Anda di halaman 1dari 25

KOMPONEN EKONOMI MAKRO

 Fokus komponen ekonomi makro:


 Rumah tangga (sektor rumah tangga/ek. satu sektor)
 Perusahaan (sektor swasta/ek. dua sektor)
 Pemerintah (sektor publik/ek. tiga sektor)
 Luar negeri (sektor internasional/ek. Empat sektor)

 Hubungan empat komponen tergambar dalam


diagram arus melingkar, yang menunjukkan
pendapatan yang diterima dan pembayaran yang
dilakukan oleh masing-masing sektor perekonomian
Diagram Arus Melingkar

Pembelian barang &


jasa buatan dalam
negeri oleh orang Pembelian barang
asing (eksport) Luar Negeri & jasa buatan luar
negeri (Import)
Pembelian barang
& jasa

Pembelian Pajak
barang & jasa

Pembayaran
Rumah
Perusahaan Pemerintah Tangga
gaji, bunga,
Pajak transfer

Gaji, bunga, dividen,


laba dan sewa
Tiga Pasar Dasar

Perusahaan Pemerintah Rumah Tangga Luar Negeri

PASAR
PASAR PASAR
PASAR PASAR
PASAR
BARANG
BARANG TENAGA
TENAGA UANG/
UANG/
DAN
DAN JASA
JASA KERJA
KERJA MODAL
MODAL
(FINANSIAL
(FINANSIAL
MARKET)
MARKET)
METODOLOGI ILMU EKONOMI MAKRO
P

AS

P*

AD

0 Y
Y*
TREND DAN SIKLUS PEREKONOMIAN SUATU NEGARA

GDP

Puncak
Pertumbuhan

Lembah

0 t
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat
Kegiatan Ekonomi Negara
 Mazhab Klasik
 Pelopornya : Adam Smith (An Inquiry into The Nature and Causes of
The Wealth of Nations)
 Berpandangan fenomena ekonomi sebagai fenomena alam yang
selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam
 Asusmsinya : perfect competition = perilaku ekonomi sama dengan
keteraturan alam seiring dengan adanya pengatur yang tidak
kentara invinsible hand.
 Dasar Filsafatnya :
 Laisses faire = setiap individu bebas dalam melakukan kegiatan
ekonomi apapun
 Perekonomian tidak akan terjadi kekurangan permintaan,
sehingga pada akhirnya penggunaan tenaga kerja penuh akan
selalu tercapai (tidak ada pengangguran)
 Hukum Say (Jean Batiste Say) = supply creats its own demand)
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat
Kegiatan Ekonomi Negara
 Corak Kegiatan Ekonomi
 Corak perekonomian berbentuk : Perekonomian bersifat subsisten dan
bersifat modern
 Ekonomi Subsisten = di dalamnya terdapat dua pelaku ekonomi (produsen
dan rumah tangga)  Y = C (pendapatan upah untuk beli barang produksi)

Produk/Barang

Pembayaran

Konsumen
Produsen / RM
Tangga
Upah/gaji

Tenaga kerja/jasa tenaga kerja


Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat
Kegiatan Ekonomi Negara

Corak Kegiatan Ekonomi Modern
 Ekonomi Modern = di dalamnya terdapat lebih dua pelaku ekonomi (produsen
dan rumah tangga, lembaga keuangan dan investor)  Y = C + S + I

Upah/Gaji

Tenaga Kerja

Konsumen
Produsen / RM
Tangga
Produk/Barang

Pengeluaran Konsumsi

Investasi Tabungan
Pinjaman
Investor Bank
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat
Kegiatan Ekonomi Negara

 Penentu Tingkat Kegiatan Perekonomian


 Faktor harus dipenuhi agar kondisi full-employment, yaitu sebagai
berikut :
 Jumlah barang modal yang dipergunakan dalam perekonomian
 Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang bersedia
 Jumlah dan jenis kekayaan alam yang digunakan
 Tingkat teknologi yang dipergunakan
 Notasi ekonominya :
 Y = f [M, TK, Q, T]
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat
Kegiatan Ekonomi Negara

 Keynesian
 Tokoh John Maynard Keynes  pelopor teori dan kebijakan
ekonomi modern.
 Buku terkenalnya = The General Theory of Employment, Interest and
Money
 Campur tangan pemerintah bukan hanya sekedar Night Guard,
melainkan juga ikut langsung menentukan dan mengarahkan
perekonomian ke arah yang lebih baik melalui kebijakan ekonomi
 Dasar Filsafat :
 Dalam perekonomian, pihak swasta tidak sepenuhnya diberikan
kekuasaan untuk mengelola perekonomian, karena pada kondisi
tertentu sebagaimana pandangan kaum sosialis menyatakan bahwa
pihak swasta selalu mementingkan dirinya sendiri yaitu untuk
mendapatkan keuntungan
 Keynes tidak percaya dengan kekuatan dari laissez faire yang dapat
mengoreksi diri sendiri untuk mencapai kondisi full employment.
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat
Kegiatan Ekonomi Negara

 Pandangan Keynes : kegiatan perekonomian


 Fleksibilitas tingkat bunga terhadap tabungan dan investasi
 Keynes tidak sependapat dengan kaum klasik  besar kecilnya tingkat
tabungan juga ditentukan oleh besar kecilnya tingkat pendapatan dan
kecenderungan mengkonsumsi.
 Tingkat upah dan pengangguran
 Tingkat upah sehubungan dengan penawaran tenaga kerja yang melebihi
permintaannya yang berdasarkan analisis klasik jumlah yang dibutuhkan
 Manakala tingkat upah turun, maka tingkat pendapatan pun akan turun,
dan selanjutnya daya beli akan turun dan tentu saja pengeluaran
masyarakat akan semakin berkurang  kelebihan kapasitas produksi.
 Faktor Penentu Kegiatan Ekonomi Negara
 Kegiatan perekonomian suatu negara adalah tingkat permintaan efektif,
yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang
dan jasa yang diminta  permintaan agregatif (C, I, G, X – M).
 Notasi ekonomi Keynsian =
 Y = AE = C + I + G + (X – M)  AE = Agregat Expenditure
MENGUKUR OUTPUT &
PENDAPATAN NASIONAL

 Ekonomi makro mengandalkan data


 Data diperoleh dari sumber data, yaitu:
laporan pendapatan nasional dan neraca produk
 Fungsi Laporan Pendapatan Nasional dan
Neraca Produk:
 Untuk menyampaikan data tentang kinerja
ekonomi
 Untuk pembandingan produk dari satu waktu ke
waktu lain
Macam Pendapatan Nasional

 Gross National Product/GNP


 Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam
suatu periode tertentu (satu tahun) yang diukur dengan satuan
uang
 GNP dihitung dengan menjumlahkan semua nilai barang dan
jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara tersebut
ditambah dengan penduduk negara tersebut yang ada di luar
negeri
 Gross Domestic Product/GDP
 Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam
suatu periode tertentu yang menjumlahkan semua hasil dari
warga negara yang bersangkutan ditambah warga negara asing
yang bekerja di negara yang bersangkutan
Metode Menghitung Pendapatan Nasional

1) Metode Produksi
2) Metode Pendapatan
3) Met. Pengeluaran/Penggunaan
Metode Menghitung Pendapatan Nasional

 Metode Produksi
 Didasarkan pada penjumlahan nilai produksi yang
dihasilkan oleh sektor produksi {Y= PqnxQin} atau dengan
menghitung nilai tambah Y= NTB = NTM1+ NTM2+…+
NTM9
 Menurut BPS sektor tersebut meliputi:
 Pertanian; Pertambahan & Penggalian; Industri pengolahan;
Listrik, gas dan air bersih; Bangunan; Perdagangan, restoran,
dan hotel; Pengangkutan dan komunikasi; Keuangan,
persewaan bangunan dan jasa perusahaan; Jasa-jasa
 Contoh: Biji gandum/kg dijual Rp. 1500; Gandum 
terigu= 2000; Terigu  roti = 3000; Roti  roti bakar = 3500
Contoh Value added approach

Tahap Pendapatan Biaya bahan Nilai Tambah


Produksi Penjualan atau Barang (gaji, laba, dsb
(Rp) Antara (Rp)
Gandum 1500,00 0,00 1500,00

Tepung gandum 2000,00 - 1500,00 500,00

Roti 3000,00 - 2000,00 1000,00

Roti Bakar 3500,00 - 3000,00 500,00

Catatan : NT bukan Nilai Produksi dikurangi dg Nilai Seluruh Biaya


Metode Menghitung Pendapatan Nasional

 Metode Pendapatan
 Metode ini menjumlahkan semua pendapatan dari
faktor produksi dalam perekonomian:
 Tenaga kerja (W)
 Modal (i)
 Tanah (R)
 Skill/entrepreneurship (P)
 Rumus = Y = YW + Yi + YR + YP
 Hasil perhitungan ini sering disebut dengan
pendapatan nasional (National Income=NI)
Metode Menghitung Pendapatan Nasional

 Metode Pengeluaran/Penggunaan
 Metode ini menghitung pendapatan nasional dengan
cara menjumlahkan semua pengeluaran, baik yang
dilakukan:
 Rumah tangga konsumen (C)
 Rumah tangga swasta/produsen (I)
 Rumah tangga pemerintah (G)
 Export netto (X – M)
 Secara matematik dirumuskan
 Y = AE = C + I + G + (X – M)  AE = Agregate Expenditure
 Hasil perhitungan dengan metode ini sering disebut
dengan Produksi Nasional Brutto (GNP)
Setiap pengeluaran
seseorang merupakan
penerimaan orang lain
Produk Domestik Bruto

 Produk domestik Bruto = Gross Domestic Product


merupakan konsep kunci dalam laporan pendapatan dan
neraca produk nasional
 GDP = nilai pasar keluaran total sebuah negara, yaitu nilai
pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi
selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi
yang berlokasi di dalam suatu negara
 Barang jadi dan jasa akhir = barang dan jasa yang
diproduksi untuk penggunaan akhir
 Barang intermediate = barang yang diproduksi oleh
perusahaan untuk diolah lebih lanjut oleh perusahaan lain.
 Nilai tambah = perbedaan antara nilai barang ketika
meninggalkan tahap produksi dan biaya barang ketika
memasuki tahap produksi
Hubungan PNB, PN, Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposible

 Pendapatan nasional sebenarnya dihitung dari:


 GNP – (Penyusutan + Pajak Tidak Langsung + Transfer
Payment Perusahaa + Kesalahan Statistik) + Subsidi
kepada Perusahaan Pemerintah
 Pendapatan pribadi = semua jenis pendapatan
(termasuk pdptan yang diperoleh tanpa
memberikan sesuatu kegiatan apa pun yang
diterima oleh penduduk suatu negara)
 Pendapatan disposible = pendapatan yang menjadi
hak penduduk yang dapat dibelanjakan tanpa
tanggungan yang menjadi kewajibannya
Hubungan PNB, PN, Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposible

 Dalam perhitungan pendapatan nasional,


digunakan dua macam harga, yaitu:
 Harga Konstan (Hk)
 Harga Yang Berlaku (Hb)
 Indeks harga = perbandingan antara
pendapatan nasional nominal dengan
pendapatan nasional riil
Konsep Perhitungan PDB dan PNB
1. Pendekatan Produksi 2. Pendekatan Pedapatan 3. Pendekatan Pengeluaran

5 4
4 3 (X-I)

PNB pada harga pasar


Nilai Produksi Akhir

3 2 I
PNB atas dasar harga pasar

PDN atas dasar biaya produksi

PNB pada harga pasar


PDB atas dasar harga pasar

PDB pada harga pasar


2 4 G

PDB atas dasar biaya faktor

PNN pada harga faktor


PDN pd harga faktor
1 1 C
C

Catatan:
1 Jumlah nilai tambah neto seluruh lapangan usaha pada harga faktor produksi
2. Penyusutan barang modal 3. Pajak tak langsung neto
4. Pendapatan neto terhadap luar negeri 5. Biaya produksi (input antara)

Anda mungkin juga menyukai