alasan kurva penawaran agregat jangka panjang berbentuk vertikal adalah ...
(A) dalam jangka panjang, tingkat harga lebih rendah meningkatkan produksi barang dan jasa
(B) dalam jangka panjang, produksi barang dan jasa bergantung pada tingkat harga relatif
(C) dalam jangka panjang, tingkat harga yang tinggi akan mendorong ekspor ke luar negeri
(D) dalam jangka panjang, produksi barang dan jasa bergantung pada modal, penawaran tenaga kerja, dan
sumber daya alam
(E) dalam jangka panjang, tingkat harga yang tinggi akan mendorong pengangguran
2. Pajak bisnis turun. Pajak yang lebih rendah mengurangi biaya produksi per unit.
Sebagai hasilnya, keuntungan meningkat, mendorong bisnis untuk meningkatkan
output.
Teknologi lebih maju. Teknologi yang lebih maju membuat tenaga kerja dan modal
lebih produktif dan karena itu, meningkatkan output agregat.
3. 1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah. Kebijakan fiskal
yang dilakukan pemerintah untuk mencegah inflasi adalah dengan mengurangi pengeluaran
pemerintah, meningkatkan tarif pajak, serta melakukan pinjaman
Selain kebijakan fiskal dan moneter, cara mengatasi inflasi oleh pemerintah juga dapat dengan
meningkatkan hasil produksi, mempermudah masuknya barang impor, menstabilkan pendapatan
masyarakat (tingkat upah), menetapkan harga maksimum, serta melakukan pengawasan dan distribusi
barang.
Pemerintah juga bisa menyeimbangkan jumlah uang yang beredar dengan menetapkan kebijakan
yang mempermudah masuknya barang impor. Seperti dengan penurunan bea masuk impor atau membuat
peraturan yang mempermudah impor.
Inflasi juga bisa ditanggulangi dengan menjaga tingkat upah (tidak membiarkan gaji yang naik terus
menerus) sehingga biaya produksi perusahaan bisa ditekan dan harga barang menjadi lebih rendah.
4. Faktor penyebab terjadinya pergeseran tiba-tiba dari permintaan agregat dan penawaran agregat dapat
dikelompokkan atas dua kategori, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Yang dimaksud dengan faktor
eksternal adalah faktor yang terdapat di luar sistem ekonorni yang memengaruhi shock pada permintaan
dan penawaran agregat. Misalnya, faktor keamanan seperti perang, faktor politik seperti pemilihan umum,
dan kenaikan tingkat harga minyak dunia. Di sisi lain, yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor
yang menjadi bagian dari sistem ekonomi, misalnya kebijakan ekspansi dan kontraksi pemerintah yang
berkontribusi terhadap penciptaan siklus ekonomi. Misalnya kebijakan melonggarkan kredit yang pada
akhirnya mendorong penurunan perekonomian yang tidak dapat dihindari. Siklus ekonomi yang didorong
oleh faktor internal dikenal juga dengan sebutan selfgenerating business cycle