Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEORI EKONOMI MAKRO

PERMINTAAN DAN PEMAWARAN


AGREGAT
Disusun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Teori Ekonomi Makro
Dosen Pengampu: Drs. Ec. Budiono, M.Si.

Disusun Oleh:
Nayya Sasi Kirani 22080574021
Alvina Zahroh 22080574048
Inge Brilliancy 22080574102
Mokhamad Zaenal Ikhsan 22080574192
Fanniyah Salim Bagis 22080574220
Arya Lucianda Putra 22080574294

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS


EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul
Permintaan dan Penawaran Agregat ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Makro. Selain itu, kami juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Permintaan dan Penawaran Agregat.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Drs. Ec. Budiono, M.Si. selaku
dosen pengampu dalam mata kuliah Teori Ekonomi Makro. Tugas yang telah
diberikan ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pengetahuan terkait materi
yang ditekuni. Kami ucapkan terima kasih juga kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik dalam kepenulisan maupun tata bahasa. Namun, Kami berharap
makalah ini dapat menjadi manfaat untuk para pembaca. Kritik dan saran untuk
makalah ini sangat kami harapkan agar kami dapat memperbaiki penyusunan pada
penugasan makalah berikutnya.

Surabaya, 4 Mei 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
................................................................................................................ii DAFTAR ISI
............................................................................................................................ iii BAB 1
PENDAHULUAN .........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1. Pengertian Permintaan Agregat ...................................................................................3
2.2. Bentuk Kurva Permintaan Agregat .............................................................................3
2.3. Penawaran Agregat......................................................................................................5
2.4. Bentuk Kurva Penawaran Agregat ..............................................................................5
2.5. Keseimbangan Permintaan dan Penawaran Agregat ...................................................8
2.6. Pengaruh Kebijakan Moneter dan Fiskal terhadap Permintaan Agregat.....................9
BAB 3 PENUTUP ...................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan................................................................................................................10
3.2. Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12

i
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam teori ekonomi makro klasik, tingkat output bergantung pada
kemampuan perekonomian untuk menyediakan barang dan jasa, yang pada
gilirannya bergantung pada pasokan modal dan tenaga kerja serta ketersediaan
teknologi produksi. Hal ini adalah inti dari model dasar klasik. Penetapan harga
yang fleksibel merupakan asumsi penting dari teori klasik. Teori klasik terkadang
secara implisit menyatakan bahwa harga disesuaikan untuk memastikan bahwa
kuantitas output yang diinginkan sama dengan kuantitas yang disediakan.
Perekonomian bekerja sangat berbeda ketika harga kaku. Dalam hal ini,
seperti yang telah kita lihat, produksi juga bergantung pada permintaan barang
dan jasa. Pada saat yang sama, permintaan dipengaruhi oleh pandangan
konsumen tentang prospek ekonomi, pandangan bisnis tentang manfaat investasi
baru, dan kebijakan moneter dan fiskal. Karena kebijakan moneter dan fiskal
dapat mempengaruhi output ekonomi selama jangka waktu tertentu ketika harga
datar, tekanan harga memberikan alasan mengapa kebijakan moneter dan fiskal
berguna dalam menstabilkan perekonomian dalam jangka pendek.
Pada materi sebelumnya, penawaran dan permintaan merupakan
pandangan teori ekonomi yang paling sederhana, penawaran dan permintaan
setiap benda menentukan harga dan jumlah barang yang dijual dan bagaimana
penawaran dan permintaan itu mempengaruhi harga dan jumlah. Namun kali ini,
penawaran dan permintaan dilihat dalam skala ekonomi yang jauh lebih besar.
Dengan model ekonomi makro ini, kita dapat mengkaji bagaimana tingkat harga
agregat dan output agregat ditentukan dalam jangka pendek. Model ini juga
menawarkan cara untuk memisahkan situasi ekonomi jangka panjang dari jangka
pendek.
Meskipun model permintaan agregat dan penawaran agregat serupa
dengan model penawaran dan permintaan untuk satu komoditas, analogi ini tidak
persis sama. Model penawaran dan permintaan untuk satu barang hanya berlaku
untuk satu barang dalam ekonomi besar. Sebaliknya, penawaran dan permintaan
agregat adalah model canggih yang melibatkan interaksi antara banyak pasar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari permintaan agregat?
2. Bagaimana bentuk kurva permintaan agregat?
3. Apa pengertian dari penawaran agregat?
4. Bagaimana bentuk kurva penawaran agregat?
5. Bagaimana keseimbangan antara permintaan agregat dengan penawaran
agregat?
6. Bagaimana pengaruh kebijakan moneter dan fiscal terhadap permintaan
agregat?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari permintaan agregat

1
2. Untuk mengetahui bentuk kurva permintaan agregat
3. Untuk mengetahui pengertian dari penawaran agregat
4. Untuk mengetahui bentuk kurva penawaran agregat
5. Untuk mengetahui keseimbangan antara permintaan agregat dengan
penawaran agregat
6. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan moneter dan fiscal terhadap
permintaan agregat

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Permintaan Agregat
Permintaan agregat/aggregate demand (AD) merupakan total permintaan
barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Permintaan agregat menujukkan
berapa jumlah barang atau jasa yang akan diminta oleh seluruh penduduk di
suatu negara (Agregat) pada saat suatu kondisi inflasi tertentu. Permintaan
agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang terjadi
dalam suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang
berasal dari luar negeri.
Banyak faktor yang memengaruhi besarnya permintaan agregatif,
diantaranya tingkat harga secara umum, yakni jumlah uang yang beredar,
jumlah obligasi pemerintah, defisit tertimbang dan pemanfataan tenaga kerja
secara penuh dan lain-lain.
Dalam pembahasan ini, akan menganalisis pengaruh perubahan harga
secara umum terhadap permintaan agregatif disini di tunjukkan oleh besarnya
pendapatan nasional (Y). Dengan demikian kurva permintaan agregatif dapat
digunakan untuk melihat hubungan antara tingkat harga dengan besarnya
pendapatan nasional.
2.2. Bentuk Kurva Permintaan Agregat
Untuk memperoleh kurva permintaan agregat, kita uji apa yang terjadi
pada output agregat (pendapatan) (Y), jika tingkat harga (P) berubah, dengan
asumsi tidak ada perubahan pada pengeluaran pemerintah (G), pajak (T),
maupun variable kebijakan moneter (Ms) dalam hal ini adalah jumlah uang
beredar.
Dampak kenaikan harga dalam perekonomian, dengan asumsi tidak ada
perubahan pada G, T, Ms.

Pada saat harga naik → permintaan uang ikut naik → tingkat bunga naik →
investasi menurun → pengeluaran agregat/aggregate expenditures berkurang
→ pendapatan akan berkurang
Yang jelas saat harga naik, pendapatan akan berkurang.

3
Kurva permintaan agregat (AD) adalah kurva yang menunjukkan
hubungan negatif antara output agregat (pendapatan) dengan tingkat harga.

Jika harga naik dari P0 ke P1, maka pendapatan agregat akan berkurang dari Y0
ke Y1.
Di semua titik di sepanjang kurva AD, baik pasar barang/jasa maupun
pasar uang berada dalam keseimbangan.
The consumption link adalah penurunan dalam konsumsi yang disebabkan
oleh naiknya suku bunga menyebabkan penurunan secara keseluruhan dalam
output. Perubahan dalam konsumsi yang disebabkan oleh perubahan
kesejahteraan riil yang merupakan hasil dari berubahnya tingkat harga disebut
efek kesejahteraan riil atau efek keseimbangan riil.
Pada setiap titik sepanjang kurva permintaan agregat, jumlah agregat
output yang diminta tepat sama dengan pengeluaran agregat yang direncanakan.
Kondisi keseimbangan: Y = C + I + G
➢ Pergeseran Kurva Permintaan Agregat

Peningkatan jumlah uang yang dipasok (money supplied) pada tingkat harga
tertentu menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Ms naik → kurva AD
bergeser ke kanan.

4
Peningkatan belanja pemerintah (G) atau penurunan pajak bersih (T) menggeser
kurva permintaan agregat ke kanan. G naik atau T turun → kurva AD bergeser
ke kanan.
2.3. Penawaran Agregat
Penawaran agregat/aggregate supply (AS) merupakan total
pasokan/produksi semua barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
Penawaran agregat/ aggregate supply (AS) adalah hubungan antara tingkat
harga dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena perusahaan yang
menawarkan barang dan jasa memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang
tetapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran agregat yang
berbeda; kurva penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supply)
LRAS dan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate
supply) SRAS.
Dua faktor yang menentukan penawaran agregat, yaitu keseimbangan di
pasar tenaga kerja dan fungsi produksi. Keseimbangan di pasar tenaga kerja
akan menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan
memproduksi barang dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini
menghasilkan produksi nasional tergantung kepada fungsi produksi yang
menerangkan hubungan diantara jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi
lain untuk mewujudkan produksi nasional.
2.4. Bentuk Kurva Penawaran Agregat
Kurva penawaran agregat (AS) adalah grafik yang menujukkan hubungan
langsung antara jumlah output agregat yang dipasok oleh seluruh perusahaan
dalam suatu perekonomian dengan tingkat harga secara keseluruhan.
a. Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek
Dalam jangka pendek, kurva penawaran agregat (kurva respon
harga/output) mempunyai kemiringan positif.

5
Ketika terjadi inflasi, dimana harga barang meningkat, produsen melihat
kenaikan harga barang/jasa menjadi peluang untuk menaikkan jumlah barang
atau jasa yang di produksi dengan tujuan mendapat keuntungan lebih banyak.
Hal inilah yang membuat bentuk kurva penawaran agregat akan memiliki
kemiringan positif (bergerak dari sisi kiri bawah menuju sisi kanan atas).
Semakin tinggi inflasi atau semakin naik harganya, maka akan semakin banyak
pula produksi barang dan jasanya atau PDB riil-nya akan semakin tinggi.
Pada tingkat output agregat yang rendah, pada titik A dan B, kurva relative
datar. Ketika perekonomian hamper mencapai kapasitasnya, kurva menjadi
hampir vertikal. Pada kapasitas penuh, pada titik C dan D, kurva menjadi
vertikal. Ketika perekonomian mendekati kapasitas maksimum, perusahaan
merespon peningkatan permintaaan dengan meningkatkan harga.
o Respon Harga Input terhadap Perubahan Harga secara Keseluruhan
Ketika perekonomian beroperasi pada tingkat output yang rendah,
peningkatan permintaan agregat agaknya akan menghasilkan peningkatan
output dengan sedikit atau tanpa peningkatan harga.
Terdapat jeda waktu antara perubahan harga input dengan perubahan
harga output, kecuali kurva penawaran agregat vertikal. Tingkat upah bisa
meningkat sama persis dengan tingkat harga keseluruhan jika kenaikan tingkat
harga diantisipasi secara penuh. Akan tetapi, kebanyakan harga input
cenderung terlambat dalam meningkatkan harga output. Jadi, Ketika
permintaaan naik tetapi kapasitas masih belum penuh, maka yang meningkat
harga output, tetapi harga input, misal upah tenaga kerja belum naik. Ketika
kapasitas telah mendekati penuh, kenaikan permintaan akan diikuti dengan
kenaikan harga, upah tenaga kerja juga akan meningkat.
➢ Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek
Perubahan dalam biaya yang menggeser kurva penawaran agregat (AS).
o Faktor-faktor yang menggeser Kurva Penawaran Agregat
• Bergeser ke kanan (peningkatan penawaran agregat)

6
a. Biaya lebih rendah: harga input dan upah turun
b. Pertumbuhan ekonomi: lebih banyak modal, lebih banyak tenaga kerja,
dan peningkatan teknologi
c. Kebijakan publik: kebijakan peningkatan penawaran/produksi,
pengurangan pajak, dan pengurangan regulasi
d. Iklim yang baik
• Bergeser ke kiri (penurunan penawaran agregat)

a. Biaya lebih mahal: harga input dan upah naik


b. Stagnasi: penurunan produktivitas tenaga kerja atau efisiensi produksi
menurun
c. Kebijakan publik: terdapat regulasi baru dan kenaikan pajak
b. Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, grafik kurva penawaran agregat akan berubah.
Pada kondisi jangka pendek, Ketika produsen menjual produknya dengan harga
tinggi, dimana biaya produksi/input masih rendah, produsen akan memperoleh
keuntungan yang besar. Tentunya, hal ini akan direspon oleh para supplier
bahan baku produksi, supplier ini akan merespon dengan menaikkan harga jual
bahan baku/input. Tidak hanya direspon oleh para supplier, para pekerja juga
akan merespon dengan menginginkan kenaikkan upah. Sehingga hal ini akan
mengurangi keuntungan yang selama ini diperoleh produsen di awal-awal.
Ketika beberapa produsen tidak mampu melakukan efisiensi dan bersaing
dalam harga, maka akan ada beberapa produsen yang mengalami kebangkrutan
yang pada akhirnya yang dapat bertahan adalah mereka yang dapat melakukan
efisiensi, bersaing, dan berinovasi dalam produksinya sehingga jumlah produk
yang ditawarkan akan kembali stabil/tetap tidak lagi fluktuatif. Maka grafik
kurva penawaran agregat jangka Panjang akan berbentuk vertikal,

7
2.5. Keseimbangan Permintaan dan Penawaran Agregat

Titik harga keseimbangan merupakan titik dimana kurva permintaan


agregat (AD) dan kurva penawaran agregat (AS) berpotongan. Keseimbangan
terjadi pada saat AD = AS. P0 dan Y0 terkait keseimbangan pada pasar
barang/jasa dan pasar uang dan seperangkat keputusan harga/output pada
bagian dari seluruh perusahaan dalam perekonomian.

Output dapat didorong diatas potensi GDP. Pada saat kurva AD bergeser
ke kanan (dari AD0 ke AD1), maka harga agregat akan meningkat (dari P0 ke
P1).

8
Ketika output didorong diatas potensialnya, terdapat tekanan kenaikan
harga yang menyebabkan kurva AS jangka pendek bergeser ke kiri. Akhirnya
biaya meningkat dengan persentase yang sama dengan tingkat harga dan jumlah
yang dipasok Kembali ke Y0. Y0 adalah tingkat output yang dijaga dalam
jangka Panjang, tanpa inflasi. Ini disebut sebagai output potensial atau GDP
potensial.
2.6. Pengaruh Kebijakan Moneter dan Fiskal terhadap Permintaan Agregat
• Kebijakan moneter: kebijakan yang diatur oleh Bank Sentral.
a. Ekspansif: jumlah uang beredar banyak
Ms (jumlah uang beredar) naik → kurva AD akan bergeser ke kanan
b. Kontraktif: jumlah uang beredar sedikit
Ms (jumlah uang beredar) turun → kurva AD akan bergeser ke kiri
• Kebijakan fiskal: kebijakan yang diatur oleh pemerintah.
a. Ekspansif
G (pengeluaran pemerintah) naik atau T (pendapatan pajak) turun →
kurva AD akan bergeser ke kanan
b. Kontraktif
G (pengeluaran pemerintah) turun atau T (pendapatan pajak) naik →
kurva AD akan bergeser ke kiri

9
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penawaran agregat adalah (aggregate supply.AS) adalah jumlah seluruh
barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan
oleh perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga.Permintaan
agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang terjadi
dalam suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang
berasal dari luar negeri.Permintaan dan penawaran agregat dibedakan menjadi 2
yaitu jangka panjang dan jangka pendek..
Sedangkan menyangkut penawaran agregat (AS), kaum klasik tidak
membuat pembedaan antara kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS)
dan kurva penawaran jangka panjang (LRAS). Kurva penawaran agregat kaum
klasik didasarkan pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja berada pada
keseimbangan dengan kesempatan kerja (employment) berada dalam kondisi
full employment. Sedangkan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-
run aggregate supply curve, SRAS) menurut Keynes hanya akan bergeser
secara perlahan apabila suatu perekonomian berada diluar tingkat
pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
3.2. Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu dalam mencapai
keseimbangan antara permintaan dan penawaran agregat:
1. Pelajari faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
agregat. Faktor-faktor ini meliputi kebijakan fiskal dan moneter,
pertumbuhan ekonomi, tingkat upah, harga energi, dan faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran agregat.
2. Perhatikan keadaan ekonomi secara keseluruhan. Perhatikan bagaimana
tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat pengangguran, dan indikator
ekonomi lainnya berubah seiring waktu. Jika ekonomi tumbuh terlalu cepat,
maka mungkin terjadi inflasi dan ketidakseimbangan antara permintaan dan
penawaran agregat.
3. Gunakan alat analisis ekonomi. Alat analisis ekonomi, seperti model
penawaran dan permintaan agregat, dapat membantu Anda
memvisualisasikan bagaimana permintaan dan penawaran agregat saling
berhubungan. Dengan memahami bagaimana model ini bekerja, Anda dapat
lebih mudah mengidentifikasi di mana terdapat ketidakseimbangan
permintaan dan penawaran agregat.
4. Pertimbangkan kebijakan ekonomi. Kebijakan fiskal dan moneter dapat
mempengaruhi permintaan dan penawaran agregat. Pertimbangkan dampak
dari kebijakan ekonomi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi
keseimbangan permintaan dan penawaran agregat.
5. Gunakan strategi bisnis atau investasi yang tepat. Jika Anda memiliki bisnis
atau melakukan investasi, maka penting untuk menggunakan strategi yang

1
tepat untuk memastikan bahwa permintaan dan penawaran agregat selalu
seimbang. Hal ini dapat meliputi mengelola risiko dengan bijaksana,
memperhatikan perkembangan ekonomi secara keseluruhan, serta
memperhitungkan dampak kebijakan ekonomi terhadap bisnis atau investasi
Anda.
Dalam mencapai keseimbangan antara permintaan dan penawaran agregat,
penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi, keadaan
ekonomi secara keseluruhan, menggunakan alat analisis ekonomi,
pertimbangkan kebijakan ekonomi, serta gunakan strategi bisnis atau investasi
yang tepat. Dengan memahami hal-hal ini, Anda dapat mengelola keuangan
pribadi atau bisnis Anda dengan lebih baik dan mencapai keseimbangan antara
permintaan dan penawaran agregat yang optimal.

1
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, Gregory, 2018. Pengantar Ekonomi Makro Edisi 7 (terjemahan). Jakarta:
Salemba Empat
Karel. E Case & Ray. E Fair. 2000. Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro (Terim).
Jakarta: Prinhallindo

Anda mungkin juga menyukai