Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


MATA KULIAH : PENGANTAR EKONOMI MAKRO

JAWABAN :
1. Faktor yang menyebabkan pergeseran kurva agregat antara lain :
a. Perubahan Tingkat Konsumsi
Contoh : kasus terjadinya perubahan konsumsi adalah ketika terjadinya peningkatan
kesadaran masyarakat untuk menabung dalam rangka persiapan menghadapi masa tua
serta pemberlakuan pajak oleh pemerintah. Ketika muncul kesadaran masyarakat
untuk menabung, maka pengeluaran uang untuk konsumsi tentu akan cenderung
berkurang, berapa pun tingkat harga yang terbentuk di pasar. Begitu juga yang terjadi
dengan pemberlakuan pajak oleh pemerintah. Dengan pajak, tingkat pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga menurunkan kemampuan masyarakat untuk
membeli barang/jasa pada tingkat harga berapa pun di pasar.
Gambaran di atas memperlihatkan bahwa kejadian apa pun yang terjadi yang
menyebabkan masyarakat mengubah jumlah barang/jasa yang ingin dikonsumsi pada
tingkat harga berapa pun merupakan penyebab terjadinya pergeseran kurva
permintaan agregat melalui perubahan tingkat konsumsi. Kondisi peningkatan
kesadaran masyarakat untuk menabung dan adanya kebijakan pemberlakuan pajak
akan mendorong pergeseran kurva permintaan agregat ke kiri yaitu dari AD1 ke AD2,
yang menandakan bahwa terjadi penurunan tingkat konsumsi pada tingkat harga
berapa pun pasar. Ilustrasi nya adalah sebagi berikut :

Kurva Pergeseran Permintaan Akibat Turunnya Tingkat Konsumsi

b. Perubahan Tingkat Investasi


Kejadian yang menyebabkan perubahan tingkat investasi pada tingkat harga berapa
pun di pasar juga merupakan faktor pendorong terjadinya pergeseran pada kurva
permintaan agregat.
Contoh : Kebijakan perpajakan pemerintah, merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat investasi yang terjadi di suatu perekonomian. Dikeluarkannya
kebijakan insentif pajak tentu akan membuat alokasi dana investor untuk investasi
menjadi meningkat, berapa pun tingkat suku bunga yang berlaku. Kondisi ini akan
ditandai dengan terjadinya pergeseran kurva permintaan agregat ke kanan, yang
menunjukkan bahwa pada tingkat harga berapa pun, jumlah permintaan agregat
mengalami peningkatan. Selain pajak, faktor lain yang mempengaruhi perubahan
tingkat investasi adalah perubahan penawaran uang. Meningkatnya jumlah uang
beredar akan menyebabkan penurunan tingkat suku bunga dalam jangka pendek.
Kondisi ini akan menstimulus investor untuk melakukan peminjaman uang untuk
meningkatkan aktivitas investasinya karena rendahnya biaya peminjaman modal yang
terjadi akibat penurunan tingkat suku bunga yang terjadi. Meningkatnya investasi
akibat kebijakan pemerintah meningkatkan jumlah uang beredar akan berdampak
pada peningkatan investasi, dan tentunya juga akan meningkatkan permintaan agregat
yang ditandai dengan pergeseran kurva permintaan ke kanan yaitu dari AD1 ke AD2.

c. Perubahan Pengeluaran Pemerintah


Berbagai perubahan kebijakan pemerintah terkait dengan perubahan belanja
pemerintah merupakan faktor langsung yang dapat mendorong/ menurunkan
permintaan agregat.
Contoh : ketika pemerintah menetapkan kebijakan pembangunan infrastruktur jalan
yang memadai di setiap kabupaten/kota di Indonesia. Kebijakan ini tentunya langsung
berkaitan dengan terjadinya peningkatan jumlah barang/jasa yang diminta pada
tingkat harga berapa pun yang berlaku di pasar, sehingga akhirnya akan mendorong
pergeseran kurva permintaan agregat ke kanan. Sebaliknya, bila pemerintah
mengurangi belanja, maka kurva permintaan agregat akan bergeser ke kiri.

d. Perubahan Ekspor Neto


Kejadian yang menyebabkan perubahan tingkat ekspor neto suatu negara pada tingkat
harga berapa pun di pasar merupakan faktor lain pendorong terjadinya pergeseran
pada kurva permintaan agregat. Contoh : Krisis ekonomi Amerika Serikat yang
dimulai sejak tahun 2007 kejadian yang sangat mempengaruhi tingkat ekspor neto
suatu negara. Akibat krisis ekonomi ini, permintaan Amerika Serikat terhadap
produk-produk dari negara lain menurun, termasuk yang berasal dari Indonesia.
Implikasi dari hal ini bagi Indonesia adalah terjadinya penurunan volume ekspor
Indonesia ke negara Amerika Serikat. Penurunan ini tentu berkontribusi terhadap
terjadinya penurunan nilai ekspor neto negara Indonesia sehingga akhirnya
menyebabkan terjadinya penurunan permintaan agregat Indonesia. Dalam kurva
permintaan agregat, penurunan ini ditandai dengan pergeseran kurva ke kiri.

2. Angka Pengganda adalah angka yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana


terjadinya perubahan output dalam jangka pendek. Misalnya ketika terjadi perubahan
investasi suatu perekonomian sebesar Rp1.000.000, maka perubahan total output yang
terjadi pada PDB dapat lebih besar dari Rp1.000.000. Meningkatnya PDB lebih besar
dari peningkatan investasi inilah yang akan dijelaskan oleh angka pengganda.
Atau dapat juga diartikan sebagai suatu koefisien atau angka yang dapat menjelaskan
besarnya tambahan pendapatan nasional sebagai akibat adanya tambahan variabel-
variabel tertentu dalam perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai