Pembelian Pajak
barang & jasa
Pembayaran
Rumah
Perusahaan Pemerintah Tangga
gaji, bunga,
Pajak transfer
PASAR
PASAR PASAR
PASAR PASAR
PASAR
BARANG
BARANG TENAGA
TENAGA UANG/
UANG/
DAN
DAN JASA
JASA KERJA
KERJA MODAL
MODAL
(FINANSIAL
(FINANSIAL
MARKET)
MARKET)
METODOLOGI ILMU EKONOMI MAKRO
P
AS
P*
AD
0 Y
Y*
TREND DAN SIKLUS PEREKONOMIAN SUATU NEGARA
GDP
Puncak
Pertumbuhan
Lembah
0 t
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat
Kegiatan Ekonomi Negara
Mazhab Klasik
Pelopornya : Adam Smith (An Inquiry into The Nature and Causes of
The Wealth of Nations)
Berpandangan fenomena ekonomi sebagai fenomena alam yang
selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam
Asusmsinya : perfect competition = perilaku ekonomi sama dengan
keteraturan alam seiring dengan adanya pengatur yang tidak
kentara invinsible hand.
Dasar Filsafatnya :
Laisses faire = setiap individu bebas dalam melakukan kegiatan
ekonomi apapun
Perekonomian tidak akan terjadi kekurangan permintaan,
sehingga pada akhirnya penggunaan tenaga kerja penuh akan
selalu tercapai (tidak ada pengangguran)
Hukum Say (Jean Batiste Say) = supply creats its own demand)
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat
Kegiatan Ekonomi Negara
Corak Kegiatan Ekonomi
Corak perekonomian berbentuk : Perekonomian bersifat subsisten dan
bersifat modern
Ekonomi Subsisten = di dalamnya terdapat dua pelaku ekonomi (produsen
dan rumah tangga) Y = C (pendapatan upah untuk beli barang produksi)
Produk/Barang
Pembayaran
Konsumen
Produsen / RM
Tangga
Upah/gaji
Upah/Gaji
Tenaga Kerja
Konsumen
Produsen / RM
Tangga
Produk/Barang
Pengeluaran Konsumsi
Investasi Tabungan
Pinjaman
Investor Bank
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat
Kegiatan Ekonomi Negara
Keynesian
Tokoh John Maynard Keynes pelopor teori dan kebijakan
ekonomi modern.
Buku terkenalnya = The General Theory of Employment, Interest and
Money
Campur tangan pemerintah bukan hanya sekedar Night Guard,
melainkan juga ikut langsung menentukan dan mengarahkan
perekonomian ke arah yang lebih baik melalui kebijakan ekonomi
Dasar Filsafat :
Dalam perekonomian, pihak swasta tidak sepenuhnya diberikan
kekuasaan untuk mengelola perekonomian, karena pada kondisi
tertentu sebagaimana pandangan kaum sosialis menyatakan bahwa
pihak swasta selalu mementingkan dirinya sendiri yaitu untuk
mendapatkan keuntungan
Keynes tidak percaya dengan kekuatan dari laissez faire yang dapat
mengoreksi diri sendiri untuk mencapai kondisi full employment.
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat
Kegiatan Ekonomi Negara
1) Metode Produksi
2) Metode Pendapatan
3) Met. Pengeluaran/Penggunaan
Metode Menghitung Pendapatan Nasional
Metode Produksi
Didasarkan pada penjumlahan nilai produksi yang
dihasilkan oleh sektor produksi {Y= PqnxQin} atau dengan
menghitung nilai tambah Y= NTB = NTM1+ NTM2+…+
NTM9
Menurut BPS sektor tersebut meliputi:
Pertanian; Pertambahan & Penggalian; Industri pengolahan;
Listrik, gas dan air bersih; Bangunan; Perdagangan, restoran,
dan hotel; Pengangkutan dan komunikasi; Keuangan,
persewaan bangunan dan jasa perusahaan; Jasa-jasa
Contoh: Biji gandum/kg dijual Rp. 1500; Gandum
terigu= 2000; Terigu roti = 3000; Roti roti bakar = 3500
Contoh Value added approach
Metode Pendapatan
Metode ini menjumlahkan semua pendapatan dari
faktor produksi dalam perekonomian:
Tenaga kerja (W)
Modal (i)
Tanah (R)
Skill/entrepreneurship (P)
Rumus = Y = YW + Yi + YR + YP
Hasil perhitungan ini sering disebut dengan
pendapatan nasional (National Income=NI)
Metode Menghitung Pendapatan Nasional
Metode Pengeluaran/Penggunaan
Metode ini menghitung pendapatan nasional dengan
cara menjumlahkan semua pengeluaran, baik yang
dilakukan:
Rumah tangga konsumen (C)
Rumah tangga swasta/produsen (I)
Rumah tangga pemerintah (G)
Export netto (X – M)
Secara matematik dirumuskan
Y = AE = C + I + G + (X – M) AE = Agregate Expenditure
Hasil perhitungan dengan metode ini sering disebut
dengan Produksi Nasional Brutto (GNP)
Setiap pengeluaran
seseorang merupakan
penerimaan orang lain
Produk Domestik Bruto
5 4
4 3 (X-I)
3 2 I
PNB atas dasar harga pasar
Catatan:
1 Jumlah nilai tambah neto seluruh lapangan usaha pada harga faktor produksi
2. Penyusutan barang modal 3. Pajak tak langsung neto
4. Pendapatan neto terhadap luar negeri 5. Biaya produksi (input antara)