Anda di halaman 1dari 4

SOAL:

1. Mengapa dalam jangka pendek kurva penawaran agregat memiliki


kemiringan positif, sedangkan dalam jangka panjang berbentuk vertikal?
Jelaskan dan lengkapi jawaban anda dengan kurva!
2. Selain perubahan tingkat harga, faktor-faktor apa yang dapat
mempengaruhi pergeseran kurva penawaran agregat jangka pendek?
Jelaskan dan lengkapi jawaban anda dengan kurva!
3. Inflasi pada dasarnya merupakan kenaikan harga secara umum yang
disebabkan oleh berbagai hal dalam perekonomian. Jelaskan kebijakan
yang dapat ditempuh oleh Pemerintah untuk mengatasi inflasi!
4. Siklus bisnis merupakan pasang surutnya kegiatan ekonomi selama
pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Jelaskan konsep siklus bisnis
yang disebabkan oleh pergerakan kurva permintaan agregat !

1 . Kurva penawaran agregat dalam jangka pendek memiliki kemiringan positif karena hal tersebut


berkaitan dengan teori kekakuan upah di mana jika upah kaku terjadi maka ketika tingkat harga naik
menyebabkan margin keuntungan lebih tinggi. Hal ini akan membuat perusahaan untuk meningkatkan
output agar mendapat banyak keuntungan. Jika digambarkan dengan sebuah grafik, sumbu X akan
mewakili output agregat dan sumbu Y akan mewakili tingkat harga. Maka, kurva penawaran agregat
jangka pendek akan digambarkan mempunyai kemiringan ke arah atas.

alasan kurva penawaran agregat jangka panjang berbentuk vertikal adalah ...
(A) dalam jangka panjang, tingkat harga lebih rendah meningkatkan produksi barang dan jasa
(B) dalam jangka panjang, produksi barang dan jasa bergantung pada tingkat harga relatif
(C) dalam jangka panjang, tingkat harga yang tinggi akan mendorong ekspor ke luar negeri
(D) dalam jangka panjang, produksi barang dan jasa bergantung pada modal, penawaran tenaga kerja, dan
sumber daya alam
(E) dalam jangka panjang, tingkat harga yang tinggi akan mendorong pengangguran
2. Pajak bisnis turun. Pajak yang lebih rendah mengurangi biaya produksi per unit.
Sebagai hasilnya, keuntungan meningkat, mendorong bisnis untuk meningkatkan
output.

Subsidi produksi. Subsidi bekerja secara terbalik dibandingkan pajak. Kenaikan


subsidi membantu perusahaan mengurangi biaya, mendorong mereka untuk
meningkatkan output.

Nilai tukar terapresiasi. Apresiasi membuat harga barang yang diimpor – seperti bahan


baku, barang modal dan energi – menjadi lebih murah. Sebagai hasilnya, biaya produksi
menurun. Perusahaan menikmati margin laba yang lebih tinggi dan mendorong mereka
untuk meningkatkan produksi.

Pasokan tenaga kerja meningkat dan/atau kualitas mereka


membaik. Perekonomian dapat menghasilkan lebih banyak output ketika tenaga kerja
tersedia lebih banyak. Begitu juga, ketika mereka menjadi lebih berkualitas, mereka
lebih produktif dan dapat menghasilkan lebih banyak output menggunakan input yang
sama.

Modal lebih tersedia dan lebih berkualitas. Misalnya, perekonomian menghasilkan


lebih banyak output ketika lebih banyak mesin tersedia. Begitu juga, mesin berteknologi
lebih canggih (kualitas) juga memungkinkan perekonomian menghasilkan output yang
lebih banyak dengan output yang sama.

Teknologi lebih maju. Teknologi yang lebih maju membuat tenaga kerja dan modal
lebih produktif dan karena itu, meningkatkan output agregat.
3. 1. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah. Kebijakan fiskal
yang dilakukan pemerintah untuk mencegah inflasi adalah dengan mengurangi pengeluaran
pemerintah, meningkatkan tarif pajak, serta melakukan pinjaman

2. Kebijakan Nonmoneter dan Nonfiskal

Selain kebijakan fiskal dan moneter, cara mengatasi inflasi oleh pemerintah juga dapat dengan
meningkatkan hasil produksi, mempermudah masuknya barang impor, menstabilkan pendapatan
masyarakat (tingkat upah), menetapkan harga maksimum, serta melakukan pengawasan dan distribusi
barang.

a. Menambah Hasil Produksi

Pemerintah dapat memberikan subsidi atau membuat peraturan yang mendorong pengusaha-pengusaha


menjadi lebih produktif sehingga hasil produksinya bisa bertambah. Dengan adanya hasil produksi yang
lebih banyak, akan ada banyak barang yang bisa dibeli masyarakat, sehingga jumlah uang beredar bisa
kembali seimbang.

b. Mempermudah Masuknya Barang Impor

Pemerintah juga bisa menyeimbangkan jumlah uang yang beredar dengan menetapkan kebijakan
yang mempermudah masuknya barang impor. Seperti dengan penurunan bea masuk impor atau membuat
peraturan yang mempermudah impor.

c. Menstabilkan Pendapatan Masyarakat

Inflasi juga bisa ditanggulangi dengan menjaga tingkat upah (tidak membiarkan gaji yang naik terus
menerus) sehingga biaya produksi perusahaan bisa ditekan dan harga barang menjadi lebih rendah.

 pemerintah juga bisa mengatasi inflasi dengan menentukan harga maksimum agar harga-harga


barang tidak terlalu tinggi. Selain itu, pemerintah tentunya juga harus melakukan pengawasan dan
distribusi barang

4. Faktor penyebab terjadinya pergeseran tiba-tiba dari permintaan agregat dan penawaran agregat dapat
dikelompokkan atas dua kategori, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Yang dimaksud dengan faktor
eksternal adalah faktor yang terdapat di luar sistem ekonorni yang memengaruhi shock pada permintaan
dan penawaran agregat. Misalnya, faktor keamanan seperti perang, faktor politik seperti pemilihan umum,
dan kenaikan tingkat harga minyak dunia. Di sisi lain, yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor
yang menjadi bagian dari sistem ekonomi, misalnya kebijakan ekspansi dan kontraksi pemerintah yang
berkontribusi terhadap penciptaan siklus ekonomi. Misalnya kebijakan melonggarkan kredit yang pada
akhirnya mendorong penurunan perekonomian yang tidak dapat dihindari. Siklus ekonomi yang didorong
oleh faktor internal dikenal juga dengan sebutan selfgenerating business cycle

Anda mungkin juga menyukai