Disusun oleh :
Kelompok 2
ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Perpotongan Keynes.............................................................................3-5
C. IS – LM Model.....................................................................................6-8
D. AD – AS Model....................................................................................9-12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi adalah salah satu ilmu sosial lengkap dengan elemen kualitatif
dan kuantitatif. Ilmu ini berfokus pada manufaktur, distribusi, dan konsumsi
terhadap barang dan jas juga bagaimana orang , organisasi, pemerintah, dan
negara mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dan jasa ini.
Ekonomi sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu ekonomi mikro dan ekonomi
makro. Ekonomi makro adalah studi holistic mengenai kinerja, perilaku, struktur,
dan proses penentuan keputusan ekonomi dalam skala nasional. Kebijakan
ekonomi makro sendiri dilakukan negara dan dilaksanakan oleh pemerintah serta
pihak swasta untuk mengatasi masalah yang timbul. Tujuan ekonomi makro
adalah memahami peristiwa-peristiwa ekonomi di tingkat agregat dan memahami
perubahan keseimbangan perekonomian baik di dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Perekonomian makro mengalami dinamika yang sangat pesat
sejalan dengan peristiwa makroekonmi yang melahirkan ide dan teori baru.
Adapun alat-alat analisis makroekonomi yang digunakan dalam ilmu
makroekonomi antara lain perpotongan Keynesian, Two Gap Model, IS-LM
Model, dan ad-as Model. Perpotongan Keynes merupakan usaha untuk
memodelkan keseimbangan dalam makroekonomi. Selanutnya Two Gap Model
dimana model pembangunan dua celah disusun dalam model pertumbuhan pasca
Keynesian untuk ekonomi tertutup seperti yang dirancang oleh Harrod (1939) dan
Domar (1946). Model dua celah tersebut mengemukakan bahwa ekonomi
berkembang menghadapi kesenjangan ekonomi mereka yang harus mereka isi.
Selanjutnya IS-LM Model, kurva IS menggambarkan keseimbangan di pasar
barang dan kurva LM menggambarkan keseimbanagn di pasar uang. Dan Alat
analisis yang terakhir yaitu AD-AS Model, kurva AD merupakan kurva yang
menunjukkan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli oleh rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah pada setiap tingkat harga serta kurva AS merupakan
kurva yang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau di
produkssi oleh produsen pada setiap tingkat harga.
1
B. Rumusan Permasalahan
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan analisis perpotongan Keynes?
2. Apa yang dimaksud dengan analisis Two Gap Model?
3. Apa yang dimaksud dengan analisis IS-LM Model?
4. Apa yang dimaksud dengan analisis AD-AS Model?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu analisis perpotongan Keynes
2. Untuk mengetahui apa itu analisis Two Gap Model
3. Untuk mengetahui apa itu analisis IS-LM Model
4. Untuk mengetahui apa itu analisis AD-AS Model
2
BAB II
PEMBAHASA
N
1. Perpotongan Keynes
Perpotongan Keynes (Keynesian Cross Analysis) adalah usaha untuk
memodelkan keseimbangan dalam makroekonomi. Perpotongan Keynes
menunjukkan bagaimana pendapatan Y ditentukan untuk tingkat tertentu investasi
terencana I dan kebijakan fiskal G dan T. Model ini dapat digunakan untuk
menunjukkan bagaimana pendapatan berubah ketika salah satu variabel eksogen
berubah. Pengeluaran aktual (actual expenditure) adalah jumlah yang rumah
tangga, perusahaan dan pemerintah belanjakan untuk barang dan jasa (PDB).
Pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure) adalah jumlah yang rumah
tangga, perusahaan dan pemerintah ingin belanjakan untuk barang dan jasa.
3
Gambar kurva diatas merupakan kurva perpotongan Keynes yang
menggambarkan perpotongan antara pengeluaran actual (PDB) dengan
pengeluaran yang direncanakan oleh rumah tangga, konsumen, perusahaan dan
pemerintah. Pada Perpotongan Keynes, kebijakan fiskal berupa belanja
pemerintah dan pajak akan meningkatkan atau menurunkan pengeluaran yang
direncanakan untuk semua tingkat pendapatan. Peningkatan belanja pemerintah
atau pengurangan pajak menggeser kurva pengeluaran yang direncanakan ke atas
sehingga tercipta kondisi ekuilibrium baru dengan pendapatan Y yang lebih besar.
Sementara pengurangan belanja pemerintah atau peningkatan pajak menggeser
kurva pengeluaran yang direncanakan ke bawah sehingga tercipta kondisi
ekuilibrium baru dengan pendapatan Y yang lebih kecil.
Dalam bukunya Keynes "The General Theory" menyatakan bahwa
pendapatan total perekonomian dalam jangka pendek sangat ditentukan oleh
keinginan rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah dalam membelanjakan
pendapatannya. Semakin banyak orang mengeluarkan pendapatannya, semakin
banyak perusahaan dalam menjual barang dan jasa, maka output yang diproduksi
oleh perusahaan juga menjadi bertambah banyak, sehingga membutukan pekerja
yang lebih banyak. Dapat disimpulkan, masalah selama masa resesi dan depresi,
menurut Keynes yaitu adalah Pengeluaran yang tidak cukup. Perpotongan Keynes
adalah sebuah model dari pandangan ini. Dalam M. Gregory Mankiw: model
Keynesian adalah interpretasi paling mudah dari teori pendapatan nasional Keynes
dan merupakan krangka untuk model IS- LM yang lebih kompleks dan realistis.
Perpotongan Keynes berguna karena menunjukkan bagaimana rencana
4
pengeluaran rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah menentukan pendapatan
perekonomian. Tetapi, perpotongan Keynes membuat asumsi yang
menyederhanakan bahwa tingkat investasi yang direncanakan I adalah tetap.
5
3. IS-LM Model
Model IS-LM adalah model yang digunakan untuk melakukan analisis
hubungan antara perubahan tingkat bunga i dengan pendapatan nasional Y. Model
IS-LM mengambil tingkat harga yang ada dan menunjukkan apa yang
menyebabkan pendapatan berubah dan menyebabkan AD bergeser.
a.) Kurva IS
Kurva IS ditunjukkan oleh grafik (kurva) yang mencangkup titik-
titik dimana investasi berada pada suku bunga tertentu, setara dengan
tabungan, berdasarkan keluaran. Kurva IS melandai kebawah karena
keluaran dan suku bunga memiliki hubungan berbanding terbalik di pasar
barang. Apabila keluaran meningkat maka akan lebih banyak uang yang
ditabung, yang artinya suku bunga haruslah diturunkan untuk mendorong
investasi yang cukup sehinggga sama dengan tabungan. Kurva IS
menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang
muncul di pasar barang dan jasa. Dapat dikatakan bahwa kurva IS adalah
kurva yang dapat memungkinkan pasar barang dan jasa berada dalam
keseimbangan
7
permintaan uang sehingga meningkatkan tingkat bungai. Kurva LM
merangkum hubungan antara tingkat bunga dan pendapatan, di mana
kenaikan tingkat bunga i, meningkatkan pendapatan Y (sehingga
perubahan kedua variabel tersebut dapat menggerakkan kurva LM).
LM
Jika kurva keseimbangan pasar barang dan jasa (IS) berpotongan dengan
kurva keseimbangan pasar uang (LM), maka akan terbentuk kurva
keseimbangan pasar barang dan jasa dan pasar uang (IS-LM) sebagai
berikut.
8
9
4. AD- AS Model
a.) Permintaan Agregat
Permintaan Agregat/Aggregate Demand (AD) adalah hubungan
antara jumlah output yang diminta dan tingkat harga agregat.
Terbentuknya kurva permintaan agregat diperoleh dengan menurunkannya
dari kurva keseimbangan pasar barang dan jasa dan kurva keseimbangan
pasar uang. Kenaikan tingkat harga P menurunkan keseimbangan uang riil
dan menggeser kurva LM ke atas. Pergeseran tersebut menurunkan
pendapatan Y. Kurva AD merangkum hubungan tersebut di mana
kenaikan tingkat harga, menurunkan tingkat pendapatan.
10
Multiplier Effect
Efek pengganda/Multiplier effect adalah pergeseran tambahan
dalam permintaan agregat (AD) yang dihasilkan ketika kebijakan
ekspansi fiskal meningkatkan pendapatan dan meningkatkan
pengeluaran konsumen.
11
konsumsi barang dan jasa total menjadi 2 x 28 miliar = 56 miliar
rupiah.
The Crowding-out Effect
Crowding-out effect adalah kondisi di mana yang terjadi
merupakan kebalikan dari multiplier effect. Crowding-out effect
terjadi ketika ekspansi fiskal menyebabkan suku bunga meningkat
dan investasi menurun, yang kemudian menggeser keseimbangan
dalam kurva AD.
12
tergantung pada jumlah modal K dan tenaga kerja L, maka model
penawaran klasik yang terbentuk adalah Y = f(K,L).
Dalam jangka panjang perusahaan biasanya menawarkan barang dan jasa
dengan harga yang fleksibel dan dalam jangka pendek tingkat harga
umumnya bersifat kaku, sehingga penawaran agregat sangat bergantung
pada horison waktu. Hal ini juga menyebabkan perbedaan antara
penawaran agregat jangka pendek/short-run aggregate supply (SRAS) dan
penawaran agregat jangka panjang/long-run aggregate supply (LRAS).
Pada jangka pendek, tingkat harga bersifat kaku dan pergeseran
permintaan agregat akan menyebabkan fluktuasi pada output, sehingga
kurva penawaran agregat berbentuk horizontal. Pada jangka panjang,
kurva penawaran agregat berbentuk vertikal karena tingkat harga adalah
fleksibel dan pergeseran dalam permintaan agregat akan memengaruhi
tingkat harga, tetapi output perekonomian tetap pada tingkat alamiah.
Dalam jangka pendek tingkat harga tidak bergerak tetapi pada P1,
equilibrium perekonomian jangka pendek adalah titik K.
Dalam jangka panjang, tingkat harga disesuaikan seharga
perekonomian berada pada titik alamiah, dan equilibrium jangka
panjang adalah titik C.
Kurva penawaran agregat merupakan kurva yang menyatakan kuantitas
barang dan jasa yang dihasilkan seluruh perusahaan pada berbagai tingkat
harga. Kemiringan slope kurva penawaran agregat tergantung pada periode
waktu, dalam jangka panjang, kurva penawaran agregat berbentuk vertikal,
sedangkan dalam jangka pendek memiliki slope positif.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Telisa Aulia Falianty, S. M. (2019). Teori Ekonomi Makro dan Penerapannya
Di Indonesia. Depok: Rajawali Pers.
15