Anda di halaman 1dari 5

RESUME ETIKA BISNIS DAN PROFESI

“BAB 7- ETIKA PROFESI AKUNTANSI ”

Dosen Pengampu :

Drs. Iskandar Sam, S.E.A.k., M.Si.,C.A.

Disusun Oleh :

Emalia Fitri (C1C018072)

KELAS R-10

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2021
A. TENTANG AKUNTANSI

Pada dasarnya konsep akuntansi merupakan pengukuran,penjabaran,atau pemberian


kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan
pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan,
organisasi, pemegang saham dan lembaga pemerintah.

B. PROFESI AKUNTAN

Berdasarkan pada jenis pekerjaanya akuntansi secara umum dan garis besarnya dapat
digolongkan menjadi beberapa hal berikut :

1. Akuntan Publik (Public Accountants)

Dikenal juga sebagai akuntan eksternal, yaitu akuntan independen yang memberikan
jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Akuntan publik bekerja bebas pada umumnya
mendirikan suatu kantor akuntan.

2. Akuntan Intern (Internal Accountant)

Yaitu akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini
disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen.

3. Akuntan Pemerintah (Government Accountants)

Adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor


Badan Pengawas Keuangan dan Pemabngunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).

4. Akuntan Pendidik

Akuntan pedidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan
penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar dan menyusun kurikulum pendidikan
akuntansi di perguruan tinggi.

C. JENIS JASA-JASA AKUNTAN PUBLIK

Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas


informasi bagi para pengambil keputusan. jenis jasa yang diberikan akuntan dapat dijabarkan
sebagai berikut.
1. Jasa Atestasi

Jasa Atestasi merupakan salah satu kategori jasa assurance. Yang dimaksud dengan jasa
atestasi (attestation servie) adalah jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik untuk
memberikan pernyataan atau pertimbangan sebagai pihak yang independen dan kompeten
tentang sesuatu pernyataan (asersi) suatu satuan usaha telah sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan yang disiapkan untuk pihak lain.

2. Jasa Assurance Lainnya

Pemberian jasa assurance lainnya yang diberikan akuntan publik tidak memenuhi jasa
atestasi,tetapi akuntan harus tetap independen dan harus memberikan kepastian tentang informasi
yang digunakan oleh pengambil keputusan.

3. Jasa-jasa Non Assurance

Mengapa jasa ini diberikan nama sebagai jasa non assurance, karena atas pekerjaan yang
tidak memenuhi definisi jasa assurance maupun assurance lainnya. KAP memberikan jasa
kepada masyarakat terkait dengan jasa yang berada di luar lingkup assurance, seperti :

 Jasa akuntansi dan pembukuan


 Jasa pajak
 Jasa konsultasi manajemen

D. KODE ETIK AKUNTAN

Bahwa kode etik merukapakn prinsip-prinsip yang terdiri dari kesatuan moral yang
melekat pada suatu profesi, dan sudah disepakati oleh organisasi profesi tertentu yang menyusun
dengan sistematis.

1. Tanggung Jawab Profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional,setiap anggota harus


senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang
dilakukannya.
2. Kepentingan Publik

Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, di mana publik dari profesi
akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor,
dunia bisnis dan keuagan, dan pihak lainnya bertangung kepada objektivitas dan integritas
akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib.

3. Integritas

Integritas merupakan kualiatas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.

2. Objektivitas

Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya. Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai
atas jasa yang diberikan anggota.

3. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati,kompetensi


dan ketekunan,serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau
pemberi kerja memeroleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.

4. Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama


melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut
tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkan pentingan umum dan profesi.

5. Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
6. Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar profesonal yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan
tersebut sejalan dengan prinsip integritas dari objektivitas.

Anda mungkin juga menyukai