribadi.
Ilustrasi Likuidasi Bertahap

Ilustrasi yang digunakan dalam likuidasi lumsum dari Persekutuan ABC sekarang
digunakan untuk mengilustrasikan likuidasi secara bertahap. Aldi, Bayu dan citra
memutuskan untuk melakukan likuidasi terhadap usaha mereka selama beberapa
periode waktu Dan menerima distribusi khas yang tersedia secara bertahap selama
proses likuidasi.
Ringkasan neraca saldo persekutuan ABC per tanggal 1 Mei 20X5, pada saat para
sekutu memutuskan untuk melikuidasi usaha, adalah sebagai berikut. Persentase
pembagian laba dan rugi masing-masing sekutu juga ditunjukkan.
Berikut adalah penjelasan mengenai kasus tersebut.

1. Laporan kekayaan bersih pada tanggal 1 mei 20x5 adalah sebagai berikut.

2. Aset nonkas yang dijual adalah sebagai berikut.

3. Kreditor akan dibayar sebesar Rp. 42.000.000 pada tanggal 20 mei


4. Para sekutu bersepakat untuk mengelola cadangan kas sebesar Rp. 10.000.000 selama
proses likuiditas yang digunakan untuk membayar beban likuiditas.
5. Para sekutu bersepakat untuk mendistribusikan kas yang tersedia pada akhir setiap
bulan : yaitu likuiditas bertahap akan dilakukan pada tanggal 31 mei dan 30 juni.
Distribusi kas final kepada para sekutu akan dilakukan pada tanggal 31 juli 20x5, akhir
proses likuiditas.
Transaksi selama bulan mei 20x5

Peristiwa yang terjadi selama bulan Mei 20X5 menghasilkan distribusi sebesar
Rp5.000.000 kepada para sekutu. Prosedur yang digunakan untuk
menghasilkan jumlah ini adalah sebagai berikut.
1. Penjualan aset yang bernilai Rp55.000.000 menghasilkan kerugian
sebesar Rp10.000.000, yang didistribusikan kepada ketiga sekutu berdasarkan
rasio pembagian kerugian.
2. Pembayaran sebesar Rp42.000.000 dilakukan kepada kreditor
persekutuan atas liabilitas yang diketahui.
3. Kas yang tersedia didistribusikan pada tanggal 31 Mei 20X5.
Transaksi selama bulan juni 20x5

1. Aset nonkas sebesar Rp30.000.000 dijual pada tanggal 15 Juni dengan


kerugian sebesar Rp15.000.000. Kerugian tersebut didistribusikan ke para
sekutu dengan rasio pembagian kerugian, yang menghasilkan saldo modal
Bayu sebesar nol.
2. Pada tanggal 30 Juni 20X5, kas yang tersedia didistribusikan kepada
para sekutu sebagai pembayaren bertahap.
Transaksi selama bulan juli 20x5

1. Aset yang tersisa dijual pada nilai bukunya sebesar Rp5. 000.0002.
2. Biaya likuidasi yang sebenarnya sebesar Rp. 7.500.000 dibayarkan
dan dialokasikan kepada para sekutu dengan rasio pembagian
kerugian, menimbulkan defisit sebesar Rp. 3.000.000
RENCANA DISTRIBUSI
KAS
Pada awal proses likuidasi, akuntan umumnya menyusun rencana distribusi kas
(cash distribution plan), yang memberikan gambaran kepada para sekutu mengenai
pembayaran kas secara bertahap yang akan diterima oleh masing-masing pada saat
telah tersedia kas dalam persekutuan. Distribusi bertahap aktual ditentukan dengan
menggunakan laporan realisasi dan likuidasi, yang dilengkapi dengan skedui
pembayaran aman kepada para sekutu sebagaimana yang disajikan pada bagian
akhir bab ini Rencana distribusi kas merupakan proyeksi pro forma penggunaan
kas apabila telah tersedia uang tunai.
Daya Serap Kerugian

Daya serap kerugianKonsep dasar dari rencana distribusi kas pada awal
proses likuidasi adalah daya serap kerugian. LAP seorang sekutu diartikan
sebagai kerugian maksimum yang dapat terjadi dalam persekutuan
sebelum saldo akun modal sekutu dilunasi. titik daya serap kerugian
merupakan fungsi dari 2 elemen sebagai berikut :

LAP = saldo akun modal sekutu


bagian kerugian sekutu
PERTIMBANGAN TAMBAHAN

Inkorporasi Persekutuan

Seiring dengan Persekutuan yang terus berkembang maka para sekutu


dapat memutuskan untuk menginkorporasikan/meleburkan usaha untuk
memiliki akses pendanaan Ekuitas tambahan, membatasi tanggung jawab
pribadi, mendapatkan keuntungan pajak tertentu, atau untuk mencapai
tujuan usaha lain yang lebih kuat. Pada inkorporasi atau kerugian
Revaluasi dialokasikan ke akun modal para sekutu dengan rasio
pembagian keuntungan dan kerugian. Model saham dalam perseroan
yang baru kemudian didistribusikan secara proposional pada akun modal
paraSekutu.
Laporan keuangan pribadi para sekutu

Pada awalnya proses likuidasi para sekutu biasanya meminta laporan


keuangan pribadi untuk menentukan kemampuan membayar hutang dari
seorang sekutu. Pedoman untuk menyiapkan laporan keuangan pribadi
terdapat di Statement of position 82-11. Laporan kondisi keuangan, atau
laporan posisi keuangan pribadi, yang menyajikan nasihat dan liabilitas sekutu
tersebut pada waktu tertentu. 2. Laporan perubahan kekayaan bersih, atau
laporan laba rugi pribadi, yang menyajikan sumber utama perubahan
kekayaan bersih sekutu tersebutSelain untuk menyajikan aset dan liabilitas
seorang sekutu tersebut laporan kondisi keuangan harus mencangkup estimasi
pajak penghasilan jika seluruh hasil diubah dan liabilitas dibayarkan.
SEKUTU DAN PERSEKUTUAN
INSOLVEN

Likuidasi akan terjadi pada persekutuan yang solven dan tidak solven
(insolven). Persekutuan dianggap tidak solven apabila aktiva tercatat
tidak memadai untuk melunasi kewajiban persekutuan yang ada. Hal ini
merupakan pendekatan entirtas terhadap masalah insolvensi.
Dari segi hukum insolvensi persekutuan dilihat dari sisi agregat/
kumpulan yaitu persekutuan yang dinyatakan tidak solven jika harta
masing-masing sekutu ditambah harta persekutuan tidak mencukupi
untuk melunasi kewajiban persekutuan.

Anda mungkin juga menyukai