Anda di halaman 1dari 4

Bilangan Bulat

Bilangan Bulat adalah semua bilangan selain pecahan atau desimal, terdiri dari bilangan bulat
positip, nol dan bilangan bulat negatif.
Contah:  dst.... -3,-2,-1,0,1,2,3...dst
Bilangan Cacah
Bilangan Cacah adalah bilangan bulat positif yang dimulai dari angkal nol (0) sampai dengan
tak terhingga.
Contoh: 0,1,3,4,5,6,7,8,9,10,11.... dst
Bilangan Asli
Bilangan Asli adalah bilangan bulat positif yang dimualai dengan angka satu (1) sampai tak
terhingga.
Contoh: 1,2,3,4,5,67,8,9,10,11,... dst
Bilangan Romawi
Bilangan Romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari Romawi kuno. Sistem
penomoran ini memakai huruf Latin untuk melambangkan angka numerik.

Bilangan Romawi dan Cara Penulisannya


Beberapa cara yang bisa kita lakukan dalam menuliskan sebuah bilangan romawi.
Cara yang pertama dikenal dengan sistem pengulangan.

Sistem Pengulangan
Di dalam sistem pengulangan kita hanya bisa mengulang lambang tidak lebih dari tiga kali.
Lambang bilangan romawi yang bisa dituliskan dengan sistem pengulangan adalah I, X, C,
dan M. Sedangkan lambang bilangan romawi yang tidak boleh ditulis dengan sistem
pengulangan adalah V, L, dan D. Berikut merupakan contoh penulisan bilangan romawi :

I    = 1
II   = 2
III  = 3

X    = 10
XX  = 20
XXX = 30

C    = 100
CC  = 200
CCC = 300

M   = 1000
MM = 2000
MMM = 3000
Sistem Pengurangan
Cara kedua yang bisa kita lakukan dalam menuliskan sebuah bilangan romawi adalah dengan
sistem pengurangan. Di dalam sistem pengurangan bilangan yang berada di sebelah kanan
bisa dikurangkan dengan bilangan yang berada di sebelah kiri jika nilai bilangan yang di
sebelah kiri lebih kecil daripada bilangan yang ada di sebelah kanan. Sistem pengurangan
hanya berlaku satu kali. Perhatikan baik - baik contoh penulisan bilangan romawi dengan
sistem pengurangan berikut ini :

IV  = 5 - 1  = 4
IX  = 10 - 1  = 9
XL = 50 - 10  = 40
XC = 100 - 10  = 90
CD = 500 - 100  = 400
CM = 1000 - 100  = 900

Sistem Penjumlahan
Cara yang ketiga adalah dengan sistem penjumlahan. Sistem penjumlahan hanya boleh
dilakukan apabila bilangan tersebut diikuti dengan bilangan yang nilainya sama atau lebih
kecil. Sistem penjumlahan hanya boleh dilakukan  maksimal tiga kali. Berikut merupakan
contoh penulisan bilangan romawi dengan sistem penjumlahan :

VI     = 5 + 1 = 6
VII    = 5 + 1 + 1 = 7
XI     = 10 + 1 = 11
XII    = 10 + 1 + 1 = 12
LX    = 50 + 10 = 60
XVI  = 10 + 6 = 16
CL   = 10 + 50 = 60
DC   = 500 + 100 = 600
MD  = 1000 + 500 = 1500

Penjumlahan tiga angka :


VIII = 5 + 1 + 1 + 1 = 8
XIII = 10 + 1 + 1 + 1 = 13

Sistem Gabungan
Cara penulisan bilangan romawi selanjutnya yaitu dengan menggunakan sistem gabungan. Di
dalam sistem gabungan carra penulisannya yaitu menggabungkan antara penjumlahan dan
pengurangan bilangan romawi.
Perhatikan baik - baik contoh berikut ini :
CXLIX       = 100 + (50 - 10) + (10 - 1) = 149
XXIV         = 10 + 10 + (5 - 1) = 24
CMXCVIII = (1000 - 100) + (100 - 10) + 8 = 998
Cara Penulisan Bilangan Romawi Dari 1 Hingga 1 Milyar

Keterangan tabel :
=> Tanda 1 strip di bagian atas bilangan romawi berarti bilangan tersebut dikalikan dengan
1000
=> Tanda 2 strip di bagian atas bilangan romawi berarti bilangan tersebut dikalikan dengan
1000.000
A. Pengertian Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai p/q, dengan p dan q adalah
bilangan bulat dan q ≠0. Bilangan p disebut pembilang dan bilangan q disebut penyebut.
Pecahan dapat dikatakan senilai apabila pecahan tersebut mempuyai nilai atau bentuk paling
sederhana sama
Contoh:
5/7; 5 dikatakan sebagai pembilang dan 7 dikatakan sebagai penyebut
10/45; 10 dikatakan sebagai pembilang dan 45 dikatakan sebagai penyebut

B. Jenis jenis pecahan

1) Pecahan Biasa
Yaitu pecahan dengan pembilang dan penyebutnya merupakan bilangan bulat
Contoh:
1/4 , 2/5 , 9/10
2) Pecahan Murni
Yaitu pecahan yang pembilang dan penyebutnya merupakan bilangan bulat dan berlaku
pembilang kurang atau lebih kecil dari penyebut. Pecahan murnai dapat dikatakan sebagai
pecahan biasa tetapi pecahan biasa belum tentu dapat dikatakan sebagai pecahan murni
Contoh:
1/6 , 3/5, 7/15
3) Pecahan campuran
Pecahan yang terdiri atas bagian bilangan bulat dan bagian pecahan murni
Contoh:
3 ½, 4 ½, 5 ¾,
4) Pecahan desimal
Yaitu pecahan dengan penyebut 10, 100, 1000, dan seterusnya, dan ditulis dengan tanda
koma,
Contoh:
0,4; 4,6; 9,2
5) Persen atau perseratus
Yaitu pecahan dengan penyebut 100 dan dilambangkan dengan %
Contoh:
4% artinya 4/100
35% artinya 35/100

6) Permil atau perseribu


Yaitu pecahan dengan penyebut 1.000 dan dilambangkan dengan %0
Contoh:
8%0  artinya 8/1000
125%0  artinya 125/1000

Anda mungkin juga menyukai