Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

“KONSEP DASAR PASAR OLIGOPOLI DAN MONOPOLISTIK”

Dosen Pengampu:

Dra. Ni Putu Martini Dewi. M.Si

Nama Kelompok (13):

Alan Nugraha Darmasaputra Firdaus (2207521334)


Iqbal Rayhansha (2207521328)
Frediana Susanti Bura (2207521335)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat Menyusun dan menyelesaikan
tugas paper ini sampai dengan selesai dan tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan paper ini.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Dra. Ni Putu Martini Dewi, M.Si.
selaku dosen bidang studi pengantar ekonomi mikro yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami. Adapun tujuan dari penulisan dari paper ini
adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Dra. Ni Putu Martini Dewi, M.Si. pada bidang mata
kuliah ekonomi mikro.

Kami menyadari bahwa paper yang kami buat masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran senantiasa kami harapkan demi membangun
kesempurnaan dalam paper ini. Kami juga berharap semoga paper ini mampu meberikan
pengetahuan kepada pembaca tentang pasar. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan di hati pembaca. Selamat Membaca.

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I (PENDAHULUAN)

1.1. Latar Belakang ...........................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3. Tujuan ........................................................................................................2

BAB II (PEMBAHASAN)

2.1. Karakteristik Pasar Oligopoli .....................................................................3


2.2. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek Pasar Oligopoli...................8
2.3. Karakteristik Pasar Monopolistik ..............................................................10
2.4. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek Pasar Monopolistik ............13

BAB III (PENUTUP)

3.1. Kesimpulan ................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar oligopoli dan monopolistik adalah dua bentuk pasar yang berbeda namun
memiliki kesamaan dalam hal persaingan pasar. Di pasar oligopoli, terdapat beberapa
perusahaan yang mendominasi pasar, sedangkan di pasar monopolistik, terdapat satu
perusahaan yang mendominasi pasar dengan produk yang sulit digantikan oleh produk lain.
Berikut adalah latar belakang dari kedua jenis pasar tersebut:
1. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli terjadi ketika terdapat beberapa perusahaan yang menguasai
pasar dan memiliki kekuatan untuk memengaruhi harga dan kualitas produk. Hal ini
dapat terjadi karena adanya hambatan masuk yang tinggi, seperti biaya produksi yang
tinggi atau regulasi pemerintah yang ketat. Sebagai hasilnya, perusahaan-perusahaan
tersebut dapat menetapkan harga tinggi untuk menghasilkan keuntungan yang lebih
besar. Contoh pasar oligopoli adalah industri mobil, telekomunikasi, dan airline. Dalam
industri ini, beberapa perusahaan besar seperti Toyota, Ford, AT&T, Verizon, dan Delta
Airlines menguasai pasar dan mempengaruhi harga dan kualitas produk.
2. Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik terjadi ketika terdapat satu perusahaan yang menguasai
pasar dengan produk yang sulit digantikan oleh produk lain. Perusahaan tersebut
memiliki kekuatan untuk menetapkan harga dan kualitas produk, dan karena tidak ada
persaingan yang signifikan, dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Contoh pasar
monopolistik adalah produk-produk yang memiliki merek terkenal seperti Nike, Coca-
Cola, dan Apple. Konsumen cenderung memilih merek-merek ini karena reputasi dan
kualitas produk yang dihasilkan.

Dalam kedua jenis pasar ini, ada kemungkinan bahwa persaingan dapat terganggu jika
salah satu perusahaan mengambil tindakan yang tidak adil atau melanggar hukum
persaingan. Oleh karena itu, regulasi pemerintah dan pengawasan terhadap persaingan
sangat penting untuk menjaga kesehatan pasar dan kepentingan konsumen.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa Karakteristik Pasar Oligopoli?
2. Bagaimana Pemaksimuman Keuntungan Pasar Oligopoli?
3. Apa Karakteristik Pasar Monopolistik?
4. Bagaimana Pemaksimuman Keuntungan Pasar Monopolistik?

1.3. Tujuan
Mempelajari pasar oligopoli dan monopolistik dalam mata kuliah ekonomi mikro
memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Memahami karakteristik pasar yang berbeda.
2. Mempelajari mekanisme persaingan di pasar oligopoli dan monopolistik.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri pasar oligopoli dan monopolistik
4. Untuk mengetahui keuntungan jangka pendek pasar oligopoli dan monopolistik

Akibat dari kekuatan pasar yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar
oligopoli dan monopolistik, terdapat kemungkinan bahwa kesejahteraan masyarakat dapat
terganggu. Dalam ekonomi mikro, kita mempelajari bagaimana kekuatan pasar tersebut
dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara untuk meminimalkan
dampak negatif tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Karakteristik Pasar Oligopoli


❖ Pasar Oligopoli
Dilihat dari segi bahasa, Oligopoli berasal dari dua kata yaitu ‘Oligos’ yang
berarti banyak dan ‘polein’ yang berarti menjual. Jadi secara bahasa, Oligopoli berarti
menjual dalam jumlah banyak. Sedangkan dalam ilmu ekonomi, Pasar Oligopoli adalah
suatu jenis pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen (penjual) untuk
menyediakan keperluan dari pembeli yang banyak di pasar. Dalam kondisi seperti itu,
maka barang yang dijual menjadi cenderung homogen dan sulit dibedakan. Oleh
karenanya, Pasar Oligopoli tergolong sebagai salah satu jenis pasar dengan persaingan
yang tidak sempurna. Dalam pasar Oligopoli, tiap perusahaan akan memposisikan diri
sebagai bagian dari permainan pasar. Hal tersebut tentu perlu dilakukan karena
keuntungan yang mereka dapat sangat bergantung pada perusahaan pesaingnya. Setiap
kebijakan yang diambil satu perusahaan, akan sangat mempengaruhi perusahaan lain
sehingga persaingan akan semakin ketat dalam membuat harga dan kualitas.
Secara garis besar pasar oligopoli merupakan bentuk pasar di mana hanya
beberapa perusahaan yang menguasai industri atau pasar tertentu. Dalam pasar
oligopoli, perusahaan-perusahaan ini saling bersaing untuk mengendalikan sebagian
besar pasar dan memiliki kekuatan besar dalam menentukan harga produk atau jasa
mereka. Karakteristik kunci dari pasar oligopoli adalah ketergantungan antara
perusahaan, keterampilan produk yang berbeda, adanya hambatan masuk, keputusan
harga yang saling bergantung, dan inovasi yang signifikan.

Konsep dasar yang menjadi ciri khas pasar oligopoli antara lain:

1. Ketergantungan antara perusahaan (mutual interdependence)


Karakteristik pertama dari pasar oligopoli adalah ketergantungan antara
perusahaan. Karena hanya ada beberapa perusahaan di pasar, setiap perusahaan
akan sangat bergantung pada tindakan dan keputusan pesaingnya. Artinya,
keputusan yang diambil oleh satu perusahaan akan mempengaruhi keputusan yang
diambil oleh perusahaan lainnya. Misalnya, jika satu perusahaan menurunkan harga
produk mereka, maka perusahaan lainnya mungkin akan mengikuti untuk
menghindari kehilangan pangsa pasar.

3
2. Menghasilkan Barang Standar atau Berbeda Corak
Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoly menghasilkan barang standar
(standardized product). Industri dalam pasar oligopoly yang demikian sifatnya
banyak dijumpai dalam industry yang menghasilkan bahan mentah seperti produsen
bensin, industry baja dan aluminium dan industry bahan baku seperti industry
semen dan bahan bangunan. Selain itu juga pasar oligopoly juga menghasilkan
barang berbeda corak (differentiated product). Barang seperti ini pada umunya
adalah barang akhir seperti industry mobil dan truck, industry rokok, dan industry
sabun cuci dan sabun mandi.
3. Adanya hambatan masuk
Karakteristik ketiga dari pasar oligopoli adalah adanya hambatan masuk.
Biasanya ada hambatan masuk yang signifikan untuk masuk ke pasar oligopoli. Ini
dapat berupa biaya tinggi untuk memasuki pasar atau undang-undang yang rumit.
Hambatan masuk ini menjadikan sulit bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar
dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah mapan.
4. Kekuasaan Menentukan Harga Adakalanya Lemah dan Adakalanya sangat
Kuat
Kedua kemungkinan ini akan terwujud tergantung kepada bentuk Kerjasama di
antara perusahaan-perusahaan yang terdapat didalam pasar oligopoly. Tanpa
adanya Kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila
suatu perusahaan menurunkan harga, dalam waktu yang singkat perusahaan
tersebut akan menarik banyak pembeli. Perusahaan yang kehilangan pembeli akan
melakukan hal yang sama sebagai Tindakan balasan dengan mengurangi harga yang
lebih besar lagi sehingga akhrinya perusahaan yang mula-mula menurunkan harga
akan kehilangan pembeli. Tetapi kalua perusahaan-perusahaan dalam pasar
oligopoly bekerja sama dalam menentukan harga, maka harga dapat distabilkan
pada tingkat yang mereka kehendaki. Dalam hal ini kekuasaan mereka dalam
menentukan harga akan semakin besar, yaitu sama seperti pasar monopoli.
5. Inovasi Yang Signifikan
Karakteristik kelima dari pasar oligopoli adalah inovasi yang signifikan. Karena
persaingan ketat di pasar oligopoli, perusahaan sering harus melakukan inovasi
untuk mempertahankan keunggulan kompet

4
6. Pada Umumnya Perusahaan Oligopoli Perlu Melakukan Promosi atau Iklan
Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan-perusahaan
dalam pasar oligopoly yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pengeluaran
untuk iklan biasanya memerlukan biaya yang cukup besar pada perusahaan-
perusahaan tersebut. Kegiatan promosi secara iklan yang sangat efektif tersebut
adalah unutk dua tujuan yakni menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli
lama. Perusahaan oligopoly yang menghasilkan barang standar memerlukan biaya
iklan yang lebih sedikit. Iklan tersebut terutama untuk memelihara hubungan baik
dengan masyarakat.
❖ Faktor Terbentuknya Pasar Oligopoli
1. Adanya Efisiensi Skala Besar
Maksud dari efisiensi ini adalah adanya penghematan teknologi dan biaya
produksi. Hal ini menjadikan pelaku usaha lebih selektif untuk turut serta dalam
pasar. Efeknya hanya segelintir perusahaan saja yang berani mengambil peran di
dalamnya.
2. Adanya Kompetensi Manajemen yang Kompleks
Maksud dari kompetensi manajemen yang kompleks adalah bahwa dalam
kegiatan pasar, terdapat persaingan bebas yang menuntut perusahaan untuk
mengambil peran dan langkah. Hal ini dibutuhkan untuk menentukan kebijakan dan
arah manajemen termasuk menemukan inovasi baru sehingga produksi barang tetap
berkembang dan diminati pasar. Melalui kompetensi manajemen yang kompleks
inilah yang menjadikan terdorongnya pembentukan Pasar Oligopoli.
❖ Bentuk Hambatan Masuknya Industri Oligopolis
➢ Skala Ekonomi
➢ Biaya Produksi Yang Berbeda
➢ Keistimewaan Hasil Produksi
❖ Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli
Kelebihan Pasar Oligopoli sebagai berikut :
1. Persaingan yang ketat menjadikan setiap perusahaan sangat mengupayakan inovasi dan
menjaga kualitas terbaiknya.
2. Harga produk menjadi lebih sesuai dengan keinginan konsumen karena persaingan
antar produsen yang ketat membuat masing-masing produsen tidak mau mematok harga
terlalu tinggi.

5
Kekurangan pasar oligopoli diantaranya sebagai berikut :
1. Produsen baru sulit untuk masuk ke pasar sehingga pertumbuhan ekonomi cenderung
lambat karena persaingan hanya terjadi di beberapa produsen saja.
2. Kebijakan produsen terbesar (biasanya terlaris) sangat mempengaruhi pasar dibanding
produsen lain di bawahnya.
3. Sering terjadi perang harga antar produsen. Kemungkinan adanya konsumen yang loyal
sangat besar terhadap satu merek, sehingga perusahaan lain sulit untuk bersaing di pasar
dengan konsumen yang sama
4. Cukup sulit untuk melakukan pemerataan pendapatan.
5. Peluang munculnya eksploitasi yang berlebihan dalam kegiatan pasar menjadi lebih
besar.
6. Perusahaan yang sudah memiliki jam terbang lebih memiliki peluang menikmati skala
ekonomis, sehingga bisa menurunkan biaya produksi dan menurunkan harga pasar. Hal
ini tentu merugikan perusahaan di bawahnya atau pendatang.
❖ Kurva Pasar Oligopoli
Kurva Permintaan Terpatah
Pasar oligopoli berbentuk patah adalah salah satu karakteristik pasar oligopoli
di mana kurva permintaan efektif terdiri dari beberapa segmen garis lurus. Hal ini
terjadi ketika perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli memiliki tingkat kepekaan
yang berbeda terhadap perubahan harga.
Pada umumnya, kurva oligopoli berbentuk patah karena perusahaan-perusahaan
dalam pasar oligopoli bersaing untuk pangsa pasar yang sama. Jika salah satu
perusahaan menaikkan harga, konsumen mungkin akan beralih ke produk pesaing yang
memiliki harga yang lebih murah. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan akan lebih
cenderung menurunkan harga mereka jika produk mereka terdorong ke segmen kurva
permintaan yang lebih rendah, dan apabila meningkatkan harga jika produk mereka
terdorong ke segmen kurva permintaan yang lebih tinggi.
Misalnya, jika kurva permintaan terdiri dari tiga segmen garis lurus, maka
perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli akan merespons perubahan dalam kurva
permintaan dengan cara yang berbeda tergantung pada segmen mana yang terkena
dampaknya. Jika kurva permintaan bergeser ke segmen yang lebih tinggi, maka
perusahaan-perusahaan mungkin akan menaikkan harga mereka di segmen tersebut.
Namun, jika kurva permintaan bergeser ke segmen yang lebih rendah, maka

6
perusahaan-perusahaan menurunkan harga mereka untuk tetap bersaing dengan pesaing
mereka.
Kurva oligopoli yang berbentuk patah memiliki beberapa implikasi penting bagi
perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Pertama, perusahaan-perusahaan harus
memperhatikan reaksi pesaing mereka terhadap perubahan harga dan produksi mereka.
Kedua, perusahaan-perusahaan harus mempertimbangkan kepekaan konsumen
terhadap perubahan harga, karena jika konsumen sangat sensitif terhadap perubahan
harga, perusahaan-perusahaan mungkin tidak bisa menaikkan harga mereka tanpa
mengalami penurunan permintaan yang signifikan.
• Keseimbangan awal
Pada kurva tersebut D1D1 menggambarkan permintaan yang dihadapi suatu
perusahaan oligopoly apabila perusahaan-perusahaan lain tidak melakukan
perubahan harga walaupun salah satu perusahaan melakukan perubahan harga.
Sedangkan pada kurva D2D2 adalah permintaan yang dihadapi suatu
perusahaan oligopoly jika perubahan harga yang dilakukan dikuti oleh Langkah
yang sama oleh perusahaan-perusahaan lain. Misalkan pada permulaannya
harga yang berlaku di pasar adalah P0 maka jumlah permintaan adalah seperti
yang ditunjukkan oleh titik E, yaitu jumlahnya adalah sebanyak Q0.
• Efek penurunan harga
Jika perusahaan dalam pasar oligopoly menurunkan harga penjualannya ke P1,
maka permintaan terhadap produknya akan bertambah. Kalau perusahaan lain
tidak menurunkan harga, maka permintaan akan bertambah ke tingkat seperti
yang ditunjukkan oleh titik C1. Hal ini disebabkan oleh dua factor yakni: (i)
pelanggan perusahaan lain yang menghasilkan barang sejenis membei barang
yang harganya telah menurun, dan (ii) beberapa konsumen membatalkan
konsumsinya ke atas barang pengganti dan menambah konsumsi ke barang yang
mengalami penurunan harga.
Jika perusahaan lain dalam pasar oligopoly tersebut mengikuti jejak perusahaan
yang menurunkan harga, maka permintaan terhadap suatu produk hanya
bertambah sampai ketingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik C. pertambahan
permintaan yang relative lebih sedikit disebabkan karena dinyatakan dalam (i)
diatas tidak terjadi. Kenaikan permintaan hanya disebabkan oleh keadaan yang
dinyatakan dalam (ii). Hal itu juga akan terjadi jika harga turun lebih lanjut

7
menjadi P2. Tanpa adanya reaksi perusahaan lain, permintaan akan bertambah
ke tingkat yang ditunjukkan oleh B1 sedangkan kalua perusahaan -perusahaan
lain turut menurunkan harga, maka permintaan terhadap suatu barang hanya
mencapi tingkat seperti yang ditunjukan oleh titik B.
• Efek Peningkatan Harga
Perhatikan keadaaan sebaliknya, jika suatu perusahaan dalam pasar oligopoly
menaikkan harga ke P3 dan perusahaan-perusahaan lain tidak ikut mengubah
harga dan tetap menjual dengan harga P0 maka perusahaan yang menaikkan
harga barang tersebut akan mengalami kehilangan banyak pelanggan.
Pada harga P3 jumlah barang yang dapat dijualnya adalah seperti yang
ditunjukkan oleh kurva A1, akan tetapi jika perusahaan-perusahaan lainnya juga
ikut manaikkan harga maka perusahaaan yang memulai menaikkan harga tidak
akan kehilangan banyak pelanggan dan oleh sebab itu juga dapat menjual
barangnya sampai ketingkat ditunjukkan oleh titik A.

2.2. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek Pasar Oligopoli


Pemaksimuman keuntungan jangka pendek dalam pasar oligopoli tergantung pada
beberapa faktor, seperti jumlah perusahaan di pasar, tingkat kepekaan konsumen terhadap
perubahan harga, dan tingkat produk diferensiasi.
Pada umumnya, perusahaan dalam pasar oligopoli akan berusaha untuk
memaksimalkan keuntungan jangka pendek dengan menetapkan harga yang lebih tinggi
daripada biaya margin mereka. Dalam jangka pendek, maksimasi keuntungan dalam pasar
oligopoli juga tergantung pada strategi bersaing yang diterapkan oleh perusahaan-
perusahaan tersebut. Ada beberapa starategi bersaing yang diterapkan oleh perusahaan-
perusahaan tersebut yaitu:
1. Mengurangi harga

8
2. Meningkatkan diferensiasi produk
3. Menjalin kerja sama
4. Memanfaatkan kekuatan pasar

Memaksimalkan keuntungan jangka pendek tidak selalu menghasilkan keuntungan


jangka Panjang yang optimal. Perusahaan perlu mempertimbangkan strategi yang
berkelanjutan dan dapat mempertahankan posisi kompetitif mereka dalam jangka panjang

Dalam strategi ini, perusahaan-perusahaan akan berusaha untuk menetapkan harga


yang sama atau serupa dengan harga pesaing mereka. Hal ini dilakukan untuk menghindari
perlombaan harga yang merugikan semua pihak. Namun, strategi koordinasi harga sering
dianggap sebagai perilaku oligopoli yang tidak sah dan dapat dianggap sebagai praktik
kartel yang melanggar undang-undang antitrust. Oleh karena itu, strategi ini dapat berisiko
dan berpotensi merugikan konsumen.
Alternatif lain adalah dengan mengadopsi strategi diferensiasi produk untuk
memaksimalkan keuntungan jangka pendek. Dalam strategi ini, perusahaan-perusahaan
akan berusaha untuk membedakan produk mereka dari pesaing mereka dengan
menawarkan fitur atau manfaat tambahan yang unik. Hal ini dapat membantu perusahaan
menetapkan harga yang lebih tinggi daripada pesaing mereka tanpa mengalami penurunan
permintaan yang signifikan.
Namun, strategi diferensiasi produk juga dapat sulit dilakukan di pasar oligopoli di
mana produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan relatif homogen. Oleh karena
itu, perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli harus mempertimbangkan dengan cermat
strategi harga dan produksi mereka untuk memaksimalkan keuntungan jangka pendek
tanpa melanggar undang-undang antitrust dan merugikan konsumen.
❖ Syarat Keseimbangan
MR = MC (Terdapat price kekakuan harga sehingga AC dan MC tidak selalu mengubah
Keseimbangan P dan Q)
MR = Marginal Revenue
MC = Marginal Cost
AC = Avarage cost
P = Price
Q = Quantity

9
2.3. Karakteristik Pasar Monopolistik
❖ Pasar Monopolistik
Di dalam pasar monopolistik, ada banyak sekali penjual yang menawarkan
dagangan yang homogen atau serupa. Tapi produk yang dijual dibedakan dengan
kualitas, bentuk, dan juga ukurannya serta semua penjual yang ada harus bersaing
dengan maksimal. Produk yang dijual di dalam pasar ini mempunyai kualitas, harga
dan juga ukuran yang berbeda-beda meski dalam satu jenis produk. Penentuan harga
yang tetap biasanya akan ditentukan langsung oleh penjual. Sehingga tidak
menggunakan mekanisme pasar.
Pasar monopolistik pada dasarnya merupakan sebuah pasar yang ada di antara
dua jenis pasar yang cukup ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar
monopoli. Oleh sebab itu, pasar jenis ini masing mengandung unsur-unsur atau sifat
yang berasal dari pasar persaingan monopoli dan juga pasar persaingan sempurna.
Dengan kata lain, pasar persaingan monopolistik dapat diartikan sebagai sebuah pasar
yang mana memiliki banyak penjual atau produsen yang memproduksi produk yang
beragam.
Biasanya Dalam pasar monopolistik, setiap perusahaan dapat mempengaruhi
harga produknya, tetapi tidak sepenuhnya mengendalikan pasar. Berikut adalah
beberapa karakteristik pasar monopolistik:
1. Memiliki Jumlah Produsen atau Penjual yang Sangat Banyak
Produsen yang ada di dalam pasar monopolistik sangatlah beragam dan berjumlah
banyak. Sehingga tiap penjual atau produsen harus merasa puas dengan pembagian
pasar ataupun market share yang relatif kecil. Tak hanya itu saja, penjual yang ada
di dalam pasar monopolistik tidak mempunyai kekuasaan secara penuh untuk
menentukan harga di pasaran.
2. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk yang dimaksud disini adalah produk yang serupa mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Kita bisa melihat perbedaan tersebut dari bentuk,
ukuran, corak, kualitas, dan lainnya. Setiap produsen akan memberikan ciri khas
dan sentuhan khusus pada produk yang dihasilkan. Seperti halnya pabrikan apparel
dan juga alat-alat olahraga seperti Nike, Adidas, Fila, Skechers, dan juga Puma
mempunyai produk yang serupa. Dimana semua perusahaan tersebut mengeluarkan
jenis sepatu yang sama. Tapi produk yang mereka hasilkan memiliki karakteristik
dan ciri masing-masing.
10
3. Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga
Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak
mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistis dapat mempengaruhi harga. Namun demikian
pengaruhnya ini relatif kecil kalau dibandingkan dengan perusahaan oligopoli dan
monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistis
bersumber dari sifat barang yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak
atau differentiated product. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat
memilih, yaitu lebih menyukai barang dari sesuatu perusahaan tertentu dan kurang
menyukai barang yang dihasilkan perusahaan lainnya. Maka apabila sesuatu
perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli walaupun
jumlah pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga. Sebaliknya,
apabila perusahaan menurunkan harga, tidaklah mudah untuk menjual semua
barang yang diproduksikannya. Banyak di antara konsumen di pasar masih tetap
membeli barang yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lain, walaupun
harganya sudah menjadi relatif lebih mahal.
4. Kebebasan Produsen Baru Untuk Keluar dan Masuk Pasar
Semua produsen yang ada di dalam sistem pasar ini memiliki kebebasan untuk
masuk dan keluar pasar. Sebab, produk-produk yang mereka tawarkan bisa
digantikan oleh produk serupa dari produsen lain yang masih bertahan di dalam
pasar tersebut. Hal itu tentu tidak akan menyebabkan kelangkaan produk dan
menyusahkan konsumen yang ingin mencari produk tersebut.
5. Persaingan Mempromosikan Penjualan Sangat Aktif
Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistis. Sesuatu perusahaan mungkin menjual
barangnya dengan harga relatif tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak
langganan. Sebaliknya suatu perusahaan lain mungkin harga barangnya rendah,
tetapi tidak banyak menarik langganan. Keadaan seperti ini disebabkan oleh sifat
barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat berbeda corak. Ini
menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk
mempengaruhi citarasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan-
harga (non-price competition). Persaingan yang demikian itu antara lain adalah
dalam memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus
menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik, dan sebagainya.
11
❖ Faktor Terbentuknya Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik tidak tercipta begitu saja, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi terbentuknya pasar monopolistik, yaitu:
1. Ketidakpuasan terhadap pasar sempurna dan monopoli
Dikarenakan produsen yang tidak puas dengan sistem pasar sempurna dan pasar
monopoli sehingga banyak sekali produsen atau perusahaan yang berpindah ke
sistem pasar monopolistik.
2. Sumber Alam
Sumber daya alam yang amat sangat melimpahruah di Indonesia membuat setiap
orang atau produsen mudah terjun dalam industri monopolistik,karena sangat
mudah untuk mencari bahan baku maupun bahan pendukung dalam produksi suatu
barang.
3. Produk Diferensial
Dikarenakan produk diferensial yang tidak terlalu tinggi membuat setiap produsen
lebih mudah dalam persaingan non harga seperti iklan dan hal lainnya.
❖ Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik
Kelebihan Pasar Monopolistik diantaranya :
1. Setiap perusahaan persaingan monopolistik akan berusaha memproduksi barang
yang mempunyai sifat khusus.
2. Konsumen bisa memilih barang-barang yang dikehendaki sesuai dengan selera dan
uang yang dimiliki, sehingga memberikan kepuasan yang tinggi.
3. Dari segi distribusi pendapatan, pasar persaingan monopolistik lebih merata karena
tidak ada perusahaan yang dominan

Kekurangan Pasar Monopolistik diantaranya :

1. Perusahaan dalam persaingan monopolistik umumnya berukuran kecil sehingga


masih bekerja kurang efisien dalam memanfaatkan sumber daya ekonomi
dibanding dengan pasar monopoli
2. Konsumen masih harus membayar harga barang yang lebih tinggi dari biaya
marginal (MC) untuk menghasilkan barang tersebut.
❖ Kurva Pasar Monopolistik
Sifat permintaan pasar monopolistik adalah elastis lebih elastis dari pada pasar
persaingan sempurna maupun pasar monopoli. Meski sifatnya cukup elastis, namun
tidak pernah mencapai garis sempurna horizontal yang mendatar. Dengan kata lain pada

12
tingkat harga yang sama antara pesaing. Kurva permintaan yang bersifat seperti pasar
monopolistik, memiliki makna sebagai berikut:
1. Pada saat perusahaan berupaya menaikkan harga, maka berdampak pada jumlah
barang yang dijual menjadi sangat berkurang (lebih sedikit).
2. Pada saat perusahaan menurunkan harga, maka berdampak pada jumlah barang
yang dijual menjadi sangat bertambah (lebih banyak).

Hal tersebut menjadi bukti bahwa kurva permintaan dalam pasar monopolistik tidak
pernah bersifat elastis sempurna.

2.4. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek Pasar Monopolistik


Tingkat kurva permintaan yang ada dalam struktur pasar monopolistik sangat fleksibel
akan tetapi tidak sefleksibel kurva permintaan yang dterima perusahaan dalam struktur
pasar persaingan sempurna.
❖ memaksimalkan laba jangka pendek
Keuntungan maksimal produsen atau sebuah perusahaan dapat dicapai jika produsen
atau perusahaan terus menurus berproduksi dan memproduksi barangnya sampai pada
titik mencapai MC = MR maka perusahaan menerima laba maksimal dalam jangka
pendek. Dalam pasar monopolistik keseimbangan yang dicapai produsen atau
perusahaan sama dengan yang dicapai ditingkat monopoli hanya beda dalam jumlah
permintaanya atau dengan kata lain pasar monopoli menerima permintaan seluruh pasar
sedangkan pasar monopolistik hanya menerima sebagian permintaan pasar.
MC = Marginal Cost
MR = Marginal Revenue

KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK

Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, dan sebagai
akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang
dicapai suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis adalah sama dengan di
dalam monopoli. Bedanya, di dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari
seluruh pasar, sedanghan dalam persainzan monopolistis, permintaan yang dihadapi
perusahaan adalah sebagian dari keselurchan permintaan pasar. Dua keadaan
perusahaan monopolistis ditunjukkan dalam Gambar 13.1. Yang ditunjukkan dalam
gambar (i) adalah keadaan di mana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan
yang maksimum akan diperole apabila perusahaan memproduksi pada tingkat di mana

13
keadaan MC = MR tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah
produksi adalah & dan pada tingkat produksi in tingkat harga adalah P. Segi empat
PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan
monopolistis itu. Dalam gambar (i) yang ditunjukkan adalah keadaan di mana
perusahaan mengalami kergian. Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan
MC = MR tercapai. Ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak
Q. Pada tingkat produksi in harga mencapai P. Besarnya kerugian yang diderita
digambarkan ole kotak PABC. Walaupun mengalami kerugian perusahaan akan terus
beroperasi selama hasil penjualannya melebihi jumlah biaya berubah (atau
harga melebihi AVC).

14
BAB III
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Pasar oligopoli dan monopolistik adalah jenis pasar yang memiliki karakteristik yang
berbeda, namun keduanya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan keuntungan
maksimal.
Pasar oligopoli terdiri dari beberapa perusahaan yang menguasai pasar dan memiliki
pengaruh kuat terhadap harga dan persaingan. Dalam pasar ini, perusahaan cenderung
menentukan harga dan output yang saling mempengaruhi satu sama lain, dengan tujuan
memaksimalkan keuntungan mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, perusahaan
oligopoli dapat menggunakan strategi harga yang kooperatif atau non-kooperatif, serta
melakukan inovasi dan pemasaran yang lebih agresif.
Sementara itu pasar monopolistik pada dasarnya merupakan sebuah pasar yang ada di
antara dua jenis pasar yang cukup ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar
monopoli. Oleh sebab itu, pasar jenis ini masing mengandung unsur-unsur atau sifat yang
berasal dari pasar persaingan monopoli dan juga pasar persaingan sempurna. Dengan kata lain,
pasar persaingan monopolistik dapat diartikan sebagai sebuah pasar yang mana memiliki
banyak penjual atau produsen yang memproduksi produk yang beragam.
Kesimpulannya, baik dalam pasar oligopoli maupun monopolistik, perusahaan
berusaha memaksimalkan keuntungan mereka. Namun, strategi yang digunakan oleh
perusahaan dalam mencapai tujuan ini berbeda-beda. Perusahaan oligopoli harus
mempertimbangkan tindakan pesaingnya dalam menentukan harga dan output, sedangkan
perusahaan monopolistik harus mempertimbangkan batasan karena mudahnya keluar masuk
pasar yang ada.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. 2005. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta;

Pt Rajagrafindo Boediono. 2002. Ekonomi Mikro Edisi Kedua. Yogyakarta; Bpfe-Yogyakarta

N. Gregory Mankiw. “Pengantar Ekonomi Mikro”. Edisi Ketujuh. Salemba Empat

https://www.gramedia.com/literasi/pasar-oligopoli/

https://www.gramedia.com/literasi/pasar-monopolistik/

16

Anda mungkin juga menyukai