Model Keynesian terdiri dari kurva Agregat Demand (AD) dan Agregat Supply (AS), yang
tepat menggambarkan hubungan antara inflasi dengan pertumbuhan. Banyak faktor
yang mendorong tingkat inflasi dan tingkat output dalam jangka pendek. Ini termasuk
perubahan: harapan; tenaga kerja berlaku; harga faktor produksi lainnya, dan/ atau
kebijakan moneter fiskal. Kurva jangka pendek AD dan AS menunjukkan hubungan
yang positif antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi untuk jangka pendek. Namun,
ternyata untuk jangka panjang menunjukkan hubungan yang negatif.
• Efek Kurva Perubahan AD
Selanjutanya kita akan melihat model pasar makroekonomi, dimulai dari Aggregate Demand (AD). Jika Demand diperuntukkan untuk satu produk atau kumpulan dari kuantitas yang diminta dengan harga bervariasi, dan mempunyai hubungan terbalik antara harga dan kuatitas, maka • Aggregate Demand (AD) adalah diperuntukkan untuk semua barang dan jasa dan memiliki hubungan terbalik antara tingkat harga dalam perekonomian dengan kuantitas (Q) semua barang dan jasa yang diminta, atau kumpulan dari seluruh permintaan agregat barang dan jasa pada harga yang bervariasi. dalam perekonomian.
Efek Perubahan Kurva AS
• kurva penawaran agregat AS dapat mengalami perubahan. • Kurva AS akan bergeser ke kiri (atau ke atas) apabila ; 1. harga barang mentah yang diimpor meningkat, 2. nilai mata uang domestic merosot, 3. pajak impor dan pajak lain bertambah, 4. upah kerja meningkat, dan biaya lain seperti tarif listrik dan air meningkat
• Sebaliknyakurva AS dapat pula bergeser ke kanan (ke bawah) apabila:
1. kemajuan teknologi berlaku, 2. pajak pemerintah diturunkan, 3. infrastruktur bertambah baik, dan 4. administrasipemerintah lebih efisien dan sangat membantu dan menggalakkan kegiatan swasta