Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH – PENDIDIKAN & ANTI KORUPSI

Nama: Sintia Siallagan

NIM : 310922026

Prodi : PGSD (Eksekutif)

Soal Latihan :

1. Jelaskan pemikiran anda tentang pendapat yang mengatakan bahwa korupsi


hanya dapat diberantas dengan menggunakan hukum pidana?
Jawaban :
 Menurut pemikiran saya mengenai pendapat yang mengatakan bahwa korupsi
hanya dapat diberantas dengan menggunakan hukum pidana adalah benar adanya
dikarenakan dengan adanya hukum pidana akan menimbulkan efek jera yang besar
terhadap pelaku korupsi dan sebagai pandangan pembelajaran agar rantai kegiatan
korupsi dapat di putuskan.

2. Jelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat
untuk memberantas korupsi?
Jawaban :

Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh dalam memberantas tindak korupsi di
Indonesia, antara lain sebagai berikut :
a. Upaya pencegahan (preventif)
- Menanamkan semangat nasional yang positif dengan mengutamakan
pengabdian pada bangsa dan negara melalui pendidikan formal, informal
dan agama.
- Melakukan penerimaan pegawai berdasarkan prinsip keterampilan teknis.
- Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan memiliki
tanggung jawab yang tinggi.
- Para pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang memadai dan ada
jaminan masa tua.
- Menciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja yang
tinggi.
b. Upaya penindakan (kuratif)
Upaya penindakan, yaitu dilakukan kepada mereka yang terbukti melanggar
dengan diberikan peringatan, dilakukan pemecatan tidak terhormat dan dihukum
pidana. Beberapa contoh penindakan yang dilakukan oleh KPK : Dugaan korupsi
dalam pengadaan Helikopter jenis MI-2 Merk Ple Rostov Rusia milik Pemda
NAD (2004).
- Menahan Konsul Jenderal RI di Johor Baru, Malaysia, EM. Ia diduga
melekukan pungutan liar dalam pengurusan dokumen keimigrasian.
- Dugaan korupsi dalam Proyek Program Pengadaan Busway pada Pemda
DKI Jakarta (2004).
- Dugaan penyalahgunaan jabatan dalam pembelian tanah yang merugikan
keuang-an negara Rp 10 milyar lebih (2004).

c. Upaya edukasi masyarakat/mahasiswa


- Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol
sosial terkait dengan kepentingan publik.
- Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh.
- Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan
desa hingga ke tingkat pusat/nasional.
- Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang penyelenggaraan
peme-rintahan negara dan aspek-aspek hukumnya.
- Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan
aktif dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat
luas.
d. Upaya edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
- Indonesia Corruption Watch (ICW) adalah organisasi nonpemerintah yang
meng-awasi dan melaporkan kepada publik mengenai korupsi di Indonesia
dan terdiri dari sekumpulan orang yang memiliki komitmen untuk
memberantas korupsi me-lalui usaha pemberdayaan rakyat untuk terlibat
melawan praktik korupsi.
- Transparency International (TI) adalah organisasi internasional yang
bertujuan memerangi korupsi politik dan didirikan di Jerman sebagai
organisasi nirlaba se- karang menjadi organisasi non-pemerintah yang
bergerak menuju organisasi yang demokratik.
Beberapa upaya masyarakat untuk memberantas korupsi, sbb :

a. Mencari, memperoleh dan memberikan informasi atas dugaan terjadinya korupsi


b. Mendapatkan pelayanan dalam mencari dan memberikan informasi terkait dugaan
terjadinya korupsi kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana
korupsi
c. Menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada penegak
hukum yang menangani perkara korupsi
d. Memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporan yang diberikan kepada
penegak hukum
e. Memperoleh perlindungan hukum

3. Apa strategi pemberantasan korupsi yang paling tepat untuk pelaku korupsi
yang melakukan korupsi karena terdesak oleh kebutuhan hidup yang mendasar
(corruption by need)?
Jawaban :
 Corruption by need tidak dapat dijadikan sebagai alasan untuk melakukan
perbuatan korupsi, bagaimana pun kondisinya segala bentuk perbuatan dan motif
korupsi tetap digolongkan sebagai perbuatan tindak pidana tanpa adanya dispensasi.
Untuk mengurangi terjadinya perbuatan tindak pidana korupsi di Indonesia, dalam
konteks corruption by need maka strategi pemberantasan korupsi yang paling tepat
adalah diperlukan adanya kebijakan reflek dari majelis hakim dan aparat penegak
hukum untuk menjatuhkan sanksi yang lebih berat, dengan maksud sanksi yang
dijatuhkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku dan seluruh masyarakat Indonesia.
Tetapi tidak bisa corruption by needs diatasi dengan hanya penegakan hukum, tapi
mengatasinya dengan perbaikan sistem yang di antaranya meningkatkan kesejehtaraan
pegawaian.

4. Apa strategi pemberantasan korupsi yang paling tepat untuk korupsi yang
terjadi karena karakter yang serakah (corruption by greed) dari manusia?
Jawaban :
 Sama hal nya dengan Corruption by need bahwa perbuatan korupsi yang disebut
corruption by greed, bagaimana pun kondisinya segala bentuk perbuatan dan motif
korupsi tetap digolongkan sebagai perbuatan tindak pidana tanpa adanya dispensasi.
Untuk mengurangi terjadinya perbuatan tindak pidana korupsi di Indonesia, dalam
konteks corruption by greed maka strategi pemberantasan korupsi yang paling tepat
adalah diperlukan adanya kebijakan reflek dari majelis hakim dan aparat penegak
hukum untuk menjatuhkan sanksi yang lebih berat, dengan maksud sanksi yang
dijatuhkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku dan seluruh masyarakat Indonesia.

5. Apa strategi pemberantasan korupsi yang paling tepat untuk korupsi yang
terjadi karena sistem yang buruk (corruption by system)?
Jawaban :
 Sama hal nya dengan Corruption by need dan corruption by greed bahwa
perbuatan korupsi dalam konteks corruption by system, bagaimana pun kondisinya
segala bentuk perbuatan dan motif korupsi tetap digolongkan sebagai perbuatan
tindak pidana tanpa adanya dispensasi.
Strategi pemberantasannya yaitu penegakan hukum harus diimbangi dengan
perbaikan sistem. Karena sistem yang baik dapat meminimalisir terjadinya korupsi.
Misalnya, melalui layanan publik online, sistem pemantauan terintegrasi, dll.

6. Coba Anda jelaskan kebijakan-kebijakan apa lagi yang dapat dibuat untuk
mencegah dan memberantas korupsi yang dilakukan penyelenggara negara?
Jawaban :

1. Pembentukan Lembaga Anti Korupsi
Salah satu cara  memberantas korupsi adalah dengan mendirikan organisasi
independen yang didedikasikan untuk pemberantasan korupsi. Misalnya, di
beberapa negara telah dibentuk organisasi yang disebut ombudsman.
2. Pencegahan Korupsi di Sektor Publik
Salah satu cara untuk mencegah korupsi adalah dengan mewajibkan pejabat
publik untuk menyatakan dan mengungkapkan jumlah kekayaan mereka sebelum
dan sesudah menjabat.
Dengan demikian, masyarakat dapat memantau  kewajaran peningkatan 
kekayaan mereka, terutama jika terjadi peningkatan  kekayaan setelah selesainya
tugas.
3. Pencegahan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat.
Salah satu upaya pemberantasan korupsi adalah dengan memberikan hak  akses 
informasi kepada masyarakat. Harus ada sistem agar publik (termasuk media)
berhak meminta semua informasi mengenai kebijakan pemerintah yang
berdampak pada kehidupan banyak orang.

7. Kebijakan apa yang dapat dibuat di kampus dalam rangka mencegah dan
memberantas perilaku koruptif yang mungkin dapat terjadi di Masyarakat?
Jelaskan !
Jawaban :

1. Memberikan pendidikan antikorupsi.


Dengan adanya edukasi anti korupsi yang menjadi mata kuliah di kampus akan
menanamkan pemikiran yang lebih transparan dalam meminimalisir perbuatan
koruptif.
2. Melakukan reformasi birokrasi.
Reformasi birokrasi tersebut bertujuan untuk menciptakan birokrasi yang
responsibel, akuntabel, transparan, efektif, efisien, bersih, dan berkualitas serta
menjunjung nilai-nilai keadilan tanpa diskriminasi dan nilai-nilai profesionalitas.
3. Membentuk Satuan Pengawas Internal (SPI).
SPI berfungsi sebagai mitra Rektor untuk menyelidiki sejauh mana keuangan
kampus dikelola.
4. Membentuk Pusat Studi Transparansi Publik dan Antikorupsi (Pustapako).
Pustapako berupaya menjadi media dalam meningkatkan peran di bidang
pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang berkaitan
untuk mewujudkan pemerintah bebas dari korupsi.

Anda mungkin juga menyukai