Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MANDIRI II

PERANCANGAN ARSITEKTUR II
RESTAURANT HEMAT ENERGI

MERCU BUANA
DI SUSUN OLEH :
FULQIKHAIRUL KARIM (41218010019)

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM


STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melindungi, mencurahkan rahmat, dan hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan/mengerjakan tugas ini dengan lancar.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan studi literatur ini. Ucapan ini ditunjukan kepada yang terhormat :

1. Andjar Widajanti, Ir.,MT.Ars selaku dosen yang telah memberikan pengarahan pengerjaan tugas ini.

2. Nadia Resita Christantia, ST, MT

3. Eko

4. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan tugas ini.

Demikian ucapan terima kasih, kritik dan saran sangat perlu untuk pembuatan tugas ini.

Jakarta, 25 September 2020

Fulqi Khairul Karim


1.1 Definisi restaurant
Restaurant adalah istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi yang menyajikan hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk
menikmati hidangan tersebut serta menetapkan tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya.

2.1 Fungsi restaurant


1. Utama/umum :
- Makan
- Minum
2. Tambahan :
- Menikmati keindahan secara visual
- Berkumpul dengan teman/keluarga
- Liburan kuliner
- meeting
3.1 Study literatur
Restauran, Merah Putih Bali

Keseimbangan sempurna antara desain visual, keberlanjutan lingkungan, dan ruang kerja fungsional. Material alternatif dan teknik non-konvensional bersatu
padu dengan tujuan untuk menampilkan bakat dan keahlian Indonesia yang tinggi.
Kolom atap tembus pandang menangkap air hujan dan menyalurkannya ke sistem aliran air kami. Filter UV canggih memurnikan dan mendaur ulang air, yang
berarti restoran tidak menggunakan cadangan air tanah yang berharga. Sementara itu, dinding kaca dengan filter surya membiarkan cahaya masuk untuk
memungkinkan interior lanskap kami berkembang, namun tetap menjauhkan panas tropis.
Taman dalam ruangan kami menciptakan keintiman di tengah keagungan, yang berarti Anda dapat menikmati makan malam yang indah untuk dua orang atau
acara sosial besar bersama keluarga dan teman.
3.1.1 Konservasi Energi
konservasi energi ditujukan pada sistem pencahayaan. Tujuan dari seorang desainer adalah untuk memberikan kenyamanan, memenuhi
persyaratan estetika, dan pada saat yang bersamaan, juga untuk membatasi penggunaan energi dan mengurangi biaya perawatan. Semakin banyak
cahaya alami yang disediakan dan semakin dalam cahaya tersebut masuk ke dalam interior, maka semakin sedikit cahaya listrik yang dibutuhkan
dan semakin sedikit energi yang akan dikonsumsi.
Pada Restoran Merah Putih pencahayaan alami
diterapkan secara maksimal dari pagi hingga
sore dengan mengaplikasikan banyak bukaan
pada elemen dinding. Akses masuknya cahaya
alami dari dinding pada area restoran yang
sebagian besar menggunakan dinding kaca

■ftk'i.f.'i jaasukntfajsaha^ta

3.1.2 Konservasi Air


Sumber air pada restoran ini diupayakan berasal dari sumber air mandiri yang berasal dari
sumur bor dan pengolahan air hujan. Sumur bor menjadi sumber air bersih utama yang
digunakan pada musim kemarau. Restoran membutuhkan kualitas air bersih yang baik karena
berhubungan dengan kesehatan manusia. Oleh karena itu restoran ini memiliki sistem
penyaringan air berupa sistem ozon, yang tidak hanya digunakan untuk menyaring air hujan dan
air limbah, tapi juga digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur bor. Hal ini
dikarenakan air yang berasal dari sumur bor tidak benar-benar bersih dan masih mengandung
zat-zat yang berbahaya. Restoran Merah Putih memiliki sumur resapan dan septic tank biofil
mandiri, sehingga air limbah restoran tidak disalurkan ke pembuangan limbah publik yang
membuat restoran ini sangat ramah lingkungan
Sistem sanitasi air pada Restoran Merah Putih mengutamakan penggunaan kembali air hujan (terutama pada musim penghujan). Proses
penampungan dilakukan melalui elemen plafon, dimana air hujan akan mengalir dari plafon menuju kolom-kolom yang berada di tengah ruangan
dan ditampung pada bak khusus penampungan air hujan. Ketika volume bak penampungan air bersih berkurang, air hujan akan dialirkan secara
otomatis menuju ruang pompa (water treatment), untuk dilakukan penyaringan menggunakan sistem ozon dan sinar UV. Setelah dilakukan
penyaringan, air bersih yang dihasilkan dari ruang pompa akan disalurkan dan disimpan pada bak penampungan air bersih untuk digunakan kembali.

3.1.3 Kualitas Udara


Restoran Merah Putih memiliki tim house keeping yang datang setiap pagi untuk melakukan perawatan pada interior restoran. Seluruh area
pada restoran dibersihkan dengan sapu dan pel setiap harinya tanpa menggunakan cairan pembersih (hanya dengan air). Kursi dan sofa dengan
bahan upholstery kain dibersihkan menggunakan penyedot debu. Selain itu meja dan furnitur lainnya juga dibersihkan dengan kain basah setiap hari
untuk menghindari debu.
Ventilasi adalah kombinasi dari menyalurkan udara dari luar ruangan, mengkondisikan
dan menggabungkan udara luar dengan beberapa bagian udara dalam ruangan,
mendistribusikan udara tersebut ke seluruh bangunan, dan mengeluarkan sebagian udara
dalam ruangan keluar. Untuk penerapan sistem ventilasi, restoran ini tidak memiliki bukaan
pada dinding sebagai media cross-ventilation, namun restoran menggunakan cerobong
penghisap udara yang dipasang pada bagian plafon. Cerobong penghisap udara pada plafon
merupakan upaya penyegaran aktif sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran udara pada
ruang dalam restoran.
Restoran ini memiliki banyak bukaan yang mendistribusikan cahaya
dan panas matahari ke dalam ruangan. Untuk menjaga suhu udara dalam
ruang tetap berada pada suhu yang nyaman dan optimal,
Restoran Merah Putih menerapkan pemberian kolam pada sekeliling
restoran seperti yang terlihat pada Gambar 7. Menurut Frick, air kolam
dapat memantulkan/mencerminkan sinar matahari yang masuk sehingga
menghilangkan panas yang masuk bersama sinar. Selain
menghilangkan panas, pemberian kolam serta air mancur pada beberapa
sisi juga menambah suasana sejuk dan alami pada area restoran sehingga
dapat meningkatkan kenyamanan thermal bagi pengunjung.
Pemberian tanaman pada interior bangunan juga dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruang. Pada restoran ini terdapat beberapa jenis
tanaman indoor yang telah disesuaikan dengan kondisi interior bangunan, sehingga dapat tumbuh dan hidup dalam jangka waktu yang lama.
Tanaman yang diletakkan di dalam ruang dapat berfungsi sebagai pengontrol sinar matahari dan udara, memberikan proteksi dari polusi udara, dan
suara, serta dapat memperindah suasana ruang.
Dengan banyaknya jumlah dan jenis tanaman yang ada pada
restoran, kualitas udara dalam ruang tetap terjaga dengan baik
sehingga memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Upaya
pemberian tanaman indoor dengan jenis yang beragam dapat
menghilangkan 87% racun atau polusi dalam waktu 24 jam. Selain
memberikan kenyamanan, pemberian tanaman pada area indoor dapat
menjaga kesehatan pengunjung dan penghuni restoran karena tanaman
tersebut bekerja melawan berbagai macam polusi serta dapat menyerap
CO2 dan melepaskan oksigen sehingga udara tetap sejuk dan segar

3.1.4 Pemilihan Material


Pemilihan material pada Restoran Merah Putih ditinjau dari
elemen pembentuk ruang (lantai, dinding, plafon), elemen
pengisi ruang, serta elemen dekoratif. Penggunaan material
lokal merupakan aspek ekologis yang ditekankan pada
restoran ini. Seluruh material yang digunakan merupakan
material yang berasal dari Indonesia. Selain itu restoran ini
juga telah mengupayakan penerapan 3R (reduce, reuse,
recycle) pada elemen pembentuk ruang.
PEMOGRAMAN
`
ANALISIS DATA MANUSIA
RESTAURAN HEMAT ENERGI

PROFIL PENGGUNA
KEBUTUHAN RUANG

K
S
K M T S B E
T
E E B R T U L
A P
G M N A A M A A I
F A
I A Y R N A F N S
R
A K I I S S G T
T K
T A M S A A K R
I I
A N P T K K E A I
D R
N A A A J I K
U
• 2 STAF N I A R A
• PELANGGAN PRIA BERUSIA 17 – 50 R
Staf ini di bagi menjadi 2. KEBUTUHAN RUANG N
TAHUN
Di perkirakan pria yang berusia 17-50 tahun ini Pertama sebagai accounting RUANG MAKAN
adalah warga local yang berniat untuk makan yang beertugas mengatur INDOOR
administrasi dan menyusun `
sekaligus kumpul dengan teman sebayanya, atau
laporan keuangan, dan kedua GUDANG
orang luar daerah yang sedang berkerja yang berniat
untuk meeting. sebagai manager yang BAR
bertanggung jawab mengatur
• PELANGGAN WANITA BERUSIA 17-50 pengelolaan sumber daya KASIR
TAHUN manusia, mengawasi pekerjaan
DAPUR
Di perkirakan wanita yang berusia 17-50 tahun ini dari posisi F&B lainnya, serta
adalah warga local yang berniat untuk makan memastikan profit dari RUANG STAF
sekaligus kumpul dengan teman sebayanya, atau departemen yang dipimpinnya.
KM. PELANGGAN
orang luar daerah yang sedang berkerja yang berniat
untuk meeting. • PELAYAN KM. KARYAWAN
Pelayan berjumlah 5 orang, 3
• PELANGGAN BERKELUARGA orang sebagai waitress yang RUANG TINGGAL STAF
Di perkirakan pengunjung yang telah berkeluarga bertugas untuk melayani sampai
adalah warga setempat yang berniat makan RUANG GANSET
mengantarkan pesanan
sebelum/sesudah pergi berwisata. pelanggan, 1 orang sebagai RUANG MEP
kasir yang bertugas melakukan
• PELANGGAN WISATAWAN LUAR transaksi kepada pelanggan, dan RUANG MAKAN
DAERAH 1 orang lagi sebagai kepala OUTDOOR
Di perkirakan wisatawan luar daerah dari kota/daerah dapur yang bertanggung jawab CARPORT
yang cukup jauh, dan berniat untuk berwisata di dengan rasa masakan yang ingin
sekitar danau toba maupun berwisata kuliner. di hidangkan.
ANALISIS DATA MANUSIA
RESTAURAN HEMAT ENERGI

HUBUNGAN RUANG

RUANG LUAS M2

CARPORT`

RUANG MAKAN INDOOR

RUANG MAKAN OUTDOOR

KASIR

DAPUR 40 M2

BAR
`

RUANG STAF

KM. PELANGGAN

KM. KARYAWAN

RUANG TINGGAl STAF 9 M2


HUBUNGAN LANGSUNG
GUDANG 15 M2 HUBUNGAN SEDANG

RUANG MEP 15 M2 HUBUNGAN TIDAK TERIKAT

AREA PUBLIK

AREA PRIVATE

AREA SEMI PRIVATE

AREA SERVICE
ANALISIS DATA MANUSIA
RESTAURAN HEMAT ENERGI

ANALISIS KEGIATAN

PENGGUNA PAGI SIANG SORE MALAM

MAKAN & MINUM MAKAN & MINUM MAKAN & MINUM


PELANGGAN -
MEETING MEETING MEETING

KERJA
MANDI

STAFF KERJA KERJA MANDI

PREPARE RESTO `
TIDUR

PREPARE RESTO

MENERIMA MAKANAN KERJA


MENERIMA MAKANAN

PELAYAN MEMANASKAN KERJA


MAKANAN
PREPARE RESTO
PREPARE KASIR
KERJA

PREPARE BAR PULANG

PENDUDUK MEMBAWA MAKANAN - MEMBAWA MAKANAN -


PROFIL TAPAK
RESTAURAN HEMAT ENERGI
MAKRO MEZZO MIKRO

DANAU TOBA PULAU SAMOSIR TAPAK

`
Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik di Lokasi Tapak :
tengah Danau Toba di provinsi Sumatra Utara. Simanindo, Samosir Regency, North
Sebuah pulau dalam pulau dengan ketinggian Sumatra 22395
1.000 meter di atas permukaan laut menjadikan Foto Eksisting :
Danau Toba adalah danau alami berukuran pulau ini menjadi sebuah pulau yang menarik
besar di Indonesia yang berada perhatian para turis.
di kaldera Gunung Supervulkan. Danau ini Tuktuk adalah pusat konsentrasi turis di Pulau
memiliki panjang 100 kilometer (62 mil), Samosir. Dari Parapat, Tuktuk dapat dihubungkan View pada arah utara
lebar 30 kilometer (19 mi), dan kedalaman dengan feri penyeberangan. Selain perhubungan adalah danau toba.
505 meter (1657 ft). Danau ini terletak di air, Pulau Samosir juga dapat dicapai lewat jalan
tengah pulau Sumatra bagian utara dengan darat melalui Pangururan yang menjadi tempat di
ketinggian permukaan sekitar 900 meter mana Pulau Samosir dan
(2953 ft). Pulau Sumatra berhubungan.
Di pulau ini juga terdapat dua buah danau kecil
sebagai daerah wisata yaitu Danau View pada arah selatan
Sidihoni dan Danau Aek Natonang yang mendapat ada perbukitan.
julukan "danau di atas danau".
ANALISIS TAPAK
RESTAURAN HEMAT ENERGI

ANALISIS MATAHARI & ANGIN


Bangunan sangat memerlukan matahari dan angin sebagai kebutuhan untuk pengguna
bangunan maupun bangunan tersebut. Matahri di butuhkan sebagai pencahayaan alami
pada bangunan. Dan angin di butuhkan untuk penghawaan alami pada bangunan.

MATAHARI PAGI (06.00)


Pada bagian depan tapak/arah timur
tapak dapat dimanfaatkan untuk Angin Lembah dan Angin Gunung. Angin
bukaan yang cukup besar, karena gunung merupakan jenis angin yang bergerak
DANAU TOBA
pada bagian tersebut adalah arah DANAU TOBA dari gunung menuju lembah, dan sebaliknya
matahari terbit dan sangat angin lembah bertiup dari lembah
berpotensi untuk di buat bukaan menuju gunung.
yang cukup besar.
ANGIN GUNUNG
` Angin gunung terjadi pada sore sampai
malam hari, di bagian utara tapak.
Untuk meminimalisir angin gunung
yang masuk kedalam bangunan bisa
dengan menanam pepohonan di bagian
utara tapak atau memberi bukaan yang
kecil pada area utara bangunan.

MATAHARI SIANG (12.00)


U
Sinar matahari pada siang hari kurang baik untuk si
pengguna bangunan maupun si bangunan tersebut.
Untuk meminimalisir sinar matahari yang cukup
panas pada siang hari, bisa menggunakan bahan
material yang kuat terhadap panas.
ANGIN LEMBAH
Angin lembah terjadi pada pagi sampai siang hari, di bagian selatan
tapak. karena pada siang hari bangunan atau pun si pengguna bangunan
MATAHARI SORE (18.00) membutuhkan sirkulasi udara yang lebih pada ruang dalam maupun
Pada bagian belakang tapak atau bagian barat pada tapak terkena sinar matahari saat menjelang ruang luar, oleh karena itu angin lembah dibutuhkan oleh bangunan
sore yang cukup panas, untuk meminimalisir panas nya dapat di tambahkan kantilever, maupun si pengguna bangunan tersebut. Jadi pada area selatan dapat di
pepohonan, dan banyak lainnya. Akan tetapi matahari sore yang ingin terbenam sangat indah dan beri bukaan yang cukup besar, untuk memberikan akses udara agar
dapat di nikmati oleh si penggunan bangunan. dapat masuk ke dalam bangunan.
ANALISIS ZONING
RESTAURAN HEMAT ENERGI

ZONING GROUND FLOOR

AREA PUBLIK

AREA PRIVATE

AREA SERVICE

AREA HIJAU/SERAP AIR

SITE
ANALISIS ZONING
RESTAURAN HEMAT ENERGI

ZONING FIRST FLOOR

AREA PUBLIK

AREA PRIVATE

AREA SERVICE

AREA HIJAU/SERAP AIR

SITE
ANALISIS ZONING
RESTAURAN HEMAT ENERGI

ZONING SECOND FLOOR

AREA PUBLIK

AREA SERVICE

AREA HIJAU/SERAP AIR

AREA SEMI PRIVAT

SITE
KONSEP HEMAT ENETGI
RESTAURAN HEMAT ENERGI

PERMASALAHAN :

1. Semakin menurunnya daya dukung lingkungan akibat


pencemaran/polusi dan eksploitasi sumber daya alam yang
berlebih.
2. Pemenuhan kebutuhan untuk pembangunandalam kerangka
pertumbuhan ekonomi sering dilakukan tanpa mengindahkan
kondisi lingkungan.
3. sisa-sisa proses/kegiatan dalam setiap bangunan yang tidak dikelola
dengan benar akan dapat mencemari lingkungan sekitar yang
tentunya berdampak buruk terhadap kehidupan.
4. B e r k u r a n g n y a l a h a n p r o d u k t i f s e r t a menyempitnya
ruang terbuka hijau sebagai area resapan air juga menjadi faktor
pendorong munculnya gerakan green building ini.
5. kawasan yang kurang/tidak layak dan Kawasan lindung menjadi `
sasaran untuk dibangun yang dapat berakibat banjir dan sulitnya
mendapatkan air tanah.
6. Berkurangnya ruang terbuka hijau serta tanaman/pepohonan hijau
sebagai akibat perluasan lahan untuk pembangunan memberikan
kontribusi langsung terhadap pemanasan bumi.
KONSEP HEMAT ENETGI
RESTAURAN HEMAT ENERGI

STANDARISASI HIJAU DI INDONESIA

bangunan hijau, maka pada tahun 2009 di Indonesia dibentuk Lembaga Green Building Council
Indonesia (GBCI) sebagai lembaga non pemerintah. Penyusunan sistem rating oleh GBCI dilakukan
untuk dua kategori utama bangunan yaitu Bangunan Baru (New Building) dan Bangunan Eksisting
(Existing Building). GREENSHIP bersifat khas Indonesia seperti halnya perangkat penilaian di setiap
negara yang selalu mengakomodasi kepentingan local setempat. Program sertifikasi GREENSHIP
diselenggarakan oleh Komisi Rating GBCI secara kredibel, akuntabel dan penuh integritas. GREENSHIP
sebagai sebuah sistem rating terbagi atas enam aspek yang terdiri dari :

• Tepat Guna Lahan (Appropriate Site


Development/ASD) `
• Efisiensi Energi & Refrigeran (Energy
Efficiency & Refrigerant/EER)
• Konservasi Air (Water Conservation/WAC)
• Sumber & Siklus Material (Material
Resources & Cycle/MRC)
• Kualitas Udara & Kenyamanan Udara
(Indoor Air Health & Comfort/IHC)
• Manajemen Lingkungan Bangunan

(Building & Enviroment Management)


Masing-masing aspek terdiri atas beberapa Rating yang mengandung kredit yang masing masing
memiliki muatan nilai tertentu dan akan diolah untuk menentukan penilaian.
KONSEP HEMAT ENETGI
RESTAURAN HEMAT ENERGI
PENERAPAN GREEN ARCHITECTURE
1. Memiliki Konsep High Perfomance Building & Earth Friendly. 2. Memiliki Konsep Sustainable
a) Dapat dilihat dari dinding bangunan, terdapat kaca di Pembangunannya sangat di konsepkan, menelaah lahan
beberapa bagiannya. Fungsinya adalah untuk lingkungan wilayah yang sangat terbatas, dengan
menghemat penggunaan elektrisiti untuk bangunan konsep alamiah dan natural, dipadukan dengankonsep
terutama dari segi pencahayaan dari lampu. teknologi tinggi, bangunan ini memungkinkan terus
bertahan dalam
jangka panjang karena tidak merusak lingkungan
sekitar
yang ada.
3. Memiliki Konsep Future Healthly.
b) Menggunakan energi alam seperti angin, sebagai a) Dapat dilihat dari beberapa tanaman rindang yang
penyejuk lingkungan. mengelilingi bangunan, membuat iklim udara yang
sejuk dan sehat bagi kehidupan sekitar.
` b) Tentu lebih menyehatkan, selain sejuk pada atap
bangunan terdapat rumput yang digunakan sebagai
green roof
4. Memiliki Konsep Climate Supportly.
c) Bahan-bahan bangunan yang digunakan cenderung Dengan konsep penghijauan, sangat cocok untuk iklim
ramah pada lingkungan seperti keramik dengan motif yang masih tergolong tropis (khatulistiwa). Pada saat
kasar pada lantai untuk mengurangi pantulan panas penghujan, dapat sebagai resapan air, dan pada saat
yang dihasilkan dari dinding yang berkaca. kemarau, dapat sebagai penyejuk udara.
d) Kolam air disekitar Bangunan berfungsi selain dapat
memantulkan sinar lampu, juga dapat mereduksi 5. Memiliki Konsep Esthetic Usefully.
panas matahari sehingga udara tampak sejuk dan Penggunaan green roof selain untuk keindahan dan
lembab. agar terlihat menyatu dengan alam, juga dapat
digunakan sebagai water catcher sebagi proses
pendingin ruangan alami karena sinar matahari tidak
diserap beton secara langsung. Ini juga menurunkan
suhu panas di siang hari dan sejuk di malam hari untuk
lingkungan sekitarnya.
KONSEP HEMAT ENETGI
RESTAURAN HEMAT ENERGI

PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR HIJAU


1. Hemat energy /Conserving energy: Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan energi
listerik dan memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan.
2. Memperhatikan kondisi iklim /Working with climate: Mendisain bangunan harus berdasarkan iklim
yang berlaku di lokasi tapak kita,dan sumber energy yang ada.
3. Minimizing new resources, mendesain dengan meminimalisirkan kebututuhan sumber daya alam, agar
sumberdaya atersebu tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang.
4. Respect for site, bangunan yang dibangun jangan sampai merusak kondisi tapakaslinya, dengan
perubahan tapak seminimal mungkin `
5. Tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut/respect for site :
Bangunan gedung yang akan dibangun ,nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya/kontur
tanah,sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai ,tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.
6. Merespon keadaan tapak dari bangunan/respect for user: Dalam merancang bangunan harus
memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya
Menetapkan seluruh prinsip-prinsip arsitektur hijau secara keseluruhan /Holism :ketentuan diatas tidak
baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.

Anda mungkin juga menyukai