Ilustrasi yang digunakan dalam likuidasi lumsum dari Persekutuan ABC sekarang
digunakan untuk mengilustrasikan likuidasi secara bertahap. Aldi, Bayu dan citra
memutuskan untuk melakukan likuidasi terhadap usaha mereka selama beberapa
periode waktu Dan menerima distribusi khas yang tersedia secara bertahap selama
proses likuidasi.
Ringkasan neraca saldo persekutuan ABC per tanggal 1 Mei 20X5, pada saat para
sekutu memutuskan untuk melikuidasi usaha, adalah sebagai berikut. Persentase
pembagian laba dan rugi masing-masing sekutu juga ditunjukkan.
Berikut adalah penjelasan mengenai kasus tersebut.
1. Laporan kekayaan bersih pada tanggal 1 mei 20x5 adalah sebagai berikut.
Peristiwa yang terjadi selama bulan Mei 20X5 menghasilkan distribusi sebesar
Rp5.000.000 kepada para sekutu. Prosedur yang digunakan untuk
menghasilkan jumlah ini adalah sebagai berikut.
1. Penjualan aset yang bernilai Rp55.000.000 menghasilkan kerugian
sebesar Rp10.000.000, yang didistribusikan kepada ketiga sekutu berdasarkan
rasio pembagian kerugian.
2. Pembayaran sebesar Rp42.000.000 dilakukan kepada kreditor
persekutuan atas liabilitas yang diketahui.
3. Kas yang tersedia didistribusikan pada tanggal 31 Mei 20X5.
Transaksi selama bulan juni 20x5
1. Aset yang tersisa dijual pada nilai bukunya sebesar Rp5. 000.0002.
2. Biaya likuidasi yang sebenarnya sebesar Rp. 7.500.000 dibayarkan
dan dialokasikan kepada para sekutu dengan rasio pembagian
kerugian, menimbulkan defisit sebesar Rp. 3.000.000
RENCANA DISTRIBUSI
KAS
Pada awal proses likuidasi, akuntan umumnya menyusun rencana distribusi kas
(cash distribution plan), yang memberikan gambaran kepada para sekutu mengenai
pembayaran kas secara bertahap yang akan diterima oleh masing-masing pada saat
telah tersedia kas dalam persekutuan. Distribusi bertahap aktual ditentukan dengan
menggunakan laporan realisasi dan likuidasi, yang dilengkapi dengan skedui
pembayaran aman kepada para sekutu sebagaimana yang disajikan pada bagian
akhir bab ini Rencana distribusi kas merupakan proyeksi pro forma penggunaan
kas apabila telah tersedia uang tunai.
Daya Serap Kerugian
Daya serap kerugianKonsep dasar dari rencana distribusi kas pada awal
proses likuidasi adalah daya serap kerugian. LAP seorang sekutu diartikan
sebagai kerugian maksimum yang dapat terjadi dalam persekutuan
sebelum saldo akun modal sekutu dilunasi. titik daya serap kerugian
merupakan fungsi dari 2 elemen sebagai berikut :
Inkorporasi Persekutuan
Likuidasi akan terjadi pada persekutuan yang solven dan tidak solven
(insolven). Persekutuan dianggap tidak solven apabila aktiva tercatat
tidak memadai untuk melunasi kewajiban persekutuan yang ada. Hal ini
merupakan pendekatan entirtas terhadap masalah insolvensi.
Dari segi hukum insolvensi persekutuan dilihat dari sisi agregat/
kumpulan yaitu persekutuan yang dinyatakan tidak solven jika harta
masing-masing sekutu ditambah harta persekutuan tidak mencukupi
untuk melunasi kewajiban persekutuan.