Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LAPORAN AUDIT

Dosen Pengampu:

Disusun Oleh :

VIA JAYANTI
40011420650284
APD2020

PRODI D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Audit adalah suatu proses pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan klien
yang dilakukan oleh seseorang yang independen dan kompeten. Berikut ini adalah
pengertian auditor yang dinyatakan oleh UK Audithing Practise Board (Diane
Walters and John Dunn,2000 dalam Martina,2010): “Pernyataan Audit Keuangan
adalah Pernyataan yang bertujuan untuk memungkinkan auditor untuk menyatakan
pendapat di mana laporan keuangan, memberikan pandangan yang benar dan adil.
Modern Auditing saat ini penekanannya lebih pada pada pemeriksaan internal yang
digunakan untuk mengevaluasi efisiensi organisasi secara keseluruhan Hal ini
dilakukan secermat mungkin agar area-area kelemahan bisa diidentifikasi, untuk
kemudian ditunjukkan kepada manajemen, dan selanjutnya ditawarkan rekomendasi
untuk mempercepat proses perkembangan manajemen. Management audit merupakan
konsep yang digunakan untuk maksud tersebut.
Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan dinilai
berdasarkan :asersi yang terkandung dalam setiap unsur yang disajikan dalam laporan
keuangan.
Laporan auditor adalah langkah terakhir dan paling penting dari keseluruhan proses
audit. Secara umum laporan auditor dapat didefinisikan sebagai laporan yang
menyatakan pendapat auditor yang independen mengenai kelayakan atau ketepatan
pernyataan klien bahwa laporan keuangannya disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntan yang berlaku umum, yang diterapkan secara konsisten dengan
tahun sebelumnya. Dalam menyiapkan dan menerbitkan sebuah laporan audit, auditor
harus berpedoman pada empat standar pelaporan yang terdapat dalam Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Melihat pentingnya audit bagi pihak eksternal,maupun internal maka diperlukan
pengetahuan tentang tujuan dan laporan uadit. Namun dewasa ini, masyarakat
cenderung kurang memahami tentang tujuan dan tata cara pelaporan audit secara
menyeluruh. Maka dari itu penulis memutuskan untuk membahas tujuan audit dan
laporan uadit yang dimana akan membahas secara mendetail.

1.2. Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian laporan audit ?
2. Apa saja jenis-jenis laporan audit ?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian laporan audit
2. Untuk mengetahui jenis-jenis laporan audit
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Laporan Audit

Menurut Boynton Johnson Kell, laporan audit adalah media formal yang digunakan
oleh auditor dalam mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang
kesimpulan atas laporan keuangan yang di audit.
Menurut Mulyadi, laporan audit adalah suatu media yang dipakai oleh auditor dalam
berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut auditor
menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan.
Kriteria laporan audit :
1. Harus tertulis
2. Mencantumkan:
a) Judul: secara jelas menunjukkan bahwa laporan tersebut adalah laporan
auditor independen.
b) Pihak yang dituju.
c) Paragraf pendahuluan:
 Entitas yang laporan keuangannya diaudit.
 Pernyataan bahwa laporan keuangan telah diaudit.
 Nama setiap laporan yang membentuk laporan keuangan.
 Pengacuan pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi
penjelasan lainnya.
 Tanggal atau periode yang dicakup oleh setiap laporan yang
membentuk laporan keuangan.
d) Paragraf tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan:
 Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan yang sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
 Pengendalian internal yang dipandang perlu oleh manajemen untuk
memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari
kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan.
e) Paragraf tanggung jawab auditor:
 Pernyataan opini atas laporan keuangan berdasarkan audit yang
dilakukan.
 Pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
 Penjelasan bahwa SA tersebut mengharuskan auditor untuk mematuhi
ketentuan etika dan bahwa auditor merencanakan dan melaksanakan
audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan
keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.
 Penjelasan tentang audit dengan menyatakan bahwa:
1) Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh
bukti audit atas angka-angka dan pengungkapan dlam laporan
keuangan.
2) Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor,
termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam
laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor
mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan
penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya,
tetapi tidak untuk tujuan pernyataan opini atas keefektivitasan
pengendalian internal entitas.
3) Pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang
digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh
manajemen, serta keseluruhan penyajian laporan keuangan.
4) Pernyataan bahwa auditor yakin bahwa bukti audit yang telah
diperoleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis
bagi opini auditor.
f) Paragraf opini:
 Opini tanpa modifikasian -> “laporan keuangan menyajikan secara
wajar, dalam, semua hal yang material, … sesuai dengan [kerangka
pelaporan keuangan semua hal yang material,...sesuai dengan
[kerangka pelaporan keuangan yang yang berlaku]”.
 Opini modifikasian -> SA 705.
g) Tanda tangan auditor:
 Laporan auditor harus ditandatangani atas nama Kantor Akuntan
Publik (“KAP”) dan Akuntan Publik (“AP”).
h) Tanggal laporan auditor:
 Tidak boleh lebih awal dari tanggal ketika auditor telah memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini auditor atas
laporan keuangan, termasuk bukti bahwa:
1) Seluruh laporan yang membentuk laporan keuangan, termasuk
catatan atas laporan keuangan, telah disusun.
2) Pihak-pihak yang memiliki kewenangan yang diakui telah
menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas laporan
keuangan tersebut.
i) Alamat auditor:
 Lokasi dan yurisdiksi tempat auditor berpraktik.

2.2 Jenis Laporan Auditor

Berdasarkan SA 700 terdapat 2 tipe opini yang dinyatakan oleh auditor, yaitu opini
tanpa modifikasian dan opini dengan modifikasi. Auditor harus meyatakan opini
tanpa modifikasian apabila auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan disusun
dalam semua hal yang material telah sesuai dengan pelaporan keuangan yang berlaku.
Namun jika auditor menyimpulkan bahwa berdasarkan bukti audit yang diperoleh,
laporan keuangan secara keseluruhan tidak terbebas dari salah saji yang material,
serta auditor tidak memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
menyimpulkan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material, maka
auditor harus memodifikasi opininya.

Pada saat auditor menyimpulkan berdasarkan bukti audit yang diperoleh bahwa
laporan keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari salah saji yang meterial serta
auditor tidak memperoleh bukti audit secara memadai, maka auditor harus melakukan
modifikasi terhadap opininya. Berdasarkan SA 705, terdapat tipe modifikasi terhadap
opini auditor, antara lain:

1. Opini Wajar dengan Pengecualian

Opini tersebut dinyatakan jika Auditor setelah memperoleh bukti audit yang cukup
tepat, auditor menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, secara keseluruhan adalah
material, namun tidak mempengaruhi keseluruhan laporan keuangan. Selain itu opini
wajar dengan pengecualian dapat diberikan ketika auditor tidak dapat memperoleh
bukti audit yang cukup tepat, tetapi auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan
dampak penyajian yang tidak terdeteksi dapat bersifat material tetapi tidak
berdampak material pada laporan keuangan.

2. Opini Tidak Wajar

Auditor harus menyatakan suatu opini tidak wajar ketika auditor setelah mendapatkan
bukti audit yang cukup dan tepat, menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian atas
laporan keuangan adalah bersifat material dan mempengaruhi laporan keuangan
secara keseluruhan.

3. Opini Tidak Menyatakan Pendapat.

Auditor tidak boleh menyatakan pendapat ketika auditor tidak dapat memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini, dan auditor menyimpulkan
bahwa kemungkinan dampak kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi dapat bersifat
material dan mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan. Meskipun telah
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang setiap ketidakpastian tersebut,
auditor tidak dapat merumuskan suatu opini atas laporan keuangan karena interaksi
yang potensial dari ketidakpastian tersebut dan kemungkianan dampak kumulatif dari
ketidakpastian tersebut terhadap laporan keuangan.

Ketika menyatakan suatu opini tanpa modifikasi, laporan auditor harus mencakup
suatu bagian dengan judul “opini”, sedangakan apabila auditor memodifikasi opini
audit, auditor dalan laporan audit harus menggunakan subjudul “Opini Wajar dengan
Pengecualian”, “Opini TidakWajar”, atau “Opini Tidak Menyatakan Pendapat”,
sesuai dengan opininya pada paragraf opini.

Dalam SA 705, auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditor ketika
auditor menyimpulkan bahwa berdasarkan bukti audit yang diperoleh, laporan
keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari salah saji yang material. Selain itu
auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup kuat dan tepat untuk
menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari salah saji
yang material. Berikut merupakan ilustrasi bagaimana pertimbangan auditor tentang
sifat hal-hal yang menimbulkan modifikasi terhadap opini audit.

Pada saat auditor menyatakan suatu opini tidak menyatakan pendapat, auditor harus
mengubah paragraf pendahuluan dalam laporan auditor untuk menyatakan bahwa
auditor ditugaskan untuk mengaudit laporan keuangan. Auditor juga harus mengubah
penjelasan tentang tanggung jawab auditor dan ruang lingkup audit dalam laporan
auditor independen.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Laporan audit atau audit report yaitu laporan auditor yang menyatakan bahwa
pemeriksaan telah dilakukan dengan norma pemeriksaan akuntan, disertai dengan
pendapat mengenai kewajaran atas laporan keuangan perusahaan yang diperiksa. SA
700 mengatur tanggung jawab auditor untuk merumuskan suatu opini atas laporan
keuangan, termasuk bentuk dan isinya. Berdasarkan SA 700 terdapat 2 tipe opini
yang dinyatakan oleh auditor, yaitu opini tanpa modifikasian dan opini dengan
modifikasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://jtanzilco.com/blog/detail/576/slug/opini-audit-dalam-laporan-auditor-
independen#:~:text=Berdasarkan%20SA%20700%20terdapat%202,modifikasian
%20dan%20opini%20dengan%20modifikasi.

https://pdfcoffee.com/qdownload/standar-audit-sa-700-perumusan-opini-dan-
pelaporan-atas-laporan-keuangan-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai