Anda di halaman 1dari 11

BILANGAN

A. Definisi Bilangan

Bilangan adalah suatu ide. Sifatnya abstrak. Bilangan bukan simbol atau
lambang dan bukan pula lambang bilangan. Bilangan memberikan keterangan
mengenai banyaknya anggota suatu himpunan.

Contoh :
A = {a,b,c}
B = {1,2,3}

Apabila kedua bilangan A dan B dipasangkan, maka terjadi korespondensi


satu-satu. Artinya, banyak anggota himpunan A sama dengan banyaknya
anggota himpunan B. Banyaknya anggota kedua himpunan itu dinyatakan
dengan bilangan. Bilangan tersebut dinamakan tiga. Demikian pula untuk
semua himpunan lain yang ekuivalen dengan himpunan A, bilangannya sama,
yaitu tiga.

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk


pencacahan dan pengukuran. Di dalam matematika, konsep bilangan selama
bertahun-tahun lamanya telah diperluas yang meliputi bilangan nol, bilangan
negatif, bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks.

Angka, Bilangan, dan Nomor

Dalam penggunaan sehari-hari, angka dan bilangan dan nomor seringkali


disamakan. Secara definisi, angka, bilangan, dan nomor merupakan tiga entitas
yang berbeda.

Angka adalah suatu tanda atau lambang yang digunakan untuk


melambangkan bilangan. Contohnya, bilangan lima dapat dilambangkan
menggunakan angka Hindu-Arab "5" (sistem angka berbasis 10), "101" (sistem
angka biner), maupun menggunakan angka Romawi 'V'. Lambang "5", "1", "0",
dan "V" yang digunakan untuk melambangkan bilangan lima disebut sebagai
angka.

Nomor biasanya menunjuk pada satu atau lebih angka yang


melambangkan sebuah bilangan bulat dalam suatu barisan bilangan-bilangan
bulat yang berurutan. Misalnya kata 'nomor 3' menunjuk salah satu posisi
urutan dalam barisan bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, ..., dan seterusnya. Kata
"nomor" sangat erat terkait dengan pengertian urutan.

Nama Bilangan
Untuk membedakan bilangan yang satu dengan yang lain, diperlukan
nama. Misalnya nama bilangan dari himpunan A di atas adalah tiga. Nama
bilangan himpunan kosong adalah nol. Nama yang diberikan kepada bilangan
tidak sama, tergantung pada bahasa yang diperlukan, misalnya ;
Orang Cina menamakan bilangan tiga dengan san. Orang Inggris dengan
three. Orang Jawa dengan telu, dan lain-lain.

Nama bilangan-bilangan yang sudah kita kenal antara lain :


Nol diwakili oleh lambang 0
Satu diwakili oleh lambang 1
Dua diwakili oleh lambang 2
Tiga diwakili oleh lambang 3 dan seterusnya.
1
Bilangan 129, namanya: seratus dua puluh sembilan.
Bilangan 1290, namanya: seribu dua ratus sembilan puluh.

Dalam sistem Inggris, penyebutan bilangan besar adalah sebagai berikut:


100.000 = 105 disebut seratus ribu.
1.000.000 = 106 disebut sejuta.
10.000.000 = 107 disebut sepuluh juta.
100.000.000 = 108 disebut seratus juta.
1.000.000.000 = 109 disebut satu milyar atau seribu juta.
10.000.000.000 = 1010 disebut sepuluh ribu juta atau sepuluh
milyar.
100.000.000.000 = 1011 disebut seratus ribu juta atau seratus
milyar.
1.000.000.000.000 = 1012 disebut satu bilyun.
1.000.000.000.000.000 =1015 disebut seribu bilyun.
1.000.000.000.000.000.000 = 1018 disebut trilyun.
1024 disebut satu kuadrilyun.
1027 disebut seribu kuadrilyun.
1030 disebut kuintrilyun.

Untuk pecahan kita mengenal nama-nama berikut:


3
Nama biasa: Nama biasa bilangan tiga perempat adalah 4 .

75
nama biasa lainnya 100

Nama desimal: Nama desimal tiga perempat adalah 0,75.


1 75
Nama persen: 75%, berarti 75 X 100 atau 100 .

Lambang Bilangan
Suatu bilangan dinyatakan dengan lambang bilangan. Lambang suatu
bilangan dapat dinyatakan dengan bermacam-macam lambang, misalnya untuk
bilangan enam dapat dinyatakan dengan lambang :

6 VI (Romawi), dan lain-lain.

Suatu bilangan dapat pula diwakili oleh beberapa lambang. Misalnya,


lambang bilangan enam, dapat diwakili oleh lambang-lambang :
6,
5 + 1,
2 x 3,
7-1,
18 : 3, dan seterusnya.

Sebaliknya, setiap lambang hanya mewakili sebuah bilangan saja.


Lambang 4 hanya mewakili bilangan empat saja.

2
B. Jenis-jenis Bilangan
1. Bilangan Kompleks

Bilangan kompleks adalah gabungan antara bilangan real dengan bilangan


imajiner yang dinyatakan dalam bentuk: a + bi dengan a, b bilangan real dan i
= 1 bilangan imajiner. Bilangan kompleks biasanya dilambangkan dengan
huruf K.

Contoh:
1) 0 = 0 + 0i, bilangan kompleks
2) 1 = 1 + 0i, bilangan kompleks
3) 4 = 0 + 4 x 1
= 0 + 2i, bilangan kompleks

Sifat-sifat:
1. a +bi = c + di, jika a = c dan b = d dan sebaliknya.
2. Sifat komutatif: (a +bi ) + (c + di) = (c + di) + (a +bi ).
3. Sifat asosiatif: {(a +bi ) + (c + di)} + (e +fi ) = (a +bi ) + {(c + di) + (e
+fi )}.
4. Sifat komunikatif dalam perkalian: (a +bi )(c + di) = (c + di) + (a +bi ).
5. Sifat distributif: (a +bi ) {(c + di) + (e +fi )} = (a +bi ) + (c + di) + (a
+bi ) + (e +fi ).

2. Bilangan Real
Bilangan real adalah gabungan antara himpunan bilangan rasional dan
bilangan irasional. Bilangan real biasanya dilambangkan dengan huruf R.

Contoh : . . . , -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, . . .

Ditinjau dari fungsinya, bilangan real dikelompokkan menjadi 2 macam,


yaitu sebagai berikut:

a. Bilangan Kardinal
Bilangan kardinal adalah bilangan yang menyatakan banyaknya anggota
suatu himpunan.
Contoh: A = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Banyaknya anggota himpunan A ditulis n(A) = 6.

Bilangan kardinal adalah bilangan yang pertama dikenal dalam pergaulan


manusia. Pernyataan-pernyataan seperti:
- Saya mempunyai dua orang anak laki-laki.
- Dia membeli sebuah rumah baru
adalah bilangan kardinal.

b. Bilangan Ordinal
Bilangan ordinal adalah bilangan yang menyatakan urutan. Misalnya,
kesatu, kedua, ketiga, keempat, . . disebut bilangan-bilangan ordinal atau
bilangan-bilangan urutan. Bilangan ordinal diperoleh dengan menambahkan
ke kepada nama bilangan asli. Kata-kata sebagai berikutnya, terakhir,
dan sebagainya dapat juga disebut sebagai bilangan ordinal. Misalnya untuk
menunjukkan anggota yang kedudukannya tepat dibelakang suatu anggota
tertentu dipakai kata berikutnya.

3
Contoh:
Anak pertama adalah Ali, anak berikutnya adalah Umar. Untuk menunjukkan
anggota yang paling belakang dalam suatu deretan, dipakai kata terakhir.

3. Bilangan Imajiner
Menarik akar suatu bilangan berarti mencari suatu bilangan yang apabila
dikalikan dengan bilangan itu sendiri akan menghasilkan bilangan yang ditarik
akarnya tersebut. Apabila kita menarik akar suatu bilangan positif, akan
menghasilkan bilangan nyata positif, tetapi apabila menarik akar suatu
bilangan negatif, tidak akan terdapat satu bilangan nyata yang merupakan
penyelesaian dari penarikan akar tersebut. Untuk mendapatkan hasil penarikan
akar bilangan negatif tersebut diperlukan suatu himpunan bilangan baru yang
dinamakan himpunan bilangan khayal.

Bhaskara (India, 1114-1180) sudah mempertanyakan tentang kehadiran


bilangan khayal ini, dengan suatu pertanyaan : bilangan manakah, yang
apabila dikalikan dirinya sendiri menghasilkan -1? Dengan terminolog modern,
x2
Bhaskara ingin mencari penyelesaian dari = -1, dimana x bilangan nyata.
Bhaskara tidak dapat menjawab pertanyaan ini dan menganggap bahwa tidak
mungkin untuk menyelesaikan persamaan tersebut. Hal ini baru terungkapkan
pada abad ke-16, ketika Raphael Bombelli (lahir 1538) menyatakan bahwa
1 adalah suatu bilangan. Begitu juga halnya dengan bilangan-bilangan lain

seperti 2 , dan sebagainya. Himpunan bilangan baru ini disebutnya


himpunan bilangan khayal. Bombelli belum menggunakan lambang i untuk
1 ; lambang ini diperkenalkan kemudian oleh Eular tahun 1974.

Sejarah memperlihatkan bahwa munculnya bilangan-bilangan baru


biasanya tidak selalu diterima dengan tangan terbuka, tetapi sering diterima
dengan rasa enggan, bahkan kadang-kadang menolaknya. Sebagai contoh
misalnya, Phytagoras menolak kehadiran bilangan irrasional, walaupun
Phytagoras sendiri menyadari bahwa kehadiran bilangan irrasional sudah suatu
keharusan, karena bilangan ini sudah terlihat pada ukuran-ukuran panjang,
terutama pada sisi-sisi segitiga siku-siku. Sebaliknya kehadiran bilangan negatif
sebaliknya, karena bilangan negatif diterima secara mulus.

Bilangan khayal (imajiner), seperti halnya dengan bilangan irrasional,


berjalan cukup lamban. Walaupun Bombelli sudah memperkenalkannya pada
abad ke-16, tetapi pengakuan kehadiran bilangan khayal dan bilangan
kompleks baru abad ke-19.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bilangan Imajiner (khayal)


adalah bilangan bulat negatif di bawah tanda akar, atau bilangan yang apabila
dikalikan dengan dirinya sendiri akan menghasilkan bilangan negatif. Satuan
bilangan ini dilambangkan dengan i = 1 .
Contoh :
1) 2 = 1 x 2

4
= i 2
2) 5 = 1 x 5
= i5

4. Bilangan Rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
a
b dimana a dan b bilangan bulat dan b 0 (meliputi bilangan bulat dan

bilangan pecahan). Bilangan rasional biasanya dilambangkan dengan Q.

Contoh :
1) 0,36
2) -2,4

5. Bilangan Irasional
Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan sebagai
bilangan pecahan (dalam bentuk pecahan biasa a/b (a, b) bilangan bulat, b
0) atau bilangan yang bukan bilangan rasional. Bilangan irasional biasanya
dilambangkan dengan huruf I.

Contoh :
1) 2 = 1,414213.

2) 3 = 1,7320508.
dan sebagainya.

Semua akar dari bilangan irasional, yang bukan merupakan kuadrat murni
suatu bilangan rasional, hanya dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan
desimal tak berhingga tak berulang.

Tabel. Perbedaan Bilangan Rasional dan Bilangan Irasional

Bilangan Rasional Bilangan Irasional


1. Dapat ditulis dalam bentuk 1. Tidak dapat ditulis dalam
pecahan biasa bentuk pecahan biasa.
1 3 3
Contoh: 3 , 7 , 4
2. Dapat ditulis dalam
2. Dapat ditulis dalam pecahan desimal tak
pecahan desimal terbatas terbatas
(desimal berulang)
1 Contoh: a. 2 = 1,4142
Contoh: 3 =0,6666 b. 3 =
Dapat ditulis 0,67 1,7320
3. Tidak ditulis dalam bentuk
akar 3. Dapat ditulis dalam bentuk
Contoh: 4 =2 akar
Contoh: 2

5
6. Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan merupakan beberapa atau satu bagian yang sama dari
sesuatu satuan bulat, yang memiliki pembilang (a) dan penyebut (b). Atau
a
dengan kata lain, Jika b bukan suatu bilangan bulat, maka ia disebut

bilangan pecahan.

Contoh :
4
1) 9
1
2) - 9

a. Bilangan Pecahan Positif


Bilangan pecahan positif adalah pecahan yang pembilang dan
+a a
penyebutnya mempunyai tanda yang sama bentuknya : +b = + b

a a
atau b =+ b

Contoh :
30 1
1) 60 = 2 dan sebagainya.

b.Bilangan Pecahan Negatif


Bilangan pecahan negatif adalah pecahan yang pembilang dan
+a a a
penyebutnya memiliki tanda yang berlawanan : : b =- b atau +b

a
=- b

Contoh :
4 1
1) 8 = - 2 dan sebagainya.

7. Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan asli atau bilangan
bulat positif, bilangan nol dan bilangan bulat negatif. Bilangan bulat biasanya
dilambangkan dengan huruf B.

Contoh :

6
Himpunan bilangan bulat adalah B = {,-4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4,}

8. Bilangan Cacah
Bilangan cacah adalah himpunan semua bilangan asli dan bilangan nol,
tetapi tidak semua anggota himpunan bilangan cacah menjadi anggota
himpunan bilangan asli.

Satu-satunya anggota bilangan cacah yang bukan anggota himpunan


bilangan asli adalah bilangan nol. Himpunan bilangan cacah biasanya
dilambangkan dengan huruf C.

Jadi, himpunan bilangan cacah : C = {0, 1, 2, 3, 4, 5,}

9. Bilangan Bulat Negatif


Bilangan bulat negatif adalah bilangan rasional negatif dan bilangan
irasional negatif.

Contoh :
2
1) -3, - 3 ,- 2

Gunanya untuk memperluas sistem bilangan sehingga memperkenankan


suatu operasi.

10. Bilangan Asli


Bilangan asli adalah merupakan bilangan yang pertama kali dikenal oleh
manusia semenjak zaman dahulu kala. Leopold Kronecker, seorang ahli
matematika Jerman abad ke-19, mengatakan bahwa bilangan asli adalah
ciptaan Tuhan, sedangkan bilangan-bilangan yang lain adalah hasil ciptaan atau
kreasi manusia. Hal ini dapat diinterprestasikan bahwa pikiran manusia adalah
hadiah dari alam dengan kekuatan untuk memahami konsep bilangan asli, dan
dengan demikian dapat menciptakan bilangan-bilangan yang lainnya.

Bilangan asli adalah bilangan-bilangan yang himpunannya semua bilangan


asli seperti {1,2,3,4,5,}, bilangan nol bukan bilangan asli, dan juga dikenal
sebagai bilangan bulat positif. Apabila dua bilangan asli ditambahkan atau
dikalikan, hasilnya selalu sebuah bilangan asli. Bilangan asli biasanya
dilambangkan dengan huruf A. Ada 4 golongan bilangan asli, yaitu :
Bilangan genap : 2,4,6,
Bilangan ganjil : 1,3,5,.
Bilangan prima : 2,3,5,7,
Bilangan komposit : 4,6,8,9,.

11. Bilangan Nol


Bilangan nol adalah bilangan yang himpunannya kosong. Bilangan nol
dinyatakan dengan suatu himpunan yang tidak mempunyai anggota sama
sekali. Himpunan kosong lambangnya 0.

Sifat-sifat bilangan nol adalah :

7
a + 0 = 0; a 0
0+0=0
aX0=0Xa=0
0 : a = 0; a 0
a : 0 tidak didefenisikan (tidak ada).
0 : 0 tidak terbatas atau tidak mempunyai hasil tunggal
0a = 0; a 0
a0 = 1
00 tidak didefenisikan
a
0 = 0; a 0

12. Bilangan Genap


Bilangan genap adalah himpunan bilangan yang anggotanya dimulai dari
bilangan dua dan selalu genap. Bilangan genap biasanya dilambangkan dengan
huruf G.

Contoh: G = {2, 4, 6, 8, 10, 12,}

Mencari jumlah bilangan genap


Formula :
Jumlah n bilangan genap pertama n x (n+1).

Contoh :
Berapa jumlah 50 bilangan genap pertama ?
Jawab : n X (n + 1) = 50 x ( 50 + 1 ) = 2550.

13. Bilangan Ganjil


Bilangan ganjil adalah bilangan yang anggotanya semua bilangan ganjil
yang dimulai dari satu, seperti {1,3,5,7,}. Bilangan ganjil disebut juga
sebagai bilangan bulat yang tidak genap. Ditulis : 2n + 1 atau bilangan bulat
yang bila dibagi dua selalu bersisa 1. Bilangan ganjil sering disebut pula
sebagai bilangan yang tidak habis dibagi dua. Bilangan ganjil (positif) biasanya
dilambangkan dengan huruf J.

Contoh:
J = {1, 3, 5, 7, } adalah bilangan ganjil positif.

Mencari jumlah bilangan ganjil


Formula :
Jumlah n Bilangan ganjil pertama = n2

Contoh :
1) Berapakah jumlah 50 Bilangan ganjil pertama ?
Jawab : n2 = 502 = 2500.
2) 9 adalah bilangan ganjil, karena 9 = 2 . 4 + 1

Sifat-sifat bilangan ganjil dan bilangan genap


2
a. Apabila a bilangan genap, maka a adalah bilangan genap.
Contoh:
6 bilangan genap, maka 62 = 36 bilangan genap.

8
b. Apabila a2 bilangan genap, maka a bilangan genap.
Contoh:
142 = 196 bilangan genap, maka 14 bilangan genap.

c. Apabila a bilangan ganjil, maka a2 bilangan ganjil.


Contoh:
11 bilangan ganjil, maka 112 = 121 bilangan ganjil.

d. Apabila a2 bilangan ganjil, maka a bilangan ganjil.


Contoh:
92 = 81 bilangan ganjil, maka 9 bilangan ganjil.

14. Bilangan Prima


Bilangan prima adalah bilangan yang anggotanya hanya dapat dibagi oleh
bilangan itu sendiri yang dimulai dari bilangan dua atau bilangan asli yang
mempunyai tepat dua faktor. Bilangan prima biasanya dilambangkan dengan
huruf P.

Contoh:
P = {2,3,5,7,} adalah bilangan-bilangan prima.

15. Bilangan Komposit


Bilangan komposit adalah bilangan bulat yang bukan bilangan prima atau
bilangan bulat yang dapat dinyatakan atas faktor-faktor yang masing-masing
bukan bilangan 1. Bilangan komposit dapat disebut pula sebagai bilangan asli
yang mempunyai lebih dari 2 faktor. Bilangan komposit biasanya dilambangkan
dengan huruf T.

Contoh :
T = {6,4,12,15,18},.adalah bilangan-bilangan komposit.

Bilangan-bilangan Lain
1. Bilangan Phi ()
Bilangan phi adalah bilangan irasional, dinyatakan dengan lambang , nilai
22
= 3,141592 Nilai pendekatannya adalah = 3,14 atau 7 . Bilangan ini

banyak digunakan untuk menentukan keliling lingkaran.

2. Bilangan Euler
Bilangan euler merupakan bilangan pokok logaritma natural. Bilangan
euler dinyatakan dengan lambang e, nilai e = 2,1782.

Jadi, secara utuh jenis-jenis bilangan itu dapat digambarkan sebagai berikut:
9
Skema Bilangan

Bilangan
Kompleks

Bilangan Bilangan
Real Imajiner

Bilangan Bilangan
Rasional Irasional
Bilangan Pecahan
Positif
Bilangan Bilangan
Bulat Pecahan
Bilangan Pecahan
Negatif
Bilangan Bilangan
Cacah Negatif

Bilangan Asli Bilangan Nol

Bilangan Bilangan Bilangan Bilangan


Genap Ganjil Prima Komposit

DAFTAR PUSTAKA

Negoro, St, dkk. 2005. Ensiklopedia Matematika. Penerbit Ghalia Indonesia, Jawa Barat.
Sarindat, Erens, dkk. 2009. Prima Matematika untuk SMK (Non Teknik) Kelas X. Penerbit
Galaxy Puspa Mega, Bekasi.
Yahya, Yusuf, dkk. 2010. Matematika Dasar Perguruan Tinggi. Jawa Barat: Penerbit Ghalia
Indonesia.
www. planetmath.org/encyclopedia/CantorsDiagonalArgument.html
10
11

Anda mungkin juga menyukai