Anda di halaman 1dari 13

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Menurut pandangan para ekonom klasik, keseimbangan ekonomi dapat
dicapai dengan dua asumsi mendasar yaitu perekonomian tersusun dari pasar
berstruktur persaingan sempurna atau Perfect Competition. Asumsi lainnya adalah
uang yang beredar bersifat netral atau Money Neutrality, dimana uang memegang
peran utamanya sebagai medium of exchange atau alat pertukaran.
Pasar persaingan sempurna menyebabkan harga suatu barang bersifat
fleksibel atau Price Flexibility, sehingga mampu melakukan penyesuaian seketika
itu juga. Dengan demikian pasar akan senantiasa berada dalam keseimbangan.
Sementara uang yang netral, menjalankan fungsi dasarnya sebagai alat tukar yang
mampu mencerminkan nilai suatu barang.
Lebih jauh kalangan klasik berpendapat bahwa perekonomian akan selalu
mencapai tingkat kesempatan kerja penuh atau Full Employment dan tingkat
kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional ditentukan oleh kemampuan faktorfaktor produksi untuk menghasilkan dan menawarkan barang dan jasa dalam
perekonomian.
Hukum Says, salah satu teori pendukung kalangan klasik mengukuhkannya
dengan analisis mengenai keseimbangan ekonomi yang akan tercapai karena
perekonomian akan selalu berada dalam keadaaan Full Employment. Pada
gilirannya, Full Employment akan menyebabkan perekonomian tidak akan pernah
mengalami kekurangan permintaan. Inilah yang ingin dikemukakan Baptise Says
dengan Suply Creates its own demand.
Untuk mengkritisi teori Adam Smith dan kawan-kawan dalam rumah
klasiknya, Keyness mengemukakan bahwa kegiatan perekonomian tergantung
kepada

perbelanjaan

atau

pengeluaran

agregat

perekonomian pada suatu waktu tertentu.

yang

dilakukan

dalam

Pengeluaran atau perbelanjaan agregat adalah pengeluaran-pengeluaran yang


dilakukan untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
perekonomian dalam suatu periode tertentu. Semakin tinggi tingkat perbelanjaan
agregat yang dilakukan maka semakin tinggi tingkat kegiatan ekonomi dan
kesempatan kerja yang dicapai.
Mengenai keseimbangan ekonomi, aliran Klasik dan aliran Keynessian
memiliki perbedaan. Pembahasan mengenai keseimbangan ekonomi dalam
makalah ini berdasarkan pada dua aliran ini, Klasik dan keynessian, serta
keseimbangan ekonomi di pasar barang dan pasar uang.

B. Rumusan Masalah
1. Sebut dan Jelaskan apa saja yang menjadi ruang lingkup Analisis
Keseimbangan?
2. Jelaskan Mengenai Keseimbangan Ekonomi Menurut Teori Klasik?
3. Jelaskan Mengenai Keseimbangan Ekonomi Menurut Aliran Keynessian?
4. Jelaskan Mengenai Keseimbangan Ekonomi di Pasar Barang dan Pasar
Uang?
C. Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi mengenai
Analisis Keseimbangan. Selain itu, untuk lebih memahami materi yang akan
disampaikan oleh dosen pengampu dibidang ekonomi makro.

Bab II
Analisis Keseimbangan Ekonomi

A. Keseimbangan Ekonomi Menurut Teori Klasik


Para ekonom klasik berpendapat bahwa analisis penentuan kegiatan ekonomi
dilakukan dengan memperhatikan aspek permintaan dan penawaran agregat dalam
perekonomian.
Permintaan agregat adalah keseluruhan permintaan atau keinginan untuk
membeli barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Sedangkan
penawaran agreat adalah keseluruhan penawaran barang dan jasa yang dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan dalam perekonomian. Mekanisme permintaan dan
penawaran agregat ditentukan oleh tingkat harga barang dan jasa yang berlaku.
1. Kurva Permintaan Agregat
Kurva permintaan agregat atau Agregat Demand (AD) menggambarkan
hubungan antara tingkat harga dengan barang dan jasa yang akan dibeli
(dalam nilai riil) dalam perekonomian.
Dalam

analisis

klasik,

menggunakan persamaan

kurva

AD

dapat

ditentukan

dengan

MV=PT. Kurva AD dapat dibentuk apabila

diketahui nilai M dan nilai V, karena AD=MV, yaitu nilai AD sama dengan
nilai keseluruhan transaksi.
Sebagai contoh, jika jumlah penawaran uang sebesar 50 triliun rupiah
dengan tingkat laju peredarannya sebesar 4, maka MV = 504 = 200. Karena
MV=PT, maka PT =200. Bagaimana jika M dinaikkan menjadi 100 triliun
rupiah dengan laju peredaran 4, maka akan terjadi pergeseran-pergeseran
pada kurva permintaan. Dengan membuat P dan T adalah berubah-ubah,
dapatlah ditentukan beberapa kombinasi P dan T seperti pada tabel di bawah
ini:

P0
10
8
5
4

T0

P0T

20
25
40
50

0
200
200
200
200

P1
20
8
5
4

T1

P1T

20
50
80
100

1
400
400
400
400

Gambar I.1. Tabel Kombinasi P dan T

Dari tabel di atas, dapat dbentuk suatu kurva yang menggambarkan


permintaan agregat, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar I.2. kurva AD=MV=200

2. Kurva Penawaran Agregat


Kurva penawaran agregat menggambarkan hubungan antara tingkat
harga dan nilai riil jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dalam
perekonomian.

Dalam

analisis

perekonomian

dua

sektor

dimana

perekonomian tidak melibatkan pemerintah, pendapatan nasional hanya


terdiri dari konsumsi dan tabungan, disederhanakan dengan persamaan :
Y= C+S

Sehingga keseluruhan barang dan jasa yang ditawarkan dalam perekonomian


secara langsung mencerminkan pendapatan riil masyarakatnya (Y) sehingga
Y= AS.
Menurut pendapat para ahli ekonomi klasik, perekonomian akan selalu
mencapa tingkat kesempatan kerja penuh dan perubahan-perubahan harga
tidak akan mempengaruhi keseimbangan ini. Dengan demikian pendapatan
nasional riil tidak akan dipengaruhi oleh perubahan harga.
Kurva penawaran pada dasarnya menggambarkan bahwa berapapun
harga barang yang berlaku dalam perekonomian, tingkat pendapatan nasional
riil tidak akan berubah.
Kurva di bawah ini menggambarkan penawaran agregat dan
pendapatan nasional riil pada berbagai tingkat harga.

Gambar I.3. Kurva Penawaran Agregat AS dan pendapatan nasional

3. Keseimbangan Kegiatan Ekonomi (Dua Sektor)


Permintaan agregat AD menggambarkan perbelanjaan yang akan
berlaku dalam suatu perekonomian pada berbagai tingkat harga, manakala
penawaran agregat AS menggambarkan penawaran barang dan jasa yang
terdapat dalam perekonomian. Melalui interaksi antara permintaan agregat
dan penawaran agregat, maka keseimbangan ekonomi akan tercapai.

Keseimbangan ekonomi dengan bersandar pada interaksi antara


penawaran dan permintaan agregat dapat dituangkan daam sebuah kurva
keseimbangan ekonomi.

Gambar I.4. kurva keseimbangan AS=AD

B. Keseimbangan Ekonomi Menurut Aliran Keynessian


1. Keseimbangan Ekonomi Tertutup ( Tiga Sektor )
Dalam perekonomian tertutup, perbelanjaan agregat dibedakan menjadi
tiga komponen yaitu Konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah
(G). Keadaan ini dapa disederhanakan dengan persamaan :
Y= C+I+G
Keseimbangan dapat tercapai apabila pembelanjaan agregat sama dengan
penawaran agregat atau AE=AS. Kaitannya dengan kurva keseimbangan dalam
pereokonomian tertutup, keseimbangan ditunjukan dengan titik perpotongan
antara garis AE (Agregat Expenditure ) atau pembelanjaan agregat dengan
garis penawaran agregat (AS).
Yang perlu dijadikan catatan adalah telah diketahui bahwa AS
mencerminkan pendapatan nasional secara riil, dimana pendapatan nasional
tidak dapat dipengaruhi oleh tingkat harga sementara pembelanjaan agregat
berbanding lurus dengan pendapatan riil di masyarakat. Untuk lebih jelasnya,
dapat diperhatikan grafik di bawah ini:

Gambar I.5. kurva keseimbangan ekonomi tiga sector

Dalam keseimbangan ekonomi tertutup berlaku keadaan Y=C+I+G,


ketika dalam perekonomian tersebut diberlakukan pajak sehingga komponen
pendapatan terdiri dari konsumsi (C), tabungan (S), dan pajak (T) maka
persamaannya adalah:
Y=C+S+T
Dengan demikian pada keseimbangan akan berlaku:
Keseimbangan awal sebelum ada pajak

Y= C+I+G

Komponen pendapatan setelah ada pajak

Y= C+S+T

Keseimbangan yang terjadi

C+I+G = C+S+T

G+I = S+T
Secara grafik menunjukan keseimbangan ekonomi dengan menggunakan
pendekatan I+G = S+T ditunjukan oleh grafik di bawah ini.

Gambar I.6. kurva keseimbangan ekonomi tiga sektor


dengan pendekatan suntikan dan bocoran.

2. Keseimbangan Ekonomi Terbuka ( Empat Sektor )


Dalam perekonomian terbuka, perbelanjaan agregat adalah : AE= C+I+G
(X-M). Dengan demikian syarat keseimbangan dalam perekonomian terbuka
adalah Y= C+I+G (X-M). Keseimbangan dalam perekonomian terbuka dapat
dilihat dalam grafik di bawah ini dimana garis AE berpotongan dengan garis Y:

Gambar I.7. keseimbangan ekonomi terbuka (empat sektor)


Ketika pajak diberlakukan, maka komponen pendapatnnya menjadi Y= C+S+T
sementara keseimbangan awal Y= C+I+G(X-M), dengan demikian :
C+S+T = C+I+G(X-M).
S+T+M= I+G+X

Simak grafik di bawah ini:

Gambar I.8. keseimbangan ekonomi terbuka dengan pendekatan suntikan dan


bocoran

C. Keseimbangan Ekonomi Di pasar Barang dan Pasar Uang


1. Keseimbangan Di Pasar Barang
Suku bunga memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi tingkat
investasi. Semakin tinggi tingkat suku bunga (r) akan meningkatkan tabungan
(S) dan menurunkan investasi (I). Perubahan dalam investasi dapat
mempengaruhi pembelanjaan agregat (AE) dan pendapatan nasional.
Rentetan pengaruh ini dapat disederhanakan dengan persamaan :
r

AE

Keseimbangan dalam pasaran barag akan tercapai manakala jumlah


tabungan sama dengan invetasi, sederhananya S=I. Pada gilirannya persamaan
ini akan mempengaruhi tingkat pembelanjaan agregat (AE) dan pendapatan
riil. Secara tidak langsung, keseimbangan ekonomi yang dapat dicapai oleh
tabungan (S) dan Investasi adalah ketika perekonomian mencapai keadaan
AE=Y. Keadaan ini dapat dituangkan dalam grafik di bawah ini:

Gambar I.10. kurva keseimbangan di pasar barang

2. Keseimbangan Di Pasar Uang


Kondisi perekonomian suatu negara juga dipengaruhi oleh permintaan
dan penawaran uang. Permintaan uang adalah keseluruhan jumlah uang yang
ingin dipegang oleh masyarakat dan perusahaan, yang dilatar belakangi oleh
motif transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. Sedangkan penawaran uang adalah
jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian yang digunakan untuk
membiayai transaksi.
Besarnya permintaan uang dipengaruhi oleh pendapatan nominal
sedangkan penawarannya merupakan otoritas dari bank sentral.
Dengan demikian, permintaan uang memiliki hubungan berbanding
terbalik dengan suku bunga (r) tetapi penawaran uang tidak terpengaruh. Oleh
karena itu, keseimbangan di pasar uang dapat terjadi ketika terjadi perpotongan
antara permintaan dan penawaran uang dalam perekonomian. Dapat
digambarkan dengan grafik di bawah ini:

10

Gambar I.11. keseimbangan di pasar uang.


3. Keseimbangan Di Pasar Barang Dan Pasar Uang
Keseimbangan di pasar barang dan pasar uang tercapai manakala
terjadi perpotongan antara kuva IS yang menggambarkan hubungan antar r
dan Y pada saat pasar dalam kondisi ekuilibrium dengan kurva LM yang
menggambarkan hubungan antara r dan Y pada saat pasar uang dalam
keadaan ekuilibrium.
Perhatian grafik di bawah ini:

Gambar I.12. keseimbangan pasr barang dan pasar uang.

11

Bab III
Penutup

A. Kesimpulan
Keseimbangan ekonomi memiliki dimensi yang beraneka ragam tergantung
kepada perspektif analisnya. Adam Smith, keyness dan Fahim Khan, yang menjadi
rujukan dalam penulisan makalah ini memiliki agumen ang berbeda ketika
menganalisis keseimbangan dalam perekonomian.
Adam smith tetap berpendirian bahwa perfect competition diperlukan dalam
perekonomian, dimana ada Invisible hand yang akan melakuakn penyesuaianpenyesuaian sehingga dapat tercapai keseimbangan.
Sementara keyness berpendapat, perfect competition adalah hal yang utopis
sehingga dipelukan komponen lain dalam rangka mencapai keseimbangan
ekonomi yaitu pemerintah melalui kebijakan-kebijaknnya yaitu kebijakan fiskal
mauoun moneter.

B. Saran
Saran penulis, perlunya menelaah lebih mendalam mengenai keseimbangan
ekonomi dari ketga kubu tersebut, agar diperoleh solusi yang terbaik untuk
menciptakan keseimbangan ekonomi bagi kancah perekonomian indonesia.

12

Daftar Pustaka

Paul Samuelsen. William Nordhaus. (1992). Makro Ekonomi (14 ed.). (Y.
Sumiharti, Penyunt., & H. M. Tambunan., Penerj.) Jakarta: Erlangga.
Putong, I. (2003). Pengantar Ekonomi Mikro Dan Makro (2 ed.). (M. Khadafi,
Penyunt.) Jakarta: Ghalia Indonesia.
Soekirno, S. (2005). Makro Ekonomi Modern . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nurul Huda Dkk. 2008. Ekonomi Makro Islam. Jakarta : Kencana

13

Anda mungkin juga menyukai