Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Khodijah Lubis

Nim : 20230070038
Kelas : AK23A
Matkul : Teori Ekonomi Sesi 14

1. Dari hasil penelitian Profesor A.W. Phillips (1958) di Inggris periode 1861- 1957.
Terdapat penemuan dari hasil Risset tersebut tentang hubungan Inflasi dan Pengangguran
dari sudut analisis Kurva Phillips (Phillips Curve). Gambarkan Kurva Phillips (Phillips
Curve) yang menggambarkan Hubungan tingkat upah dengan pengangguran dan Jelaskan
hubungan antara kedua Variabel tersebut ?

Pada tahun 1958, ekonom A.W. Philips menerbitkan artikel yang berjudul “The
Relationship between Unemployment and the Rate of Change Money Wages in United
Kingdom, 1861-1957”. Artikel tersebut menemukan bahwa terdapat korelasi yang negatif
antara tingkat pengangguran dan inflasi. Dapat dikatakan bahwa tingkat pengangguran
yang rendah cenderung disertai oleh inflasi yang tinggi, sementara tingkat pengangguran
yang tinggi cenderung disertai dengan inflasi yang rendah (Phillips, 1958).

Hubungan inflasi dan pengangguran memang jelas ada. Para ekonom setuju bahwa ada
hubungan yang negatif antara inflasi dan pengangguran dalam jangka pendek. Dalam
penelitiannya Alisa, (2015) menyebutkan bahwa pengangguran yang maningkat dalam
beberapa tahun terakhir, dan peluang mencari pekerjaan juga masih merupakan masalah
akut. Upaya pemerintah untuk merangsang permintaan agregat dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi hanya akan menyebabkan inflasi.
2. Gambarkan dalam bentuk kurva, dan uraikan perbedaan antara Pandangan Ekonom
Klasik dengan Ekonom Keynessian (Kurva Phillips jangka panjang
- long run Phillips Curve) vs Kurva Phillips jangka Pendek - Short run Phillips Curve)

• Kurva Jangka Pendek ( Short Run Phillips Curve)

Asumsi dari analisis kurva AD-AS di atas adalah analisis jangka pendek. Faktor
produksi umumnya bersifat tetap (fixed output). Karena itu pertumbuhan penawaran
agregat (kurva AS) tidak bisa secepat pertumbuhanpermintaan agregat (kurva AD).
Tenaga kerja merupakan input tetap. Dalam jangka pendek jumlahnya tidak mudah
ditambah. Dalam gambar (kiri) menunjukkan apa yang terjadi jika perekonomian terus
bertumbuh. Kurva penawaran agregat (kurva AS) tidak bisa bertumbuh lebih cepat dari
permintaan agregat (AD), maka pertumbuhan ekonomi jangka pendek diikuti oleh
inflasio. Titik keseimbangan A, B, dan C menunjukkan bahwa output menjadi lebih
besar (Y2 > Y1 > Y0) tetapi harga-harga umum juga menjadi lebih tinggi (P2 > P1 >
P0). Jika dianggap ada hubungan yang tetap antara kesempatan kerja (N) dengan tingkat
output (Y), misalnya N Y = , dimana 0 , maka bertambahanya output akan
menambah kesempatan kerja (N2 > N1 > N0). Karena jumlah tenaga kerja dianggap
tetap, maka penambahan kesempatan kerja akan mengurangi pengangguran (U),
sehingga U2 < U1 < U0. Untuk menderivasi kurva Phillips, yang perlu diperhatikan
hubungan antara P dan U. Jika P naik, maka U turun, hasilnya adalah seperti diagram b,
dalam gambar, phillips Curve diturunkan berdasarkan analisis jangka pendek, sehingga
disebut kurva Phillips jangka pendeka (short-run Phillips Curve) disingkat SPC.
• Kurva Jangka Panjang (Long Run Phillips Curve)

Menurut kaum klasik, dalam jangka panjang perekonomian berada dalam keadaan
kesempatan kerja penuh (full employment). Kurva AS menjadi tegak lurus.
Peningkatan permintaan agregat hanya akan mengakibatkan inflasi (P2 > P1 > P0),
sementara output tidak bertambah. Karena itu kurva Phillips jangka panjang (LPC)
berbentuk tegak lurus. Menurut kaum klasik, dalam jangka panjang tidaka da trade off
antara inflasi dan pengangguran.

Anda mungkin juga menyukai