Anda di halaman 1dari 13

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA SESUAI

DENGAN LINGKUNGAN DAN KESEMPATAN


Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Oleh:
Kelompok 1
(Kelas Agribisnis 2)
Gloria Manurung 200304070
Lia Anggi Riani Sitompul 200304081
Monalisa Purba 200304085
Tietin Indriyanti 200304103
Wilda Harni Wulan Sari 200304115

DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang membahas tentang
pemakaian Bahasa Indonesia sesuai dengan lingkungan dan kesempatan dengan tepat waktu.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat ka mi harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
mohon maaf.

Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yan g telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, terutama Dra. Salliyanti, M.Hum. selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dan mengoreksi makalah ini, serta
memberikan banyak saran sehingga kami dapat merevisi makalah ini dengan baik dan benar.
Kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi semua
semua orang.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat.......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bahasa Standar.......................................................................................... 3

2.1.1 Ciri dan Fungsi Bahasa Standar................................................... 3


2.1.2 Sebab Terjadinya Ragam Bahasa................................................. 4
2.1.3 Segi Prestise................................................................................. 4

2.2 Bahasa Nonstandar................................................................................... 5

2.2.2 Bahasa Tutur atau Bahasa Percakapan......................................... 5


2.2.3 Bahasa Afektif.............................................................................. 6

2.3 Bahasa Ilmiah............................................................................................ 6

2.3.1 Ciri-ciri Bahasa Ilmiah................................................................. 6

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan........................................................................................................ 9

3.2 Saran............................................................................................ ................... 9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh
masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia . Dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai lambang
kebanggaan kebangsaan, indentitas nasional, alat perhubungan antar warga, antar daerah dan
antar budaya, serta alat pemersatu suku, budaya dan bahasa di Nusantara. Sedangkan dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa resmi
kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, alat perhubungan tingkat nasional dan alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar. Bahasa
pun digunakan sebagai alat komunikasi yang bertujuan untuk membuat satu sama lain saling
mengerti apa yang dibicarakan. Tentu saja Bahasa yang kita gunakan tidak semuanya sama,
ada yang formal dan ada yang tidak. Kita harus mengetahui Bahasa mana saja yang harus kita
pakai sesuai keadaan dan tempat kita berada.

Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua lapisan masyraakat. Tidak hanya pelajar
dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam
memakai Bahasa Indonesia, kita harus tau bagaimana pemakaian Bahasa Indonesia sesuai
dengan lingkungan dan kesempatan yang ada.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan Bahasa standar?


2. Apa sajakah fungsi Bahasa Standar?
3. Apakah yang dimaksud dengan Bahasa Nonstandar?
4. Apakah yang dimaksud dengan Bahasa Ilmiah?

1
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:

1. Agar mahasiswa dapat mempelajari tentang apakah yang dimaksud dengan


Bahasa Standar.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi-fungsi Bahasa Standar.
3. Agar mahasiswa dapat mempelajari tentang apakah yang dimaksud dengan
Bahasa Nonstandar.
4. Agar mahasiswa dapat mempelajari tentang apakah yang dimaksud dengan
Bahasa Ilmiah.

1.4 Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah :

1) Mahasiswa dapat mengetahui apakah yang dimaksud dengan Bahasa Standar.


2) Mahasiswa dapat mengetahui fungsi-fungsi Bahasa Standar.
3) Mahasiswa dapat mengetahui apakah yang dimaksud dengan Bahasa Nonstandar.
4) Mahasiswa dapat mengetahui apakah yang dimaksud dengan Bahasa Ilmiah.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bahasa Standar
Bahasa standar adalah Bahasa yang hidup dinamis mempunyai sistem terbuka dan
berubah-ubah menurut perubahan yang dialami pemakainya dan mempunyai variasi-variasi
sejajar, dalam arti tidak ada yang lebih baik daripada yang lain.
Perlu disadari bahwa keseragaman bahasa tidak pernh dijumpai pada bahasa yang hidup,
kecuali pada bahasa yang sudah mati.Bahasa bukanlah hasil pekerjaan yang telah selesai
melainkan suatu aktivitas yang terus menerus berlangsung dan berkembang.
Proses standarisasi ada karena keperluan komunikasi. Dalam proses ini ada satu variasi
bahasa diangkat untuk mendukung fungsi-fungsi tertentu, jadi bahsa standar adalah bahasa
yang menjadi ukuran atau acuan bagi bahasa yang baik, atau bagi variasi bahasa yang lain,
bahasa nonstandar tetap hidup, dibina dan berkembang sesuai dengan fungsinya.

2.1.1 Ciri dan Fungsi Bahasa Standar


Adapun ciri umum Bahasa Standar adalah:

1) Stabilitas yang luwes, kemantapan.


2) Intelektualitas.

Berfungsi secara efisien bahasa standar harus distabilkan dengan kodifikasi dan
kodifikasi itu harus sedemikian luwesnya untuk memungkinkan penyesuaian dan perubahan
kultural.
Intelektualisasi yaitu tendensi untuk memiliki tata bahasa yang lebih sistematis dan kata
kata yang lebih eksplisit (jelas).
Fungsi Bahasa Standar:

1) Berfungsi sebagai alat pemersatu yaitu bahasa standar harus dapat mengatasi
batas batas kedaerahan dan harus dapat berlaku sebagai bahasa baku yang
menjadi ciri manusia Indonesia modern.
2) Berfungsi sebagai penanda kepribadian, bahasa standar harus dapat menyatakan
identitas kita melalui bahasa Indonesia, dalam pergaulan dengan bangsa lain,
orang harus dapat membedakan dirinya dengan mempergunakan bahasa
Indonesia standar.

3
3) Berfungsi sebagai penambah wibawa yaitu bahasa standar harus dipakai oleh
kalangan masyarakat yang berpengaruh, sehingga dapat menambah wibawa pada
setiap orang yang menguasai bahasa standar. Untuk itu bahasa standar harus pula
dapat dikaitkan dengan hasil teknologi yang modern dan unsur kebudayaan yang
baru.
4) Berfungsi sebagai kerangka acuan yaitu bahasa standar harus merupakan ukuran
yang disepakati secara umum tentang tepat tidak nya pemakain bahasa pada
situasi tertentu. Jadi, berfungsi sebagai modal terhadap variasi bahasa yang baik.

2.1.1 Segi Prestise


Bahasa Standar harus merupakan ukuran bagi setiap orang dalam menentukan
kedudukan nya. Seseorang akan bangga berbahasa standar, bila mereka memakai bahasa
standar akan memikirkan prestisenya.
Bahasa standar dipakai dalam :

a) Komunikasi resmi seperti : surat menyurat resmi dinas, peristilahan dan


penamaan resmi, dan sebagainya
b) Laporan resmi dan karangan ilmiah (wawancara teknis) seperti : karya tulis
(makalah) untuk seminar, tugas-tugas, kuliah laporan tentang kongres, skripsi,
disertasi, dan sebagainya.
c) Berbicara di depan umum pada waktu tertentu seperti rapat, ceramah, kuliah,
pidato, dan sebagainya
d) Media masa, seperti majalah, surat kabar, siaran radio, televisi dan sebagainya.
e) Bebicara dengan orang yang dihormati seperti berbicara dengan atasan dan
sebagainya.

Jadi tidaknya Standarisasi Bahasa tergantung pada:

(1) Pendidikan, bukan hanya pendidikan memerlukan bahasa standar, tetapi juga
sebaliknya bahasa standar memerlukan penyelidikan.
(2) Industri buku, bila industri buku ini berkembang, standarisasi bahasa akan lebih
cepat tercapai.
(3) Perpustakaan, adanya perpustakaan sudah diperoleh buku – buku dalam bahasa
Indonesia akan mempercepat proses standarisasi bahasa.
(4) Administrasi negara tertib akan menjamin bahasa Indonesia standar.
(5) Pengembangan bahasa juga memerlukan tenaga – tenaga trampil dan terdidik,
alangkah baiknya pada setiap provinsi ada ahli bahasa yang dapat secara penuh
ikut mengembangkan bahasa nasional.

4
(6) Penelitian dasar maupun penelitian terapan dalam bidang bahasa merupakan tiang
pancang standarisasi bahasa.
(7) Media masa, seperti surat kabar dan majalah telah memelihara bahasa Indonesia
dewasa ini.

2.2 Bahasa Nonstandar


Bahasa nonstandar adalah bahasa yang menunjukkan sifat (ciri) leksikal maupun
gramatikal kedaerahan, tidak memenuhi kaidah – kaidah bahasa Indonesia tetapi bahasa
nonstandard itu akan terus hidup dan tetap memenuhi fungsi sebagai alat komunikasi, perlu
dibina.
Bahasa nonstandar biasanya dipakai dalam situasi tidak resmi:

(1) Surat – menyurat keluarga, seperti ibu dan ayah, anak dan ibu dan lain – lain.
(2) Komunikasi sesama teman.
(3) Tulisan pribadi, buku harian;
(4) Komunikasi di Media Sosial : WA, Line, Facebook.
(5) Berdoa.

2.2.1 Bahasa Tutur atau Bahasa Percakapan


Bahasa tutur ialah bahasa yang lazim dipakai dalam pergaulan sehari – hari terutama
dalam percakapan.
Bahasa tutur mempunyai sifat yang khas, yakni:

1. Bentuk kalimatnya sederhana, singkat, kurang lengkap, hemat, tidak banyak


menggunakan kata penghubung.
2. Menggunakan kata – kata yang biasa dan lazim dipakai sehari – hari, dengan
menunjukkan faktor – faktor sebagai berikut:
a) Berupa kata tutur yakni kata – kata yang memang hanya dipergunakan
dalam bahasa tutur misal: bilang, bikin, barusan, biarin, kasihan,
ngapain, dll.
b) Kebiasaan menghilangkan awalan misal jumpa, jualan, beli, jalan,
keempatnya merupakan bentuk penghematan dari kata: berjumpa,
berjualan, membeli, berjalan.
c) Kata – kata dibentuk tidak semestinya missal dibikin betul, dikasi naik,
kita orang.

5
d) Lafal / ucapan kebanyakan menyimpang dari ucapan umum misalnya:
aken, dapet, malem, dating, macet, dll.
e) Susunan kata menyimpang dari bahasa umum, misal: ini malam, itu
orang, lain hari, dsb.
f) Sering dipergunakan kata yang singkat (dipendekkan) missal: tapi, bila,
siapa, pigi, nggak, ndak, dulu, ni, tu, dan sebagainya.

2.2.2 Bahasa Afektif


Bahasa afektif dipergunakan untuk memperbesar efek penuturan dengan mengarahkan
segala kemampuan yang ada pada bahasa.
Arti, bunyi, asosiasi, irama, tekanan, suara, posisi kata, persatuan bunyi kata, ulangan
kata, ulangan kalimat, perlu dikerahkan untuk mempertinggi efek.
Biasanya bahasa afektif ini masuk ragam bahasa sastra. Bahasa sastra ialah bahasa yang
dipakai untuk menyampaikan emosi (perasaan) dan pikiran fantasi dan lukisan angan-angan,
penghayatan lahir dan batin, khayalan dan peristiwa, dengan bahasa yang khusus dan istimewa.
Keistimewaannya terletak pada pendengar/pembaca, dan cara penuturannya.
Pada bahasa sastra selalu terdapat unsur-unsur perorangan. Para pujangga selalu
mempergunakan bentuk kata, ungkapan, dan sebagainya yang ditempa sendiri untuk
memperkuat efek penuturannya. Selain itu kerap pula terdapat dalam ragam ini kata-kata yang
khusus dipakai dalam sastra, seperti upaya, bayu, bahari, juwita, bestari, mentari, dan
sebagainya.
Bahasa Afektif ini tidak memenuhi kaidah-kaidah bahasa Indonesia baku, bahkan kata-
kata yang ada pada bahasa ini ditempa sendiri oleh pujangga dan sastrawan tersebut. Jadi,
diberikan kebebasan dalam memiliki kata-kata untuk mempertinggi efek dan mempermudah
rasa estetis sastra, lazim disebut dengan istilah Licentia Poetika.

2.3 Bahasa Ilmiah

2.3.1 Ciri-ciri Bahasa Ilmiah


Fungsi bahasa bagi ilmu pengetahuan ialah memberikan informasi. Pada bahasa ilmiah,
suasana serta perasaan orang-orang yang memakai bahasa ini, tidak mempengaruhi fungsi
bahasa. Informasi yang diminta adalah informasi yang tepat, bebas dari sifat samar, dan tidak
menimbulkan keraguan-keraguan pada pemakai bahasa. Bahasa ilmiah biasanya menguraikan
tentang ilmu pengetahuan.

6
Ilmu pengetahuan adalah suatu aktivitas khusus, maka orang-orang yang
mempergunakan bahasa ketika itu pula sudah pasti akan menimbulkan kata-kata yang khusus.
Bahasa ilmiah menyingkirkan faktor-faktor pribadi, dan menumbuhkan suatu gaya tertentu,
atau gaya yang khusus. Pembicaraan atau naskah tulisan hanya dapat dimengerti oleh mereka
yang telah terlatih, namun bila pembicaraan atau naskah tulisan tersebut telah dipelajari maka
tidak akan terjadi kekeliruan.
Sebenarnya bahasa ilmiah ini lahir dari kurang puasnya perasaan sarjana ilmu
pengetahuan terhadap bahasa itu. Ketika seseorang sarjana harus merumuskan konsep-
konsepnya menjadi istilah, timbullah terkadang kesulitan. Ia merasakan betapa lemahnya dan
betapa kurangnya bahasa sebagai alat untuk melahirkan serta menggambarkan konsep-konsep
ilmu pengetahuan. Ia merasakan kesulitan untuk mengelakkan benturan dan bentrokan antara
bahasa dan ilmu pengetahuan. Apalagi sarjana itu sudah bisa mempergunakan bahasa-bahasa
yang mempunyai tradisi kuno sebagai media ilmu pengetahuan, seperti bahasa inggris, bahasa
latin, maka yang didapatinya dalam bahasa Indonesia yang masih amat muda ini, tidak lain
adalah kekurangan-kekurangan melulu.
Seorang pekerja ilmiah yang harus melaporkan hasil penyelidikannya dalam suatu
cabang ilmu pengetahuan akan menghadapi beberapa masalah. Masalah yang utama ialah
bagaimana konsep-konsep yang diporelnya dari hasil penyelidikan itu harus diungkapkan
kembali dan bagaimana ungkapan itu harus disusun dalam bahasa Indonesia sehingga jelas dan
dapat memberikan informasi yang tepat. Persoalan ini sebenarnya adalah persoalan yang
universal, tidak hanya dihadapi oleh orang Indonesia yang berbahasa Indonesia saja, tetapi oleh
orang lain yang sudah dianggap maju bahasanya.
Bila pekerja ilmiah itu sudah bisa mempergunakan bahasa lain dan ingin memindahkan
konsep-konsep itu kedalam bahasa Indonesia, maka persoalan yang dihadapi adalah persoalan
menerjemahkan.
Bahasa di dalam karangan ilmiah selain harus memenuhi kaidah-kaidah umum Bahasa
Indonesia harus juga memenuhi syarat-syarat khusus sehingga:

1. Tulisan ilmiah bersifat formal dan objektif.


2. Tulisan ilmiah berbeda dengan sastra dalam hal digunakannya istilah-istilah
khusus sehingga kata-kata itu berbeda maknanya.
3. Tingkat Bahasa yang dipakai dalam karangan ilmiah ialah tingkat Bahasa resmi
bukan tingkat Bahasa harian.
4. Di dalam karangan ilmiah bentuk pemaparanlah yang terutama dipakai, bentuk
yang lain sebagai pelengkap saja.

7
5. Komunikasi gagasan atau paham dalam tulisan ilmiah harus lengkap, je las,
ringkas, meyakinkan, dan tepat.
6. Dalam karangan ilmiah dihindari ungkapan-ungkapan yang berlebihan, emosi,
dan lain-lain.
7. Dihindari kata-kata yang mubazir.
8. Bahasa keilmuan lebih berkomunikasi dengan pikiran dari perasaan.
9. Mekanika gaya (mechanice of style) mengenai tanda-tanda baca, lambang-
lambang ilmiah, singkatan-singkatan sangat utama dalam karangan ilmiah.
Jenis-jenis karangan ilmiah:

1. Makalah (karya tulis) untuk seminar;


2. Majalah ilmiah;
3. Tesis;
4. Disertasi;
5. Surat-surat resmi dan lain-lain.
Setiap membuat karangan ilmiah haruslah diperhatikan beberapa hal:

a. Informasi apa yang hendak di sampaikan.


b. Tujuan dari informasi yang hendak disampaikan.
c. Kepada siapa informasi itu akan disampaikan.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa:

1) Bahasa Standar adalah Bahasa yang hidup dinamis mempunyai system terbuka
dan berubah-ubah menurut perubahan yang dialami pemakainya.
2) Fungsi Bahasa standar diantaranya sebagai alat pemersatu, sebagai penanda
kepribadian, sebagai penambah wibawa, dan sebagai kerangka acuan.
3) Bahasa Nonstandar adalah Bahasa yang menunjukkan sifat atau ciri leksikal
maupun gramatikal kedaerahan, dan tidak memenuhi kaidah-kaidah Bahasa
Indonesia, tetapi tetap memenuhi fungsi sebagai alat komunikasi.
4) Bahasa Ilmiah adalah bahasa yang mendefenisikan secara tepat istilah dan
pengertian yang berkaitan dengan suatu penelitian, agar tidak menimbulkan
kerancuan.

3.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa, khususnya mahasiswa kelas Agribisnis 2 harus bisa
menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, sesuai keadaan dan tempat kita berada.
Maka dengan begitu, kita harus belajar lebih giat lagi untuk menggunakan tatanan Bahasa
Indonesia yang sesuai dengan peraturan yang ada.

9
DAFTAR PUSTAKA
Salliyanti dkk. 2019. Cermat Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Medan :
USU Press. Edisi ke-2.

10

Anda mungkin juga menyukai