Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ECONOMICS

“Permintaan Agregat supply ”

Dosen pengampuh :
Hardianty Askar, S.pi,M.Si

Disusun oleh :
Riyan Batara Ridwan
(2023210125)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS NOBEL INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan kesempatan yang telah
diberikan kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah bahasa Indonesia oleh Ibu
Hardianty Askar, S.pi,M.Si dengan judul“Agregat suplai”.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu dosen pengampuh yang
telah membimbing saya dalam penyelesaian makalah ini dan saya juga berterima kasih
kepada teman-teman yang telah memberikan dukungannya dalam penyusunan makalah ini.
Saya berharap agar makalah ini mampu memberikan sudut pandang bari bagi pembaca.
Dengan kerendahan hati, saya memohon maaf apabila ada kesalahan dalam proses
pembuatan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima dengan kesempurnaan
makalah.

Makassar, 5 Desember 2023

Penulis
Riyan Batara Ridwan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Pengertian..................................................................................................................................5
B. fungsi produksi dalam penawaran..............................................................................................5
C. pasar tenaga kerja dalam penawaran..........................................................................................6
D. kurva penawaran agregatif dengan asumsi klasik......................................................................7
E. Jangka pendek dan jangka panjang............................................................................................8
F. perubahan penawaran agregat supply.......................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................12
B. SARAN...................................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tahun 1960an ahli-ahli ekonomi telah merasa puas dengan analisiskeseimbangan Makro
Ekonomi, yaitu analisis yang mengabaikan aplikasiperubahan harga ke atas keseimbangan
tingkat kegiatan ekonomi dan yangsangat menekankan segi permintaan dalam analisis
penentuan tingkat kegiatanekonomi suatu negara. Peristiwa-peristiwa dalam kegiatan
ekonomi berbagainegara dalam tahun 1970an, yang pada umumnya menghadapi masalah
inflasiyang serius dalam keadaan pengangguran yang cukup tinggi, menimbulkankesadaran
bahwa analisis yang ada belum dapat memberikan gambaran yangtepat mengenai peristiwa-
peristiwa yang mungkin berlaku dalamperekonomian.

Kelemahan ini telah mendorong kepada perkembangan modelpenentuan keseimbangan


kegiatan ekonomi negara yang ketiga, yangmenunjukkan bagaimana perubahan harga-harga
akan mempengaruhipertumbuhan, fluktuasi kegiatan ekonomi, dan kesempatan kerja.
Analisis inimemberikan gambaran yang lebih menyeluruh dan lebih lengkap oleh
karenabukan saja dapat memberi gambaran tentang implikasi perubahan harga ke atastingkat
pengeluaran dalam suatu perekonomian, tetapi juga menunjukkanimplikasi perubahan harga
ke atas penawaran agregat yaitu jumlah barang danjasa yang akan diproduksikan dan
ditawarkan dalam perekonomian padaberbagai tingkat harga. Berdasarkan kepada sifat
analisisnya ini, yaitu yangmemperhatikan segi permintaan dan segi penawaran, analisis
keseimbanganMakro Ekonomi ini lebih dikenal sebagai model permintaan dan
penawaranagregat (aggregate demand-supply model) atau analisis AD-AS.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian penawaran agregat supply?
2. Bagaimana fungsi produksi dalam penawaran agregat supply?
3. Bagaimana pasar tenaga kerja dalam penawaran agregat supply?
4. Bagaimana kurva penawaran agregatif dengan asumsi klasik?
5. Bagaimana jangka pendek dan jangka panjang penawaran agregat supply?
6. Bagaimana perubahan penawaran agregat supply?
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penawaran Agregat (Aggregate Supply) merujuk pada jumlah total barang dan jasa yang
diproduksi oleh semua produsen atau perusahaan dalam suatu ekonomi selama suatu periode
waktu tertentu. Penawaran agregat mencakup semua tingkat harga dan dapat dilihat dari dua
perspektif: jangka pendek dan jangka panjang.

Penawaran agregat sangat penting dalam analisis makroekonomi karena berkaitan erat
dengan tingkat output dan tingkat harga dalam suatu ekonomi. Pengertian tentang penawaran
agregat membantu dalam memahami bagaimana perubahan dalam faktor-faktor produksi dan
kebijakan ekonomi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan tingkat
pengangguran.

B. fungsi produksi dalam penawaran


Dalam konteks ekonomi makro, fungsi produksi berperan penting dalam menentukan
penawaran agregat (aggregate supply). Penawaran agregat menggambarkan jumlah barang
dan jasa yang diproduksi oleh seluruh perekonomian pada berbagai tingkat harga. Fungsi
produksi adalah cara untuk menggambarkan hubungan antara output produksi (jumlah barang
dan jasa yang diproduksi) dan input produksi (faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja,
modal, dan bahan baku).

Fungsi produksi dalam penawaran agregat dapat dijelaskan dengan beberapa konsep
ekonomi makro yang mendasar:

1. Hubungan antara Output dan Faktor Produksi: Fungsi produksi menunjukkan


bagaimana input produksi, seperti tenaga kerja dan modal, berkontribusi terhadap
output total. Dalam penawaran agregat, peningkatan output dapat terjadi melalui
peningkatan jumlah tenaga kerja, peningkatan penggunaan modal, atau perbaikan
efisiensi produksi.
2. Teknologi dan Inovasi: Fungsi produksi juga mencerminkan tingkat teknologi dan
inovasi dalam perekonomian. Peningkatan teknologi dapat meningkatkan
produktivitas dan, oleh karena itu, meningkatkan penawaran agregat.
3. Biaya Produksi: Fungsi produksi mencerminkan biaya produksi, termasuk biaya
tenaga kerja, modal, dan bahan baku. Dalam penawaran agregat, biaya produksi yang
lebih rendah cenderung meningkatkan penawaran agregat karena produsen dapat
menawarkan lebih banyak barang dan jasa pada harga yang lebih rendah.
4. Efek Skala: Fungsi produksi juga mencakup konsep efek skala, di mana peningkatan
jumlah produksi dapat menghasilkan efisiensi yang lebih besar. Efek skala dapat
meningkatkan penawaran agregat karena produsen dapat memanfaatkan skala
ekonomi untuk menurunkan biaya produksi per unit output.
5. Ketidakpastian dan Persediaan: Fungsi produksi juga dapat mencerminkan tingkat
ketidakpastian dalam ekonomi dan tingkat persediaan. Persediaan yang lebih besar
dapat meningkatkan penawaran agregat, sementara ketidakpastian dapat
mempengaruhi keputusan produsen untuk meningkatkan atau mengurangi produksi.

C. pasar tenaga kerja dalam penawaran.


Pasar tenaga kerja memainkan peran penting dalam penawaran agregat, yang merupakan
salah satu konsep utama dalam ilmu ekonomi makro. Penawaran agregat mengacu pada total
produksi barang dan jasa dalam suatu ekonomi pada tingkat harga tertentu selama periode
waktu tertentu. Tenaga kerja adalah salah satu faktor produksi utama yang memengaruhi
penawaran agregat.

Berikut adalah beberapa cara di mana pasar tenaga kerja mempengaruhi penawaran agregat:

1. Jumlah Tenaga Kerja (Employment): Jumlah tenaga kerja yang tersedia dalam
suatu ekonomi akan memengaruhi jumlah output atau produksi agregat. Semakin
banyak orang yang bekerja, semakin besar kemungkinan peningkatan produksi barang
dan jasa.
2. Keterampilan dan Produktivitas: Kualitas tenaga kerja, termasuk keterampilan dan
tingkat produktivitas, juga memiliki dampak signifikan. Tenaga kerja yang lebih
terampil dan produktif dapat meningkatkan efisiensi produksi, sehingga
meningkatkan penawaran agregat.
3. Upah dan Biaya Produksi: Tingkat upah yang dibayarkan kepada pekerja juga
berperan dalam menentukan biaya produksi. Jika upah naik, biaya produksi cenderung
naik, yang dapat mempengaruhi penawaran agregat. Penyesuaian upah juga dapat
mempengaruhi keputusan perusahaan untuk mempekerjakan atau memecat pekerja.
4. Partisipasi Tenaga Kerja: Tingkat partisipasi tenaga kerja, yaitu persentase
penduduk yang aktif bekerja atau mencari pekerjaan, juga memainkan peran penting.
Jika lebih banyak orang terlibat dalam kegiatan ekonomi, penawaran agregat
cenderung meningkat.
5. Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan: Investasi dalam pendidikan dan pelatihan
tenaga kerja dapat meningkatkan kualitas dan keterampilan pekerja, yang pada
gilirannya dapat meningkatkan penawaran agregat dalam jangka panjang.
6. Ketidakpastian Pasar Tenaga Kerja: Ketidakpastian dalam pasar tenaga kerja,
seperti tingkat pengangguran yang tinggi, dapat mempengaruhi keputusan konsumen
dan perusahaan, yang pada gilirannya dapat memengaruhi penawaran agregat.

Pasar tenaga kerja dan penawaran agregat saling terkait dan memiliki dampak satu sama
lain. Perubahan dalam pasar tenaga kerja dapat mempengaruhi produksi dan output ekonomi
secara keseluruhan. Kebijakan ekonomi, termasuk kebijakan fiskal dan moneter, juga dapat
memainkan peran dalam mengatur pasar tenaga kerja dan, akibatnya, penawaran agregat.

D. kurva penawaran agregatif dengan asumsi klasik.


Dalam teori ekonomi klasik, kurva penawaran agregat menggambarkan jumlah barang dan
jasa yang ditawarkan oleh semua produsen dalam suatu perekonomian pada berbagai tingkat
harga. Asumsi utama dalam teori klasik adalah bahwa pasar selalu mencapai keseimbangan
dan bahwa perekonomian akan cenderung menuju keseimbangan jangka panjang.

Berikut adalah deskripsi umum tentang kurva penawaran agregat dengan asumsi klasik:

1. Kurva Vertikal:
 Dalam teori klasik, kurva penawaran agregat cenderung bersifat vertikal dalam
jangka panjang. Ini berarti bahwa jumlah barang dan jasa yang ditawarkan
tidak dipengaruhi oleh tingkat harga.
2. Fleksibilitas Harga dan Faktor Produksi Penuh Digunakan:
 Asumsi klasik mengatakan bahwa harga dan upah fleksibel, sehingga pasar
dapat dengan cepat mencapai keseimbangan tanpa adanya ketidakseimbangan
jangka panjang. Selain itu, dianggap bahwa faktor produksi (tenaga kerja,
modal, dan tanah) digunakan sepenuhnya.
3. Pasokan Ditentukan oleh Faktor Produksi:
 Klasik percaya bahwa penawaran agregat ditentukan oleh ketersediaan faktor
produksi dan teknologi. Jika semua faktor produksi digunakan sepenuhnya,
penawaran agregat akan mencapai maksimum.
4. Inflasi Disebabkan oleh Pertumbuhan Uang:
 Asumsi klasik juga menyatakan bahwa inflasi terjadi karena pertumbuhan
jumlah uang yang lebih cepat daripada pertumbuhan produksi riil. Dalam
jangka panjang, pertumbuhan uang hanya akan menyebabkan kenaikan harga
tanpa adanya peningkatan produksi riil.
5. Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek yang Elastis:
 Meskipun dalam jangka panjang kurva penawaran agregat bersifat vertikal,
dalam jangka pendek, kurva ini dapat lebih elastis karena beberapa faktor
produksi mungkin tidak dapat diubah dengan cepat.

Penting untuk diingat bahwa sementara teori klasik memberikan landasan untuk
pemahaman ekonomi, dunia nyata seringkali lebih kompleks, dan berbagai faktor seperti
ketidaksempurnaan pasar, ketidakpastian, dan perilaku agen ekonomi dapat memengaruhi
penawaran agregat dan permintaan agregat. Model klasik ini juga telah diperluas dan
dimodifikasi oleh teori ekonomi modern untuk mencakup aspek-aspek yang lebih realistis
dari perekonomian.

E. Jangka pendek dan jangka panjang.


Penawaran agregat (aggregate supply) merujuk pada jumlah total barang dan jasa yang
diproduksi dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga. Penawaran agregat dapat dibagi
menjadi dua kategori utama: penawaran agregat jangka pendek dan penawaran agregat
jangka panjang. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai keduanya:

1. Penawaran Agregat Jangka Pendek:

a. Determinan Utama:

 Upah dan Harga Input: Pada jangka pendek, upah dan harga input mungkin tidak
merespons dengan cepat terhadap perubahan tingkat harga. Perusahaan mungkin
menghadapi kontrak kerja atau harga input yang tetap untuk periode waktu tertentu.

b. Elastisitas Produksi:
 Kurang Elastis: Pada jangka pendek, produksi tidak dapat disesuaikan dengan cepat.
Faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan kapital tidak dapat dengan mudah
diubah.

c. Kapasitas Produksi Maksimum:

 Dalam Batas Kapasitas: Produksi sering kali beroperasi di dekat batas kapasitas
maksimum, sehingga kenaikan permintaan dapat menyebabkan kenaikan harga
daripada peningkatan output.

d. Intervensi Pemerintah:

 Keterbatasan Waktu: Kebijakan pemerintah atau perubahan kebijakan moneter


mungkin memerlukan waktu untuk memberikan dampak pada penawaran agregat.

2. Penawaran Agregat Jangka Panjang:

a. Determinan Utama:

 Upah dan Harga Input: Pada jangka panjang, upah dan harga input dapat
beradaptasi dengan perubahan tingkat harga. Kontrak kerja dapat disesuaikan, dan
faktor produksi dapat diubah.

b. Elastisitas Produksi:

 Lebih Elastis: Produksi dapat menyesuaikan diri dengan lebih mudah, misalnya,
melalui investasi dalam teknologi, peningkatan efisiensi, atau penyesuaian faktor
produksi.

c. Kapasitas Produksi Maksimum:

 Potensi Penuh: Produksi dapat beroperasi mendekati kapasitas penuh atau


meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi.

d. Intervensi Pemerintah:
 Fleksibilitas Kebijakan: Kebijakan pemerintah dapat diubah dengan lebih fleksibel
untuk merespons perubahan ekonomi pada jangka panjang.

Dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, penting untuk


memahami dan mengelola penawaran agregat baik pada jangka pendek maupun jangka
panjang. Kebijakan moneter, fiskal, dan struktural dapat berperan penting dalam
memengaruhi penawaran agregat dalam kedua kerangka waktu ini.

F. perubahan penawaran agregat supply.


Penawaran Agregat (Aggregate Supply) adalah total jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan dalam suatu perekonomian pada berbagai tingkat harga dan dalam jangka waktu
tertentu. Terdapat dua jenis penawaran agregat: Penawaran Agregat jangka pendek dan
Penawaran Agregat jangka panjang. Perubahan dalam Penawaran Agregat dapat terjadi
karena beberapa faktor, dan perubahan ini dapat memengaruhi tingkat produksi, tingkat
harga, dan tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan dalam Penawaran
Agregat:

1. Perubahan dalam Input Faktor Produksi:


 Kenaikan atau penurunan dalam harga faktor produksi seperti upah buruh,
harga bahan baku, atau harga energi dapat mempengaruhi biaya produksi dan,
oleh karena itu, penawaran agregat.
2. Perubahan dalam Teknologi:
 Kemajuan teknologi dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi
biaya produksi, sehingga meningkatkan Penawaran Agregat.
3. Perubahan dalam Kapasitas Produksi:
 Investasi dalam perluasan kapasitas produksi atau perubahan dalam tingkat
kapasitas utilisasi pabrik dapat mempengaruhi Penawaran Agregat.
4. Perubahan dalam Kebijakan Pemerintah:
 Kebijakan fiskal dan moneter pemerintah dapat mempengaruhi tingkat
investasi dan konsumsi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi Penawaran
Agregat.
5. Perubahan dalam Harapan Produsen:
 Jika produsen mengharapkan meningkatnya permintaan di masa depan,
mereka mungkin akan meningkatkan produksi, yang dapat meningkatkan
Penawaran Agregat.
6. Perubahan dalam Peraturan dan Kebijakan Pemerintah:
 Perubahan dalam peraturan lingkungan, peraturan ketenagakerjaan, atau
kebijakan lainnya dapat mempengaruhi biaya produksi dan, oleh karena itu,
Penawaran Agregat.
7. Perubahan dalam Tingkat Pajak:
 Peningkatan atau penurunan tingkat pajak dapat mempengaruhi insentif untuk
berproduksi dan bekerja, sehingga memengaruhi Penawaran Agregat.

Perubahan dalam Penawaran Agregat dapat memicu perubahan dalam tingkat output,
harga, dan tingkat pengangguran dalam perekonomian. Faktor-faktor di atas bersifat
kompleks dan saling terkait, sehingga perubahan dalam satu area dapat memiliki dampak
yang luas pada perekonomian secara keseluruhan.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Agregat supply adalah jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh
produsen dalam suatu ekonomi pada berbagai tingkat harga. Kesimpulan
mengenai agregat supply dapat bervariasi tergantung pada konteks analisis
ekonomi yang diambil.
1. Pengaruh Faktor Produksi: Agregat supply dipengaruhi oleh faktor-
faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, dan teknologi.
Keseimbangan antara faktor-faktor ini dapat mempengaruhi
kemampuan ekonomi untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Ketidakpastian dan Risiko: Ketidakpastian dalam faktor-faktor
seperti perubahan teknologi, kebijakan pemerintah, atau fluktuasi pasar
internasional dapat memengaruhi agregat supply. Kondisi ini dapat
menciptakan risiko ekonomi yang perlu dikelola oleh pelaku ekonomi.
3. Dampak Kebijakan Ekonomi: Kebijakan moneter dan fiskal yang
diterapkan oleh pemerintah dapat mempengaruhi agregat supply.
Misalnya, kebijakan pajak, suku bunga, dan pengeluaran pemerintah
dapat memberikan insentif atau hambatan terhadap produksi ekonomi.

Kesimpulan mengenai agregat supply akan sangat tergantung pada kondisi


spesifik suatu ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi.
Analisis yang komprehensif dan kontekstual perlu dilakukan untuk
memahami dampak agregat supply terhadap kesejahteraan ekonomi secara
keseluruhan.

4. SARAN.
Agregat penawaran atau Aggregate Supply (AS) merujuk pada jumlah total
barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua produsen dalam suatu
perekonomian pada berbagai tingkat harga. Agregat penawaran mencakup tiga
kategori utama: penawaran agregat jangka pendek, penawaran agregat jangka
menengah, dan penawaran agregat jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai